Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH

SOCIAL LEARNING NETWORK SLN ATAU SLNS

D
I
S
U
S
U
N
OLEH :

1. RIZKI NUR HAFIFAH


2. ISMI NASUHA
3. HORMAT

SMK MITRA MANDIRI PANYABUNGAN


T.A. 2021 / 2022
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, kami
panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah,
dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah “KELAS MAYA”.
Adapun makalah ini telah kami usahakan semaksimal mungkin dan tentunya dengan bantuan
berbagai pihak, sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami tidak lupa
menyampaikan bayak terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu kami dalam
pembuatan makalah ini. Namun tidak lepas dari semua itu, kami menyadar sepenuhnya bahwa
ada kekurangan baik dari segi penyusun bahasanya maupun segi lainnya.
Oleh karena itu dengan lapang dada dan tangan terbuka kami membuka selebar-lebarnya
bagi pembaca yang ingin memberi saran dan kritik kepada kami sehingga kami dapat
memperbaiki makalah ini. Akhirnya penyusun mengharapkan semoga dari makalah ini dapat
diambil hikmah dan manfaatnya sehingga dapat memberikan inpirasi terhadap pembaca.

Team Penulis
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Teknologi informasi telah merambah pada hampir seluruh spektrum kehidupan
manusia. Percepatan perkembangan teknologinya semakin meningkat secara berlipat sebagai
akibat pertumbuhan pembaharuan dan penyelarasan kebutuhan manusia. Pada tataran
penggunaan teknologi sebagai media pengelolaan informasi, teknologi informasi telah mulai
diajarkan bagi siswa SMA/SMK sejak tahun 2000, dalam kemasan Mata Pelajaran
Keterampilan Komputer dan Pengelolaan Informasi (KKPI).
Mata pelajaran “KKPI”, dalam sebutan nama mata pelajaran lain sejenis, juga mulai
tumbuh pada jenjang pendidikan di bawah dan yang setingkat dengan SMA/MK.
Pengenalan fungsi komputer bagi siswa dan terutama, mahasiswa, serta masyarakat luas
sudah lebih dari sekadar pengelolaan informasi sebagai langkah awal mendapatkan
informasi lebih cepat. Siswa pada jenjang pendidikan menengah di lokasi tertentu, kota
besar atau sekolah yang sudah memberikan mata pelajaran “KKPI”, tidak dapat menunggu
lebih lama lagi untuk memanfaatkan kemudahan dan percepatan teknologi informasi,
terlebih pada masa yang sudah memasuki era digital. Pertumbuhan dan percepatan teknologi
harus dimanfaatkan. Justru pemanfaatan kemudahan dan percepatan teknologi informasi ini
akan menjadi bumerang yang merugikan siswa bila tidak diarahkan pada materi yang
bermanfaat bagi siswa dan masyarakat luas. Pada tataran pengelolaan informasi untuk
mendapat informasi lebih cepat, mata pelajaran KKPI telah berhasil mengubah kesadaran
siswa memasuki era informasi. Kesadaran tersebut masih bersifat pasif, masih sebagai
penerima informasi. Peningkatan tataran ini adalah kesadaran menggunakan teknologi
informasi sebagai media berbagi (sharing) informasi kepada pihak lain.
Di luar kendali pendidikan, media sosial juga berkembang cepat dan justru lebih
merebak, sangat luas. Karya-karya digital demikian dekatnya dengan, bahkan masuk dalam,
kehidupan kita tanpa kita sadari pada masa sekarang. Pemanfaatan digitalisasi tersebut harus
diberi warna pendidikan. Salah satu bentuk karya digital tersebut adalah buku digital yang
nirkertas, yang justru dapat diperkaya dengan media dengar-pandang (audio-visual).
Berbagai upaya tersebut, bagi siswa SMK dikemas dalam Mata Pelajaran Simulasi Digital
pada Kurikulum 2013. Mata pelajaran ini menjadi bagian dari Kelompok Kejuruan, pada
Sub kelompok Dasar Kompetensi Kejuruan.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan kelas maya ?
2. Bagimana penerapan virtual class ?
3. Apa saja fitur dan jenis kelas maya ?
4. Apa yang dimaksud dengan Edmodo ?
5. Apa perbedaan Edmodo dan Facebook ?
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian
Kelas maya atau yang biasa disebut virtual class merupakan bentuk penerapan teknologi
informasi di bidang pendidikan, merupakan perubahan proses belajar mengajar konvensional
menjadi bentuk digital. Proses pembelajaran kelas maya dapat berjalan apabila didukung
dengan pemanfaatan Teknologi Informasi sebagai alat dukung. Peran guru dalam proses
pembelajaran yang mengintegrasikan Teknologi Informasi diharapkan sebagai fasilitator
( penyedia ), kolaborator, mentor, pelatih, pengarah dan teman belajar serta dapat
memberikan pilihan dan tanggung jawab yang besar kepada siswa untuk mengalami
peristiwa belajar yang real. Sementara itu, peran siswa sendiri dalam proses pembelajaran
yang mengintegrasikan Teknologi ini memungkinkan siswa menjadi partisipan aktif.
menghasilkan dan berbagi (sharing) pengetahuan/keterampilan serta berpartisipasi sebanyak
mungkin sebagaimana layaknya seorang ahli dalam bidangnya, belajar secara otodidak dan
berkolaboratif dengan siswa lain.
FITUR KELAS MAYA.
1. Konten yang relevan dengan tujuan belajar.
2. Menggunakan metode instruksional seperti contoh dan praktek untuk membantu
belajar siswa.
3. Menggunakan elemen media seperti kalimat dan gambar untuk mendistribusikan
konten dan metode belajar.
4. Pembelajaran dapat secara langsung dengan instruktur (synchronous) ataupun
belajar secara individu atau otodidak (asynchronous).
5. Membangun wawasan dan teknik baru yang dihubungkan dengan tujuan belajar

B. Penerapan System Virtual Class


Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pelaksanaan virtual class agar mendapatkan
hasil yang maksimal adalah sebagai berikut:
a) Virtual Class harus mendapatkan lingkungan belajar yang kondusif. Selain itu juga
menciptakan suasana belajar di kelas yang lebih interaktif dan dinamis. Hal tersebut
antara lain dapat diwujudkan dengan merumuskan tujuan pembelajaran yang jelas
dan spesifik, menyusun bahan belajar yang baik, dan memfasilitasi terjadinya
komunikasi timbal balik antara siswa dan guru.
b) Virtual Class harus dapat menyediakan berbagai fasilitas kelas yang terintegrasi
(bahan ajar rencana pembelajaran,tugas-tugas dan penilaian hasil belajar) dan dapat
mengukur pencapaian kompetensi siswa.
c) Virtual Class juga perlu dirancang supaya siswa dapat berbagi (share) hasil karya
dan bertukar pengalaman dalam menerapkan pengetahuan yang telah diperolehnya.
Misalnya konferensi jarak jauh atau desktop video conference dapat digunakan
untuk ceramah atau penyajian Dapat juga dilakukan simulasi secara online
mengenai penerapan pengetahuan tentang prosedur melakukan sesuatu yang baru
dipelajari. Simulasi seperti ini harus dirancang untuk dapat memperoleh umpan
balik, sehingga dapat diketahui apakah penerapan pengetahuan yang disimulasikan
tersebut benar atau salah.
d) virtual Class harus dapat meningkatkan motivasi sekolah siswa.
C. Jenis-Jenis Pengolaan Kelas Maya
1. Learning Management System. LMS atau yang lebih dikenal dengan Learning
Management System adalah suatu perangkat lunak atau software untuk keperluan
administrasi, dokumentasi, laporan sebuah kegiatan, kegiatan belajar mengajar dan
kegiatan secara online (terhubung ke internet), E-learning dan materi-materi pelatihan.
Dan semua itu dilakukan dengan online.
2. Learning Content Management System. Aplikasi komputer yang digunakan untuk
membuat, memperbaharui, mengelola atau mempublikasikan isi dalam sebuah sistem
yang teroganisir dan konsiten yang bisa diakses dari intranet di jaringan lokal atau
internet.. LCMS digunakan untuk menyediakan, mengawasi, memperinci dan
mempublikasikan dokumen-dokumen spesifik seperti artikel, manual operator, manual
teknis, panduan penjualan dan brosur penjualan. Sebuah LCMS dapat berisi file
komputer, gambar, audio, video, dokemen elektronik dan isi website.
3. Social Learning Network (SLN). SLN adalah jejaring social untuk pembelajaran yang
terjadi pada skala yang lebih luas daripada kelompok belajar. Menginggal skala
sosialnya yang lebih besar, media ini bagi sebagian peserta dapat menyebabkan
perubahan sikap dan perilaku, sedangkan bagi sebagian yang lain tidak menimbulkan
dampak apa-apa.

D. Pemanfaatan Social Learning Network


1. Pemanfaatan pada jejaring sosial Edmondo
Edmodo adalah program jejaring sosial untuk guru, siswa dan orang tua yang
berbasis sekolah. Sebenarnya program jejearing sosial ini telah dikembangkan mulai
September 2008 oleh Nicolas Borg dan Jeff O‟Hara. Edmodo merupakan representasi
institusi virtual yang berkantor pusat di San Mateo, California.
2. Pengertian Edmodo
Edmodo adalah platformmedia sosial yang sering digambarkan sebagai Facebook
untuk sekolah dan dapat berfungsi lebih banyak lagi sesuai dengan kebutuhan. Edmodo
merupakan aplikasi yang menarik bagi guru dan siswa dengan elemen sosial yang
menyerupai Facebook, tapi sesungguhnya ada nilai lebih besar dalam aplikasi edukasi
berbasis jejaring sosial ini. Edmodo (dirancang oleh pendidik) yang juga berbasis
cloudkolaborasi merupakan aplikasi yang cukup aman digunakan oleh guru dan siswa.
Seorang guru, sekolah, kabupaten/kecamatan dapat dengan mudah mengelola sebuah
sistem yang menyediakan fitur terbaik dan praktis menghilangkan kecemasan kita
terhadap aktivitas yang biasa siswa lakukan dengan internet khususnya facebook.
Dengan platformini Anda akan lebih mudah untuk memonitor interaksi siswa Anda
dalam edmodo learning environment. Tidak ada yang bisa masuk ke ruang edmodo
Anda tanpa undangan, dan siswa tidak dapat menggunakannya untuk berhubungan
dengan orang asing seperti yang terjadi di Facebook.
3. Kelebihan Edmodo
Dibandingkan dengan media sosial maupun LMS lainnya, edmodo memiliki
beberapa kelebihan sbb :
a) Mirip facebook, mudah digunakan.
b) Closed group collaboration : hanya yang memiliki group code yang dapat
mengikuti kelas.
c) Free, diakses online, dan tersedia untuk perangkat smart phone (android dan
Iphone).
d) Tidak memerlukan server di sekolah.
e) Dapat diakses dimanapun dan kapanpun.
f) Edmodo selalu diupdate oleh pengembang.
g) Edmodo dapat diaplikasikan dalam satu kelas, satu sekolah, antar sekolah
dalam satu kota/kabupaten.
h) Edmodo dapat digunakan bagi siswa, guru, dan orang tua.
i) Edmodo digunakan untuk berkomunikasi dengan menggunakan model sosial
media, learning, material, dan evaluasi.
j) Edmodo mendukung model team teaching, co-teacher, dan teacher
collaboration.
k) Terdapat notifikasi
l) Fitur Badge dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan motivasi siswa

E. Perbedaan Situs Edmodo Dengan Situs Jejaring Sosial Facebook


Akhir-akhir ini saya selalu disibukkan dengan Ulangan Online dimana murid
diwajibkan melakukan ujian pada hari Sabtu dan Minggu secara online. Ulangan Online
yang saya lakukan juga ditentukan oleh guru menggunakan situs bernama Edmodo. Situs
yang beralamatkan www.edmodo.com ini menjadi sarana guru saya dengan murid-murid
untuk melakukan ujian secara online. Tapi, kali ini saya akan membahas mengenai
perbedaan dari Situs Edmodo dengan situs jejaring sosial terbesar, yaitu Facebook. Apa
sajakah perbedaan itu? Simak ulasannya di bawah ini.
1. "Siswa membangun jaringan pembelajaran pribadi" Edmodo : Siswa tidak dapat
membangun jaringan pembelajaran pribadi. Keanggotaan Edmodo terbatas di ruang
kelas yang ditentukan oleh guru. Facebook : Facebook memungkinkan siapa saja
untuk membuat jaringan pertemanan maupun jaringan pembelajaran sendiri dengan
mereka yang mempunyai semangat atau minat serupa.
2. "Guru membangun jaringan pembelajaran pribadi" Edmodo : Guru membuat kelas,
kemudian membagikan kode kelas kepada para siswa yang akan digunakan sebagai
password untuk masuk kelas. Hanya mereka yang terdaftar yang dapat saling
berbagi sumber belajar. Facebook : FB adalah tempat terbuka bagi guru atau siapa
saja untuk membuat jejaring pembelajaran pribadi menggunakan kelompok (group)
atau halaman. Pencarian dapat dilakukan dengan mengetik kata kunci yang diminati
pada kotak search.
3. "Pengguna dibatasi minimal berumur 13 tahun" Edmodo : Edmodo tidak
memerlukan informasi tersebut karena siswa di bawah pengawasan seorang guru.
Facebook : FB mengumpulkan informasi pribadi para peserta/siswa.
4. "Akses dari sekolah" Edmodo : Situs Edmodo dapat diakses dari sekolah. Facebook
: Kebanyakan situs seperti FB diblokir oleh sekolah.
5. "Iklan" Edmodo : Edmodo memiliki model pendanaan dari sumber lain alias tanpa
iklan. Facebook : FB didanai oleh iklan sehingga FB dipenuhi banyak iklan.
6. "Kelompok terbuka dimoderasi" Edmodo : Edmodo adalah kelompok tertutup.
Hanya yang terdaftar yang dapat menjadi peserta. Edmodo dimoderasi oleh guru.
Facebook : FB adalah kelompok yang terbuka, tanpa dimoderasi, dan memberi
kemungkinan kepada siapa saja untuk menemukan kelompok dan bergabung dalam
FB.
7. "Pesan pribadi antarsiswa (chatting)" Edmodo : Edmodo tidak memungkinkan
pengiriman pesan antarsiswa (chatting) Facebook : Pengguna FB dapat mengatur
profil pribadinya untuk menerima atau tidak menerima pesan pribadi.
8. "Agenda dalam bentuk planner atau kalender" Edmodo : Ada, tetapi tidak memiliki
fitur RSVP (sistem reply). Facebook : Ada, dilengkapi dengan fitur RSVP (sistem
reply).
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
a. Keberadaan ICT dengan fasilitas internet dapat dikembangkan sebagai media
pembelajaran
b. Salah satu bentuk pemanfaatan internet dalam pembelajaran adalah dalam bentuk e-
learning dengan format pembelajaran kelas maya (virtual class)
c. Edmondo merupakan media pembelajaran kelas maya dalam platform berbasis social
yang cocok untuk dikembangkan di SMK.
d. Keberadaan edmondo lebih mudah dipelajaran karena mirip dengan facebook yang
sudah umum digunakan oleh para siswa.

B. Saran
Sebuah akun jejaring social seperti facebook dan twiter saat ini sudah bukan erupakan
hal yang asing bagi para siswa SMA/SMK di Indonesia. Namun jejaring social tersebut
selama ini beum bisa dimanfaatkan dalam pembelajaran secara maksimal. Oleh karena itu
sebuah solusi memanfaatkan social Learning Network dengan edmondo dalam pembelajaran
perlu dikembangkan
DAFTAR PUSTAKA

Seamolec. 2013. Mengenal lebih dekat edmondo sebagai media E-learning. Departemen
Pendidikan Nasional (2008).
Keputusan Direktur Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah nomor
251/C/Kep/MN/2008 tentang spektrum keahlian Pendidikan Menengah Kejuruan.
Departemen Pendidikan Nasional (2006).
Peraturan Mentri Pendidikan Nasional Nomor 22 tahun 2006 tentang Standar Isi.

Anda mungkin juga menyukai