Anda di halaman 1dari 29

10

LAPORAN INTERNAL AUDITOR

• Laporan internal auditor merupakan sarana


pertanggungjawaban internal auditor atas penugasan
pemeriksaan oleh pimpinan.

• Laporan internal auditor akan mengungkapkan dan


menguraikan kelemahan yang ada di perusahaan dan
keberhasilan yang telah dicapai manajemen
perusahaan dalam mengelola perusahaan.
Laporan Audit Internal Menghasilkan
Laporan Yang Memiliki Makna Bagi
Pihak Yang Berkepentingan Seperti:
Menginformasi : menceritakan hal-hal yang
mereka temui

Memengaruhi : meyakinkan manajemen


mengenai nilai dan validitas dari temuan
audit

Memberikan hasil : menggerakkan manajemen


ke arah perubahan dan perbaikan
Untuk Meningkatkan Proses
Penulisan Laporan Bagi Seorang
Auditor
Penentuan standar minimum penerimaan laporan melalui
manual tulisan

Mengomunikasikan standar-standar tersebut kepada staf


melalui pelatihan

Memperkuat standar-standar yang telah ditetapkan


dengan pengeditan yang independen atau melalui evaluasi
seluruh laporan terhadap standar tersebut

Meyakinkan dimuatnya seluruh unsur temuan


FRIKSI DIDALAM AKTIVITAS AUDIT MAMPU
MELEBIHI FRIKSI YANG DISEBABKAN OLEH
PROSES PENULISAN LAPORAN.

1. • Penulisan ulang supervisi

2. • Pelaporan dibawah tekanan

3. • Terlalu banyak waktu yang dihabiskan untuk penulisan laporan

4. • Draf yang buruk

5. • Kemampuan menulis yang lemah

6. • Perbedaan opini antara auditor dan supervisor mereka

7. • Penulisan laporan dilakuakan jauh dari lokasi audit

8. • Kurangnya minat klien


TUJUAN LAPORAN AUDIT INTERNAL
• Laporan audit internal memiliki tujuan dasar untuk
menggambarkan suatu perencanaan dan jadwal audit
dan untuk mengomunikasikan atau menyampaikan hasil
audit.
Laporan Audit Internal Harus Selalu Memiliki
Empat Dasar Objectivities Dan Komponen,
Yaitu:

1. Objektif, waktu dan ruang lingkup


2. Deskripsi temuan
3. Saran sebagai koreksi
4. Dokumentasi dari rencana dan klarifikasi dari
pandangan dari auditor
UNTUK MENCAPAI TUJUAN, INTERNAL
AUDITOR HARUS MELAKUKAN KEGIATAN-
KEGIATAN BERIKUT:
1. Menelaah dan menilai kebaikan, memadai tidaknya dan penerapan dari
sistem pengendalian manajemen, pengendalian intern dan pengendalian
operasional lainnya serta mengembangkan pengendalian yang efektif
dengan biaya yang tidak terlalu mahal.
2. Memastikan ketaatan terhadap kebijakan, rencana dan prosedur-prosedur
yang telah ditetapkan oleh manajemen.
3. Memastikan seberapa jauh harta perusahaan dipertanggungjawabkan dan
dilindungi dari kemungkinan terjadinya segala bentuk pencurian,
kecurangan dan penyalahgunaan
4. Memastikan bahwa pengelolaan data yang dikembangkan dalam organisasi
dapat dipercaya.
5. Menilai mutu pekerjaan setiap bagian dalam melaksanakan tugas yang
diberikan oleh manajemen
6. Menyarankan perbaikan-perbaikan operasional dalam rangka meningkatkan
efisiensi dan efektifitas
Manfaat Laporan Internal Auditor
Bagi Pimpinan Antara Lain
• Untuk mengetahui sampai sejauh mana para
pelaksana mampu melaksanakan tugas-tugasnya dan
apakah kebijaksanaan yang telah ditetapkan telah
dipenuhi

• Menambah keyakinan atas kebenaran data akuntansi

• Memberikan keyakinan atas perlindungan yang cukup


terhadap harta benda perusahaan.

• Untuk menilai apakah operasi perusahaan berdaya


guna dan berhasil guna.
Temuan Audit
• Temuan audit adalah himpunan data dan informasi
yang dikumpulkan, diolah dan diuji selama
melaksanakan tugas audit atas kegiatan instansi
tertentu yang disajikan secara analitis menurut
unsur- unsurnya yang dianggap bermanfaat
bagi pihak-pihak yang berkepentingan.
Faktor-faktor yang perlu
dipertimbangkan Internal Auditor
1. Tidak mengganti pertimbangan audit
dengan pertimbangan manajemen.
2. Bertanggungjawab untuk memberikan
bukti.
3. Tertarik pada perbaikan kinerja, namun
tidak mutlak.
4. Meninjau temuan audit secara kontinyu,
sebab dimungkinkan temuan audit
tersebut sudah tidak dapat
dipertahankan (tidak relevan) pada saat
berjalannya waktu.
Untuk menambah nilai Auditor
Internal
• Meyakinkan bahwa temuan dan
rekomendasi yang diberikan memiliki
dampak positif bagi organisasi.
• Memberikan kontribusi yang berarti
bagi tujuan dan kesuksesan
organisasi.
• Meningkatkan citranya sebagai
penambah nilai.
• Fokus pada aktivitas dan jasa yang
bernilai tinggi.
Tingkat Signifikasi (Degres Of
Significance)

1. Temuan-temuan tidak signifikan (insignificant findings): tidak


disembunyikan/ dilewatkan.
2. Temuan-temuan kecil (minor findings): perlu dilaporkan, bisanya
dalam bentuk surat kepada manajemen (management letter).
3. Temuan-temuan besar (major findings): dapat menghalangi
tujuan utama organisasi.
Elemen- elemen Temuan Audit
1. Kriteria (criteria)
2. Kondisi (condition)
3. Penyebab (cause)
4. Dampak (effect)
REKOMENDASI AUDIT
• Rekomendasi-Rekomendasi Berorientasi Pada Tindakan
Efektif
• Komitmen Pada Hasil
• Pengawasan dan Sistem Penindaklanjutan
• Perhatian Khusus Untuk Rekomendasi-Rekomendasi
Utama
ROSEDUR PELAPORAN LINGKUP
AUDIT
LAPORAN- NADA YANG
LAPORAN MEMBANGU
FAKTUAL N
DISKUSI UNSUR DARI
LAPORAN
MASALAH HASIL AUDIT
INTERIM
TEKNIS

PERSPEKTIF TEPATAN
WAKTU
PENGORGAN ATRIBUT
RINGKASAN
ISASIAN SEBUAH
LAPORAN
YANG TEPAT TEMUAN
FORMAT
AKURASI AUDIT

DISKUSI
KESIMPULA
DENGAN SINGKAT N AUDIT
KLIEN
(OPINI)
LATAR
KEJELASAN BELAKANG
INFORMASI
NADA YANG
PARTISIPAN MEMBANGU REKOMENDA
DISKUSI N SI AUDIT
DUKUNGAN
LATAR
BELAKANG SASARAN
YANG AUDIT
MEMADAI
CON’T
PEMBATASA
PENCAPAIAN
N
KLIEN
INFORMASI
DISTRIBUSI
LAPORAN

POSISI
KLIEN
PERSETUJU
AN DAN
PENANDATA
NGANAN
LAPORAN
SARAN UNTUK MEMBUAT
RINGKASAN LAPORAN SATU
HALAMAN
• Uraian singkat mengenai aktivitas yang diaudit
• Kesimpulan auditor
• Peringkasan temuan yang benar- benar
signifikan dengan referensi pada halaman
dimana rincian permasalahannya dapat
ditemukan.
• Uraian singkat atas tindakan yang telah diambil
klien atas temuan-temuan tersebut
• Sebuah pernyataan keseluruhan yang
menempatkan temuan dan kesimpulannya
pada sebuah prespektif yang benar.
Fungsi Audit Internal
• Fungsi audit internal adalah sebagai alat bantu bagi
manajemen untuk menilai efisien dan keefektifan
pelaksanaan struktur pengendalian intern perusahaan,
kemudian memberikan hasil berupa saran atau
rekomendasi dan memberi nilai tambah bagi manajemen
yang akan dijadikan landasan mengambil keputusan atau
tindak selanjutnya.
Ruang lingkup audit internal menurut The Institute
of Internal auditors (IIA) yang dikutip oleh Boynton
et al (2001:983)

1. Reability and integrying of information

2. Compliance with policies, plans, procedures, laws,


regulations and contacts

3. Safeguarding of assets

4. Economical and efficient use of resources

5. Accomplishment of established objectives and


goals for operations programs
Hal-hal yang dapat disajikan dalam bentuk
grafik dan ditambahkan kedalam laporan
meliputi
• Diagram batang yang menunjukkan hubungan antara dua
atau lebih kumpulan statistik yang sama.

• Bagan alir yang menjelaskan suatu proses yang kompleks.

• Gambar-gambar yang dengan jelas menunjukkan adanya


dan sejauh mana telah terjadi kondisi yang
membahayakan atau praktik-praktik pemborosan.
Laporan-laporan Informal
Setiap aktivitas audit membutuhkan sebuah sistem
pelaporan informal untuk melengkapi pelaporan
formalnya. Mungkin akan ditemukan hal-hal pada saat
pelaksanaan penugasan audit. Seperti, 1. Membutuhkan
perhatian segera dari manajemen untuk menjadi
tambahan laporan lisan atas proyek yang sedang
berlangsung, 2. Tidak mempunyai hubungan dengan
proyek yang sedang berlangsung tapi layak untuk
dilaporkan kepada manajemen, 3. Meminta ditunda atau
ditinggalkannya proyek. Hal-hal tersebut dapat menjadi
subyek laporan interim tertulis.
Uji Tuntas Pelaporan Audit
• Sasaran dari audit ini adalah mengumpulkan informasi
baik pro atau kontrau untuk manajemen klien dalam
memutuskan masalah yang berkaitan dengan
penggabungan perusahaan. Pada umumnya audit uji
tuntas adalah sebuah proyek gabungan tiga pihak.
Yaitu auditor eksternal, pengacara, dan auditor
internal.
• Dari proyek audit ini adalah pembuatan laporan.
Penulisan laporan harus patuh pada laporan materi-
materi yang faktual dan sebanyak mungkin
menghilangkan subjektifitas yang ada.
Laporan Lisan
Laporan ini semakin sering digunakan karena:
• Dapat langsung diberikan kepada manajemen
tentang tindakan perbaikan.
• Menyebabkan terjadinya respons melalui
tatap muka.
• Memperkenankan auditor untuk menjawab
argumen dan memberi informasi tambahan
yang mungkin dibutuhkan menerima laporan.
• Dapat memunculkan ketidaktelitian dalam
pemikiran auditor.
• Dapat meningkatkan peningkatan hubungan
dengan klien.
Unsur-unsur Laporan Audit Internal yang
Baik
1. Tujuan
2. Gambaran umum
3. Isi
4. Temuan dan rekomendasi
Strategi yang Efektif dalam
Penulisan Pelaporan
Seperti yang dibahas dalam surat kabar, internal auditing oleh
Warren Gorham & Lemont secara substansif hal yang ditekankan
adalah:
• Pemulihan singkatan secara penuh sebaiknya dilakukan ketika
peningkatan tersebut pertama kali digunakan dalam laporan.
• Rekomedasi hendaknya secara seksama menguraikan prosedur
yang akan menyelesaikan masalah.
• Rekomendasi hendaknya menyelesaikan masalah dasarnya,
bukan masalah-masalah di permukaan atau gejala-gejalanya.
• Rekomendasi hendaknya diberikan pada segmen dari organisasi
klien yang memiliki wewenang untuk mengimplementsikannya.
• Respon klien atas temuan sebaiknya dimasukkan dalam laporan.
• Sebuah laporan audit sebaiknya menggambarkan hanya satu
situasi.
• Bahasa yang digunakan sebaiknya objektif dan tidak
menghakimi.
• Gunakan kamus yang telah diperbarui.
• Gunakan paragraf-paragraf pendek.
• Temukan tabel-tabel panjang dalam lampiran.
Pengeditan Laporan
Penelaahan
• Kelayak bacaan
• Kebenaran
• Ketetapan
Koreksi Ejaan

Anda mungkin juga menyukai