Anda di halaman 1dari 11

Teori Akuntansi Keuangan

MANAJEMEN LABA
Dosen Pengampu :
Dr. Afrizal, S.E., M.Si., Ak., CA

Disusun oleh:
Retno Endah Susanti
P2C321029

Magister Ilmu Akuntansi Program Pascasarjana


Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Jambi
2021
“pilihan oleh manajer kebijakan akuntansi,
Manajemen atau tindakan nyata, yang mempengaruhi
laba untuk mencapai beberapa tujuan laba
Laba tertentu yang dilaporkan”

Kebijakan
Manajemen

Cakupan
Manajemen
Laba
Tindakan
Nyata
Struktur
Manajemen
Manajemen Laba yang Baik
Laba

Pola dari Motivasi untuk Implikasi


Manajemen Manajemen terhadap
Laba Akuntansi
Laba

Manajemen
Laba yang
Buruk
• manajer menghaluskan • bisa terjadi selama
Pola laba yang dilaporkan dari
waktu ke waktu sehingga
periode stres atau
restrukturisasi organisasi

Manajemen menerima kompensasi


yang relatif konstan.

Laba
Perataan laba Taking a bath

Maksimalisasi Minimisasi
pendapatan pendapatan

• manajer mungkin • mirip dengan taking a


terlibat dalam pola bath, tapi tidak terlalu
maksimalisasi laba ekstrim
bersih yang dilaporkan
untuk tujuan bonus
Motivasi Manajemen Laba

Motivasi Bonus Motivasi Lain

• Metode : • Motivasi kontrak lainnya


• Akrual Diskresioner (antisipasi jika terjadi
• Akrual Non-diskresioner pelanggaran kontrak yang
akan menimbulkan biaya)
• 4 item yang dihitung
akrual: • Memenuhi ekspektasi
investor (berakibat naiknya
• Beban amortisasi
harga saham)
• Keaikan piutang usaha
• Penawaran saham (saat
bersih
IPO)
• Peningkatan persediaan
• Penurunan Hutang
Usaha dan Kewajiban
Akrual
Studi terkait Manajemen Laba Motivasi Bonus

MODEL JONES
Healy (1985),
1991
Membandingkan
Mengkaitkan manajemen laba akrual tahun t, saat terjadinya manipulasi
terhadap bonus schemes laba, dengan rata‐rata akrual normal
perusahaan tahun sebelumnya

Asimetri
informasi antara investor dengan manajer
Jones menemukan bukti perilaku
berakibat melakukan manajemen laba
untuk memaksimalkan utilitas yang diprediksi
mereka terkait bonus

Berfokus pada akrual total sebagai


sumber manipulasi sehingga mampu
Menggunakan bogey & cap menangkap porsi yang lebih besar dari
manipulasi oleh manager
Metode Perhitungan Bonus

Akrual Diskresioner Akrual Non-


• Pengakuan laba Diskresioner
merupakan kebijakan • Pengakuan laba wajar,
manajemen tunduk pada standar &
• Rentan manipulasi prinsip akuntansi, tidak
dipengaruhi manajemen
• Lebih valid dan kredibel
Manajemen Laba yang Baik

• Manajemen laba juga bisa menjadi alat


Blocked untuk mengurangi penyumbatan
informasi
Communication • Hasil bisa memiliki kredibilitas

Bukti Empiris • Menginisiasi timbulnya penenelitian hubungan


antara kinerja perusahaan masa depan dan
dari Manajemen kualitas tata kelola perusahaan
• Hasil penelitian cenderung akan terlihat apakah
Laba yang Baik menggunakan akrual diskresioner atau akrual non-
diskresioner
Manajemen Laba yang Buruk
• Menggunakan manajemen laba untuk memaksimalkan bonus mereka
Manajemen Laba • Manipulasi mempertahankan harga saham yang dinilai terlalu tinggi
• Manipulasi informasi untuk maksimalkan hasil dari penerbitan saham
Oportunistik baru.

• Kebijakan manajemen laba ini tidak masuk akal jika pasar sekuritas
Apakah Manajer Menerima efisien
• Memungkinkan manajer untuk menyamarkan/menghilangkan informasi
Efek Efisiensi Pasar? penting yang harusnya diketahui investor

Pernyataan Analisa Manajer • Deteksi salah saji manajer atas kinerja keuangan
• Manajer berperilaku disonansi kognitif (mengatakan kinerja membaik
untuk Mendeteksi faktanya menurun)
Manajemen Laba yang Buruk
Implikasi terhadap Akuntansi
Implikasi bagi akuntan yang ingin
mengurangi manajemen laba yang
buruk yaitu untuk meningkatkan
pengungkapan

membantu investor untuk


mengevaluasi laporan keuangan

Mengurangi kemampuan manajemen


dalam mengeksploitasi tata kelola
perusahaan yang buruk dan
inefisiensi pasar, serta melebih-
lebihkan kinerja

Anda mungkin juga menyukai