Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

TANTANGAN MELAKUKAN PEMASARAN ONLINE

Oleh :

RIKIYANTO B. KADAMO
L131 17 119

JURUSAN KEHUTANAN
FAKULTAS KEHUTANAN
UNIVERSITAS TADULAKO
2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas

berkat dan rahmat Nyalah sehingga makalah PEMASARAN ONLINE ini tepat

pada waktunya. Makalah ini dapat tersusun sesuai dengan yang kita kehendaki.

Maksud dari penyusunan makalah ini adalah sebagai salah satu syarat untuk

menyelesaikan mata kuliah Perencanaan Partisipatif.

Tak lupa pula penyusun mengucapkan terimah kasih kepada semua pihak

yang banyak berperan dalam membantu penyusunan makalah ini, yaitu kepada

bapak dan ibu selaku dosen penanggung jawab yang telah banyak memberikan

masukan-masukan baik dalam teori.

Dan penyusunan makalah ini, kami sebagai penyusun menyadari akan

kesalahan-kesalahan dan kekurangan yang terdapat dalam makalah ini. Oleh

karena itu, saran dan kritik yang sifatnya membangun dan dapat kami jadikan

sebagai masukan untuk perbaikan selanjutnya sangat kami harapkan.

Salakan, April 2020

Rikiyanto B. Kadamo
I. PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang

Pemasaran online adalah praktik memanfaatkan saluran berbasis web


untuk menyebarkan pesan tentang merek, produk, atau layanan perusahaan kepada
calon pelanggannya. Metode dan teknik yang digunakan untuk pemasaran online
termasuk email, media sosial, periklanan tampilan, optimisasi mesin pencari, dan
banyak lagi. Tujuan pemasaran adalah untuk menjangkau calon pelanggan melalui
saluran di mana mereka menghabiskan waktu untuk membaca, mencari,
berbelanja, atau bersosialisasi secara online.

Adopsi Internet yang meluas untuk bisnis dan penggunaan pribadi telah
menghasilkan banyak saluran baru untuk keterlibatan periklanan dan pemasaran,
termasuk yang disebutkan di atas. Ada juga banyak manfaat dan tantangan yang
melekat pada pemasaran online, yang menggunakan media digital terutama untuk
menarik, melibatkan, dan mengkonversi pengunjung virtual ke pelanggan.

Pemasaran online berbeda dari pemasaran tradisional, yang secara historis


mencakup media seperti iklan cetak, billboard, televisi, dan radio.

Sebelum saluran pemasaran online muncul, biaya untuk memasarkan


produk atau layanan sering kali mahal, dan secara tradisional sulit diukur.
Pikirkan kampanye iklan televisi nasional, yang diukur melalui kelompok fokus
konsumen untuk menentukan tingkat kesadaran merek. Metode-metode ini juga
tidak cocok untuk eksperimen terkontrol. Saat ini, siapa pun yang memiliki bisnis
online (dan juga sebagian besar bisnis offline) dapat berpartisipasi dalam
pemasaran online dengan membuat situs web dan membuat kampanye akuisisi
pelanggan dengan biaya kecil hingga tanpa biaya. Produk dan layanan pemasaran
tersebut juga memiliki kemampuan untuk bereksperimen dengan pengoptimalan
untuk menyempurnakan efisiensi dan ROI kampanye mereka.
I.2 Rumusan Masalah

Dari latar belakang yang telah diuraikan di atas dapat dirumuskan

masalah sebagai berikut:

1. Pengertian pemasaran online. ?


2. Jenis-jenis pemasaran online ?
3. Strategi pemasaran online ?
4. Tantangan dalam melakukan pemasaran online ?

I.3 Tujuan

1. Mengetahui pengertian pemasaran online


2. Mengetahui jenis-jenis pemasaran online
3. Mengetahui strategi dalam melakukan pemasaran online
4. Mengetahui apa saja tantangan dalam melakukan pemasaran online.
II. PEMBAHASAN

II.1 Pengertian pemasaran online

Secara sederhana pemasaran online atau sering disebut sebagai pemasaran


digital diartikan sebagai  strategi pemasaran yang memanfaatkan internet.
Kegiatan pemasaran untuk mendapatkan perhatian konsumen dilakukan dengan
memanfaatkan media sosial, website, email, bahkan augmented reality. Hal ini
dapat dilakukan dengan iklan berbayar, konten berkualitas atau sekadar posting-an
sederhana melalui media online.

Banyaknya aktivitas dan interaksi yang terjadi di dunia internet, membuat


banyak sekali pemilik bisnis yang mengandalkan cara ini untuk meningkatkan
nilai jual produknya. Satu posting-an di internet dapat diakses oleh ratusan juta
orang di seluruh dunia. Jadi, dari mana pun Anda berbisnis, akan tetap mampu
mendapatkan perhatian secara global jika telah memasuki dunia internet.

II.2 Jenis-Jenis Pemasaran Online

1. Media Sosial

Menjangkau konsumen melalui iklan berbayar atau posting-an organik dengan


memanfaatkan media-media seperti Facebook, Twitter, Instagram dan lain
sebagainya.

2. Search Engine Optimization (SEO) 

Mengoptimasi website dengan berbagai konten untuk mendapatkan peringkat


teratas di hasil pencarian mesin pencari.
3. Email Pemasaran 

Pesan komersil seperti promo, penawaran produk, diskon, penawaran membership


dan lain sebagainya secara personal dengan menggunakan media email.

4. Search Engine Marketing  (SEM)

Bentuk lain dari pemasaran online berbayar. Anda melakukan pembayaran kepada
mesin pencari untuk mendapatkan visibilitas website di mesin pencari tersebut.

5. Pemasaran Afiliasi 

Pemasaran menggunakan afiliasi atau mitra penjualan yang diminta untuk


menempatkan iklan bisnis Anda di website atau media sosial mereka.

6. Influencer Marketing 

Melakukan pemasaran melalui ahli industri atau sosok yang dipercaya oleh
konsumen ketika melakukan promosi, iklan atau ulasan terhadap produk.

7. Pemasaran Konten 

Pemasaran dengan membuat konten mengenai produk atau layanan Anda dan
mempromosikannya di berbagai channel untuk menjangkau konsumen potensial.

8. Lead Generation 

Menghasilkan konversi lebih dari orang yang berkunjung ke website Anda, seperti
menghasilkan penjualan dari mereka dan mendapatkan alamat email calon
konsumen.

10. Pengoptimalan Web

Proses menggunakan eksperimen terkontrol untuk meningkatkan kemampuan


situs web untuk mendorong sasaran bisnis. Untuk meningkatkan kinerja situs web
mereka, pemilik situs web menerapkan pengujian A / B untuk bereksperimen
dengan variasi pada laman situs web mereka untuk menentukan perubahan mana
yang pada akhirnya akan menghasilkan lebih banyak konversi.

Keuntungan Pemasaran Online

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, pemasaran online digadang-gadang


sebagai metode yang efektif untuk meningkatkan penjualan dan mengembangkan
bisnis. Hal ini tidak mengherankan karena ada berbagai manfaat yang bisa
didapatkan ketika Anda memutuskan untuk melakukan pemasaran secara online.
Manfaat tersebut antara lain:

 Mengurangi Biaya

Ini adalah alasan utama mengapa banyak pemilik bisnis yang lebih memilih
melakukan pemasaran online dibandingkan dengan pemasaran offline.
Penggunaan media sosial, website dan media internet lainnya kebanyakan tidak
dikenakan biaya. Meskipun Anda menggunakan iklan berbayar secara online,
biaya yang dikeluarkan relatif lebih hemat jika dibandingkan dengan memasang
iklan di televisi, radio, koran atau mencetak flyer dalam jumlah yang banyak.

Pay per click juga merupakan cara terbaik untuk menghemat dan mengawasi
biaya karena pembayaran didasarkan pada klik nyata yang didapat iklan Anda.
Berbeda dengan iklan media konvensional dengan biaya cukup mahal namun
Anda bahkan tidak mengetahui berapa orang yang benar-benar memperhatikan.

 Dapat Diukur Real Time

Pemasaran yang dilakukan secara online mudah diukur melalui alat analisis
seperti Google Analytics. Sehingga informasi tentang klik, kunjungan dan
penjualan dari SEO, AdWords, media sosial, konten serta pemasaran email yang
dibuat bisa didapatkan.
Walaupun ini merupakan proses yang panjang tetapi Anda dapat melihat
hasilnya secara real time setelah metode ini diaplikasikan. Dengan cara ini,
efisiensi strategi Anda dapat diukur dan perubahan dapat segera
diimplementasikan.

 Cepat Menentukan Target

Dengan kecanggihan teknologi pemasaran saat ini, Anda dapat menyasar


dengan tepat calon konsumen yang memang tertarik atau membutuhkan produk
Anda. Teknologi saat ini mampu membuat calon konsumen memberikan
informasi mereka secara sukarela sehingga Anda dapat melacak apa yang
memang mereka butuhkan secara tepat.

 Paparan Jangka Panjang

Promosi yang dilakukan melalui pemasaran offline biasanya hanya bertahan


selama 1-4 minggu. Hal ini berbeda dengan pemasaran online yang merupakan
proses berkelanjutan. Di situs pencarian, konten promosi Anda akan tetap terlihat
oleh konsumen untuk jangka waktu yang lama. Namun Anda perlu melakukan
sedikit pembaruan agar konten tersebut tetap terlihat menarik.

II.3 Strategi Pemasaran Online

1. SEO (Search Engine Optimization)

SEO adalah salah satu strategi marketing yang dapat dilakukan dengan
biaya yang terjangkau. Dengan melakukan optimasi pada website memungkinkan
website Anda muncul dihalaman pencarian search engine dan mendapatkan
pengunjung yang kemungkinan besar menginginkan produk Anda.

2. SEM (Search Engine Marketing)

SEM memiliki media yang sama dengan SEO yaitu search engine. Namun
yang membedakannya adalah ketika menggunakan SEM sebagai strategi
pemasaran online, posisi iklan website Anda berada paling atas sehingga
kemungkinan seseorang untuk melihat iklan Anda jauh lebih besar. Akan tetapi
biaya yang dikeluarkan untuk melakukan pemasaran seperti ini terbilang lumayan
tergantung kata kunci yang Anda targetkan.

3. Social Media Marketing

Tidak diragukan lagi sosial media memiliki dampak yang signifikan jika
digunakan untuk melakukan pemasaran. Anda harus mengetahui sosial media
mana yang tepat untuk memasarkan produk Anda. Dengan membuat content
marketing yang tepat, maka Anda akan mendapatkan calon pelanggan yang tepat
dan sesuai dengan apa yang mereka butuhkan.

4. Affiliate Marketing

Ini adalah strategi pemasaran online yang saling menguntungkan. Hal ini
dikarenakan Anda akan berbagi keuntungan dengan pebisnis lain untuk setiap
produk yang terjual. Pada umumnya seseorang akan bekerjasama dengan blogger
dan menggunakan blog untuk melakukan pemasarannya. Iklan bisa berupa banner
atau artikel review. Ketika pengunjung blog tertarik dengan produk Anda dan
melakukan pemesanan, makan hasil dari penjualan akan dibagi sesuai dengan
kesepakatan yang telah dibuat.

II.4 Tantangan dalam Melakukan Pemasaran Online

1. Advertising Block

Tantangan pemasaran advertising block/Shutterstock

Hampir satu dekade belakangan ini pertumbuhan layanan pemblokiran iklan


meningkat dengan pesat. Menurut data dari Adobe dan PageFair, adopsi
pemblokir iklan desktop mengalami peningkatan dari sekitar 21 juta pengguna
pada 2010 menjadi lebih dari 181 juta pengguna pada 2015 silam.
Pertumbuhannya pun belum menunjukkan perlambatan karena pada kenyataannya
orang-orang memang lelah dibombardir oleh iklan yang tidak relevan.

Apakah para pemasar yang berkutat dengan iklan digital perlu khawatir?
Tentu saja. Akan tetapi ini bukan akhir dari segalanya. Ada beberapa peluang baru
yang akhirnya bisa digali oleh para pemasar ketika pertumbuhan Adblock
meningkat. Beberapa di antaranya yaitu native advertising dan in-app mobile
advertising.

Native Ads terlihat, dibaca, dan muncul seperti konten asli dan ini
menempatkannya di luar jangkauan teknologi pemblokiran iklan. Metode ini telah
menjadi semakin populer dalam beberapa tahun terakhir, tetapi bisa segera
menjadi lebih populer jika adopsi pemblokir iklan terus meningkat.

Sementara In-app mobile ads sendiri pada dasarnya tidak terpengaruh oleh
adblock. Ini adalah salah satu alasan mengapa anggaran untuk in-app ads
mengalami peningkatan. Di Telkomsel ada aplikasi gaya hidup digital bernama
Telkomsel ROLi yang memungkinan pengiklan mengirimkan pesan iklan mereka
secara langsung ke smartphone para pelanggan Telkomsel. Iklan dapat muncul di
lock screen ponsel pengguna atau di dalam aplikasi ROLi.

2. Advertising Fraud

Tantangan pemasaran Advertising Fraud/Shutterstock

Jika Anda mencari informasi tentang Ad Fraud, Anda mungkin akan berakhir
pada temuan tentang seberapa besar kerugian akibat Ad Fraud ini. Menurut
perusahaan keamanan siber Cheq, angkanya bisa mencapai $23 miliar di tahun
ini. Sedangkan menurut White Ops dan Association of National Advertisers
(ANA), angkanya diproyeksikan mencapai $5,8 miliar.
Iya, kedua angka laporan tersebut memang berbeda jauh. Hal ini disebabkan oleh
perbedaan metodologi dan definisi yang beragam dan dimiliki oleh masing-
masing firma riset terhadap Ad Fraud. Namun, perbedaan antara dua angka itu
pada dasarnya bermuara pada ekosistem periklanan digital yang berbelit-belit
dengan terlalu banyak kotak hitam.

Merek, perusahaan teknologi iklan, dan vendor lainnya pada umumnya


tidak secara terbuka untuk berbagi data. Maka dari itu mustahil bagi White Ops
dan Cheq untuk mendapatkan tampilan lengkap dari seluruh ekosistem iklan dan
melihat seberapa banyak penipuan yang sebenarnya terjadi. Ini berarti bahwa
setiap laporan yang dikeluarkan oleh perusahaan manapun hanyalah tebakan
terbaik, bukan angka pasti dan akurat.

Meski demikian, faktanya Ad Fraud adalah masalah nyata bagi para pemasar
digital saat ini. Mengutip pernyataan Co-Founder and CEO TubeMogul (sekarang
Adobe Advertising Cloud) Brett Wilson, “Penipuan (iklan) selalu akan menjadi
masalah. Sama seperti DSP dan perangkat lunak yang lebih baik dalam
menemukan dan mengatasi masalah, demikian juga para penipu menemukan cara
untuk mengalahkan sistem.”

3. Personalisasi Level Selanjutnya

Tantangan pemasaran, personalisasi/Shutterstock

Di era digital ini perhatian manusia terhadap sesuatu menjadi lebih singkat
bahkan jika dibandingkan dengan perhatian ikan. Oleh karena itu Anda harus
dapat menawarkan konten yang bisa menarik perhatian orang dalam hitungan
detik. Salah satu trik untuk melakukan ini adalah melalui personalisasi.

Berdasarkan penelitian McKinsey, melakukan personalisasi konten memiliki


kekuatan untuk mengurangi biaya akuisisi sebesar 50 persen. Sementara itu
Gartner menyebutkan bahwa di segmen B2B penggunaan AI untuk pengumpulan
dan interpretasi data akan menghasilkan 40% situs web B2B untuk menggunakan
algoritma optimasi harga untuk mempersonalisasi harga untuk pelanggan yang
berbeda. Iya, personalisasi dalam pemasaran memang masih penting. Ketika Anda
menawarkan sesuatu kepada orang-orang yang dirancang khusus untuk mereka,
mereka cenderung memperhatikannya. Di 2019 ini para pemasar yang ingin
unggul dalam personalisasi pemasaran harus mulai memanfaatkan tren dan
teknologi terbaru yang tersedia untuk Anda. Contohnya seperti voice technology
dan artificial intelligence (AI).

Dengan setiap peningkatan dalam algoritma dan dengan lebih banyak data,
harapan pelanggan untuk penawaran yang dipersonalisasi tentu meningkat.
Gartner memperkirakan bahwa AI yang digunakan untuk mengenali niat
pelanggan akan memungkinkan bisnis digital untuk meningkatkan keuntungan
hingga 15% pada tahun 2020. Sementara itu teknologi suara pun sudah mulai
menjamur dan penerapan populernya bisa dilihat melalui Siri, Google Assistant,
Alexa, dan masih banyak lagi.

4. Integrasi Teknologi Canggih

Tantangan pemasaran, AI/Pexels

Dengan jumlah set data tentang pelanggan potensial yang sedang naik daun,
integrasi teknologi canggih akan menjadi kian vital. Teknologi seperti machine
learning, deep learning, dan natural language processing akan berperan untuk
membuat keputusan yang tepat berdasarkan data tentang pelanggan Anda.

Maka dari itu, jika Anda ingin memimpin, mengintegrasikan AI ke dalam


strategi pemasaran digital Anda menjadi hal yang tidak bisa dihindari. AI dalam
pemasaran pada dasarnya dapat membantu Anda dalam membuat konten, kurasi
konten, email marketing, chatbots, sampai membantu dalam hal periklanan.

Pun AI memiliki peran yang penting dalam hal pemasaran ke depan, ia tak
akan mengambil alih semua pekerjaan. Mesin dan teknologi pada dasarnya
hanyalah alat yang dimaksudkan untuk menggantikan tugas-tugas membosankan
dan berulang. Manajemen bisa berinvestasi di bidang-bidang yang tidak dikuasai
AI, seperti pemikiran kritis, empati, kepuasan pelanggan, dan kreativitas.

5. Meningkatkan Pengalaman Pelanggan

Tantangan pemasaran, customer experience/Pexels

Dalam pemasaran, konsumen adalah pusat dari setiap aktivitas yang dilakukan
oleh pemasar. Dengan perkembangan teknologi yang pesat, lanskap pemasaran
pun kini berubah drastis. Konsumen berharap lebih dengan setiap interaksi yang
mereka lakukan dengan merek. Merek juga tak bisa lagi dibangun melalui iklan
saja, tetapi juga melalui pengalaman yang diberikan.

Konsep kuat yang berkembang saat ini adalah omnichannel marketing. Konsep
ini memungkinkan calon pelanggan dapat beralih antar saluran dan memulai
perjalanan menjadi pelanggan kapanpun mereka mau. 

Akan tetapi, cara ini bisa gagal total bila nilai pengalaman yang diterima
antara saluran yang satu dengan yang lain tidak sama. Pemasar lah yang bertugas
di sini untuk menciptakan konsistensi pengalaman yang diterima pelanggan.
Sementara  teknologi hanya akan menjadi alat bantu pemasar dalam menciptakan
pengalaman tersebut yang akan bermuara pada terciptanya loyalitas pelanggan.
III. PENUTUP

III.1 Kesimpulan

Secara sederhana pemasaran online atau sering disebut sebagai pemasaran


digital diartikan sebagai  strategi pemasaran yang memanfaatkan internet.
Kegiatan pemasaran untuk mendapatkan perhatian konsumen dilakukan dengan
memanfaatkan media sosial, website, email, bahkan augmented reality. Hal ini
dapat dilakukan dengan iklan berbayar, konten berkualitas atau sekadar posting-an
sederhana melalui media online. Banyaknya aktivitas dan interaksi yang terjadi di
dunia internet, membuat banyak sekali pemilik bisnis yang mengandalkan cara ini
untuk meningkatkan nilai jual produknya. Satu posting-an di internet dapat
diakses oleh ratusan juta orang di seluruh dunia. Jadi, dari mana pun Anda
berbisnis, akan tetap mampu mendapatkan perhatian secara global jika telah
memasuki dunia internet.

3.1 Saran

Pemasaran online sangat membantu para pengusaha yang ingin memulai


atau mendagangkan usahanya akan tetapi masih banyak pengusaha yg tdk
memiliki keahlian dalam melakuan pemasaran online ini makanya diperlukan
pembelajaran yang mandala atau kurssus tentang tata cara pemasaran online.
DAFTAR PUSTAKA

Bizinsight, 2019, Tantangan Pemasaran dan Periklanan Digital di 2019

Desra, 2019,” Pengertian, Jenis dan Manfaat Pemasaran Online” jurnal


entrepreneur

https://www.hestanto.web.id/konsep-dasar-pemasaran-online/

https://www.jurnal.id/id/blog/pengertian-jenis-dan-manfaat-pemasaran-online/

https://www.niagahoster.co.id/blog/strategi-pemasaran-online-untuk-bisnis-
online/

Anda mungkin juga menyukai