Keterangan :
Spesifikasi Teknis disusun bedasarkan jenis pekerjaan yang akan dilelangkan, dengan ketentuan :
1. Tidak mengarah kepada merk/produk tertentu, tidak menutup kemungkinan digunakannya
produksi dalam negeri;
2. Semaksimal mungkin diupayakan menggunakan standar nasional;
3. Metode pelaksanaan harus logis, realistic dan dapat dilaksanakan;
4. Jadwal waktu pelaksanaan harus sesuai dengan metode pelaksanaan;
5. Harus mencantumkan macam, jenis, kapasitas dan jumlah peralatan utama minimal yang
diperlukan dalam pelaksanaan pekerjaan;
6. Harus mencantumkan syarat-syarat bahan yang dipergunakan dalam pelaksanaan pekerjaan;
7. Harus mencantumkan syarat-syarat pengujian bahan dan hasil produk;
8. Harus mencantumkan kriteriaA. kinerja
SPESIFIKASI UMUM
produk (output performance) yang diingkinkan;
9. Harus mencantumkan tata cara pengukuran dan tata cara pembayaran.
A. SPESIFIKASI UMUM
1. KETENTUAN UMUM
1.1 Kontraktor harus melindungi Pemilik dari tuntutan atas Hak Paten, Lisensi, serta Hak Cipta
yang melekat pada barang, bahan dan jasa yang digunakan atau disediakan Kontraktor
untuk melaksanakan pekerjaan.
1.2 Apabila ada perbedaan antara Standar yang disyaratkan dengan Standar yang diajukan oleh
Kontraktor, Kontraktor harus menjelaskan secara tertulis kepada Direksi Pekerjaan,
sekurang-kurangnya 7 hari sebelum Direksi Pekerjaan menetapkan Setuju atau Ditolak..
1.3 Dalam hal Direksi Pekerjaan menetapkan bahwa Standar yang diajukan Kontraktor tidak
menjamin secara substansial sama atau lebih tinggi dari Standar yang disyaratkan , maka
Kontraktor harus tetap memenuhi ketentuan Standar yang disyaratkan dalam Dokumen
Kontrak.
1.4 Spesifikasi ini disusun sedemikian rupa dimaksudkan agar calon penawar dapat menyusun
penawarannya yang realistis dan kompetitif, sesuai dengan kebutuhan Pemilik tanpa
catatan dan persyaratan lain dalam penawarannya.
1.5 Barang, bahan yang akan digunakan untuk pelaksanaan pekerjaan harus mengutamakan
produksi dalam negeri.
1.6 Standart yang digunakan adalah Standart Nasional (SNI, SII, SKNI) untuk barang, bahan,
dan jasa/ pengerjaan/pabrikasi dari edisi atau revisi ASTM, BS, dll), yang padanannya
secara substantif sama atau lebih tinggi dari Standar Nasional.
1.7 Standart satuan ukuran yang digunakan adalah MKS, sedangkan penggunaan Standart
satuan lain, dapat digunakan sepanjang hal tersebut tidak dapat dielakkan.
1.8 Semua kegiatan yang perlu untuk pelaksanaan pekerjaan, penyelesaian dan perbaikan
harus dilakukan sedemikian rupa dengan mematuhi ketentuan dan persyaratan kontrak
agar tidak menimbulkan gangguan terhadap kepentingan umum.
1.9 Kontraktor harus mengamankan dan membebaskan Pemilik dari kewajiban membayar
ganti rugi yang berkenaan dengan segala klaim, tuntutan hukum dalam bentuk apapun
yang timbul dari atau sehubungan dengan hal tersebut.
Rencana Kerja dan Syarat-syarat Teknis
2. PERATURAN UMUM
Kontraktor harus mengetahui, memahami dan mematuhi ketentuan hukum dan Peraturan
mengenai Lingkungan Hidup, Keselamtan Kerja, Perpajakan, Bea Cukai, Ijin Pemasukan
Barang, Import dan Komoditi serta penyimpanan yang merupakan keharusan bagi kontraktor
mengikuti prosedur yang harus ditempuh.
Dengan tidak mengurangi kewajiban Kontraktor akan hal tersebut diatas, Kontraktor harus
mematuhi ketentuan peraturan/perundang-undangan sebagai berikut :
2.1 Dalam pelaksanaan pekerjaan diusahakan mengikut sertakan Perusahaan Golongan
Ekonomi Lemah Setempat/Koperasi sesuai surat Menteri Koordinator Bidang Ekonomi
Keuangan dan Pengawasan Pembangunan No. S.91/M.EKKU/1997 tanggal 23 Juli 1997
tentang: Peningkatan Peran Serta dan Pemberdayaan Pengusaha Kecil dan Koperasi
dalam pengadaan barang/jasa Instansi Pemerintah.
2.2. Untuk melindungi tenaga kerja, Kontraktor wajib melaksanakan program JAMSOSTEK
sesuai dengan Surat Keputusan Bersama Menteri Pekerjaan Umum dan Menteri Tenaga
Kerja No. 30/KPTS/1989 tanggal 27 Januari 1989 Jo. Surat Kakanwil No. KEP-07/Men/
1989. Departemen Pekerjaan Umum Propinsi Daerah Istimewa Aceh Nomor : PR.06.07-
W.01/BJ.3/660 tanggal 10 Agustus 1998.
Jenis pekerjaan yang akan dilaksanaan, Jumlah volume pekerjaan yang akan
dilaksanakan, bahan dan alat yang dipergunakan (vulome dan jenis), Jumlah Tenaga
kerja yang di perlukan, tanggal rencana pelaksanaan, tanggal perkiraan selesai dan
keterangan lain.
Kontraktor harus membuat laporan harian atau laporan periodik atas setiap bagian
pekerjaan yang diminta Direksi dan dalam bentuk yang disetujui oleh Direksi. Laporan
dimaksud harus memuat, tetapi tidak dibatasi, data-data berikut:
Jenis Pekerjaan, Volume pekerjaan, jumlah tenaga staf dan buruh yang dipekerjakan
serta keterampilannya, jumlah bahan dan alat di tempat pekerjaan, jam kerja
mulai/selesai, Keadaan cuaca, dan informasi lain serta catatan-catatan dari Direksi dan
Konsultan Pengawas.
Hal - 1
Rencana Kerja dan Syarat-syarat Teknis
3.1.1 Prosentase total pekerjaan yang telah dilaksanakan berdasarkan kenyataan yang
dicapai pada masa laporan dan prosentase rencana yang diprogramkan pada masa
berikutnya.
3.1.2 Prosentase dari tiap pekerjaan pokok yang telah diselesaikan, disertai dengan
prosentase rencana yang diprogramkan, dan diberi keterangan mengenai
kemajuan pekerjaan pada Jadwal rencana kegiatan yang memuat rencana
komulatif dan realisasi komulatif.
5. ALAT-ALAT PRODUKSI
Hal - 2
Rencana Kerja dan Syarat-syarat Teknis
Kontraktor harus menyediakan segala alat produksi yang diperlukan secukupnya untuk
pelaksanaan dan penyelesaian pekerjaan. Direksi boleh meminta kepada Kontraktor untuk
menyediakan alat produksi tambahan dan peralatan lain bilamana menurut pertimbangannya
penting untuk pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan Kontrak. Kontraktor harus menyediakan
seluruh peralatan serta suku cadang dan harus menjaga persediaan yang cukup untuk tidak
memperlambat pelaksanaan pekerjaan.
6. MATERIAL PENGGANTI
Kontraktor harus berusaha mendapat material yang ditentukan, bilamana material yang
ditentukan tidak mungkin diperoleh dengan alasan yang dapat diterima, kontraktor dapat
menggunakan material pengganti, tetapi harus terlebih dahulu mendapat persetujuan tertulis
dari Direksi. Harga satuan penawaran pada Daftar Kuantitas dan Harga Pekerjaan tidak
diperkenankan untuk dinaikkan akibat penggantian material.
Kontraktor pelaksana wajib menunjuk seorang penanggung jawab lapangan (Site Manager)
yang bertugas mengatur dan mengawasi setiap kegiatan pekerjaan dilapangan, dan membuat
Laporan Harian, Mingguan dan laporan Kemajuan Pekerjaan.
B. SPESIFIKASI TEKNIS
Pasal I
PERSYARATAN UMUM
Hal - 3
Rencana Kerja dan Syarat-syarat Teknis
Ruang lingkup pekerjaan yang termasuk dalam spesifikasi ini meliputi semua atau salah
satu yang berikut ini:
(1) Pelebaran perkerasan dan pemindahan alinyemen yang ringan, termasuk pembersihan
lapangan dan penyediaan bahu jalan serta saluran tepi yang baru seperti yang ditunjukkan
pada gambar-gambar proyek dan sebagaimana yang diminta oleh Direksi Teknik di
lapangan.
(2) Rekonstruksi perkerasan termasuk membentuk kembali dan membangun lapis pondasi
bawah serta lapis pondas atas dan memasang lapisan permukaan aspal yang baru yang
sesuai dengan dokumen kontrak.
(3) Rekonstruksi atau penyediaan saluran tepi jalan yang baru baik dengan lapisan maupun
tanpa lapisan, dan gorong-gorong.
1.2. Mobilisasi
1.2.1 Umum
(1) Mobilisasi sebagaimana ditentukan dalam kontrak ini akan meliputi pekerjaan persiapan
yang diperlukan untuk pengorganisasian dan pengelolaan pelaksanaan pekerjaan proyek,
yang juga akan mencakup demobilisasi setelah penyelesaian pelaksanaan pekerjaan yang
memuaskan.
(2) Kontraktor harus mengerahkan sebanyak mungkin tenaga setempat dari kebutuhan tenaga
pelaksanaan pekerjaan tersebut dan bilamana perlu memberikan pelatihan yang memadai.
(3) Sejauh mungkin dan berdasarkan petunjuk Direksi, Kontraktor harus menggunakan rute
(jalur) tertentu dan menggunakan kendaraan- kendaraan yang ukurannya sesuai dengan
kelas jalan tersebut serta membatasi muatannya untuk menghindari kerusakan jalan yang
digunakan untuk tujuan pengangkulan ke tempat poyek.
(4) Mobilisasi peralatan berat dari dan menuju ke lapangan pekerjaan harus dilaksanakan pada
waktu lalu lintas sepi, dan truk-truk angkutan yang bermuatan harus ditutupi dengan terpal.
(5) Kontraktor hars bertanggung jawab atas setiap kerusakan pada jalan yang dikarenakan
muatan angkutan yang berlebihan serta harus memperbaiki kerusakan tersebut sampai
mencapai persetujuan Direksi.
1.2.2. Jangka Waktu Mobilisasi
(1) Mobilisasi harus diselesaikan dalam waktu 30 (tiga puluh) hari setelah penandatanganan
kontrak, terkecuali dinyatakan lain secara tertulis oleh Pimpinan Proyek.
Hal - 4
Rencana Kerja dan Syarat-syarat Teknis
(2) Pembayaran mobilisasi untuk pekerjaan Yang diuraikan sebelumnya harus dimasukkan
dalam item yang dinyatakan dalam daftar item pembayaran, dan tidak boleh ada
pembayaran terpisah untuk item ini.
(1) Kontraktor akan menguasai lahan yang diperuntukan bagi kegiatan-kegialan pengelolaan
dan pelaksanaan pekerjaan di dalam daerah proyek.
(3) Pekerjaan tersebut juga akan mencakup demobilisasi dari lapangan pekerjaan setelah
selesai kontrak, meliputi pembongkaran sernua instalasi, plant dan peralatan konstruksi,
serta semua bahan-bahan lebihan, sernuanya berdasarkan persetujuan Direksi Teknik.
Pembayaran untuk pekerjaan yang sudah selesai yang didiskusikan di dalam bab ini
dimasukkan dalam daftar item pembayaran, dan tidak boleh ada pembayaran terpisah untuk
item ini.
1.3.1. Umum
(1) Kontraktor harus menyelenggarakan pengujian bahan-bahan dan kecakapan kerja untuk
pengendalian mutu yang dilaksanakan sesuai dengan spesifikasi dan menurut perintah
Direksi Teknik.
(2) Pengujian-pengujian akan dilaksanakan oleh laboratorium kabupaten atau Provinsi yang
sesuai dengan pengaturan oleh Direksi Teknik. Pengujian khusus di laboratorium Pusat
harus juga dilaksanakan blia diminta demikian oleh Direksi Teknik.
Hal - 5
Rencana Kerja dan Syarat-syarat Teknis
1.4.1. Umum
(1) Uraian
Untuk menjamin kualitas, ukuran-ukuran dan kinerja pekerjaan yang benar, kontraktor
harus menyediakan staf teknik berpengalaman yang coook sebagaimana ditentukan dan
mernuaskan Direksi Teknik, Staf teknik tersebut jika dan bilamana diminta harus,
mengatur pekerjaan lapangan, melakukan pengujian lapangan untuk pengendalian mutlu
bahan-bahan dan kecakapan kerja, mengendalikan dan meng-organisasi tenaga kerja
kontraktor dar, memelihara catatan-calatan serta dokumentasi proyek.
(3) Patok-patok kilometer dan patok stasiun (STA) harus diperiksa dan dipindahkan bila
diperlukan.
(4) Pada lokasi di mana pelebaran harus dilaksanakan, potongan melintang asli harus direkam
dan dijadikan acuan.
(5) Pada daerah-daerah perkerasan dimana satu pekerjaan perataan dan/atau lapis permukaan
harus dibangun, satu profil memanjang sepanjang surnbu jalan harus diukur, serta
penampang melintang diambil pada interval tertentu untuk menentukan kelandaian dan
kemiringan melintang, dan untuk menentukan pengukuran ketebalan serta lebarnya
konstruksi baru.
(1) Semua bahan yang dipasok harus sesuai dengan spesifikasi dan harus disetujui oleh Direksi
Teknik. Sertifikat Ujian pabrik pernbuat harus diserahkan unluk semua item-item yang
dibuat pabrik termasuk aspal, semen, baja konstruksi dan kayu.
Hal - 6
Rencana Kerja dan Syarat-syarat Teknis
(2) Kontraktor harus menyediakan conloh-contoh sernua bahan-bahan yang diperlukan untuk
pengujian dan rnendapatkan persetujuan sebelum digunakan di lapangan dan bilamana
Direksi Teknik rneminta demikian, sertifikasi harus disediakan atau pengujian-pengujian
dilaksanakan unluk menjarnin kulaitas, sesuai Tabel jadwal Frekwensi Minimum
"Pengujian Pengendalian Mutu", dalam Prakonstruksi.
(3) Semua kecakapan kerja harus memenuhi uraian dan persyaratan spesifikasi dokumen
kontrak dan harus dilaksanakan sampai memuaskan Direksi Teknik. Bahan harus diuji di
lapangan atau di laboraforium selama konstruksi dan PHO sesuai jadwal pengujian
minimurn yang tercantum dalaM "Jadwal Frekwensi Minimum Pengujian Pengendalian
mutu" atas permintaan Direksi Teknik, dan Kontraktor harus membantu serta menyediakan
peralatan dan tenaga untuk pemeriksaan, pengujian dan pengukuran.
(4) Desain campuran untuk aspal, beton, dan stabilisasi tanah, harus disiapkan dan diuji sesuai
dengan spesifikasi. Tidak ada campuran yang boleh digunakan pada pekerjaan-pekerjaan
proyek terkecuali bila memenuhi persyaratan spesifikasi dan memuaskan Direksi Teknik.
(5) Hasil semua pengujian termasuk pemeriksaan kualitas bahan di lapangan dan desain
campuran, harus direkam dengan baik dan dilaporkan kepada Direksi Teknik.
(1) Kontraktor harus menunjuk seorang pimpinan lapangan, untuk mengarahkan dan mengatur
pekerjaan kontraktor, termasuk pengorganisasian tenaga dan peralatan.
(3) Pimpinan lapangan harus memiliki pengalaman lapangan paling sedikit selama 10 tahun
pada pekerjaan proyek dan harus Tenaga Ahli Bidang Sipil yang mampu.
(4) Untuk perbaikan-perbaikan ringan dan pekerjaan pemeliharaan, persyaratan ini tidak
diharuskan dan tergantung kepada konfirmasi/ persetujuan tertulis dari Pimpinan Proyek.
(5) Kontraktor harus menyediakan layanan seorang Pelaksana Lapangan yang mampu dan
berpengalaman untuk mengendalikan pekerjaan lapangan dalam kontrak, termasuk
pengawasan lapangan, kualitas dan kecakapan kerja, sesuai dengan syarat-syarat kontrak.
Hal - 7