PREVIEW
Anak, 11 tahun dibawa dengan keluhan tiba-tiba kejang pada sisi tubuh
kanan 2 hari yang lalu. Selama kejang, pasien sadar dan dapat diajak
bicara. Kejang berlangsung selama 5 menit. Pasien dikatakan pernah
mengalami hal serupa 1 tahun yang lalu. Tipe bangkitan kejang pada
pasien adalah…
a. Bangkitan parsial simpleks
b. Bangkitan parsial kompleks
c. Bangkitan absans
d. Bangkitan atonik
e. Bangkitan tonik-klonik
1
KATA KUNCI
• Anak, 11 tahun
• Kejang pada sisi tubuh kanan 2 hari yang lalu
• Selama kejang, pasien sadar dan dapat diajak bicara
• Kejang berlangsung selama 5 menit
• Riwayat serupa 1 tahun yang lalu.
JAWABAN
1
Epilepsi
• Etiologi
• Idiopatik = tidak terdapat les struktural di otak atau defisit neurologis,
diperkirakan mempunyai predisposisi genetik dan umumnya berhubungan
dengan usia.
• Kriptogenik = dianggap simptomatis tetapi penyebabnya belum diketahui,
gambaran klinis sesuai dengan ensefalopati difus, termasuk sindrom West,
sindrom Lennox-Gastaut, dan epilepsi mioklonik
• Simptomatis = bangkitan epilepsi disebabkan oleh kelainan/lesi struktural pada
otak, misalnya cedera kepala, infeksi SSP, kelainan kongenital, lesi desak ruang,
gangguan peredaran darah otak, toksik, metabolik, kelainan neurodegeneratif
Sumber : PPK Neurologi, PERDOSSI 2016; Pedoman Tatalaksana Epilepsi, PERDOSSI 2014
1
Epilepsi
• Klasifikasi (ILAE 1981)
Bangkitan Parsial/Fokal Bangkitan Umum
Absans/Lena/Petit mal Tonik
Parsial sederhana Bengong mendadak, durasi <30”, Ekstensi/fleksi mendadak
Penurunan kesadaran (-) Konfusi post-ictal (-), kepala, badan, atau
automatisasi (+/-) ekstremitas
Parsial kompleks
Tonik-Klonik/Grand mal
Penurunan kesadaran (+) Mioklonik
Ekstensi tonik ekstremitas
Kelumpuhan 1 sisi atau bengong Kedutan motorik tidak teratur
à gerakan klonik ritmik
mendadak, durasi >30”, konfusi (jerking)
post-ictal (+), automatisme (+)
Parsial menjadi umum sekunder Atonik/Astatik
Klonik
Kejang parsial à tonik klonik Tonus tubuh hilang
Kedutan motorik teratur
umum mendadak
Sumber : PPK Neurologi, PERDOSSI 2016; Pedoman Tatalaksana Epilepsi, PERDOSSI 2014
1
PILIHAN LAIN
1
Laki-laki, 23 tahun, datang dibawa pacarnya karena sulit tidur sejak 10 hari
yang lalu. Pasien diketahui memiliki riwayat sulit tidur sejak menjadi
mahasiswa 5 tahun yang lalu, sehingga pasien rutin minum obat Diazepam 2
mg yang diresepkan dokter pribadinya untuk membantu membuatnya
terlelap, namun sejak 10 hari ini obat tersebut tidak dapat lagi membantu
pasien untuk tidur. Fenomena yang terjadi pada pasien ini adalah ...
a. Toleransi
b. Withdrawal
c. Penyalahgunaan
d. Penggunasalahan
e. Kecanduan
2
KATA KUNCI
• Laki-laki, 23 tahun
• Sulit tidur sejak 10 hari yang lalu
• Rutin minum Diazepam 2 mg, namun obat tersebut tidak dapat lagi membantu
pasien untuk tidur à butuh dosis yang lebih tinggi untuk efek yang sama
JAWABAN
A. Toleransi
2
Gangguan Penggunaan Zat dan Adiksi
Terminologi
Ketergantungan
Penggunaan zat berulang, dengan/tanpa ketergantungan fisik
(Dependence)
Penyalahgunaan Penggunaan zat, biasa dengan pemberian oleh diri sendiri, yang menyimpang dari kaidah
(Abuse) sosial atau medis
Penggunasalahan Mirip penyalagunaan namun obat diresepkan oleh dokter namun digunakan tidak
(Misuse) semestinya
Penggunaan zat yang berulang dan meningkat, kekurangan zat menimbulkan gejala
Kecanduan
kesusahan dan dorongan tak tertahankan untuk menggunakan zat itu lagi dan juga
(Addiction)
mengakibatkan deteriorasi fisik dan mental
Intoksikasi Sindrom reversible akibat zat spesifik yang memengaruhi ≥1 fungsi mental: memori,
(Intoxication) orientasi, afek, penilaian, perilaku
Sumber : Kaplan Sadock Synopsis of Psychiatry, 11E
2
Gangguan Penggunaan Zat dan Adiksi
Terminologi
Putus obat Gejala spesifik suatu zat yang terjadi setelah pemberhentian atau pengurangan dosis zat
(Withdrawal) yang sudah digunakan dalam jangka waktu yang panjang
Toleransi Fenomena dimana setelah pengunaan berulang suatu zat, akan menurunkan efek atau
(Tolerance) membutuhkan dosis lebih besar untuk menghasilkan efek yang sama
Toleransi silang
Kemampuan suatu zat untuk digantikan oleh zat lain yang menghasilkan efek yang sama
(Cross-tolerance)
Adaptasi sekuler Perubahan neurokimiawi atau neurofisiologi akibat penggunaan zat berulang, hal ini yang
(Neuroadaptation) mengakibatkan fenomena toleransi
Merujuk pada anggota keluarga yang terpengaruh oleh atau mempengaruhi perilaku
Kesaling- pengguna narkoba. Terkait dengan istilah enabler, yaitu orang yang memfasilitasi perilaku
tergantungan adiktif pelaku kekerasan, termasuk juga ketidaksadaran anggota keluarga untuk menerima
(Codependence) kecanduan sebagai gangguan medis-psikiatri atau untuk menyangkal orang tersebut
menyalahgunakan suatu zat
Sumber : Kaplan Sadock Synopsis of Psychiatry, 11E
2
PILIHAN LAIN
b. Withdrawal
c. Penyalahgunaan
d. Penggunasalahan
e. Kecanduan
2
Tn. A, 30 tahun datang ke IGD dengan keluhan mata kanan tidak nyaman,
berair dan mengganjal sejak 2 jam yang lalu. Pasien bekerja sebagai
pengendara ojek online. Pasien mengatakan selalu menggunakan helm, namun
tidak menggunakan kaca pelindung helm karena tidak dapat melihat dengan
jelas. Pada pemeriksaan, mata kanan tampak merah dan ditemukan benda
asing pada konjungtiva. Tindakan yang paling tepat dilakukan oleh dokter jaga
IGD adalah …
a. Irigasi dengan NaCL 0,9%
b. Ekstraksi dengan menggunakan kapas lidi
c. Beri salep tetrasiklin 3x/hari + steroid topikal
d. Rujuk ke dokter spesialis mata
e. Observasi
3
KATA KUNCI
• Pria, 30 tahun
• Mata kanan tidak nyaman, berair dan mengganjal sejak 2 jam yang lalu
• Pekerjaan sebagai ojek online dan tidak menggunakan proteksi
JAWABAN
3
Benda Asing pada Konjungtiva
• Dapat menyebabkan iritasi pada jaringan
• Keluhan : nyeri, mata merah, berair dan rasa mengganjal
• Faktor risiko : pekerja di bidang industri, tukang ojek , dan pekerja yang
tidak menggunakan proteksi
• PF : Penglihatan dapat terganggu apabila mengenai media refraksi
mata (pada konjungtiva visus normal), inspeksi mata umum (ditemukan
benda asing pada bagian mata)
• Komplikasi : Keratitis, Ulkus kornea
Sumber : Dahl AA. Conjunvtival Foreign Body Removal. 2017
3
Tatalaksana Benda Asing pada Mata
• Posisikan pasien senyaman mungkin
• Berikan anestesi local pada mata yang terkena
• Gunakan lup/ slit lamp untuk mengambil benda asing
• Minta pasien untuk fokus melihat satu titik
• Apabila benda asing pada konjungtiva à ekstraksi dengan mengusap
halus lidi kapas. Jika gagal dapat menggunakan jarum suntik 23-25G
• Cara pengambilan dari tengah ke tepi
• Oleskan povidone iodine pada tempat bekas benda asing
a. Irigasi dengan NaCl 0,9% à tatalaksana utama pada trauma kimia mata
c. Beri salep tetrasiklin 3x/hari + steroid topical à diberikan setelah pengangkatan
benda asing
d. Rujuk ke dokter spesialis mata à bila benda asing berada di media refraksi
e. Observasi à harus segera dilakukan evakuasi untuk mencegah komplikasi
3
An H, 8 tahun datang dengan keluhan mata merah sejak 1 minggu yang lalu. Anak
sering mengucek mata karena terasa gatal dan seperti ada yang mengganjal.
Terdapat Riwayat gatal dan asma pada ayah pasien. Riwayat trauma dan keluhan
serupa sebelumnya disangkal. Pada pemeriksaan fisik didapati tanda vital dalam
batas normal. Pada pemeriksaan oftalmologi didapatkan segmen mata depan dan
belakang normal. VODS 6/6 dan didapatkan gambar seperti di bawah ini. Temuan
klinis dalam pemeriksaan diatas adalah …
a. Cobblestone appearance
b. Folikel
c. Abses multiple
d. Horner trantas dots
e. Pseudomembran
4
KATA KUNCI
• Anak, 8 tahun
• Mata merah, gatal dan ada yang menganjal
• Riwayat gatal dan asma pada ayah pasien
• Pemeriksaan à visus ODS 6/6, Cobble stone pada konjungtiva tarsal
JAWABAN
A. Cobblestone appearance
4
DD Mata Merah
4
Konjungtivitis
• Peradangan pada konjungtiva
• Etiologi : Bakteri, virus, jamur, alergi
• Anamnesis : mata merah, berair dan adanya sensasi yang mengganjal
• PF : sekret/berair, visus normal, injeksi konjungtiva
Vernal Atopic
Onset Younger age (<10thn) Second to third
decade
Discharge Mucoid Watery and clear
Conjungtival Scarring Moderate incidence Higher incidence
Eosinophils in + Less likely
conjungtival scarping
4
Ny. Q, 29 tahun mengeluhkan sakit kepala dan nyeri pada pipi yang
hilang timbul sejak 6 minggu yang lalu. Pasien juga mengeluhkan ingus
kental kehijauan dan berbau. Post nasal drip (+) nyeri tekan sinus
maksilaris dextra dan sinistra (+), tes transluminasi (+). Apakah diagnosis
yang paling tepat untuk pasien?
a. Rhinitis akut
b. Rhinitis kronis
c. Sinusitis maksilaris akut
d. Sinusitis maksilaris subakut
e. Sinusitis maksilaris kronik
5
KATA KUNCI
• Ny. Q, 29 tahun
• Sakit kepala +, nyeri pipi hilang timbul selama 6 minggu
• Pilek, ingus kental kehijauan berbau
• PF : PND (+), nyeri tekan maksilaris dextra et sinistra, transluminasi (+)
JAWABAN
5
Sinusitis
• Inflamasi mukosa sinus paranasal
• Dapat disertai atau dipicu rhinitis
• Klasifikasi
• Akut <4 minggu
• Subakut: 4 minggu-3 bulan
• Kronik: >3bulan (12 minggu)
Sumber : Buku Ajar Telinga Hidung Tenggorok Kepala & Leher. Edisi 7
5
Sinusitis
• Etiologi dan faktor predisposisi
• ISPA akibat virus, rhinitis, kelainan anatomi, infeksi tonsil, dll.
• Pada anak sering akibat hipertrofi adenoid
• Lingkungan berpolusi, udara dingin dan kering, merokok
• Infeksi oleh bakteri, terutama Streptococcus pneumoniae (paling
sering), Haemophilus influenza, Moraxella catarrhalis
• Pada anak lebih banyak Moraxella catarrhalis
• Curiga infeksi bakteri: gejala tidak membaik dalam >10 hari atau ada
perburukan setelah perbaikan (double worsening)
Sumber : Buku Ajar Telinga Hidung Tenggorok Kepala & Leher. Edisi 7
5
Sinusitis
• Inspeksi : Pembengkakan pipi hingga kelopak mata
• Palpasi: Nyeri tekan / ketuk pipi (sinusitis maksilaris), nyeri tekan medial
atap orbita (sinusitis frontalis), nyeri tekan kantus medius (sinusitis
etmoid)
• Tes transluminasi à hasil positif menjadi opak ( pemeriksaan paling
sederhana pada sinusitis maksila dan frontal)
Sumber : Buku Ajar Telinga Hidung Tenggorok Kepala & Leher. Edisi 7
5
Sinusitis
• Penunjang:
• Rontgen Waters (maksila, frontal, etmoid) dan rontgen Caldwell (etmoid dan
frontal) àair fluid level
• CT Scan (GOLD STANDARD)
• MRI à dengan kontras apabila ada keterlibatan intracranial dan keganasan
• Sinuskopi : atas indikasi gagal pengobatan empilris, unilateral, gejala berat,
curiga rhinosinusitis bakteri, recent sinonasal surgery dan immunocompromised
Sumber : Buku Ajar Telinga Hidung Tenggorok Kepala & Leher. Edisi 7
5
5
Tatalaksana Sinusitis
• Bakterial à Antibiotik 10-14 hari
• Akut:
• Amoksisilin 3x 500 mg
• Cefuroxime 2x 250-500 mg à sefalosporin gen 2
• Kronik: (antibiotik gram negatif dan anaerob)
• Metronidazole 3x 500mg + Cefepime 1x400 mg (3-4 minggu)
Sumber : Buku Ajar Telinga Hidung Tenggorok Kepala & Leher. Edisi 7
5
PILIHAN LAIN
5
Perempuan berusia 32 tahun datang ke Puskesmas dengan keluhan batuk
disertai darah selama 2 minggu. Keluhan juga disertai dengan demam,
keringat malam dan penurunan berat badan. Pada pemeriksaan tanda vital
didapatkan TD 120/80 mmHg, HR 80x/menit, RR 22x/menit, T 37,8 C.
Pemeriksaan fisik didapatkan ronkhi +/+ pada kedua lapang paru. Hasil
pemeriksaan bakeriologis didapatkan BTA +/+. Terapi yang tepat untuk pasien
…
a. 2HRZE + 4RH
b. 2HRZE + 4RE
c. 2HRZES + RHZE + 5RHE
d. 2HRZE + 5RH
e. 2HRZE + 5RHE
6
KATA KUNCI
• Perempuan, 32 tahun
• Batuk disertai darah selama 2 minggu, demam, keringat malam dan penurunan berat badan
• TD 120/80 mmHg, HR 80x/menit, RR 22x/menit, T 37,8 C
• Pemfis: ronkhi +/+
• Hasilnya BTA +/+
DIAGNOSIS à TB PARU
JAWABAN
A. 2RHZE + 4RH
6
Tuberkulosis
• Penyakit menular langsung yang disebabkan oleh kuman TB yaitu
Mycobacterium Tuberkulosis yang bersifat bakteri taham asam, gram
(+), dan aerob.
• Sebagian besar menyerang paru, namun dapat mengenai organ tubuh
lainnya.
• Klasifikasi berdasarkan anatomi:
1. TB paru
2. TB ekstraparu
Sumber : Kemenkes RI
6
Tuberkulosis
• Tatalaksana
• Terbagi menjadi 2 tahap:
1. Tahap awal à menggunakan 2. Tahap lanjut à menggunakan
Rifampisin, Isoniazid, Pirazinamid, Rifampisin dan Isoniazid.
Etambutol selama 2 bulan. • Diberikan selama min. 4 bulan
• Diminum setiap hari dan diawasi • Dapat diminum secara intermitten
secara langsung untuk menjamin 3x/minggu atau setiap hari
kepatuhan obat
• Penting untuk membunuh kuman
• Bila diberikan adekuat, dapat persisten à mengurangi kekambuhan.
menurunkan daya penularan
dalam waktu 2 minggu
• Setelah terjadi konversi (BTA +
menjadi -), maka dilanjutkan ke
tahap lanjut.
b. 2HRZE + 4RE
c. 2HRZES + RHZE + 5RHE
d. 2HRZE + 5RH
e. 2HRZE + 5RHE
6
Laki-laki berusia 55 tahun datang ke IGD RS dengan keluhan nyeri dada kiri
sejak 1 jam yang lalu. Nyeri dirasakan menjalar ke lengan kiri disertai mual dan
keringat dingin. Pasien memiliki riwayat DM (+) dan tidak rutin mengonsumsi
obat. Pemeriksaan fisik didapatkan TD 140/90 mmHg, HR 80x/menit, RR
18x/menit, T 36,7 C. Pada EKG seperti pada gambar dibawah. Diagnosis
pada pasien adalah …
a. STEMI lateral
b. STEMI anterior
c. STEMI inferior
d. NSTEMI lateral
e. NSTEMI anterior
7
KATA KUNCI
• Laki-laki, 55 tahun
• Nyeri dada kiri sejak 1 jam yang lalu; menjalar ke lengan kiri disertai mual dan
keringat dingin
• Riwayat DM (+), TD 140/90
• EKG: ST elevasi pada lead V5, V6, I, aVL
JAWABAN
A. STEMI lateral
7
Infark Miokard
• Perkembangan cepat dari nekrosis otot jantung yang disebabkan oleh
ketidakseimbangan kritis antara suplai oksigen dan kebutuhan
miokardium.
• Disebabkan oleh ruptur plak dan thrombus dalam pembuluh darah
koroner.
Sumber : PPK Bagi Dokter di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Primer 2017, Pathophysiology of Heart Disease, 6th edition
7
Sumber : PERKI 2018
7
Infark Miokard
STEMI NSTEMI
7
Pria, 30 tahun, datang dengan keluhan dada terasa panas sejak 1
minggu yang lalu terutama setelah makan. Keluhan juga disertai mual
dan rasa pahit di lidah terutama bila ia berbaring setelah makan malam.
Pemeriksaan fisik ditemukan nyeri tekan di epigastrium. Diagnosis yang
tepat adalah …
a. Ulkus peptikum
b. Gastritis
c. Ulkus gaster
d. Refluks gastroesofageal
e. Ulkus duodenum
8
KATA KUNCI
• Pria, 30 tahun
• Dada terasa panas sejak 1 minggu yang lalu terutama setelah makan
• Mual dan rasa pahit di lidah terutama bila ia berbaring setelah makan malam
• Pemeriksaan fisik = nyeri tekan di epigastrium
JAWABAN
D. Refluks gastroesofageal
8
Gastroesophageal Reflux Disease (GERD)
• GERD = suatu gangguan di mana isi lambung mengalami refluks
secara berulang ke dalam esofagus, yang menyebabkan terjadinya
gejala dan/atau komplikasi yang mengganggu
• Gejala khas • Heartburn (rasa terbakar di • Disfagia, odinofagia
dada) • Diperberat dengan posisi berbaring
• Regurgitasi asam terlentang
• Nyeri epigastrik • Sering muncul pada malam hari
• Faktor risiko
• Usia > 40 tahun • Konsumsi kopi, alkohol, coklat
• Obesitas • Makanan berlemak
• Kehamilan • Pakaian yang ketat
• Merokok • Pekerja yang sering mengangkat beban
Sumber : Konsensus Nasional Penatalaksanaan GERD di Indonesia, 2013
8
Gastroesophageal Reflux Disease (GERD)
• Pemeriksaan fisik = tidak ada tanda spesifik à isi
kuesioner GERD
• Pemeriksaan penunjang
- Endoskopi SCBA à GOLD STANDARD ERD
- Histopatologi à metaplasia, dysplasia?
- pH-metri 24 jam à Diagnosis NERD
- PPI Test à beri PPI Dosis ganda 1-2 minggu,
gejala menghilang = GERD
• GERD-Q à bila (+) = pengobatan PPI
8
Perempuan berusia 35 tahun datang ke IGD RS karena keluhan nyeri ulu hati
yang menjalar ke punggung sejak 1 hari yang lalu. Keluhan disertai mual,
muntah. Pada pemeriksaan tanda vital didapatkan TD 130/80 mmHg, HR 110
x/menit, RR 20x/menit, T 37,5oC. Pemeriksaan fisik didapatkan cullen sign (+).
Hasil lab menunjukkan serum amilase 450 U/L dan lipase 390 U/L. Diagnosis
pada pasien …
a. Pankreatitis
b. Appendicitis
c. Kolangitis
d. KET
e. Ulkus peptikum
9
KATA KUNCI
• Perempuan, 35 tahun
• Nyeri ulu hati yang menjalar ke punggung sejak 1 hari yang lalu, mual, muntah
• T 37,5oC
• Cullen sign
• Pemeriksaan laboratorium : amilase 450 U/L dan lipase 390 U/L
JAWABAN
A. Pankreatitis
9
Alkohol
Pankreatitis akut Penyakit traktus bilier
Hiperlipidemia
Herediter
• Pankreatitis = inflamasi pada Hiperkalsemia
Trauma
pankreas
Etiologi Pankreatitis
• Eksternal
• Surgical
• Terdapat banyak faktor yang • ERCP
Iskemia
berkaitan dengan akut • Hipoperfusi
pankreatitis, paling sering • Aterotrombotik
• Vaskulitis
diakibatkan oleh batu empedu Obstruksi duktus pankreatikus
• Neoplasma
dan alkohol (80%) • Pancreas divisum
• Lesi ampulla atau duodenum
Infeksi
Venom
Obat
Sumber : Schwartz’s Principle of Surgery, 11th Ed Idiopatik
9
Pankreatitis Akut
Batu empedu migrasi ke Melewati pancreatic
Obstruksi Ductal Hypertension
common bile duct duct junction
Ekstravasasi pancreatic
Inflammasi Aktivasi enzim juice ke interstitium
pankreas
Sumber : Schwartz’s Principle of Surgery, 11th Ed; Harrison’s Principle of Internal Medicine, 20th Ed
9
PILIHAN LAIN
9
Tn A, 40 tahun datang ke RS dengan keluhan BAK tidak lampias dan
menjadi lebih sering namun sedikit. Keluhan dirasakan sejak 3 hari yang
lalu. Pada pemeriksaan didapatkan suhu febris, nyeri tekan suprapubik
(+), tidak didapatkan nyeri ketuk CVA dan cairan keluar dari OUE.
Diagnosis pada kasus ini adalah …
a. Uretritis GO
b. Sistitis non komplikata
c. Uretritis non GO
d. Sistitis komplikata
e. Pyelonefritis komplikata
10
KATA KUNCI
• Laki-laki, 40 tahun
• BAK tidak lampias, sering namun sedikit
• PF : suhu febris, nyeri tekan suprapubik
JAWABAN
D. Sistitis komplikata
10
Infeksi Saluran Kemih
• Dibagi secara anatomis
• Atas à pyelonefritis
• Bawah à urethritis , sistitis, prostatitis
• Dibagi secara klinis
• Non komplikata à ISK bawah pada wanita
• Komplikata à ISK atas pada wanita, ISK pada pria dan wanita hamil, ISK
dengan gangguan struktural
10
Seorang perempuan berusia 30 tahun datang ke Puskesmas dengan keluhan
nyeri pada daerah panggul sejak 5 hari yang lalu. Keluhan disertai dengan
demam, mual, dan muntah. Pasien mengatakan bahwa beberapa bulan yang
lalu pernah mengalami keputihan. Pemeriksaan tanda vital ditemukan tekanan
darah 100/70 mmHg, Nadi 110 x/menit, RR 22 x/menit, dan suhu 38oC. Nyeri
tekan adnexa (+). Plano test (-). Diagnosis pasien adalah …
a. Penyakit Radang Panggul
b. Appendicitis
c. Kehamilan ectopik terganggu
d. Endometriosis
e. Abortus
11
KATA KUNCI
• Perempuan, 30 tahun
• Nyeri panggul sejak 5 hari yang lalu, demam, mual, dan muntah
• Riwayat keputihan (+)
• TTV: takikardia, febrile
• Nyeri tekan adnexa (+)
JAWABAN
11
Penyakit Radang Panggul
• Merupakan diagnosis klinis yang ditandai dengan infeksi saluran genital
bagian atas dan inflamasi.
• Disebabkan oleh mikroorganisme (paling umum N. Gonorrhoeae dan
C. Trachomatis) yang berkolonisasi pada endoserviks dan naik ke
endometrium dan tuba fallopi.
• Inflamasi dapat terjadi hingga endometritis, salfingitis, dan peritonitis
11
Perempuan usia 26 tahun datang ke RS diantar oleh suaminya karena tidak
menstruasi sejak 2 bulan yang lalu. Beberapa hari terakhir pasien mengeluh
sering mual, muntah dan nafsu makan berkurang. Pemeriksaan tanda vital
ditemukan tekanan darah 100/70 mmHg, Nadi 90 x/menit, RR 20 x/menit,
dan suhu 36,7oC. Dokter menganjurkan untuk dilakukan pemeriksaan USG,
hasil USG tampak gestasional sac (+), perkiraan usia kehamilan 8-9 minggu.
Yang merupakan tanda tidak pasti kehamilan adalah ...
a. Amenorrhea
b. Gestasional sac (+)
c. Gerakan janin
d. Ballotement
e. DJJ
12
KATA KUNCI
JAWABAN
A. Amenorrhea
12
Kehamilan
• Tanda pasti kehamilan, terdiri dari:
1. Janin/bagian janin terlihat (USG > 5 minggu)
2. Terdengar DJJ (Doppler >12 minggu)
3. Pergerakan janin (primigravida > 18 minggu; multigravida >16 minggu)
4. Ballotement (+); janin/bagian janin teraba
12
Ny. R, 48 tahun datang untuk kontrol penyakitnya. 6 hari yang lalu
pasien mengalami serangan jantung yang kini sudah tidak ada keluhan.
Pada PF didapatkan tanda vital normal. Pada pemeriksaan darah,
didapatkan kadar kolesterol 230 mg/dL, ldl 120 mg/dL. Tatalaksana
dislipidemia yang tepat pada pasien tersebut adalah …
a. Rosuvastatin 1x 20mg
b. Atorvastatin 1x 10mg
c. Simvastatin 1x20mg
d. Simvastatin 1x10mg
e. Atorvastatin 1x20mg
13
KATA KUNCI
• Perempuan, 48 tahun
• Riwayat serangan jantung 5 hari yang lalu
• Lab: kolesterol tinggi, LDL tinggi
DIAGNOSIS à DISLIPIDEMIA
JAWABAN
A. Rosuvastatin 1x20mg
13
Dislipidemia
• Merupakan kelainan metabolism lipid, ditandai dengan peningkatan
maupun penurunan fraksi lipid plasma (kenaikan kolesterol total, LDL
dan TG, namun penurunan HDL)
• Dislipidemia dibagi menjadi 2 macam : Primer (genetik) dan sekunder
(akibat penyakit lain seperti DM, hipotiroid, dll)
13
Anak, 16 tahun, dibawa dengan keluhan ruam-ruam kemerahan sejak 6 jam
yang lalu. Diketahui pasien sudah mengalami demam sejak 3 hari yang lalu
disertai nyeri kepala dan nyeri sendi. Pemeriksaan fisik didapatkan suhu febris.
Pemeriksaan laboratorium didapatkan Hb 13 g/dL, Hematokrit 39%, leukosit
8.000, trombosit 110.000. Diagnosis yang tepat adalah …
a. DF
b. DHF grade I
c. DHF grade II
d. DHF grade III
e. DHF grade IV
14
KATA KUNCI
• Anak, 16 tahun
• Ruam-ruam kemerahan sejak 6 jam yang lalu à manifestasi perdarahan
• Demam sejak 3 hari yang lalu disertai nyeri kepala dan nyeri sendi
• Pemeriksaan fisik = suhu febris
• Pemeriksaan laboratorium = Hb 13 g/dL, Hematokrit 39%, leukosit 8.000,
trombosit 110.000
JAWABAN
A. DF
14
Demam Dengue & Demam Berdarah Dengue
• Infeksi Dengue = penyakit Dengue virus infection
Ensefalopati
Gagal hepar akut
Gagal ginjal akut
Miokarditis
ARDS
Rhabdomiolosis
Perjalanan Penyakit
Derajat keparahan
Demam Manifestasi Hepatomegali Permeabilitas Trombositopenia DHF
Anoreksia perdarahan: vaskular ↑
Muntah Tes turniket (+),
ptekie Hemokonsentrasi Kebocoran I
Hipoproteinemia plasma
Koagulopati II
Efusi pleura/ascites
Hipovolemia
Manifestasi Penyakit
Dehidrasi
Syok DIC
III
Perdarahan berat di
DF Kematian GI, otak, dll IV
DHF/DSS
Sumber : WHO SEARO 2011
14
Demam Dengue & Demam Berdarah Dengue
• Klasifikasi
Grade Tanda & Gejala Laboratoris
DF Demam dengan ≥ 2: - Leukopenia
- Nyeri kepala ≤5.000/mm3
- Nyeri retro-orbital - Trombositopenia
- Mialgia <150.000/mm3
- Artralgia - HCT naik 5-10%
- Ruam - Tidak ada bukti
14
PILIHAN LAIN
b. DHF grade I
c. DHF grade II Ada bukti kebocoran plasma à
d. DHF grade III efusi pleura, ascites, ↑Ht >20%, hipoproteinemia)
e. DHF grade IV
14
Laki-laki, 28 tahun datang dengan keluhan nyeri di lutut kanan setelah
melakukan lompat jauh. Ketika dilakukan pemeriksaan dengan menarik
tibia ke arah anterior, didapatkan bunyi “klik”. Diagnosis pada pasien
adalah …
a. Ruptur ligamentum krusiatum anterior
b. Ruptur ligamentum krusiatum posterior
c. Ruptur ligamentum kolateral lateral
d. Ruptur ligamentum kolateral medial
e. Ruptur meniscus
15
KATA KUNCI
• Laki-laki, 28 tahun
• Nyeri di lutut kanan setelah melakukan lompat jauh
• Pemeriksaan sendi lutut = menarik tibia ke arah anterior, didapatkan bunyi “klik”
à Anterior drawer test
JAWABAN
15
PILIHAN LAIN
15
Cedera Lutut
• Anatomi Lutut
• Laki-laki, 20 tahun
• Bercak bercak merah pada kulitnya
• Awalnya bercak soliter yang besar muncul di dada kiri, lalu bercak lainnya tersebar di perutnya
• Bercak berupa makula eritema batas tidak tegas berbentuk oval dengan panjang se arah lipatan
kulit, menyerupai gambaran pohon cemara terbalik
JAWABAN
16
Pitiriasis Rosea Pitiriasis=skuama halus
• Kelainan kulit akut yang diawali dengan munculnya
plak/macula soliter warna merah dengan skuama halus
(herald patch), tersusun berdasarkan lipatan kulit (Christmas
tree pattern).
• Etiologi: infeksi HHV6 dan HHV7
• Efloresensi: berawal dari lesi primer herald patch (soliter, oval
anular, batas tegas), skuama halus, dan pada bagian dalam
tepinya terdapat skuama yang lebih jelas membentuk
gambaran skuama kolaret.
• Lesi sekunder berupa makula/plak merah muda3, multipel,
berukuran lebih kecil dari lesi primer1,2, berbentuk bulat atau
lonjong, yang mengikuti Langer lines (membentuk pola pohon
natal)
• Predileksi: batang tubuh, lengan atas proksimal dan tungkai atas
Christmas tree pattern
Sumber : Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin. FKUI. 2016; Panduan Praktik Klinik. PERDOSKI. 2017.
16
Terapi
• Merupakan penyakit swasirna (self limiting disease).
• Topikal
• Bedak asam salisilat ditambah mentol 0.5-1%
• Larutan anti pruritus seperti calamine lotion.
• Kortikosteroid topikal
• Sistemik
• Apabila gatal sangat mengganggu dapat diberikan antihistamin seperti setirizin 1x10 mg per hari.
• Kortikosteroid sistemik.
• Eritromisin oral 4x250 mg/hari selama 14 hari.
• Asiklovir1,4 3x400 mg/hari per oral selama 7 hari6 diindikasikan sebagai terapi pada awal
perjalanan penyakit yang disertai flu-like symptoms atau keterlibatan kulit yang luas.
• Dapat pula dilakukan fototerapi: narrowband ultraviolet B (NB-UVB) dengan dosis tetap sebesar
250 mJ/cm2 3 kali seminggu selama 4 minggu.
Sumber : Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin. FKUI. 2016; Panduan Praktik Klinik. PERDOSKI. 2017.
16
Alur Diagnosis dan Tatalaksana
Sumber : Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin. FKUI. 2016; Panduan Praktik Klinik. PERDOSKI. 2017.
16
PILIHAN LAIN
16
Wanita, 30 tahun diantar ke IGD oleh rekan kerjanya setelah ditendang
oleh atasannya. Pasien diketahui sedang hamil 16 minggu. Pemeriksaan
fisik ditemukan perdarahan aktif dari kemaluan pasien, didapatkan tinggi
fundus uteri sesuai masa kehamilan, DJJ (-). Derajat luka yang sesuai
dengan kondisi pasien tersebut adalah …
a. Luka sangat ringan
b. Luka ringan
c. Luka sedang
d. Luka berat
e. Luka sangat berat
17
KATA KUNCI
• Wanita, 30 tahun
• Ditendang oleh atasannya
• Sedang hamil 16 minggu
• Pemeriksaan fisik = perdarahan aktif dari kemaluan, tinggi fundus uteri sesuai
masa kehamilan, DJJ (-) à janin meninggal
JAWABAN
D. Luka berat
17
Traumatologi
• Traumatologi = ilmu yang mempelajari tentang luka dan cedera serta hubungannya dengan
berbagai kekerasan
• Derajat/Kualifikasi Luka
Kualifikasi KUHP Deskripsi Hukuman dan KUHPnya
Luka Berat Ps 90 • Jatuh sakit / mendapat luka yang tidak memberi harapan Ps 351 (3) ≤5 tahun
sembuh sama sekali atau menimbulkan bahaya maut Ps 353 (2) ≤7 tahun
• Tak mampu terus-menerus menjalankan tugas Ps 354 (1) ≤8 tahun
jabatan/pekerjaan Ps 355 (1) ≤12 tahun
• Kehilangan salah satu panca indera
• Mendapat cacat berat
• Menderita sakit lumpuh
• Terganggunya daya piker ≥ 4minggu
• Gugurnya kandungan seorang perempuan
Luka Sedang Menyebabkan penyakit/menghalangi pekerjaan untuk Ps 351 (2) ≤2 tahun 8 bulan
sementara waktu (antara luka berat&ringan) Ps 353 (1) ≤4 tahun
Luka Ringan Ps 352 (1) Tidak menimbulkan penyakit/halangan untuk menjalankan Ps 352 (1) Penjara ≤3 bulan,
pekerjaan denda ≤ 450k
Sumber : Ilmu Kedokteran Forensik, FKUI
17
Traumatologi
• Klasifikasi kekerasan Kekerasan tumpul
Akustik
Non-mekanik
Radiasi
Asam
Kimia
Basa
Kekerasan yang tidak Luka robek = luka terbuka yang menyebabkan kulit
disebabkan oleh benda teregang ke satu arah dan melampaui
(laserasi) elastisitas kulit
dengan tepi tajam
Derajat/kualifikasi luka
17
Seorang laki-laki yang mengalami kecelakaan tunggal dibawa oleh polisi
ke IGD dengan kondisi penurunan kesadaran. Setelah dilakukan
pemeriksaan, pasien diindikasikan untuk diberikan bantuan jalan napas
berupa intubasi. Lembar persetujuan tindakan (informed consent)
kedokteran berhak ditandatangani oleh …
a. Penyidik
b. Polisi yang membawa pasien ke IGD
c. Dokter yang sedang menangani pasien
d. Tidak diperlukan persetujuan tindakan pada kasus gawat darurat
e. Keluarga inti pasien, menunggu kedatangan anggota keluarga
18
KATA KUNCI
JAWABAN
a. Penyidik
b. Polisi yang membawa pasien ke IGD
c. Dokter yang sedang menangani pasien
e. Keluarga inti pasien, menunggu kedatangan anggota keluarga
18
Sebagai bentuk partisipasi terhadap program Kementerian Kesehatan,
Puskesmas Alam Sari aktif melakukan kegiatan imunisasi dasar untuk
anak-anak diwilayah kerjanya. Apakah tingkat pencegahan yang
dilakukan oleh Puskesmas tersebut?
a. Promosi kesehatan
b. Pelindungan khusus
c. Diagnosis dini & Pengobatan yang tepat dan cepat
d. Pembatasan kecacatan
e. Rehabilitasi
19
KATA KUNCI
JAWABAN
B. Pelindungan Khusus
19
Five Level of Prevention
PENCEGAHAN PRIMER
Promosi Kesehatan Pelindungan Khusus
• Edukasi Kesehatan • Vaksinasi dan imunisasi
• Edukasi makanan bernutrisi seimbang • Pengobatan profilkasis
• Edukasi sanitasi lingkungan: air bersih, tempat • Penggunaan sanitasi lingkungan yang baik dan
penampungan sampah, septic tank, dsb. benar
• Edukasi pemilik usaha dalam menyediakan • Pelindungan terhadap kecelakaan di tempat
lingkungan pekerjaan yang sehat umum dan di tempat kerja
• Edukasi kesehatan jiwa • Komposisi nutrisi tertentu pada individu dengan
• Konseling pre-marital penyakit kronis
• Mencegah individu dengan alergi kontak
dengan alergen
a. Promosi kesehatan
c. Diagnosis dini & Pengobatan yang tepat dan cepat
d. Pembatasan kecacatan
e. Rehabilitasi
19
Seorang mahasiswa kedokteran ingin melakukan penelitian mencari
hubungan ibu merokok dan tidak merokok dengan kejadian anak BBLR
dan tidak BBLR. Uji statistik yang tepat digunakan adalah …
a. T-test
b. T-test berpasangan
c. Chi-square
d. McNemar
e. ANOVA
20
KATA KUNCI
JAWABAN
C. Chi-square
20
Uji Statistik
• Pemilihan Uji Statistik bergantung pada:
• Data = kualitatif atau kuantitatif
• Data = tidak berpasangan atau berpasangan
• Distribusi data = normal atau tidak
• Distribusi data
Tes untuk normalitas data = Kolmogorov-Smirnov (K-S), Lilliefors, Shapiro-
Wilk (S-W), Anderson-Darling, Cramer-von Mises, D’Agostino skewness,
Anscombe-Glynn, D’Agostino-Pearson omnibus, Jarque-Bera
Hasil :
• p > 0,05 = terdistribusi normal à uji parametrik
• p < 0,05 = tidak terdistribusi normal à uji non parametrik
2 2 >2 >2
berpasangan tidak berpasangan tidak berpasangan berpasangan
Data Kualitatif
2 2 >2 >2
berpasangan tidak berpasangan tidak berpasangan berpasangan
a. T-test
b. T-test berpasangan
d. McNemar
e. ANOVA
20
DAFTAR SEKARANG!
TERIMA KASIH!
@boost_med +62-813-8281-4742
49