Anda di halaman 1dari 7

1. Cermatilah kutipan cerita sastra lama berikut!

Hatta beberapa lamanya maka isteri si Miskin itupun hamillah tiga bulan lamanya. Maka
isterinya menangis hendak makan buah mempelam yang ada di dalam taman raja itu.

Maka suaminya itupun terketukkan antingnya tatkala ia di Keinderaan menjadi raja tiada
ia mau beranak. Maka sekarang telah mudhorot. Maka baharulah hendak beranak seraya
berkata kepada isterinya, ”Ayo, hay Adinda Tuan hendak membunuh kakandalah rupanya ini
tiadakah Tuan tahu akan hal kita yang sudah lalu itu jangankan hendak meminta barang suatu.
Hampir kepada kampung orang tiada boleh.” Setelah didengar oleh isterinya kata suaminya
demikian itu, maka makinlah sangat ia menangis.

Maka kata suaminya, ”Diamlah Tuan, jangan menangis! Berilah kakanda pergi
mencaharikan Tuan buah mempelam itu, jikalau dapat oleh kakanda akan buah mempelam
itu kakanda berikan pada Tuan”. Maka isterinya itu pun diamlah. Maka suaminya itu pun
pergilah ke pasar mencahari buah mempelam itu. Setelah sampai di kedai orang berjual buah
mempelam. Maka si Miskin itu pun berhentilah di sana. Hendak pun dimintanya takut ia
akan dipalu orang. Maka kata orang yang berjualan buah mempelam itu, ”Hai miskin. Apa
kehendakmu?”

Maka sahut Si Miskin, ”Jikalau ada belas dan kasihan serat Rahim Tuan akan hamba
orang miskin hamba ini minta diberikan yang sudah terbuang itu. Hamba hendak
memohonkan buah mempelam Tuan yang sudah busuk itu barang sebiji sahaja tuan.” Maka
terlalu belas hati sekalian orang pasar itu yang mendengar kata si Miskin. Seperti hancurlah
rasa hatinya maka ada yang memberi buah mempelam ada yang memberikan nasi ada yang
memberikan kain baju ada yang memberikan buah-buahan. Maka si Miskin itu pun heranlah
akan dirinya oleh sebab diberi orang pasar itu berbagai-bagai jenis pemberian. Adapun akan
dahulunya jangankan diberinya barang suatu hamper pun tiada boleh. Habislah dilemparnya
dengan kayu dan batu. Setelah sudah ia berpikir dalam hatinya demikian itu, maka iapun
kembalilah ke dalam hutan mendapatkan isterinya. Maka katanya, ”Inilah Tuan, buah
mempelam dan segala buah-buahan dan makan-makanan dan kain baju. Itupun
diinjakkannyalah isterinya seraya menceriterakan hal ihwalnya tatkala ia di pasar itu. Maka
isterinya pun menangis tiada mau makan jikalau bukan buah mempelam yang di
dalam taman raja itu. Biarlah aku mati sekali.

(Hikayat Si Miskin)

Isi cerita hikayat tersebut adalah ... .

A. Si Miskin dan istrinya sudah lama ingin segera memiliki anak.


B. Istri meminta buah mempelam di taman raja sama dengan ingin membunuh suaminya.

C. Keheranan si Miskin akan kebaikan hati para penjual di pasar kepadanya.

D. Istri si Miskin yang sedang hamil ingin makan buah mempelam yang di taman raja.

E. Upaya seorang suami untuk dapat memenuhi keinginan istrinya yang sedang hamil.

2. . Cermati kutipan cerpen berikut!

Itulah yang dikhawatirkan Jalil. Jika di pantai ini dibangun hotel-hotel dan cafe lalu
dipenuhi turis, maka perlahan-lahan penduduk asli pantai ini akan terusir dari kampung
halamannya sendiri. Mereka tak akan bebas lagi berjalan-jalan mengitari pantai sebab harus
membayar karcis masuk. Nelayan-nelayan tak akan bebas melabuhkan perahu- perahunya di
pantai ini sebab pantai ini sudah menjadi tempat wisata. Perahu-perahu nelayan mungkin akan
dianggap mengganggu kenyamanan pengunjung yang datang. Bahkan, jika semakin banyak
pula lahan-lahan warga yang digusur demi mengembangkan fasilitas pantai. Pengusaha akan
mendapat banyak untung, orang-orang kampung akan buntung.

Jalil beranjak meninggalkan pantai itu ketika sengatan matahari semakin mengganas.
Jalil memang hanya seorang nelayan, tetapi ia bukanlah nelayan bodoh yang tidak pernah
mengenyam pendidikan.

(Lelaki Penjaga Laut, Badrul Munir Chair)

Nilai sosial yang terdapat pada kutipan cerpen tersebut adalah ... .

A. Pengembangan area nelayan menjadi tempat wisata.

B. Penggusuran lahan pantai untuk membuat fasilitas pantai.

C. Terampasnya kebabasan dan keakraban masyarakat pantai

D. Kekhawatiran akan sirnanya kekerabatan dengan alam.

E. Hubungan pengembang pantai dan warga pantai.

Penggalan cerpen berikut digunakan untuk menjawab soal nomor 7 dan 8.


Bacalah dengan cermat!
Lama aku merasa kehilangan, karena setiap aku tidur, aku selalu minta didongengi.
Mungkin inilah awal mula mengapa aku begitu mudah memindahkan dongeng-dongeng itu
ke atas kertas, dan kemudian ada penerbit yang tahu cara mencari uang dengan sejumlah
dongeng. Aku bersyukur kepada Allah, sebab dengan kematian nenek, aku mampu berpikir
sendiri, dan setelah aku meningkat remaja dan dewasa, aku bisa meringankan beban orangtua
dengan hasil buku-buku dongeng yang dipesan dalam jumlah ratusan ribu eksemplar untuk
proyek inpres.
"Dari titik inilah aku mengenal hidup." Dongeng-dongeng itulah yang akhirnya membuat aku
mampu lulus perguruan tinggi. Meskipun ibu masih juga mengirimkan uang untuk kontrakan
kamar dan biaya makanku sehari-hari, akan tetapi, uang itu dengan caraku sendiri
kumasukkan ke dalam bank, dan ketika aku akan diwisuda, kukirim tiket untuk kedua
orangtuaku menghadiri suatu peristiwa bersejarah dalam hidupku itu.
Intu Lingau: Korrie Lavun R

3. Nilai budaya pada penggalan tersebut yang masih dijumpai pada kehidupan
sekarang adalah ...

A. Merantau ke luar kota untuk berdagang dan belajar.

B. Upacara Wisuda dihadiri oleh kedua orang tua.

C. Menjual cerita dongeng kepada penerbit.

D. Meringankan beban orang tua dengan jual buku.

E. Mendongengi anak sebelum tidur malam.

4. Sudut pandang yang digunakan pengarang dalam penggalan tersebut adalah .,..

A. orang pertama pelaku utama

B. orang pertama pelaku sampingan

C. orang ketiga terbatas

D. orang ketiga terarah

E. orang ketiga serba tahu

Cermatilah kutipan cerita sastra lama berikut untuk menjawab soal nomor 9 dan 10!
”Hai, kenapa kalian berhenti! Tunjukkanlah kepada kami bahwa mata air itu milik kalian!
Atau jangan-jangan kalian sudah menyerah!” seru Mbu`i Bungale.
”Diam kau, hai perempuan cerewet! Jangan hanya pandai bicara!” sergah pemimpin
pelancong itu balik menantang Mbu`i Bungale. ”Jika kamu pemilik mata air ini,
buktikan pula kepada kami!”
”Baiklah, Tuan-Tuan! Ketahuilah bahwa Tuhan Mahatahu mana hambanya yang benar,
permintaannya akan dikabulkan!” ujar jawab Mbu`i Bungale dengan penuh keyakinan.
Usai berkata begitu, Mbu`i Bungale segera duduk bersila di samping suaminya seraya
bersedekap. Mulutnya pun komat-kamit membaca doa. ”Woyi, air kehidupan, mata air sakti,
mata air yang memiliki berkah. Melebar dan meluaslah wahai mata air para bidadari....
membesarlah....!!!” demikian doa Mbu`i Bungale.
Usai berdoa, Mbu`i Bungale segera mengajak suaminya dan memerintahkan keempat
pelancong tersebut untuk naik ke atas pohon yang paling tinggi karena sebentar lagi kawasan
itu akan tenggelam. Doa Mbu`i Bungale pun dikabulkan. Beberapa saat kemudian,
perut bumi tiba-tiba bergemuruh, tanah bergetar dan menggelegar. Perlahan-lahan mata air
Tupalo melebar dan meluas, kemudian menyemburkan air yang sangat deras. Dalam waktu
sekejap, tempat itu tergenang air. Keempat pelancong tersebut takjub melihat keajaiban itu
dari atas pohon kapuk.

5. Isi cerita tersebut adalah ... .

a. Niat baik akan membuahkan kebaikan. Demikian pula sebaliknya,


keserakahan dapat membahayakan diri sendiri.

b. Lebih baik kita mengalah daripada mempertahankan hal-hal yang dapat


membahayakan diri kita.

c. Lakukan sebisa yang kita lakukan demi mempertahankan harga diri yang
disepelekan orang lain.

d. Berbuat baiklah kepada orang lain karena Tuhan akan memelihara dan
mengabulkan doa orang yang baik.

e. Bumi pun akan marah bila orang-orang yang mendiami bumi ini berbuat
serakah dan mengakui yang bukan miliknya.

6. Keterkaitan isi cerita tersebut dengan kehidupan sekarang adalah ...


a. Dengan besar hati mengakui kesalahan yang telah diperbuat.

b. Melakukan ritual berdoa sebelum melakukan suatu pekerjaan.

c. Berusaha menyelamatkan diri saat bencana alam melanda.

d. Suami dan istri saling mendukung dalam menghadapi masalah.

e. Masih saja ada orang yang mengakui barang milik orang lain.

7. Cermatilah kutipan hikayat berikut!


Alkisah ada seorang raja di negeri Bahi bernama Gementar Syah. Maka, pada suatu hari
baginda itu pergi berburu. Maka ia pun bertemu dengan seekor kijang beranak muda. Apabila
kijang itu melihat orang banyak datang, maka ia pun larilah meninggalkan anaknya. Maka
baginda pun terlalu kasihan melihat anak kijang itu. Maka, pada, hati Raja, "Jikalau tidak
ibunya menyusui dia, tidaklah hidup anak kijang ini. Sayang pula aku akan dial Hendak
kubawa pulang akan permainan anakku." Seraya baginda bertindak. "Hai Perdana Mentriku
cari akan ibu kiang itu.
Pembuktian tokoh "Raja" seorang penyayang binatang terdapat pada ...

A. Seorang raja yang suka berburu bertemu dengan seekor kijang muda.

B. Seekor kijang kaget melihat orang banyak datang dan kaburlah dia.

C. Raja berhasil menembak seekor kijang muda.

D. "Hai Perdana Menteriku cari akan ibu kijang itu."

E. Raja pun kasihan akan anak kijang Ialu menyuruh untuk mencari induknya.

8. Cermati kedua kutipan berikut!

Teks 1: Kutipan Cerita

Karena penasaran, suatu hari aku pernah mendengar dari bibi, kalau ibu harus b
erjuang 5 tahun lamanya menunggu kelahiranku sampai merasa kakakku sudah cukup besar
dan siap merawatku. Kakak memiliki kondisi yang sangat baik ketika masih kecil tapi tiba-
tiba saat berusia 5 tahun, ia mengalami demam panas yang tinggi hingga membuat dirinya
pingsan, ketika dilarikan ke rumah sakit otaknya mengerut dan akhirnya ia jadi seperti ini
hingga tak bisa disembuhkan lagi, ia juga mengalami masalah kesehatan karena tubuhnya
gampang terserang virus sehingga tak boleh terlalu Lelah.
(My Idiot Brother, Agnes Davonar)

Teks 2: Kutipan Hikayat

Syahdan maka siti Sarah pun genaplah bulannya itu, maka ini pun sakit perutlah akan
hendak beranak itu. Maka segala bini orang besar-besar dan bini orang kaya-kaya pun
masuklah mengadap Raja perempuan akan beranak itu. Maka pada ketika yang baik dan pada
saat yang sempurna maka Raja perempuan pun beranaklah seorang anak laki- laki terlalu
amat baik rupanya itu menurut ayahanda Baginda itu. Maka disambut oleh segala bini orang
besar-besar itu lalu dimandikan oleh bini segala raja-raja pada pasuh emas. Setelah sudah
dimandikan oleh bini segala raja-raja itu, maka lalulah dipakaikan kain yang keemasan.
Setelah sudah itu maka diberikan nama oleh Baginda bunda akan anakanda itu Raja Siwalkhar
itu. Setelah itu maka dipungutkan ayahanda dan pengaruh oleh bunda Baginda maka lalulah
dipeliharakan dengan sepertinya itu dan betapa adatnya orang segala raja-raja yang beranak.
(Hikayat Bayan Budiman)

Persamaan tema dari kedua teks tersebut adalah ... .

A. peran orang tua dalam mengasuh anak

B. menjaga dan merawat anak

C. menanti kehadiran sang buah hati

D. kasih sayang orang tua kepada anak

E. kehadiran anak dalam keluarga

9. Bacalah resensi berikut !

Buku ini merupakan kumpulan 67 kisah pendek yang mengungkap refleksi kehidupan sosial
politik Indonesia, tentang penyadaran makna nilai-nilai keutamaan budi, kearifan, dan
kebajikan dalam lingkaran kekuasaan yang banyak menyimpan konflik. Secara keseluruhan
buku ini banyak dinikmati pembaca karena banyak mengangkat hal-hal yang berkenaan
dengan sosok masyarakat kecil yang dapat dilihat nyata dalam kehidupan yang
sesungguhnya. Dengan demikian kisah yang diungkapkan terasa hadir di tengah-tengah
pembaca, hidup dan dapat dirasakan.

Pernyataan yang merujuk pada keunggulan buku dalam kutipan resensi tersebut adalah….
A. Peristiwa dalam ceriata merupakan refleksi kehidupan sosial politik Indonesia

B. Cerita ini mengungkapkan penyadaran makna nilai-nilai kehidupan.

C. Penyajian cerita serasa hidup dan dapat dirasakan sebagai kehidupan nyata

D. Pengarang mengungkapkan kunci-kunci analisis dalam filsafat dan ilmiah

E. Buku tersebut mengungkapkan peran metodologi yang dipakai dalam bagian buku

10. Cermati kutipan cerita berikut!

”Kakakmu ... Dia sudah pergi ... beristirahatlah dengan tenang.” Jawab ayah membuat
air mataku tiba-tiba langsung menetes.

Ada rasa kaget dan tak percaya mendengar jawaban ayah.


”Gak mungkin! Kenapa bisa begitu? Tadi Kakak masih baik-baik saja?” jeritku histeris.

Dari perkataan Ayah , aku jadi tahu mengapa kakakku tergeletak begitu kaku di tempat
tidurnya tadi dan menyebabkan ia terjatuh. Semua karena ia terlalu memaksakan dirinya
untukku. Aku menangis terisak dan baru menyadari betapa aku tak menyangka kakakku mau
melakukan semua untukku.

(My Idiot Brother, Agnes Davonar)

Kalimat resensi yang menyatakan keunggulan sesuai kutipan tersebut adalah ... .

A. Kisah pengorbanan kakak kepada adikny aini adalah cerita biasa bukan? Bukankah
memang harus seperti itu?

B. Setiap kehilangan akan menimbulkan luka mendalam dan penulis telah menggoreskan
luka itu juga untuk pembacanya.

C. Banyak cara untuk mengungkapkan kasih sayang dan Agnes telah memberikan sebuah
pilihan untuk Anda.

D. Kesabaran dan kasih sayang dalam menghadapi sebuah perbedaan akan menjadi indah
pada waktunya,.

E. Kisah pengorbanan kakak kepada adiknya pada buku ini telah menjadi inspirasi akan
arti dari sebuah pengorbanan.

Anda mungkin juga menyukai