DISUSUN OLEH:
OLEH :
Menyetujui
PENGUJI
COACH/PEMBIMBING MENTOR
ii
KATA PENGANTAR
Syukur Alhamdulillah penulis ucapkan kepada Allah SWT, atas limpahan, rahmat,
nikmat dan karunianya sehingga penulis dapat menyelesaikan Rancangan Aktualisasi yang
berjudul“Optimalisasi Pengawasan dan Penjagaan Jalur Pantau Pos Menara Di
Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Arga Makmur Pada Tahun 2021”. Rancangan
Aktualisasi ini dibuat sebagai salah satu tugas dalam mengikuti Pelatihan Dasar
(LATSAR) Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) Golongan II Kementerian Hukum dan
Hak Asasi Manusia.
Penulisan rancangan ini tidak lepas dari bantuan beberapa pihak, untuk itu dengan
segala hormat dan kerendahan hati penulis menyampaikan rasa terima kasih kepada:
1. Allah SWT yang telah memberikan segala nikmat dan anugerah-Nya.
2. Kedua Orang tua,Saudara dan keluarga yang telah memberikan dukungan moral
dan juga material.
3. Bapak Luhur Pambudi, Amd.IP., S.H., M.H. selaku Kepala Lembaga
Pemasyarakatan Kelas IIB Arga Makmur.
4. Bapak Aidil Jumidi, S.H., M.H. selaku KPLP dan mentor yang telah memberikan
bimbingan, saran dan masukan sehingga Rancangan Aktualisasi Habituasi ini dapat
terselesaikan.
5. Drs. Budiono Widagdo, S.H., M.Si .selaku coach yang telah memberikan
bimbingan, saran, dan masukkan sehingga Rancangan Aktualisasi Habituasi ini
dapat terselesaikan.
6. Seluruh Widyaiswara yang telah membantu dalam proses pelatihan dasar.
7. Seluruh Panitia Pelatihan Dasar CPNS Golongan II Kementerian Hukum dan Hak
Asasi Manusia Kantor Wilayah Bengkulu, dan Rekan-rekan seperjuangan.
Kegiatan pelatihan dasar yang diikuti penulis saat ini memungkinkan penulis
mampu menginternalisasi, menerapkan, dan mengaktualisasikan, serta membuatnya
menjadi kebiasaan (habituasi), dan merasakan manfaatnya, sehingga terpatri dalam diri
penulis sebagai karakter PNS yang profesional sesuai bidang tugas. Harapan penulis,
RancanganAktualisasi ini mampu penulis aktualisasikan pada saat habituasi dan
memberikan manfaat, secara khusus pada Unit Kerja Penulis.
iii
DAFTAR ISI
JUDUL ................................................................................................................................ i
LEMBAR PENGESAHAN ................................................................................................ ii
KATA PENGANTAR ........................................................................................................ iii
DAFTAR ISI....................................................................................................................... iv
DAFTAR TABEL ............................................................................................................... v
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang .............................................................................................................. 1
1.2 Tujuan ........................................................................................................................... 3
1.3 Manfaat Kegiatan .......................................................................................................... 4
1.4 Ruang Lingkup.............................................................................................................. 5
1.5 Profile Organisasi.......................................................................................................... 5
a. Visi dan Misi ........................................................................................................... 5
b. Tata Nilai Organisasi .............................................................................................. 7
c. Struktur Organisasi Satuan Kerja............................................................................ 8
d. Tugas dan Fungsi Satuan Kerja .............................................................................. 8
1.6 Nilai-nilai dasar ASN .................................................................................................... 8
1.7 Kedudukan dan peran ASN dalam NKRI ..................................................................... 13
1.8 Biodata .......................................................................................................................... 14
iv
DAFTAR TABEL
v
BAB I
PENDAHULUAN
1
CPNS dapat mampu menginternalisasi, menerapkan, dan mengaktulisasikan, serta
membuat dan menanamkan nilai-nilai dan pembangunan karakter tersebut untuk menjadi
kebiasaan (habituasi), serta menghasilkan PNS profesional yang berkarakter dalam
melaksanakan tugas dan jabatannya sebagai pelaksana kebijakan publik, pelayan publik,
dan perekat dan pemersatu bangsa.
Menurut peraturan Kepala lembaga Administrasi Negara (LAN) RI NO. 38 dan 39
tahun 2014 tentang pedoman Penyelenggaraan Prajabatan Golongan I dan II dan III maka
pola prajabatan di dilaksanakan dengan pola baru sehingga nantinya diharapkan dapat
mencetak Aparatur Sipil Negara(ASN) yang berkualitas yang berdasarkan pada nilai-nilai
dasar meliputi: Akuntabilas, Nasionalisme, Etika publik, Komitmen mutu dan Anti
Korupsi yang di akomodirkan menjadi ANEKA. Dengan demikian Aparatur Sipil Negara
yang profesional sebagai pelaksana kebijakan publik, pelayan publik, dan pemersatu
bangsa.
Peserta Pelatihan Dasar CPNS Golongan II diharapkan mampu menginternalisasikan nilai-
nilai dasar profesi PNS sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN). Nilai-nilai dasar profesi PNS
yang menjadi tolak ukur antara lain: Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen
Mutu, dan Anti Korupsi (ANEKA).
Melalui mata pelatihan dasar CPNS, peserta pelatihan dasar diharapkan untuk
merancang kegiatan aktualisasi yang dilatarbelakangi dengan isu-isu mengenai manajemen
ASN, pelayanan publik, dan Whole of Government (WOG).Selanjutnya agar nilai-nilai
dasar tersebut dapat tertanam kuat dalam diri PNS maka dilakukan internalisasi nilai-nilai
dasar profesi PNS melalui aktualisasi (habituasi) pada tempat tugas masing-masing dengan
menerapkan inovasi dan prinsip-prinsip lainnya sehingga kehadiran PNS dapat
memberikan kontribusi dalam penyelesaian masalah di instansi atau unit kerja.Melalui
pelatihan dasar ini diharapkan dapat menghasilkan PNS yang profesional, yang dewasa ini
sangat dibutuhkan dalam mengelola sumber daya pembangunan yang ada sehingga dapat
mempercepat peningkatan daya saing bangsa.
Lembaga Pemasyarakatan sebagai lembaga yang mempunyai tujuan merealisasikan
sistem peradilan pidana dan memasyarakatan warga binaan.Karena sejarahnya Lembaga
pemasyarakatan dahulu dikenal sebagai penjara yang merupakan tempat melaksanakan
pidana pembatasan kemerdekaan seorang terpidana sesuai dengan undang-undang No 12
Tahun 1995.Dalam prosesnya, Lembaga Pemasyarakatan kerap kali mengalami berbagai
kendala dalam memenuhi hak-hak dasar warga binaan termasuk pelayanan terhadap
pengunjung.Beberapa faktor yang mempengaruhi diantaranya kelengkapan sarana dan
2
prasarana serta kwalitas dari Aparatur Sipil Negara(ASN) yang bertugas di lapas.Hal-hal
demikian juga berlaku di Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Arga Makmur, yang dalam
pelaksanaan fungsinya kini dibantu oleh CPNS angkatan 2020 termasuk penulis yang kini
sedang melaksanakan Pelatihan Dasar.
Terdapat beberapa materi yang menjadi materi ajar dalam Pelatihan dasar CPNS
tahun 2021,yakni ANEKA,peran dan kedudukan PNS dalam NKRI (wholeofgovernment,
manajemen ASN, dan pelayanan publik), dan wawasan kebangsaan danbela negara. Nilai-
nilai ANEKA merupakan salah satu instrumenyang digunakan sebagai panduan analisis
dalam rancangan aktualisasi ini. Untuk memahami secarakomprehensif setiap nilai dasar
ANEKA tersebut, maka perlu untuk mengetahui nilai-nilai turunan yang ada dalam setiap
nilai dasar Akuntabel, Nasionalisme, Etika Publik,Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi
tersebut. Berikut merupakan deskripsi nilai-nilaiturunandari nilai ANEKA.
Oleh karena itu ASN diharapkan tidakhanya bekerja dan melaksanakan apayang
menjadi tupoksinya melainkan dapat menjadi pemecah masalah di bidang yangdigelutinya.
Nilai-nilai mulia yang tersirat dalam ANEKA diharapkan tertanam dalamcalon-calon ASN
melalui habituasi.Habituasi (pembiasaan) di unit kerja dengan fokuspenyelesaian
permasalahan isu dan penerapan nilai-nilai ANEKA telah dilaksanakan.
Sehingga, makalah ini merupakan rancangan aktualisasi nilai-nilai ANEKA di unit kerja
pada Lapas Kelas II B Arga Makmur dengan gagasan pemecahan isu “Optimalisasi
Pengawasan dan Penjagaan Jalur Pantau Pos Menara Di Lembaga Pemasyarakatan Kelas
IIB Arga Makmur Pada Tahun 2021”
1.2 Tujuan
3
4. Dapat mengaktualisasi ke-lima nilai dasar yang diperoleh dari latihan dasar CPNS
golongan II, terkait tugas yang diamanatkan.
b) Bagi Organisasi
a) Bagi Peserta
3. Mampu menerapkan nilai-nilai etika public dengan menjunjung tinggi standar etika
public dalam pelaksanaan tugas.
b) Bagi organisasi
4
2. Terwujudnya organisasi yang dapat memberikan pelayanan prima dengan didasari
tata nilai PASTI (Profesional, Akuntabel, Sinergi, Transparan, Inovasi).
Ruang lingkup studi lapangan ini dilakukan pada Lembaga Pemasyarakatan Kelas
IIB Arga Makmur. Secara spesifik studi lapangan untuk menemukan isu-isu yang terdapat
pada Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Arga Makmur, dan dalam
mengaktualisasikannya menerapkan nilai-nilai dasar ANEKA (Akuntabilitas,
Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen dan Anti Korupsi) serta melakukan pendekatan
Pelayanan Publik, Manajemen ASN dan Whole of Government.
Visi :
Menjadi Lembaga yang akuntabel, transparan dan profesional dengan didukung
oleh petugas yang memiliki kompetensi tinggi yang mampu mewujudkan tertib
Pemasyarakatan
Misi :
1. Mewujudkan tertib pelaksanaan tugas pokok dan fungsi pemasyarakatan secara
konsisten dengan mengedepankan penghormatan terhadap Hukum dan Hak Asasi
Manusia
2. Membangun kelembagaan yang professional dengan berlandaskan pada
akuntabilitas dan transparansi terhadap pelaksanaan tugas pokok dan fungsi
Pemasyarakatan
3. Mengembangkan kompetensi dan Potensi Sumber Daya secara konsisten dan
berkesinambungan.
4. Mengembangkan kerjasama dengan mengoptimalkan keterlibatan Stake Holder
5
P : Profesional S : Serious (Serius dalam bekerja)
A : Akuntabel M : Minded (Pemikiran yang luas)
S : Sinergitas A : Active (Bekerja sungguh-sungguh)
T : Transparan R : Resnponsif (Peka Terhadap Lingkungan)
I : Inovatif T : Talk (komunikasi yang baik)
Lapas Kelas IIB Arga Makmur menjunjung tinggi tata nilai-nilai Organisasi “PASTI” yang
merupakan singkatan dari: Profesional, Akuntabel, Sinergi, Transparan, dan Inovatif.
a. Profesional: Aparatur Kementerian Hukum dan HAM adalah aparatur yang bekerja
keras untuk mencapai tujuan organisasi melalui penguasaan bidang tugasnya,
menjunjung tinggi integritas dan etika publik.
b. Akuntabel: setiap kegiatan dalam rangka penyelenggaraan pemerintah dapat
dipertanggung jawabkan kepada masyarakat sesuai dengan ketentuan atau
peraturan yang berlaku.
c. Sinergi: komitmen untuk membangun dan memastikan hubungan kerjasama yang
produktif serta kemitraan yang harmonis dengan para pemangku kepentingan untuk
menemukan dan melaksanakan solusi terbaik, bermanfaat dan berkualitas
d. Transparan: Kementerian Hukum dan HAM menjamin akses atau kebebasan bagi
setiap orang untuk memperoleh informasi tentang penyelenggaraan pemerintahan,
yakni informasi tentang kebijakan, proses pembuatan dan pelaksanaannya, serta
hasil-hasil yang dicapai.
e. Inovatif: Kementerian Hukum dan HAM mendukung kreatifitas dan
mengembangkan inisiatif untuk selalu melakukan pembaharuan dalam
penyelenggaraan tugas dan fungsinya.
6
c. Struktur Organisasi Satuan Kerja
Kasubbag
Tata Usaha
SYAFARUDIN
, S.H.
Ka. KPLP
AIDIL JUMIDI, S.H.,
M.H.
Kasubsi Peltatib
Kasubsi Perawatan KHAIDIR, S.H.
Nadik
ASADRI, S.Sos.
Kasubsi Giatja
SYARIF HIDAYAT, S.H.
Petugas Pengamanan
7
d. Tugas dan Fungsi Satuan Kerja
Tugas Pokok:
Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIb Arga Makmur Memiliki tugas Pokok “Melaksanakan
Pemasyarakatan Narapidana / Anak Didik”.
Fungsi:
Dalam melaksanakan tugas pokoknya Lapas Kelas IIB Arga Makmur mempunyai fungsi :
• Melakukan Pembinaan kepada Narapidana/Anak didik
• Memberikan bimbingan, mempersiapkan sarana dan mengelola hasil kerja
• Melakukan bimbingan social / kerohanian narapidana/anak didik
• Melakukan pemeliharaan keamanan dan tata tertib LAPAS.
• Melakukan urusan tata usaha dan rumah tangga
1. Akuntabilitas
8
a. Kepimpinan
Lingkungan yang akuntabel tercipta dari atas ke bawah dimana pimpinan
memainkan peranan yang penting dalam menciptakan lingkungannya. Proses
mempengaruhi atau memberikan teladan oleh pimpinan kepada anggotanya dalam upaya
mencapai tujuan organisasi.
b. Transparansi
Yaitu memiliki sikap terbuka dalam melakukan segala kegiatan termasuk dalam
berorganisasi maupun bekerja di birokrasi pemerintah. Transparansi diperlukan sebagai
produk kebijakan untuk mewujudkan profesional pegawai dalam melakukan pekerjaan.
c. Integritas
Dengan adanya integritas menjadikan suatu kewajiban untuk menjunjung tinggi
dan mematuhi semua hukum yang berlaku, undang-undang, kontrak, kebijakan, dan
peraturan yang berlaku.
Dengan adanya integritas institusi, dapat memberikan kepercayaan dan keyakinan
kepada publik dan atau stakeholders. Sehingga diperlukan sikap berani untuk jujur dan
konsisten dimana memiliki kesamaan antara ucapan dengan perbuatan. Artinya disini
sudah tidak mementingkan kepentingan pribadi maupun kelompok
e. Keadilan
Keadilan adalah landasan utama dari akuntabilitas. Keadilan harus dipelihara dan
dipromosikan oleh pimpinan pada lingkungan organisasinya. Oleh sebab itu, ketidakadilan
harus dihindari karena dapat menghancurkan kepercayaan dan kredibilitas organisasi yang
mengakibatkan kinerja akan menjadi tidak optimal.
f. Kepercayaan
9
Rasa keadilan akan membawa pada sebuah kepercayaan. Kepercayaan ini yang
akan melahirkan akuntabilitas. Dengan kata lain, lingkungan akuntabilitas tidak akan lahir
dari hal-hal yang tidak dapat dipercaya.
g. Keseimbangan
Untuk mencapai akuntabilitas dalam lingkungankerja, makadiperlukan adanya
keseimbanganantara akuntabilitas dan kewenangan, serta harapan dan kapasitas. Setiap
individu yang ada di lingkungan kerja harus dapat menggunakan kewenangannya untuk
meningkatkan kinerja. Adanya peningkatan kerja juga memerlukanadanya perubahan
kewenangan sesuai kebutuhan yang dibutuhkan. Selain itu, adanya harapan dalam
mewujudkan kinerja yang baik juga harus disertai dengan keseimbangan kapasitas sumber
daya dan keahlian (skill) yang dimiliki.
h. Kejelasan
Kejelasan juga merupakan salah satu elemen untuk menciptakan dan
mempertahankan akuntabilitas. Agar individu atau kelompok dalam melaksanakan
wewenang dan tanggungjawabnya, mereka harus memiliki gambaran yang jelas tentang
apa yang menjadi tujuan dan hasil yang diharapkan. Dengan demikian, fokus utama untuk
kejelasan adalah mengetahui kewenangan, peran dan tanggungjawab, misi organisasi,
kinerja yang diharapkan organisasi, dan sistem pelaporan kinerja baik individu maupun
organisasi.
i. Konsisten
Konsistensi menjamin stabilitas. Penerapan yang tidak konsisten dari sebuah
kebijakan, prosedur,sumber daya akan memilikikonsekuensi terhadap tercapainya
lingkungan kerja yang tidak akuntabel, akibat melemahnya komitmen dan kredibilitas
anggota organisasi.
2. Nasionalisme
10
a. Keimanan
Yaitu bentuk keyakinan, ketetapan hati, dan keteguhan hati.
b. Ketaqwaan
Terpeliharanya sifat diri untuk tetap taat melaksanakan perintah Allah SWT dan
menjauhi segala larangan-Nya, keinsyafan yang diikuti kepatuhan dan ketaatan.
c. Kesetaraan
Sejajar, sama tingkatannya, sebanding.
d. Keadilan
Sikap yang berpihak kepada yang benar, tidak memihak salah satunya, tidak berat
sebelah.
e. Integritas
Kesesuaian antara ucapan dan perbuatan.
f. Keberadaban
Berkesopanan, ketinggian tingkat kecerdasan lahir dan bathin atau kebaikan budi
pekerti.
g. Persatuan dan Kesatuan
Gabungan, perihal satu.
h. Kedamaian
Keadaan damai, kehidupan aman dan tenteram.
i. Keselarasan
Keserasian, kesesuian, kesamaan (sikap, tujuan dan sebagainya).
j. Kebijaksanaan
Selalu menggunakan akal budi, arif, adil, kecakapan dalam menghadapi dan
memecahkan suatu masalah.
k. Mufakat
Setuju, seia sekata.
3. Etika Publik
Etika publik merupakan sebuah refleksi terhadap baik / buruk, yang harus / tidak
boleh dilakukan. Refleksi tentang etika publik ini disarikan dari sumber-sumber norma
yang ada di Indonesia, di mulai dari Pancasila, peraturan perundang-undangan, sampai
kepada peraturan yang ada di Standard Operational Procedure (SOP) yang ada di tiap
instansi.
11
a. Kejujuran
Sifat (keadaan) jujur; ketulusan; kelurusan (hati).
b. Amanah
Sesuatu yang dipercayakan (dititipkan) kepada orang lain.
c. Keadilan
Sifat (perbuatan, perlakuan, dan sebagainya) yang adil.
d. Nepotisme
Perilaku yang memperlihatkan kesukaan yang berlebihan kepada kerabat dekat.
e. Gratifikasi
Pemberian yang diberikan karena layanan atau manfaat yang diperoleh.
f. Kebohongan Publik
4. Komitmen Mutu
12
5. Anti Korupsi
Anti Korupsi merupakan bentuk negasi dan upaya preventif terhadap korupsi.
Korupsi sendiri merupakan penyelewengan atau penyalahgunaan uang negara untuk
keuntungan pribadi / oranglain. Demi membentengi diri dari korupsi. Adapun nilai-nilai
yang terkandung antara lain:
a. Jujur
Lurus hati; tidak berbohong (misalnya dengan berkata apa adanya)
b. Peduli
Mengindahkan; memperhatikan; menghiraukan.
c. Mandiri
Dalam keadaan dapat berdiri sendiri; tidak bergantung pada orang lain.
d. Disiplin
Ketaatan (kepatuhan) kepada peraturan (tata tertib dan sebagainya)
e. Tanggung Jawab
Keadaan wajib menanggung segala sesuatunya (kalau terjadi apa-apa boleh
dituntut, dipersalahkan, diperkarakan, dan sebagainya).
f. Kerja Keras
g. Sederhana
Bersahaja; tidak berlebih-lebihan.
h. Berani
Mempunyai hati yang mantap dan rasa percaya diri yang besar dalam menghadapi
bahaya, kesulitan, dan sebagainya; tidak takut.
i. Adil
Sepatutnya;tidak sewenang-wenang.
13
b. Whole of Goverment, berupa pengetahuan tentang sistem pengelolaan
pemerintahan yang terintegrasi dalam penyelenggaraan pemberian pelayanan
melalui pembelajaran konsep Whole of Goverment (WoG), penerapan WoG, dan
Best Practice penerapan WoG dalam pemberian pelayanan yang terintegrasi. WoG
meliputi nilai dasar integrasi, koordinasi dan kapasitas.
1.8 Biodata
1. Peserta
2. Mentor/Atasan
14
BAB III
1. Kurangnya optimalisasi pada pelayanan jempol vica (jempu bola video call)
Jempol vica merupakan pelayanan pada Lapas Arga makmur yang menggunakan
teknologi vidio call untuk menghubungi serta komunikasi antar wbp dan keluarganya,
pelayanan ini menggantikan pelayanan besukan yang mana tidak memungkinkan pada
tahun tahun ini dikarenakan adanya pandemi Covid-19. Pelayanan ini sangat bagus,
dimana memudahkan pembesukan tetapi pada saat ini, pelayanan ini masih kurang optimal
mulai dari warga wbp yang belum mengetahui pelayanan ini, masih sulitnya akses internet
di wilayah Bengkulu Utara, masih adanya penggunaan alat komunikasi seperti handphone
pada wbp di dalam kamar sel dan hanya sesekali pelayanan ini digunakan oleh WBP.
2. Kurangnya kesadaran tentang kebersihan dan kesehatan WBP dan tahanan pada
kamar sel dan blok
15
diantisipasi dengan baik, dengan menyediakan sarana dan prasana, seperti : sapu, tempat
sampah, tempat cuci tangan dan obat-obatan yang ada di klinik hingga himbauan dari
petugas untuk menjaga kebersihan dan juga kesehatan pada WBP itu sendiri, hanya
kepdulian WBP itu sendiri untuk meningkatkan kebersihan dan kesehatannya.
Pengawasan dan penjagaan jalur pantau pos menara sudah ada tetapi kurang
optimal, ini dilihat dari tidak adanya buku laporan di pos, kurang disiplinnnya petugas
menempati posisi pos, jarang adanya patroli sekitar jalur pantau pos, sehingga perlu
beberapa tindakan segara mengingat ini berkaitan dengan kemanan dan pengamanan.
4. Optimalisasi pada inovasi tilang mantan (titipan langsung makanan dan barang
tahanan)
Pada inovasi tilang mantan masih banyak problematika yang dialami mulai dari
makanan dan barang tahanan dari keluarga WBP yang tidak sesuai oleh peraturan hingga
penitipan yang tidak sesuai jamnya.
5. Optimalisasi pada inovasi rupawan kelar(reward and punishment wbp lapas arga
makmur)
Inovasi rupawan kelar merupakan bentuk apresiasi kepada WBP karena telah
berperilaku baik, wujud apresiasi tersebut dengan diadakannya musik dangdutan satu hari
full kepada WBP, masalah yang dialami adalah kurangnya biaya pada kegiatan tersebut.
Dalam hal ini, penetapan core isu dilakukan dengan menggunakan teknik tapisan
isu dengan metode APKL ( Aktual, Problematik, Kekhayalakan, Kelayakan ) dan USG (
Urgency, Seriousness, Growth ).
Hal ini bertujuan untuk dapat memilih isu yang lebih prioritas dibandingkan isu –
isu lainnya, dengan cara menapis isu dengan teknik APKL untuk melakukan seleksi
pertama dan dilanjutkan dengan teknik USG untuk menemukan isu yang paling prioritas
16
menurut keadaan yang ada.
Metode APKL menggunakan teknik scoring dalam melakukan tapisan isu. Aktual,
yang berarti bahwa isu tersebut benar-benar terjadi dan sedang hangat dibicarakan dalam
masyarakat. Problematik, artinya isu tersebut memiliki dimensi masalah yang kompleks,
sehingga perlu dicarikan segera solusinya. Kekhalayakan, yang memiliki arti bahwa isu
tersebut menyangkut hidup orang banyak. Kelayakan, yaitu isu tersebut masuk akal,
realistis, relevan, dan dapat dimunculkan inisiatif pemecahan masalahnya. Analisis APKL
menggunakan rentang nilai 1-5 yang menandakan tingkat kepentingan isu tersebut untuk
segera ditemukan solusinya.
Kriteria Prioritas
No Isu Aktual Skor
A P K L
Masalah
Kurangnya optimalisasi
1. pada pelayanan jempol 4 3 4 3 14 V
Kurangnya kesadaran
2. tentang kebersihan dan 5 4 4 5 18 II
Optimalisasi Pengawasan
3. dan Penjagaan Jalur 5 5 5 5 20 I
17
4. Optimalisasi pada inovasi 4 3 4 4 15 IV
18
1 Tidak Hangat / Tidak Terjadi
19
Berdampak pertumbuhan masalahnya dalam tempo waktu < 3
4
Bulan
Cukup Berdampak pertumbuhan masalahnya dalam tempo waktu
3
< 6 Bulan
Kurang Berdampak pertumbuhan masalahnya dalam tempo
2
waktu < 1 tahun
1 Tidak Serius akibat yang ditimbulkan (Tidak ditindaklanjuti)
Berdasarkan Teknik analisis APKL pada tabel 2.1., didapatkan tiga (3) isu dengan
skor tertinggi yang akan menjadi prioritas masalah, kemudian dianalisis menggunakan
teknik analisis USG (Urgency, Seriousness, dan Growth) untuk penetapan kriteria kualitas
isu. Berikut hasil analisis menggunakan Teknik USG.
Kriteri Priorita
N Isu Aktual a Sko s
o U S G r
Masala
h
Berikut merupakan Matriks Deskripsi Indikator penentuan rentang nilai pada Teknik anaslisis
USG
20
Tabel 1.7 Matriks Deskripsi Indikator Nilai Urgency
21
Berdampak pertumbuhan masalahnya dalam tempo waktu < 3
4
Bulan
Cukup Berdampak pertumbuhan masalahnya dalam tempo waktu
3
< 6 Bulan
Kurang Berdampak pertumbuhan masalahnya dalam tempo
2
waktu < 1 tahun
1 Tidak Serius akibat yang ditimbulkan (Tidak ditindaklanjuti)
Berdasarkan Teknik Analisis Tapisan isu dengan metode USG pada Tabel 2.6.,
didapatkan kesimpulan kriteria kualitas isu yang akan diangkat yaitu: “Optimalisasi
Pengawasan dan Penjagaan Jalur Pantau Pos Menara”
Setelah dilakukan analisis menggunakan teknik tapisan isu menggunakan teknik USG
dan isu yang mendapatkan skor tertinggi yaitu isu Optimalisasi Pengawasan dan
Penjagaan Jalur Pantau Pos Menara dengan skor 15, kemudian isu dianalisis
menggunakan teknik analisis isu Fish Bone. Berikut hasil analisis isu menggunakan teknik
analisis Fish Bone:
Akibat
MATERIAL MAN KURANG
Tidak adanya Kurang OPTIMALNYA
buku pelaporan disiplinnya
petugas sehingga PENJAGAAN PADA
jarang mengisi
JALUR PANTAU
pos jaga
POS SEHINGGA
BISA
Kurang Kurang MENGURANGI
maksimalnya aktifnya
petugas dalam pembunyian KEAMANAN DAN
menjalani SOP lonceng dan
PENGAMANAN
pelaporan jaga
dari alat PADA LAPAS
METHOD MACHINE komunikasi
22
2.2 Gagasan Pemecahan Masalah
Pernasalahan yang saya angkat merupakan isu bagian dari pengamanan dan keamanan
sehingga ini sangat berkaitan erat dengan tugas kami sebagai penjaga tahanan, kegiatan
penjagaan di sekitar pos selama saya melakukan masa habituasi , yaitu hanya menempati
posisi pos, dimana posisi tersebutsudah diberi arahan oleh komandan. kegiatan penjagaan
sekitar jalur pantaupos ini sudah ada, namun kurang maksimal penjagaannya, seharusnya
adanya laporan dari pos, adanya kordinasi antara pos dan penjagaan blok dan komandan,
pembunyian lonceng yang menandakan kondisi sekitar pos, hingga deteksi dini dengan
melakukan patroli sekitar area pos. Dengan adanya hal-hal tersebut dapat diharapkan hal-
hal yang tidak diinginkan seperti pelarian WBP atau tahanan atau masuknya barang-barang
terlarang melalui jalur pos dan hal lain-lain yang dapat merusak keamanan dan pengamanan
lapas.
23
6. Membuat himbaun untuk mengisi Kreatifitas/ Inovasi
buku laporan di pos menara
24
NO KEGIATAN TAHAPAN OUTPUT/HASIL KETERKAITAN KONTRIBUSI PENGUATAN
KEGIATAN SUBSTANSI MATA TERHADAP NILAI
VISI DAN MISI ORGANISASI
PELATIHAN ORGANISASI
1 Melaporkan 1.Menentukan 1.Mendapatkan Mendapatkan kejelasan waktu Kegiatan Kegiatan
Kepada Jadwal Jadwal yang pertemuan saat melakukan koordinasi yang
tersebut
Mentor Pertemuan sesuai koordinasi dengan mentor dilakukan
Mengenai berkontribusi dengan
(Akuntabilitas). Melakukan
Rencana profesional dan
Keputusan/Musyawarat dengan misi
Kegiatan 2. .Konsultasi 2.Dalam kegiatan akuntabel akan
Yang Akan di Mengenai konsultasi, dengan mentor saat melakukan yaitu menguatkan nilai
Lakukan Pelaksanaan Menjelaskan koordinasi terkait organisasi yaitu :
Mewujudkan
Perihal jadwalpertemuan PROFESIONAL,
Perencanaan (Nasionalisme).Menggunakan aparatur AKUNTABEL,
secara detail dan tutur kata yang sopan ketika SINERGI,
Kementerian
Sistematis TRANSPARAN
melakukan percakapan dengan
Kepada pimpinan Hukum dan dan INOVATIF
untuk mentor (Etika Publik).
Melakukan komunikasi yang Hak Asasi
Mendapatkan
persetujuan. efektif dan efiesien mengingat Manusia yang
jadwal atasan sangat padat profesional
(Komitmen Mutu).Tepat
3. Meminta 3. Dalam hal ini Waktu ketika bertemu dengan dan
dukungan meminta
mentor sesuai dengan yang berintegritas
dalam dukungan kepada
pelaksanaan pimpinan agar telah disepakati (Anti
kegiatan kegiatan yang Korupsi).
akan dilakukan
dapat berjalan
maksimal.
25
2 Melakukan 1.melakukan 1.Laporan Saya akan mengamati Kegiatan Kegiatan
deteksi dini kegiatan melalui
Pengamatan keadaan jalur pos dengan tersebut koordinasi yang
dengan kontrol whatsapp kepada
dan deteksi keliling di Ka.KPLP baik dan penuh tanggung berkontribusi dilakukan
sekitar area
dini dengan jawab (Akuntabilitas dengan misi dengan
geranggang
kontrol atau jalur pos, ).Saya akan melakukan yaitu profesional dan
mengamati dan
keliling saat kegitaan ini demi Mewujudkan akuntabel akan
mengawasi
menjaga pos daerah tersebut memelihara ketertiban aparatur menguatkan nilai
terutama pada
menara dalam kepentingan bersama Kementerian organisasi yaitu :
saluran air
kamar sel, (Nasionalisme).Dalam Hukum dan PROFESIONAL,
ventilasi kamar
kontrol keliling dengan Hak Asasi AKUNTABEL,
sel, plafon
kamar sel dan cermat (Etika Publik). Manusia yang SINERGI,
waspada pada
Dalam melakukan kegiatan profesional TRANSPARAN
barang-barang
yang ini saya akan menggunakan dan dan INOVATIF
mencurigakan
waktu yang efesien dan berintegritas
2. melakukan 2.terjalin memberikan hasil yang
kordinasi kordinasi yang
efektif (KomitmenMutu).
dengan petugas baik saat bertugas
lain dan Saya akan melakukan
komandan
kegiatan ini tanpa adanya
apabila terjadi
sesuatu tekanan dari atasan dan
WBP sehingga saya
melakukan ini dengan baik
(Anti korupsi).
26
Membunyikan 1.membunyikan 1.menciptakan Bertanggung jawab pada tugas Kegiatan Kegiatan
3
lonceng pos lonceng pada suasana aman yang diberikan (akuntabilitas), tersebut koordinasi yang
yang saat penjagaan dan terkendali menjaga keamanan dan berkontribusi dilakukan
menandakan pos pengaman saat bertugas dengan misi dengan
keadaan jalur menandakan (Nasionalisme), Berkordinasi yaitu profesional dan
pantau pos keadaan aman dengan baik sesama petugas Mewujudkan akuntabel akan
dalam kondisi dan juga (Etika Publik), Memahami aparatur menguatkan nilai
aman membunyikan SOP merupakan upaya Kementerian organisasi yaitu :
terkendali lonceng dengan mewujudkan ASN yang Hukum dan PROFESIONAL,
isyarat tanda berorientasi mutu dalam Hak Asasi AKUNTABEL,
bahaya apabila mengoptimalkan keamanan Manusia yang SINERGI,
ada kejadian dan pengaman (Komitmen profesional TRANSPARAN
yang Mutu), Disiplin dalam dan dan INOVATIF
mengganggu menjalankan tugas(Anti berintegritas
keamanan dan Korupsi)
pengamanan
27
4 1.Membuat 1.Melaporkan 1.buku laporan Bertanggung jawab pada Kegiatan Kegiatan
serta kepada pos penjagaan tugas yang diberikan tersebut koordinasi yang
mengisi Ka.KPLP (akuntabilitas), menjaga berkontribusi dilakukan
buku untuk keamanan dan pengaman dengan misi dengan
laporan pada membuat buku saat bertugas yaitu profesional dan
pos menara laporan pos (Nasionalisme), Mewujudkan akuntabel akan
Berkordinasi dengan baik aparatur menguatkan nilai
2. mengisi 2.adanya sesama petugas (Etika Kementerian organisasi yaitu :
buku pos pelaporan yang Publik), Memahami SOP Hukum dan Hak PROFESIONAL,
penjagaan aktual dengan merupakan upaya Asasi Manusia AKUNTABEL,
yang telah adanya buku mewujudkan ASN yang yang profesional SINERGI,
dibuat pelaporan pos berorientasi mutu dalam dan berintegritas TRANSPARAN
penjagaan mengoptimalkan keamanan dan INOVATIF
sehingga lebih dan pengaman (Komitmen
menciptakan Mutu), Disiplin dalam
situasi yang aman menjalankan tugas(Anti
dan terkendali Korupsi)
28
5 Melaporkan 1.Meminta 1.adanya laporan Bertanggung jawab pada Kegiatan Kegiatan
koordinasi yang
situasi, izin kepada langsung kepada tugas yang diberikan tersebut
dilakukan
kondisi, dan Ka.KPLP atas atasan dan (akuntabilitas), menjaga berkontribusi dengan
profesional dan
waktu laporan menciptakan keamanan dan pengaman dengan misi
akuntabel akan
aplusan ke suasana yang saat bertugas yaitu menguatkan nilai
organisasi yaitu :
aplikasi ke aman dan (Nasionalisme), Mewujudkan
PROFESIONAL,
grup aplikasi terkendali Berkordinasi dengan baik aparatur AKUNTABEL,
SINERGI,
whatsapp sesama petugas (Etika Kementerian
TRANSPARAN
Ka.KPLP Publik), Memahami SOP Hukum dan Hak dan INOVATIF
merupakan upaya Asasi Manusia
mewujudkan ASN yang yang profesional
berorientasi mutu dalam dan berintegritas
mengoptimalkan keamanan
dan pengaman (Komitmen
Mutu), Disiplin dalam
menjalankan tugas(Anti
Korupsi)
29
NO KEGIATAN TAHAPAN OUTPUT/HASIL KETERKAITAN SUBSTANSI KONTRIBUSI PENGUATAN
KEGIATAN MATA PELATIHAN TERHADAP VISI NILAI
DAN MISI ORGANISASI
ORGANISASI
6 Membuat 1.meminta izin 1.Tulisan Bertanggung jawab pada Kegiatan Kegiatan
himbaun dan himbauan untuk tugas yang diberikan tersebut koordinasi yang
untuk berkordinasi mengisi buku pos (akuntabilitas), menjaga berkontribusi dilakukan
mengisi kepada keamanan dan pengaman dengan misi dengan
buku Ka.KPLP saat bertugas yaitu profesional dan
laporan di untuk (Nasionalisme), Mewujudkan akuntabel akan
pos menara membuat Berkordinasi dengan baik aparatur menguatkan nilai
himbauan sesama petugas (Etika Kementerian organisasi yaitu :
untuk mengisi Publik), Memahami SOP Hukum dan Hak PROFESIONAL,
laporan nuku merupakan upaya Asasi Manusia AKUNTABEL,
pos penjagaan mewujudkan ASN yang yang profesional SINERGI,
berorientasi mutu dalam dan berintegritas TRANSPARAN
mengoptimalkan keamanan dan INOVATIF
dan pengaman (Komitmen
Mutu), Disiplin dalam
menjalankan tugas(Anti
Korupsi)
30
7 Menerapkan 1.menerapkan 1. adanya apel Bertanggung jawab pada Kegiatan Kegiatan
Jadwal Piket jadwal piket aplusan pada tugas yang diberikan tersebut koordinasi yang
serta serta pergantian regu (akuntabilitas), menjaga berkontribusi dilakukan
melakukan berdiskusi penjagaan keamanan dan pengaman dengan misi dengan
evaluasi tentang saat bertugas yaitu profesional dan
kegiatan evaluasi (Nasionalisme), Mewujudkan akuntabel akan
penjagaan kepada atasan Berkordinasi dengan baik aparatur menguatkan nilai
yang telah dan juga sesama petugas (Etika Kementerian organisasi yaitu :
berlangsung petugas lainya Publik), Memahami SOP Hukum dan Hak PROFESIONAL,
melalui apel merupakan upaya Asasi Manusia AKUNTABEL,
mewujudkan ASN yang yang profesional SINERGI,
berorientasi mutu dalam dan berintegritas TRANSPARAN
mengoptimalkan keamanan dan INOVATIF
dan pengaman (Komitmen
Mutu), Disiplin dalam
menjalankan tugas(Anti
Korupsi)
31
a. Rekapitulasi Rencana Habituasi Nilai – Nilai Dasar PNS
Setelah membuat rancangan kegiatan yang akan dilaksanakan, berikut merupakan rekapitulasi jumlah aktualisai nilai – nilai dasar PNS per
kegiatan yang akan dilaksanakan.
1 Akuntabilitas 3 3 4 3 3 3 19
2 Nasionalisme 3 3 4 3 3 3 19
3 Etika Publik 3 3 4 3 3 3 19
4 Komitmen Mutu 3 3 4 3 3 3 19
5 Anti Korupsi 3 3 4 3 3 3 19
32
b. Jadwal Kegiatan
Pelaksanaan aktulisasi ini dilaksanakan pada Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Arga Makmur pada bulan agustus 2021 hingga
oktober 2021 dengan melakukan 6 Kegiatan yang didalamnya terkandung Nilai-Nilai Dasar ASN yaitu: Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika
Pulik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi atau dikenal juga dengan ANEKA.
33
BAB III
PENUTUP
2.5 Kesimpulan
Pegawai Negeri Sipil (PNS) merupakan bagian dari Aparatur Sipil Negara (ASN)
yang memiliki peranan penting dalam menentukan keberhasilan penyelenggaraan
pemerintahan dan pembangunan di Indonesia saat ini. Dalam Undang-Undang Nomor 5
Tahun 2014 tentang ASN, terdapat 3 fungsi ASN yaitu sebagai pelaksana kebijakan publik,
pelayan publik, perekat dan pemersatu bangsa. Terdapat beberapa nilai-nilai dasar yang
harus dikuasai oleh ASN. Nilai-nilai dasar tersebut diantaranya akuntabilitas, nasionalisme,
etika publik, komitmen mutu, dan anti korupsi. Kelima nilai-nilai dasar tersebut harus
dimiliki oleh ASN agar dapat menjalankan tugasnya dengan baik sebagai ASN yang
profesional.
Dampak yang akan terjadi apabila isu tidak dipecahkan adalah akan kurang
maksimalnya pengaman dan keamanan pada LAPAS terutama pada bagian pos menara
jaga, ini akan mengakibatkan hal-hal yang tidak diinginkan seperti pelarian WBP,
masuknya benda benda terlarang. Diharapkan dengan adanya rancangan aktualisasi ini
kewaspadaan terkait dengan pengamanan dan keamanan bertambah sehingga menciptakan
kondisi yang aman, kondusif dan terkendali.
2.6 Saran
Pelaksanaan kegiatan yang ada dalam rancangan aktualisasi ini, diharapkan tidak
terhenti sampai pelatihan dasar (Latsar) ini saja, melainkan terus berlanjut dikedepannya,
agar menjadi ASN yang mengimplememtasikan nilai-nilai dasar ASN dalam kehidupan
sehari- hari dan menjadi ASN yang berintegritas
34
DAFTAR PUSTAKA
Modul:
Lembaga Administrasi Negara. 2017. Pelayanan Publik: Modul Pelatihan Dasar Calon
Pegawai Negeri Sipil Golongan II. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.
Lembaga Administrasi Negara. 2020. Etika Publik: Modul Pelatihan Dasar Calon Pegawai
Negeri Sipil Golongan II. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.Lembaga Administrasi
Negara. 2020. Komitmen Mutu: Modul Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil
Golongan II. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.
Lembaga Administrasi Negara. 2020. Anti Korupsi: Modul Pelatihan Dasar Calon Pegawai
Negeri Sipil Golongan II. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.
Peraturan Perundang-undangan:
Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 1999 tentang Syarat Dan Tata Cara Pelaksanaan
Hak Warga Binaan Pemasyarakatan;
Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2017 tentang Manajemen Pegawai Negeri Sipil;
35
SEMINAR RANCANGAN AKTUALISASI
1.Akuntabilitas
2.Nasionalisme
3.Etika Publik
4.Komitmen Mutu
5.Anti Korupsi
ANALISIS APKL
Metode APKL menggunakan teknik scoring dalam melakukan lapisan isu. Aktual,
yang berarti bahwa isu tersebut benar-benar terjadi dan sedang hangat
dibicarakan dalam masyarakat. Problematik, artinya isu tersebut memiliki dimensi
masalah yang kompleks, sehingga perlu dicarikan segera solusinya.
Kekhalayakan, yang memiliki arti bahwa isu tersebut menyangkut hidup orang
banyak. Kelayakan, yaitu isu tersebut masuk akal, realistis, relevan, dan dapat
dimunculkan inisiatif pemecahan masalahnya. Analisis APKL menggunakan
rentang nilai 1-5 yang menandakan tingkat kepentingan isu tersebut untuk
segera ditemukan solusinya.
IDENTIFIKASI ISU MENGGUNAKAN APKL
N ISU KRITERIA JUMLAH
O
A P K L
1 Kurangnya optimalisasi pada 4 3 4 3 14
pelayanan jempol vica (jempu bola
video call)
2 Melakukan Pengamatan dan deteksi dini dengan kontrol III IV I II III IV I II III IV
keliling saat menjaga pos menara
4 Membuat serta mengisi buku laporan pada pos menara III IV I II III IV I II III IV
6 Membuat himbaun untuk mengisi buku laporan di pos III IV I II III IV I II III IV
menara