Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
DIODE
Pangestu Nugroho
2320600012
1
DIODE
Abstrak
Bahan semikonduktor adalah bahan yang mampu bekerja sebagai konduktor dan
isolator bergantung dengan keadaan tertentu. Bahan semikonduktor ikut serta mengembangkan
teknologi pada bidang elektronika saat ini dikarenakan bahan ini memiliki peranan yang
sangat besar. Bahan semikonduktor dapat membuat elektron berpindah dari atom penyusun
ke atom lain dengan kondisi tertentu terhadap bahan tersebut seperti pensupplyan tegangan
dan memberikan dopping. Salah satu pemanfaatan dari bahan ini adalah diode. Diode sendiri
memiliki prinsip kerja dan karakteristik yang cukup unik sebagai komponen dasar
elektronika. diode memiliki prinsip kerja yakni dalam hal menghambat dan menghantarkan
arus. Diode memiliki 3 kondisi dimana diode tanpa tegangan, diode forward bias dan diode
reverse bias. Pada praktikum 1 “Diode” ini kita menggunakan software simulasi proteus
untuk melalukan percobaan dikarenakan beberapa kendala. Ada beberapa variasi percobaan
dan menggunakan 2 jenis diode yakni tipe 1N4001 dan 1N4002 dimana terbuat dari silikon
dan memiliki tegangan minimum/ tegangan lutut sebesar ± 0,7 volt. Diode juga memiliki
tegangan breakdown/ dadal untuk seri 1N4001 memiliki tegangan breakdown sebesar 50
volt sedangkan untuk 1N4002 sebesar 100 volt. Hasil dari percobaan yang dicatat pada tabel
yang telah kita buat kemudian dibuat kedalam bentuk grafik bertujuan agar kita lebih
memahami prinsip kerja dan karakteristik yang dimiliki oleh diode. Data yang telah kita
kumpulkan dapat kita bandingkan dengan karakteristik ataupun dari datasheet diode.
I. Pendahuluan
A. Latar Belakang
Bahan semikonduktor adalah bahan yang mampu bekerja sebagai konduktor dan
isolator bergantung dengan keadaan tertentu. Bahan semikonduktor ikut serta
mengembangkan teknologi pada bidang elektronika saat ini dikarenakan bahan ini
memiliki peranan yang sangat besar. Bahan semikonduktor dapat membuat elektron
berpindah dari atom penyusun ke atom lain dengan kondisi tertentu terhadap bahan
tersebut seperti pensupplyan tegangan dan memberikan dopping.[5] Salah satu
pemanfaatan dari bahan ini adalah pembuatan diode. Diode memiliki karakteristik
forward bias dan reverse bias. Diode jika dipasang sebagai forward bias maka akan
memiliki potensial barrier/ tegangan lutut/ knee voltage tergantung dari bahan
pembuatannya. Misalkan untuk diode sillikon maka memiliki tegangan lutut sebesar
± 0,7 volt sedangkan untuk diode berbahan dasar germanium memiliki tegangan
lutut sebesar ± 0,3 volt.[3]
B. Tujuan Percobaan
1.Mahasiswa diharapkan mampu memahami karakteristik Arus dan Tegangan
Forward Diode
2.Mahasiswa diharapkan mampu memahami karakteristik Arus dan Tegangan
Reverse Diode
II. Tinjauan Pustaka
A. Pengertian Diode
Diode adalah komponen elektronika yang hanya bisa mengalirkan arus/
tegangan dalam satu arah saja. Hal itu membuat diode sering dimanfaatkan sebagai
penyearah arus listrik yang dapat mengubah tegangan bolak-balik AC menjadi
tegangan searah DC. Diode pertama kali ditemukan oleh ilmuwan Inggri yang
bernama J.A. Fleming pada tahun 1904.[3]
Diode merupakan komponen elektronika yang terbuat dari bahan
semokonduktor tipe P dan N yang digabungkan menjadi satu. Semikonduktor tipe
N dalam diode ini merupakan bahan dengan kelebihan jumlah electron dan
semikoduktor tipe P sebagai bahan yang kekurangan electron sehingga membentuk
hole yang siap menerima electron. Diode memiliki 2 kutub yaitu kutub positif (P)
yang disebut Anoda dan kutub negative (N) yang disebut Katoda. Apabila kutub P
pada diode atau bagian anoda dihubungkan dengan kutub positif sumber/ catudaya
maka akan terjadi pemindahan electron bebas dari kutub N (katoda) ke bagian hole
sehingga terjadi aliran arus.[3]
B. Simbol Diode
Gambar dibawah ini menunjukan bahwa diode adalah komponen elektronika
aktif yang terbentuk dari 2 buah tipe bahan yakni bahan tipe-p dan tipe-n [1]:
+88.8 R1
+88.8 Volts 10
Volts
(+) D2 D1
+88.8
Amps
1N4001 1N4001
+88.8 R1
+88.8 Volts 10
Volts
+88.8 R1
+88.8 Volts 10
Volts
+88.8 R1
+88.8 Volts 10
Volts
Vin (Volt) I (mA) Vout (mV) Vin (Volt) I (mA) Vout (mV)
25
20
Arus (mA)
15
1N4002
1N4001
10
0
0 0,2 0,4 0,6 0,8 1 1,2
Vin (V)
2.Percobaan 2
Dioda IN4001 Dioda 1N4002
Vin (Volt) I (mA) Vout (mV) Vin (Volt) I (mA) Vout (mV)
250
200
Arus (mA)
150
1N4002
1N4001
100
50
0
0 1 2 3 4 5 6
Vin (V)
Vin (Volt) I (mA) Vout (mV) Vin (Volt) I (mA) Vout (mV)
45 0 0 95 0 0
46 0 0 96 0 0
47 0 0 97 0 0
48 0 0 98 0 0
49 0 0 99 0 0
50 0,0002 0,002 100 0,00115 0,0115
50,5 8,91 89,1 100,5 8,86 88,6
51 52,1 521 101 52 520
52 148 1480 102 148 1480
53 245 2450 103 245 2450
Tabel 4.3 Percobaan 3
Grafik Arus (I) terhadap Tegangan (Vin)
Diode 1N4001
300
250
200
Arus (mA)
150
100
50
0
44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54
-50
Vin (V)
250
200
Arus (mA)
150
100
50
0
94 95 96 97 98 99 100 101 102 103 104
-50
Vin (V)
Vin (Volt) I (mA) Vout (mV) Vin (Volt) I (mA) Vout (mV)
95 0 0 145 0 0
96 0 0 146 0 0
97 0 0 147 0 0
98 0 0 148 0 0
99 0 0 149 0 0
100 0,0002 0,002 150 0,0002 0,002
101 14,3 143 151 14,2 142
102 99 990 152 98,9 989
103 193 1930 153 193 1930
Tabel 4.4 Percobaan 4
300
250
Arus (mA)
200
150
100
50
0
94 95 96 97 98 99 100 101 102 103 104 105
-50
Vin (V)
300
250
200
Arus (mA)
150
100
50
0
144 145 146 147 148 149 150 151 152 153 154 155
-50
Vin (V)
B. Analisa Pembahasan
Pada percobaan 1 kita menggunakan diode 1N4001 dan 1N4002. Kita
mengetahui bahwa tegangan diode jika dirangkai seperti rangkaian diatas baik itu
diode 1N4001 ataupun diode 1N4002 memiliki tegangan lutut untuk jenis diode
silikon sebesar ±0,7 volt dan untuk diode germanium sebesar ±0,3 volt ketika
tegangan yang kita inputkan melebihi tegangan minimum diode maka arus yang
melewati diode akan naik secara signifikan hal tersebut dapat kita lihat di tabel 4.1
ataupun grafik 4.1.
Pada percobaan 2 ini kita menggunakan 2 buah diode yakni yang pertama
dengan 2 buah diode 1N4001 dan yang kedua dengan 2 buah diode 1N4002. Dari
data yang telah kita catat dan grafik 4.2 Jika kita merangkai seri pada diode secara
forward bias maka tegangan minimum diode akan ditambahkan satu sama lain, pada
percobaan ini 0,7 + 0,7 = 1,4 volt sehingga jika tegangan pada sumber/ Power
Supply melebihi ±1,4 volt maka arus yang melalui diode akan naik secara
signifikan seperti yang dapat kita lihat di data tabel 4.2 ataupun grafik 4.2.
Pada percobaan 3 dan 4 kita menggunakan diode 1N4001 dan 1N4002 dan
dipasang dengan prinsip reverse bias dimana katoda langsung terhubung dengan
power supply (+). Diode 1N4001 memiliki tegangan breakdown/ dadal sebesar 50V
sedangkan untuk diode 1N4002 memiliki tegangan breakdown sebesar 100V
sehingga seperti data yang telah kita kumpulkan dan grafik yang telah kita buat, kita
dapat menyimpulkan bahwa ketika ketika tegangan dari Power Supply yang
mengalir ke diode belum menyampai (≤ 𝑡𝑒𝑔𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑏𝑟𝑒𝑎𝑘𝑑𝑜𝑤𝑛) tegangan
breakdown/ dadal maka arus Vout yang terbaca pada voltmeter sebesar 0 volt
dikarenakan arus tidak dapat mengalir melalui diode dan diode masih dalam kondisi
baik. Akan tetapi ketika tegangan pada Power Supply sudah melebihi tegangan
breakdown yang dimiliki oleh diode maka arus yang terbaca pada ammeter akan
naik secara signifikan seperti grafik 4.3 dan grafik 4.4 yang menandakan bahwa
diode rusak/ dalam kondisi tidak baik. Untuk 2 buah diode yang dirangkai seri
dengan prinsip reverse bias maka tegangan breakdown setiap diode akan
dijumlahkan satu sama lain sehingga memiliki tegangan breakdown yang lebih
besar yang nampak seperti grafik 4.5 dan grafik 4.6 dan data tabel 4.4.
V. Kesimpulan
Berdasarkan praktikum 1 ‘Diode’ ini dapat saya simpulkan bahwa
1. Ketika diode dipasang secara forward bias dan mendapatkan tegangan diatas
tegangan lutut diode maka arus yang melewati diode akan naik secara signifikan
2. Ketika diode dipasang secara reverse bias jika tegangan yang masuk kedioda
melebihi tegangan breakdown atau tegangan dadalnya maka diode tersebut akan
rusak/ arus dapat mengalir melewati dioda
3. Ketika diode dipasang secara seri maka baik dipasang secara forward/ reverse bias
maka tegangan minimum atau tegangan breakdown akan ditambahkan sesuai
dengan jenis diode.
4. Software proteus 8 ketika melakukan simulasi akan mengabaikan seluruh faktor luar
rangkaian dan mengasumsikan kondisi setiap komponen dalam kondisi baik.