Anda di halaman 1dari 12

STATUS KEWARGANEGARAAN WARGA NEGARA INDONESIA (WNI)

EKS ISIS DITINJAU DARI UNDANG-UNDANG NOMOR 12 TAHUN 2006


TENTANG KEWARGANEGARAAN REPUBLIK INDONESIA
Oleh:
Ade Idra Suhara
Tunziah
Program Studi Hukum Tatanegara, Jurusan Syariah dan Ekonomi Islam Sekolah
Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Bengkalis

Abstrak
Latar belakang masalah dalam penelitian ini adalah terdapat wacana
pemulangan WNI eks ISIS ke Indonesia sehingga menimbulkan perbedaan
pendapat di kalangan Pemerintah atas polemik status kewarganegaraan WNI eks
ISIS. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tatus kewarganegaraan
Warga Negara Indonesia (WNI) Eks ISIS Ditinjau dari Undang-Undang Nomor
12 Tahun 2006 Tentang Kewarganegaraan Republik Indonesia. Jenis penelitian
ini adalah kualitatif dengan menggunakan pendekatan hukum yuridis normatif.
Penelitian ini merupakan penelitian pustaka dan teknik pengumpulan data
dilakukan dengan cara melakukan penelitian bahan pustaka. Adapun teknik
pengumpulan bahan hukum primer yang penulis gunakan yaitu dengan
menggunakan kajian perundang-undangan yang masih berlaku di Indonesia.
Sedangkan pengumpulan bahan hukum sekunder dilakukan dengan menelaah
beberapa sumber referensi yang berkaitan dengan judul penelitian (buku-buku,
jurnal, berita di youtube). Hasil analisis penulis menyatakan bahwa berdasarkan
tinjauan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2006, status kewarganegaraan Warga
Negara Indonesia (WNI) eks ISIS tidak secara otomatis kehilangan
kewarganegaraannya.
Kata Kunci : Status, Kewarganegaraan, WNI, ISIS.
Pendahuluan kekuasaan negara yang berbentuk
Secara teoritis, menurut doktrin pemerintahan dalam beragam sistem,
ilmu negara, unsur-unsur negara serta konstitusi dan kedaulatan
terdiri atas wilayah, rakyat dan rakyat.2 Dengan demikian, maka
pemerintah yang berdaulat.1 Teori ini dapat dipahami bahwa warga negara
juga banyak dikemukakan oleh para merupakan unsur suatu negara,
ahli hukum tata negara pada karena warga negara termasuk salah
umumnya, seperti Hans Kelsen yang satu komponen penduduk dalam
mengatakan bahwa terbentuknya suatu negara.
suatu negara harus didukung oleh Sebagai negara hukum, tentu
beberapa unsur utama, yaitu teritorial segala aspek kehidupan dalam
suatu negara atau batas-batas
wilayah negara, rakyat sebagai warga 2
Deddy Ismatullah dan Beni Ahmad
negara atau penduduk suatu negara, Saebani, Hukum Tata Negara (Refleksi
Kehidupan Ketatanegaraan di Negara
1
Hotma P. Sibuea, Ilmu Negara, Republik Indonesia, (Bandung: CV Pustaka
(Jakarta: Penerbit Erlangga, 2014), h. 241. Setia, 2018), h. 99

1
kemasyarakatan, kenegaraan dan yang ada. ISIS yang ingin
pemerintahan di Indonesia telah menciptakan konsep negara Islam
diatur dalam perundang-undangan, dengan ideologi khilafah di bawah
termasuk mengenai warga negara. satu pemerintahan kerap kali
Adapun peraturan terkait warga menebarkan propaganda dengan
negara telah diatur dalam Undang- pernyataan bahwa negara yang tak
Undang Nomor 12 Tahun 2006 berasaskan khilafah adalah thagut
tentang Kewarganegaraan Republik dan kafir. Sementara masyarakat
Indonesia (selanjutnya disingkat UU Muslim haram hukumnya berlindung
No. 12 Tahun 2006 tentang di bawah negara kafir, termasuk
Kewarganegaraan). negara Indonesia. Propaganda
Meskipun demikian telah tersebut merupakan salah satu dari
dijabarkan konsep kewarganegaraan banyak hal yang melatarbelakangi
dalam suatu aturan tertulis, namun WNI bersimpati dengan ISIS dan
fakta di lapangan menunjukkan kemudian ikut menjadi bagian dari
bahwa persoalan mengenai status ISIS, mereka bergabung dengan
kewarganegaraan masih kerap kali tujuan yang sama yaitu untuk
terjadi di Indonesia dan selalu membangun negara Islam di seluruh
menjadi perdebatan di lingkungan dunia.
pemerintahan. Salah satunya dapat Berdasarkan beberapa sumber,
dilihat dari kasus yang pernah banyaknya WNI yang bergabung
diberitakan beberapa waktu lalu, dalam gerakan ISIS sudah terdata
yaitu mengenai polemik dari beberapa tahun yang lalu. Pada
pemulangan Warga Negara tahun 2017, The Soufan Center
Indonesia (selanjutnya disingkat menyebutkan ada 600 WNI yang
WNI) dan masalah status bergabung dengan ISIS di Suriah,
kewarganegaraannya yang telah yang terdiri dari 113 perempuan, 100
bergabung dengan gerakan Islamic anak-anak dan sisanya pria dewasa.
State of Iraq and Syria (ISIS). Selanjutnya pada tahun 2018, BNPT
ISIS merupakan sebuah menyebutkan terdapat 1.321 WNI
gerakan yang mengatasnamakan yang berusaha bergabung dengan
Islam dan berusaha mengekspansi ISIS di Suriah. Sekitar 600 WNI eks
kekuasaannya ke seluruh dunia. ISIS masih berada di luar negeri.
Munculnya ISIS menjadi sangat Hingga pada tahun 2019 jumlah
fenomenal, karena dalam waktu WNI pendukung ISIS berkisar 600-
singkat mampu memperoleh an orang.3 Kemudian, berdasarkan
pengikut, pendukung dan simpatisan data dari intelijen yang disampaikan
yang menjamur di berbagai wilayah oleh Kementerian Pertahanan,
di dunia, termasuk Indonesia. Di banyak WNI pendukung ISIS
samping itu, kehadiran ISIS telah akhirnya mengungsi dibeberapa
membawa dampak pada terciptanya tempat karena ISIS tumbang di
instabilitas keamanan di tingkat
global, kawasan dan negara nasional. 3
Suyitno Nugroho Wahyudin,
Sebagai implikasinya, kehadiran “Penyelesaian Masalah 660 WNI eks ISIS”,
ISIS mengancam tata dunia dan dalam artikel Jurnal Intelijen.net, diakses
eksistensi negara bangsa modern pada tanggal 31 agustus 2020 pukul 22.06
WIB

2
tangan Pasukan Demokratik Suriah di bawah usia 10 tahun akan
dari Suku Kurdi. Setelah sekian lama dipulangkan dengan proses verifikasi
di pengungsian, mereka berkeinginan terlebih dahulu.6
kembali ke Indonesia. Akan tetapi, Sejalan dengan hal tersebut di
Pemerintah Indonesia tidak memiliki atas, polemik tentang pencabutan
wacana untuk memulangkan 689 kewarganegaraan WNI eks ISIS juga
orang eks ISIS tersebut.4 menimbulkan pro dan kontra di
Sehubungan dengan hal kalangan pemerintah dan
tersebut, masalah ini kemudian pegiat/akademisi hukum. Pihak pro
menjadi perdebatan di kalangan mendasari dengan Undang-Undang
pemerintah dan pakar hukum. Nomor 12 Tahun 2006 tentang
Terdapat dua pandangan mengenai Kewarganegaraan Pasal 23 huruf d,
masalah pemulangan WNI eks ISIS, yang menyebutkan kehilangan
yaitu ada kelompok yang menolak kewarganegaraan disebabkan karena
dan ada juga kelompok yang “masuk dinas tentara asing tanpa izin
mendukung. Kelompok yang terlebih dahulu dari Presiden”.
menolak berargumen bahwa Sedangkan pihak kontra mendasari
kepulangan mereka akan membawa dengan tegas bahwa ISIS bukan
dampak buruk pada masyarakat merupakan negara karena tidak
Indonesia. Sementara itu, kelompok punya unsur-unsur tetap dalam
yang mendukung didasarkan pada pembentukan suatu negara, termasuk
nilai-nilai hak asasi manusia (HAM) pengakuan kedaulatan sebagai
yang harus dilindungi tanpa melihat negara dari satu pun negara di dunia.
status WNI yang mendukung ISIS.5 Oleh karena itu WNI tidak bisa
Namun, pada akhirnya kehilangan status
sebagaimana melangsir dari kewarganegaraannya. Hal lain yang
CNNIndonesia, pemerintah dipertimbangkan adalah membuang
memutuskan tidak memulangkan para WNI eks ISIS tersebut tidak
ratusan WNI eks ISIS ke Indonesia. menyelesaikan masalah.7
Hal ini diputuskan dalam rapat Melihat banyaknya perbedaan
kabinet yang digelar tertutup oleh pendapat di atas mengenai status
Presiden Joko Widodo dan sejumlah kewarganegaraan WNI eks ISIS,
kementerian di Istana Kepresidenan, maka masalah ini harus dikaji lagi
Bogor, Jawa Barat pada hari Selasa secara mendalam karena berkaitan
11 Februari 2020 yang lalu, dengan kemaslahatan umat (warga
kemudian dengan pertimbangan negara) dan negara. Untuk itu,
selanjutnya pemerintah menyatakan masalah ini akan dikaji dalam
bahwa wanita lemah dan anak kecil tinjauan Undang-Undang Nomor 12
4
Elga Andina, “Wacana Pemulangan 6
https://www.cnnindonesia.com/nasi
Anak-anak Kombatan ISIS”, dalam Jurnal onal/penolakan-wni-eks-isis-dan-ujung-
Pusat Penelitian Badan Keahlian DPR RI, jalan-program-deradikalisasi, di akses pada
Vol. XII, No. 4, 2020 tanggal 31/08/2020 pukul 19.30 WIB
5
Farhan Arif Sumawiharja dan Adis 7
https://www.hukumonline.com/berit
Imam Ismunandar, “Analisa Kebijakan a/baca/polemik-pencabutan-
Penerimaan WNI Mantan Simpatisan ISIS di kewarganegaraan-wni-eks-isis page=4,
Suriah”, dalam Jurnal Keamanan Nasional diakses pada tanggal 01/09/2020 pukul
Volume VI, No. 1, 2020 08.03 WIB

3
Tahun 2006 tentang akan dibahas terlebih dahulu
Kewarganegaraan Republik oleh Presiden bersama
Indonesia. Menteri dalam rapat cabinet
terbatas di Istana Presiden.8
Metode Penelitian Presiden Joko
Jenis penelitian yang digunakan Widodo menyatakan dengan
dalam penelitian ini adalah penelitian tegas bahwa Pemerintah
kualitatif. Melalui penelitian kualitatif tidak memiliki rencana
ini, data-data yang penulis peroleh untuk memulangkan orang-
adalah dengan studi kepustakaan orang yang bergabung
(library research). Adapun pendekatan
dengan ISIS di Suriah. Hal
penelitian yang digunakan penulis
adalah pendekatan yuridis normatif. ini karena pemerintah
Dalam penelitian kajian pustaka (library memiliki tanggung jawab
research), sumber datanya adalah data keamanan terhadap 260
sekunder, yaitu data yang diperoleh dari penduduk Indonesia dan
dokumen-dokumen resmi, buku-buku inilah yang harus
yang berhubungan dengan objek diutamakan. Kemudian ia
penelitian, hasil penelitian dalam bentuk juga menyatakan bahwa
laporan, jurnal, skripsi, tesis, disertasi orang-orang yang
dan peraturan perundang-undangan. bergabung dengan ISIS
Adapun proses pengolahan data disebut dengan ISIS eks
dilakukan secara deduktif, yakni di WNI.9 Dengan demikian
mulai dari dasar-dasar pengetahuan dapat disimpulkan bahwa
yang umum, kemudian meneliti hal- Presiden Jokowi
hal yang bersifat khusus sehingga berpendapat bahwa WNI
dari proses analisis ini kemudian di eks ISIS telah kehilangan
tarik suatu kesimpulan. status kewarganegaraannya
sebagai Warga Negara
Analisis/Hasil Pembahasan Indonesia.
1. Pendapat Pemerintah dan b. Pendapat Hikmahanto
Pakar Hukum Tentang Status Juwana (Pakar Hukum
Kewarganegaraan WNI Eks Internasional UI)
ISIS Hikmahanto Juwana
a. Pendapat Presiden Joko selaku Pakar Hukum
Widodo Internasional Universitas
Sebagaimana Indonesia menyatakan
melangsir dari dengan tegas bahwa orang
CNNIndonesia, Presiden
Republik Indonesia Jokowi 8
Diakses di
berpendapat secara pribadi https://www.cnnindonesia.com/nasional/202
bahwa ia menolak orang 00213174142-20-474376/menyoal-
Indonesia eks ISIS untuk keputusan-jokowi-soal-status-689-wni-eks-
dipulangkan, tetapi isis tanggal 13/02/2021 pukul 17:05 WIB
9
KompasTV, 2020, 06 Februari.
keputusan tersebut belum
Jokowi Ogah Pulangkan WNI eks ISIS ke
bersifat final. Keputusan Indonesia. (Video). Youtube.
selanjutnya akan dikaji dan https://www.youtube.com/watch?
v=z11Ub7tSrk4&t=104s

4
Indonesia kombatan ISIS c. Pendapat Chairul Anam
secara otomatis kehilangan (Komisioner Komnas
kewarganegaraannya HAM)
sebagai Warga Negara Berbeda dengan dua
Indonesia (WNI). Bahkan, pendapat di atas, Chairul
ia mengistilahkannya bukan Anam selaku Komisioner
lagi WNI eks ISIS, tetapi Komnas HAM menyatakan
ISIS eks WNI. Menurutnya, dan mendesak agar
hal ini karena berdasarkan Pemerintah memulangkan
Pasal 23 UU Nomor 12 seluruh WNI eks ISIS
Tahun 2006 tentang tersebut. Ia menerangkan
Kewarganegaraan yang bahwa para WNI tersebut
menyatakan bahwa tidak kehilangan
kewarganegaraan itu akan kewarganegaraan saat
hilang karena poin-poin menjadi bagian ISIS, karena
yang ada di dalamnya, ISIS bukan negara, dan jika
termasuk masuk ke dinas dikaji lagi secara hukum
tentara asing, oleh karena belum ada alasan yang
itu pemerintah tidak perlu cukup kuat menganggap
melakukan tindakan bahwa mereka bukan lagi
10
berikutnya. Warga Negara Indonesia
Lebih lanjut lagi, (WNI).11
Hikmahanto juga Keharusan
menjelaskan bahwa eks pemulangan WNI eks ISIS
WNI anggota ISIS karena menurut Chairul karena
sudah kehilangan dilandasi dengan konstitusi
kewarganegaraannya, maka Indonesia yang sangat
anggota ISIS ini hanya menjunjung tinggi nilai-
dapat dianggap berasal dari nilai kemanusiaan. Namun,
negara Indonesia, namun ia menegaskan bahwa harus
kewarganegaraannya tidak ada proses dan syarat ketat
lagi diketahui secara pasti. dalam pemulangan WNI
Hal inilah yang menjadi tersebut ke Indonesia.
dasar bahwa Pemerintah Adapun syaratnya adalah
tidak mempunyai kewajiban WNI yang bergabung
untuk melindungi mereka, tersebut harus diteliti secara
termasuk mengembalikan baik dan harus ada
mereka ke Indonesia. kategorisasi terhadapnya.
Menurut Chairul,
proses pemulangan WNI
eks ISIS dapat dilihat dari
10
Endri Kurniawati, “Pakar Hukum:
Kewarganegaraan 600 WNI eks ISIS
otomatis gugur”, dalam situs 11
Diakses di
https://nasional.tempo.co/read/1303666/paka https://www.cnnindonesia.com/nasional/202
r-hukum-kewarganegaraan-600-wni-eks- 00209171326-20-473056/komnas-ham-soal-
isis-otomatis-gugur/full&view=ok diakses isis-sepanjang-wni-pemerintah-harus-urus
tanggal 21/02/2021 pukul 09:18 WIB pada tanggal 01/03/2021

5
Undang-Undang Terorisme memilih
terbaru, yakni pasal 12 A kewarganegaraannya”.
dan pasal 12 B UU Nomor 5 Lebih lanjut lagi ia
tahun 2018, yang mengatakan bahwa memang
mengatakan bahwa setiap terdapat sedikit
orang atau setiap warga kompleksitas dari sisi teknis
Indonesia pergi ke luar yuridis jika menggunakan
negeri ikut bergabung, instrumen UU RI No. 12
mengkampanyekan, Tahun 2006 tentang
menyelenggaran dan lain Kewarganegaraan Republik
sebagainya untuk pelatihan Indonesia yang
militer sebuah organisasi mendasarkan pada
terorisme bisa dihukum. ketentuan pasal 23 poin d
Dengan memperhatikan yang menyebutkan bahwa
Undang-Undang Terorisme WNI kehilangan
tesebut maka dapat kewarganegaraanya jika
dijadikan acuan untuk yang bersangkutan “masuk
mengatur hukuman bagi dalam dinas tentara asing
tingkat keterlibatan tanpa izin terlebih dahulu
seseorang dalam terorisme. dari presiden,”. Sementara,
d. Pendapat Fahri Bachmid point f menyebutkan bahwa
(Pakar Hukum Tatanegara “Secara sukarela
Fakultas Hukum Universitas mengangkat sumpah atau
Muslim Indonesia) menyatakan janji setia
Fahri menjelaskan kepada negara asing atau
bahwa setiap orang bebas bagian dari negara asing
memilih dan menentukan tersebut”.12
kewarganegaraannya. Hal Hal di atas tersebut
ini sebagaimana diatur tentu membutuhkan kajian
dalam ketentuan Pasal 28E dan pendalaman dari segi
ayat (1) UUD 1945. teori, doktrin, serta kaidah
Menurut Fahri, Pasal 28E hukum internasional
ayat (1) tersebut sepanjang berkaitan dengan
menegaskan “Setiap orang eksistensi dan kedudukan
bebas memeluk agama dan ISIS sebagai subjek hukum
beribadat menurut internasional. Fahri
agamanya, memilih menjabarkan, secara
pendidikan dan pengajaran, normatif macam subjek
memilih pekerjaan, memilih hukum internasional terdiri
kewarganegaraan, memilih dari negara berdaulat,
tempat tinggal di wilayah gabungan negara negara,
negara dan 12
Muhammad Agil Aliansyah,
meninggalkannya, serta “Diperlukan Aturan Hukum Khusus Terkait
berhak kembali sehingga Pemulangan WNI eks ISIS”, dalam situs
setiap orang secara https://www.merdeka.com/peristiwa/diperlu
konstitusional bebas kan-aturan-hukum-khusus-terkait-
pemulangan-wni-eks-isis.html

6
tahta suci vatikan, (apabila diterapkan) tidak
organisasi internasional, dapat disama-ratakan
baik yang bilateral, regional penerapannya terhadap
maupun multilateral, Palang seseorang yang
merah internasional, keterlibatannya hanya
Individu yang mempunyai sebatas meyakini ajaran
kriteria tertentu, yang termasuk paham
Pemberontak (Belligerent) teroris. Karena pada
atau pihak yang bersengketa prinsipnya, seseorang tidak
dan Penjahat perang dapat dihukum hanya atas
(Genocide). apa yang dipikirkannya
Fahri menambahkan (Cogitationis poenam Nemo
bahwa WNI eks ISIS ini Patitur).13 Dengan
secara hukum telah demikian, status
“stateless” (tanpa kewarganegaraan WNI eks
kewarganegaraan). Jika ISIS menurut Refly Harun
suatu waktu atas dasar hak tidak serta merta bisa
konstitusional dan dicabut, akan tetapi harus
kemanusiaan Pemerintah diteliti dan dipertimbangkan
Indonesia memutuskan dengan mengkaji Undang-
untuk mereka dipulangkan Undang terlebih dahulu.
ke tanah air, menurutnya Berdasarkan beberapa
beberapa instrumen dan pendapat di atas, dapat
payung hukum yang disimpulkan bahwa masalah
berkaitan dengan status kewarganegaraan
Pelaksanaan UU RI No. 12 WNI eks ISIS menimbulkan
Tahun 2006 Tentang pro dan kontra di kalangan
Kewarganegaraan Republik pemerintah dan penegak
Indonesia perlu disiapkan hukum. Pihak pro yang
untuk mengatur tentang menyatakan bahwa status
proses identifikasi. kewarganegaraan WNI eks
e. Pendapat Refly Harun ISIS secara otomatis dapat
(Pakar Hukum Tatanegara) dicabut melandasi dengan
Pakar Hukum Tata UU No. 12 Tahun 2006
Negara, Refly Harun Pasal 23 dan dengan alasan
berpendapat bahwa untuk menjaga keamanan
Pemerintah tak boleh negara, sedangkan pihak
terbawa tren teori kontra yang menyatakan
pencabutan status bahwa WNI eks ISIS tidak
kewarganegaraan ini karena kehilangan
ada banyak faktor dari WNI kewarganegaraannya karena
pengikut ISIS yang harus dilandasi dengan
didalami terlebih dahulu.
Tentunya, penerapan sanksi 13
Dikutip dari
pencabutan status https://nasional.tempo.co/read/597296/soal-
kewarganegaraan seseorang kewarganegaraan-isis-pengamat-cek-uu.
Diakses pada 17/12/2020 pukul 15;25 wib

7
menjunjung tinggi hak asasi merupakan sebuah dinas tentara
manusia di dalam negara asing. Hal ini sebagaimana
hukum. Dengan demikian, merujuk pada huruf d Pasal 23
dapat disimpulkan bahwa UU No. 12 Tahun 2006. Namun
menurut peneliti terdapat jika ditelaah, di dalam Undang-
dua versi mengenai status Undang Kewarganegaraan tidak
kewarganegaraan WNI eks menjelaskan secara terperinci
ISIS, yaitu pertama, WNI tentang maksud dinas tentara
eks ISIS dapat kehilangan asing yang tercantum dalam
status kewarganegaraannya huruf d Pasal 23 UU No. 12
karena didasari pada Pasal Tahun 2006. Oleh karena itu
23 huruf d UU No. 12 terdapat kejanggalan jika ISIS
Tahun 2006. Serta kedua, termasuk dalam kategori
WNI eks ISIS tidak dicabut “tentara”.
kewarganegaraannya karena Seharusnya, konteks ini
merujuk pada teori bahwa harus dipahami dan diteliti lebih
ISIS bukan merupakan lanjut lagi dengan menggunakan
sebuah negara dan juga rujukan hukum lainnya. Di sini,
bukan merupakan tentara. hal mengenai masalah
2. Analisis Status kewarganegaraan juga dimuat
Kewarganegaraan Warga dalam peraturan pelaksanaan
Negara Indonesia (WNI) Eks mengenai Tata Cara Kehilangan,
ISIS Ditinjau dari Undang- Pembatalan, Memperoleh
Undang Kewarganegaraan Kembali Kewarganegaraan
Jika merujuk pada Republik Indonesia dan
Undang-Undang Menyampaikan Ingin Tetap
Kewarganegaraan, kehilangan Menjadi Warga Negara
kewarganegaraan Indonesia Indonesia yaitu tertuang pada
telah di atur dalam Pasal 23. Peraturan Pemerintah Republik
Mengenai masalah WNI eks Indonesia Pasal 31 ayat (1)
ISIS, banyak yang menjadikan Nomor 2 Tahun 2007.15 Adapun
poin huruf d di dalam Pasal 23 isi dari Ayat (1) huruf c, d dan e
Undang-Undang Nomor 12 akan ditafsirkan sebagai berikut:
Tahun 2006 sebagai a. Seorang yang masuk dalam
landasan/rujukan hukum yang dinas tentara asing tanpa
bisa digunakan. Adapun isi dari izin terlebih dahulu dari
Pasal 23 huruf d adalah sebagai Presiden Republik
berikut: “Masuk dalam dinas Indonesia. Artinya, orang
tentara asing tanpa izin dahulu yang sengaja masuk dalam
dari Presiden”.14 dinas tentara asing
Secara konseptual, khususnya, maka otomatis
pencabutan kewarganegaraan atas perbuatannya tersebut
WNI eks ISIS diorientasikan melawan hukum.
pada dasar bahwa ISIS
14
Undang-Undang Nomor 12 Tahun 15
Lihat di Peraturan Pemerintah
2006 Pasal 23 Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2007

8
b. Seorang secara sukarela berdasarkan peraturan
masuk dalam dinas negara perundang-undangan.
asing, yang jabatan dalam b. Tentara adalah warga
dinas semacam itu di negara yang dipersiapkan
Indonesia sesuai dengan dan dipersenjatai untuk
ketentuan peraturan tugas-tugas pertahanan
perundangan hanya dapat negara guna menghadapi
dijabat oleh Warga Negara ancaman militer maupun
Indonesia. Artinya, orang ancaman bersenjata.
yang sengaja masuk dalam Berdasarkan penjelasan di
dinas asing khususnya, atas, maka terdapat dua poin
maka otomatis atas yang peneliti dapatkan bahwa
perbuatannya tersebut Islamic State of Iraq and Syria
melawan hukum sesuai (ISIS) bukan merupakan sebuah
peraturan perundang- bentuk militer atau bahkan
undangan yang berlaku. tentara, karena tentara adalah
c. Seorang secara sukarela warga negara yang dipersiapkan
mengangkat sumpah atau dan dipersenjatai untuk tugas-
menyatakan janji setia tugas pertahanan negara guna
kepada negara asing atau ia menghadapi ancaman militer
menyatakan sumpah setia maupun ancaman bersenjata,
kepada bagian dari negara sementara anggota yang
asing tersebut. Artinya, bergabung dengan ISIS bukan
secara peraturan perundang- merupakan angkatan perang
undangan yang berlaku (militer) yang membela
perbuatan tersebut sudah negaranya sebagai bentuk
menyalahi aturan. pertahanan negara dalam
menghadapi ancaman, baik
Berdasarkan Peraturan ancaman militer maupun
Pemerintah Nomor 2 Tahun ancaman bersenjata.
2007 di atas, tentunya dapat Pada Bab sebelumnya juga
dianalisa mengenai definisi dijelaskan bahwa ISIS bukan
“dinas tentara negara asing”. merupakan sebuah negara.
Dalam hal ini, peneliti akan Artinya, secara substansi mereka
merujuk pada Undang-Undang tidak memiliki tentara negara
Republik Indonesia Nomor 34 yang diakui oleh negara-negara
Tahun 2004 Tentang Tentara di seluruh dunia. ISIS hanya
Nasional Indonesia Pasal 1 dapat dikatakan sebagai subjek
mengenai definisi militer dan hukum, yaitu suatu gerakan atau
tentara16, yaitu sebagai berikut: organisasi yang eksistensinya
a. Militer adalah kekuatan diakui oleh banyak negara. ISIS
angkatan perang dari bukan merupakan suatu negara
suatu negara yang diatur karena tidak memenuhi syarat-
syarat yang bisa dikategorikan
16
Undang-Undang Republik sebagai sebuah negara. Maka
Indonesia Nomor 34 Tahun 2004 Tentang dari itu, seorang yang dengan
Tentara Nasional Indonesia.

9
sukarela masuk atau ikut dengan Menteri Kehakiman dan
gerakan ISIS serta menyatakan Keselamatan Belanda Stef Blok,
janji setia kepada ISIS, tidak mengatakan bahwa dengan
dapat dikatakan sebagai sebab pencabutan kewarganegaraan
hilangnya kewarganegaraan ini mereka tidak mungkin
karena kembali ke bepergian ke Belanda atau
pembahasan awal bahwa ISIS negara Schengen lainnya.17
bukan sebuah negara. Artinya, Sedangkan di Australia, lima
secara peraturan perundang- orang yang terbukti bergabung
undangan yang berlaku dalam Organisasi Teroris
perbuatan tersebut tidak dapat Internasional telah dicabut status
serta merta mencabut kewarganegaraannya. Menteri
kewarganegaraannya sebagai Dalam Negeri Australia Dutton,
Warga Negara Indonesia (WNI). mengatakan bahwa mereka telah
Jika pemerintah melihat mengambil keputusan bahwa
para WNI tersebut sebagai pihak orang-orang tersebut terlibat
yang kehilangan status kegiatan serius yang berkaitan
kewarganegaraannya, maka dengan teroris, oleh sebab itu
secara tidak langsung ada beberapa usulan atas sanksi
pemerintah mengakui status ISIS yang berupa pencabutan status
sebagai entitas politik yang kewarganegaraannya.18
berdaulat yaitu negara. Namun Berdasarkan hal tersebut
secara umum, belum ada satu di atas, dapat penulis simpulkan
negarapun di dunia yang bahwa polemik pencabutan
mengakui ISIS sebagai negara status kewarganegaraan WNI
berdaulat. Kebanyakan eks ISIS yang dilakukan oleh
menganggap ISIS hanya sebagai Pemerintah tidak dilandasi oleh
sebuah organisasi teroris Pasal 23 Undang-Undang
internasional. Nomor 12 Tahun 2006, namun
Menurut peneliti, wacana karena alasan sosial bahwa
pencabutan status Pemerintah ingin melakukan
kewarganegaraan WNI eks ISIS penanggulangan terorisme, hal
sebenarnya berawal dari ini sebagai sikap antisipasi
beberapa persoalan atas bentuk karena adanya perasaan
kasus penanggulangan terorisme traumatis terhadap apa yang
yang dilakukan oleh negara
Indonesia, ini juga sama halnya
dengan negara-negara lainnya 17
Diakses di
di dunia seperti Australia dan https://internasional.kompas.com/read/2017/
Belanda, yang telah terlebih 09/13/20544891/pengadilan-den-haag-
dahulu melakukan pencabutan cabut-kewarganegaraan-4-teroris-belanda?
page=all pada tanggal 27/03/2021 pukul
status kewarganegaraan 11:19 WIB
terhadap warganya yang terbukti 18
Diakses di
menjadi anggota militan ISIS di https://news.detik.com/abc-australia/d-
Timur Tengah. 4157520/australia-cabut-kewarganegaraan-
lima-teroris tanggal 27/03/2021 pukul 11:26
WIB

10
pernah dilakukan gerakan ISIS Republik Indonesia, (Bandung:
di Indonesia. CV Pustaka Setia.
Berdasarkan penjelasan di Elga Andina, “Wacana Pemulangan
atas, maka dapat diambil Anak-anak Kombatan ISIS”,
kesimpulan bahwa status dalam Jurnal Pusat Penelitian
kewarganegaraan WNI eks ISIS Badan Keahlian DPR RI, Vol.
tidak serta merta dan otomatis XII, No. 4, 2020
dapat dicabut. Oleh karena itu, Endri Kurniawati, “Pakar Hukum:
permasalahan mengenai status Kewarganegaraan 600 WNI
kewarganegaraan WNI eks ISIS eks ISIS otomatis gugur”,
ini dapat dinilai belum pada dalam situs
tahap final, sehingga diperlukan https://nasional.tempo.co/read/
penelitian lanjutan mengenai 1303666/pakar-hukum-
status kewarganegaraan WNI kewarganegaraan-600-wni-eks-
eks ISIS di kalangan Pemerintah. isis-otomatis-
Menurut peneliti, harus ada gugur/full&view=ok
regulasi hukum baru yang Farhan Arif Sumawiharja dan Adis
mengatur sendiri tentang WNI Imam Ismunandar, “Analisa
yang bergabung dengan gerakan Kebijakan Penerimaan WNI
ISIS. Mantan Simpatisan ISIS di
Suriah”, dalam Jurnal
Kesimpulan Keamanan Nasional Volume
Status WNI eks ISIS jika VI, No. 1, 2020
ditinjau dari Undang-Undang Nomor Hotma P. Sibuea, 2014. Ilmu
12 Tahun 2006 tentang Negara, Jakarta: Penerbit
Kewarganegaraan Indonesia tidak Erlangga
secara otomatis dapat kehilangan https://internasional.kompas.com/rea
kewarganegaraannya sebagai Warga d/2017/09/13/20544891/penga
Negara Indonesia, hal ini karena dilan-den-haag-cabut-
status hukum ISIS tidak masuk ke kewarganegaraan-4-teroris-
dalam kategori yang tertuang dalam belanda?page=all
Pasal 23 huruf d yang menyatakan https://nasional.tempo.co/read/59729
kehilangan kewarganegaraan karena 6/soal-kewarganegaraan-isis-
masuk ke dalam dinas tentara asing, pengamat-cek-uu.
dan ISIS bukanlah sebuah negara https://news.detik.com/abc-
atau bahkan tentara. Dari penjelasan australia/d-4157520/australia-
tersebut, maka status cabut-kewarganegaraan-lima-
kewarganegaraan WNI eks ISIS teroris
tidak serta merta dan otomatis dapat https://www.cnnindonesia.com/nasio
tercabut. nal/20200209171326-20-
473056/komnas-ham-soal-isis-
Referensi sepanjang-wni-pemerintah-
Deddy Ismatullah dan Beni Ahmad harus-urus
Saebani, 2018. Hukum Tata https://www.cnnindonesia.com/nasio
Negara (Refleksi Kehidupan nal/20200213174142-20-
Ketatanegaraan di Negara 474376/menyoal-keputusan-

11
jokowi-soal-status-689-wni-
eks-isis
https://www.cnnindonesia.com/nasio
nal/penolakan-wni-eks-isis-
dan-ujung-jalan-program-
deradikalisasi,
https://www.hukumonline.com/berita
/baca/polemik-pencabutan-
kewarganegaraan-wni-eks-isis
page=4,
KompasTV, 2020, 06 Februari.
Jokowi Ogah Pulangkan WNI
eks ISIS ke Indonesia. (Video).
Youtube.
https://www.youtube.com/watc
h?v=z11Ub7tSrk4&t=104s
Muhammad Agil Aliansyah,
“Diperlukan Aturan Hukum
Khusus Terkait Pemulangan
WNI eks ISIS”, dalam situs
https://www.merdeka.com/peri
stiwa/diperlukan-aturan-
hukum-khusus-terkait-
pemulangan-wni-eks-isis.html
Peraturan Pemerintah Republik
Indonesia Nomor 2 Tahun
2007
Suyitno Nugroho Wahyudin,
“Penyelesaian Masalah 660
WNI eks ISIS”, dalam artikel
Jurnal Intelijen.net
Undang-Undang Nomor 12 Tahun
2006 tentang Kewarganegaraan
Republik Indonesia
Undang-Undang Republik Indonesia
Nomor 34 Tahun 2004 Tentang
Tentara Nasional Indonesia.

12

Anda mungkin juga menyukai