Anda di halaman 1dari 3

SCRIPT PRESENTASI SEJIM

Dan informasi tambahan Indonesia sejak tahun 2002 hingga saat ini tercatat telah
menandatangani 18 perjanjian perdagangan bebas FTA (free trade agreement) oleh
beberapa negara, dan CAFTA merupakan salah satu dari FTA itu sendiri

DAMPAK CAFTA bagi indonesia


DAMPAK POSITIF
1. Harga produk barang dan jasa semakin murah karena penghapusan bea masuk
2. Meluasnya pasar ekspor dari komoditas Indonesia
Dengan diberlakukannya CAFTA bisa diprediksikan bahwa sejumlah produk
barang dan jasa buatan Indonesia akan lebih mudah memasuki pasaran domestik
Cina dan negara-negara ASEAN. Produk-produk hasil perkebunan seperti
kakao, minyak kelapa sawit dan lain-lain misalnya akan lebih mudah diterima
dan dibeli konsumen Cina sebab lebih kompetitif
3. Meningkatkan kualitas dan kuantitas produk barang dan jasa
dijadikan motivasi Indonesia untuk lebih membangun masyarakat yang lebih
produktif dan kreatif serta mandiri secara ekonomi

DAMPAK NEGATIF
1. Industri dalam negeri terancam eksistensinya
CAFTA akan mematikan banyak industri di Indonesia. Hal ini menyebabkan
melonjaknya ketiadaan lapangan usaha di kalangan rakyat jelata. Mematikan
pedagang kecil dan UKM (Usaha Kecil Menengah).
2. Munculnya ancaman imperialism produk China di Indonesia
CAFTA membuat ketergantungan Indonesia kepada Cina sangat besar.

3. Munculnya eksploitasi besar-besaran terhadap SDA di Indonesia

KRONOLOGI CAFTA
ACFTA  sendiri dirancang sejak lama dan ditandatangani delapan tahun yang lalu, tepatnya
pada 4 November 2002. Sedangkan jauh sebelumnya, juga sudah dirancang dan disepakati
Common Effective Preferential Tariff dalam rangka ASEAN Free Trade Agreement (CEPT-
AFTA). CEPT-AFTA ditandatangani 18 tahun yang lalu, tepatnya pada 28 Januari 1992.
Kemudian baru diberlakukan pada 1 Januari 2010. Pemberlakuan CAFTA ini pun menjadi
kontroversi dan perdebatan banyak pihak. Pihak yang tidak setuju menyatakan CAFTA akan
mengahancurkan kondisi perekonomian dan kinerja para pelaku bisnis dalam negeri. Sebagai
alasan antara lain mematikan kreativitas dalam negeri, menghambat produksi dalam negeri dan
menganggap kualitas serta harga barang lokal tidak dapat bersaing dengan produk-produk
China.
Artikel ini telah tayang di https://news.okezone.com/
dengan judul "CAFTA dan Kompetisi Perekonomian Indonesia : Okezone News",
Klik untuk baca: https://news.okezone.com/read/2010/08/28/367/367630/cafta-dan-kompetisi-
perekonomian-indonesia.

Download aplikasi Okezone Portal Berita Online Indonesia , Lengkap Cepat Beritanya:


Android: https://play.google.com/store/apps/details?id=linktone.okezone.android
iOS: https://apps.apple.com/us/app/okezone-com-news/id624468351

Realisasi undang-undang perlindungan produsen.

merealisasikan pelaksanaan Undang-Undang dan kebijakan-kebijakan yang


menguntungkan bangsa Indonesia utamanya produsen barang dan UMKM
dalam menghadapi CAFTA. Membuat kebijakan untuk distributor agar tidak
mendistribusikan barang impor secara berlebihan. Pemerintah membuat
kebijakan membatasi distributor agar tidak mendistribusikan produk China
secara berlebihan.
Meberikan proteksi dan subsidi kepada insustri produk lokal

 Terbukanya akses pasar produk pertanian (Chapter 01 s/d 08 menjadi 0%) Indonesia ke
China pada tahun 2004.

 Terbukanya akses pasar ekspor Indonesia ke China pada tahun 2005 yang
mendapatkan tambahan 40% dari Normal Track (± 1880 pos tarif), yang diturunkan
tingkat tarifnya menjadi 0-5%.

 Terbukanya akses pasar ekspor Indonesia ke China pada tahun 2007 yang
mendapatkan tambahan 20% dari Normal Track (± 940 pos tarif), yang diturunkan tingkat
tarifnya menjadi 0-5%.

 Pada tahun 2010, Indonesia akan memperoleh tambahan akses pasar ekspor ke China
sebagai akibat penghapusan seluruh pos tarif dalam Normal Track China.

 Sampai dengan tahun 2010 Indonesia akan menghapuskan 93,39% pos tarif (6.683 pos
tarif dari total 7.156 pos tarif yang berada di Normal Track), dan 100% pada tahun 2012.

Anda mungkin juga menyukai