Nunuk Irawati
Nunuk Irawati
Tesis
at ha
Program Magister Manajemen
gi a
la w
P Wi
an ya
ng id
Ja W
IE
T
S
Diajukan oleh:
NUNUK IRAWATI
161403330
Kepada
MAGISTER MANAJEMEN
STIE WIDYA WIWAHA YOGYAKARTA
2018
TESIS
Olch:
NUNUK IRAWATI
161403330
at ha
Tesis ini telah dipertahankan dihadapan Dewan Penguji
gi a
la w Pada tanggal 13 April 2018
P Wi
Dosen Penguji I Dosen Penguji II/ Pembimbing
an ya
ng id
Ja W
Yogyakarta
S
M engetahui,
PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam tesis ini tidak terdapat karya yang pernah
diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu Perguruan T inggi, dan sepanjang
pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau
diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskah ini dan
at ha
gi a
la w
P Wi
Yogyakarta,
an ya
NUNUK IRAWAT I
ng id
Ja W
IE
T
S
KATA PENGANTAR
kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan banyak rahmat dan hidayah-Nya,
menyelesaikan penelitian dan penyusunan tesis ini dengan tidak ada halangan
apapun.
at ha
gi a
Tesis ini dimaksudkan untuk memenuhi salah satu persyaratan guna
la w
mencapai derajat sarjana S2 pada Program M agister M anajemen STIE Widya
P Wi
Wiwaha Yogyakarta.
an ya
Selama penelitian dan penyusunan tesis ini, tentunya penulis tidak akan
ng id
Ja W
bisa berhasil tanpa bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu pada kesempatan ini
penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-
IE
tingginya kepada:
T
S
yang telah memberi kesempatan kepada penulis untuk menimba ilmu di STIE
Widya Wiwaha.
4. Bapak Dr. Didik Purwadi, M . Ec dan Drs. M uhammad M athori, M .Si, selaku
5. Suamiku tercinta Bpk. Kukuh, S.Pd dan anak- anakku, Yasmin Nur Fauziyyah
dan Amira Nuril Azizzah yang selalu memberikan semangat dan motivas
Wiwaha Kelas 16 – F
at ha
7. Teman – teman kelompok 6 yang sangat luar biasa, Bpk. Baskoro Catur R,
gi a
Bpk Sutarjo, Bpk Suryo Nugroho, ibu Nurfarida serta Ibu Nurhastuti
la w
8. Semua pihak yang tidak mungkin disebutkan satu persatu yang telah ikut
P Wi
Penulis
ABS TRAK
at ha
berjalan optimal, terbukti masih banyak alat kesehatan yang dalam status tidak
gi a
laik pakai. Untuk itu diperlukan penelitian guna meneidentifikasi faktor internal
la w
dan eksternal yang mempengaruhi kinerja pelaksanaan kegiatan pemeliharaan dan
P Wi
kalibrasi alat kesehatan. Dari penelitian ditemukan bahwa faktor internal yang
an ya
DAFTAR ISI
Halaman
PERNYATAAN...................................................................................................... ii
KATA PENGANTAR............................................................................................ iii
DAFTAR ISI ........................................................................................................... v
BAB I ...................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN................................................................................................... 1
A. Latar Belakang.......................................................................................... 1
at ha
B. Perumusan M asalah .................................................................................. 5
gi a
C. Pertanyaan Penelitian................................................................................ 6
la w
D. Tujuan Penelitian ...................................................................................... 6
P Wi
E. M anfaat Penelitian .................................................................................... 6
BABII ...................................................................................................................... 8
an ya
LANDASANTEORI ............................................................................................... 8
ng id
A. Gambaran Umum Dinkes Pacitan .......................................................... 29
Gambar 4.1. ....................................................................................................... 32
Kunjungan Puskesmas Kabupaten Pacitan Tahun 2011-2016 .......................... 32
B. Hasil Observasi pada Aplikasi ASPAK.................................................. 40
C. Hasil Penelitian (Data Primer)................................................................ 42
D. Upaya Peningkatan Kinerja .................................................................... 58
BAB V................................................................................................................... 60
SIM PULAN DAN SARAN .................................................................................. 60
at ha
A. SIM PULAN............................................................................................ 60
B. SARAN................................................................................................... 61
gi a
la w
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................ 62
P Wi
an ya
ng id
Ja W
IE
T
S
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1945 Pasal 28 Bagian H ayat (1) telah menegaskan bahwa setiap orang
at ha
dinyatakan negara bertanggung jawab atas penyediaan fasilitas pelayanan
gi a
kesehatan dan fasilitas pelayanan umum yang layak. Undang Undang nomor
la w
36 tahun 2009 tentang Kesehatan pada pasal 19 menyebutkan bahwa
P Wi
gizi masyarakat dan status gizi masyarakat melalui upaya kesehatan dan
S
at ha
pendekatan continuum of care dan intervensi berbasis resiko (Kementrian
gi a
la w
Kesehatan, 2015).
P Wi
Dalam rangka mengimplementasikan pilar kedua yaitu penguatan
undangan; dan c. diuji dan dikalibrasi secara berkala oleh institusi penguji
kesehatan yang ada di Puskesmas bermutu, aman dan laik untuk digunakan.
kebenaran konvensional nilai penunjukan alat ukur dan bahan ukur, dengan
at ha
cara membandingkan terhadap standar ukur yang mampu telusur ke standar
gi a
Nasional atau Internasional (Kementrian Kesehatan, 2015).
la w
Kegiatan pemeliharaan harus merupakan kegiatan yang
P Wi
kemampuan teknis, yang meliputi Sumber Daya M anusia, Fasilitas kerja dan
T
S
2016). Untuk menjamin agar alat kesehatan yang ada di seluruh Puskesmas
ini merupakan dua kegiatan yang saling terkait, yaitu kegiatan pemeliharaan
Kabupaten Pacitan Tahun 2017 seperti nampak pada Gambar 1.1, diketahui
at ha
bahwa kegiatan ini baik pemeliharaan dan kalibrasi belum berjalan secara
gi a
optimal. Sehingga sesuai data yang ditampilkan masih banyak peralatan
la w
kesehatan di Puskesmas dalam kondisi tidak laik pakai. Oleh karena itu
P Wi
bermutu, aman dan laik pakai. Oleh karena itu kami mengambil penelitian
T
S
KABUPATEN PACITAN”
5
at ha
gi a
la w
P Wi
an ya
ng id
Ja W
IE
B. Perumusan Masalah
C. Pertanyaan Penelitian
1. Faktor – faktor apa saja yang menjadi kekuatan, kelemahan, peluang dan
di Kabupaten Pacitan?
at ha
kalibrasi alat kesehatan Puskesmas di Kabupaten Pacitan?
gi a
D. Tujuan Penelitian
la w
P Wi
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan mengkaji hal
lain:
IE
2. Untuk menentukan upaya yang terbaik dan tepat yang dapat dilakukan
E. Manfaat Penelitian
2. Bagi Peneliti
at ha
dan dapat dikembangkan secara lebih lanjut.
gi a
la w
P Wi
an ya
ng id
Ja W
IE
T
S
8
BAB II
LANDASANTEORI
A. Penelitian S ejenis
at ha
faktor internal yang merupakan kekuatan dan faktor eksternal yang
gi a
la w
merupakan peluang(Utami, 2013).
P Wi
Erna Nur Hidayati (2017) “ Strategi Peningkatan Kinerja Program
B. Kinerja
T
organisasi tersebut bersifat profit oreited dan non profit oriented yang
8
9
a. Kinerja Organisasi
at ha
b. Kinerja Proses
gi a
M erupakan kinerja pada proses tahapan dalam menghasilkan produk
la w
atau layanan. Kinerja pada level proses ini dipegaruhi oleh tujuan
P Wi
c. Kinerja individu/pekerjaan
ng id
individu.
dimensi yang dapat dijadikan sebagai tolok ukur dalam menilai kinerja,
at ha
apakah selama pelaksanaan kinerja terhadap penyimpangan dari
gi a
la w
rencana yang ditentukan, apakah kinerja dicapai sesuai jadwal yang
P Wi
ditentukan atau apakah hasil kerja telah dicapai sesuai yang diharapkan.
an ya
pengembalian.
pekerjaan sasaran
at ha
masyarakat dan upaya kesehatan perseorangan tingkat pertama,dengan lebih
gi a
la w
kesehatan masyarakat yang setinggi – tingginya di wilayah kerjanya. Upaya
P Wi
1. Promosi Kesehatan.
2. Kesehatan Lingkungan.
4. Perbaikan Gizi
12
6. Pengobatan ( Poli Umum, Poli Gigi, Unit Gawat Darurat, Poli KIA, Poli
at ha
3. Kesehatan Lanjut Usia
gi a
4. Usaha Kesehatan Kerja
la w
5. Pelayanan Kesehatan Remaj
P Wi
7. Kesehatan Jiwa.
ng id
8. Pengobatan tradisional.
Ja W
IE
1. Laboratorium sederhana.
S
2. Gudang obat
3. Apotik
D. Pemeliharaan
dilakukan untuk menjaga peralatan medis bermutu, aman dan alik pakai .
13
2015).
at ha
utama,yaitu:
gi a
1. Pemeliharaan Terencana
la w
Pemeliharaan terencana adalah kegiatan pemeliharaan yang
P Wi
at ha
dengan atau tanpa penggantian suku cadang. Pemeliharaan korektif
gi a
dimaksudkan untuk mengembalikan kondisi peralatan yang rusak
la w
ke kondisi siap operasional dan laik pakai dan dapat difungsikan
P Wi
dengan baik.
an ya
terencana.
periksa daya dll tanpa membuka unit peralatan medis dan tanpa
at ha
2. Level 2 Teknisi
gi a
Dianjurkan
la w untuk memanggil teknisi ketika lini pertama
bulanan sekali.
an ya
E. Aspek Pemeliharaan
b. Fasilitas Kerja
at ha
c. Dokumen Pemeliharaan
gi a
Dokumen pemeliharaan sangat penting dalam mencapai keberhasilan
la w
pelaksanaan pemeliharaan. Dokumen pemeliharaan terdiri dari dokumen
P Wi
korektif.
F. Kalibrasi
ditunjukkan oleh suatu alat ukur atau sistem pengukuran atau besaran yang
diabadikan pada suatu bahan ukur dengan besaran yang sebenarnya dari
dengan kriteria:
at ha
a. Belum memiliki sertifikat dan tanda lulus pengujian atau kalibrasi
gi a
b. M asa berlaku sertifikat dan tanda lulus pengujian atau kalibrasi telah
la w
habis
P Wi
berlaku
Ja W
berlaku
T
S
besaran ukur atau deviasi dimensi nominal yang seharusnya untuk suatu
bahan ukur
maupun Internasional
18
kalibrasi adalah kondisi alat ukur dan bahan ukur tetap terjaga sesuai dengan
G. Peralatan Kesehatan
at ha
manusia, dan/atau membentuk struktur dan memperbaiki fungsi tubuh
gi a
la w
(Undang - undang Kesehatan, 2009)
P Wi
Peralatan kesehatan di Puskesmas harus memenuhi persyaratan:
perundangundangan;dan
H. Peralatan Medis
penyakit atau rehabilitasi setelah penyakit atau luka yang dapat digunakan
baik sendiri atau bersamaan dengan aksesori, bahan operasional, atau bagian
I. AS PAK
dilakukan.
at ha
ASPAK bertujuan untuk
gi a
la w
1. Tersedianya data dan informasi sarana, prasarana dan peralatan kesehatan
P Wi
Pelayanan kesehatan
Ja W
Penilitian kasus atau studi kasus adalah sebuah eksplorasi dari “suatu
sistem yang terikat” atau “suatu kasus/beragam kasus” yang dari waktu ke
sumber informasi yang “kaya” dalam suatu konteks. Sistem terikat ini diikat
oleh waktu dan tempat sedangkan kasus dapat dikaji dari suatu program,
peristiwa, aktivitas atau suatu individu. Dengan perkataan lain, studi kasus
(kasus) dalam suatu waktu dan kegiatan (program, even, proses, institusi atau
satu atau lebih kasus dalam sistem yang terikat. Atau dengan kata lain
at ha
mengeksplorasi sebuah sistem yang terikat (kasus) atau sistem majemuk yang
gi a
terikat (kasus-kasus) dalam suatu waktu melalui koleksi data yang detail dan
la w
mendalam, melibatkan sumber informasi majemuk (misalnya, observasi,
P Wi
Penelitian ini memusatkan diri secara intensif pada satu obyek tertentu
ng id
yang mempelajarinya sebagai suatu kasus. Sebagai sebuah studi kasus maka
Ja W
data yang dikumpulkan berasal dari berbagai sumber dan hasil penelitian ini
IE
masalah keadaan dan posisi suatu peristiwa yang sedang berlangsung saat ini,
serta interaksi lingkungan unit sosial tertentu yang bersifat apa adanya (given).
Penelitian studi kasus merupakan studi mendalam mengenai unit sosial tertentu
mengenai unit sosial tertentu. Subjek yang diteliti relatif terbatas, namun
itu, studi kasus yang baik harus dilakukan secara langsung dalam kehidupan
sebenarnya dari kasus yang diselidiki. Walaupun demikian, data studi kasus
dapat diperoleh tidak saja dari kasus yang diteliti, tetapi juga dapat diperoleh
dari semua pihak yang mengetahui dan mengenal kasus tersebut dengan baik.
keuntungan, yaitu :
at ha
1. Studi kasus dapat menyajikan pandangan dari subjek yang diteliti.
gi a
2. Studi kasus menyajikan uraian yang menyeluruh yang mirip dengan apa
la w
yang dialami pembaca di kehidupan sehari-hari.
P Wi
mengetahui tentang sesuatu hal secara mendalam. M aka dalam penelitian ini,
konsep diri dan faktor yang melatarbelakangi suatu kasusdengan harapan akan
mendapatkan deskripsi yang jelas tentang data serta informasi yang dibutuhkan
agar tetap in fact, sesuai dengan fakta yang ada, bukan rekaan semata.
mengganggap kejadiaan ini adalah suatu kejadian yang ganjal dan harus di
pecahkan permasalahannya.
22
yaitu:
at ha
penelitinya memperhatikan dan mengkaji suatu isu yang menarik
gi a
perhatiannya, dan menggunakan sebuah kasus sebagai sarana
la w
(instrumen) untuk menggambarkannya secara terperinci.
P Wi
satu) isu atau kasus di dalam suatu penelitian. Penelitian ini dapat
Ja W
kekhasan dan keunikan yang tinggi. Fokus penelitian ini adalah pada
at ha
b. Peneliti perlu mengidentifikasi kasus atau kasus-kasus yang akan
gi a
la w
ditelitinya. Kasus ini mungkin melibatkan individu, beberapa
P Wi
individu, sebuah program, kejadian, atau sebuah aktivitas atau
an ya
terhadap kasus, atau analisis terhadap aspek tertentu atau khusus dari
ke hari dari kasus tersebut. Lalu yang kedua adalah tema-tema hasil
at ha
G.3 M etode Pengumpulan Data
gi a
1. M etode Interview (Wawancara)
la w
Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu. Percakapan
P Wi
rekaan semata.
titik jenuh, yaitu sudah tidak ada lagi hal yang ditanyakan
2. Observasi
at ha
Dalam melaksanakan pengamatan ini sebelumnya peneliti akan
gi a
mengadakan pendekatan dengan subjek penelitian sehingga terjadi
la w
keakraban antara peneliti dengan subjek penelitian.
P Wi
3. M etode Dokumentasi
an ya
serta data yang ada pada dokumen merupakan alat penting bagi
T
S
peneliti.
at ha
lapangan, sewaktu pengumpulan data dan setelah semua data terkumpul
gi a
atau setelah selesai dari lapangan.
la w
P Wi
an ya
ng id
Ja W
IE
T
S
BAB III
METODEPENELI TIAN
metode ini sering disebut metode penelitian yang digunakan untuk meneliti
pada kondisi obyek yang alamiah, dimana peneliti adalah instrumen kunci,
at ha
teknik pengumpulan data dialkukan secara trianggulasi (gabungan), analisa
gi a
la w
data bersifat induktif dan hasil penelitian kualitatif lebih menekankan makna
P Wi
daripada generalisasi (Sugiyono, 2013)
standar peralatan yang harus dimiliki oleh Puskesmas Rawat Inap dan
27
28
at ha
kepada para petugas pemeliharaan dan kalibrasi alat kesehatan
gi a
la w
Puskesmas yang menjadi responden. Kuisioner ini digunakan untuk
P Wi
mengetahui faktor – faktor yang menjadi Kekuatan (Streght),
an ya
data yang ada pada profil Puskesmas, Profil Dinas Kesehatan dan
T
Aplikasi ASPAK.
S
BAB IV
at ha
sebelah utara berbatasan dengan Kabupaten Ponorogo (Jatim) dan
gi a
la w
Kabupaten Trenggalek (Jatim), sebelah selatan berbatasan dengan
P Wi
Samudra Indonesia sedangkan sebelah barat berbatasan dengan
an ya
yang merupakan mata air Sungai Grindulu. Adapun rincian luas dan
KM 2 (10%)
29
30
Tabel 4.1
at ha
DESA/
NO KECAMATAN PUSKESMAS PUSTU
KEL.URAHAN
gi a
1
la w 2 3 4 5
Donorojo 7 4
P Wi
1 Donorojo
Kalak 5 1
Punung 9 3
2 Punung
Gondosari 4 2
an ya
Pringkuku 8 2
3 Pringkuku
Candi 5 1
ng id
Pacitan 10 2
4 Pacitan
Ja W
Tanjungsari 15 5
Kebonagung 12 2
5 Kebonagung
IE
Ketrowonojoyo 7 3
Tulakan 11 4
6 Tulakan
T
Bubakan 5 2
S
Ngadirojo 12 3
7 Ngadirojo Wonokarto 6 3
Sudimoro 6 3
8 Sudimoro
Sukorejo 4 1
Arjosari 12 4
9 Arjosari
Kedungbendo 5 1
Tegalombo 7 2
10 Tegalombo Gemaharjo 4 1
Nawangan 5 1
11 Nawangan
Pakisbaru 4 2
Bandar 4 1
12 Bandar
Jeruk 4 1
171
12 kecamatan 24 puskesmas
desa/kelurahan
31
dalam beberapa bentuk diantaranya rawat jalan dan rawat inap. Pada
at ha
tahun 2016 jumlah kunjungan masyarakat yang memanfaatkan layanan
gi a
Puskesmas sebanyak 417.215 kunjungan untuk rawat jalan dan 12.070
la w
untuk rawat inap serta 3.693 kunjungan gangguan jiwa. Trend
P Wi
kesehatan pada tahun 2011 sampai dengan 2015 terlihat pada gambar
ng id
rawat jalan dan rawat inap (visit rate) ada kecenderungan mengalami
IE
peningkatan dari tahun ke tahun meskipun pada tahun 2016 ada sedikit
T
S
Gambar 4.1.
Kunjungan Puske smas Kabupate n Pacitan Tahun 2011-2016
88.17
85.75
90.00
78.57 79.73
80.00 73.10 73.72
70.00
60.00
50.00
40.00
30.00
20.00
at ha
10.00
0.00
gi a
la w 2011 2012 2013 2014 2015 2016
P Wi
Sumber: Dinas Kesehatan Kab. Pacitan Tahun 2016
an ya
1. Sarana Kesehatan
Tabel 4.2
at ha
gi a
No la w Nama Sarana Jumlah Keterangan
1 Rumah Sakit Umum 1 Pemerintah Kab.
P Wi
2 Puskesmas Rawat Inap 13 Pemerintah Kab.
Puskesmas Rawat Non
an ya
3 11 Pemerintah Kab.
Rawat Inap
ng id
Praktik Pengobatan
6 35 Swasta
IE
Tradisional
7 Unit Transfusi Darah 1 PM I
T
S
8 Apotek 33 Swasta
9 Rumah Sakit Khusus 2 Swasta
at ha
kesehatan secara permanen di suatu lokasi dalam wilayah kerja
gi a
Puskesmas
la w
Tabel 4.3
P Wi
1 P acitan 10 2 7 10
2 Tanjungsari 15 5 12 15
Ja W
3 Kebonagung 12 2 6 12
4 Ketrowonojoyo 7 3 4 7
5 Arjosari 12 4 12 12
IE
6 Kedungbendo 5 1 5 5
7 P unung 9 3 9 9
T
8 Gondosari 4 2 2 4
S
9 P ringkuku 8 2 4 8
10 Candi 5 1 2 5
11 Donorojo 7 4 3 7
12 Kalak 5 1 1 5
13 Tulakan 11 4 6 5
14 Bubakan 5 2 4 6
15 Ngadirojo 12 3 11 12
16 Wonokarto 6 3 1 6
17 Sudimoro 6 3 2 6
18 Sukorejo 4 1 3 4
19 Tegalombo 7 2 5 7
20 Gemaharjo 4 1 3 4
21 Nawangan 5 1 3 5
22 P akisbaru 4 2 7 4
23 Bandar 4 1 3 4
24 Jeruk 4 1 2 4
3. Tenaga Kesehatan
at ha
tradisional dan tenaga kesehatan lainnya.
gi a
Jumlah tenaga kesehatan di Kabupaten Pacitan yang bekerja di
la w
fasilitas kesehatan pemerintah dan swasta dapat dirinci sebagai berikut :
P Wi
Tabel 4.4
an ya
1 Dokter Spesialis 29
2 Dokter Umum 67
IE
3 Dokter Gigi 10
T
5 Bidan 294
6 Perawat 456
7 Perawat Gigi 25
8 Tenaga Teknis Kefarmasian 62
9 Apoteker 20
10 Tenaga Kesehatan Masyarakat 58
11 Tenaga Kesehatan Lingkungan 29
12 Nutrisionis 42
13 Fisioterapis 10
14 Radiografer 11
15 Teknis Elektromedis 15
16 Analis Kesehatan 42
17 Rekam Medis dan Informasi Kesehatan 9
Sumber: Dinas Kesehatan Kab. Pacitan Tahun 2016
36
4. Pembiayaan Kesehatan
at ha
105.845.611.528,00 atau 92,20%. Sedangkan sisa anggaran sebesar Rp.
gi a
8.955.492.600,00 atau 7,80%.
la w
Tabel 4.5
P Wi
Retribusi Pelayanan
1 6.516.195.000 6.797.376.000 104,32% (281.181.000)
Kesehatan
IE
BELANJA TIDAK
B.1 43.353.120.615 41.941.331.418 96,74% 1.411.789.197
LANGSUNG
BELANJA
B.2 71.447.983.513 63.904.280.110 89,44% 7.543.703.403
LANGSUNG
Tabel 4.6
Pendapatan Pelayanan Kesehatan
at ha
2 Rawat Inap 3.519.980.000 4.025.072.000 114,35
gi a
3
la w
Diagnostik dan Tindakan 1.345.375.000 1.230.878.500 91,49
P Wi
Pemeriksaan Kesehatan
4 462.340.000 342.857.500 74,16
dan Rujukan
an ya
at ha
pemeliharaan dan kalibrasi Alat Kesehatan. Program ini telah
gi a
dilaksanakan sejak Tahun 2015. Hasil dari kegiatan ini dapat dilihat
la w
dari data yang nampak pada Aplikasi ASPAK (Aplikasi Sarana
P Wi
dan rumah Sakit meliput Jenis, Jumlah, posisi dan kondisi fisiknya.
Untuk Alat Kesehatan, pada aplikasi ini juga dapat diketahui kondisi
Puskesmas.
at ha
diperbaiki, dan memberi tanda untuk alat yang tidak bisa
gi a
diperbaiki;
la w
c. M engkalibrasi alat kesehatan yang tidak perlu perbaikan dan
P Wi
kalibrasi; dan
T
S
dibentuk 2 (dua) sub tim, yaitu Tim Pengolah data dan Tim entry
data ASPAK.
perencanaan
Sedangkan tugas dan tanggung jawab Tim entry data adalah sebagai
berikut;
ASPAK
at ha
b. M elakukan updating data secara berkala sesuai dengan kondisi
gi a
la w
saarana, prasarana dan Alat kesehatan yang ada di Puskesmas
P Wi
3. Tenaga Elektromedik Puskesmas
Pada penelitian ini, penulis mengambil data yang ada pada Aplikasi
ASPAK sebagai sumber data sekunder. Berdasarkan data yang ada pada
at ha
gi a
la w
P Wi
an ya
ng id
Ja W
a. Alat kesehatan yang ada di Puskesmas ada yang dalam kondisi rusak
S
dengan baik.
belum berjalan secara optimal, sehingga perlu disusun strategi yang tepat
berikut
at ha
1. Karakteristik Responden
gi a
la w
Responden yang diambil untuk penelitian ini adalah Petugas yang
P Wi
bertanggung jawab dalam kegiatan Pemeliharaan dan Kalibrasi Alat
Jalan.
S
Tabel 4.7
Karakteristik Responden Berdasarkan Umur
NO Golongan Umur Jumlah
1 20 s/d 30 Tahun 1
2 30 s/d 40 Tahun 9
3 40 s/d 50 Tahun 2
4 ≥ 50 Tahun 0
Jumlah 12
43
Tahun sejumlah 16,67%. Hal ini dapat dikatakan bahwa petugas yang
tergolong usia muda yang produktif. Hal ini sangat diperlukan, karena
tugas dan tanggung jawab dari petugas ini sangat besar, mengingat tidak
at ha
diperhatikan, akan tetapi juga meliputi Alat Kesehatan di Puskesmas dan
gi a
jaringannya.
la w
P Wi
b. Karakteristik responden berdasarkan latar belakang pendidikan
Tabel 4.8
an ya
6 SLTA 2 16,7
Jumlah 12
Ahli elektromedis.
organisasi
at ha
peeliti juga merasa perlu untuk mengetahui karakteristik Responden
gi a
la w
berdasarkan masa kerja Responden pada kegiatan pemeliharaan dan
P Wi
kalibrasi Alat kesehatan. Karakteristik Responden berdasarkan masa
1 ≥ 1 Tahun 2 16,67
IE
3 5 – 10 Tahun 9 75
S
4 ≥ 10 Tahun 0 0
Jumlah 12 100
Faktor internal merupakan faktor yang berasal dari dalam program, baik
at ha
berupa Sumber Daya M anusia, Sarana dan Prasarana serta Dukungan
gi a
Anggaran untuk keberlangsungan Program. Berdasarkan penelitian yang
la w
dilakukan, maka didapatkan hasil sebagai berikut.
P Wi
NO FAKTOR KEKUATAN
ng id
at ha
Sedangkan faktor yang merupakan kelemahan dari program ini
gi a
dapat dilihat pada tabel dibawah ini
la w
Identifikasi Faktor Kelemahan
P Wi
NO FAKTOR KELEMAHAN
an ya
yang belum sesuai SOP dan dokumen teknis. Sedangakan sarana dan
at ha
Ancaman yang mempengaruhi kinerja program. Faktpr Peluang
gi a
merupakan faktor yang harus diraih semaksimal mungkin untuk
la w
keberlangsungan program, sedangkan faktor ancaman merpakan faktor
P Wi
NO FAKTOR PELUANG
IE
faktor eksternal yang merupakan peluang dari program ini ada 3 (tiga)
Faktor Ancaman
NO ANCAMAN
at ha
Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa hanya ada 2 (dua) faktor yang
gi a
la w
merupakan ancaman yang dapat menghambat kinerja pada program ini.
P Wi
3. Analisa data
memberikan bobot dan rating pada kuisioner untuk masing – masing faktor,
IE
T
a. Penentuan bobot pada faktor internal yang meliputi faktor kekuatan dan
kelemahan
Angka 2 = Penting
at ha
Relatif
gi a
Adanya Program pemeliharaan dan kalibrasi
1 2,60
Alat Kesehatan
la w 0,090
P Wi
Adanya Tim Pemeliharaan dan kalibrasi Alat
2 2,40
Kesehatan
0,083
an ya
0,087
15,00 0,519
Tabel 4.14.b
at ha
13,9 0,481
gi a
la wTotal Bobot Faktor Internal 28,90 1
besar kecilnya peran antar indikator. Pemberian bobot ini untuk melihat
ng id
Ja W
faktor mana yang meiliki pengaruh lebih besar terhadap faktor lainnya.
Dari data diatas dapat diambil kesimpulan bahwa 5 Faktor Internal yang
IE
T
lain adalah:
relatif 0,090)
dengan faktor yang lain, sangat relevan, hal ini karena belum semua
at ha
Puskesmas memiliki tenaga ATEM sendiri. Sebenarnya hal ini tidak
gi a
menjadi masalah, apabila pembagian wilayah tanggung jawab yang tellah
la w
diberikan dari Dinas Kesehatan dapat berjalan secara optimal. Akan tetapi
P Wi
hal ini akan sangat menghambat program apabila hal ini berlangsung secara
an ya
terus menerus.
ng id
sebagai berikut
T
S
b. Penentuan bobot pada faktor eksternal yang meliputi faktor peluang dan
ancaman
Tabel 4.15
at ha
3 kegiatan pemeliharaan dan kalibrasi alat 2,08
gi a
kesehatan
la w 0,187
P Wi
7,25 0,649
an ya
3,92 0,351
S
faktor yang memiliki pengaruh lebih besar daripada faktor eksternal yang
lain adalah :
at ha
2. Kondisi geografis kabupaten Pacitan (T2, Bobot relatif 0,187)
gi a
la w
c. M emberikan penilaian/ rating terhadap besar kecilnya sumbangan dan
P Wi
hambatan yang diberikan oleh masing – masing indikator terhadap
an ya
perusahaan. Hal ini dapat dihasilkan dari menilai peringkat yang diberikan
T
S
Angka 2 = Kurang
Angka 3 = Baik
Tabel 4.16
Penentuan Rating Faktor Internal
NO KEKUATAN Rating
at ha
Kesehatan 3,5
3 Jumlah Tenaga Elektromedis di Puskesmas
3,3
gi a
4 Ketrampilan yang dimiliki oleh Tim Pemeliharaan
la w
dan kalibrasi Alat Kesehatan 3,6
P Wi
5 Adanya motivasi dari Anggota tim untuk
meningkatkan kinerja 3,4
6 Adanya Dokumen Teknis
an ya
3,5
ng id
NO KELEMAHAN Rating
Ja W
3,5
4 Pembagian wilayah kerja ATEM yang belum optimal
3,4
5 Pelaksanaan Kegiatan belum sesuai SOP dan
Dokumen Teknis 3,1
6 Adanya rangkap jabatan petugas ATEM
3,5
Sumber :Data primer yang diolah
dimiliki oleh anggota tim memiliki sumbagan yang sangat besar bagi
kemajuan dan peningkatan kinerja program pada masa yang akan datang.
yang lain, akan tetapi masih pada nilai rating 3,1 yang artinya baik. Hal ini
at ha
berarti bahwa diantara faktor kekuatan yang ada, jumlah tenaga
gi a
elektromedisla w memang bukan hal yang paling utama dalam
yang signifikan.
an ya
kinerja program. Hal ini sangat relevan, karena untuk dapat melakukan
pelatihan yang bersertifikasi sesuai dengan jenis alat yang akan dilakukan
pemeliharaan dan kalibrasi. Hal ini tentu juga memerlukan anggaran yang
56
memadai. Adanya rangkap jabatan petugas ATEM , hal ini sangat relevan
berlangsung secara terus menerus, maka tenaga ATEM tidak akan bisa
Penetuan rating Faktor eksternal dapat dilihat pada tabel 4.17 sebagai
berikut.
Tabel 4.17
at ha
Penentuan Rating Faktor Eksternal
gi a
NO
la w PELUANG Rating
P Wi
3,3
1 Adanya Regulasi yang mendukung program
an ya
wajib dikalibrasi
Ja W
3,2
Kesadaran pengguna alat tentang pentingnya
3
kegiatan pemeliharaan dan kalibrasi alat kesehatan
IE
T
NO ANCAMAN
S
Rating
1 Ketidakpastian jadwal pelatihan dari BPFK 3,2
amanat yang ada pada Undang – undang Kesehatan No.36 Tahun 2009 dan
kesehatan yang ada di Puskesmas dalam kondisi baik dan sesuai dengan
merupakan faktor peluang yang sangat besar yang harus bisa dimanfaatkan
at ha
kegiatan pemeliharaan dan kalibrasi alat kesehatan, hal ini memang
gi a
memberikan sumbangan terendah akan tetapi dalam skala likert tetap
la w
meiliki nilai baik, artinya kesadaran pengguna ini juga merupakan peluang
P Wi
kerja, maka belum dapat memberikan jadwal pelatihan yang pasti. Hal ini
58
at ha
Dalam kerangka konsep SWOT dapat dirumuskan empat macam
gi a
upaya yang seyogyanya dilaksanakan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten
la w
Pacitan untuk meningkatkan kinerja Program Pemeliharaan dan Kalibrasi
P Wi
Puskesmas.
Ja W
kegiatan
BAB V
A. S IMPULAN
berikut:
at ha
1. Faktor – faktor yang mempengaruhi Program pemeliharaan dan kalibrasi
gi a
alat kesehatan Puskesmas di Kabupaten Pacitan dapat diuraikan sebagai
la w
P Wi
berikut;
belum sesuai SOP dan Dokumen Teknis dan adanya rangkap jabatan
petugas ATEM
59
60
kesehatan
at ha
2. Berdasarkan hasil analisa dari data sehingga upaya peningkatan kinerja
gi a
program pemeliharaan dan kalibrasi alat kesehatan Puskesmas di
la w
Kabupaten Pacitan yang seyogyanya memaksimalkan segala potensi
P Wi
Puskesmas.
IE
kesehatan Puskesmas.
kegiatan.
61
B. S ARAN
dan kalibrasi
at ha
3. Optimalisasi kegiatan dengan segera mewujudkan adanya bengkel alkes
gi a
4. Pembinaan dan pengawasan kegiatan yang lebih intensif
la w
P Wi
an ya
ng id
Ja W
IE
T
S
62
DAFTAR PUSTAKA
at ha
Fahmi, I. (2013). Pengantar Manajemen Keuangan. Bandung: Alfabeta.
gi a
la w
Kemenkes RI. (2014). Peraturan Menteri Kesehatan NO 75 Tahun 2014 Tentang
Pusat Kesehatan Masyarakat. Jakarta: Kementrian Kesehatan Republik
P Wi
Indonesia.
an ya
Indonesia.
Ja W
T
at ha
Pustaka Pelajar.
gi a
Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D cetakan ke -
la w
19. Bandung: Alfabeta.
P Wi
ng id
IE
S