Anda di halaman 1dari 2

Salam

Perkenalan

Pendidikan menurut KHD adalah memberi tuntunan terhadap segala kekuatan kodrat yang
dimiliki anak agar ia mampu mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya
baik sebagai seorang manusia maupun sebagai anggota masyarakat.

Untuk lebih memahaminya, yuk coba simak ilustrasi berikut ini:

Seorang peternak unggas memelihara ayam, bebek, dan burung.

Peternak menginginkan hasil maksimal dari tiap hewan peliharaannya dengan cara merawat
hewan – hewan tersebut sesuai dengan kebutuhannya masing – masing. Ayam berpotensi
menghasilkan daging yang sehat, bebek menghasilkan telur yang bagus, dan burung dapat
berkicau dengan merdu.

Ketiga jenis hewan tersebut diberi makan dan minum teratur serta dijaga kebersihan
kandangnya. Seperti ayam diberi makan bekatul, bebek diberi makan bekatul dan campuran
bahan makanan berprotein tinggi, sedangkan burung diberi makan kroto dan dimandikan juga
dijemur.

Sang peternak berusaha memberikan yang terbaik untuk hewan peliharaannya, tidak
menyamaratakan perlakuan karena memang secara kodrat, hasilnya pun berbeda beda.

Namun hasil maksimal tidak hanya dipengaruhi oleh factor internal saja, tetapi juga eksternal.
Dalam hal ini, pasti terdapat tantangan yang dihadapi terutama dari lingkungan. Unggas
tersebut bisa saja terkena dampak cuaca atau penyakit.

Sebagai solusi dari tantangan permasalahan tersebut, peternak mencoba mencari cara agar
dapat meminimalkan dampaknya. Misal, jika cuaca terlalu dingin, peternak menambahkan
lampu di kandang agar suhunya menjadi lebih hangat.

Pada akhirnya, peternak dapat memanen hasil maksimal sesuai potensi masing – masing
unggas.

Sama halnya dengan pendidik.


Dalam cerita tersebut, pendidik diibaratkan peternak. Unggas – unggasnya adalah para
siswa.
Sesuai pemikiran KHD, setiap siswa memiliki potensi, kodrat alam dan kodrat zamannya
masing – masing.
Peternak tidak mungkin mengharapkan kicauan merdu dari ayam, bebek dan ayam tidak
mungkin memberi hasil maksimal jika diberi treatment seperti burung.
Sama halnya siswa. Setiap siswa unik dan istimewa. Mereka memiliki potensi yang berbeda –
beda. Kita tidak dapat memaksakan siswa untuk menguasai kompetensi yang bukan
merupakan bakatnya.

Faktor lingkungan siswa juga berperan dalam proses belajarnya. Yang dapat dilakukan
seorang pendidik adalah memberi arahan yang tepat kepada siswanya agar dapat selamat
dan bahagia dalam kehidupannya.

Anda mungkin juga menyukai