FULL
FULL
FULL
SKRIPSI
Oleh:
NENENG DWIMINJAWATI
NIM. 161409031
melimpahkan rahmat dan hidayah serta kasih sayang-Nya kepada kita semua
khususnya kepada penulis, sehingga skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik.
Shalawat serta salam untuk Nabi Muhammad saw. yang telah menyampaikan ajaran
agama Islam kepada umatnya sebagai hidayah untuk dapat menjamin kehidupan di
(TIK) Pada Satuan Pendidikan Tingkat SMA”, yang diajukan sebagai salah satu
syarat mendapat gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) pada Prodi Tadris IPS Konsentrasi
Sejarah Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri (UIN) Imam
Bonjol Padang.
kendala, rintangan, dan hambatan. Namun berkat bantuan dari berbagai pihak dan
berkat kemudahan yang diberikan Allah swt, akhirnya skripsi ini dapat diselesaikan.
Untuk itu, pada kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih kepada :
1. Bapak Sermal, S. Ag. M.Pd selaku Dosen Pembimbing I dan Bapak Safryi
2. Bapak Dr. Zulheldi, M.Ag., selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan,
Bapak Remiswal, M.Pd., selaku Wakil Dekan I, Ibu Dr. Hj. Sasmi Nelwati,
M.Pd., selaku pembantu Dekan II dan Bapak Dr. H. Zainul Arifin M.Ag., selaku
3. Bapak Sermal, S.Ag., M.Pd., sebagai Ketua Prodi dan Bapak Safri Mardison,
5. Bapak dan Ibu Dosen, Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Imam Bonjol
Padang.
6. Bapak dan Ibu Kabag, Kasubag, serta seluruh pegawai Fakultas Tarbiyah dan
Ayah dan Ibu yang telah membesarkan, mendidik, dan banyak berkorban baik moril
bisa menyelesaikan kuliah ini. Terakhir kepada seluruh teman-teman IPS Konsentrasi
Sejarah. Kepada Allah SWT penulis berdoa semoga bantuan dan dorongan dari
berbagai pihak yang diberikan kepada penulis bernilai ibadah yang diridhoi oleh
Allah SWT. Penulis mengharapkan semoga karya ilmiah ini dapat memberikan
hikmah dan manfaat bagi semua pihak terutama dalam peningkatan kualitas
pendidikan
Penulis
Neneng Dwiminjawati
NIM. 1614090031
ABSTRAK
ii
BAB 1
PENDAHULUA
di sekolah dan proses belajar mengajar merupakan kegiatan yang paling pokok, di
Interaksi antara ketiga komponen pembelajaran ini tidak terlepas dari metode,
media, serta lingkungan tempat belajar, yang semua ini ikut membantu dalam
menempati alam semesta ini, hal ini menunjukkan bahwa manusia sangat
usaha yang dilakukan manusia harus sebab itu manusia merupakan makhluk yang
menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
1
Udin Syaefuddin Sa’ud Dan Abin Syamsuddin Makmun, Perencanaan Pendidikan: Suatu
Pendekatan Komprehensif, (Cet.IV;Bandung: Rosda, 2009), h.16
2
Sasminelwati, Dasar-Dasar Kependidikan, (Padang :IAIN IB Press, 2006), h. 15
berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi negara yang
jelaskan dalam firman Allah, Surat Az- Zumar ayat 9 yang berbunyi:
ر ِّب ِۗ\ۦه قُ\ ۡل هَ ۡل ي ساج وقَآ ِئ ٗما ي ر ٱ خ ويَ ج ر ۡح َأَ َّم ۡن ُه َو قَ ءاَنآ َء ٱل
ۡ
ۡستَوي َۡح َذ ٓۡل رة ۡر و َمة ٗدا ۡي ل نِ ت
ْا
٩ وٱلَّ َل يَ ۡعل َّن َما َيت َذ ر أُ\ ْولُ\و ْا ٱ ۡۡلَۡ\ل َٰ\بَب َن َي ۡعل ٱلَّ ِذي
ِذين ُمو ۗ َن ُمون
ّك
Artinya : (Apakah kamu Hai orang musyrik yang lebih beruntung) ataukah
orang yang beribadat di waktu-waktu malam dengan sujud dan
berdiri, sedang ia takut kepada (azab) akhirat dan mengharapkan
rahmat Tuhannya? Katakanlah: "Adakah sama orang-orang
yang mengetahui dengan orang-orang yang tidak mengetahui?"
Sesungguhnya orang yang berakallah yang dapat menerima
pelajaran.
Dari ayat di atas dapat dipahami begitu pe ingnya ilmu pengetahuan karena
mengetahui dengan orang yang tidak mengetahui. Oleh karena itu kita di tuntut
pendidik atau guru yang menjadi salah satu unsur penting dalam kegiatan proses
menengah.
Di pundak pendidik terletak tanggung jawab yang amat besar dalam upaya
satu yang harus dimiliki seorang guru dalam mencapai tujuan pembelajaran dan
guru tidaklah sebuah profesi namun semenjak adanya pidato Sosilo Bambang
keterampilan dan perilaku, yang harus dimiliki, dihayati, oleh guru dan dosen
4
dalam melaksanakan tugas keprofesionalannya. Kompetensi keterampilan guru
tersebut dapat dilihat dari ketertarikan peserta didik dalam proses pembelajaran,
kegiatan belajar mengajar, sebagian besar peserta didik masih banyak yang
kurang serius dalam proses pembelajaran, seperti: kurangnya minat belajar peserta
menggunakan
3
Al-Rasyidin dan Samsul Nisar, Filsafat Pendidikan Islam, (Cet. II; Jakarta:Ciputat Press,
2005), h. 40
4
Mulyasa, Standar Kompetensi dan Sertifikasi Guru, (Bandung: Rosdakarya, 2007), h.25
metode ceramah, diskusi terlalu banyak cendrung membosankan para siswa,
keaktifan yang diharapkan oleh guru selama proses pembelajaran tidak sesuai
dengan harapan guru. Hal ini menunjukkan bahwa kompetensi guru masih kurang
baik dalam hal meningkatkan akademik dan belum mampu sepenuhnya menjadi
tentang guru pasal 3 menjelaskan tentang 4 kompetensi yang harus di miliki oleh
yang merupakan kemampuan yang harus dimiliki oleh seorang guru yaitu,
seperti sekarang
ini.
علَّ َمهُ\ ٱۡ\لبَيَان علَّ َم ٱۡ\لقُ\ ۡر خ ق ٱ َسن ١ ٱلر ۡح َٰ\ َمن
٣ ِۡلن ل٢ َ ءا ن
٤
Artinya : Yang maha pengasih (1), yang telah mengajarkan Al-Quran (2),
dia menciptakan anusia (3), mengajarnya pandai berbicara (4).
(QS: Ar-Rahman : 1-4)
Makna dari ayat diatas, terkandung makna terhadap empat kompetensi guru
bahwasanya seorang guru harus memiliki sifat kasih sayang dan lembah lembut
ke-3 terdapat kompetensi pedagogik yang Pada ayat tersirat bahwa seorang guru
harus menguasai materi dan memiliki wawasan yang tinggi dibandingkan dengan
bahwa seorang guru harus bisa menjalin komunikasi yang baik terhadap murid ,
sarana untuk menyalurkan pesan atau informasi dari guru ke siswa atau
pada diri siswa dan dapat digunakan untuk meningkatkan efektifitas kegiatan
pembelajaran.
Salah satu prinsip penyusunan RPP tersebut yakni penerapan TIK secara
terintegrasi, sistematis, dan efektif dalam Peraturan Menteri Nomor 65, Tahun
2013. Berdasarkan peraturan tersebut maka guru wajib dapat memanfaatkan TIK
Apabila seseorang ingin maju di zaman ini maka salah satunya ia harus
mengusai teknologi. Untuk itu sudah sewajarnya guru pun dituntut untuk dapat
Guru. Hal ini menjadi landasan untuk mencapai generasi emas dan siswa yang
cerdas dan kompetitif menjadi human capital dalam pembangunan sosial dan
ekonomi.
Guru dituntut untuk senantiasa dapat lebih kreatif dalam memberikan materi
yang sedang diajarkan kepada muridnya, agar peserta didik tidak mengalami
kejenuhan dalam menyerap materi yang diberikan dan prestasi belajar mereka pun
Karena media pembelajaran yang di kembangkan saat ini sudah banyak yang
berbasis TIK, oleh sebab itu kemampuan guru dalam menggunakan perangkat
TIK ini sangat penting sekali. Media TIK yang dapat digunakan oleh guru dalam
pembelajaran tentunya banyak sekali, tidak hanya media presentasi saja. Banyak
media online maupun offline, software maupun hardware, yang dapat guru
Media itu pada hakikatnya menjadi jembatan antara murid dan guru agar
motivasi belajar siswa menjadi lebih besar, serta menjadikan informasi yang
Menurut Edgar Dale Seperti manfaat media yang digambarkan oleh kerucut
Artinya siswa tidak hanya mengerti dari penjelasan yang diberikan oleh guru,
Amerika Serikat bahwa: “Bila seorang guru atau tenaga pendidik yang mengajar
hanya menggunakan verbal simbol materi yang terserap hanya 13% saja dan
itupun tidak akan bertahan lama, sementara yang menggunakan multimedia bisa
mencapai 64% sampai 84% dan bertahan lebih lama.” Kegiatan pembelajaran
media. Lebih-lebih pada kegiatan pembelajaran saat ini yang menekankan pada
mendidik. Kompetensi guru di bidang TIK juga merupakan salah satu yang
Ke satu Pasal 3, yakni bahwa guru harus menggunakan teknologi komunikasi dan
Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen menyatakan bahwa setiap guru
pengem-bangan yang mendidik. Penguasaan TIK kini telah menjadi bagian dari
pembelajaran melalui inter-net, maka setiap guru pada semua jenjang harus siap
oleh siswa. Guru modern sekarang sangat dituntut untuk membuat pembelajaran
sejarah diminati oleh sisiwa yaitu dengan kompetensi guru dalam memanfaatkan
media TIK sekarang sebagai bagaian pencapaian materi dan pengajaran terhadap
anak didik seperti yang kita ketahui penggunaan internet, film, vidio dan berbagai
apalagi guru sejarah yang sudah tidak muda lagi kerena masih minimnya
pengetahuan akan TIK lebih cendrung penerapan metode ceramah, diskusi masih
Sebagian ada penggunaan media berbasis TIK seperti power point dalam
penyampaian materi kepada peserta didik, namun butuh hal baru agar siswa lebih
tertarik dan bersemangat belajar dengan media atau metode yang digunakan oleh
guru. Apalagi masa sekarang peserta didik sudah mengenal internet dan computer,
pemanfaatan TIK adalah aspek teknis mencakup kepemilikan komputer, baik oleh
sekolah maupun pribadi guru, daya listrik yang bisa digunakan, ketersediaan
bahan belajar atau kemampuan bahasa Inggris guru untuk memahami program
memuaskan. Oleh karena itu, tidak perlu repot dengan pemanfaatan TIK dalam
pembelajaran adalah berada pada diri guru itu sendiri, yang disebut sebagai
menggunakan sumber dan media belajar dalam kegiatan belajar mengajar sejarah.
Hal ini mengakibatkan siswa mengganggap pelajaran sejarah sesuatu yang tidak
menarik. Pada waktu menyajikan materi di dalam kelas, sebagian guru sejarah
monoton, hanya menghafal dan ketinggalan zaman. Hal ini mengakibatkan siswa
5
Rahmi Rivalina : Pustekkom Kemdikbud, Tanggerang Selatan, “ Kompetensi
Teknologi Informasi Dan Komunikasi Guru Dalam Peningkatan Kualitas Pembelajaran”, h. 166
diakses pada 17 Mei 2020 dari Https://jurnalteknodik,kemdikbud.go.id
menjadi jenuh, pasif dan mengantuk. Akibatnya pembelajaran tidak efektif,
bahwa seorang guru sejarah kurang memilki kompetensi yang memadahi terkait
materi pembelajaran sejarah. Hal ini bisa terjadi dari kurangnya minat guru untuk
turut aktif dalam proses belajar mengajar serta pengunaan media pembelajaran.
menghidupkan kelas. Disamping faktor pendidik, dari hasil wawancara yang telah
dilakukan pada salah satu guru di SMKN 1 Jember dapat ditemukan bahwa faktor
peserta didik (siswa) juga turut serta dalam tida berjalan proses belajar mengajar
menggunakan software macromedia flash Teaching with new view about abilities.
6
Danang Supriyono: Universitas Negeri Semarang , “Pengaruh Kompetensi Guru
Sejarah Dalam Memanfaatkan Sumber Dan Media Belajar Pada Kualitas Pembelajaran Siswa
Kelas X Di Sma NegeriKabupaten Jepara Tahun Ajaran 2008/2009” , h. 4 diakses pada 17 Mei
2020 dari Https://lib.unnes.ac.id
7
Puji Rizki Irani : Universitas Jember (Unej), Problematik Kompetensi Guru Mata
Pelajaran Sejarah Indonesia Di Smkn 1 Jember”, h. 212 Diakses Pada 17 Mei 2020 Dari Https://
Www. Jurnalpi.Com
pembelajaran berbasis ICT, redesain kurikulum yang disesuaikan dengan
pengembangan media pembelajaran, materi ajar atau bahan ajar dan sistem
Selama ini guru tidak dapat menyadari secara penuh akan tugas dan
mengajar tidak sesuai dengan apa yang diharapkan dalam Undang-Undang guru
dan dosen Tahun 2005. Guru menurut Undang undang Guru dan dosen tahun
dijumpai status guru yang tidak sesuai dengan UU Guru dan Dosen tersebut.
mengajar. Oleh karena itu menurut Syaiful Sagala di era globalisasi dituntut guru
dalam mengajar sesuai dengan fungsi dan perannanya secara optimal, agar dapat
menghasulkan kualitas pendidikan yang tinggi dan dapat berdaya saing dengan
negara lain.
Adanya Ebook dan internet dalam pembelajaran TIK dapat membantu
Untuk itu guru sejarah diharapkan memiliki wawasan yang luas dalam mengajar,
itu juga guru sejarah harus selalau up date terhadap perubahan yang ada dalam
peserta didik yang meliputi pemahaman terhadap peserta didik, perancangan dan
Pendidikan.
menjawabnya perlu dilakukan penelitian yang lebih dalam yang hasilnya akan
8
Fatmawati, Debi Setiawati: Ikip Budi Utomo Malang, “Pengembangan Kompetensi Guru
Sejarah Dalam Menghadapai Tantangan Abad 21”, h.2 Diakses Pada 17 Mei 2020 Pada e-Jurnal
mitra pendidikan.Com
ditulis dalam bentuk skripsi literatur dengan judul Pengembangan Kompetensi
Tingkat SMA.
B. Rumusan Dan Batasan Masalah
1. Rumusan Masalah
2. Batasan Masalah
1. Tujuan Penelitian
ini adalah:
TIK.
2. Manfaat Penelitian
a. Bagi penulis
b. Bagi Akademik
c. Masyarakat
D. Defenisi Operasional
didik. 9
bermanfaat
9
Abdul Majid, Perencanaan Pembelajaran, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2005), h. 24.
10
Mulyasa, Op.cit,. h. 26
sikap. 11
E. Sistematika Penulisan
berhubungan antara satu bab dengan bab lainnya sehingga terbentuk suatu
sistem penulisan yang mana akan terlihat suatu sistem yang runtut
(berurutan).
sistematika penulisan.
11
H. Darmadi, Pengembangan Model Metode Pembelajaran dalam dinamika belajar
siswa, (Yogyakarta: CV Budi Utama, 2017), h. 79
BAB II : Landasan teoritis yang terbagi menjadi sub-sub, Kompetensi
Data.
DAFTAR PUSTAKA
LANDASAN TEORI
A. Kompetensi Guru
perilaku, yang harus dimiliki, dihayati, oleh guru dan dosen dalam
sejak usia dini melalui jalur formal pemerintah berupa sekolah dasar hingga
sekolah menengah.
sikapnya, serta hasil kerjanya sesuai standar atau ukuran yang ditetapkan
1
Rofa’ah, Pentingnya Kompetensi Guru dalam Kegiatan Pembelajaran dalam Perspektif
Islam, (Yogyakarta: CV Budi Utama, 2016), h. 30
2
Mulyasa, Op.cit., h.31
atau diakui oleh lembaganya. Kemampuan individu dapat berkembang
a. Sebagai alat seleksi penerimaan guru, dengan adanya hal ini dapat
dengan hal ini dapat diobservasi guru yang memiliki kompetensi penuh
3
Jejen Musfah, Peningkatan Kompetensi Guru Melalui Pelatihan dan Sumber Belajar,
(Jakarta : Kencana, 2011), h. 28-29
4
Asrori dan Rusman, Pengembangan Kompetensi Guru, (Jawa Tengah, Pena Persada,
2020), h. 42-43
c. Kompetensi penting dalam rangka penyusunan kurikulum, hal ini
kepada siswa. 7
kompetensi yang harus dimiliki oleh seorang guru agar mendapat sertifikasi
5
Oemar Hamalik, Pendidikan Guru, (Jakarta : Bumi Aksara, 2004), h. 34-35
6
Ibid., h. 26
7
Syaiful Bahri, Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta : Rineka Cipta, 2013), h. 123
a. Kompetensi Pedagogik
meliputi: 8
yang mendidik.
mendidik.
b. Kompetensi Kepribadian
mantap, stabil, dewasa, arif, dan beribawa, menjadi teladan bagi peserta
8
Suyanto dan Asep Jihad, Menjadi Guru Profesional, (Jakarta, Erlangga Group, 2013), h.
41
1) Penampilan sikap yang positif terhadap keseluruhan tugasnya
sebagai guru.
para siswanya. 9
c. Kompetensi Sosial
meliputi:
peserta didik.
2) Bersikap simpatik
fungsional.
d. Kompetensi Profesional
9
Fachruddin Saudagar dan Ali Idrus, Pengembangan Profesionalistas Guru, (Jakarta,
Gaung Persada, 2011), h. 45
terintegrasikannya konten pembelajaran dengan pengguanaan TIK dan
pelajaran/bidang pengembangan.
B. Media Pembelajaran
Kata media berasal dari bahasa Latin medius yang secara harfiah
berarti perantara atau pengantar. Dalam bahasa Arab adalah perantara atau
pengantar pesan dari pengirim kepada penerima pesan. Gerlach and Ely
10
Azhar Arsyad, Media Pembelajaran, (Jakarta : Rajagrafindo Persada, 2016), h. 3
11
Saifuddin Mahmud, Strategi belajar mengajar, (Syiah Kuala Universitas Press, 2017),
h.8
12
Wina Sanjaya, Pembelajaran, (Jakarta : Prenada Media Group, 2012), h. 61
2. Manfaat Media Pembelajaran
sebagai berikut : 13
dapat menampilkan objek yang terlalu besar atau kecil yang sulit dilihat
dapat ditampilkan dengan gambar atau film, hal ini sesuatu yang
digunakan menjadi sumber ilmu pengetahuan bagi anak didik ada yang
13
Wina Sanjaya, Op.cit,. h. 70-71
14
Syaiful Bahri, Op.cit., h.123
15
Rudi Susilana dan Cepi Riyana, Media Pembelajaran, (Bandung: Wacana Prima, 2009),
h.9
Berdasarkan uraian diatas media pembelajaran memiliki fungsi sebagai
proses pembelajaran.
a. Media Nonelektronik
Media ini meliputi papan tulis, white board, papan magnetik, papan
b. Media Elektronik
16
Ibid., Azhar Arsyad, h. 29
2) Film merupakan gambar hidup yang diambil dengan
film.
tidak diproyeksikan, media audio, video, media berbasis computer dan multi
1) Media grafis seperti, gambar, foto, grafik, diagram, kartun, dan poster.
17
Hamidulloh Ibda, Media Pembelajaran, (Semarang :Pilar Nusantara, 2017), h. 15
18
Edy Suparjan, Pendidikan Sejarah Untuk Membentuk Karakter Bangsa, (Yogyakarta:
Budi Utama, 2019), h. 30-31
Secara etimologis, kata teknologi berasal dari bahasa Yunani Techne
yang berarti seni, kerajinan, atau keterampilan, dan logia yang berarti kata,
untuk suatu tujuan praktis. Beberapa defenisi lain tentang teknologi adalah :
telekomunikasi). 19
melalui film, gambar dan sebagainya dalam proses belajar mengajar agar
19
Deni Darmawan, Teknologi Pembelajaran, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2015), h. 2
2. Manfaat TIK (Tekonologi Informasi dan Komunikasi)
memiliki tiga fungsi vital yang mana selalu digunakan dalam kegiatan
a. Teknologi memiliki peran fungsi sebagai media atau alat. Dalam dunia
sebagainya.
sebagai sebuah teori belajar yang harus dipelajari dan juga digunakan
diatur sedemikian rupa dan para siswa akan dipandu langkah demi
langkah hingga bisa memahami sebuah materi. Dalam konteks ini,
tiga fungsi vital yang mana selalu digunakan dalam kegiatan belajar
bermanfaat sebagai : 20
20
Muhammad Yaumi, Media dan Teknologi Pembelajaran, ( Jakarta : Prenadamedia
Group, 2018), h. 26
a. memanfaatkan akronim KWHL (Know, What, How, dan Learn).
tujuan kepada para siswa, guru lain, dan kepada orang tua siswa.
dan lainnya.
Terdapat hal kesamaan menjadi suber acuan bagi penulis untuk study
literatur.
Skripsi yang ditulis oleh Aroma Fatimah Azahra jurusan IPS UIN
Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPS di SMP Malang. Menjadi
pembahasan penulis.
METODE PENELITIAN
penelitian dengan menyajikan bukti : proposisi yang dapat dikenai tes dan uji
tujuan membuktikan objektifitas yang dapat diuji empiric. Cara ilmiah berarti
kegiatan peelitian hanya didasarkan pada ciri-ciri keilmuan yaitu rasional, empiris
dan sistematis. 2
A. Jenis Penelitian
digunakan oleh penulis untuk memperoleh data yang bersifat teoritis sebagai
yang relefan dengan judul yang akan diteliti. Studi kepustakaan menurut
1
Cholid Narbuko dan Abu Achmadi, Metodologi Penelitian, Cetakan 10, (Bumi Aksara ;
Jakarta, 2009), h. 1
2
Amir Hamzah, Metode Penelitian Kepustakaan, (Library Research), (CV Literasi
Nusantara Abadi ; Malang, 2019), h. 27
Muhamad Nazir adalah teknik pengumpulan data dengan mengadakan studi
laporan yang ada hubunganya dengan masalah yang akan dipecahkan. Sedangkan
menurut Danial Endang AR. Studi pustaka adalah penelitian yang dilakukan oleh
tersebut digunakan sebagai sumber data yang akan diolah dan dianalisis seperti
yang banyak dilakukan oleh para ahli sejarah, sastra dan bahasa. Berdasarkan
penelitian yang dilakukan oleh peneliti dengan cara menelaah dan menganalisa
berkenaan dengan masalah yang akan diteliti dengan cara buku-buku, litertur-
litertur, majalah, catatan, dan laporan laporan digunakan sebagai sumber data
3
S. Nasution, Metode Research (Penelitian Ilmiah), (Jakarta: Bumi Aksara, 2012), h. 145
4
Mestika Zed, Metode Penelitian Kepustakaan, (Jakarta : Yayasan Obor Indonesia, 2004),
h.
16
b. Kertas atau kartu catatan penelitian untuk menggunakan mencatat
bahan yang berbeda-beda. Ada tiga jenis macam kartu catatan yaitu:
beda, seperti buku, jurnal, majalah, surat kabar, atau sumber dari
lainnya.
a. Buku-buku refrensi
Yaitu koleksi buku yang memuat info spesifik dan paling umum
Com
f. Indeks dokumen
radikal dan sistematik,7 yang didasarkan pada sumber yang diyakini memiliki
pribadi, film dan brosur-brosur. Namun dokumentasi dalam penelitian ini dibatasi
Pendidikan Tingkat SMA hanya sebagai data primer. Sedangkan buku, artikel
dan hasil penelitian yang ada relevansinya dengan penelitian ini diletakkan
5
Amir Hamzah, Op.cit., h. 48
6
Abuddin Nata, Metodologi Studi Islam, (Jakarta: Rajawali Pers, 1999), h. 42
7
Lihat Louis O.Kattsof, Pengantar Filsafat, terj.:Soejono Soemargono, (Yogyakarta: Tiara
Wacana, 1989), h. 6
8
Sartono Kartodirdjo, ”Metode Penggunaan Bahan Dokumen“, dalam Koentjaraningrat,
Metode-metode Penelitian Masyarakat, (Jakarta: Gramedia, 1989), h. 45
Penelitian ini merupakan jenis kajian studi pustaka dengan menggunakan
suatu generalisasi
yang berciri sama dengan data yang bersangkutan. Dengan kata lain
Sumber data dalam penelitian ini berupa sumber primer dan sumber
sekunder. Sumber primer meliputi kumpulan karya yang sesuai dengan yang
baik itu dari jurnal, majalah, dan lain sebagainya. Pengumpulan data dilakukan
dengan teknik library research (penelitian pustaka). Data yang telah terkumpul
Merujuk pada jenis penelitian yang dilakukan oleh peneliti adalah library
research, maka dalam menganalisis data peneliti menggunakan analisis isi atau
Holsti, analisis isi adalah suatu teknik untuk mengambil kesimpulan dengan
prosedur yang sistematis yang dirancang untuk menguji isi informasi yang
direkam. Berdasarkan dua pendapat tokoh di atas, maka dapat disimpulkan bahwa
analisis isi adalah suatu prosedur yang sistematis yang yang dirancang untuk
dilakukan untuk menemukan arti atau jawaban dari data. Tujuan penting dari
interprestasi data untuk menjawab 4 pertanyaan yaitu : apa yang penting dari data,
mengapa itu penting, apa yang bisa dipelajari data, dan menjadi apa.
memberikan makna atau interpretasi dari teks yang ada dengan melihat
bahasa.9
Menurut Miles dan Huberman, ada tiga macam kegiatan dalam analisis data
kualitatif :
1. Reduksi data : mereduksi data, maka setiap peneliti dipandu oleh tujuan
2. Oleh karena itu, menemukan segala sesuatu yang dipandang asing, belum
9
Lihat Paul Ricoeur, Hermeneutika Ilmu Sosial, terj.:Muhammad Syukri, (Yogyakarta:
Kreasi Wacana, 2008), h. 57-59.
3. Memahami Pengembangan Kompetensi Guru Sejarah Dalam
Komunikasi (TIK).
Dengan empat tahapan ini akan diperoleh gambaran yang jelas tentang
menjadi analisis teks dan wacana. Teks merupakan suatu kesatuan bahasa yang
memiliki isi, bentuk baik lisan maupun tulisan yang disampaikan oleh seorang
wacana adalah peristiwa kebahasaan yang utuh baik lisan maupun tulisan yang
Dalam bab ini akan disajikan hasil penelitian yang telah penulis laksanakan
melalui metode penelitian study literature atau library research, yang meliputi
media berbasis TIK, analisis keterpaduan kompetensi guru sejarah dengan program
dalam buku ajar, untuk rujukan masih jauh dari memuaskan serta buku paket sejarah
bahasanya kurang informatif dan tidak sesuai dengan jenjang pendidikan siswa, serta
paragrafnya sulit dipahami siswa. Bahan ajar yang beredar kurang didukung ilustrasi
Dalam kenyataan posisi mata pelajaran sejarah di sekolah dewasa ini bukan
merupakan mata pelajaran favorit dan popular, serta dianggap mata pelajaran hafalan
kurang bermanfaat bagi masa depan dan tidak penting dalam dunia kerja.
pedagogiknya. 1
menjadi wawasan pengetahuan yang dijadikan sumber acuan terhadap waktu yang
akan datang. Pendidikan sejarah mendidik generasi muda bangsa agar mampu
sejarah.
Pada pasal 1 No. 20 UUD RI tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional
pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Dengan demikian,
ceramah yang membuat siswa bosan dan kurang tertarik pada pembelajaran
sejarah. 2
muda. Handphone yang bermulti fungsi sudah menjadi hal biasa dan lumrah
dimiliki setiap siswa. Untuk itu guru harus bisa mengarahakan penggunaan
1
Taufik Abdullah dkk. ,Sejarah pemikiran, Rekonstruksi, persepsi, (Masyarakat
Sejarawan Indonesia), h. 25
2
Agus Ali Imran, Muqodimah Ngrowo Tutur Lisan Hingga Tutur Tulisan, (Yogyakarta:
Budi Utama, 2015), h. 551
dengan memanfaatkan Handphone dapat memfoto atau mengambil gambar objek
bersejarah, sehingga hal tersebut dapat menarik perhatian siswa. Dengan begitu
peserta didik tidak hanya memfoto gambar bersejarah saja, melainkan diberi tugas
untuk menganalisis dan mengkritisi gambar yang mereka ambil, diharapkan anak
bersejarah serta mengenal objek bersejarah yang ada di daerahnya. Maka dari itu,
dilapangan.
tersendiri kalau guru mampu membuat film dokumenter untuk membuat bahan
pembelajaran, hal itu juga akan meransang siswa-siswi nya tergerak untuk ikut
zaman atau era teknologi mayoritas masih belum mampu dikuasi oleh pengajar
yang ada di pelosok daerah terpencil. Tetapi peluang untuk mempelajari belum
tergantung pada sub bab pelajaran yang sedang dibahas seperti film dokumenter
Bagi pendidik yang sudah melek teknologi, maka dia tidak menyianyiakan untuk
pembelajaran. 3
sebagai berikut: 4
3
Ibid., h. 560
4
Sumardi, Pengembangan Profesionalisme Guru Berbasis MGMP, (Yogyakarta : Budi
Utama, 2016), h. 40-41
2) Melaksanakan pembelajaran sejarah yang kondusif.
indikator esensial:
Kompetensi ini menghendaki guru sejarah untuk menguasai sejarah secara luas dan m
Menurut Umar kompetensi guru mata pelajaran sejarah pada tingkat SMA yaitu : 6
5
Fachruddin Saudagar dan Ali Idrus, Op.cit., h. 34
1) Menguasai hakikat struktur keilmuan, ruang lingkup, dan objek sejarah.
lewat pembelajaran sejarah, misalnya media vidio, film, audio dan internet untuk
mencari referensi tambahan bagi siswa. Posisi sekarang ini yang sangat bagus
dikembangkan adalah media film untuk belajar sejarah. Selain itu vidio singkat
dapat digunakan agar siswa cepat memahami materi yang diajarkan oleh gurunya.
informasi dalam lingkup yang lebih luas dan mendalam shingga meningkatkan
peserta didik disuruh menonton film singkat Ki Hajar Dewantara setelah itu
Sebagai contoh siswa SMA yang disuruh hafal teks proklamasi dan harus dibaca
sesuai intonasi Soekarno maka penggunaan kaset audio teks proklamasi sangat
dengar audiovisual aids (AV aids). Memiliki dua komponen yang saling
bergantung tetapi berbeda satu sama lainnya, yaitu yang disebut dengan perangkat
recorder, perekam kaset video, monitor TV, mikro komputer, projector film.
Software adalah yang berkenan dengan benda yang dipakai sehubungan dengan
8
Edy Suparjan, Op.cit., h.31
adanya hardware tersebut. Benda tersebut antara lainnya adalah, taransparansi,
ICT atau TIK mencakup semua teknologi yang dapat digunakan untuk
1. Teknologi komputer
penyimpan data/informasi (hard disk, CD, DVD, flash disk, memori, kartu
memori, dll.), alat perekam (CD Writer, DVD Writer), alat input (keyboard,
mouse, scanner, kamera, dll.), dan alat output (layar monitor, printer, proyektor
LCD, speaker, dll. Media pembelajaran berbasis komputer atau bisa disebut
komputer, terdiri dari gabungan hampir seluruh media, yaitu: teks, grafis,
gambar, photo, audio, video, dan animasi. Seluruh media tersebut secara
konvergen akan saling mendukung dan melebur menjadi satu media yang luar
biasa kemampuannya. Salah satu keunggulan media komputer ini yang tidak
9
Sudjarwo, Teknologi Pendidikan, (Jakarta : Gelora Aksara Pratama, 1984), h. 2
10
Nunuk Suryani: Universitas Sebelas Maret Surakarta, “Pengembangan Media
Pembelajaran Sejarah Berbasis It”, h.188 diakses pada 22 Juli 2020 dari Journal2.um,ac.id
interaktifitas peserta didik dengan sumber belajar (content) yang ada pada
2. Teknologi multimedia.
gerak, audio, dan grafis dalam resolusi yang tinggi. Multimedia dalam
3. Tekonologi Telekomunikasi
Kini tidak hanya dalam bentuk telepon seluler dan faximile saja namun
11
Benny, Media dan Teknologi dalam Pembelajaran, (Jakarta: Kencana, 2017) h. 6
dapat mengevaluasi pembelajaran atau dapat menyelenggarakan ujian
Teknologi ini terdiri dari perangkat keras seperti LAN, internet, wifi, dan
lain-lain. Selain itu juga terdiri dari perangkat lunak pendukungnya atau
aplikasi jaringan seperti WEB, e-mail, html, java, php, aplikasi basis data dan
dari berbagai wilayah didunia dengan mudah dan lengkap melalui situs-situs
situs history linkdapat diakses sehingga bermanfaat sebagai sumber bagi guru
media untuk mengajar tidak hanya terfokus pada spidol dan papan tulis
sekarang ini.
12
Ambiyar dan Panyahuti, Asesmen Pembelajaran Berbasis Komputer dan Android, (Jakarta
: Kencana, 2020), h. 103
13
Jubille Enterprise, Internet untuk Guru dan Siswa, (Jakarta : Media Komputindo, 2015), h.
113
1. Media Vidio
melalui media vidio tidak hanya berupa keterampilan fisik saja, tetapi juga
telah siap pakai, media vidio juga dapat dimanfaatkan untuk merekam
14
Hamzah B. Uno dan Nina Lamatenggo, Teknologi Komunikasi dan Informasi
pembelajaran, (Jakarta : Bumi Aksara, 2011), h. 133
a. Hanya mendengar
Sebagai contoh siswa SMA yang disuruh hafal teks proklamasi dan harus
Dasar 1945. Media audio kaset memang merupakan media yang tidak hanya
di dengar, tetapi juga dilihat secara bersamaan. Apa yang didengar dan dilihat
berkaitan satu sama lain dan saling menguatkan atau lebih dikenal dengan
sebutan terintegrasi. Visual atau sesuatu yang dilihat dalam paket ini dapat
berbentuk bahan cetakan, misalnya gambar, grafis, peta ,foto chart, diagram,
tabel, dan sebagainya yang tentunya sesuai dan berkaitan dengan apa yang
disuarakan. Selain itu, pula berbentuk bahan visual, seperti slide atau bahkan
benda nyata yang perlu mereka pelajari, misalnya potongan batu-batuan, dan
sebagainya.
melakukan sesuatu. Media audio kaset sebagai media satu arah yang tidak
Rekaman audio dapat dilakukan dalam bentuk format audio kaset dan audio
compact disk (audio CD). Sehingga media audio kaset dapat difungsikan oleh
seorang guru untuk menyiapkan pengajaran sesuai dengan materi yang akan
tertarik karena disajikan dengan animasi gerak atau gambar yang dapat
disajikan oleh guru secara sekreatifitas mungkin untuk dapat membuat siswa
terfokus pada materi. Media Microsoft powerpoint ini, lebih cepat dimengerti
diberikan reword.
Electronic Mail adalah salah satu sarana komunikasi yang cukup andal,
kepada guru dan dapat berinteraksi dengan guru jika ada bagian materi tidak
5. Mailing List
keperluan ini disebut “ mailing list” dengan fasilitas ini group penerima dapat
diberi nama dan anggota group penerima tersebut dapat ditentukan. Jadi jika
pengiriman vidio peristiwa G30 S / PKI, dengan hal ini semua siswa dapat
menyimpan dan melihat vidio sebagai bahan materi secara bersamaan dalam
satu group.
6. E- learning
yaitu :
15
Ibid., h. 66
a. E-learning merupakan jaringan dengan kemampuan untuk memperbarui,
melalui CAI, guru dapat menampilkan berbagai pelajaran. Model CAI dapat
latihan dan praktek, model toturial, model simulasi, model game, dan model
ketika agar waktu siswa tidak terpakai kosong dengan bermain sehingga
berbagai macam vidio, voice, dan teknologi komputer kedalam sebuah sistem
yang dapat dikirim dan diakses dengan mudah. Saat ini, computer based
materi dengan komputer sebagai media utama. Program ini dapat digunakan
tugas-tugas dan soal-soal latihan yang nantinya menjadi bahan persiapan bagi
siswa untuk mengikuti ujian disekolah, karena sudah latihan belajar dirumah
8. Distance Learning
dua jenis penggunaan yang dapat digunakan guru sejarah ketika tidak dapat
a. Teknologi Sinkronis
Modus online pengiriman dimana semua peserta hadir pada saat yang
melalui audio cassette, vidio cassette, e-mail, papan pesan forum, materi
b. Teknologi asynchchronous
conferencing.
16
Suyanto dan Asep Jihad, Op.cit., h. 178
Jadi, jika kedua metode dan media pembelajaran ini digunakan bersama
dalam proses pembelajaran dalam arti terjadi perpaduan yang harmonis antara
pertemuan tatap muka, dan materi online yang disebut dengan metode
Bleanded Learning.
peserta didik dengan disertai umpan balik, baik yang bersifat positif
maupun negatif.
2. Program tutorial
tertentu diikuti dengan latihan pemecahan soal dan kasus. Bentuk ini
17
Hamzah B. Uno dan Nina Lamatenggo, Op.cit., h.136-137
didik sedangkan guru sebagai fasilitator dan memantau siswa lalu
memberikan arahan.
3. Permainan (games)
pemenangnya. 18
4. Program simulasi
dalam perang yang paling berat dalam aksinya dapat diperankan oleh
pecahkan oleh peserta didik dengan cara trial and error. Peserta didik
18
Winastwan Gora dan Sunarto, Pakematik Strategi Pembelajaran Inovatif Berbasis TIK,
(Jakarta : Media Komputindo, 2010), h. 65
19
Ahmad Susanto, Pengembangan Pembelajaran IPS, (Jakarta: Kencana, 2014), h.331
harus mencoba sampai berhasil menemukan solusi yang diperlukan untuk
6. Komputer interaktif
berbasis komputer dengan yang dihasilkan dari dua teknologi lainnya adalah
karena [informasi atau materi disimpan dalam bentuk digital, bukan dalam
20
Nurul Umamah : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Pendidikan Sejarah Universitas
Jember, “Pengaruh Metode Discovery Learning Terhadap Kesadaran Sejarah Peserta Didik
Untuk Mengahadapi Revolusi Industri 4.0”, h. 408 diakses pada 17 Mei 2020 dari https://osf.io
jenis aplikasi teknologi berbasis komputer dikenal sebagai computer-assisted
Keterampilan bagi pendidik (guru) terutama guru sejarah tentu terkait dengan
evaluasi hasil belajar dengan prosedur yang standar. Untuk memastikan kualitas
manajement sekolah tetap konsisten maka pemerintah daerah dan provinsi dan
profesi guru yang efektif dan penigkatan kinerj guru secara nasional diperlukan
guru untuk pemetaan kompetensi dasar, untuk pengembangan profesi guru, dan
penilaian kinerja guru hal ini dilakukan karena pemerintah selama ini maupun
pemerintah daerah tidak punya ukuran dan data yang dapat dijadikan acuan
secara nasional bagi semua guru yang berseritifikasi. UKG itu sendiri digelar
21
Azhar Arsyad, Op.cit., h. 33
22
Syaiful Sagala, Human Capital, (Depok: Kencana, 2017), h. 378
secara online yang materi ujiannya terdiri dari kemampuan mengajar dan
penguasaan materi.
berkelanjutan dan bagian dari penilaian kinerja guru. Hasil UKG ini memberikan
gambaran batas-batas yang dikuasai guru dan apa saja batuan yang perlu diberikan
(LPMP) yang berfungsi meningkatkan mutu baik guru kelas maupun guru mata
Pasal 4 ayat 1 menyatakan UKG dilakukan terhadap semua guru PNS atau
bukan PNS yang telah memenuhi syarat. Pasal 4 ayat 2 menyatakan ketentuan
peserta UKG adalah memiliki sertifikat pendidik, belum memasuki usia pensiun,
masih aktif menjadi guru dan guru yang memiliki NUPTK. Amanat pasal 5 ayat 2
23
Ibid., h. 385
4. Menguasai langkah-langkah pembelajaran efektif
guru
Uji kompetensi guru dalam human capital UKG dapat menjamin tersedianya guru yang komp
disediakan adalah guru yang memiliki kompetensi. Meski UKG ini mendapat
kritikan dari kalangan masyarakat dengan salah satu alasan UKG dinilai tidak
sesuai karena kompetensi guru di peroleh dari pendidikan profesi bukan melalui
UKG serta kompetensi guru ada empat bukan dua yang perlu dibahas.
Pelajaran. Selain itu juga ada program untuk pengembangan kompetensi serta
24
Pengantar profesi guru, Op.cit., h. 136
25
Ricu Sidiq, Strategi Belajar Mengajar Sejarah, (Yayasan Kita Menulis, 2019), h. 17-18
1. Program penigkatan kualifikasi pendidikan guru
guru yang berlaku secara nasional. Dari segi pendidikan, kualifikasi minimal
kepada guru yang telah memenuhi syarat misalnya, minimal telah mengajar
lima tahun, lulus UKG agar mereka dapat menjalankan tugasnya dengan baik
yang mengajar di kelas. Melalui program ini, guru dimungkinkan berasal dari
26
Imam Robandi, Rahasia Menjadi Guru Hebat, (Jakarta :Grasindo, 2010), h. 116
ditemukan guru yang bukan berasal dari fakultas keguruan. Mereka bisa
kepada guru dan dosen, dengan logika bahwa guru telah memiliki dua hal
yang cermat dan komprehensif dari aspek-aspek pembentuk sosok guru yang
sertifikasi guru dari sisi proses akan berbentuk uji komptensi yang cermat dan
27
Imam Robandi, Op.cit., h. 117
28
Suyanto dan Asep Jihad, Op.cit., h. 37
4. Program supervise pendidikan
persoalan yang terkait dengan pendidikan secara umum. Salah satu cara
kekurangan dan kelemahan seorang guru maka pada supervisi kedua guru
dalam kelas. Adalah suatu suatu forum atau wadah kegiatan profesional guru
29
Imam Robandi, Op.cit., h.117
Berdasarkan pengakuan dari beberapa guru yang telah aktif dalam
manfaat bagi guru. Adapun manfaat lain dari MGMP, antara lain : 30
6. Simposium guru
diantara guru.
30
Suyanto dan Asep Jihad, Menjadi Guru Profesional, (Jakarta: Erlangga, 2013), h. 36
8. Pertemuan ilmiah
9. Organisasi profesi
komunitas pembelajaran.
berikut : 31
a. Kesharlindung
Adalah akronim dari kesejahteraan dan perlindungan, yang merupakan laman daari dalam
Kesharlindung guru dapat memilih jenis kegiatan yang akan diikuti terlebih
pendidikan SMA.
memilih beragam kegiatan yang disediakan mulaii yang bersifat teknis seperti
bimtek, diklat, seminar, dan sejenisnya, hingga kegiatan yang menuntut guru
untuk berkompetisi dengan sesama guru melalui inovasi dan kreasi metode
proses seleksi peserta kompetisi namun juga harus aktif di media sosial
31
Abdul Muis Joenaidy, Konsep dan Strategi Pembelajaran di Era Revolusi Industri,
(Yogyakarta : Laksana, 2019), h. 35
interaksi dengan sesama guru baik yang berasal dari satu daerah maupun
b. Seamolec
serta bimbingan teknis baik yang bersifat dalam maupun luar jaringan.
dapat digunakan untuk menambah koleksi dan angka kredit guru yang
digunakan untuk kenaikan tingkat bagi guru yang termasuk golongan
c. P4TK
guru dan tenaga kependidikan adalah P4TK. Dalam hal ini, P4TK adalah
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan dari hasil penelitian skripsi ini dapat penulis ambil beberapa
tingkat SMA dapat lebih mudah sesuai dengan era digital, sehingga
pembelajaran sejarah.
Electronic Mail / E-mail adres, Mailling List, Audio Kaset, vidio, Microsoft
profesi, selain itu ada sarana Kesharlindung, Seamolec dan P4TK. Sehingga
menindak lanjuti agar tidak hanya sebatas program namun dapat terjadinya
perubahan.
B. Saran
Teknologi Infomasi dan Komunikasi (TIK), maka melalui skripsi ini penulis
menyarankan :
era digital.
terlaksana baik oleh guru sejarah. Karena pembelajaran berbasis TIK yang
Ali Imran, Agus. 2015. Muqodimah Ngrowo Tutur Lisan Hingga Tutur Tulisan.
Yogyakarta: Budi Utama
Enterprise, Jubille. 2015. Internet untuk Guru dan Siswa. Jakarta : Media
Komputindo
Suyanto dan Asep Jihad. 2013. Menjadi Guru Profesional. Jakarta : Erlangga
Group
Susilana, Rudi dan Cepi Riyana. 2009. Media Pembelajaran. Bandung: Wacana
Prima
Sidiq, Ricu. 2019. Strategi Belajar Mengajar Sejarah. Yayasan Kita Menulis
Suyanto dan Asep Jihad. 2013. Menjadi Guru Profesional. Jakarta: Erlangga