Naskah Hiv Ambar
Naskah Hiv Ambar
Obat antiretroviral (ARV) bekerja dengan cara mengurangi jumlah viral load HIV sampai ke
kadar yang sangat rendah, bahkan mungkin virus tidak lagi terdeteksi dalam tes viral load
untuk HIV.
Dengan begitu, infeksi virus HIV tidak dapat menyebabkan gangguan pada sistem imun.
Viral load HIV adalah perbandingan jumlah partikel virus HIV per 1 mililiter dalam darah.
Pasien pengidap HIV/AIDS yang rutin minum obat ARV memiliki risiko sangat rendah untuk
menularkan penyakit HIV secara seksual pada pasangannya yang HIV-negatif.
D: oh gitu ya sus
A: apakah kak dinda tau efek samping dari terapi ARV( anti retrovial)?
D: tidak sus
A: baik kak saya akan memberitahu efek samping dari terapi obat anti retrovial.
Biasanya, efek samping akan timbul setelah obat diminum pertama kali itu diare, pusing,
sakit kepala, mudah lelah, demam, ruam dan muntah.
Obat-obatan ini dapat menyebabkan efek samping selama beberapa minggu pertama. Jika
efek samping bertambah buruk atau bertahan lebih lama dari beberapa minggu, sebaiknya
konsultasikan ke dokter lebih lanjut.
D: oh gitu ya sus
A: iya kak, apakah ada manfaatnya setelah kaka menjalani terapi?
D: ada sus
A: baik kak, terimakasih banyak untuk waktunya, sebelumnya saya ingin bertanya efek
samping dari obat anti retrovial itu apa?
D: efek samping dari obat anti retrovial itu bisa diare, pusing, sakit kepala, mudah lelah,
demam, ruam dan muntah.
A: wah betul sekali kak dinda kalau seperti itu kita sudahi bercakap² hari ini, jangan lupa
untuk rutin meminum obat anti retrovialnya yaaa. Saya pamit dulu.