KALORIMETER
I. Tujuan Percobaan
II. Peralatan
1. Kalorimeter 1 Buah
2. Termometer 2 Buah
6. Ceret 1 Buah
III. Teori
Panas dapat diartikan sebagai transfer energy dalam dari satu sistem ke
system yang lain, dan dalam besarannya dinyatakan sebagai kalor (Q). Nilai
menaikkan suhu satu gram zat sebesar 10 C. Dan didefinisikan bahwa kalor
memunculkan definisi kalor jenis bahan (c). Energi yang dibutuhkan dalam
Q = m.c.ΔT (5.1)
pemanas ini ke dalam beaker glass yang berisi air mendidih. Catat
11. Ulangi lagi percobaan ini untuk 1 jenis bahan yang lain.
mk (gr)
Tk (C)
mk+a (gr)
T1 (C)
Ts (C)
mtotal
Q (kalori)
mk (gr)
mk+a (gr)
T1 (C)
Ts (C)
mtotal
Q (kalori)
V. Tugas Akhir
tertutup?
es yang lain. Berapa nilai usaha dalam joule yang harus dilakukan agar 1
gr es mencair?
3. Berapa banyak air yang tetap tidak membeku setelah 50,2 kJ kalor
diekstrak dari 260 gr air yang semula bersuhu pada titik bekunya?
Daftar Pustaka
David Halliday, Robert Resnick, dan Jearl Walker. 2008. Fundamental of Physics.
John Wiley & Sons, Amerika. Bab 14-8 Fluid: Ideal Fluids in Motion
Sears, Francis Weston; Zemansky, Mark W. 2008. Fisika untuk Universitas jilid I.
Binacipta, Bab 14-5 Viskositas.
Serway Jewett. 2009. Fisika untuk Sains dan Teknik. Penerbit Salemba Teknika :
Jakarta. Bab 14 Mekanika Fluida
Keterangan:
Ff = gaya gesekan fluida (N)
k = koefisien (tergantung pada geometrik benda) bisa juga menggunakan П
η = koefisien viskositas (Pa s)
v = kecepatan gerak benda (m/s)
Persamaan gaya gesekan fluida untuk benda berbentuk bola dapat dirumuskan sebagai berikut.
∑
Bab 10 Fluida
Arah angin
Gaya resultan
Kecepatan angin besar
Layar bantu
Gaya Bernoulli
Gambar 10.58 Diagram gaya pada perahu yang sedang berlayar melawan arah angin. Bentuk layar sangat
menentukan ke arah mana perahu akan bergerak. Pengaturan bentuk layar yang tepat dapat mengarahkan perahu
bergeral hampir melawan arah angin.
10.26 Viskositas
Viskositas adalah besaran yang mengukur kekentalan fluida. Hingga
saat ini, kita anggap fluida tidak kental. Persamaan Bernolli yang telah kita
bahas berlaku untuk fluida yang tidak kental. Namun, sebenarnya, semua
fluida memiliki kekentalan, termasuk gas. Untuk memeragakan adanya
kekentalan fluida, lihat Gambar 10.59. Fluida diletakkan di antara dua pelat
sejajar. Satu pelat digerakkan dengan kecepatan konstan v arah sejajar ke dua
pelat. Permukaan fluida yang bersentuhan dengan pelat yang diap tetap diam
sedangkan yang bersentuhan dengan pelat yang bergerak ikut bergerak dengan
kecepatan v juga. Akibatnya terbentuk gradien kecepatan. Lapisan fluida yang
lebih dekat dengan pelat bergerak memiliki kecepatan yang lebih besar. Untuk
mempertahankan kecepatan tersebut, diperlukan adanya gaya F yang
memenuhi
794
Bab 10 Fluida
Pelat bergerak
F
v
Pelat diam
v
F A (10.41)
dengan
Satuan viskositas adalah N s/m2. Jika dinyatakan dalam satuan CGS, satuan
viskositas adalah dyne s/cm2. Satuan ini disebut juga poise (P). Umumnya
koefisien viskositas dinyatakan dalam cP (centipoises = 0,001 P). Tabel 10.4
adalah koefisien viskositas beberapa jenis fuida.
795
Sifat-sifat Fluida
Hal-Hal
Hal yang berkaitan dengan viskositas:
a) Satuan viskositas
ositas dalam sistem CGS adalah
− viskositas dinamis = Poise (Ps) = g/cm.s
1 Pa.s = 10 P = 1000 cP
− viskositas kinematis = Stokes(St) = cm2/s
1 m2/s = 1 . 104 St
8
Dasar-Dasar Mekanika Fluida Ainul Ghurri 2014
Dasar-Dasar Mekanika Fluida
Tim Penyusun :
ABDUL AZIS, S.Pd.I.
ANITA, S.Pd.
ASMA, S.Pd.
DEWA PUTU YUDA PRASETIA, S. Pd.
DIDIK JULIAWAN, S.Pd., M.Pd.
DORTIANNA SITOHANG, S.Pd.
FATMAWATI, S.Pd.
HENDRA TRISURYA, S.Pd.
I WAYAN AGUS SAPUTRA, S.Pd.
STELA TOLOLIU, S.Pd.
Sebelum teori boundary layer diperkenalkan, penganut hidrolika menganggap efek viskositas (gaya
geser) tetap terjadi pada jarak vertikal sampai berapapun. Sedangkan penganut hidrodinamika, tidak
pernah memperhitungkan adanya efek viskositas dalam persamaan-persamaan yang mereka
gunakan. Prandtl menyatakan bahwa efek viscous itu ada, tapi terjadi hanya sampai lapisan batas
(boundary layer) saja.
Viskositas
Perhatikan gambar lapisan batas di atas.
F du
τ= ≈
A dy du
= Gradien kecepatan pada arah vertikal, atau laju
dy
du
=µ deformasi fluida
dy du
µ = Faktor kesebandingan antara τ dan yang nilainya
dy
tergantung pada jenis fluidanya.
= disebut Viskositas (=kekentalan)
Berdasar rumus di atas, dapat disimpulkan: untuk tegangan geser yang sama fluida dengan viskositas
tinggi akan mengalami deformasi dalam tingkat yang lebih kecil dibandingkan fluida dengan viskositas
lebih rendah (= lebih encer).
Faktor-faktor yang mempengaruhi viskositas:
Kohesi: gaya tarik menarik antara molekul fluida.
Transfer momentum molekuler. Dalam fluida yang mengalir, terjadi transfer momentum yang
melintasi shear layer. Perpindahan momentum tersebut mengakibatkan layer yang berdekatan
memiliki kecepatan yang cenderung sama. Parameter yang mewakili transfer molekuler adalah
du/dy. Pada fluida diam atau fluida yang bergerak sedemikian hingga tidak terjadi gerak relatif
antara layer terdekat du/dy = 0.
Viskositas cairan lebih didominasi kohesi (akibat molekul yang rapat). Gaya kohesi semakin kecil jika
temperatur mengalami kenaikan, sehingga viskositas cairan menurun akibat peningkatan temperatur.
Viskositas gas lebih dipengaruhi oleh transfer momentum (gerak molekuler). Viskositas gas
meningkat akibat peningkatan temperatur.
Satuan Viskositas
τ N.s kg
µ= 2 = m.s disebut viskositas mutlak atau viskositas dinamik
du m
dy
µ m2
ν= disebut viskositas relatif atau viskositas kinematik
ρ s