I. Pendahuluan;
1. Sampaikan shalom terlebih dahulu kepada siapa saja disekitarmu
2. Berdoa terlebih dahulu, mintak pertolongan Tuhan !
II. Materi Pembelajaran;
A. Pengantar
Setiap orang mempunyai tanggung jawabnya masing-masing. Ada yang mempunyai
tanggung jawab yang besar karena kepadanya diberikan kepercayaan yang lebih besar.
Sebaliknya, orang lain memiliki tanggung jawab yang kecil karena kepercayaan yang
diberikan kepadanya lebih kecil.
Hal ini perlu mereka pahami, supaya mereka tidak terjebak pada kegiatan-kegiatan
yang sia-sia, seperti tawuran, mengkonsumsi obat terlarang, menggunakan jarum suntik
untuk menyuntikkan narkoba.
Situasi yang dihadapi oleh peserta didik barangkali tidak mudah. Ada banyak keluarga di
Indonesia yang harus berjuang mati-matian melawan kemiskinan, sementara pada saat
yang sama berusaha meningkatkan taraf hidupnya melalui pendidikan yang oleh sebagian
orang dirasakan sangat mahal. Dalam keadaan seperti itu, mungkin peserta didik perlu
belajar dari pepatah Cina, “Lebih baik menyalakan sebatang lilin, daripada mengutuki
kegelapan.” Hal ini mengingatkan kita akan ucapan Presiden AS, John F. Kennedy yang
mengatakan, “Don’t ask your country what your country can do for you. But ask yourself,
what you can do for your country.” Artinya, “Jangan bertanya apa yang dapat dilakukan
oleh negara anda untuk anda, melainkan tanyakanlah, apa yang dapat anda lakukan bagi
negara anda.”
Berikut ini sebuah contoh tentang bagaimana orang kadang-kadang lupa akan
tanggung jawabnya kepada masyarakat dan negara dan hanya berpikir tentang
bagaimana caranya meraih keuntungan sebanyak-banyaknya untuk diri sendiri.
Pada tahun 2011 sebuah perusahaan kelapa sawit dari Malaysia membunuh puluhan
orangutan di Kalimantan Barat karena binatang yang terancam kepunahan itu dianggap
sebagai hama dan pengganggu tanaman mereka. Padahal justru perkebunan sawit itulah
yang telah masuk dan merampas ruang hidup binatang-binatang itu.
Hancurnya hutan dan musnahnya satwa liar di Indonesia tidak memberikan kerugian
apapun pada Malaysia. Sebaliknya, malah memberikan keuntungan bagi Malaysia.
Dunia akan mengenal industri kelapa sawit Indonesia itu brut al dan pada akhirnya
dihindari konsumen. "Mereka akan membeli sawit Malaysia. Sawit Indonesia harus
dijual dulu dan dilabeli ramah lingkungan di Malaysia agar bisa laku di pasar dunia."
(Medan Tribunnews, “Malaysia Berperan Membantai Orangutan di Kalimantan”, 22
Nov. 2011).
Sementara itu, ada orang-orang yang punya banyak uang dan merasa bahwa mereka bias
membeli apa saja semau mereka. Di beberapa wilayah di Pulau Jawa, orang-orang seperti
ini banyak membangun vila-vila mewah di pegunungan tanpa izin dan tanpa
memperhatikan kerusakan yang mungkin ditimbulkannya terhadap keseimbangan alam.
Hal ini dapat menyebabkan berkurangnya daya serap air di pegunungan, sehingga air
mengalir lebih cepat ke kaki gunung dan kota-kota di dataran rendah lalu masuk ke laut.
Akibatnya, terjadilah banjir di mana-mana.
Sebuah contoh lain, kebakaran hutan di Sumatera dan Kalimantan, bias mengganggu dan
merugikan banyak orang di negara tetangga seperti Malaysia dan Singapura. Mengapa
kebakaran hutan bisa terjadi? Kadangkadang kebakaran itu terjadi karena suhu udara yang
sangat panas, sementara dedaunan di permukaan tanah sudah menjadi kering kerontang.
Di beberapa wilayah, seperti Kalimantan, misalnya, lapisan batu bara terdapat tidak jauh
dari permukaan tanah. Akibatnya, udara yang sangat panas itu dengan mudah bisa
menimbulkan kebakaran hutan. Ditambah lagi dengan kehadiran batu bara mentah di
bawah permukaan tanah, maka kebakaran itu menjadi semakin hebat. Ada kalanya
kebakaran terjadi karena sebab yang sepele, misalnya, seseorang yang membuang puntung
rokok ke atas tanah yang ditutupi oleh dedaunan kering di panas yang sangat terik.
Catatan;
@ Untuk pendalaman materi tulis nama dan kelas di file yang mau dikirim…