Anda di halaman 1dari 17

BAB 2 KERAJINAN TEKSTIL

Kerajinan tekstil adalah produk yang memanfaatkan bahan baku tekstil yang dikerjakan melalui keterampilan tangan dengan alat bantu
sederhana dalam jumlah yang terbatas. Adapun tekstil, tekstil adalah bahan yang berasal dari serat yang diolah menjadi benang lalu dirajut
atau ditenun menjadi kain.

A. Fungsi Kerajinan Tekstil

1. Fungsi penghias
Kerajinan yang dibuat semata-mata sebagai hiasan pada suatu benda atau sebagai pajangan suatu ruang dan tidak memiliki makna
tertentu selain menghias. Contohnya hiasan dinding.

2. Fungsi benda pakai


Kerajinan yang dibuat berdasarkan tujuan untuk digunakan sebagai kebutuhan sehari-hari. Contohnya busana, tas, dan asesoris.

3. Fungsi mainan
Kerajinan yang dibuat untuk digunakan sebagai mainan. Meski fungsi sebagai mainan, namun tetap memperhatikan nilai-nilai estetika.

4. Fungsi simbolik
Kerajinan berfungsi melambangkan hal tertentu. Contohnya itu, tapestri, tenun, dan batik. Di mana yang dibuat dengan motif simbolik.

B. Prinsip Kerajinan Tekstil

1. Keunikan Bahan kerajinan


Bahan dasar yang digunakan sebagai kerajinan berasal dari bahan-bahan yang tidak biasa digunakan untuk kerajinan,
tetapi menghasilkan produk kerajinan yang unik dan menarik.

2. Keterampilan Tangan
Seorang yang membuat produk kerajinan disebut pengrajin. Mereka mampu menciptakan sebuah produk yang memiliki
kualitas tinggi. Dalam hal tersebut memiliki keterampilan tangan dalam proses pengerjaannya dan dilakukan secara
manual. 

3. Unsur Estetik
Nilai estetik dalam kerajinan tekstil adalah unsur yang terkait dengan keindahan, baik dari aspek bentuk, warna ragam
hias maupun komposisi.

4. Unsur Hiasan
Unsur hiasan merupakan unsur dekorasi yang dibuat dengan berbagai cara seperti, dilukis, diukir, dan dicetak.

C. Jenis dan Karakteristik Kerajinan Tekstil

1. Structural Technique
Stuctural adalah susunan dari garis, bentuk, warna, dan tekstur dari suatu kerajinan tekstil yang dibentuk dari bahan
yang dijalin sesuai teknik pembuatannya. Misalnya tas yang dibuat dengan teknik rajut.

2. Decorative Technique
Decorative adalah sentuhan yang diberikan pada permukaan busana yang memberikan efek visual dan memperindah
penampilan. Misalnya tas kain katun yang dijahit, lalu diberi hiasan dengan sulam pita.

D. Proses Produksi Kerajinan Tekstil

Kerajinan Tekstil Tapestri


Kerajinan tapestri atau tenun dibuat dengan menggunakan alat tenun seperti gedogan ataupun ATBM (Alat Tenun Bukan Mesin)

Kerajinan Tekstil Batik


Membatik adalah membuat corak atau gambar dengan menggunakan malam pada kain. Malam yang digunakan adalah malam yang
digunakan khusus untuk membatik.

Kerajinan Tekstil Sulam


Sulam biasa disebut juga dengan bordir, adalah hiasan yang dibuat di permukaan kain atau bahan-bahan lain dengan jarum jahit dan
benang 
Jahit Aplikasi
Menjahit adalah sebuah kegiatan menyambungkan dua buah kain dengan menggunakan benang dan jarum.
https://serupa.id/kerajinan-tekstil-pengertian-fungsi-prinsip-proses/
BAB 2 KERAJINAN TEKSTIL

Kerajinan tekstil adalah produk yang memanfaatkan bahan baku tekstil yang dikerjakan melalui keterampilan tangan dengan alat bantu
sederhana dalam jumlah yang terbatas. Adapun tekstil, tekstil adalah bahan yang berasal dari serat yang diolah menjadi benang lalu dirajut
atau ditenun menjadi kain.

E. Fungsi Kerajinan Tekstil

5. Fungsi penghias
Kerajinan yang dibuat semata-mata sebagai hiasan pada suatu benda atau sebagai pajangan suatu ruang dan tidak memiliki makna
tertentu selain menghias. Contohnya hiasan dinding.

6. Fungsi benda pakai


kerajinan yang dibuat berdasarkan tujuan untuk digunakan sebagai kebutuhan sehari-hari. Contohnya busana, tas, dan asesoris.

7. Fungsi mainan
Kerajinan juga memiliki fungsi sebagai mainan. Meski fungsi sebagai mainan, namun tetap memperhatikan nilai-nilai estetika.

8. Fungsi simbolik
Selain itu kerajinan juga berfungsi melambangkan hal tertentu yang berhubungan dengan nilai spiritual. Contohnya itu, tapestri, tenun,
dan batik. Di mana yang dibuat dengan motif simbolik.

F. Prinsip Kerajinan Tekstil

Agar kerajinan yang kita buat memiliki berbagai fungsi dan tujuan dari kerajinan tekstil. Apa saja yang menjadi tumpuan atau patokan agar
kerajinan tekstil yang kita buat memiliki kualitas yang baik ? Prinsip kerajinan tekstil adalah jawabannya.

Prinsip kerajinan tekstil adalah berbagai unsur dan patokan yang dapat membuat suatu kerajinan tekstil memiliki kualitas
tinggi dan sesuai dengan fungsinya. Prinsip kerajinan tekstil berdasarkan fungsi hias dan fungsi pakai adalah sebagai berikut.

5. Keunikan Bahan kerajinan


Bahan dasar yang digunakan sebagai kerajinan dapat berasal dari bahan alam bahan buatan, bahan limbah organik, dan
bahan limbah anorganik. Indonesia yang memiliki kekayaan alam yang beraneka ragam. Banyak bahan unik yang sulit
ditemukan di Negara lain dapat dimanfaatkan sebagai penambah nilai daya saing di dunia internasional.

6. Keterampilan Tangan
Seorang yang membuat produk kerajinan disebut perajin. Mereka mampu menciptakan sebuah produk yang memiliki
kualitas tinggi. Dalam hal tersebut memiliki keterampilan tangan dalam proses pengerjaannya dan dilakukan secara
manual. 

7. Unsur Estetik
Nilai estetik dalam karya kerajinan fungsi hias dan fungsi pakai dilihat dari aspek bentuk, warna ragam hias dan
komposisi.

8. Unsur Hiasan (Ornament)


Unsur hiasan merupakan unsur dekorasi yang dibuat dengan berbagai cara seperti, dilukis, diukir, dan dicetak.

G. Jenis dan Karakteristik Kerajinan Tekstil

Terdapat dua macam teknik dalam pembuatan kerajinan tekstil, yaitu struktural dan dekoratif, yakni sebagai berikut.

3. Structural Technique
Stuctural adalah susunan dari garis, bentuk, warna, dan tekstur dari suatu kerajinan tekstil yang dibentuk dari bahan
yang dijalin sesuai teknik pembuatannya. Misalnya tas yang dibuat dengan teknik rajut.

4. Decorative Technique
Decorative (garnitur) adalah sentuhan/perlakuan yang diberikan pada permukaan busana yang memberikan efek visual
dan memperindah penampilan. Misalnya tas kain katun yang dijahit, lalu diberi hiasan dengan sulam pita.

H. Proses Produksi Kerajinan Tekstil

Kerajinan Tekstil Tapestri


Tapestri atau tenun banyak di temukan di Indonesia. Kerajinan tenun dibuat dengan menggunakan alat tenun seperti gedogan ataupun
ATBM (Alat Tenun Bukan Mesin)

ahan yang digunakan untuk membuat hiasan tapestri sebagai berikut.


1. Benang tipis untuk lungsi
2. Benang tebal untuk pakan
Alat yang digunakan dalam pembuatan hiasan tapestri sebagai berikut.
1. Kayu spanram yang diberi paku untuk benang lungsi
2. Batang kayu
ecara umum, proses pembuatan tapestri dapat disederhanakan menjadi sebagai berikut.
1. Membuat lungsi pada pemidangan tenun.
2. Memasukkan benang pakan pada lungsi.
3. Mengganti warna pakan sesuai motif yang diinginkan.
4. Mengoperasikan alat tenun dengan cara menyesuaikan dan mengganti warna benang, lalu menarik bagian alat yang
akan merapatkan benang.

Kerajinan Tekstil Batik


batik dapat dibagi menjadi dua, yaitu batik pedalaman atau sering disebut dengan klasik dan batik pesisir.

Batik pedalaman adalah pengkategorian batik yang berkembang di masa lalu dimana pada masa itu, pembatik-pembatik hanya ditemui di
daerah pedalaman. Pada masa kejayaan kerajaan di Indonesia seperti Majapahit, kain batik hanya ditemui di kalangan raja-raja saja dan
hanya petinggi kraton yang boleh mengenakan kain batik.

Batik pesisir adalah batik yang berkembang di masyarakat yang tinggal di luar benteng keraton, sebagai akibat dari pengaruh budaya daerah
di luar Pulau Jawa

Bahan utama yang digunakan dalam membatik adalah:


1. kain katun putih,
2. malam, dan
3. zat pewarna sintetis atau alami.

Peralatan batik terdiri dari berbagai macam, namun yang utama adalah:
1. kompor,
2. wajan, dan
3. canting.
Proses pembatikan dapat diuraikan sebagai berikut.
1. Nganji, yakni pemberian kanji setelah kain dicuci. Kegiatan pemberian kanji dapat dilakukan sesuai keinginan dan
kebiasaan.
2. Ngemplong, penghalusan permukaan kain dengan cara dipukul-pukul menggunakan alat pemukul dari kayu agar
kain tidak kaku dan mudah menyerap malam dan warna.
3. Nyungging, membuat pola di atas kertas.
4. Njaplak, menjiplak pola dari kertas ke kain.
5. Nglowong, memberi lilin/malam pada kain sesuai pola.
6. Ngiseni, memberi isian motif ke dalam pola besar.
7. Nembok, penutupan pada bagian-bagian tertentu dengan malam agar tetap berwarna putih saat dilorot.
8. Nyolet, memberi warna dengan kuas atau kayu dengan ujung spon.
9. Nyelup, memberi warna pada kain dengan pencelupan.
10. Mopok, memberi isian pada latar belakang pola.
11. Nglorod, membuang lilin/malam yang sudah tidak diperlukan lagi agar motif batik terlihat.
12. Nanahi, memberi isian dengan malam pada latar belakang pola.
13. Selanjutnya dapat dilakukan pencelupan warna terakhir dan pelorotan.

Kerajinan Tekstil Sulam


Sulam biasa disebut juga dengan bordir, adalah hiasan yang dibuat di permukaan kain atau bahan-bahan lain dengan jarum jahit dan
benang 

Hasil akhir sulaman dapat dibedakan menjadi berikut ini.


1. Sulam datar, hasil sulaman rata dengan permukaan kain.
2. Sulam terawang (kerawang), hasil sulaman berlubang-lubang seperti menerawang.
3. Hasil sulam timbul, adalah hasil sulaman membentuk tekstur di permukaan kain sesuai motif yang dibuat.

Beberapa jenis sulaman yang berkembang kini sebagai berikut.


1. Sulam kepala peniti
Sulam kepala peniti merupakan sulaman dengan tekstur menyerupai kepala jarum pentul yang berukuran kecil. Di Sumatra
Barat, jarum pentul tanpa kepala warna tersebut dinamai peniti.
2. Sulam bayang
Jenis sulam bayang merupakan sulaman dengan teknik penempatan kain yang bertindih, kain warna diletakkan pada bagian
dalam/bawah kain dasar sedangkan sulaman dilakukan pada bagian atas kain dasar.
3. Sulam renda bangku
Sulam renda bangku merupakan jenis sulam yang memiliki fungsi sebagai renda baju atau taplak dan lainnya. Di buat di atas
bangku kecil berukuran bulat, maka disebutlah sulaman renda bangku. Benang yang digunakan cenderung halus dan kecil.
4. Sulam pita
Sulam pita menggunakan pita-pita dengan berbagai ukuran dan ketebalan yang bervariasi. Sulaman ini menggunakan jarum
sulam atau jarum kasur yang memiliki lubang benang dengan berukuran besar.

Jahit Aplikasi
Menjahit adalah sebuah kegiatan menyambungkan dua buah kain dengan menggunakan benang dan jarum.

Adapun jenis-jenis jahit aplikasi di antara lain adalah sebagai berikut.


Jahit aplikasi standart (onlay)
Jahit aplikasi standard (onlay) adalah teknik membuat benda kerajinan tekstil yang dikerjakan dengan cara membuat
gambar pada kain,kemudian digunting dan ditempel pada lembaran kain kemudian diselesaikan dengan teknik sulam.
Fungsi jahit aplikasi adalah untuk menghias permukaan kain.
Jahit aplikasi pada potong sisip (inlay)
Jahit aplikasi potong sisip adalah teknik menghias permukaan kain yang dikerjakan dengan melobangi bagian dasar kain
yang telah digambari motif sesuai dengan rencana. Kain yang sudah berlubang itu pada bagian belakang ditempel kain yang
berbeda warna dan diselesaikan dengan tusuk hias festoon dapat juga dengan mesin bordir.
Jahit aplikasi pada potong motif
Jahit aplikasi potong motif adalah teknik menghias permukaan kain dengan cara memotong motif yang ada pada kain,
kemudian ditempel pada permukaan kain. Teknik penyelesaiannya sama dengan jahit aplikasi yang lain.
Jahit aplikasi pada lipat potong
Jahit aplikasi lipat potong adalah teknik menghias permukaan kain yang dikerjakan dengan tangan atau mesin. Caranya
melipat lembaran kain kemudian dipotong sesuai dengan rencana sehingga hasilnya simetris kemudian ditempel pada dasar
kain dan diselesaikan dengan tusuk feston. Teknik aplikasi biasanya dikombinasikan dengan sulam datar.
Jahit aplikasi pengisian
Jahit aplikasi dengan pengisian adalah teknik menghias permukaan kain yang dikerjakan secara manual atau mesin. Caranya
sama seperti pada jahit tindas, bedanya pada penambahan potongan kain yang berbeda warna. Pengisi susulan dapat juga
ditambahkan dengan penambahan renda dan pita penyelesaian sama dengan teknik aplikasi yang lain.
Alat Produksi Jahit Aplikasi
Dalam pembuatan jahit aplikasi, alat yang dibutuhkan hampir sama dengan jahit pada umumnya. Alat tersebut di antaranya
adalah:
1. jarum jahit tangan,
2. gunting,
3. jarum pentul,
4. bantalan jarum,
5. tudung jari,
6. alat pemasuk benang,
7. pemidangan,
8. pensil/kapur jahit,
9. cukil/pendedel, dan
10. seterika.

Bahan Produksi Jahit Aplikasi


Bahan yang biasa digunakan dalam menjahit aplikasi terdiri dari:
1. benang jahit atau sulam,
2. kain bermotif atau polos, dapat pula digunakan kain perca.

Proses Pembuatan Jahit Aplikasi


Sebetulnya proses pembuatan jahit aplikasi sangat tergantung dari desain yang dibutuhkan. Namun gambaran umum dalam
proses pembuatan jahit aplikasi dalam kerajinan tekstil meliputi beberapa prosedur di bawah ini.
1. Buat desain terlebih dahulu dengan menggunakan pensil dan jika diperlukan menggunakan pensil warna pula.
2. Buat pola sesuai desain yang artinya menggunting pola sesuai bentuk dan tempelkan pada kain dasar yang akan diolah. Kemudian
jahitlah satu persatu dengan tusuk Preston.
3. Mulai tempelkan dan jahit ornamen-ornamen lain yang diperlukan sesuai dengan desain.
4. Buatlah pita atau asesoris lain sesuai dengan desain.
5. Buat motif kerutan sesuai dengan rancangan.
6. Tempelkan bahan lain seperti kancing jika diperlukan.
I. Kemasan Produk Kerajinan Tekstil

Kemasan Produk Kerajinan Tekstil, Kemasan merupakan sentuhan akhir dari sebuah proses. Pada karya modifikasi kerajinan dari bahan
limbah organik, yang perlu diperhatikan adalah ukuran dari karya. Tidak semua karya kerajinan dapat dibuat kemasan, terkadang karena
ukurannya sangat besar karya tidak bisa dibuat kemasan. Oleh sebab itu, kemasan dapat dilakukan pada karya-karya yang berukuran kecil
hingga sedang, yang mudah dibawa. Tetaplah mengikuti prinsip bahwa semua bergantung kepada cocok tidaknya sebuah produk pada
kemasannya. Perlu diingat keempat fungsi kemasan yang telah dibahas pada bagian terdahulu. Prinsip desain berkelanjutan tetap terus
menjadi prioritas, meskipun yang dibuat adalah kemasan, perlu dipikirkan agar kemasan tidak langsung dibuang namun dapat digunakan
untuk fungsi lain oleh konsumen. Dengan demikian, penting untuk memikirkan bentuk kemasan yang manarik untuk dibuat.
https://serupa.id/kerajinan-tekstil-pengertian-fungsi-prinsip-proses/
Kerajinan Tekstil Tapestri
Tapestri atau tenun banyak di temukan di Indonesia. Kerajinan tenun dibuat dengan menggunakan alat tenun seperti gedogan ataupun
ATBM (Alat Tenun Bukan Mesin)

ahan yang digunakan untuk membuat hiasan tapestri sebagai berikut.


3. Benang tipis untuk lungsi
4. Benang tebal untuk pakan
Alat yang digunakan dalam pembuatan hiasan tapestri sebagai berikut.
3. Kayu spanram yang diberi paku untuk benang lungsi
4. Batang kayu
ecara umum, proses pembuatan tapestri dapat disederhanakan menjadi sebagai berikut.
5. Membuat lungsi pada pemidangan tenun.
6. Memasukkan benang pakan pada lungsi.
7. Mengganti warna pakan sesuai motif yang diinginkan.
8. Mengoperasikan alat tenun dengan cara menyesuaikan dan mengganti warna benang, lalu menarik bagian alat yang
akan merapatkan benang.

Kerajinan Tekstil Batik


batik dapat dibagi menjadi dua, yaitu batik pedalaman atau sering disebut dengan klasik dan batik pesisir.

Batik pedalaman adalah pengkategorian batik yang berkembang di masa lalu dimana pada masa itu, pembatik-pembatik hanya ditemui di
daerah pedalaman. Pada masa kejayaan kerajaan di Indonesia seperti Majapahit, kain batik hanya ditemui di kalangan raja-raja saja dan
hanya petinggi kraton yang boleh mengenakan kain batik.

Batik pesisir adalah batik yang berkembang di masyarakat yang tinggal di luar benteng keraton, sebagai akibat dari pengaruh budaya daerah
di luar Pulau Jawa

Bahan utama yang digunakan dalam membatik adalah:


4. kain katun putih,
5. malam, dan
6. zat pewarna sintetis atau alami.

Peralatan batik terdiri dari berbagai macam, namun yang utama adalah:
4. kompor,
5. wajan, dan
6. canting.
Proses pembatikan dapat diuraikan sebagai berikut.
14. Nganji, yakni pemberian kanji setelah kain dicuci. Kegiatan pemberian kanji dapat dilakukan sesuai keinginan dan
kebiasaan.
15. Ngemplong, penghalusan permukaan kain dengan cara dipukul-pukul menggunakan alat pemukul dari kayu agar
kain tidak kaku dan mudah menyerap malam dan warna.
16. Nyungging, membuat pola di atas kertas.
17. Njaplak, menjiplak pola dari kertas ke kain.
18. Nglowong, memberi lilin/malam pada kain sesuai pola.
19. Ngiseni, memberi isian motif ke dalam pola besar.
20. Nembok, penutupan pada bagian-bagian tertentu dengan malam agar tetap berwarna putih saat dilorot.
21. Nyolet, memberi warna dengan kuas atau kayu dengan ujung spon.
22. Nyelup, memberi warna pada kain dengan pencelupan.
23. Mopok, memberi isian pada latar belakang pola.
24. Nglorod, membuang lilin/malam yang sudah tidak diperlukan lagi agar motif batik terlihat.
25. Nanahi, memberi isian dengan malam pada latar belakang pola.
26. Selanjutnya dapat dilakukan pencelupan warna terakhir dan pelorotan.

Kerajinan Tekstil Sulam


Sulam biasa disebut juga dengan bordir, adalah hiasan yang dibuat di permukaan kain atau bahan-bahan lain dengan jarum jahit dan
benang 

Hasil akhir sulaman dapat dibedakan menjadi berikut ini.


4. Sulam datar, hasil sulaman rata dengan permukaan kain.
5. Sulam terawang (kerawang), hasil sulaman berlubang-lubang seperti menerawang.
6. Hasil sulam timbul, adalah hasil sulaman membentuk tekstur di permukaan kain sesuai motif yang dibuat.

Beberapa jenis sulaman yang berkembang kini sebagai berikut.


5. Sulam kepala peniti
Sulam kepala peniti merupakan sulaman dengan tekstur menyerupai kepala jarum pentul yang berukuran kecil. Di Sumatra
Barat, jarum pentul tanpa kepala warna tersebut dinamai peniti.
6. Sulam bayang
Jenis sulam bayang merupakan sulaman dengan teknik penempatan kain yang bertindih, kain warna diletakkan pada bagian
dalam/bawah kain dasar sedangkan sulaman dilakukan pada bagian atas kain dasar.
7. Sulam renda bangku
Sulam renda bangku merupakan jenis sulam yang memiliki fungsi sebagai renda baju atau taplak dan lainnya. Di buat di atas
bangku kecil berukuran bulat, maka disebutlah sulaman renda bangku. Benang yang digunakan cenderung halus dan kecil.
8. Sulam pita
Sulam pita menggunakan pita-pita dengan berbagai ukuran dan ketebalan yang bervariasi. Sulaman ini menggunakan jarum
sulam atau jarum kasur yang memiliki lubang benang dengan berukuran besar.

Jahit Aplikasi
Menjahit adalah sebuah kegiatan menyambungkan dua buah kain dengan menggunakan benang dan jarum.

Adapun jenis-jenis jahit aplikasi di antara lain adalah sebagai berikut.


Jahit aplikasi standart (onlay)
Jahit aplikasi standard (onlay) adalah teknik membuat benda kerajinan tekstil yang dikerjakan dengan cara membuat
gambar pada kain,kemudian digunting dan ditempel pada lembaran kain kemudian diselesaikan dengan teknik sulam.
Fungsi jahit aplikasi adalah untuk menghias permukaan kain.
Jahit aplikasi pada potong sisip (inlay)
Jahit aplikasi potong sisip adalah teknik menghias permukaan kain yang dikerjakan dengan melobangi bagian dasar kain
yang telah digambari motif sesuai dengan rencana. Kain yang sudah berlubang itu pada bagian belakang ditempel kain yang
berbeda warna dan diselesaikan dengan tusuk hias festoon dapat juga dengan mesin bordir.
Jahit aplikasi pada potong motif
Jahit aplikasi potong motif adalah teknik menghias permukaan kain dengan cara memotong motif yang ada pada kain,
kemudian ditempel pada permukaan kain. Teknik penyelesaiannya sama dengan jahit aplikasi yang lain.
Jahit aplikasi pada lipat potong
Jahit aplikasi lipat potong adalah teknik menghias permukaan kain yang dikerjakan dengan tangan atau mesin. Caranya
melipat lembaran kain kemudian dipotong sesuai dengan rencana sehingga hasilnya simetris kemudian ditempel pada dasar
kain dan diselesaikan dengan tusuk feston. Teknik aplikasi biasanya dikombinasikan dengan sulam datar.
Jahit aplikasi pengisian
Jahit aplikasi dengan pengisian adalah teknik menghias permukaan kain yang dikerjakan secara manual atau mesin. Caranya
sama seperti pada jahit tindas, bedanya pada penambahan potongan kain yang berbeda warna. Pengisi susulan dapat juga
ditambahkan dengan penambahan renda dan pita penyelesaian sama dengan teknik aplikasi yang lain.
Alat Produksi Jahit Aplikasi
Dalam pembuatan jahit aplikasi, alat yang dibutuhkan hampir sama dengan jahit pada umumnya. Alat tersebut di antaranya
adalah:
11. jarum jahit tangan,
12. gunting,
13. jarum pentul,
14. bantalan jarum,
15. tudung jari,
16. alat pemasuk benang,
17. pemidangan,
18. pensil/kapur jahit,
19. cukil/pendedel, dan
20. seterika.

Bahan Produksi Jahit Aplikasi


Bahan yang biasa digunakan dalam menjahit aplikasi terdiri dari:
3. benang jahit atau sulam,
4. kain bermotif atau polos, dapat pula digunakan kain perca.

Proses Pembuatan Jahit Aplikasi


Sebetulnya proses pembuatan jahit aplikasi sangat tergantung dari desain yang dibutuhkan. Namun gambaran umum dalam
proses pembuatan jahit aplikasi dalam kerajinan tekstil meliputi beberapa prosedur di bawah ini.
7. Buat desain terlebih dahulu dengan menggunakan pensil dan jika diperlukan menggunakan pensil warna pula.
8. Buat pola sesuai desain yang artinya menggunting pola sesuai bentuk dan tempelkan pada kain dasar yang akan diolah. Kemudian
jahitlah satu persatu dengan tusuk Preston.
9. Mulai tempelkan dan jahit ornamen-ornamen lain yang diperlukan sesuai dengan desain.
10. Buatlah pita atau asesoris lain sesuai dengan desain.
11. Buat motif kerutan sesuai dengan rancangan.
12. Tempelkan bahan lain seperti kancing jika diperlukan.
J. Kemasan Produk Kerajinan Tekstil

Kemasan Produk Kerajinan Tekstil, Kemasan merupakan sentuhan akhir dari sebuah proses. Pada karya modifikasi kerajinan dari bahan
limbah organik, yang perlu diperhatikan adalah ukuran dari karya. Tidak semua karya kerajinan dapat dibuat kemasan, terkadang karena
ukurannya sangat besar karya tidak bisa dibuat kemasan. Oleh sebab itu, kemasan dapat dilakukan pada karya-karya yang berukuran kecil
hingga sedang, yang mudah dibawa. Tetaplah mengikuti prinsip bahwa semua bergantung kepada cocok tidaknya sebuah produk pada
kemasannya. Perlu diingat keempat fungsi kemasan yang telah dibahas pada bagian terdahulu. Prinsip desain berkelanjutan tetap terus
menjadi prioritas, meskipun yang dibuat adalah kemasan, perlu dipikirkan agar kemasan tidak langsung dibuang namun dapat digunakan
untuk fungsi lain oleh konsumen. Dengan demikian, penting untuk memikirkan bentuk kemasan yang manarik untuk dibuat.
https://serupa.id/kerajinan-tekstil-pengertian-fungsi-prinsip-proses/
BAB 2 KERAJINAN TEKSTIL

Kerajinan tekstil adalah produk yang memanfaatkan bahan baku tekstil yang dikerjakan melalui keterampilan tangan dengan alat bantu
sederhana dalam jumlah yang terbatas. Adapun tekstil, tekstil adalah bahan yang berasal dari serat yang diolah menjadi benang lalu dirajut
atau ditenun menjadi kain.

K. Fungsi Kerajinan Tekstil

9. Fungsi penghias
Kerajinan yang dibuat semata-mata sebagai hiasan pada suatu benda atau sebagai pajangan suatu ruang dan tidak memiliki makna
tertentu selain menghias. Contohnya hiasan dinding.

10. Fungsi benda pakai


kerajinan yang dibuat berdasarkan tujuan untuk digunakan sebagai kebutuhan sehari-hari. Contohnya busana, tas, dan asesoris.

11. Fungsi mainan


Kerajinan juga memiliki fungsi sebagai mainan. Meski fungsi sebagai mainan, namun tetap memperhatikan nilai-nilai estetika.

12. Fungsi simbolik


Selain itu kerajinan juga berfungsi melambangkan hal tertentu yang berhubungan dengan nilai spiritual. Contohnya itu, tapestri, tenun,
dan batik. Di mana yang dibuat dengan motif simbolik.

L. Prinsip Kerajinan Tekstil

Agar kerajinan yang kita buat memiliki berbagai fungsi dan tujuan dari kerajinan tekstil. Apa saja yang menjadi tumpuan atau patokan agar
kerajinan tekstil yang kita buat memiliki kualitas yang baik ? Prinsip kerajinan tekstil adalah jawabannya.

Prinsip kerajinan tekstil adalah berbagai unsur dan patokan yang dapat membuat suatu kerajinan tekstil memiliki kualitas
tinggi dan sesuai dengan fungsinya. Prinsip kerajinan tekstil berdasarkan fungsi hias dan fungsi pakai adalah sebagai berikut.

9. Keunikan Bahan kerajinan


Bahan dasar yang digunakan sebagai kerajinan dapat berasal dari bahan alam bahan buatan, bahan limbah organik, dan
bahan limbah anorganik. Indonesia yang memiliki kekayaan alam yang beraneka ragam. Banyak bahan unik yang sulit
ditemukan di Negara lain dapat dimanfaatkan sebagai penambah nilai daya saing di dunia internasional.

10. Keterampilan Tangan


Seorang yang membuat produk kerajinan disebut perajin. Mereka mampu menciptakan sebuah produk yang memiliki
kualitas tinggi. Dalam hal tersebut memiliki keterampilan tangan dalam proses pengerjaannya dan dilakukan secara
manual. 

11. Unsur Estetik


Nilai estetik dalam karya kerajinan fungsi hias dan fungsi pakai dilihat dari aspek bentuk, warna ragam hias dan
komposisi.

12. Unsur Hiasan (Ornament)


Unsur hiasan merupakan unsur dekorasi yang dibuat dengan berbagai cara seperti, dilukis, diukir, dan dicetak.

M. Jenis dan Karakteristik Kerajinan Tekstil

Terdapat dua macam teknik dalam pembuatan kerajinan tekstil, yaitu struktural dan dekoratif, yakni sebagai berikut.

5. Structural Technique
Stuctural adalah susunan dari garis, bentuk, warna, dan tekstur dari suatu kerajinan tekstil yang dibentuk dari bahan
yang dijalin sesuai teknik pembuatannya. Misalnya tas yang dibuat dengan teknik rajut.

6. Decorative Technique
Decorative (garnitur) adalah sentuhan/perlakuan yang diberikan pada permukaan busana yang memberikan efek visual
dan memperindah penampilan. Misalnya tas kain katun yang dijahit, lalu diberi hiasan dengan sulam pita.

N. Proses Produksi Kerajinan Tekstil

Kerajinan Tekstil Tapestri


Tapestri atau tenun banyak di temukan di Indonesia. Kerajinan tenun dibuat dengan menggunakan alat tenun seperti gedogan ataupun
ATBM (Alat Tenun Bukan Mesin)

ahan yang digunakan untuk membuat hiasan tapestri sebagai berikut.


5. Benang tipis untuk lungsi
6. Benang tebal untuk pakan
Alat yang digunakan dalam pembuatan hiasan tapestri sebagai berikut.
5. Kayu spanram yang diberi paku untuk benang lungsi
6. Batang kayu
ecara umum, proses pembuatan tapestri dapat disederhanakan menjadi sebagai berikut.
9. Membuat lungsi pada pemidangan tenun.
10. Memasukkan benang pakan pada lungsi.
11. Mengganti warna pakan sesuai motif yang diinginkan.
12. Mengoperasikan alat tenun dengan cara menyesuaikan dan mengganti warna benang, lalu menarik bagian alat yang
akan merapatkan benang.

Kerajinan Tekstil Batik


batik dapat dibagi menjadi dua, yaitu batik pedalaman atau sering disebut dengan klasik dan batik pesisir.

Batik pedalaman adalah pengkategorian batik yang berkembang di masa lalu dimana pada masa itu, pembatik-pembatik hanya ditemui di
daerah pedalaman. Pada masa kejayaan kerajaan di Indonesia seperti Majapahit, kain batik hanya ditemui di kalangan raja-raja saja dan
hanya petinggi kraton yang boleh mengenakan kain batik.

Batik pesisir adalah batik yang berkembang di masyarakat yang tinggal di luar benteng keraton, sebagai akibat dari pengaruh budaya daerah
di luar Pulau Jawa

Bahan utama yang digunakan dalam membatik adalah:


7. kain katun putih,
8. malam, dan
9. zat pewarna sintetis atau alami.

Peralatan batik terdiri dari berbagai macam, namun yang utama adalah:
7. kompor,
8. wajan, dan
9. canting.
Proses pembatikan dapat diuraikan sebagai berikut.
27. Nganji, yakni pemberian kanji setelah kain dicuci. Kegiatan pemberian kanji dapat dilakukan sesuai keinginan dan
kebiasaan.
28. Ngemplong, penghalusan permukaan kain dengan cara dipukul-pukul menggunakan alat pemukul dari kayu agar
kain tidak kaku dan mudah menyerap malam dan warna.
29. Nyungging, membuat pola di atas kertas.
30. Njaplak, menjiplak pola dari kertas ke kain.
31. Nglowong, memberi lilin/malam pada kain sesuai pola.
32. Ngiseni, memberi isian motif ke dalam pola besar.
33. Nembok, penutupan pada bagian-bagian tertentu dengan malam agar tetap berwarna putih saat dilorot.
34. Nyolet, memberi warna dengan kuas atau kayu dengan ujung spon.
35. Nyelup, memberi warna pada kain dengan pencelupan.
36. Mopok, memberi isian pada latar belakang pola.
37. Nglorod, membuang lilin/malam yang sudah tidak diperlukan lagi agar motif batik terlihat.
38. Nanahi, memberi isian dengan malam pada latar belakang pola.
39. Selanjutnya dapat dilakukan pencelupan warna terakhir dan pelorotan.

Kerajinan Tekstil Sulam


Sulam biasa disebut juga dengan bordir, adalah hiasan yang dibuat di permukaan kain atau bahan-bahan lain dengan jarum jahit dan
benang 

Hasil akhir sulaman dapat dibedakan menjadi berikut ini.


7. Sulam datar, hasil sulaman rata dengan permukaan kain.
8. Sulam terawang (kerawang), hasil sulaman berlubang-lubang seperti menerawang.
9. Hasil sulam timbul, adalah hasil sulaman membentuk tekstur di permukaan kain sesuai motif yang dibuat.

Beberapa jenis sulaman yang berkembang kini sebagai berikut.


9. Sulam kepala peniti
Sulam kepala peniti merupakan sulaman dengan tekstur menyerupai kepala jarum pentul yang berukuran kecil. Di Sumatra
Barat, jarum pentul tanpa kepala warna tersebut dinamai peniti.
10. Sulam bayang
Jenis sulam bayang merupakan sulaman dengan teknik penempatan kain yang bertindih, kain warna diletakkan pada bagian
dalam/bawah kain dasar sedangkan sulaman dilakukan pada bagian atas kain dasar.
11. Sulam renda bangku
Sulam renda bangku merupakan jenis sulam yang memiliki fungsi sebagai renda baju atau taplak dan lainnya. Di buat di atas
bangku kecil berukuran bulat, maka disebutlah sulaman renda bangku. Benang yang digunakan cenderung halus dan kecil.
12. Sulam pita
Sulam pita menggunakan pita-pita dengan berbagai ukuran dan ketebalan yang bervariasi. Sulaman ini menggunakan jarum
sulam atau jarum kasur yang memiliki lubang benang dengan berukuran besar.

Jahit Aplikasi
Menjahit adalah sebuah kegiatan menyambungkan dua buah kain dengan menggunakan benang dan jarum.

Adapun jenis-jenis jahit aplikasi di antara lain adalah sebagai berikut.


Jahit aplikasi standart (onlay)
Jahit aplikasi standard (onlay) adalah teknik membuat benda kerajinan tekstil yang dikerjakan dengan cara membuat
gambar pada kain,kemudian digunting dan ditempel pada lembaran kain kemudian diselesaikan dengan teknik sulam.
Fungsi jahit aplikasi adalah untuk menghias permukaan kain.
Jahit aplikasi pada potong sisip (inlay)
Jahit aplikasi potong sisip adalah teknik menghias permukaan kain yang dikerjakan dengan melobangi bagian dasar kain
yang telah digambari motif sesuai dengan rencana. Kain yang sudah berlubang itu pada bagian belakang ditempel kain yang
berbeda warna dan diselesaikan dengan tusuk hias festoon dapat juga dengan mesin bordir.
Jahit aplikasi pada potong motif
Jahit aplikasi potong motif adalah teknik menghias permukaan kain dengan cara memotong motif yang ada pada kain,
kemudian ditempel pada permukaan kain. Teknik penyelesaiannya sama dengan jahit aplikasi yang lain.
Jahit aplikasi pada lipat potong
Jahit aplikasi lipat potong adalah teknik menghias permukaan kain yang dikerjakan dengan tangan atau mesin. Caranya
melipat lembaran kain kemudian dipotong sesuai dengan rencana sehingga hasilnya simetris kemudian ditempel pada dasar
kain dan diselesaikan dengan tusuk feston. Teknik aplikasi biasanya dikombinasikan dengan sulam datar.
Jahit aplikasi pengisian
Jahit aplikasi dengan pengisian adalah teknik menghias permukaan kain yang dikerjakan secara manual atau mesin. Caranya
sama seperti pada jahit tindas, bedanya pada penambahan potongan kain yang berbeda warna. Pengisi susulan dapat juga
ditambahkan dengan penambahan renda dan pita penyelesaian sama dengan teknik aplikasi yang lain.
Alat Produksi Jahit Aplikasi
Dalam pembuatan jahit aplikasi, alat yang dibutuhkan hampir sama dengan jahit pada umumnya. Alat tersebut di antaranya
adalah:
21. jarum jahit tangan,
22. gunting,
23. jarum pentul,
24. bantalan jarum,
25. tudung jari,
26. alat pemasuk benang,
27. pemidangan,
28. pensil/kapur jahit,
29. cukil/pendedel, dan
30. seterika.

Bahan Produksi Jahit Aplikasi


Bahan yang biasa digunakan dalam menjahit aplikasi terdiri dari:
5. benang jahit atau sulam,
6. kain bermotif atau polos, dapat pula digunakan kain perca.

Proses Pembuatan Jahit Aplikasi


Sebetulnya proses pembuatan jahit aplikasi sangat tergantung dari desain yang dibutuhkan. Namun gambaran umum dalam
proses pembuatan jahit aplikasi dalam kerajinan tekstil meliputi beberapa prosedur di bawah ini.
13. Buat desain terlebih dahulu dengan menggunakan pensil dan jika diperlukan menggunakan pensil warna pula.
14. Buat pola sesuai desain yang artinya menggunting pola sesuai bentuk dan tempelkan pada kain dasar yang akan diolah. Kemudian
jahitlah satu persatu dengan tusuk Preston.
15. Mulai tempelkan dan jahit ornamen-ornamen lain yang diperlukan sesuai dengan desain.
16. Buatlah pita atau asesoris lain sesuai dengan desain.
17. Buat motif kerutan sesuai dengan rancangan.
18. Tempelkan bahan lain seperti kancing jika diperlukan.
O. Kemasan Produk Kerajinan Tekstil

Kemasan Produk Kerajinan Tekstil, Kemasan merupakan sentuhan akhir dari sebuah proses. Pada karya modifikasi kerajinan dari bahan
limbah organik, yang perlu diperhatikan adalah ukuran dari karya. Tidak semua karya kerajinan dapat dibuat kemasan, terkadang karena
ukurannya sangat besar karya tidak bisa dibuat kemasan. Oleh sebab itu, kemasan dapat dilakukan pada karya-karya yang berukuran kecil
hingga sedang, yang mudah dibawa. Tetaplah mengikuti prinsip bahwa semua bergantung kepada cocok tidaknya sebuah produk pada
kemasannya. Perlu diingat keempat fungsi kemasan yang telah dibahas pada bagian terdahulu. Prinsip desain berkelanjutan tetap terus
menjadi prioritas, meskipun yang dibuat adalah kemasan, perlu dipikirkan agar kemasan tidak langsung dibuang namun dapat digunakan
untuk fungsi lain oleh konsumen. Dengan demikian, penting untuk memikirkan bentuk kemasan yang manarik untuk dibuat.
https://serupa.id/kerajinan-tekstil-pengertian-fungsi-prinsip-proses/

Anda mungkin juga menyukai