Anda di halaman 1dari 2

Eko Budiyanto_Pengujian Logam_Uji Geser

Pengujian Geser

Pengujian geser digunakan untuk pengujian terhadap sambungan-sambungan yang


menggunakan paku keling dan lain-lain.
Beban yang terjadi didalam konstruksi sambungan biasanya berupa beban tarik atau beban
tekan yang disebut sebagai pembebanan geser.
Penggunaan sambungan dengan paku keling dilakukan pada bahan-bahan yang sulit untuk
disambung dengan cara lain seperti pengelasan seperti konstruksi Alumunium, atau
konstruksi yang harus dihindari dari pengaruh pengerjaan panas, sedangkan sambungan
dengan baut digunakan pada konstrukasi yang diperlukan untuk dibuka sewaktu-waktu
atau sambungan yang bersifat remanen. (gambar 1 & 2)
Pengujian geser tidak memerlukan mesin khusus, yang penting dari pengujian ini ialah
pesawat yang digunakan harus menunjukkan besarnya gaya geser yang diberikan terhadap
specimen pengujian berupa baut atau paku keling.
Konstruksi sambungan dengan paku keling atau baut biasanya dibuat dengan penyambung
lebih dari satu buah kecuali pada konstruksi khusus, oleh karena itu dalam pengujiannya
juga dilakukan pada kedua jenis sambungan tersebut yakni sambungan tunggal dan
sambungan majemuk, atau pengujian geser tunggal dan pengujian geser ganda.

Gambar1. Sambungan tunggal

Gambar 2. Sambungan ganda


Eko Budiyanto_Pengujian Logam_Uji Geser

Gambar 3. Gaya geser pada sambungan keling ganda

Kekuatan bahan terhadap pembebanan geser disebut tegangan geser yakni tegangan yang
bekerja pada penampang bidang geser, sehingga nilai tegangan (σg) merupakan
perbandingan antara gaya (F) dalam kg per luas penampang (A) dalam mm2.
Tegangan Geser (σg) diketahui dengan :
𝐹
σg = (kg/mm2), untuk sambungan tunggal
𝐴
𝐹
σg = (kg/mm2), untuk sambungan majemuk
𝑛. 𝐴
*n = Jumlah paku keling.

Anda mungkin juga menyukai