Anda di halaman 1dari 2

A: Selamat pagi ibu, perkenalkan saya perawat indah yg berdinas pada pagi hari ini dari jam

07-14.00. Boleh sebutkan nama dan tanggal lahirnya?


D: menyebutkan nama panjang dan tanggal lahir
A: kakak senang dipanggil apa?
D: dinda
A: baik kak dinda hari ini kita akan berdiskusi tentang penyakit yg ibu alami yaitu HIV.
untuk waktunya kurang lebih 10 menit melalui zoom ini ya ibu
D: baik sus
A: baik ka, bagaimana perasaan kakak setelah di diagnosa terinfeksi HIV?
D: perasaan saya saat mengetahui saya terkena infeksi hiv saya sedih, syok dan takut di
kucilkan oleh tetangga sus
A: mengapa kakak  bisa terinfeksi hiv  bisa kakak ceritakan?
D: jadi saya sering berganti² pasangan sus dan pasangan saya yg dulu itu rata2 ga pakai
kondom sus saat berhubungan intim
A: Apakah sebelumnya pernah tahu tentang HIV/AIDS ?
D: tidak tahu sus
A: baik kak hiv itu human immunodeficiency virus, virus yang merusak sistem kekebalan
tubuh dengan menginfeksi dan menghancurkan sel CD4. CD4 itu bagian dari sel darah putih
atau limfosit Jika makin banyak sel CD4 yang hancur, daya tahan tubuh akan makin melemah
sehingga rentan diserang berbagai penyakit. HIV dapat ditularkan melalui pertukaran
berbagai cairan tubuh dari orang yang terinfeksi, seperti darah, ASI (Air Susu Ibu), semen
dan cairan vagina. HIV juga dapat ditularkan dari seorang ibu ke anaknya selama
kehamilan dan persalinan. Orang tidak dapat terinfeksi melalui kontak sehari-hari seperti
mencium, berpelukan, berjabat tangan, atau berbagi benda pribadi, makanan, atau air.
A: apa gejala awal yang kak dinda rasakan?
D: gejala awal yang saya rasakan itu demam, terus saya suka kelelahan, sakit kepala, dileher
saya bengkak bulet gitu sus, luka pada kemaluan, sering berkeringat pada malam hari.
A: siapa orang pertama yang kakak beri tahu bahwa kak dinda menderita hiv?
D: orang yang pertama kali saya beritahu itu ibu saya sus
A: baik lalu bagaimana tanggapan ibu kakaa saat mengetahui bahwa kak dinda menderita
hiv?
D: ibu saya sedih, kaget, dan awal2 gabisa menerima saya menderita hiv tapi lama kelamaan
bisa nerima sus
A: dimana kakak pertama kali melakukan tes VCT?
D: di RS restu kasih sus
A: baik kak dinda, sejak kapan kakak di diagnosa terkena HIV?
D: sekitar 5 tahun yang lalu sus
A: bagaimana tanggapan keluarga kakak?
D: saat saya kena hiv keluarga saya menjauhi saya
A: apakah ada yang mendukung kakak dari awal hingga sekarang ini?
D: ada sus
A: apakah kak dinda sekarang sedang menjalani terapi ARV?
D: iya sus, saya sedang menjalani terapi ARV
A: Pada orang yang terinfeksi HIV, sistem kekebalan tubuh akan melemah sehingga sulit
melindungi dari berbagai penyakit infeksi. Bagi kebanyakan orang, minum obat ARV sangat
efektif untuk mengendalikan gejala HIV.
Obat ini diharapkan dapat mengendalikan infeksi virus sehingga pasien ODHA bisa hidup
sehat sekaligus mengurangi risiko penularan kepada orang lain.

Obat antiretroviral (ARV) bekerja dengan cara mengurangi jumlah viral load HIV sampai ke
kadar yang sangat rendah, bahkan mungkin virus tidak lagi terdeteksi dalam tes viral load
untuk HIV.

Dengan begitu, infeksi virus HIV tidak dapat menyebabkan gangguan pada sistem imun.
Viral load HIV adalah perbandingan jumlah partikel virus HIV per 1 mililiter dalam darah.

Pasien pengidap HIV/AIDS yang rutin minum obat ARV memiliki risiko sangat rendah untuk
menularkan penyakit HIV secara seksual pada pasangannya yang HIV-negatif.
D: oh gitu ya sus
A: apakah kak dinda tau efek samping dari terapi ARV( anti retrovial)?
D: tidak sus
A: baik kak saya akan memberitahu efek samping dari terapi obat anti retrovial.
Biasanya, efek samping akan timbul setelah obat diminum pertama kali itu diare, pusing,
sakit kepala, mudah lelah, demam, ruam dan muntah.
Obat-obatan ini dapat menyebabkan efek samping selama beberapa minggu pertama. Jika
efek samping bertambah buruk atau bertahan lebih lama dari beberapa minggu, sebaiknya
konsultasikan ke dokter lebih lanjut.
D: oh gitu ya sus
A: iya kak, apakah ada manfaatnya setelah kaka menjalani terapi?
D: ada sus
A: baik kak, terimakasih banyak untuk waktunya, sebelumnya saya ingin bertanya efek
samping dari obat anti retrovial itu apa?
D: efek samping dari obat anti retrovial itu bisa diare, pusing, sakit kepala, mudah lelah,
demam, ruam dan muntah.
A: wah betul sekali kak dinda kalau seperti itu kita sudahi bercakap² hari ini, jangan lupa
untuk rutin meminum obat anti retrovialnya yaaa. Saya pamit dulu.

Anda mungkin juga menyukai