Anda di halaman 1dari 24

ISU-ISU TERKINI DALAM PELAPORAN KEUANGAN DAN PENGAUDITAN

(SEMINAR RISET)
WEEK 8

INVESTOR REACTION (EXPERIMENTS)

Oleh:

Hayyu Rachma Annisa 042114253019

MAGISTER AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS AIRLANGGA
2021
Top Management Team Characteristics and Financial Reporting Quality

Dana Zhang (2019)

The Accounting Review

a. Analisis Latar Belakang Mengidentifikasi:


(1) Rerangka Konseptual
Kerangka konseptual tidak digambarkan dalam penelitian ini.

(2) Definisi Operasional Variabel Penelitian Dan Pengukuran


Definisi operasional dan variabel penelitian ini adalah sebagai berikut:
(3) Gap Dan Motivasi Penelitian
Literatur akuntansi biasanya berfokus pada CEO atau CFO ketika menilai dampak
manajer pada kualitas pelaporan keuangan. Banyak penelitian telah meneliti bagaimana
insentif ekonomi yang dihadapi oleh CEO dan CFO, termasuk insentif eksplisit
(kompensasi) dan implisit (reputasi dan karir), mempengaruhi pilihan pelaporan
perusahaan (Ali dan Zhang 2015; Bergstresser dan Philippon 2006; Armstrong,
Jagolinzer, dan Larcker 2010; Pourciau 1993). Namun, manajer mungkin tidak selalu
membuat keputusan yang rasional secara ekonomi karena mereka memiliki informasi
yang terbatas dan harus bertindak dalam konteks sosial di dalam perusahaan (Cyert dan
Maret 1963). Setiap manajer bekerja dengan anggota tim lainnya dan hanya sedikit, jika
ada, keputusan dibuat oleh satu individu. Karakteristik tim manajemen puncak (TMT),
yang membentuk lingkungan internal perusahaan dan proses pengambilan keputusan,
juga dapat mempengaruhi keputusan pelaporan keuangan.
Teori eselon atas, yang dikembangkan oleh Hambrick dan Mason (1984),
memandang organisasi sebagai cerminan dari manajer puncaknya. Kognisi, nilai, dan
persepsi eksekutif puncak diyakini memiliki pengaruh signifikan terhadap perusahaan
(Carpenter, Geletkanycz, dan Sanders 2004). Karakteristik TMT telah diteliti dalam
literatur akuntansi. Baru-baru ini, beberapa penelitian telah mengaitkan demografi
manajer, seperti usia, jenis kelamin, dan agama, dengan kualitas pelaporan keuangan
(Barua, Davidson, Rama, dan Thiruvadi 2010; Francis, Hasan, Park, dan Wu 2015;
Huang, RoseGreen, dan Lee 2012; McGuire, Omer, dan Sharp 2012). Namun, sebagian
besar penelitian hanya meneliti karakteristik CEO atau CFO, dan mengabaikan masalah
terkait tim. Pendekatan ini berbeda dari peneliti manajemen yang percaya ''karakteristik
dan fungsi tim manajemen puncak memiliki potensi yang jauh lebih besar untuk
memprediksi hasil organisasi daripada karakteristik CEO'' (Hambrick et al. 1996).
Penelitian ini mencoba untuk mengisi kekosongan ini dalam literatur akuntansi dengan
memeriksa peran TMT dalam keputusan akuntansi perusahaan.

(4) Kontribusi Penelitian


Penelitian ini berkontribusi pada literatur dalam beberapa cara. Pertama, dengan
jelas mengidentifikasi dua penentu penting untuk kualitas pelaporan keuangan:
homogenitas TMT dan pengalaman bersama. Dua faktor baru memiliki dampak yang
signifikan pada kualitas pelaporan setelah mengendalikan karakteristik CEO, CFO, dan
perusahaan yang penelitian sebelumnya telah terbukti terkait dengan kualitas pelaporan.
Kedua, penelitian ini memperkenalkan perspektif baru dalam penelitian akuntansi
tentang dampak manajerial. Ini menunjukkan bahwa dinamika tim mungkin memiliki
dampak yang signifikan terhadap keputusan manajerial. Berfokus hanya pada efek
individu CEO atau CFO menunjukkan gambaran yang tidak lengkap tentang fungsi
manajer dalam perusahaan. Menjelajahi dampak interaksi dan proses kelompok dalam
TMT atau tim lain, seperti dewan, dapat menjadi area penelitian yang bermanfaat dalam
akuntansi. Akhirnya, penelitian ini berkontribusi pada literatur tentang tata kelola
perusahaan dengan mendokumentasikan konsekuensi pelaporan keuangan ketika dewan
dengan karakteristik yang berbeda berinteraksi dengan TMT. Temuan ini relevan bagi
investor dan peneliti tata kelola perusahaan ketika mempertimbangkan dampak dewan
dan tim manajemen.

b. Analisis Literatur Dan Pengujian Hipotesis Mengidentifikasi:


(1) Teori Utama
 Upper Echelon Theory: memandang organisasi sebagai cerminan dari manajer
puncaknya. Kognisi, nilai, dan persepsi eksekutif puncak diyakini memiliki
pengaruh signifikan terhadap perusahaan (Carpenter, Geletkanycz, dan Sanders
2004). Peneliti organisasi menggunakan karakteristik manajer yang dapat
diamati, seperti masa jabatan, pendidikan, dan latar belakang fungsional, sebagai
proxy untuk konstruksi psikologis yang tidak dapat diamati yang membentuk
interpretasi dan reaksi manajer terhadap situasi yang berbeda.
 Behavioral Theory: menyatakan bahwa manajer harus bertindak dalam konteks
sosial tujuan yang saling bertentangan dalam perusahaan mereka (Cyert dan
Maret 1963).
 Similarity Attraction Theory: orang tertarik pada orang lain yang mirip dengan
diri mereka sendiri (Byrne 1971). Manajer dapat merekrut dan mempromosikan
orang-orang yang memiliki latar belakang dan sikap yang sama dengan mereka,
suatu kecenderungan yang disebut sebagai reproduksi homososial (Moore 1962).
Jika ini masalahnya, maka pengalaman bersama yang lebih lama akan
meningkatkan homogenitas dalam TMT.

(2) Penelitian Sebelumnya


Literatur sebelumnya telah mendokumentasikan hubungan antara ukuran yang
berbeda dari kualitas pelaporan dan kompensasi berbasis pendapatan atau kompensasi
berbasis ekuitas (Armstrong et al. 2010; Bergstresser dan Philippon 2006; Healy 1985).
Selain insentif ekonomi eksplisit ini, peneliti juga telah mempelajari pengaruh insentif
ekonomi implisit, seperti masalah karir. Misalnya, Ali dan Zhang (2015) menemukan
bahwa CEO baru mencoba untuk mempengaruhi persepsi pasar tentang kemampuan
mereka dan cenderung melaporkan akrual diskresioner yang lebih tinggi.

(3) Pengembangan Hipotesis


Distribusi latar belakang TMT dianggap sebagai penentu kuat untuk ketertarikan
interpersonal, keragaman kognitif, dan interaksi sosial (Jackson et al. 1991). Dari
perspektif informasi, perbedaan dalam informasi, pengetahuan, dan preferensi anggota
tim dapat menyebabkan pemindaian lingkungan dan pemrosesan informasi yang lebih
menyeluruh, dan keterampilan pemecahan masalah yang lebih baik. Ada juga argumen
yang memprediksi hubungan positif antara kualitas pelaporan keuangan dan
homogenitas tim. Tim yang homogen lebih mudah dikoordinasikan karena anggota tim
memiliki pandangan yang sama (Hambrick dan Mason 1984; Keck 1997; Wagner,
Pfeffer, dan O'Reilly 1984). Homogenitas dapat mengurangi konflik tim dan perebutan
kekuasaan, dan meningkatkan komunikasi dalam kelompok (Pfeffer 1983; Wagner et al.
1984; Zenger dan Lawrence 1989). Faktor-faktor ini dapat meningkatkan efisiensi tim
(Hambrick et al. 1996). Selain itu, homogenitas tim berhubungan negatif dengan tingkat
pergantian manajer (Jackson et al. 1991; Wiersema dan Bird 1993). Mengurangi
kekhawatiran karir dapat menurunkan insentif bagi individu seperti CEO, CFO, atau
kepala divisi untuk memanipulasi hasil akuntansi. Bagaimana homogenitas TMT akan
mempengaruhi kualitas pelaporan keuangan tidak jelas ex ante, jadi peneliti menyatakan
hipotesis pertama peneliti dalam bentuk nol.
H1: Kualitas pelaporan keuangan tidak berhubungan dengan homogenitas tim
manajemen puncak.

Tim yang telah bekerja sama untuk waktu yang lama cenderung mengembangkan
pola pikir dan perilaku yang serupa (Harrison, Price, dan Bell 1998; Pfeffer 1983;
Tihanyi et al. 2000). Tim seperti itu lebih mungkin untuk jatuh ke dalam perangkap
groupthink (Janis 1972). Tim yang menderita groupthink menunjukkan gejala termasuk
kepercayaan pada kebenaran kelompok mereka sendiri, rasionalisasi perilaku mereka,
kegagalan untuk memulai atau mempertahankan kontak dengan kelompok lawan,
kurangnya kerjasama dengan mediator pihak ketiga, pencarian informasi yang tidak
lengkap, dan pemrosesan informasi yang selektif. Esser 1998; Turner dan Pratkanis
1998). Satu kontra-argumen adalah bahwa dibutuhkan waktu bagi anggota dalam tim
untuk belajar bagaimana bekerja dengan satu sama lain. Gabarro (1987) menyarankan
bahwa tim baru mungkin membutuhkan waktu hingga enam bulan untuk menjadi
produktif, dan produktivitas meningkat ketika anggota tim memahami pekerjaan dengan
baik dan mempelajari kekuatan dan kelemahan satu sama lain melalui interaksi dari
waktu ke waktu. Akibatnya, TMT dengan pengalaman bersama yang lebih lama
mungkin lebih kompeten dan efisien.
H2: Kualitas pelaporan keuangan tidak terkait dengan pengalaman kerja bersama tim
manajemen puncak.

c. Analisis metode penelitian mengidentifikasi:


(1) Sampel

Peneliti mengumpulkan informasi keuangan untuk perusahaan-perusahaan ini dari


tahun 2006 hingga 2013. Peneliti tidak mengharuskan perusahaan sampel ada untuk
seluruh periode sampel, tetapi hapus perusahaan dengan data keuangan yang tersedia
kurang dari tiga tahun. Sampel akhir mencakup 2.658 pengamatan perusahaan-tahun
untuk 336 perusahaan.

(2) Desain Penelitian


Peneliti menggunakan pernyataan ulang yang dikumpulkan dari Audit Analytics
sebagai proksi utama untuk kualitas pelaporan keuangan karena pernyataan ulang secara
jelas mencerminkan kesalahan akuntansi dan tidak terpengaruh oleh kesalahan
spesifikasi dan pengukuran model akrual diskresioner (Dechow, Ge, dan Schrand 2010).
Peneliti membuat variabel indikator Restate, yang sama dengan 1 jika 10-Q atau 10-K
perusahaan selama tahun fiskal salah dilaporkan dan selanjutnya disajikan kembali
karena kesalahan akuntansi, dan 0 sebaliknya. Penyajian kembali dikumpulkan dari
Audit Analytics pada tanggal 31 Desember 2016 untuk memungkinkan setidaknya tiga
tahun agar salah saji dapat ditemukan.
Pernyataan ulang diklasifikasikan sebagai ketidakteraturan (Res_Irr) jika
diidentifikasi sebagai penipuan dalam Audit Analytics atau mengakibatkan SEC atau
investigasi dewan atau tuntutan hukum class action, dan diklasifikasikan sebagai
kesalahan (Res_NonIrr) jika tidak. Kedua, peneliti memisahkan salah saji yang lebih
parah dari yang kurang parah berdasarkan apakah penyajian kembali mempengaruhi laba
yang dilaporkan atau ekuitas pemegang saham. Salah saji yang kurang parah yang tidak
mempengaruhi laba bottom-line dan kepentingan sisa pemegang saham cenderung tidak
berasal dari manipulasi angka akuntansi yang disengaja, karena perubahan persepsi pasar
moderat. Sebuah pernyataan kembali diklasifikasikan sebagai Res_BL jika mengarah
pada perubahan laba bersih atau ekuitas pemegang saham, dan Res_NonBL sebaliknya.
Pernyataan kembali diklasifikasikan sebagai Res_Negret jika pengembalian abnormal
kumulatif dua hari (0, 1) negatif di sekitar tanggal pengumuman pernyataan kembali, dan
Res_Posret sebaliknya.
Untuk berbagi pengalaman kerja, peneliti mengikuti Carroll dan Harrison (1998)
dan membuat variabel Team_SharedExp menggunakan rata-rata pasangan tumpang
tindih pada saat eksekutif menjabat sebagai manajer puncak, seperti yang tercermin
dalam Persamaan (1).

(3) Metode Pengujian Hipotesis


Peneliti menggunakan model logistik pada Persamaan (2) untuk menguji H1 dan
H2. Model tersebut menghubungkan variabel indikator Restate ke Team_ Homo10 dan
Team_SharedExp10. Koefisien bunga adalah β 1 dan β 2. Nilaipositif β 1 dan β 2yang akan
menunjukkan bahwa homogenitas TMT dan pengalaman bersama berhubungan negatif
dengan kualitas pelaporan keuangan, dan sebaliknya.

d.
Analisis
Bagian Akhir Meliputi:
(1) Hasil Pengujian Dan Pembahasan
Panel A dari Tabel 4 menyajikan statistik ringkasan untuk variabel yang
digunakan dalam analisis regresi, dan Panel B dari Tabel 4 melaporkan korelasi antara
variabel utama. Konsisten dengan H1 dan H2, Restate berkorelasi positif dengan Team_
Homo10 dan Team_SharedExp10 (signifikan kurang dari 1 persen).

Secara keseluruhan, baik analisis univariat maupun multivariat memberikan hasil


yang konsisten. Latar belakang yang lebih mirip atau pengalaman bersama yang lebih
lama terkait dengan frekuensi penyajian kembali akuntansi yang lebih tinggi, terutama
penyajian kembali dengan konsekuensi yang lebih parah.

(2) Kontribusi
Penelitian ini berkontribusi pada literatur dalam beberapa cara. Pertama, dengan
jelas mengidentifikasi dua penentu penting untuk kualitas pelaporan keuangan:
homogenitas TMT dan pengalaman bersama. Dua faktor baru memiliki dampak yang
signifikan pada kualitas pelaporan setelah mengendalikan karakteristik CEO, CFO, dan
perusahaan yang penelitian sebelumnya telah terbukti terkait dengan kualitas pelaporan.
Kedua, penelitian ini memperkenalkan perspektif baru dalam penelitian akuntansi
tentang dampak manajerial. Ini menunjukkan bahwa dinamika tim mungkin memiliki
dampak yang signifikan terhadap keputusan manajerial. Berfokus hanya pada efek
individu CEO atau CFO menunjukkan gambaran yang tidak lengkap tentang fungsi
manajer dalam perusahaan. Menjelajahi dampak interaksi dan proses kelompok dalam
TMT atau tim lain, seperti dewan, dapat menjadi area penelitian yang bermanfaat dalam
akuntansi. Akhirnya, penelitian ini berkontribusi pada literatur tentang tata kelola
perusahaan dengan mendokumentasikan konsekuensi pelaporan keuangan ketika dewan
dengan karakteristik yang berbeda berinteraksi dengan TMT. Temuan ini relevan bagi
investor dan peneliti tata kelola perusahaan ketika mempertimbangkan dampak dewan
dan tim manajemen.

(3) Keterbatasan
Penelitian ini menggunakan sampel perusahaan S&P 500. TMT mungkin
memainkan peran yang lebih penting dalam pengambilan keputusan perusahaan besar ini
karena mereka cenderung dikendalikan oleh individu tunggal. Akibatnya, hasilnya
mungkin tidak dapat digeneralisasikan untuk perusahaan yang ukurannya jauh lebih
kecil.

(4) Saran

(5) Implikasi

e. Analisis artikel mengidentifikasi:


(1) Berisi apakah artikel tersebut?
Penelitian ini membahas mengenai literatur akuntansi sering memandang manajer
sebagai individu yang keputusan pelaporan keuangannya ditentukan oleh insentif
ekonomi dan karakteristik individunya. Namun, manajer biasanya bekerja dalam tim dan
sebagian besar keputusan memiliki setidaknya beberapa masukan dari anggota tim
lainnya. Penelitian ini mengkaji dampak dari dua karakteristik tim manajemen puncak
(TMT) terhadap kualitas pelaporan keuangan. Peneliti fokus pada dua konstruksi sentral
dan berbeda dalam literatur tentang TMT: homogenitas tim, dan pengalaman kerja
bersama tim. Homogenitas tim mewakili kecocokan budaya di antara para eksekutif
puncak ketika mereka pertama kali bergabung dengan tim.

(2) Apa Yang Ditemukan


Hasil menunjukkan bahwa homogenitas TMT dan pengalaman kerja bersama
secara positif terkait dengan kemungkinan penyajian kembali. Memiliki proporsi
direktur independen yang lebih tinggi melemahkan hubungan positif antara
kemungkinan pernyataan ulang dan homogenitas TMT atau pengalaman bersama. Masa
jabatan direktur independen yang panjang memperkuat hubungan positif antara
kemungkinan pernyataan ulang dan pengalaman bersama TMT. Analisis tambahan
menunjukkan bahwa homogenitas TMT dan pengalaman bersama juga terkait dengan
akrual diskresioner yang lebih tinggi untuk perusahaan dengan insentif manajemen laba
yang meningkatkan pendapatan. Bukti menunjukkan bahwa masalah terkait tim
memainkan peran penting dalam keputusan pelaporan keuangan manajer.

(3) Bagaimana Menemukannya?


Dengan menggunakan sampel dari 2.658 pengamatan perusahaan-tahun dari
perusahaan S&P 500 dari 2006 hingga 2013, penelitian ini mendokumentasikan dampak
signifikan karakteristik TMT pada kualitas pelaporan keuangan. Peneliti menggunakan
model logistik pada Persamaan (2) untuk menguji H1 dan H2. Model tersebut
menghubungkan variabel indikator Restate ke Team_ Homo10 dan Team_SharedExp10.
Koefisien bunga adalah β 1 dan β 2. Nilaipositif β 1 dan β 2yang akan menunjukkan bahwa
homogenitas TMT dan pengalaman bersama berhubungan negatif dengan kualitas
pelaporan keuangan, dan sebaliknya.
(4) Apa Kekurangan Artikel Tersebut?
Penelitian ini menggunakan sampel perusahaan S&P 500. TMT mungkin
memainkan peran yang lebih penting dalam pengambilan keputusan perusahaan besar ini
karena mereka cenderung dikendalikan oleh individu tunggal. Akibatnya, hasilnya
mungkin tidak dapat digeneralisasikan untuk perusahaan yang ukurannya jauh lebih
kecil.

(5) Apa Yang Menjadi Kekuatan Artikel Tersebut?


Penelitian ini menggunakan analisis tambahan yaitu dengan mengukur board
characteristics yaitu persentase direktur independen dan rata-rata masa jabatan direktur
independen, tidak menunjukkan hubungan yang signifikan dengan penyajian kembali.
Selanjutnya, positions of top executives dengan memasukkan semua pejabat eksekutif
dalam 10-K. Pada bagian ini, peneliti memeriksa apakah dampak karakteristik TMT
bervariasi dengan posisi manajer. Selanjutnya, different aspects of homogenity,
endogenous hiring decisions, dan earnings management.

(6) Apa Tindak Lanjut Penelitian Topik Yang Terkait Dengan Artikel Tersebut?
Accounting Information Quality, Governance Efficiency and Capital Investment Choice
Jinbu Zhai, Yutao Wang (2019)
China Journal of Accounting Research

a. Analisis Latar Belakang Mengidentifikasi:


(1) Rerangka Konseptual
Kerangka konseptual dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

(2) Definisi Operasional Variabel Penelitian Dan Pengukuran


Definisi operasional dan variabel penelitian ini adalah sebagai berikut:
(3) Gap Dan Motivasi Penelitian
Pasar saham China telah berkembang pesat sejak tahun 1990, ketika pasar modal
didirikan. Jumlah perusahaan yang terdaftar meningkat dari 10 pada tahun 1990 menjadi
2063 pada tahun 2010. Pada periode 1990-2010, sekitar 5253,7 miliar yuan modal luar
mengalir ke perusahaan yang terdaftar melalui penawaran umum perdana, penawaran
ekuitas berpengalaman atau obligasi perusahaan (China Statistical Yearbook, 2011).
Sejak Hukum Akuntansi China diterapkan pada tahun 1985, pemerintah China telah
berupaya untuk melengkapi sistem prinsip akuntansi dan aturan terkait untuk
meningkatkan kualitas informasi akuntansi. Pada tahun 2006, Kementerian Keuangan
China mengeluarkan prinsip akuntansi baru yang terdiri dari satu standar akuntansi
dasar, 38 standar khusus dan panduan aplikasi yang telah diterapkan pada perusahaan
publik sejak tahun 2007. Tujuan dari standar ini adalah untuk memastikan perusahaan
memberikan informasi yang bermanfaat. informasi akuntansi dan untuk membantu
investor membuat keputusan investasi yang baik.
Ada beberapa kekuatan eksternal objektif yang meningkatkan fungsi tata kelola
informasi akuntansi di pasar modal China. Pada akhir 2010, jumlah dana investasi
sekuritas negara itu telah mencapai 704, dengan total aset 2,4228 triliun yuan (China
Statistical Yearbook, 2011). Investor institusional juga memainkan peran penting di
China untuk menggali dan mentransfer informasi yang diungkapkan oleh perusahaan
yang terdaftar, dibandingkan dengan investor lain. Lebih penting lagi, investor
institusional juga dapat merespon lebih cepat terhadap informasi akuntansi yang tidak
normal, “vote by foot”, dan akhirnya meningkatkan efisiensi pasar. Sementara itu,
kekuatan pasar lainnya, seperti investor individu dan media, juga mulai lebih
memperhatikan interpretasi informasi akuntansi, dan akhirnya membatasi dan
mengawasi perilaku investasi manajemen. Oleh karena itu, informasi akuntansi menjadi
semakin penting di Cina untuk mengoptimalkan investasi modal perusahaan.
Banyak peneliti telah mengeksplorasi peran yang dimainkan oleh kualitas
informasi akuntansi dan transparansi informasi dalam efisiensi pasar. Misalnya, Zhou
dan Chen (2008) menyelidiki pengaruh transparansi informasi akuntansi industri pada
alokasi modal tingkat industri berdasarkan data dari semua perusahaan A-share yang
terdaftar di bursa Shanghai dan Shenzhen dari 1999 hingga 2004. Mereka mengukur
alokasi modal efisiensi sebagai alokasi saham dan jumlah dana yang baru dikumpulkan,
dengan fokus pada apakah modal eksternal mengalir ke industri terbaik. Zhou dan Chen
(2008) menemukan bahwa transparansi informasi akuntansi industri memberikan
pengaruh yang signifikan terhadap alokasi sumber daya, sehingga semakin transparan
informasi tersebut, semakin tinggi efisiensi alokasi sumber daya.

(4) Kontribusi Penelitian


Penelitian ini dengan demikian membuat dua kontribusi penting untuk literatur
sebelumnya. Pertama, mengeksplorasi hubungan antara kualitas informasi akuntansi dan
pilihan investasi modal perusahaan secara mendalam, dengan fokus pada apakah itu
menginvestasikan modal dalam bisnis intinya. Kedua, juga mengkaji hubungan itu dari
perspektif kekuatan pasar dari mana fungsi tata kelola dan efisiensi informasi akuntansi
muncul.

b. Analisis Literatur Dan Pengujian Hipotesis Mengidentifikasi:


(1) Teori Utama
Beaver (1989) berpendapat bahwa tujuan utama dari informasi akuntansi adalah
untuk membantu penggunanya membuat keputusan yang tepat. Kualitas informasi
akuntansi dapat dinilai dengan dua cara. Yang pertama adalah manfaat penilaian, yang
berarti bahwa informasi tersebut berguna bagi investor yang ingin membuat keputusan
penilaian. Ini mencerminkan fungsi penetapan harga dari informasi akuntansi. Yang
kedua adalah validitas kontrak, yang berarti bahwa informasi akuntansi menguntungkan
kontrak, terutama antara investor dan administrator. Ini mencerminkan fungsi tata kelola
informasi tersebut. Dengan demikian, informasi akuntansi memiliki dua fungsi dasar:
penetapan harga dan tata kelola. Pertama, informasi akuntansi mengimplementasikan
fungsi penetapan harga dengan mempengaruhi biaya modal dan harga saham. Informasi
berkualitas tinggi dapat mengurangi asimetri informasi, sehingga mengurangi biaya
modal pembiayaan eksternal (Myers dan Majluf, 1984; Easley dan O'Hara, 2004; Zeng
dan Lu, 2006). Kualitas yang lebih tinggi, informasi akuntansi yang lebih transparan
memungkinkan peluang pertumbuhan untuk dimasukkan ke dalam harga saham,
sehingga menarik investor baru. Kedua, dengan mengurangi asimetri informasi ex-post
di antara pihak-pihak yang berkepentingan terhadap suatu kontrak, informasi akuntansi
dapat mengurangi ketidaksempurnaan kontrak dan menahan serta memantau perilaku
oportunistik manajemen. Dengan cara ini, informasi akuntansi melayani fungsi tata
kelola. Dalam hal memperoleh modal eksternal, fungsi tata kelola informasi akuntansi
membantu perusahaan yang terdaftar untuk membuat keputusan rasional untuk fokus
pada bisnis utama mereka dan mengalokasikan modal secara lebih efisien.

(2) Penelitian Sebelumnya


 Bhattacharya dkk. (2003) menyelidiki pengaruh opacity akuntansi pada biaya
modal ekuitas di 34 negara, menemukan bahwa semakin rendah tingkat
transparansi informasi akuntansi suatu negara, semakin tinggi keseluruhan biaya
modal ekuitas dan semakin kecil skala perdagangan saham. Oleh karena itu,
terlihat bahwa transparansi informasi akuntansi juga memiliki pengaruh terhadap
efisiensi alokasi modal di tingkat negara.
 Biddle dan Hilary (2006) mensurvei pengaruh kualitas informasi akuntansi
terhadap efisiensi investasi modal (diukur dengan sensitivitas jumlah investasi
modal terhadap arus kas bersih dalam aktivitas operasi, dengan semakin besar
sensitivitas, semakin rendah tingkat efisiensi investasi) baik di tingkat negara
maupun perusahaan. Hasil mereka menunjukkan bahwa informasi akuntansi
berkualitas tinggi mengurangi asimetri informasi antara manajer dan penyedia
modal eksternal, dan karena itu meningkatkan efisiensi investasi modal di kedua
tingkat.
 Francis et al. (2009) menguji pengaruh transparansi informasi tingkat negara,
bukan hanya kualitas informasi akuntansi, pada efisiensi alokasi sumber daya.
Mereka menggunakan korelasi tingkat pertumbuhan antara industri manufaktur
dan negara-negara untuk mengukur alokasi sumber daya. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa semakin tinggi tingkat transparansi informasi negara yang
cocok, semakin kuat korelasi tingkat pertumbuhan antara industri dan negara.
 Chen dkk. (2011) menyelidiki hubungan antara kualitas informasi akuntansi dan
efisiensi investasi perusahaan swasta di pasar negara berkembang. Mereka
menemukan bahwa bahkan ketika informasi akuntansi berkualitas buruk, masih
memberikan pengaruh positif pada efisiensi investasi. Karena perusahaan swasta
bergantung terutama pada pembiayaan bank, asosiasi ini lebih jelas daripada
skenario lainnya.

(3) Pengembangan Hipotesis


Tujuan pengungkapan akuntansi adalah untuk menyediakan pemangku
kepentingan eksternal dengan informasi yang berguna. Kuantitas dan kualitas informasi
akuntansi akan mempengaruhi penilaian investor terhadap nilai intrinsik perusahaan.
Jika harga saham atau pendapatan perusahaan menurun, investor akan berusaha
menghindari kerugian melalui tindakan seperti '' menggunakan hak pengambilan
keputusan untuk memilih '' dan/atau '' memberikan suara dengan kaki mereka sendiri.
Oleh karena itu, data akuntansi merupakan sumber informasi penting dalam menentukan
apakah harga saham perusahaan terlalu tinggi atau terlalu rendah. Dengan demikian,
informasi akuntansi berkualitas tinggi membantu pemangku kepentingan eksternal, yang
dapat mengganggu manajemen baik secara langsung maupun tidak langsung, untuk
mendapatkan pemahaman yang lebih baik tentang penggunaan modal dan kinerja bisnis
perusahaan, sehingga memengaruhi pilihan investasi modalnya.
H1. Perusahaan dengan informasi akuntansi berkualitas lebih tinggi lebih mungkin
untuk menginvestasikan lebih banyak modal dalam bisnis inti mereka.
Kelangkaan independensi dewan dan lingkungan tata kelola eksternal yang
kompleks menyulitkan mekanisme tata kelola perusahaan untuk memberikan efek nyata.
Sebaliknya, investor dapat melakukan pengawasan eksternal yang nyata dengan
memberikan suara mereka sendiri dalam kasus investasi yang tidak masuk akal, sehingga
menempatkan manajemen di bawah ancaman revaluasi harga saham potensial dan
mempromosikan alokasi sumber daya yang efisien. Informasi akuntansi berkualitas
tinggi dapat membantu investor untuk mengidentifikasi investasi yang tidak efisien,
sehingga mengarah pada potensi revaluasi harga saham dan memberikan tekanan pada
dewan direksi, yang pada gilirannya mendorong manajemen untuk fokus pada bisnis inti
perusahaan dan meningkatkan efisiensi alokasi modal. Oleh karena itu, ketika
lingkungan tata kelola internal dan eksternal perusahaan lemah, pengaruh informasi
akuntansi berkualitas tinggi pada pilihan investasi modal lebih terasa.
H2. Pengaruh informasi akuntansi berkualitas tinggi pada pilihan investasi modal
manajemen lebih terasa ketika lingkungan tata kelola eksternal buruk.

c. Analisis Metode Penelitian Mengidentifikasi:


(1) Sampel
Semua data dan semua variabel berasal dari Wind Database. Dengan 10 tahun
diadopsi sebagai siklus perhitungan dan data arus kas operasi diungkapkan dari tahun
1998 dan seterusnya, penelitian ini menghitung pengukuran kualitas informasi akuntansi
dan pilihan investasi modal berdasarkan cakrawala waktu yang berbeda. . Statistik
deskriptif untuk variabel kunci pada horizon waktu yang berbeda berdasarkan sampel
akhir dengan mengecualikan nilai yang hilang tercantum dalam Tabel 2.
(2) Desain Penelitian
Accounting Information Quality
Accruals Quality
Menghitung kualitas akrual berdasarkan model DD. Ini memperhitungkan
seberapa baik akrual perusahaan pada periode berjalan (tahun t) cocok dengan kasnya
pada periode sebelumnya (tahun t - 1), periode sekarang (tahun t) dan periode berikutnya
(tahun t + 1):

Earnings Persistence
Menggunakan data deret waktu, persistensi pendapatan perusahaan diukur dengan
meregresi ROAt saat ini pada ROAt-1 sebelumnya (Lev, 1983; Ali dan Zarowin, 1992).

Earnings Predictability
Prediktabilitas pendapatan menggambarkan kemampuan pendapatan perusahaan
saat ini untuk memprediksi pendapatan masa depan. Ini diukur dengan model yang sama
seperti untuk persistensi laba, yaitu,

Earnings Smoothing
Menggunakan rasio standar deviasi laba bersih terhadap arus kas operasi, yaitu, r
(laba bersih)/r (arus kas operasi), di mana rasio yang lebih besar menunjukkan tingkat
perataan laba yang lebih besar dan tingkat yang lebih rendah dari kualitas informasi
akuntansi.

Comprehensive Index of Accounting Information Quality


Menghitung setiap pengukuran unik kualitas informasi akuntansi untuk semua
pengamatan tahun perusahaan, dan kemudian mengurutkannya berdasarkan peringkat
desil berdasarkan tahun (dengan masing-masing variabel jatuh antara 0 dan 9).
Akhirnya, peneliti menjumlahkan nilai peringkat dari setiap pengukuran untuk
mendapatkan indeks kualitas informasi akuntansi yang komprehensif. Semakin kecil
nilai peringkat, semakin baik kualitas komprehensif informasi akuntansi

Capital Investment Choice


Pilihan investasi modal perusahaan mengacu hanya pada apakah modal yang
dikendalikannya mengalir ke inti bisnis. Variabel growth_corrt mewakili korelasi antara
pertumbuhan pendapatan operasional perusahaan dan industri pada tahun t. Industri
dibagi menjadi 13 jenis sesuai dengan klasifikasi industri yang dirilis oleh China
Securities Regulatory Commission (CSRC).

(3) Metode Pengujian Hipotesis


Model regresi (1) dan (2) digunakan untuk menguji H1 dan H2, masing-masing:

d.
Analisis Bagian Akhir Meliputi:
(1) Hasil Pengujian Dan Pembahasan
Berdasarkan model regresi (1), Tabel 5 melaporkan hasil multivariat. Tabel 5
menunjukkan semua hasil berdasarkan pengukuran yang berbeda dari kualitas informasi
akuntansi. Kecuali untuk ketahanan dalam model (2), semua pengukuran lain memiliki
pengaruh yang signifikan terhadap pilihan investasi modal, yang mendukung H1.
Hasilnya menyiratkan bahwa informasi akuntansi yang lebih berkualitas membuat
perusahaan lebih cenderung untuk menginvestasikan modalnya dalam bisnis intinya.
Untuk pengujian H2, Tabel 6 melaporkan hasil gabungan pengaruh corporate
governance dan kualitas informasi akuntansi terhadap pilihan investasi modal. . Dengan
kata lain, hasilnya menyiratkan bahwa ada hubungan yang saling melengkapi antara
kualitas tersebut dan mekanisme tata kelola perusahaan.

(2) Kontribusi
Penelitian ini memiliki beberapa kontribusi penting. Pertama, penelitian ini
memberikan bukti empiris baru di pasar modal yang sedang berkembang. Kedua,
kesimpulan ini menyiratkan bahwa regulator perlu membangun lingkungan informasi
yang transparan dan andal untuk memungkinkan informasi akuntansi memainkan peran
yang efektif untuk mendorong perusahaan yang terdaftar untuk fokus pada bisnis inti
mereka, mengoptimalkan pilihan investasi modal perusahaan, dan akhirnya
meningkatkan alokasi sumber daya. efisiensi. Akhirnya, penelitian ini juga dapat
membantu peneliti untuk lebih memahami dan menyadari peran tata kelola informasi
akuntansi, dan mendorong mereka untuk menyelidiki peran lain dari informasi akuntansi
secara mendalam dan luas.

(3) Keterbatasan
Salah satu batasan penelitian ini adalah bahwa peneliti berasumsi bahwa pilihan
investasi perusahaan hanya efektif ketika menginvestasikan modal dalam bisnis intinya.
Tentu saja ada kemungkinan bahwa pilihan yang lebih baik bagi beberapa perusahaan
adalah mengubah bisnis mereka saat ini (daripada meningkatkan tingkat investasi dalam
bisnis inti mereka), terutama dalam kasus resesi industri atau kelebihan kapasitas.

(4) Saran
Salah satu batasan penelitian ini adalah bahwa peneliti berasumsi bahwa pilihan
investasi perusahaan hanya efektif ketika menginvestasikan modal dalam bisnis intinya.
Tentu saja ada kemungkinan bahwa pilihan yang lebih baik bagi beberapa perusahaan
adalah mengubah bisnis mereka saat ini (daripada meningkatkan tingkat investasi dalam
bisnis inti mereka), terutama dalam kasus resesi industri atau kelebihan kapasitas. Oleh
karena itu, hubungan antara kualitas informasi akuntansi dan pilihan investasi modal
mungkin berbeda dengan tahap perkembangan industri yang berbeda. Berdasarkan
batasan tersebut, mungkin masalah ini adalah topik penting untuk penelitian masa depan.

(5) Implikasi
e. Analisis Artikel Mengidentifikasi:
(1) Berisi Apakah Artikel Tersebut?
Penelitian ini mengkaji hubungan antara kualitas informasi akuntansi dan pilihan
investasi modal dari perspektif fungsi tata kelola informasi akuntansi. Mengukur pilihan
investasi modal sebagai korelasi pertumbuhan pendapatan operasional antara perusahaan
dan industri, penelitian ini menyelidiki apakah dan sejauh mana perusahaan fokus pada
bisnis inti mereka.

(2) Apa Yang Ditemukan


Hasil empiris menunjukkan bahwa semakin tinggi kualitas informasi akuntansi,
semakin tinggi korelasi dan sinkronisitas pertumbuhan pendapatan operasional antara
perusahaan yang terdaftar dan industrinya. Selain itu, hubungan antara kualitas informasi
akuntansi dan pilihan investasi modal lebih jelas ketika lingkungan tata kelola
perusahaan buruk. Hasil ini menyiratkan bahwa informasi akuntansi berkualitas tinggi
memiliki peran tata kelola yang penting, yang dapat mengawasi dan mendorong
manajemen untuk mengoptimalkan pilihan investasi modal, dan akhirnya
memaksimalkan kepentingan pemegang saham.

(3) Bagaimana Menemukannya?


Model regresi (1) dan (2) digunakan untuk menguji H1 dan H2, masing-masing:

Pada model (1), growth_corrt merepresentasikan korelasi antara tingkat


pertumbuhan pendapatan operasional perusahaan dan industri dari tahun t-9 sampai t.
Peringkat AQit (kualitas akuntansi) mewakili kualitas informasi akuntansi, termasuk
kualitas akrual, persistensi laba, prediktabilitas dan kelancaran, dan kualitas akuntansi
total (TAQt). Karena standar deviasi yang besar dari nilai sebenarnya dari variabel-
variabel ini, penelitian ini mengambil nilai peringkat dalam tingkat desil. Semakin kecil
nilai peringkat dari ukuran-ukuran ini, semakin tinggi kualitas informasi akuntansi. Total
kualitas akuntansi (TAQt) adalah jumlah dari keempat nilai peringkat variabel tunggal
pada tahun t.
Pada model (2), growth_corrt sama dengan model (1), tetapi total accounting
quality (TAQt) digunakan sebagai pengganti Rank ofAQit. GOVOR mewakili
mekanisme tata kelola perusahaan, seperti Shr1, Hfd_5 dan Mktscore. Karena korelasi
yang tinggi di antara variabel tata kelola perusahaan, peneliti menguji setiap variabel
secara terpisah untuk mengatasi potensi multikolinearitas dalam model. Koefisien AQt
GOVER memungkinkan kita untuk menyimpulkan apakah pengaruh kualitas informasi
akuntansi pada pilihan investasi modal lebih jelas dengan tata kelola perusahaan yang
lebih baik.

(4) Apa Kekurangan Artikel Tersebut?


Salah satu batasan penelitian ini adalah bahwa peneliti berasumsi bahwa pilihan
investasi perusahaan hanya efektif ketika menginvestasikan modal dalam bisnis intinya.
Tentu saja ada kemungkinan bahwa pilihan yang lebih baik bagi beberapa perusahaan
adalah mengubah bisnis mereka saat ini (daripada meningkatkan tingkat investasi dalam
bisnis inti mereka), terutama dalam kasus resesi industri atau kelebihan kapasitas.

(5) Apa Yang Menjadi Kekuatan Artikel Tersebut?


Penelitian ini dilengkapi robustness test yaitu dengan menganalisis the effect of
other unobservable information and endogeneity yaitu dengan mengontrol growth_corr
dalam periode t-1 (growth_corrt-1) dalam model regresi (1). Kemudian, measurement of
the capital investment choice yaitu dengan dan menggunakan sinkronisitas pertumbuhan
pendapatan operasional antara tingkat industri dan perusahaan sebagai alternatif
pengukuran pilihan investasi modal.

(6) Apa Tindak Lanjut Penelitian Topik Yang Terkait Dengan Artikel Tersebut?

Anda mungkin juga menyukai