Anda di halaman 1dari 2

Daffa Luthfian Bagaskara

20190430023
Sistem Perbandingan Ekonomi A

Resume Neoliberalisme

Pengertian Neoliberalisme

neoliberalisme merupakan paham yang mengemukakan keberadaan manusia bisa sangat


menguntungkan dan bermanfaat ketika kita membuka ruang terhadap setiap orang untuk
mengembangkan dirinya melalui kompetisi yang bebas. Pelaksanaan kompetisi yang bebas
tersebut dilakukan dalam rangka melaksanakan persaingan bebas melalui mekanisme pasar
sempurna. Dalam hal ini neoliberalisme memiliki ciri private property right, keberadaa pasar
bebas sempurna dan adanya perdagangan bebas. Keberadaan pasar disini diyakini mampu
untuk mengurus dirinya sendiri, sehingga ia tidak membutuhkan campur tangan dari
Negara.Oleh sebab itu, menurut Giersch pelaksanaan kebijakan ekonomi neoliberal ini
memiliki tujuan untuk :

1. Pengembangan kebebasan individu untuk bersaing secara bebas-sempurna di pasar.


2. Kepemilikan pribadi terhadap faktor-faktor produksi diakui
3. Pembentukan harga pasar yang dilakukan oleh Negara melalui penerbitan undang-undang.

Dalam prinsip neoliberalisme, keberadaan Negara harus ada pada level yang minimal. Negara
adalah musuh bagi kaum neoliberal. Intervensi Negara mungkin dalam melakukan intervensi
terhadap pasar jika bisa ditiadakan. Karena keberadaan Negara yang inteventif akan
menyebabkan persaingan bebas tidak terlaksana. Negara dipandang dapat merusak
mekanisme pasar sehingga menimbulkan aneka distorsi. Dengan demikian Negara hanya
wajib menjadi semacam, ‘satpam’ bagi setiap orang. Dalam logika neoliberalisme,
mekanisme pasar dibutuhkan untuk menciptakan efisiensi dan efektifitas. Dalam
melaksanakan mekanisme pasar tersebut, tentunya dibutuhkan aturan-aturan yang mampu
menyokong keberadaan mekanisme pasar agar tetap berada pada jalur yang benar. Oleh
sebab itu dibutuhkanlah institutional framework. Dalam hal ini, institusional framework
merupakan seperangkat aturan yang dikelola melalui suatu organisaional untuk menjaga agar
pasar bebas yang sempurna bisa terlaksana dan bebas dari distorsi oleh Negara.

Peran Negara dalam Perspektif Neoliberalisme


Di dalam Negara yang menganut paham neoliberalisme, Negara diharuskan untuk
memberikan jaminan terhadap hak kebebasan individu melalui peraturan-peraturan yang
jelas. Hak-hak kebebasan yang dimiliki setiap individu, seperti kebebasan berpendapat,
bertindak, berekspresi dan memiliih harus dilindungi. Negara wajib melakukan monopoli
dalam hal ini bisa melalui kekerasan untuk mempertahankan kebebasan tersebut. Dalam
konteks logika neoliberal, Negara harus melindungi kebebasan individu disini dipahami
sebagai upaya untuk melindungi perusahaan yang dimiliki individu. Sehingga perusahaan
atau bisnis suatu individu mampu menghasilkan produk yang efisien dan efektif. Untuk
menjaga agar ‘kebebasan individu’ tersebut bisa berjalan dengan efektif dan efisien Negara
harus melaksanakan dan membentuk peraturan bagi keberlangsungan kebebasan tersebut.
Peraturan dalam hal ini bisa mengambil contoh yakni berupa peraturan bagi setiap individu
berhak untuk melaksanakan perdagangan bebas melalui mekanisme pasar bebas, membrikan
pajak yang ringan, dan menciptakan stabilitas politik. Selain itu, Negara dalam hal ini hanya
boleh bertindak untuk memberikan dan meyediakan fasilitas kepada para pengusaha swasta
dari lokal sampai global. Disamping itu, Negara tidak boleh memberikan intervensi terhadap
keberadaan pasar, untuk mencegah distorsi dan inefisiensi. Dengan demikian, secara teori,
neoliberalisme mengubah relasi Negara dengan warganegara menjadi produsen dan
konsumen.

Praktik Neoliberalisme

Praktik neoliberalisme mengacu pada dua arena. Pertama, negara sebagai arena
mengharuskan menciptakan kondisi yang stabil baik dalam ekonomi, sosial dan politik.
Selain itu negara juga mewajibkan untuk menciptakan iklim investasi melalui deregulasi.
Selain itu, negara juga harus memberikan kebebasan untuk melakukan privatisasi bagi setiap
pengusaha yang akan berinvestasi. Kemudian yang kedua, negara harus memperhatikan
akumulasi keuntungan yang diperoleh dari praktik kebijakan yang berpihak pada
neoliberalisme. Jika kebijakan neoliberalisme menguntungkan untuk negara dan secara
khusus masyarakat maka, negara akan memberikan keleluasaan bagi perusahaan untuk
melakukan kebijakan tersebut. Namun demikian, kebijakan-kebijakan yang dikeluarkan oleh
negara yang bersadar pada logika neoliberalisme dalam prakteknya cenderung merugikan
dalam masyakat. Sudah sangat jelas bahwa, kebijakan-kebijakan yang berasal dari paham
neoliberalisme lebih memimak masyarakat kelas atas atau para elit-elit saja. Sendangkan
masyarakat yang menengah kebawah dituntut untuk meenggunakan barang-barang ‘nomor
dua’ atau bahkan barang ‘sisa’ karena ketidakterjangkuan masyarakat terhadap produk dari
produsen.

Sumber :
https://www.academia.edu/5640227/Memahami_Neoliberalisme

https://www.researchgate.net/publication/332118996_Memahami_Neoliberalisme

Anda mungkin juga menyukai