Makalah Pengetahuan Konsumen Disusu Oleh
Makalah Pengetahuan Konsumen Disusu Oleh
PENGETAHUAN KONSUMEN
Disusu oleh :
NIM : 0433-0815-163-41
Puji Syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas rahmat dan
karunia-Nya lah, makalah ini dapat terselesaikan dengan baik, tepat pada waktunya. Adapun
tujuan penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas Pengetahuan Konsuen yang
diberikan guru kami untuk memenuhi nilai pada semester pertama kami, serta melatih kami
untuk lebih memahami pelajaran ini. Makalah ini disusun agar pembaca makalah dapat
memahami pengertian Prilaku Konsumen dan Perilaku Produsen yang kami buat berdasarkan
data dari berbagai sumber. Sehingga para pembaca dapat mengantisipasi berbagai hal yang
terjadi dalam kehidupan sehari-hari yang tentunya berhubungan dengan Perilaku Konsumen
dan Perilaku Produsen. Karena tanpa kita sadari banyak hal di sekitar kita yang berhubungan
dengan tema yang dibahas tersebut. Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang
lebih luas bagi pembacanya, walaupun kami sadari masih banyak kekurangan. Untuk itu
kami sebagai penyusun mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca. Akhirnya
penyusun mengucapkan banyak terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu
i
DAFTAR ISI
Daftar isi..................................................................................................................... ii
ii
BAB I
PENDAHULUAN
pengetahuan ini adalah faktor penentu utama dari perilaku konsumen. Apa yang
konsumen beli, di mana mereka membeli, dan kapan mereka membeli akan bergantung
pada pengetahuan yang relevan dengan keputusan ini. Pengertian tentang pengetahuan
konsumen juga penting bagi para pembuat kebijakan masyarakat. Hal ini ditujukan
untuk melindungi konsumen yang “tidak memiliki informasi.” Bila konsumen dinilai
tidak memiliki informasi yang cukup untuk membuat “pilihan berdasarkan informasi,”
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
pengetahuan tentang bagaimana melakukan sesuatu (Bruck, Mitchell dalam Peter &
Olson,1999).
Selain pengetahuan episodik dan semantik, konsumen juga memiliki
pengetahuan yang berhubungan erat dengan suatu produk. Brucks (Engel, Blackwell
& Miniard, 2010) membagi pengetahuan konsumen menjadi pengetahuan produk,
pengetahuan pembelian dan pengetahuan pemakaian. Pengetahuan produk
mencangkup kesadaran akan kategori dan merek produk didalam kategori produk,
terminologi produk, atribut atau ciri produk dan kepercayaan tentang kategori produk
secara umum dan mengenai merek spesifik. Pengetahuan pembelian mencangkup
informasi tentang dimana produk tersebut harus dibeli dan kapan harus membelinya.
Pengetahuan pemakaian mencangkup informasi tentang operasi pemakaian dan
situasi pembelian. Pengetahuan produk dan keterlibatan produk mengacu pada
berbagai jenis pengetahuan arti dan kepercayaan yang direkam didalam ingatan
konsumen. Pengetahuan produk yang diambil dari ingatan memiliki potensi
mempengaruhi interpretasi dan integrasi proses. Keterlibatan produk mengacu pada
pengetahuan konsumen tentang relevansi personal suatu produk dalam hidupnya
(Peter & Olson, 1999). Sistem kognisi manusia dapat menginterpretasikan berbagai
jenis informasi, oleh karena itu akan menghasilkan pengetahuan, arti dan kepercayaan
(Durgee dan Stuardt dalam Peter & Olson, 1999).
Seseorang memiliki dua jenis struktur pengetahuan, yaitu skema dan tulisan
(Peter & Olson, 1999). Skema sebagian besar berisikan pengetahuan umum semantik
dan episodik, sementara tulisan adalah jaringan pengetahuan produksi yang
diorganisasi.
3
1. Pengetahuan Produk
Menurut Sumarwan (2011) pengetahuan produk adalah kumpulan dari
beberapa macam informasi mengenai produk. Menurut Nitissusastro (2012).
Konsumen perlu mengetahui tentang karakteristik suatu produk, apabila konsumen
kurang mengetahui informasi tentang karakteristik suatu produk bisa salah
mengambil keputusan membeli. Pelaku usaha yang berpengalaman akan memberikan
informasi, pendidikan dan pemahaman kepada setiap calon pembeli khususnya dan
kepada masyarakat umumnya.
2. Perolehan Produk
Menurut Engel, Blackwell, dan Miniard (2010), pengetahuan pembelian
mencangkupi bermacam potongan informasi yang dimiliki konsumen yang
berhubungan erat dengan pemerolehan produk. Dimensi dasar dari pengetahuan
pembelian melibatkan informasi berkenaan dengan keputusan tentang dimana produk
tersebut harus dibeli dan kapan pembelian harus terjadi.
Pengetahuan produk meliputi berbagai informasi yang diproses oleh
konsumen untuk memperoleh suatu produk. Pengetahuan produk terdiri atas
pengetahuan tentang dimana membeli produk dan kapan membeli produk. Ketika
konsumen memutuskan akan membeli suatu produk, maka ia akan menentukan
dimana ia membeli produk tersebut dan kapan akan membelinya. Keputusan
konsumen mengenai tempat pembelian produk akan sangat ditentukan oleh
pengetahuanya.
3. Pengetahuan Pemakaian
Suatu produk akan memberi manfaat kepada konsumen jika produk tersebut
telah digunakan atau dikonsumsi oleh konsumen. Agar produk tersebut bisa memberi
manfaat yang maksiamal dan kepuasan yang tinggi kepada konsumen, maka
konsumen harus bisa menggunakan atau mengkonsumsi produk tersebut dengan
benar (Sumarwan, 2011).
Menurut Engel, Blackwell, dan Miniard (2010), kecakupan pengetahuan
pemakaian konsumen penting karena beberapa alasan. Konsumen tentu saja lebih
4
kecil kemungkinannya membeli suatu produk bila mereka tidak memiliki informasi
yang cukup mengenai bayaimana cara menggunakan produk tersebut. Upaya
pemasaran yang dirancang untuk membidik konsumen tentang bagaimana
menggunakan produk pun dibutuhkan.
Pengertian lain tentang keputusan pembelian menurut Schicfman dan Khanuk (2007),
keputusan pembelian adalah seleksi terhadap dua pilihan atau lebih. Dengan
perkataan lain, pilihan alternatif harus bersedia bagi seseorang ketika pengambilan
keputusan. Setiap komponen melakukan berbagai macam keputusan tentang rincian,
pembelian, penggunaan beragam produk dna merek pada setiap periode tertentu.
Berdasarka definisi disimpulakanbaha keputusan pembelian adalah tindakan yang
dilakukan konsumen melakukan pembelian sebuah produk. Oleh karena itu,
pengambilan keputusan pembelian konsumen merupakan suatu proses pemilihan
salah satu dari beberapa alternatif pengenalan kebutuhan dengan tindak lanjut yang
nyata. Setelah itu konsumen dapat melakukan evaluasi pilihan dan kemudian dapat
menentukan sikap yang akan diambil selanjutnya. Dalam mempelajari keputusan
pembelian konsumen, seorang pemasar harus melihat hal-hal yang berpengaruh
terhadap keputusan pembelian dan membuat suatu ketetapan bagaimana konsumen
membuat keputusan pembeliannya.
5
dalam menerjemahkan informasi baru dilingkungannnya. Akan tetapi, inti dari
pengambilan keputusan konsumen adalah proses pengintegrasian yang
mengkombinasikan pengetahuan untuk mengevalusi dua atau lebih perilaku
alternatif, dan memilih salah satu diantaranya. Hasil dari proses pengintegrasian ini
ialah suatu pilihan, yang disajikan secara kognitif sebagai keinginan berperilaku
(Setiadi, 2010).
1. Pengenalan Kebutuhan
Konsumen mempersepsikan perbedaan antara keadaan yang dinginksn
dan situasi aktual yang memadai untuk membangkitkan dan
mengaktifkan proses keputusan.
2. Pencarian Informasi
Konsumen mencari informasi yang disimpan didalam ingatan (pencarian
internal) atau mendapatkan informasi yang relevan dengan keputusan
dari lingkungan (pencarian eksternal).
3. Evaluasi Alternatif
Kosumen mengevaluasi pilihan berkenaan dengan manfaat yang
diharapkan dan menyempitkan pilihan hingga alternative yang dipilih.
4. Pembelian
Konsumen memperoleh alternatif yang dipilih atau pengganti yang dapat
diterima bila perlu.
5. Pengenalan Kebutuhan
Konsumen mempersepsikan perbedaan antara keadaan yang dinginksn
dan situasi aktual yang memadai untuk membangkitkan dan
mengaktifkan proses keputusan.
6. Pencarian Informasi
Konsumen mencari informasi yang disimpan didalam ingatan (pencarian
6
internal) atau mendapatkan informasi yang relevan dengan keputusan
dari lingkungan (pencarian eksternal).
7. Evaluasi Alternatif
Kosumen mengevaluasi pilihan berkenaan dengan manfaat yang
diharapkan dan menyempitkan pilihan hingga alternative yang dipilih.
8. Pembelian
Konsumen memperoleh alternatif yang dipilih atau pengganti yang dapat
diterima bila perlu.
8Hasil
Konsumen mengevaluasi apakah yang dipilih memenuhi kebutuhan dan
harapan segera sesudah digunakan.
PENGENALAN KEBUTUHAN
PENCARIAN INFORMASI
EVALUASI ALTERNATIF
PEMBELIAN
HASIL
7
diantara proses kognitif konsumen, perilaku mereka serta aspek – aspek fisik dan
sosial lingkungan serta sebagian besar proses dan pemecahan masalah sebenarnya
melibatkan multi keputusan dan multi masalah.
8
menanggulangi secara lebih efektif tekanan dari kehidupan. Kebiasaan pembelian
didasarkan pada loyalitas merek dan inersia (dorongan membeli akibat tawaran yang
menarik.
Sebagai pemasar, dalam model pemecahan masalah, perlu mendefinisikan
unit pengambilan keputusan yang tepat agar strategi pemasaran dapat menimbulkan
respon positif dari unit tersebut. Engel, Blackwell dan Miniard (2010) membagi peran
yang sangat berpengaruh pada pengambilan keputusan, yaitu:
1. Inisiator : seorang inisiator dari proses pembelian.
2. Pemberi pengaruh : individu yang opininya sangat dipertimbangkan
didalam pilihan yang dievaluasi dan dipilih.
3. Pengambilan keputusan : orang dengan wewenang keuangan atau
kekuasaan untuk mendiktekan pilihan akhir.
4. Pembeli : agen pembelian.
5. Pemakaian : konsumen aktual.
Orang – orang dengan peran – peran tersebut dapat menjadi target audiens
dalam komunikasi pemasaran. Pemasar memilih target yang tepat agar
komunikasinya berjalan secara efektif fan efisien mencapai tujuan komunikasi
pemasaran.
9
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Dari berbagai data dan informasi yang dipeoleh mengenai perilaku konsumen
dan produsen bahwa perilaku konsumen merupakan tingkah laku atau proses yang
dilakukan oleh individu, keluarga, lingkungan masyarakat, atau budaya yang
berhubungan dengan proses pengambilan keputusan dalam mendapatkan, memuaskan
dan menggunakan produk atau jasa yang diinginkan. Dengan faktor-faktor yang
mempengaruhi perilaku konsumen tersebut yang didapat dari pengalaman, sosial,
psikologi, dan lingkungan . Serta ada berbagai bentuk perilaku konsumen yang
mempengaruhi proses transaksi jual beli. Perilaku konsumen sebagai tingkah laku dari
konsumen itu sendiri, dimana perlu pendekatan kepada konsumen agar konsumen
mendapatkan kepuasan laten pada suatu produk atau jasa yang dijual produsen. Pada
pendekatan ini konsumen dalam mengkonsumsi sejumlah produk tertentu akan
berusaha memaksimalkan kepuasan totalnya baik yang dapat diukur ataupun tidak.
Perilku produsen mengajarkan kita untuk lebih teliti dalam memberikan harga jual yang
tidak merugikan produsen dan juga tidak memberatkan konsumen sehingga daya
konsumsi pun stabil karena selain konsumen membutuhkan barang atau jasa yang
dihasilkan produsen, konsumen juga mampu membeli barang atau jasa yang di jual.
Produsen adalah orang yang menciptakan atau menghasilkan barang dan jasa untuk
dijual atau dipasarkan demi tujuan untuk memenuhi kebutuhan manusia, dengan
demikian Produsen itu memiliki tujuan tertentu untuk menjadikan produksi mereka
yang optimal dan mempunyai harga yang kompetitif
3.2 SARAN
10
DAFTAR PUSTAKA
http://dimasnopalio.blogspot.com/2013/03/prilaku-produsen.html
http://dkey0303.blogspot.com/2012/03/makalah-perilaku-konsumen.html
http://ssantoso.blogspot.com/2011/11/teori-perilaku-produsen-teori-produksi.html
http://nadianudnoviani.blogspot.com/2013/04/perilaku-produsen.html http://myleaf-
clover.blogspot.com/2013/04/perilaku-produsen.html
http://dickysyuhada.blogspot.com/2011/05/perilaku-produsen.html
http://azenismail.wordpress.com/2011/04/10/perilaku-produst
11