Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Diferensiasi social adalah perbedaan individu atau kelompok dalam masyarakat yang tidak
menunjukkan adanya suatu tingkatan (hierarkis). Dengan kata lain, tidak ada gologan dari pembagian
tersebut yang memiliki tingkatan yang lebih tinggi ataupun yang lebih rendah.
Menurut Kamus Sosiologi, diferensiasi adalah klasifikasi atau penggolongan terhadap
perbedaan-perbedaan tertentu yang biasanya sama atau sejenis.
Dalam masyarakat beragam (plural society), pengelompokan horizontal (didasarkan
perbedaan ras, etnis, klan, dan agama disebut istilah Kemajemukan Sosial. Sedangkan
berdasarkan (perbedaan profesi dan jenis kelamin) disebut Heterogenitas social.
(3) KauKasoid
a. Nordic (Eropa Utara sekitar Laut Baltik)
b. Alpine (Eropa Tengah dan Timur)
c. Mediterranean (penduduk sekitar Laut Tengah, Amerika Utara, Armenia,arab, dan Iran)
d. Indic (Pakistan, India, Bangladesh, Sri Langka).
(4) Negroid
a. African Negroid (Benua Afrika)
b. Negrito (Afrika Tengah, Semenanjung Melayu, Filiphina)
c. Maleniesian (Irian, Malanesia)
berbagai suku bangsa dengan bahsa dan kebudayaan masing-masing. Apa yang
dimaksud dengan etnia atau suku bangsa?
(1) Menurut Koentjaraningrat (1979), suku bangsa atau etnis didefinisikan sebagai group suatu
kelompok manusia yang terikat oleh kesadaran dan identitas akan kesatuan kebudayaan, sedangkan
kesadaan dan identitas tadi sering kali (tetapi tidak selalu) dikuatkan oleh kesatuan bahasa.
(2) Menurut William Kornblum (1988) kelompok etnis adalah suatu populasi yang memiliki identitas
kelompok berdasarkan kebudayaan tertentu dan biasanya memiliki leluhur yang secara pasti atau
dianggap pasti sama.
(3) Menurut Alex Thio (1989), kelompok etnis adalah sekelompok orang yang saling berbagi warisan
kebudayaan tertentu.
(4) Menurut Bruce J. Cohen (1988) menyatakan bahwa kelompok etnis dibedakan oleh karakteristik
budaya yang dimiliki oleh para angggotanya. Karakteristik itu meliputi agama, bahasa, atau
kebangsaan. Ada perbedaan antara etnis dan ras, yaitu ras dibedakan dalam penampilan fisiknya,
sedangkan etnis dibedakan dalam karakteristik budayanya.
Jumlah suku Bangsa di Indonesia
1. C. Van Vollen houven (316 buah)
2. Prof. Dr. Koentjaranigrat (119)
Suku Bangsa di Indonesia
3. Diferensiasi social berdasarkan agama
Diferensiasi social berdasarkan agama terwujud dalam kenyataan social bahwa masyarakat
terdiri atas orang-orang yang menganut suatu agama tertentu termasuk dalam suatu komunitas atau
golongan yang disebut umat, contoh umat Islam. Sebutan tersebut menunjukkan adanya
penggolongan penduduk atau warga masyarakat berdasarkan agama yang dianut.
Menurut Emile Durkheim (1976), agama adalah suatu system kepercayaan beserta
paktiknya, berkenaan dengan hal-hal yang sacral yang menyatukan pengikutnya dalam suatu
komunitas moral. Agama berisi tentang :
(1) sesuatu yang dianggap sacral, melebihi kehidupan duniawi dan menimbulkan rasa kekaguman
dan penghormatan.
(2) sekumpulan kepercayaan tentang hal yang dianggap sakti
(3) penegasan kepercayaan dengan melaksanakan ritual, yaitu aktivitas keagamaan dan
(4) sekumpulan kepercayaan yang ikut dalam ritual yang sama
1. Tugas-tugas sosial keseharian. Tugas ibu mengurus rumah tangga, sedangkan tugas ayah mencari
nafkah untuk keluarga.
2. Psikologis keluarga. Secara psikologis anak-anak dekat dengan ibunya, hal ini karena ikatan batin
yang dalam.
3. Fungsi anatomi. Secara kodrati perempuan telah dipersiapkan untuk melahirkan serta menyusui.
Sementara laki-laki dipersiapkan untuk menjadi pelindung keluarga.
Kemejemukan social atau diferensiasi social dalam masyarakat membawa pengaruh, baik
yang bersifat positif maupun yang bersifat negative, diantaranya adalah :
a. Primodialisme
Primodialisme adalah suatu paham yang menganggap bahwa kelompoknya lebih baik dibanding
dengan kelompok lain. Contohnya adalah praktek nepotisme dalam merekrut atau menempatkan
orang-orang yang berasal dari daerah atau suku bangsa yang sama dalam sebuah organisasi atau
perusahaan.Meilitas menurut Robuskha dan Shepsle (1972) Primodialisme adalah loyalitas yang
berlebihan terhadap sub-nasional, seperti suku bangsa, agama, ras, kedaerahan, dan keluarga.
Loyalitas yang berlebihan dapat mengancam stabilitas dan keberadaan Negara suatu bangsa.
Segi positif dari paham ini adalah mengikat dan memperkuat ikatan suatu kelompok terutama
dalam menghadapi ancaman dari luar. Sedangkan segi negatifnya adalah membangkitkan prasangka
dan pemusuhan terhadap kelompok lain yang tidak sepaham atau tidak sama dengan kelompoknya.
Hal tersebut awan terhadap munculnya konflik social.
b. Etnosentisme
Etnosentrisme adalah suatu sikap atau paham yang menganggap budaya masyaakatnya
lebih tinggi disbanding dengan budaya masyarakat yang lain. Contoh aliran NAZI yang beranggapan
ras Arya-lah yang paling unggul untuk menguasai dunia.
Etnosentrisme dapat menjadi ikatan kelompoknya semakin kuat bahakan dapat menimbulkan
semangat patriotism. Namun , disisi lain dapat menimbulkan konflik antar golongan atau kebudayaan.
c. Sektarian (politik aliran)
Politik aliaran adalah kegiatan politik praktis anggota masyarakat akibat munculnya
sentiment primodial tersebut.Politik aliaran ini diorganisir secara politik. Politik aliran ini adalah bentuk
kegiatan politik yang berorientasi pada loyalitas terhadap kelompok aliran atau etnik atau sub-kultur
tertentu.
Sektarian atau politik aliran merupakan keadaan di mana sebuah kelompok tertentu dikelilingi
oleh sejumlah organiasasi massa (ormas), baik formal maupun informal yang menjadi pengikutnya.
Biasanya dalam politik aliran ada pengikat di antara anggotanya berdasakan persamaan ideology.
Contoh, ormas NU.
STRATIFIKASI SOSIAL
Pendapat para ahli mengenai pengertian startifikasi sosial :
a. Menurut Pitirim A. Sorokin (1959), stratifikasi social merupakan cii yang tetap pada setiap
kelompok social yang teratur. Lebih lanjut beliau mengatakan bahwa stratifikasi social merupakan
pembedaan penduduk atau masyarakat ke dalam kelas-kelas secara bertingkat.
b. Menurut Paul B. Horton dan Chester L.Hunt (1999),stratifikasi social berarti system perbedaan
status yang berlaku dalam suatu masyarakat.
c. Menurut Robert M.Z. Lawang stratifikasi social adalah penggolongan orang-orang yang termasuk
dalam suatu system social tertentu ke dalam lapisan-lapisan hirarkis menurut dimensi kekuasaan,
privilese, dan prestise.
d. Menurut Bruce J. Cohen stratifikasi social adalah system yang menempatkan seseorang sesuai
dengan kualitas yang dimiliki dan menempatkan mereka pada kelas social yang sesuai.
e. Menurut Astried S. susanto stratifikasi social adalah hasil kebiasaan hubungan antarmanusia secara
teratur dan tersusun sehingga setiap orang, setiap saat mempunyai situasi yang menentukan
hubungan dengan orang secara vertical mauoun horizontal dalam masyarakatnya.
DASAR/KRITERIA STRATIFIKASI SOSIAL
Adapun dasar atau ukuran yang bisa dipakai untuk menggolongkan anggota masyarakat ke
dalam suatu stratifikasi social adalah yang dipakai, dan sebagai berikut :
a). Ukuran kekayaan, seseorang yang memiliki kekayaan paling banyak, akan menempati
stratifikasi teratas. Kriteria kekayaan berkaitan dengan pendapatan. Kriteria umum yang biasa
digunakan pada lapisan ini antara lain rumah dan perabot mewah, mobil mewah, simpanan dalam
bentuk kepemilikan tanah yang luas, nilai pajak yang besar, cara berpakaian serta jenis bahan yang
dipakai, dan kebiasaan atau cara berbelanja.
b). Ukuran kekuasaan, seseorang yang memiliki kekuasaan atau mempunyai wewenang terbesar
akan menempati strata yang tinggi dalam stratifikasi social masyakat yang bersangkut.Kekuasaan itu
didukung oleh unsure lain seperti kedudukan atau posisi dalam masyarakat, kekayaan yang dimiliki,
kepandaian, bahkan kelicikan.
c) Ukuran kehormatan/keturunan Orang yang dihormati dan disegani akan mendapatkan tempat
strata yang tinggi dan ini biasanya terdapat pada masyarakat yang masih tradisional. Misalnya orang
tua yang dianggap bersahaja. Dalam masyarakat feudal, anggota masyarakat dari keluarga raja atau
bangsawan akan menempati lapisan atas. Contoh gelar Andi pada masyarakat Bugis.
d) Ukuran ilmu pengetahuan/pendidikan, artinya jika seseorang dinilai mempunyai ilmu
pengetahuan yang banyak, maka ia mempunyai penghargaan dari masyarakat tentang dirinya.Contoh
cendikiawan, dosen, dokter, hakim dan atlet
* Unsur-Unsur stratifikasi sosial
a. Status atau Kedudukan
Status adalah suatu kumpulan hak dan kewajiban seseorang dalam masyarakat atau menunjukkan
tempat atau posisi seseorang dalam masyarakat.
Status /kedudukan dalam masyarakat terbagi :
1. Ascribed status yaitu status diperoleh melalui kelahiran. Contoh : Seorang menjadi Bangasawan
karena orang tuanya seorang bangsawan.
2. Achieved status yaitu status diperoleh melalui usaha yang disengaja. Contoh : seorang bisa menjadi
dokter asal memenuhi syarat menjadi dokter
3. Assigned status yaitu status yang diberikan. Contoh : gelar kehormatan diberikan kepada seorang
yang berjasa.
b. Peranan
Peranan adalah aspek dinamis dari status seseorang atau suatu yang diharapkan dari seseorang
individu tertentu yang menduduki status tertentu.
Menurut Sarjono Soekanto, peranan mencakup 3 hal :
meliputi norma-norma yang dihubungkan dengan posisi seseorang dalam masyarakat
sebagai konsep mengenai apa yang dapat dilakukan individu dalam masyarakat
sebagai perilaku yang penting bagi struktur social masyarakat.
Menurut Huky (1982) kondisi umum terciptanya stratifikasi sosial dalam masyarakat adalah :
1. Perbedaan ras dan budaya.
Perbedaan ciri biologis, latar belakang etnis dan budaya mengakibatkan kelas-kelas sosial
tertentu.Contoh, Sebelum PD II kaum kulit putih sebagai lapisan paling atas
2. Pembagian tugas yang terspesialisasi (pembagian kerja)
Spesialisasi berkaitan dengan fungsi kekuasaan dan status dalam stratifikasi sosial.
3. Kelangkaan
Terjadi karena alokasi hak dan kekuasaan yang jarang atau langka. Kelangkaan terasa bila
masyarakat mulai membedakan posisi, alat-alat kekuasaan, dan fungsi-fungsi yang ada dalam waktu
yang sama.
D. BENTUK-BENTUK/WUJUD STRATIFIKASI SOSIAL
1. Stratifikasi Ekonomi, yaitu Pembagian masyarakat atas kepemilikan harta. Berdasarkan kepemilikan
harta, masyarakat dibagi dalam tiga kelas :
Kelas atas terdiri dari orang-orang kaya yang dengan leluasa memenuhi kebutuhan hidupnya bahkan
secara berlebihan
Kelas Menengah terdiri dari kelompok orang-oang yang berkecukupan yang bisa memenuhi
kebutuhan pokok
Kelas bawah terdiri dari kelomok miskin yang masih belum dapat memenuhi kebutuhan primer.
Menurut Aristoteles golongan sangat kaya (penguasa, tuan
tanah, bangsawan)
golongan kaya (pedagang)
golongan miskin (rakyat biasa)
2. Stratifikasi Sosial, yaitu Sistem pengelompokan masyarakat menurut status. Nilai status diukur dari
prestise atau gengsi. Contoh orang lebih suka bekerja sebagai pegawai daripada seorang tukang
bangunan.
3. Stratifikasi Politik, yaitu Pelapisan masyarakat didasarkan pada wewenang dan kekuasaan. Makin
tinggi wewenang seseorang makin tinggi lapisan sosialnya.
Contoh – Contoh Sistem stratifikasi yang pernah ada di Indonesia
1. Sistem stratifikasi social dalam masyarakat pertanian
Masyarakat pertanian umumnya menghargai peran pembuka tanah (cikal bakal). Cikal bakal
dan keturunnnanya merupakan golongan elite di desanya.Golongan kedua diduduki oleh pemilik
tanah atau orang kaya yang disebut kuli ceneng. Golongan ketiga adalah petani yang memiliki tanah
sedikit dan hanya cukup untuk dikonsumsi sendiri disebut
Gambar : Stratifikasi masyarakat pertanian di pulau Jawa
Stratifikasi masyarakat feodal di Surakarta
dan Yogyakarta
Stratifikasi masyarakat feudal di Aceh
Stratifikasi social pada masa penjajahan Belanda Stratifikasi social pada masa penjajahan
Jepang
Stratifikasi social masyarakat industry criteria profesi Stratifikasi social masyarakat industry
modern criteria ekonomi
Konsekuensi stratifikasi sosial, menyebabkan adanya perbedaan sikap dari orang-orang yang
berada dalam strata tertentu berdasarkan kekuasaan, privelese dan prestise. Perbedaan sikap
tersebut tercermin dari gaya hidup seseorang sesuai dengan strata sosialnya.Pola gaya hidup
tersebut dapat dilihat dari :
a. Cara berpakaian, Dapat dilihat dari cara berbusananya. Biasanya masyarakat kelas atas
menggunakan busana dari perancang luar negerinya.
b. Tempat tinggal/rumah dan perabot. Umumnya masyarakat kelas atas akan membangun rumah
yang besar dan mewah dengan gaya arsitektur yang indah.sedangkan masyarakat strata menengah
lebih rumah memilih bentuk dan tipe rumah yang sederhana bahkan ada juga yang memilih tinggal di
rumah susun.Selain itu perabot rumah tangga merupakan barang-barang import.
d. Pendidikan. Masyarakat yang tergolong strata atas umumnya memilih memasukkan anak-anak
mereka pada sekolah-sekolah ataupun univesitas di lua negeri. Sedangkan masyarakat strata bawah
lebih memilih menyekolahkan anak-anak mereka di sekolah dalam negeri.
e. Makanan. Kelompok kelas atas umumnya makan di restoran-restoran terkenal dengan menu-menu
berasal dari luar negeri. Kelompok kelas bawah mengkonsumsi makanan dalam negeri hasil olahan
sendiri.
f. Gelar, Pangkat atau Jabatan. Kelompok atas umumnya memiliki sejumlah gelar atau pangkat yang
memngikuti namanya.
g. Kegemaran/Hobi dan Rekreasi. Biasanya orang-orang dalam strata atas memilih olehraga yang
esklusif seperti golf, terbang layang,balap mobil, dsb.Begitu pula rekreasi, mereka memilih berekreasi
ke luar daerah bahkan luar negeri. Sedangkan masyarakat strata bawah memilih hobi dan rekreasi
yang tidak mengeluarkan biaya, seperti sepak bola.