Anda di halaman 1dari 6

PEMERINTAH KOTA MATARAM

DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS KARANG
TALIWANG
Jl. Ade Irma SuryaniNo : 60 Telp : 0370-

KERANGKA ACUAN
KELAS IBU HAMIL

I. PENDAHULUAN
Program pembangunan kesehatan di Indonesia dewasa ini masihdiprioritas pada
upaya peningkatan derajat kesehatan Ibu dan anak, terutama pada kelompok yang paling
rentan kesehatan yaitu ibu hamil, bersalin dan bayi pada masa perinatal.Hal ini ditandai
dengan tingginya Angka KematianIbu (AKI) danAngka Kematian Bayi (AKB).
Penggunaan buku KIA diharapkan dapt meningkatkan kualitas pelayanan
kesehatan ibu dan anak serta gizi sehingga salah satu tujuan pembangunan kesehatan
nasional yaitu penurunan AKI dan AKB dapat tercapai. Penyebaluasan buku KIA
dilakukan melalui Puskesmas, Rumah sakit, kegiatan Posyandu dan lain lain dengan
tujuan agar terjadi peningkatan pengetahuan dan ketrampilan dari petugas kesehatan serta
adanya peningkatan kualitas pelayanan. Selain itu Buku KIA dapat pula dipakai sebagai
alat pemantau kesehatan Ibu dan Anak, serta pendidikan dan penyuluhan kesehatan bagi
masyarakat khususnya ibu-ibu.
Kelas Ibu hamil merupakan sarana untuk belajar kelompok tentang kesehatan bagi
ibu hamil, dalam bentuk tatap muka yang bertujuan meningkatkan pengetahuan dan
ketrampilan ibu-ibu mengenai kehamilan, persalinan, perawatan nifas, KB pasca
persalinan, pencegahan komplikasi, perawatan bayi baru lahir dan aktifitas fisik/senam
ibu hamil.

II. LATAR BELAKANG


Dewasa ini penyuluhan kesehatan Ibu dan Anak pada umumnya masih banyak
dilakukan melalui konsultasi perorangan atau kasusu perkasus yang diberikan pada waktu
ibu memeriksakan kandungan atau pada waktu kegiatan posyandu. Kegiatan peyuluhan
semacam ini bermanfaat untuk menangani kasus perkasus namun memilki kelemahan
antara lain :
 Pengetahuan yang diperoleh hanya terbatas pada masalah kesehatan yang dialami
saat konsultasi.
 Penyuluhan yang diberikan tidak terkoordinir sehingga ilmu yang diberikan
kepada ibu hanyalah pengetahuan yang dimiliki petugas saja.
 Tidak ada rencana kerja sehingga tidak ada pemantauan atau pembinaan secara
lintas sektor dan lintas program.
 Pelaksanaaan penyuluhan tidak terjadwal dan tidak berkesinambungan.
Untuk mengatasi kelemahan-kelmahan diatas, direncanakan metode pembelajaran
kelas ibu hamil. Kegiatan yang direncanakan adalah pembahasan materi buku KIA dalam
bentuk tatap muka dalam kelompok yang diikuti diskusi dan tukar pengalaman antara ibu
hamil/suami/keluarga dana eptugas kesehatan. Kegiatan kelompok belajar ini diberi nama
KELAS IBU HAMIL.
Kelas Ibu Hamil adalah kelompok belajar ibu-ibu hamil dengan jumlah peserta
maksimal 10 orang. Dikelas ini Ibu-ibu hamil akan belajar bersama, diskusi dan tukar
pengalaman tentang kesehatan Ibu dan Anak (KIA) secara menyeluruh dan sistematis
serta dapat dilaksanakan secara terjadwal dan berkesinambungan. Kelas Ibu hamil
difasilitasi oleh Bidan/tenaga kesehatan dengan menggunakan paket kelas ibu hamil yaitu
buku KIA, flipchart/lembar balik, pedoman pelaksanaan kelas ibu hamil, dan pegangan
fasilitator kelas ibu hamil.
Beberapa keuntungan kelas ibu hamil adalah :
 Materi diberikan secara menyeluruh dan terencana sesuai dengan pedoman kelas
ibu hamil yang memuat mengenai :
1. Pemeriksaan kehamilan agar ibu dan janin sehat
2. Persalinan aman, nifas nyaman, ibu selamat, dan bayi sehat
3. Pencegahan penyakit, komplikasi kehamilan, persalinan, dan nifas agar ibu dan
bayi sehat
4. Perawatan bayi baru lahir agar tumbuh kembang optimal
5. Aktifitas fisik ibu hamil
 Materi lebih komprehensif sehingga memudahkan petugas kesehatan dalam
persiapan pelaksanaan kelas ibu hamil sebelum penyajian materi.
 Dapat mendatangkan tenaga ahli untuk memberikan penjelasan mengenai topik
tertentu.
 Waktu pembahasan materi menjadi efektif karena pola penyajian materi terstruktr
dengan baik.
 Ada interaksi antara petugas kesehatan dengan ibu hamil pada saat pembahasan
materi dilaksanakan.
 Dilaksanakan secara berkala dan berkesinambungan
 Dilakukan evaluasi terhadap petugas kesehatan dan ibu hamil dalam memberikan
penyajian materi sehingga dapat meningkatkan kualitas sistem pembelajaran.

Fasilitator kelas ibu hamil adalah Bidan atau tenaga kesehatan yang telah
mendapat pelatihan fasilitator kelas ibu hamil atau melalui on the job training.
Beberapa tahapan yang dilakukan pelaksanaan kelas ibu hamil :
1. Pelatihan bagi pelatih ( TOT )
2. Pelatihan bagi fasilitator
3. Sosialisasi kelas ibu hamil pada tokoh agama dan tokoh masyarakat.
4. Persiapan pelaksanaan kelas ibu hamil
5. Monitoring, evaluasi dan pelaporan
Kelas Ibu hamil merupakan kegiatan pemberdayaan masyarakat melalui sarana
kelompok belajar tentang kesehatan ibu hamil dengan memanfaatkan buku KIA. Dengan
kegiatan Kelas Ibu Hamil ini suami dan keluarga akan dilibatkan sehingga dapat
memahami kondisi ibu hamil sampai dengan melahirkan dan merawat bayi.

III. TUJUAN
a. Tujuan Umun
Meningkatkan pengetahuan, mengubah sikap dan perilaku ibu agar memahami
tentang pemeriksaan kehamilan agar ibu dan janin sehat, persalinan aman, nifas
nyaman ibu selamat, bayi sehat, pencegahan penyakit fisik dan jiwa, gangguan gizi
dan komplikasi kehamilan, persalinan dan nifas agar ibu dan bayi sehat, perawatan
bayi baru lahir agar tumbuh kembang optimal, serta aktifitas fisik ibu hamil.
b. Tujuan Khusus
1. Terjadinya interaksi dan berbagi penglaman antara peserta (ibu
hamil/suami/keluarga dengan ibu hamil/suami/keluarga) dan antara ibu
hamil/suami/keluarga dengan petugas kesehatan/Bidan.
2. Meningkatkan pemahaman, sikap dan perilaku ibu hamil tentang :
a. Pemeriksaan hamil agar ibu dan janin sehat
b. Persalinan aman, nifas nyaman, ibu selamat, bayi sehat
c. Pencegahan penyakit, komplikasi kehamilan agar ibu dan bayi sehat
d. Perawatan bayi baru lahir agar tumbuh kembang optimal.
e. Aktifitas fisik ibu hamil.
3. Bagi Ibu Dan Keluarga:sarana untuk mendapat teman, bertanya, memperoleh
informasi penting yang harus di praktekkan, serta membantu ibu dalam
menghadapi persalinan dengan aman dan nyaman.
4. Bagi Petugas Kesehatan: lebih tahu masalah kesehatan ibu hamil dan
keluarganya serta menjadi lebih dekat dengan ibu hamil dan keluarganya serta
masyarakat.

IV. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN

a. Pertemuan Hari I
 Penjelasan Umum kelas ibu hamil dan perkenalan peserta
 Curah pendapat tentang materi pertemuan I
 Materi Kelas Ibu Hamil
 Evaluasi harian hari ke I materi pertemuan I (peningkatan pengetahuan)
 Kesimpulan
 Aktifitas fisik/senam ibu hamil (lembar balik materi 5) setelah penyampaian
materi selesai

b. Pertemuan hari ke II
 Review materi pertemuan I
 Curah pendapat tentang materi pertemuan I
 Materi kelas ibu hamil (pertemuan II)
 Evaluasi harian materi pertemuan II (peningkatan pengetahuan)
 Kesimpulan
 Aktifitas fisik/senam ibu hamil (lembar balik materi 5) setelah penyampaian
materi selesai.
c. Pertemuan Hari ke III
 Review materi pertemuan II
 Curah pendapat tentang materi pertemuan III
 Materi kelas ibu hamil (pertemuan III)
 Evaluasi harian materi pertemuan III (peningkatan pengetahuan)
 Kesimpulan
 Pemeriksaan Laboratorium
d. Pertemuan Hari ke IV
 Review materi pertemuan III
 Curah pendapat tentang materi pertemuan IV
 Materi kelas ibu hamil (pertemuan IV)
 Evaluasi harian materi pertemuan IV (peningkatan pengetahuan)
 Kesimpulan
 Aktifitas fisik/senam ibu hamil (lembar balik materi 5) setelah penyampaian
materi selesai.

V. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN

a. Konsep Pelaksanaan Kelas Ibu Hamil


 Menggunakan buku KIA sebagai referensi utama
Buku KIA adalah referensi utama yang dibaca dan dibahas dalam Kelas Ibu
Hamil.
 Pendekatan belajar orang dewasa
Prinsip belajar orang dewasa adalah partisipatif, relevan, dan praktis.
 Metode
Partisipatif interaktif disertai praktek, seperti ceramah, tanya jawab,
peragaan/praktek (posisi menyusui, senam hamil) curah pendapat, penugasan dan
simulasi.
 Materi pembelajaran
Buku KIA, format P4K, stiker P4K, alat bantu (lembar balik, peralatan KB,
boneka bayi, dll)
 Dari, oleh dan untuk masyarakat
Peran serta seluruh masyarakat desa, termasuk tokoh agama, tokoh masyarakat
dan pemerhati masalah kesehatan ibu dan anak, sangat penting untuk pelaksanaan
Kelas Ibu Hamil dan dalam mendukung Program Perencanaan Persalinan dan
Pencegahan Komplikasi (P4K) dengan stiker P4K.
 Bisa dimana-mana:
RS, RB, Puskesmas, Polindes, Posyandu, Desa, dll sesuai dengan situasi setempat.
 Fasilitator
Bidan atau petugas kesehatan yang mampu menjadi fasiliator Kelas Ibu hamil
 Frekwensi Pertemuan
Minimal 4 kali pertemuan atau sesuai hasil kesepakatan antara fasilitator dengan
peserta.
 Materi
Disesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi ibu hamil tetap mengutamakan materi
pokok. Pada setiap akhir pertemuan dilakukan aktifitas fisik/senam hamil.
 Waktu Pertemuan
Disesuaikan dengan kesiapan ibu-ibu/ dan suami/keluarga, bisa pagi atau sore hari
dengan lama waktu pertemuan selama 120 menit termasuk senam hamil 15-20
menit.
b. Persiapanpelaksanaankelasibuhamil
Hal-hal yang perludipersiapkansebelumpelaksanaankelasibuhamil :
1. Melakukanidentifikasi/mendaftarsemuaibuhamil yang ada di wilayahkerja. Ini
dimaksudkanuntukmengetahuiberapajumlahibuhamil dan
umurkehamilannyasehinggadapatmenentukanjumlahpesertasetiap
kelasibuhamildanberapakelas yang
akandikembangkandalamkurunwaktutertentumisalnya, selamasatutahun.
2. Mempersiapkantempatdansaranapelaksanaankelasibuhamil, misalnyatempat di
PuskesmasatauPolindes, Kantor Desa/BalaiPertemuan,Posyanduatau di
rumahsalahseorangwargamasyarakat. Saranabelajarmenggunakan, tikar/karpet,
bantaldan lain-lain jikatersedia.
3. Mempersiapkanmateri,
alatbantupenyuluhandanjadwalpelaksanaankelasibuhamilsertamempelajarimateri
yang akandisampaikan.
4. Pelaksanaan pertemuan sebaiknya dilakukaan pada ibu hamil dengan usia
kehamilan seawal mungkin.
5. Pada setiap akhir pertemuan dapat dilakukan aktifitas fisik/senam ibu hamil.
Aktifitas fisik /senam ibu hamil merupakan kegiatan/materi ekstra di kelas ibu
hamil, jika dilaksanakan, setelah sampai dirumah diharapkan dapat dipraktekkan.
6. Dalam pelaksanaan kelas ibu hamil kegiatan aktifitas fisik ibu hamil dapat
dilakukan bagi ibu hamil dengan umur kehamilan kurang dari 20 mgg, sedangkan
kegiatan senam hamil dapat dilakukan bagi ibu hamil dengan umur kehamilan 20 –
23 mgg dapat mengikuti senam ibu hamil.
7. Siapkantimpelaksanakelasibuhamilyaitusiapasajafasilitatornyadannarasumberjikad
iperlukan.
VI. SASARAN
a. PesertaKelasIbuHamil :
Pesertakelasibuhamilsebaiknyasemua ibuhamil yang ada diwilayah tersebut..
Jumlahpesertakelasibuhamilmaksimalsebanyak 10 orang setiapkelas. Pelaksanaan
dapat melibatkan kader/dukun yang ada diwilayah kerja.
b. Suami/keluargaikutserta minimal 1 kali
pertemuansehinggadapatmengikutiberbagaimateri yang penting,
misalnyamateritentangpersiapanpersalinanatau
materi yang lainnya.

VII. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN


Kegiatan Kelas Ibu Hamil dilakukan di Lingkungan Karang Taliwang I dengan tanggal
3,10,17,24 Oktober 2015

VIII. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN


Dilakukan post test pada setiap kali pertemuan untuk menilai peningkatan pengetahuaan
peserta setelah pemberian materi. Pembuatan pelaporan dan melakukan evaluasi pada
setiap kali pertemuan kelas Ibu Hamil

IX. PENCATATAN, PELAPORAN DAN EVALUASI


Untukmemantauperkembangandandampakpelaksanaankelasibuhamilperludilakukan
monitoring
danevaluasisecaraberkaladanberkesinambungan.Seluruhpelaksanaankegiatankelasibuham
ildibuatkanpelaporandandidokumentasikan.

Karang Taliwang, 20 April 2016


Kepala Puskesmas Karang Taliwang

dr. Hj. WiwinNurhasida


NIP 19700213 200112 2 002

Anda mungkin juga menyukai