NIM : 1173030017
KELAS : HTN 6 A
SOAL
1. Konsep negara islam ditinjau dari sejarahnya sejak masa Rasulullah saw di Madinah,
masa kekhalifahan hingga masa moderen sekarang
2. Kontribusi tokoh-tokoh islam dalam mendirikan negara kesatuan Republik Indonesia
3. Muatan politik Islam dalam Undang undang Dasar 1945 sebagai sebuah konstitusi
negara.
4. Rancangan UU HIP kaitannya Pancasila sebagai dasar Negara dan ideologi bangsa
JAWABAN
Tentunya masih banyak tokoh-tokoh islam yang berperan besar dalam mendirikan
dan menjaga NKRI
3. Dalam konteks Undang-Undang Dasar 1945, para perumusnya mengikhtiyarkan agar
konstitusi dibangun sesuai dengan karakter bangsa nya. Pada konteks ikhtiyar inilah
nilai nilai agama khusus nya nilai nilai universalitas islam sebagaimana dianut
mayoritas pribumi bangsa Indonesia memberi kontribusi dalam proses perumusan
nilai dan norma pada konstitusi ini. Keberadaan nilai – nilai islam berhasil
diperjuangkan dalam konstitusi yang ditandai dengan tercapainya agrement atau
dikenal dengan piagam jakarta. Piagam ini diusulkan menjadi preambule UUD 1945
dalam sidang BPUPKI. Dalam piagam ini pula terdapat formulasi sila pertama
Pancasila dengan menyatakan “ ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syari’at
islam bagi pemeluk-pemeluknya”.Eksistensi idiologi agama, khususnya agama islam,
secara expresiv tertuang dalam pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 yang
memuat falsafah dasar negara, yakni pada sila pertama yang menyatakan, “Ketuhanan
yang maha Esa”. Selanjutnya pasal 29 ayat (1) Undang-Undang Dasar 1945
menyatakan, “Negara berdasarkan atas Ketuhanan yang maha Esa. Dalam pandangan
saya tentunya ini sesuai dengan ayat Al-Quran Surat Al-Iklas ayat 1 yang berbunyi
“Katakanlah, Dialah Alloh yang maha Esa”. Hal ini menjadi cerminan konsep
monoteisme atau tauhid yang terkandung dalam konstitusi sehingga mengandung
nilai islam. Undang-Undang Dasar 1945 tidak mengenal doktrin pemisahan agama
dengan negara. Hal ini menunjukan adanya kesinambungan antara agama, dan negara.
Hal ini sesuai dengan pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 yang berbunyi “ atas
berkat rahmat Allah yang maha kuasa”. Yang merupakan pengakuan religius yang
menandakan bahwa Indonesia mengakui nilai nilai agama yang sekaligus dijadikan
dasar dalam membangun hukum maupun dasar moral. Di kemudian hari, ketika
Undang-Undang Dasar mengalami perubahan pada tahun 1999 sampai dengan tahun
2002, di dalam ketentuan Perubahan UUD 1945, nilai-nilai keislaman ditemukan
dalam sejumlah pasal, yakni Pasal 24 ayat (2) Undang-Undang Dasar 1945 yang
menjadi dasar pembentukan peradilan agama di bawah Mahkamah Agung, Pasal 27,
Pasal 28B, Pasal 28D, Pasal 28E, Pasal 28G, dan Pasal 28I UUD 1945 yang berisi
pengakuan atas persamaan dan kesetaraan serta hak asasi manusia. Untuk itu, saya
berpandangan bahwa ketentuan di dalam konstitusi telah mencerminkan nilai-nilai
Islam dan mengakui keberadaan nilai-nilai agama. Bahkan dalam Pasal 28J ayat (2)
UUD 1945, salah satu pembatasan atas Hak Asasi Manusia adalah nilai-nilai agama.
Hal itu berati nilai-nilai agama berada di atas HAM.
4. Penyusunan rancangan Undang-Undang tentang Haluan Ideologi Pancasila yang
dilaksanakan pada 22 April 2020, RUU HIP dirumuskan bahwa saat ini belum ada
Undang-Undang yang mengatur mengenai haluan idiologi pancasila untuk menjadi
pedoman bagi kehidupan berbangsa dan bernegara sehingga diperlukan Undang-
Undang tentang Haluan Idiologi Pancasila. Beberapa yang dibahas dalam RUU
tersebut adalah dibentuknya beberapa badan. Diantaranya kementrian atau badan
risetr dan inovasi nasional, kementrian atau badan kependudukan dan keluarga
nasional, serta badan yang menyelenggarakan urusan bidang pembinaan idiologi
pancasila.Adapun terkait dengan Badan yang menyelenggarakan urusan di bidang
pembinaan Ideologi Pancasila memiliki beberapa wewenang:
Mengarahkan pembangunan dan pembinaan politik nasional yang berpedoman
pada Haluan Ideologi Pancasila;
Mengarahkan riset dan inovasi ilmu pengetahuan dan teknologi sebagai
landasan perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi pembangunan nasional di
segala bidang kehidupan, berpedoman pada Haluan Ideologi Pancasila;
Mengarahkan pelaksanaan kebijakan pembangunan di lembaga-lembaga
negara, kementerian/lembaga, lembaga pemerintahan nonkementerian,
lembaga nonstruktural dan Pemerintahan Daerah berpedoman pada Haluan
Ideologi Pancasila.
Menurut saya pemerintah tidak usah membuat rancangan Undang Undang HIP ini,
karna masyarakat indonesia pun telah mengerti arti dan hakikat dari pancasila
sehingga tidak perlu dirancang menjadi sebuah pedoman idiologi, terlebih indonesia
pada saat ini mengalami krisis moral, bukan krisis idiologi. Kemudian beberapa pasal
di dalamnya pun membuat pancasila menjadi sempit, dengan adanya konsep trisila
yang kemudian menjadi ekasila, hal ini menjadikan pungsi ketuhanan menjadi
dihilangkan.