Disusun oleh :Krisna Aditya Kelas : 2 Agroindustri 1 No.abs : 18
SMK NEGERI 1 (STM Pembangunan)
TEMANGGUNG Tahun Ajaran 2018/2019 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Kopi merupakan satu komoditi pertanian yang berkembang pesat di Indonesia. Produksi dan permintaan konsumen kopi dari dalam maupun luar negeri dari tahun ketahun terus meningkat. Sampai saat ini Indonesia telah dinobatkan menjadi negara pengekspor kopi terbesar nomor 3 didunia setelah Brazil dan Vietnam. Dalam standard nasional Indonesia telah dijelaskan komponen komponen mutu yang harus dicapai untuk mendapat biji kopi dengan mutu yang bagus dan baik. Untuk mendapatkan kualitas biji yang bagus produsen harus meminimalisir adanya produk cacat. Jenis cacat pada biji kopi diantaranya biji kopi hitam, biji kopi pecah, biji bertutul, biji hitam pecah, biji kopi hitam sebagian, biji muda, biji berlubang, biji kopi coklat, adanya benda asing, adanya kulit ranting, hewan hidup dan lain sebagainya. Selain itu kadar air yang terkandung dalam biji kopi juga harus diperhatikan untuk mencegah tumbuhnya mikroorganisme. Adanya kecacatan atau tidak terkontrolnya kadar air dalam biji kopi dapat menyebabkan menurunnya kualitas dan nilai jual dari kopi tersebut. Jadi mutu kopi harus benar benar diperhatikan dan dikontrol secara teliti sesuai dengan ketentuan SNI yang telah ditetapkan. B. TUJUAN 1. Siswa dapat memahami dan mempraktikkan tata cara memanen kopi 2. Siswa dapat memahami dan mempraktikkan cara memilih kopi yang baik BAB II METODOLOGI A. ALAT DAN BAHAN a. Alat 1. Keranjang 2. Karung 3. Gunting tumbuhan 4. Tampah 5. Alat tulis b. Bahan 1. Kopi robusta B. LANGKAH KERJA 1. Menghubungi dan mengkonfirmasi kepada pihak RUMAH KOPI GESING TEMANGGUNG (RKGT) 2. Menentukan alat yang akan digunakan 3. Berangkat ke RKGT 4. Perkenalan pihak RKGT dan pembimbingan 5. Pengarahan, pengamatan, pengajaran, dan pemetikan kopi 6. Lomba sortasi kopi 7. Penjurian 8. Penyusunan data pengamatan.
BAB III PEMBAHASAN
Kopi merupakan tanaman tahunan yang bisa mencapai umur produktif selama 20 tahun. Untuk memulai usaha budidaya kopi, pilihlah jenis tanaman kopi dengan cermat. Faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan budidaya kopi diantaranya jenis tanaman, teknik budidaya, penanganan pasca panen, dan pemrasaran produk. Tanaman kopi sangat banyak jenisnya, bahkan dapat mencapai ribuan. Namun yang banyak dibudidayakan hanya empat janis saja, yakni arabika, robusta, liberika, dan excelsa. Masing-masing jenis tersebut memiliki sifat yang berbeda-beda. Pada kunjungan ke RKGT, terdapat dua jenis kopi yang dibudidayakan yaitu arabika dan robusta. Perbedaan arabica dan robusta adalah tumbuhnya ranting, robusta naik, arabica melongsor. Daun arabica kecil, daun robusta panjang. Biasanya, tanaman kopi arabika ditanam di lahan yang terletak di ketinggian lebih dari 800 mdpl. Sedangkan dari ketinggian 400-800 mdpl bisa ditanami tanaman kopi jenis robusta. Selain dari sisi teknis budidaya, hal yang patut dipertimbangkan adalah harga jual produk akhir. Kopi arabika cenderung memiliki harga yang lebih tinggi dari jenis lainnya. Namun kopi jenis robusta memiliki produktivitas yang paling tinggi. Pada penanaman kopi, terdapat proses pemberian pupuk. Pupuk dapat menggunakan pupuk organik maupun pupuk buatan. Kebutuhan pupuk untuk setiap tanaman sekitar 20kg dan diberikan sekitar 1-2 tahun sekali. Terdapat juga proses pemangkasan pohon. Pemangkasan pohon ada dua jenis dalam budidaya kopi, yaitu pemangkasan berbatang tunggal dan pemangkasan berbatang ganda. Pemangkasan berbatang tunggal lebih cocok untuk jenis tanaman kopi arabika. Sedangkan pemangkasan ganda lebih banyak diaplikasikan diperkebunan rakyat yang menanam robusta. Pemangkasan ini lebih sesuai pada perkebunan didaerah dataran rendah dan basah. Tingkat kematangan buah kopi tidak terjadi secara serentak. Sehingga proses pemanenan memerlukan waktu yang lama. Musim panen kopi di Indonesia biasanya dimulai pada bulan Mei/Juni dan berakhir sekitar Agustus/September. Periode panennya berlangsung 4-5 bulan dengan frekuensi pemetikan nuah kopi bisa setiap 10-14 hari sekali. Ciri-ciri buah kopi yang telah siap panen dapat dilihat dari warna kulitnya. Buah kopi yang paling baik untuk dipanen adalah yang telah matang penuh, berwarna merah. Namun, karena berbagai alasan, para petani sering memanen buah yang masih berwarna kuning bahkan hijau. Memetik kopi harus pada kualitas baik yaitu yang sudah merah sempurna. Pada kopi robusta apabila sudah dipanen tiga kali maka rnating phon kopi robusta Di potong, soalnya kalau sudah berbuah tiga kali maka ranting tersebut tidak dapat berbuah lagi. Cara pemanenan pun harus diperhatikan apabila banyak buah kopi yang hijau maka dipipili yang merah saja, tetapi apabila semuanya sudah merah atau matang bisa langsung di lorot.buah yang berwarna hijau dan merah supaya dipisahkan,karena kualitas kopi tersebut berbeda. Warna merah penuh,menunjukkan buah telah matang sempurna. Aroma dan citarasa yang telah terbentuk. Sedangkan warna merah tua menandakan buah sudah kelewat matang. Bijinya berwarna coklat dan kehitaman. Aroma dan posturnya menurun. Buah kopi yang telah berwarna merah penuh biasanya diolah menjadi kopi murni. Sedangkan buah kopi yang masih berwarna kuning atau orange kemerahan dan hitam akan diolah menjadi kopi biasa seperti kopi kapalapi. Pada saat pemanenan Kopi memiliki perbeda warna yaitu Merah muda, merah hati, merah marun. Kopi yang berwarna Merah muda dan orange menandakan bahwa kopi tersebut belum matang. Karena glukosa nya belum sempurna dan Karamelisasinya belum sempurna. Warna kulit buah kopi yang telah matang berwarna merah penuh yang sering disebut cherry. Sedangkan biji yang sudah bersih dan berwarna hijau disebut greenbeen. Kopi harus disortasi terlebih dahulu sebelum dilakukan penjemuran, yang berguna untuk mendapat bahan baku kualitas. Pada sortasi ini biasanya dipilih buah yang kurang matang, matang dan terlalu matang. BAB IV PENUTUP A. KESIMPULAN Pada kunjungan kali ini dapat disimpulkan bahwa: 1. Dalam pemilihan kopi yang baik kita harus memilih kopi yang matang sempurna yaitu kopi yang telah berwarna merah hati. 2. Penanganan pasca panen sangat mempengaruhi kualitas kopi, apabila penanganannya baik maka kualitas kopinya pun akan baik. B. SARAN 1. Pada saat kunjungan supaya lebih memanfaatkan waktu dikarenakan kegiatan di RKGT banyak sekali. 2. Untuk para siswa supaya lebih serius lagi ketika mengikuti kegiatan.