Anda di halaman 1dari 11

CITA HUKUM DALAM RANGKA INDONESIA SEBAGAI NEGARA

HUKUM

Dosen Pengampu : Aliesa Amanita, SH.,M.Kn

Mata kuliah Pengantar Ilmu Hukum

Disusun Oleh : Ghea Desy Ramdhayani

NIM : 6212191047

UNIVERSITAS JENDERAL ACHMAD YANI

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

PROGRAM STUDI HUBUNGAN INTERNASIONAL

BANDUNG

2019
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ............................................................................................. 2

A. PENDAHULUAN ..................................................................... 3

B. PEMBAHASAN ....................................................................... 4
Pancasila Sebagai Cita Hukum Bangsa Indonesia ................ 6

C. SIMPULAN ............................................................................... 9

D. DAFTAR PUSTAKA ................................................................ 11

Ghea Desy Ramdhayani | CITA HUKUM DALAM RANGKA INDONESIA 2


SEBAGAI NEGARA HUKUM
CITA HUKUM DALAM RANGKA INDONESIA SEBAGAI NEGARA
HUKUM

Ghea Desy Ramdhayani

gheadesyramdhayani@gmail.com

ABSTRAK

A. PENDAHULUAN

Indonesia merupakan negara hukum, tercantum dalam Undang-undang Dasar tahun


1945 Pasal 1 Ayat (3). Menandakan bahwa segala aspek kehidupan kemasyarakatan,
ketatanegaraan dan pemerintahan harus berdasarkan hukum. Menurut Wikipedia
negara hukum (bahasa Belanda: rechtsstaat) adalah sebuah teori hukum yang berasal
dari tradisi hukum Eropa yang dipengaruhi oleh Romawi. Teori ini menjadi dasar dari
hukum yang berlaku pada negara-negara seperti Indonesia. Lawan dari teori ini
adalah rule of law yang dikenal pada tradisi hukum Inggris (Anglo-Saxon).

Bagi negara Indonesia yang berdasar atas hukum, pembangunan harus dilaksanakan
berdasar atas hukum dan dipertanggungjawabkan menurut hukum. Hukum dijadikan
prinsip pokok yang harus diterapkan dan dipegang teguh dalam perencanaan,
pelaksanaan, dan pengawasan pembangunan, agar penyelenggaraan pembangunan
berjalan tertib, teratur dan terkendali, efektif dan efisien guna meningkatkan kualitas
manusia dan masyarakat Indonesia seluruhnya.1

1
Oka Mahendra. "Proses pemantapan Cita Hukum dan Penerapan Asas-asas Hukum Nasional Masa
KIni
1 dan dl Masa yang Akan Da!ang."Wa/a/a/} Hukum Nasional. Edisi Khusus 50Tahun Pembangunan
Nasional
1.1995. Him. 107.
Ghea Desy Ramdhayani | CITA HUKUM DALAM RANGKA INDONESIA 3
SEBAGAI NEGARA HUKUM
Konsep negara hukum bermula dari seorang filsuf Yunani bernama Plato. Plato
mengemukakan konsep kenegaraan yang baik yaitu bahwa negara yang baik hanya
akan bisa diatur oleh aturan-aturan (hukum) yang baik. Negara yang baik ini lalu
disebut dengan istilah nomoi, yaitu sebuah kata yang berasal dari kata nomos dalam
bahasa Yunani yang berarti hukum alam atau hukum kodrat. Sementara itu seorang
filsuf Romawi kuno yang bernama Cicero (106-43 SM) juga pernah mengatakan
bahwa dimana ada masyarakat disitu pasti ada hukum (Ubi societas ibi Ius).

Konsep ini semakin berkembang pada abad 17 di daratan Eropa sebagai akibat dari
situasi politik. Pada saat itu kekuasaan-kekuasaan negara banyak menjadi absolut.
Penindasan yang dilakukan oleh para bangsawan atas golongan kelas menengah yang
terdiri atas cendikiawan pandai dan orang-orang kaya. Konsep negara adalah saya
(raja) yang digunakan penguasa untuk mempertahankan kekuasaan dan memperkaya
diri sendiri, telah memunculkan perasaan kecewa yang mendalam dimasyarakat.
Itulah yang menyebabkan golongan kelas menengah bangkit dan menuntut agar
diadakan suatu perubahan struktur sosial politik. Orang yang paling berjasa
mengembangkan konsep Negara hukum itu adalah Immanuel Kant dan Frederich
yulius Stahl.

B. Pembahasan

Cita Hukum (Rechtsidee) menurut Rudolf Stammler adalah objek yang masih abstrak
yang menjadi tujuan hukum. Cita Hukum menurut Rudofl Stammler juga meliputi
kepastian hukum dan keadilan. Dan ditambahkan oleh Gustav Rudbroch menjadi tiga,
yaitu kepastian hukum, keadilan hukum, dan kemanfaatan hukum.

Permasalahan terhadap pembentukan sistem hukum nasional, tidak akan terlepas dari
landasan filosofis, sosiologis dan yuridis. Bangsa Indonesia sebagai suatu negara
yang merdeka tentu ingin membangun bangsanya sesuai dengan nilai-nilai yang
dianggap baik dan ideal sesuai dengan falsafah yang diyakininya, yakni Pancasila.
Pembentukan sistem hukum nasional harus mengacu kepada dasar falsafah-Pancasila.
Ghea Desy Ramdhayani | CITA HUKUM DALAM RANGKA INDONESIA 4
SEBAGAI NEGARA HUKUM
Karena Pancasila merupakan cita hukum Indonesia yang menjadi penentu arah
kehidupan sebagai rakyat yang teratur, untuk membangun negara yang merdeka,
bersatu, berdaulat, adil dan makmur.2

 Inti Rechtside dalam Undang-undang Dasar Negara 1945 yaitu :


 Idee Pengayom
 Idee Keadilan Sosial
 Idee Demokrasi
 Idee Kemanusiaan
 Idee Moral berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa
 Negara Hukum – Asas Legalitas

Cita-cita tersebut sebagai parameter substansi hukum, bentuk hukum dan prosedur
pembentukan hukum.

 Konsep atau Ide Dasar Negara Hukum


 Negara Hukum (Rechtsstaat) Eropa Kontinental

Dalam Wikipedia tertulis bahwa Rechtsstaat adalah sebuah doktrin hukum Eropa


Daratan yang berasal dari sistem hukum Jerman. Dalam bahasa Indonesia, istilah ini
dapat diterjemahkan menjadi "negara hukum".

Rechtsstaat adalah sebuah "negara konstitusional" yang membatasi kekuasaan


pemerintah dengan hukum. Istilah ini seringkali dikaitkan dengan konsep rule of
law dalam sistem hukum Inggris-Amerika, namun keduanya berbeda karena
konsep rechtsstaat juga menegakkan sesuatu yang dianggap adil (contohnya konsep
kebenaran moral berdasarkan etika, rasionalitas, hukum, hukum
alam, agama atau equity). Maka dari itu, konsep ini merupakan lawan

2
Ruslan Saleh."Pembinaan Cita Hukum dan Penerapan Asas-asas Hukum Nasional." Majalah Hukum
Nasional.Edisi khusus 50Tahun Pembangunan Nasional 11995 Hlm.49
Ghea Desy Ramdhayani | CITA HUKUM DALAM RANGKA INDONESIA 5
SEBAGAI NEGARA HUKUM
dari Obrigkeitsstaat (negara yang didasarkan pada penggunaan kekuasaan yang
sewenang-wenang).

Di dalam sebuah negara hukum, kekuasaan negara dibatasi untuk melindungi


warganya dari penyalahgunaan kekuasaan. Warga-warga memiliki kebebasan-
kebebasan sipil yang dijamin oleh hukum dan mereka dapat pergi ke pengadilan
untuk menegakkan hak mereka. Suatu negara tidak dapat menjadi negara demokrasi
liberal apabila mereka tidak memiliki konsep Rechtsstaat.

 Rule of Law Rule of law

Definisi menurut Wikipedia Rule of Law adalah prinsip hukum yang


menyatakan bahwa hukum harus memerintah sebuah negara dan bukan
keputusan pejabat-pejabat secara individual. Prinsip tersebut biasanya
merujuk kepada pengaruh dan otoritas hukum dalam masyarakat, terutama
sebagai pengatur perilaku, termasuk perilaku para pejabat pemerintah. Istilah
ini berasal dari Inggris pada abad ke-16, dan pada abad berikutnya, teolog
Skotlandia Samuel Rutherford menggunakan istilah tersebut dalam
argumennya untuk menentang hak ilahi raja.

Albert Venn Dicey dalam Introduction to the Law of the Constitution mengatakan
bahwa rule of law memiliki tiga unsur dasar:

1) Supremasi aturan hukum: seseorang hanya boleh dihukum kalau melanggar


hukum

2) Kedudukan yang sama di mata hukum: baik itu pejabat maupun rakyat jelata

3) Terjaminnya hak asasi manusia melalui undang-undang dan putusan


pengadilan

Konsep ini berbeda dari Rechtsstaat karena konsep Rechtsstaat berasal dari tradisi
hukum Eropa Kontinental, sementara rule of law berakar dari tradisi hukum umum
Inggris.
Ghea Desy Ramdhayani | CITA HUKUM DALAM RANGKA INDONESIA 6
SEBAGAI NEGARA HUKUM
PANCASILA Sebagai Cita Hukum Bangsa Indonesia

Pancasila sebagai sumber dari segala sumber Hukum yang ada di Indonesia. Tidak
boleh ada hukum yang bertentangan dengan Pancasila. Pancasila sebagai intisari dari
nilai-nilai Bangsa Indonesia dan menjadi cerminan kepribadian bangsa. Maka hukum
yang ada harus mencerminkan nilai-nilai budaya dan kesadaran bangsa. Aturan-
aturan yang ada menjadi nafas-nafas dari nilai-nilai Pancasila. Undang-undang Dasar
1945 menjadi pencerminan dan prinsip-prinsip bangsa. Dengan demikian unsur-
unsur pancasila tidak dapat dipisahkan dari Undang-undang Dasar 1945.

Pembukaan UUD 1945 adalah staatsfundamentalnorm yang menurut Darji


Darmodiharjo adalah filsafat hukum Indonesia, dan batang tubuh UUD 1945 adalah
teori hukumnya, karena dalam batang tubuhnya ditemukan landasan hukum positif
Indonesia. Teori hukum tersebut meletakkan dasar-dasar falsafati hukum positif
indonesia. Dan secara historis Penjelasan UUD 1945 memberikan latar belakang
pikiran dan suasana batin yang muncul pada saat UUD 1945 itu dibentuk3

Sementara itu Mahfud menyebut Pembukaan dan Pasal-pasal UUD 1945 merupakan
sumber dari keseluruhan politik hukum nasional Indonesia. Penegasan keduanya
sebagai sumber politik hukum nasional didasarkan pada dua alasan. Pertama,
Pembukaan dan Pasal-pasal UUD 1945 memuat tujuan, dasar, cita hukum, dan norma
dasar negara Indonesia yang harus menjadi tujuan dan pijakan dari politik hukum di
Indonesia. Kedua, Pembukaan dan Pasal-pasal UUD mengandung nilai-nilai khas
yang bersumber dari pandangan dan budaya bangsa Indonesia yang diwariskan oleh
nenek moyang sejak berabad-abad yang lalu.4

Dalam pandangan di atas terlihat adanya kesamaan dalam melihat pembukaan UUD
sebagai nilai-nilai yang sudah mengakar dalam kehidupan bangsa Indonesia dan
harus menjadi landasan dalam menetukan arah kebijakan dan aturan dalam
3
Ibid, hlm.207.
4
Moh. Mahfud M.D., Membangun Politik Hukum, Menegakkan Konstitusi, LP3ES, Jakarta, 2006,
hlm. 23.
Ghea Desy Ramdhayani | CITA HUKUM DALAM RANGKA INDONESIA 7
SEBAGAI NEGARA HUKUM
menjalankan pemerintahan. Penentuan arah dan kebijakan tersebut harus dikawal
oleh produk hukum yang berlandaskan kepada Pancasila. Pembentukan produk
hukum merupakan konsekwensi logis dari prinsip negara hukum yang disandang
Indonesia.
UUD 1945 menggariskan secara yuridis filosofis dalam Pembukaan bahwa “…
persatuan dengan mewujudkan keadilan sosial atau disingkat persatuan, keadilan bagi
seluruh rakyat, kerakyatan dan permusyawaratan perwakilan, dan Ketuhanan Yang
Maha Esa menurut dasar kemanusiaan yang adil dan beradab, maka pokok-pokok
pikiran itu tidak lain melainkan Pancasila. Dengan demikian maka pokok-pokok
pikiran yang mewujudkan Cita Hukum itu ialah Pancasila5

Dalam dinamika kehidupan kemasyarakatan, menurut Rudolf Stammler, Cita Hukum


(rechtsidee) itu berfungsi sebagai penentu arah bagi tercapainya cita-cita masyarakat.
Walaupun disadari benar bahwa titik akhir dari cita-cita masyarakat itu tidak mungkin
dicapai sepenuhnya, namun Cita Hukum memberi faedah positif karena ia
mengandung dua sisi, dengan Cita Hukum dapat diuji hukum positif yang berlaku
dan kepada Cita Hukum dapat diarahkan hukum positif sebagai usaha mengatur tata
kehidupan masyarakat dan bangsa. Lebih lanjut menurutnya, keadilan yang dituju
sebagai Cita Hukum itu menjadi pula usaha dan tindakan mengarahkan hukum positif
kepada Cita Hukum. Dengan demikian, hukum yang adil adalah hukum yang
diarahkan oleh Cita Hukum untuk mencapai tujuan-tujuan masyarakat.6

Selanjutnya Gustav Radbruch menegaskan pula bahwa Cita Hukum (rechtsidee) tidak
hanya berfungsi sebagai tolak ukur yang bersifat regulatif, yaitu yang menguji apakah
suatu hukum positif adil atau tidak, melainkan juga sekaligus berfungsi sebagai dasar

5
A. Hamid S. Attamimi, Pancasila Cita Hukum Dalam Kehidupan Hukum Bangsa
Indonesia dalam Pancasila Sebagai Ideologi Dalam Berbagai Bidang Kehidupan Bermasyarakat,
Berbangsa dan Bernegara disunting oleh: Oetojo Oesman & Alfian, BP-7 Pusat, Jakarta, 1992, hlm. 7
6
Roeslan Saleh, Pembinaan Cita Hukum dan Penerapan Asas-asas Hukum Nasional dalam “Majalah
Hukum Nasional (Edisi Khusus 50 Tahun Pembangunan Nasional)” No. 1, Pusat Dokumentasi Hukum
BPHN Departemen Kehakiman, Jakarta, 1995, hlm. 50
Ghea Desy Ramdhayani | CITA HUKUM DALAM RANGKA INDONESIA 8
SEBAGAI NEGARA HUKUM
yang bersifat konstitutif, yaitu yang menentukan bahwa tanpa Cita Hukum, hukum
akan kehilangan maknanya sebagai hukum. 7

Hukum dalam hal ini harus diartikan dalam pengertian yang luas, bukan hukum
dalam pengertian undang-undang seperti yang dimaksudkan oleh Hans Kelsen yaitu :
law is a coercive order of humn behavior…, it is the primary norm which stipulates
the sanction. Atau yang dikemukakan oleh John Austin, maupun RW Dworkin. 8

C. SIMPULAN

Indonesia adalah Negara hukum yang berarti hukum merupakan sarana utama untuk
mengatur kehidupan berbangsa dan bernegara. Dan Pancasila sebagai Cita Hukum
Bangsa Indonesia yang merupakan cerminan dari nilai-nilai budaya bangsa yang
luhur. Dalam hal ini hukum di Indonesia diartikan sebagai arti yang luas. Bukan
hanya tentang perundang-undangan saja. Hukum di Indonesia memiliki kedudukan
sebagai bentuk dari uraian-uraian nilai-nilai Pancasila.

Pancasila memiliki kedudukan yang sangat tinggi di Indonesia. Sebagai Ideologi


bangsa dan juga Cita Hukum yang berarti Pancasila merupakan tujuan hukum
Indonesia. Sebagai tujuan hukum Indonesia Pancasila menjadi arah dan pedoman
dalam pembuatan setiap aturan yang berlaku di Indonesia. Pancasila mengatur setiap
kehidupan berbangsa dan bernegara. Dari mulai urusan ketatanegaraan, kebangsaan
dan juga kemasyarakatan.

7
Soejono Koesoemo Sisworo, Mempertimbangkan Beberapa Pokok Pikiran Pelbagai Aliran Filsafat
Hukum Dalam Relasi dan Relevansinya Dengan Pembangunan/Pembinaan Hukum Indonesia dalam
“Kumpulan Pidato Pengukuhan Guru Besar Fakultas Hukum Universitas Diponegoro Semarang”
dihimpun oleh: Soekotjo Hardiwinoto, Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang, 1995, hlm.
121.
8
Lihat Dardji, Op.cit, hlm. Dan Ahma Ali, Menguak Tabir Hukum, Ghalia Indonesia, Bogor,2008,hlm.
26-27.
Ghea Desy Ramdhayani | CITA HUKUM DALAM RANGKA INDONESIA 9
SEBAGAI NEGARA HUKUM
DAFTAR PUSTAKA

1 dan dl Masa yang Akan Da!ang."Wa/a/a/ Hukum Nasional. Edisi Khusus 50Tahun
Pembangunan Nasional 1.1995. Him. 107.
2
Ruslan Saleh."Pembinaan Cita Hukum dan Penerapan Asas-asas Hukum Nasional."
Majalah Hukum Nasional.Edisi khusus 50Tahun Pembangunan Nasional 11995
Hlm.49
3
Ibid, hlm.207.

Ghea Desy Ramdhayani | CITA HUKUM DALAM RANGKA INDONESIA 10


SEBAGAI NEGARA HUKUM
4
Moh. Mahfud M.D., Membangun Politik Hukum, Menegakkan Konstitusi, LP3ES,
Jakarta, 2006, hlm. 23.
5
A. Hamid S. Attamimi, Pancasila Cita Hukum Dalam Kehidupan Hukum Bangsa
Indonesia dalam Pancasila Sebagai Ideologi Dalam Berbagai Bidang Kehidupan
Bermasyarakat, Berbangsa dan Bernegara disunting oleh: Oetojo Oesman & Alfian,
BP-7 Pusat, Jakarta, 1992, hlm. 7
6
Roeslan Saleh, Pembinaan Cita Hukum dan Penerapan Asas-asas Hukum
Nasional dalam “Majalah Hukum Nasional (Edisi Khusus 50 Tahun Pembangunan
Nasional)” No. 1, Pusat Dokumentasi Hukum BPHN Departemen Kehakiman,
Jakarta, 1995, hlm. 50
7
Soejono Koesoemo Sisworo, Mempertimbangkan Beberapa Pokok Pikiran Pelbagai
Aliran Filsafat Hukum Dalam Relasi dan Relevansinya Dengan
Pembangunan/Pembinaan Hukum Indonesia dalam “Kumpulan Pidato Pengukuhan
Guru Besar Fakultas Hukum Universitas Diponegoro Semarang” dihimpun oleh:
Soekotjo Hardiwinoto, Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang, 1995,
hlm. 121.
8
Lihat Dardji, Op.cit, hlm. Dan Ahma Ali, Menguak Tabir Hukum, Ghalia Indonesia,
Bogor,2008,hlm. 26-27.

Ghea Desy Ramdhayani | CITA HUKUM DALAM RANGKA INDONESIA 11


SEBAGAI NEGARA HUKUM

Anda mungkin juga menyukai