Anda di halaman 1dari 40

CRITICAL BOOK REPORT

STRATEGI PEMBELAJARAN

DOSEN PENGAMPU :

SRI RAHMA DEWI SARAGIH, M.Pd

Disusun oleh:
Nama : Liza Safrina
Nim : 20051028
Kelas : 3B
Jurusan Pendidikan Matematika

PRODI PENDIDIKAN MATEMATIKA


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS ASAHAN
TAHUN 2021
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa,karena atas berkat dan
rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan tugas “Critical Book Report” dengan baik.
Tugas ini dibuat untuk memenuhi salah satu mata kuliah yaitu “Strategi Pembelajaran”
yang diampu oleh Ibu Sri Rahma Dewi Saragih, M.Pd.

Tugas ini disusun dengan harapan dapat menambah pengetahuan dan wawasan
kita semua. Penulis menyadari bahwa tugas CBR ini masih jauh dari kata
sempurna,oleh sebab itu penulis mohon maaf karena sesungguhnya pengetahuan dan
pemahaman penulis masih terbatas.Penulis sangat menantikan kritik dan saran dari
pembaca yang sifatnya dapat membangun guna menyempurnakan tugas ini.Penulis
juga berharap semoga tugas “Critical Book Review" ini bermanfaat untuk kita semua.

Akhir kata penulis ucapkan terima kasih. Semoga dapat bermanfaat dan bisa
menambah pengetahuan bagi pembaca.

Tanjungbalai, 29 Oktober 2021

Liza Safrina

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .............................................................................................. i


DAFTAR ISI ........................................................................................................... ii
BAB I ....................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN ................................................................................................... 1
A. Latar Belakang ............................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah .......................................................................................... 1
C. Tujuan ............................................................................................................ 1
D. Identitas Buku ................................................................................................ 2
BAB II ..................................................................................................................... 3
RINGKASAN ISI BUKU........................................................................................ 3
A. Ringkasan Buku Pertama................................................................................ 3
B. Ringkasan Buku II........................................................................................ 16
BAB III .................................................................................................................. 32
PERBANDINGAN ISI BUKU.............................................................................. 32
a. Tampilan Buku ............................................................................................. 32
b. Tata letak, Tata tulis, dan Penggunaan font ................................................... 32
c. Isi Buku ....................................................................................................... 32
d. Tata Bahasa .................................................................................................. 33
BAB IV .................................................................................................................. 34
PENUTUP ............................................................................................................. 34
a. Kesimpulan .................................................................................................. 34
b. Kelebihan Dan Kekurangan Buku ................................................................ 34
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................ 36
LAMPIRAN .......................................................................................................... 37

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Critical Book Review (CBR) merupakan suatu hal yang penting bagi
mahasiswa karena mempermudah dalam membahas inti hasil penelitian yang telah ada.
Terdapat beberapa hal penting sebelum kita mengkritisi buku, seperti menemukan buku
yang sesuai dengan apa yang diangkat, membaca keseluruhan dari isi buku dan
mencoba untuk menuliskan kembali dengan bahasa sendiri pengertian dari buku
tersebut. Buku memiliki beberapa ciri-ciri, seperti dibatasi sesuai ketentuan yang
ditetapkan oleh organisasi penerorganisasi yang memuat buku, memiliki judul dan
nama penulis serta alamat email organisasi penulis; terdapat kata pengantar, daftar isi,
pembahasan materi dan daftar pustaka.

Langkah penting dalam mengkritisi buku, yaitu mengemukakan bagian


pendahuluan, mengemukakan bagian diskusi, mengemukakan bagian kesimpulan. Hal-
hal yang perlu ditampilkan dalam Critical Book Report, yaitu mengungkapkan
beberapa landasan teori yang digunakan oleh penulis sebagai acuan dalam
penulisannya, perbandingan anatra isi buku, menganalisa kekurangan dan kelebihan
buku serta menyimpulkan isi buku.

B. Rumusan Masalah
1. apa itu strategi pembelajaran?
2. bagaimana pemilihan strategi pembelajaran?
3. bagaimana metode pembelajaran yang baik?
4. apa kelebihan dan kekurangan dari buku tersebut?

C. Tujuan
Untuk mengetahui bagaimana strategi pembelajaran dan metode yang cocok
digunakan dalam proses pembelajaran, serta kelebihan dan kekurangan buku tersebut.

1
D. Identitas Buku

Buku 1:
 Judul :Strategi Pembelajaran
 Pengarang: Abdul Majid, M.Pd
 Tahun Pembuatan: Maret 2013
 Penerbit : PT Remaja Rosdakarya
 Tebal Buku : Viii+392 Halaman
 Kota Terbit : Bandung
 ISBN : 978-979-692-143-0
 Bahasa : Indonesia

Buku 2:
 Judul : Metode Pembelajaran
 Pengarang : Dra. Sumiati dan Asra, M.Ed.
 Tahun pembuatan : Oktober 2007
 Penerbit : CV Wacana Prima
 Tebal buku : xiv+254 halaman
 Kota terbit : Bandung
 ISBN : 978-979-18561-0-2

2
BAB II
RINGKASAN ISI BUKU

A. Ringkasan Buku Pertama

 Bab I : Konsep Dan Hakikat Strategi Pembelajaran


A. Pengertian Strategi Pembelajaran
Istilah strategi berasal dari “kata benda” dan “kata kerja” dalam bahasa Yunani.
Sebagai kata benda, strategos merupakan gabungan kata stratos (militer) dengan ago
(memimpin). Sebagai kata kerja, stratego berarti merencanakan.
Strategi adalah suatu pola yang direncanakan dan ditetapkan secara sengaja untuk
melakukan kegiatan atau tindakan. Strategi mencakup tujuan kegiatan, siapa yang
terlibat dalam kegiatan, isi kegiatan, proses kegiatan dan sarana penunjang kegiatan.
Istilah pembelajaran (instruction) bermakna sebagai upaya untuk membelajarkan
seseorang atau kelompok orang melalui berbagai upaya (effort) dan berbagai strategi,
metode, dan pendekatan kearah pencapaian tujuan yang telah direncanakan.
Strategi pembelajaran merupakan suatu rencana tindakan atau rangkaian kegiatan yang
termasuk penggunaan metode dan pemanfaatan berbagai sumber daya atau kekuatan
dalam pembelajaran.
B. Jenis – Jenis Strategi Pembelajaran
Jenis – jenis strategi pembelajaran yaitu : strategi pembelajaran langsung,
strategi pembelajaran tidak langsung, strategi pembelajaran interaktif, strategi melalui
pengalaman, dan strategi pembelajaran mandiri.
C. Istilah Terkait Dalam Strategi Pembelajaran
Istilah tersebut adalah: 1. Model pembelajaran yaitu kerangka dasar
pembelajaran yang dapat diisi oleh beragam muatan mata pembelajaran, sesuai dengan
karakteristik kerangka dasarnya. 2. Pendekatan pembelajaran yaitu cara umum yang
ditempuh guru dalam proses membelajarkan siswa. 3. Metode pembelajaran yaitu
digunakan oleh guru untuk mengkreasi lingkungan belajar dan mengkhususkan
aktivitas dimana guru dan siswa terlibat selama proses pembelajran berlangsung. 4.

3
Teknik pembelajaran yaitu cara yang dilakukan seseorang dalam
mengimplementasikan suatu metode secara spesifik. 5. Taktik pembelajaran yaitu gaya
seseorang dalam melaksanakan metode atau teknik pembelajaran tertentu yang sifatnya
individu.
D. Sasaran Kegiatan Pembelajaran
Setiap kegiatan belajar mengajar mempunyai sasaran atau tujuan. Tujuan
tersebut bertahap dan berjenjang, mulai dari yang sangat operasional dan konkrit.
Persepsi guru atau anak didik mengenai sasaran akhir kegiatan belajar mengajar akan
mempengaruhi sasaran kegiatan. Sasaran itu harus diterjemahkan ke dalam ciri-ciri
perilaku kepribadian yang didambakan.
E. Tahapan Kegiatan Pembelajaran
- Tahap praintruksional (tahap yang ditempuh guru saat memulai
pembelajaran);
- Tahap intruksional (tahap pengajaran atau inti);
- Tahap penilaian dan tindak lanjut (tahap evaluasi)

 Bab II : Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses


A. Belajar Sebagai Proses
Kegiatan belajar sebagai proses memiliki enam unsur yaitu tujuan belajar,
peserta didik yang termotivasi, tingkat kesulitan belajar, stimulus dari linkungan,
peserta didik yang memahami situasi, pola peserta didik.
B. Kegiatan Pembelajaran Berorientasi Pada Standar Proses
Standar proses pendidikan adalah standar nasional pendidikan yang berkaitan
dengan pelaksanaan pembelajaran pada satu satuan pendidikan untuk mencapai standar
kompetensi lulusan.
1. perencanaan pembelajaran meliputi silabus dan rencana pelaksanaan
pembelajaran (RPP)
2. pelaksanaan proses pembelajaran meliputi persyaratan pelaksanaan proses
pembelajaran dan pelaksanaan pembelajaran.

4
C. Pengembangan Strategi Pembelajaran
a) sebagai ramuan untuk mengembangkan bahan ajar
b) sebagai seperangkat kriteria untuk mengevaluasi bahan ajar yang telah ada
c) sebagai formula untuk merevisi bahan ajar yang ada
d) sebagai kerangka kerja

D. Unsur- Unsur Strategi Pembelajaran


Empat elemen strategi pembelajaran yaitu rangkaian/keurutan dan
pengelompokan konten, komponen belajar, pengelompokan peserta didik, pemilihan
media dan system pengajaran.
E. Menciptakan Atau Menyusun Strategi
Dalam menciptakan strategi, anda akan memanfaatkan semua bahan yang telah
dihasilkan, termasuk analisis kebutuhan, analisis intruksional, peserta didik, analisis
konteks, tujuan dan item penelitian.
F. Ikhtisar
Pada titik ini perancang harus mampu menggabungkan pengetahuan tentang
pembelajaran dan teori desain dengan pengalamannya, mengenai peserta didik dan
tujuan.

 Bab III : Klasifikasi Dan Pemilihan Strategi Pembelajaran


A. Klasifikasi Strategi Pembelajaran
Raka Joni dalam Mapposoro berpendapat bahwa klasifikasi strategi
pembelajaran dapat ditinjau dari berbagai segi, yaitu : pengaturan guru dan siswa,
pengolahan pesan, struktur peristiwa belajar-mengajar, dan tujuan belajar.
B. Strategi Pembelajaran Langsung
strategi pembelajaran langsung merupakan pembelajaran yang banyak
diarahkan oleh guru.
C. Strategi Pembelajaran Tidak Langsung
strategi pembelajaran tidak langsung sering disebut inkuiri, induktif,
pemecahan masalah, pengambilan keputusan dan penemuan. strategi pembelajaran

5
tidak langsung adalah pembelajaran yang memungkinkan pembelajar atau siswa untuk
menjadi bagian dalam proses pembelajaran.
D. Strategi Pembelajaran Interaktif
Strategi ini merujuk pada bentuk diskusi dan saling berbagi antara peserta didik.
strategi pembelajaran interaktif adalah suatu cara atau teknik pembelajaran yang
digunakan guru pada saat menyajikan bahan pelajaran, dimana guru menjadi pemeran
utama dalam menciptakan situasi interaktif yang edukatif, yakni interaksi antara guru
dengan siswa, siswa dengan siswa, dan dengan sumber pembelajaran dalam menunjang
tercapainya tujuan belajar.
E. Strategi Pembelajaran Empiric
Strategi pembelajaran empiric merupakan model pembelajaran yang
memerhatikan atau menitikberatkan pada pengalaman yang dialami murid.
F. Strategi Pembelajaran Mandiri
Konsep dasar sistem belajar mandiri adalah pengaturan program belajar yang
diorganisasikan sedemikian rupa sehingga tiap peserta didik dapat memilih atau
menentukan bahan dan kemajuan belajar sendiri.
G. Pemilihan Strategi Pembelajaran
Dalam pemilihan strategi pembelajaran, guru harus mengacu pada kriteria : 1.
Kesesuaian antara strategi pembelajaran dengan tujuan atau kompetensi, 2. Kesesuaian
strategi pembelajaran dengan jenis pengetahuan yang akan disampaikan, 3. Kesesuaian
strategi pembelajaran dengan sasaran (kemampuan awal, karakteristik yang
berhubungan dengan latar belakang dan status social, karakteristik yang berkaitan
dengan perbedaan-perbedaan kepribadian), 4. Biaya, 5. Kemampuan strategi
pembelajaran (kelompok atau individu), 6. Karakteristik strategi pembelajaran
(kelemahan atau kelebihan), 7. Waktu.
 Bab IV : Pembelajaran Tematik (Aktualisasi Model Pembelajaran Terpadu)
A. konsep Pembelajaran Terpadu
Pembelajaran terpadu berawal dari pengembangan skema-skema pengetahuan
yang ada dalam diri siswa. Pembelajaran terpadu sebagai suatu konsep dapat diartikan

6
sebagai pendekatan belajar mengajar yang melibatkan beberapa bidang studi untuk
memberikan pengalaman yang bermakna kepada anak.
Pada program pendidikan guru sekolah, terdapat tiga pembelajaran terpadu yang dipilih
dan dikembangkan, yaitu model keterhubungan, model jarring laba-laba, dan model
keterpaduan.
B. Tahapan Perencanaan Pembelajaran Terpadu Model Webbed
Lonnig mengungkapkan untuk merancang pembelajaran model webbed, harus
memerhatikan langkah-langkah : 1. Menentukan atau memilih tema sentral, 2.
Mengidentifikasi konsep-konsep yang akan dibahas, 3. Memilih kegiatan pembelajaran
yang sesuai, 4. Menyusun jadwal kegiatan secara sistematis.
Proses pembelajaran terpadu webbed dapat disusun secara sistematis : 1. Tahap
perencanaan, 2. Tahap pelaksanaan, 3. Evaluasi
C. Peranan Guru Dalam Pembelajaran Terpadu Model Webbed
1. mengondisikan anak untuk menyukai, merasa gembira, dan senang belajar
disekolah
2. mengembangkan berbagai cara dan metode yang bervariasi dan menarik
3. menjembati “gap” antara kehidupan sekolah dan kehidupan anak itu sendiri
dalam pembelajaran
4. mengobservasi gaya belajar anak, kebutuhannya dan perhatian
 Bab V : Pembelajaran Tuntas ( Mastery Learning )
A. Asumsi Dasar Belajar Tuntas
Pembelajaran tuntas merupakan pendekatan dalam pembelajaran yang
mempersyaratkan siswa menguasai secara tuntas seluruh standar kompetensi maupun
kompetensi dasar mata pelajaran tertentu.
B. System Belajar Tuntas
1. tujuan-tujuan pembelajaran yang harus ditetapkan secara tegas
2. siswa dituntut supaya mencapai tujuan pembelajaran lebih dahulu
3. motivasi belajar dan efektivitas usaha belajar siswa harus ditingkatkan
4. diberikan pertolongan kepada siswa yang masih kesulitan
C. Perbedaan Antara Pembelajaran Tuntas Dengan Pembelajaran Konvensial

7
Dapat dikemukakan bahwa perbedaannya adalah bahwa pembelajaran tuntas
dilakukan melalui azas-azas ketuntasan belajar, sedangkan pembelajaran konvensial
pada umumnya tidak/kurang memerhatikan ketuntasan belajar, khususnya ketuntasan
siwa secara individual.
D. Indicator Guru Dalam Melaksanakan Pembelajaran Tuntas
1. metode pembelajaran
2. peran guru
3. peran siswa
4. evaluasi
E. Pelaksanaan Program Remedial, Pengayaan, Dan Percepatan
1. pelaksanaan program remedial : pemberian bimbingan secara khusus, dan
pemberian tugas-tugas atau perlakuan secara khusus
2. pelaksanaan program pengayaan : pemberiaan bacaan tambahan atau diskusi,
pemberian tugas, memberikan soal-soal latihan
3. pelaksanaan program percepatan
 Bab VI : Strategi Pembelajaran Kooperatif
A. Pengertian Pembelajaran Kooperatif
Adalah model pembelajaran yang mengutamakan kerjasama untuk mencapai
tujuan pembelajaran
B. Tujuan Dan Manfaat Model Pembelajaran Kooperatif
Tujuan: 1. Meningkatkan kinerja siswa dalam tugas-tugas akademik, 2. Agar
dapat menerima perbedaan siswa satu sama lain, 3. Mengembangkan keterampilan
siswa.
Manfaat : 1. Meningkatkan pencurahan waktu pada tugas, 2. Rasa harga diri menjadi
lebih tinggi, 3. Memperbaiki sikap terhadap IPA disekolah, 4. Memperbaiki kehadiran,
5. Angka putus sekolah menjadi rendah.
C. Ciri-Ciri Pembelajaran Kooperatif
1. siswa bekerja dalam kelompok untuk menuntaskan materi belajar
2. kelompok dibentuk dari siswa dengan keterampilan tinggi, sedang, dan rendah
(heterogen)

8
3. apabila memungkinkan, anggota berasal dari suku, budaya, jenis kelamin yang
berbeda
4. penghargaan lebih berorientasi kepada kelompok daripada individu
D. Strategi Pembelajaran Kooperatif
1. adanya peserta didik dalam kelompok
2. adanya aturan main
3. adanya upaya belajar dalam kelompok
4. tatap muka
5. evaluasi.
E. Metode Pembelajaran Kooperatif
Ada beberapa pendekatan untuk model kooperatif yaitu STAD (student teams
achievement devisions). Tipe jigsaw, tipe investigasi kelompok, dan tipe pendekatan
structural.
 Bab VII : Pengembangan Metode Pembelajaran
A. Metode Ceramah
Langkah-langkah : 1. Tahap persiapan, 2. Tahap pelaksanaan meliputi :langkah
pembukaan, langkah penyajian, langkah menutup ceramah.
Kelebihan : 1. metode yang mudah untuk dilakukan, 2. Dapat menyajikan materi yang
luas, 3. Dapat memberikan pokok-pokok materi yang perlu ditonjolkan, 4. Guru dapat
mengontrol keadaan kelas
Kekurangan : 1. Materi yang dapat dikuasai siwa terbatas, 2. Dapat mengakibatkan
terjadinya verbalisme, 3. Dianggap sebagai metode yang membosankan, 4. Sulit
megetahui kepahaman siswa
B. Metode Demonstrasi
Langkah-langkah : 1. Tahap persiapan, 2. Tahap pelaksanaan meliputi :langkah
pembukaan, langkah pelaksanaan demokrasi, langkah menutup demonstrasi
Kelebihan : 1. Terjadinya verbalisme akan dapat terhindari, 2. Proses pembelajaran
akan lebih menarik, 3. Siswa dapat membandingkan teori dan kenyataan.
Kelemahan : 1. Memerlukan persiapan yang lebih matang, 2. Memerlukan peralatan,
3. Memerlukan kemampuan dan keterampikan guru yang khusus

9
C.Metode Diskusi
Jenis-jenis : diskusi kelas, diskusi kelompok kecil, symposium, diskusi panel,
seminar, lokakarya.
Kelebihan : 1. Dapat merangsang siswa untuk lebih kreatif, 2. Dapat melatih bertukar
pikiran, 3. Dapat melatih mengemukakan pendapat
Kekurangan : 1. Memerlukan waktu yang cukup lama, 2. Sering terjadi perbedaan
pendapat, 3. Pembahasan diskusi meluas sehingga kesimpulan menjadi kabur.
D. Metode Simulasi
Sebagai metode mengajar, simulasi dapat diartikan cara penyajian pengalaman
belajar dengan menggunakan situasi tiruan untuk memahami tentang konsep, prinsip,
atau keterampilan tertentu.
Jenis-jenis : sosiodrama, psikodrama, role playing, peer teaching, simulasi game
Kelebihan : 1. Sebagai bekal untuk menghadapi situasi yang sebenarnya kelak, 2. Dapat
mengembangkan kreativitas siswa, 3. Dapat memupuk keberanian dan percaya diri
Kekurangan : 1. Pengelolaan yang kurang baik, 2. Pengalaman yang diperoleh tidak
selalu tepat. 3. Faktor psikologi sering memengaruhi siswa
E. Metode Tugas Dan Resitasi
Resitasi sebagai metode dan mengajar merupakan sebuah upaya
membelajarkan siswa dengan cara memberikan tugas penghafalan, pembacaan,
pengulangan, pengujian, dan pemeriksaan atas diri sendiri.
F. Metode Tanya Jawab
Adalah metode mengajar yang memungkinkan terjadinya komunikasi langsung
antara guru dan siswa.
G. Metode Kerja Kelompok
Mengandung pengertian bahwa siswa dalam satu kelas dipandang sebagai satu
kesatuan (kelompok) tersendiri ataupun dibagi atas kelmpok kecil
H. Metode Problem Solving
Pembelajaran ini merupakan pembelajaran berbasis masalah, yakni
pembelajaran yang berorientasi “learner centered” dan berpusat pada pemecahan suatu
masalah oleh siswa melalui kerja kelompok.

10
I. Metode System Regu (Team Teaching)
Team teaching pada dasarnya adalah mentode mengajar dua orang guru atau
lebih bekerja sama mengajar sebuah kelompok siswa.
J.Metode Latihan (Drill)
Digunakan untuk memperoleh suatu ketangkasan atau keterampilan dari apa
yang telah dipelajari
K. Metode Karyawisata ( Field-Trip)
Karyawisata disini artinya kunjungan keluar kelas dalam rangka belajar
L. Ekspositori
Adalah pembelajaran yang menekankan pada proses penyampaian materi
secara verbal dari seorang guru kepada sekelompok siswa dengan maksud agar siswa
dapat menguasai materi pelajaran secara optimal.
M. Inkuiri
Merupakan rangkaian kegiatan pembelajaran yang menekankan pada proses
berpikir kritis dan analitis untuk mencari dan menemukan sendiri jawaban dari suatu
masalah yang dipertanyakan
N. Pembelajaran Kontekstual
Merupakan konsep belajar yang membantu guru mengaitkan antara materi yang
diajarkan dengan situasi dunia nyata siswa dan mendorong siswa membuat hubungan
antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan mereka
sebagai anggota keluarga dan masyarakat.
 Bab VIII : Teknik Dan Keterampilan Mengajar
A. Pengertian Teknik Dan Keterampilan Mengajar
Teknik pembelajaran dapat diartikan sebagai cara yang dilakukan seseorang
dalam mengimplementasikan suatu metode secara spesifik.
B. Keterampilan Dasar Mengajar
Turney (1973) mengemukakan : 1. Keterampilan bertanya yang mensyaratkan
guru harus menguasai teknik mengajukan pertanyaan yang cerdas, 2. Keterampilan
memberi penguatan, 3.keterampilan mengajar kelompok kecil dan perorangan. 4.
Keterampilan menjelaskan, 5. Keterampilan membuka dan menutup pembalajaran, 6.

11
Keterampilan membimbing diskusi, 7. Keterampilan mengelola kelas, 8. Keterampilan
mengadakan variasi.
C. Ikhtisar Teknik Pembelajaran
 Bab IX : Pengembangan Variasi Dan Gaya Mengajar
A. Pengertian Pengembangan Variasi Dan Gaya Mengajar
Pengembangan variasi belajar mengajar merupakan upaya yang terencana dan
sistematis dalam menggunakan berbagai komponen yang mempengaruhi kegiatan
belajar mengajar. Istilah variasi dalam kamus istilah popular diartikan sebagai selingan
atau pergantian.
B. Tujuan Variasi Belajar Mengajar
1. meningkatnya perhatian siswa, 2. Meningkatkan motivasi belajar siswa, 3. Menjaga
wibawa guru, 4. Mendorong kelengkapan fasilitas pengajaran, 5. Mendorong anak
didik untuk belajar.
C. Prinsip Dan Kearifan Variasi Mengajar
Dengan langkah : 1. Harus menunjang dan dalam rangka mereallisasikan tujuan
pembelajaran, 2. Harus lancar dan berkesinambungan, tidak mengganggu proses
belajar mengajar, 3. Harus bersifat terstruktur, terencana, dan sistematik, 4. Harus
luwes (tidak kaku)
D. Komponen Variasi Mengajar
Variasi dalam mengajar dapat dilakukan dengan cara : variasi suara,
memusatkan perhatian, membuat kesenyapan sejenak, mengadakan kontak, variasi
gerakan badan dan mimic, mengubah posisi dengan bergerak.
Variasi dalam penggunaan media dan bahan pembelajaran : a. variasi media pandang,
b. variasi media dengar, c. variasi alat yang dapat didengar, dilihat, dan diraba, d.
variasi alat yang dapat diraba, dimanipulasi dan digerakkan
Variasi dalam pola interaksi dan kegiatan : 1. Pola guru → murid, 2. Pola guru → murid
→ guru, 3. Pola guru → murid → murid, 4. Pola guru→ murid, murid → guru, murid
→ murid, 5. Pola melingkar
E. Gaya Mengajar

12
Manen dalam Marzuki mengemukakan bahwa gaya mengajar adalah ciri-ciri
kebiasaan, kesukaan yang penting hubungannya dengan murid, bahkan gaya mengajar
lebih dari suatu kebiasaan dan cara istimewa dari tingkah laku atau pembicaraan guru.
Macam-macam gaya mengajar guru : a. gaya mengajar klasik, b. gaya mengajar
teknologis, c. gaya mengajar personalisasi, d. gaya mengajar interaksional
 Bab X : Komunikasi Pembelajaran
A. Komunikasi Dan Pembelajaran
Wilbur schramm mengatakan, komunikasi merupakan tindakan melaksanakan
kontak antara pengirim dan penerima, dengan bantuan pesan, pengirim dan penerima
memiliki beberapa pengalaman bersama yang memberi arti pada pesan dan symbol
yang dikirim oleh pengirim, dan diterima serta ditafsirkan oleh penerima. Pembelajaran
adalah rangkaian peristiwa yang memengaruhi pembelajaran sehingga proses belajar
dapat berlangsung dengan mudah (Gagne dan Brigga,1979)
B. Proses Komunikasi Dalam Pembelajaran
Ketercapaian tujuan merupakan keberhasilan komunikasi. Dalam komunikasi
terdapat 5 elemen yang terlibat yaitu : sender (pengirim informasi), receiver (penerima
informasi), informasi, feedback, dan media.
Desain pesan dalam pembelajaran : kesiapan dan motivasi, alat penarik perhatian,
partisifasi aktif siswa, pengulangan, umpan balik, menghindari maateri yang tidak
relevan,
Pola komunikasi : sebagai aksi atau komunikasi satu arah, sebagai interaksi aatau
komunikasi dua arah, sebagai transaksi atau komunikasi banyak arah.
D. Komunikasi Efektif Dalam Pembelajaran
1. aspek komunikasi : kejelasan, ketepatan, konteks, alur, budaya
2. sikap guru- siswa dalam berkomunikasi: keduanya harus saling mengenali,
bersikap terbuka, saling percaya dan menghargai, guru berkesungguhan hati
membimbing siswa
3. hukum komunikasi : respect, empathy, audible (dimengerti), clarity (jelas),
humble (rendah hati)
E. Strategi Komunikasi Pembelajaran

13
1. lembut, 2. Kasih sayang, 3. Percaya diri, 4. Rasa malu, 5. Pujian, 6. Kasih
saying/belah kasih
 Bab XI : Strategi Memotivasi Siswa Untuk Belajar
A. Pengertian Motivasi
Motivasi merupakan kekuatan yang menjadi pendorong kegiatan individu
untuk melakukan suatu kegiatan mencapai tujuan.
B. Fungsi Motivasi
1. mendorong manusia untuk berbuat, 2. Menentukan arah perbuatan kearah
tujuan yang hendak dicapai, 3. Menyeleksi perbuatan.
C. Sumber Motivasi
1. factor internal : adanya kebutuhan, persepsi individu mengenai diri sendiri,
harga diri dan prestasi, adanya cita-cita dan harapan masa depan, keinginan tentang
kemajuan dirinya, minat, kepuasan kinerja
2. factor eksternal : pemberian hadiah, kompetisi, hukuman, pujian, situasi lingkungan,
system imbalan yang diterima
D. Teori Motivasi
1. teori motivasi Abraham maslow mengemukakan bahwa pada dasarnya
manusia memiliki kebutuhan pokok, yaitu kebutuhan fisiologis, kebutuhan rasa aman,
kebutuhan akan rasa cinta, kebutuhan akan penghargaan, kebutuhan aktualisasi diri.
2. teori motivasi herzbeg : ada dua jenis factor yang mendorong seseorang untuk
berusaha mencapai kepuasan dan menjauhkan diri dari ketidakpuasan. Factor hygiene
(factor ekstrinsik ) dan factor motivator (factor intrinsic)
E. Strategi Memotivasi Siswa
1. gunakan metode dan kegiatan beragam, 2. Jadikan siswa peserta aktif, 3.
Buatlah tugas yang menantang namun realistis dan sesuai, 4. Ciptakan suasana kelas
yang kondusif, 5. berikan tugas secara proporsional, 6. libatkan diri anda membantu
siswa mencapai hasil, 7. berikan petunjuk, hindari kompetisi, 8. berikan masukan, 9.
hargai kesuksesan dan keteladanan.10. Antusias dalam mengajar, 11. tentukan standar
yang tinggi, 12. pemberian penghargaan untuk motivasi, 13. ciptakan aktifitas yang

14
melibatkan seluruh siswa, 14. hindari penggunaan ancaman,15. hindari komentar
buruk, 16. kenali minat siswa, 17. peduli dengan siswa
F. Contoh Kasus Dan Tindakan Guru
Tindakan guru : mencegah perilaku yang mengganggu, mengatur prilaku yang
mengganggu, reaksi-reaksi asertif, hal-hal yang tidak boleh dilakukan
Suara siswa : kekerasan, efektivitas, situasi hokum yang berlaku
 Bab XII : Teknik Penilaian
A. Prinsip Penilaian
Meliputi : sahih, objektif, adil, terpadu, terbuka, menyeluruh dan
berkesinambungan, sistematis, beracuan kriteria, akuntabel
B. Tujuan Dan Fungsi Penilaian
Chittenden (1991), tujuannya yaitu : penelusuran, pengecekan, pencarian,
penyimpulan.
Fungsi : fungsi motivasi, fungsi belajar tuntas, fungsi sebagai indicator efektivitas
pengajaran, fungsi umpan balik
C. Acuan Penilaian
1. penilaian acuan norma (PAN) : penilaian yang membandingkan hasil belajar
siswa terhadap hasil dalam kelompoknya.
2. penilaian acuan Patokan (PAP) : pengukuran dengan menggunakan acuan
kriteria
3. persaamaan dan perbedaan PAN dan PAP
Persamaan : memerlukan adanya tujuan evaluasi spesifik, memerlukan sampel yang
relevan, mempersyaratkan perumusan secara spesifik prilaku yang akan diukur
Perbedaan : PAN digunakan terutama untuk survei sedangkan PAP untuk penguasaan
D. Ragam Penilaian Kelas
Meliputi : tes seperti soal dan latihan, penilaian non-tes seperti sikap, kinerja,
portofolio

 Bab XIII : Merancang Lembar Kerja Dan Buku Penghubung Pendidikan


A. Merancang Lembar Kerja

15
Lembar kerja (LK) dimaksudkan untuk memicu dan membantu siswa
melakukan kegiatan belajar dalam rangka menguasai suatu pemahaman, keterampilan,
dan sikap.
Komponen lembar kerja : informasi, pernyataan masalah, pertanyaan/perintah,
pertanyaan dapat bersikap terbuka atau membimbing
B. Buku Penghubung Pendidikan
Tujuan : memberikan informasi kepada guru dan orangtua siswa mengenai
sikap dan prilaku yang perlu ditanamkan, menjalin kerjasama antara pihak sekolah dan
orangtua dalam memantau prilaku siswa, memantau kemampuan anak didik dalam
menumbuhkembangkan sikap dan prilaku yang baik.

B. Ringkasan Buku II

 Bab I : Pemahaman Tentang Proses Pembelajaran


A. Pengertian Pembelajaran Dan Pengajaran
Pembelajaran pada hakikatnya merupakan suatu proses yang kompleks (rumit),
namun dengan maksud yang sama, yaitu memberi pengalaman belajar kepada siswa
sesuai dengan tujuan.
B. Peran Guru Dalam Proses Pembelajaran.
1. merencanakan pembelajaran
2. melaksanakan pembelajaran
3. mengevaluasi pembelajaran
4. memberikan umpan balik
C. Pendekatan Pembelajaran
Pendekatan yang digunakan dalam pembelajaran berorientasi siswa adalah
peran guru bergeser dari menentukan “apa yang akan dipelajari” ke “bagaimana
menyediakan dan memperkaya belajar siswa”
D. Pendekatan System Dalam Pembelajaran
Pada kerangka pendekatan system apa yang ingin dicapai (restriction)
merupakan dasar analisis suatu system. Restriction terumuskan dalam bentuk tujuan

16
(objectives), standar perilaku yang dihadapkan (performance standard) juga
kemungkinan hambatan dalam mencapai tujuan (constraint). Berdasarkan tujuan
system, selanjutnya dapat dirumuskan masukan (input), yaitu apa yang ingin diciptakan
sesuai tujuan. Masukan tersebut diproses sehingga menghasilkan keluaran (output)
tertentu. Hasil evaluasi terhadap output dijadikan dasar umpan balik (feedback) untuk
melakukan perbaikan atau revisi, baik terhadap proses maupun terhadap imput.
E. Pembelajaran Sebagai Suatu System
Pembelajaran mempunyai sebuah komponen yang saling berinteraksi unutk
mencapai tujuan. Komponen system pembelajaran meliputi materi pembelajaran,
metode pembelajaran, alat, dan evaluasi pembelajaran. Keseluruhan komponen itu
saling berinteraksi dan berhubungan, bersama-sama diarahkan untuk mencapai tujuan.
F. Pembelajaran Kontekstual
Pembelajaran konstekstual terfokus pada perkembangan ilmu, pemahaman,
keterampilan siswa, dan juga pemahaman kontekstual siswa tentang hubungan mata
pelajaran yang dipelajarinya dengan dunia nyata. Dengan demikian, pembelajaran
kontekstual mengutamakan pada pengetahuan dan pengalaman atau dunia nyata,
berpikir tingkat tinggi, berpusat pada siswa, siswa aktif, kritis, kreatif, memecahkan
masalah, siswa belajar menyenangkan, mengasyikkan, tidak membosankan dan
menggunakan berbagai sumber belajar.
Penerapan pembelajaran kontekstual terdiri dari : konstruktivisme, bertanya,
menemukan, masyarakat belajar, pemodelan, refleksi, penilaian sebenarnya.
Kegiatan dan strategi pembelajaran konstektual :pembelajaran otentik, pembelajaran
berbasis inquiry, pembelajaran berbasis masalah, pembelajaran layanan, pembelajaran
berbasis kerja.
Prinsip dasar pembelajaran kontekstual diantaranya : 1. Menekankan pada
pemecahan masalah, menggunakan penilaian otentik, menekankan pembelajaran
dalam konteks kehidupan dan lainnya.
Metode yang dilakukan dalam pembelajaran kontekstual adalah menggunakan situasi
kehidupan nyata dari masyarakat setempat dimana siswa dapat mengaplikasikan
pengetahuan dan keterampilan yang telah mereka kembangkan,

17
 Bab II : Mengajar Dalam Pembelajaran
A. Paradikma Mengajar
Pengertian mengajar yang dirumuskan para ahli diantara satu dengan yang
lainnya terdapat perbedaan. Perbedaan ini disebabkan oleh latar belakang maupun teori
yang dipahami. Alasannya antara lain : adanya perbedaan dalam mengidentifikasi
fakta, perbedaan penafsiran terhadap fakta, perbedaan terminology (peristilahan) yang
digunakan serta konotasi masing-masing istilah itu, dan perbedaan penekanan terhadap
aspek tertentu.
B. Pengertian Mengajar
Mengajar merupakan suatu proses yang kompleks. Secara tradisional mengajar
diartikan sebagai suatu proses penyampaian pengetahuan atau keterampilan yang
berkaitan dengan suatu mata pelajaran tertentu kepada siswa, sebagaimana yang
dituntut dalam penguasaan mata pelajaran tersebut.
C. Asas-Asas Mengajar
1. Mengajar sepatutnya mempertimbangkan pengalaman belajar siswa yang
dimiliki sebelumnya.
2. Proses pembelajaran dimulai jika siswa dalam keadaan siap untuk melakukan
kegiatan belajar
3. Materi pembelajaran seharusnya menarik minat siswa untuk mempelajarinya.
4. Dalam melaksanakan pembelajaran guru seharusnya berupaya agar siswa
termotivasi untuk melakukan kegiatan belajar.
5. Proses pembelajaran sepatutnya memperhatikan perbedaan-perbedaan
individual yang dimiliki oleh masing-masing siswa
6. Pembelajaran sepatutnya mengantarkan siswa untuk melakukan proses belajar
secara aktif.
7. Pelaksanaa pembelajaran sepatutnya berpegang pada prinsip-prinsip pencapaian
hasil belajar secara psikologis
D. Prinsip-Prinsip Umum Mengajar
1. Mengajar harus berdasarkan pengalaman yang sudah dimiliki siswa

18
2. Pengetahuan dan keterampilan yang diajarkan harus bersikap praktis
3. Mengajar harus memperhatikan perbedaan individual setiap siswa
4. Kesiapan siswa dalam belajar sangat penting dijadikan landasan dalam mengajar
5. Tujuan pembelajaran harus diketahui siswa
6. Mengajar harus mengikuti prinsip psikologi tentang belajar
E. Persyaratan Keterampilan Guru Dalam Proses Pembelajaran
1. Penguasaan materi pembelajaran
2. Kemampuan menerapkan prinsip-prinsip psikologi
3. Kemampuan menyelenggarakan proses pembelajaran
4. Kemampuan menyesuaikan diri dengan berbagai situasi baru

 Bab III :Belajar Dalam Pembelajaran


A. Pengertian Belajar
Secara umum belajar dapat diartikan sebagai proses perubahan prilaku, akibat
interaksi individu dengan lingkungan. Jadi perubahan prilaku adalah hasil belajar.
Artinya, seseorang dikatakan belajar jika ia melakukan sesuatu yang tidak dapat
dilakukan sebelumnya.
B. Asumsi Pengaktifan Siswa Dalam Belajar
1. Kegiatan belajar merupakan suatu proses kontinyu dan bervariasi
2. Dalam proses belajar ada keterlibatan mental dari siswa secara optimal
3. Komunikasi dalam pembelajaran berlangsung dalam banyak arah
4. Untuk mengarahkan kegiatan belajar siswa perlu menggunakan berbagai
metode pembelajaran yang efektif
C. Prinsip-Prinsip Belajar
1. prinsip umum ( menurut wingo) : hasil belajar sepatutnya menjangkau
banyak segi, hasil belajar diperoleh berkat pengalaman, belajar merupakan suatu
kegiatan yang mempunyai tujuan,
2. prinsip belajar pada aktivasi siswa : belajar dapat terjadi dengan proses mengalami,
belajar merupakan transaksi aktif, belajar secara aktif memerlukan kegiatan yang

19
bersifat vital, belajar terjadi melalui proses mengatasi hambatan sehingga mencapai
pemecahan
D. Teori-Teori Belajar
1. Teori belajar asosiasi
2. Teori belajar gestalt
3. Teori belajar kognitif
4. Arti teori belajar bagi pembelajaran
E. Tipe-Tipe Belajar
Yaitu : belajar isyarat, belajar stimulus-respon, belajar rangkaian, asosiasi
verbal, belajar diskriminasi, belajar konsep, belajar aturan, belajar pemecahan masalah
F. Bentuk-Bentuk Belajar
Yaitu : belajar verbal, belajar konsep dan prinsip, belajar pemecahan masalah,
belajar keterampilan,
G. Faktor-Faktor Dalam Belajar
Yaitu : motivasi untuk belajar,tujuan yang hendak dicapai, situasi yang
mempengaruhi proses belajar

 Bab IV : Interaksi, Komunikasi Dan Gaya Mengajar


A. Interaksi Dalam Proses Pembelajaran
Yaitu : pola dasar interaksi dalam pembelajaran, pola interaksi dalam
pembelajaran berpusat pada isi, pola interaksi dalam pembelajaran berpusat pada guru,
pola interaksi berpusat pada siswa.
B. Penataan Pola Komunikasi Dalam Proses Pembelajaran
1. pola komunikasi : komunikasi satu arah, komunikasi dua arah, komunikasi
banyak arah
2. fungsi guru dalam komunikasi : sebagai fasilitator dan motivator yang memberi
dorongan dan semangat belajar dari siswa
3. komunikasi manusiawi antara guru dan siswa : komunikasi ini sangat penting
karna bantuan guru kepada siswa didalam maupun diluar pembelajaran dapat
memberi pengaruh.

20
4. sikap guru-siswa dalam berkomunikasi : keduanya harus saling mengenal,
bersikap terbuka, saling percaya dan menghargai.
5. upaya meningkatkan hubungan guru-siswa : mental set dan metode pendekatan
6. komunikasi nonverbal : menganggukkan kepala, wajah cerah dan ceria, wajah
mendung, tersenyum, tertawa, kontak pandang mata, mengacungkan ibu jari
tangan, tepuk tangan.
C. Berbagai Cara Mengajar
Yaitu : gaya mengajar klasik, Gaya mengajar teknologis, gaya mengajar
personalisasi, gaya mengajar interaksional
D. Pembelajaran Klasik Dan Landasan
1. Aliran perenialism yang menekankan pada penyampaian budaya yang berpusat
pada kemanusiaan
2. Aliran essentialism yang menekankan pada penyampaian budaya yang
berkenaan dengan science
E. Pembelajaran Teknologis Dan Landasannya
Para penganut aliran teknologis yakin bahwa pendidikan merupakan cabang
terpenting dari scientific technology. Pendidikan teknologis memandang manusia dari
tingkah lakunya yang dapat diamati. Tingkah laku ini dijadikan dasar perumusan
tujuan.
F. Pembelajaran Personalisasi Dan Landasannya
Gaya ini bersifat child centered (bepusat pada siswa). Didasarkan pada teori
pendidikan yang menyatakan bahwa, pendidikan sesungguhnya berpusat pada siswa
serta pengalaman yang disadarinya. Ada dua aliran yaitu aliran progressive dan
romantic. Golongan progressive memandang bahwa mengajar berfungsi menentukan
disiplin dan arah pengalaman belajar. Golongan romantic memandang bahwa siswa
harus bebas ( ide tentanng kembali kealam)
G. Pembelajaran Interaksional Dan Landasannya
Dasar pembelajaran interaksional adalah bahwa hasil belajar diperoleh melalui
interaksi antara guru-siswa, dan siswa-siswa lain, juga interaksi siswa dengan mater
pembelajaran serta pikiran siswa dengan kehidupannya

21
H. Makna Berbagai Gaya Mengajar Bagi Guru
Sebelum suatu gaya mengajar ditampilkan dihadapan siswa, terlebih dahulu
perlu dilatih atau mengadakan latihan bersama dengan kolega. Untuk ini, seorang guru
perlu mempunyai pemahaman terlebih dahulu tentang berbagai gaya mengajar,
sebelum ia mencobakan suatu gaya tertentu yang bukan menjadu miliknya
I. Gaya Penampilan Guru Ketika Mengajar
Guru seharusnya menarik karena kesan pertama ketika terjadi suatu pertemuan
adalah penampilannya. Disamping penampilan dan kondisi fisik atau jasmani guru,
factor lain adalah kondisi siswa

 Bab V : Metode Pembelajaran Pendekatan Kelompok


A. Konsep Belajar Yang Berpusat Pada Siswa
Pada kurikulum yang berpusat pada siswa, siswa mempunyai peran sangat
penting dalam menentukan materi pembelajaran. Jelaslah bahwa aktivitas siswa
merupakan factor dominan dalam pembelajaran. Karena siswa itu sendiri membuat
perencanaan, menentukan materi pembelajaran dan corak proses pembelajaran yang
diinginkan. Guru hanya bertindak sebagai coordinator saja
B.Penerapan Model Dasar Pembealajaran
Yaitu : tujuan pembelajaran, pengenalan keadaan siswa, prosedur atau strategi
pembelajaran, penilaian hasil belajar
C. Metode Pembelajaran
1. Ketepatan penggunaan metode pembelajaran, factor : tujuan pembelajaran,
materi pembelajaran, kemampuan guru, kondisi siswa, sumber atau fasilitas,
situasi kondisi dan waktu
2. Beberapa metode pembelajaran : metode ceramah, metode simulasi, metode
demonstrasi dan eksperimen, metode inquiri dan discovery, metode latihan
dan praktek.

 Bab Vi : Metode Pembelajaran Pendekatan Individual


A. Konsep Dasar Belajar Tuntas

22
1. pengertian belajar tuntas : sebagai penguasaan hasil belajar siswa penuh
terhadap seluruh materi pembelajaran yang dipelajari.
2. asumsi dasar belajar tuntas : a. hampir semua siswa dapat mengatasi apa yang
diajarkan kepadanya jika pembelajaran dilaksanakan secara sistematis, b. tingkat
keberhasilan siswa disekolah ditentukan oleh kemampuan bawaan atau bakat yang
dimiliki
3. strategi belajar tuntas dan pembelajaran individual
B. Strategi Belajar Tuntas Model Bloom
Langkah-langkah : menentukan unit pembelajaran, merumuskan tujuan
pembelajaran, menentukan standar mastery, menyusun dignostik progress test
formatif, mempersiapkan seperangkat tugas untuk dipelajari, mempersiapkan
seperangkat pembelajaran korektif, pelaksanaan pembelajaran biasa, evaluasi sumatif
C. Belajar Tuntas Dalam Kurikulum Tingkat Satuan pendidikan (KTSP)
Ketuntasan belajar dalam KTSP adalah tingkat ketercapaian kompetensi
ketuntasan belajar setelah siswa mengikuti kegiatan pembelajaran dengan
menggunakan kriteria ketuntasan minimal (KKM).
D. System Pembelajaran Modul
Russel menjelaskan modul merupakan suatu paket belajar mengajar berkenaan
dengan satu unit materi pembelajaran. Dengan modul siswa dapat mencapai taraf
mastery (tuntas) dengan belajar secara individual.
E. System Pembelajaran Berprograma
Pembelajaran berprograma adalah suatu metode mengajar dimana interaksi
siwa denga guru dilakukan secara tidak langsung, yaitu melalui apa yang disebut
programa yang dapat berbentuk tulisan, tape recorder, film, mesin mengajar, dan
sebagainya.
F. Personalized System Of Instruction (PSI)
PSI dapat dipandang sebagai salah satu system pembelajaran yang menekankan
kepada belajar tuntas melalui system pembelajaran individual dengan modifikasi
pembelajaran kelompok.
G. System Pembelajaran Plan ( Proggrame For Learning On Accordance With Needs)

23
Yaitu semacam program belajar sesuai dengan kebutuhan.

 Bab VII : Mengajar Dalam Praktik


A. Memberi Penjelasan
Tujuan : memberi pengertian kepada orang lain, mengarahkan siswa berpikir
logis, melatih kemampuan berpikir , memberi bekal untuk mandiri dan lain sebagainya,
B. Mengajukan Pertanyaan
Manfaat : memperluas wawasan berpikir, mengundang penguatan, memberi
motivasi atau mendorong siswa untuk belajar lebih jauh.
Cara guru mengajukan pertanyaan : bertanya dalam bentuk permintaan, bertanya dalam
bentuk menuntun, bertanya dalam bentuk mengarahkan, bertanya dalam bentuk
menggali atau membimbing
C. Memberikan Penguatan (Reinforcement)
Tujuan : memberikan umpan balik, meningkatkan atau memusatkan perhatian
siswa, mendorong, membangkitkan dan motivasi siswa, memberikan ganjaran
Jenis-jenis penguatan : penguatan verbal (pujian, penghargaan, persetujuan dan
lainnya) dan penguatan non verbal ( gerakan isyarat, sentuhan, pendekatan kepada
siswa, memberi hadiah)
D. pengembangan Kemampuan Penalaran Dan Pemecahan Masalah
1. berpikir logis dan penalaran : secara garis besar kemampuan berpikir ada dua
macam yaitu recall dan imaginative.
2. tingkat berpikir siswa : pengetahuan deklaratif dan pengetahuan procedural
3. penalaran dan pemecahan masalah, menurut jown dewey langkah-
langkahnya adalah : merasakan adanya kesulitan atau masalah yang menuntut
pemecahan, merumuskan dan membatasi masalah sebagai dasar untuk mencari
fakta, mengajukan suatu rumusan kesimpulan, menguji hipotesis yang diajukan
sebagai bukti, merumuskan kesimpulan dari hasil pengujian hipotesis.
4. kemampuan berpikir kreatif dan intuitif
5. melatih kemampuan berpikir, penalaran, dan pemecahan masalah
6. proses pembelajaran memecahkan masalah

24
E. Menyelenggarakan Diskusi
1. pengertian diskusi yaitu salah satu metode pembelajaran agar siswa dapat
berbagi pengetahuan, pandangan, dan keterampilannya.
2.teknik pembelajaran diskusi : debat, diskusi meliputi diskusi kelompok,
diskusi kelas, panel, konferensi, symposium, seminar, workshop
3. peranan guru dalam diskusi: pengatur jalannya diskusi, sebagai dinding
penangkis, sebagai petunjuk jalan.
4. ciri-ciri kelompok diskusi : semua anggota terlihat secara maksimal, interaksi
spontan antara sesama anggota, antara anggota saling membimbing, saling
berkomunikasi, setiap anggota bersikap demokratis.
5. penyebab kegagalan diskusi: adanya anggota kelompok tidak patuh, kurang
senang dalam diskusi, dan lain sebagainya.
6. petunjuk praktis pelaksanaan diskusi : mempersiapkan sebuah diskusi,
pelaksanaan diskusi.

 Bab VIII : Sumber Belajar Dan Media Pembelajaran


A. Sumber Belajar
Adalah bahan-bahan apa saja yang dapat dimanfaatkan untk membantu guru
maupun siswa dalam upaya mencapai tujuan.
Sumber-sumber belajar antara lain : tercetak seperti buku, media elektronik hasil
rekayasa teknologi, narasumber dan lingkungan.
Klasifikasi sumber belajar : pesan, manusia, teknik, bahan, alat, lingkungan.
B. Media Pembelajaran
Media pembelajaran diartikan sebagai segala sesuatu yang dapat digunakan
untuk menyalurkan pesan, merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan kemauan siswa
sehingga dapat mendorong proses belajar.
 Jenis-jenis media belajar :
Berdasarkan kemampuan indera : media audio, media visual, media audio visual
Berdasarkan daya atau kemampuan liputannya : kemampuan liputannya luas contoh
nya tv, radio, kemampuan liputannya terbatas contohnya papan tulis

25
Berdasarkan pengguna : secara massal atau banyak orang contoh nya belajar melalui
tv dan radio, secara individual contohnya belajar melalui buku
Berdasarkan kerumitan : big media contohnya film, video, computer. Little media
contohnya papan tulis, gambar
Berdasarkan pembuatan : media by design dan media by utilization
Berdasarkan diemensi : media dua dimensi contoh poster, media tiga dimensi contoh
model benda.
Berdasarkan proyeksi : media proyeksi dan media tidak diproyeksikan
Manfaat media belajar antara lain : memberikan pengalaman nyata,materi
pembelajaran lebih lama diingat, menarik perhatian siswa dan lainnya.
C. Lembaran Kerja Siswa
Tujuan : a. menyiapkan kondisi siswa untuk siap belajar, b. membimbing siswa
untuk memproses belajarnya, c. memptivasi siswa untuk belajar mandiri, d.
memperkaya konsep yang telah siswa pelajari

 Bab IX : Pengalaman Belajar


A. Prinsip Umum Memilih Pengalaman Belajar
Menurut ralph w. tyler :
1. siswa harus mempunyai pengalaman belajar yang memberi kesempatan kepadanya
untuk mempraktekkan jenis perilaku yang dimaksudkan dalam tujuan,
2. pengalaman belajar hatus dapat memberi keputusan kepada siswa melalui
pelaksanaan atau penampilan perilaku sebagaimana dikehendaki dalam tujuan.
3. pengalaman belajar harus dalam batas kemungkinan siswa dapat terlibat secara aktif
dalamm proses memperolehnya.
B. Pengalaman Belajar Menurut Edgar Dale
Bahwa nilai media pembelajaran dalam pembelajaran diklasifikasikan
berdasarkan nilai pengalaman belajar. Menurut beliau pengalaman belajar memiliki 12
tingkatan. Tingkat yang paling tinggi nilainya adalah pengalaman yang paling konkrit.
Sedangkan paling rendah adalah yang paling abstrak.
C. Pengalaman Belajar Menurut Peter Shea

26
Berdasarkan pengalaman belajar yang diungkapkan beliau, maka siswa belajar
10% dari apa yang siswa baca, 20% dari apa yang siswa dengar, 30% dari apa yang
siswa lihat, 50% dari apa yang siswa lihat dan dengar, 70% dari apa yang siswa
katakana, 90% dari apa yang siswa katakan dan lakukan.
D. Pengalaman Belajar Dan Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan pembelajaran dirancang untuk memberikan pengalaman belajar yang
melibatkan proses mental dan fisik melalui interaksi dan sumber belajar lainnya.
Bentuk kegiatan pembelajaran dan pengalaman belajar: kegiatan tatap muka,
berdasarkan kompetensi yang ingin dicapai, berdasarkan materi pembelajaran yang
perlu dihafal, pemberian belajar secara langsung.
E. Pengalaman Belajar Dan Pendidikan Kecakapan Hidup
1. Pengertian kecakapan hidup adalah kecakapan praktis yang menjadi pegangan
atau pedoman siswa dalam memecahkan berbagai masalah hidup dan kehidupan
pada masa kini dan masa yang akan dating.
2. Tujuan: mengaktualisasikan potensi siswa, memberikan wawasan yang luas
mengenai pengembangan karir siwa, memberikan bekal dengan latihan dasar, dan
memberikan kesempatan kepada sekolah untuk mengembangkan pembelajaran
yang fleksibel.
3. Jenis kecakapan hidup : personal, social, akademik dan vokasional.
4. Manfaat kecakapan hidup ; dapat menumbuhkan keimanan dan ketakwaan
terhadap tuhan yang maha esa, dapat mengembangkan kecakapan yang diperlukan
untuk melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi, dapat membantu dalam
mengadakan hubungan social dengan orang lain.
5. Cara menerapkan kecakapa hidup: mata pelajaran yang dibebani, mata pelajaran
terpisah, dan diintegrasikan ke dalam mata pelajaran,
6. Kompetensi kecakapan hidup:
- kecakapan personal : bertaqwa kepada tuhan yang maha esa, menjadi manusia
yang memiliki akhlak mulia, memiliki pemahaman diri sendiri, pecaya diri dan
lainnya.

27
- kecakapan social : bertanggung jawab, mengendalikan emosi, mengembangkan
potensi fisik, disiplin dan lainnya
- kecakapan akademik : memiliki pengetahuan, kecakapan meneliti dan
menyelidiki, berpikir ilmiah, berpikir strategis dan lainnya
- kecakapan vokasional : terkait dengan suatu profesi yang berhubungan dengan
suatu bidang khusus, bersikap baik terhadap lingkungan
7. Indicator kecakapan hidup : indicator dikembangkan sesuai dengan karakteristik
siswa, satuan pendidikan, potensi daerah, dan dirumuskan dalam kata kerja
operasional yang terukur dan dapat diobservasi. Indikator digunakan untuk
menyusun alat penilaian.
8. Materi pembelajaran kecakapan hidup :bersifat ilmiah, menjadi dasat bagi
pengembangan kemampuan-kemampuan lainnya.
9. Kegiatan pembelajaran kecakapan hidup : menerapkan belajar aktif, kegiatan
guru memperkenalkan siswa pada kecakapan hidup, kegiatan guru yang
berpengaruh terhadap perkembangan kecakapan hidup siswa.
10. Sumber kecakapan hidup : bahan-bahan apa saja yang dapat dimanfaatkan
untuk membantu guru maupun siswa dalam upata mencapai tujuan.

 Bab X : Evaluasi Hasil Belajar


A. Makna Evaluasi
Evaluasi merupakan salaha satu komponen system pembelajaran.
Pengembangan alat evaluasi merupakan bagian integral dalam pengembangan system
pembelajaran. Fungsi evaluasi adalah untuk mengetahui apakah tujuan yang
dirumuskan tercapai.
B. Jenis-Jenis Evaluasi
Meliputi : formatif, sumatif, diagnostic, penempatan
C. Alat Evaluasi
Meliputi : menggunakan tes baku, dan menggunakan tes tidak baku,
D. Acuan Yang Digunakan Dalam Evaluasi

28
Yaitu : acuan norma atau penilaian acuan norma (PAN) dan acuan patokan atau
penilaian acuan patokan (PAP)
E. Teknik Evaluasi
Meliputi : teknik tes, teknik bukan tes.
F. Bentuk-Bentuk Soal Tes
Yaitu : soal tes bentuk uraian, soal teks bentuk obyektif
G. Langkah-Langkah Evaluasi
Yaitu : tahapan persiapan, tahap pelaksanaan, dan tahap pemeriksaan.
H. Ketuntasan Belajar Dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)
Yaitu program remedial dan program pengayaan.
I. Penilaian Hasil Belajar Tuntas
Prinsip-prinsipnya antara lain : siswa tidak diperkenankan mengerjakan
pekerjaan berikutnya, juka siswa tidak menggunakan waktu yang cukup untuk belajar,
maka siswa tidak akan tuntas
J. Instrument Evaluasi Proses Pembelajaran
Kriteria, indicator, aspek yang dinilai: kegiatan awal pembelajaran, kegiatan
inti pembelajaran, kegiatan penutup
H. Evaluasi Berdasarkan Taksonomi Bloom
Menurut beliau bentuk perilaku sebagai hasil belajar digolongkan dalam tiga
domain yaitu : koginitif, afektif dan psikomotor

 Bab XI : Upaya Meningkatkan Keaktifan Proses Pembelajaran


A. Penataan Ruangan Kelas
Meliputi : mobilitas, aksesibilitas, interaksi, variasi kerja, jika tempat duduk
siswa tidak memungkinkan untuk pindah maka bisa memindahkan gambar atau hiasan,
menciptakan ruang kelas yang bersih dan indah
B. Penerapan Prinsip Belajar Sambil Berbuat
Belajar akan efektif jika dilakukan dengan melakukan kegiatan. Kegiatan
balajar meliputi mendengar, melihat, mengerjakan, atau lainnya. Dengan melakukan
perbuatan dalam proses belajar dapat memungkinkan pengalaman belajar yang

29
diperoleh bersifat lebih baik dan tersimpan dalam daya ingatan dalam jangka waktu
lama.
C. Upaya Guru Membimbing Dan Mengarahkan Siswa Untuk Balajar
1. Membimbing dan mengarahkan siswa sebelum proses pembelajaran
2. Membimbing dan mengarahkan siswa membuat perencanaan kegiatan belajar
3. Membimbing dan mengarahkan siswa mengikuti proses pembelajaran
4. Membimbing dan mengarahkan siswa membuat catatan belajar
5. Membimbing dan mengarahkan siswa mempersiapkan ujian
D. Upaya Menangani Siswa Yang Menunjukkan Gejala Pasif Dalam Belajar
1. Pendekatan guru menangani siswa yang menunjukkan gejala pasif seperti
memberi motivasi, semangat dan lainnya
2. Upaya guru mencegah perilaku yang mengganggu seperti membuat
kenyamanan dikelas
E. Upaya Menarik Dan Mempertahankan Perhatian Siswa Terhadap Kegiatan
Pembelajaran
1. Memusatkan perhatian dan pikiran atau konsentrasi
2. Melakukan kesenyapan
3. Mendengarkan pembicaraan siswa
4. Mengajukan pertanyaan
5. Memanfaatkan seluruh indera siswa
6. Menggunakan bahasa pengantar yang formal dan lainnya
F. Cara Guru Memotivasi Siswa Untuk Belajar
1. Memberikan motivasi belajar kepada siswa
2. Mengembangkan motivasi dan sikap semangat mengajar
3. Mengarahkan siswa kepada tujuan
4. Membangkitkan minat belajar
5. Membimbing siswa mengatur waktu dan disiplin
6. Memberi kesempatan siswa untuk aktif dan lainnya
G. Alternative Upaya Peningkatan Kemampuan Pribadi Guru
1. Kompetensi guru professional

30
2. Kompetensi yang diperlukan bagi kehidupan siswa
3. Kompetensi menurut bloom
4. Kompetensi menurut hall dan jones
5. Upaya meningkatkan kompetensi atau kemampuan pribadi pada guru
6. Kegiatan guru dalam upaya meningkatkan keaktifan proses pembelajaran

31
BAB III
PERBANDINGAN ISI BUKU

a. Tampilan Buku
Tampilan buku utama (strategi pembelajaran) cukup menarik dengan adanya
cover yang memiliki warna tidak terlalu norak dan tidak terlalu memakai banyak
warna, buku utama terlihat biasa saja, namun bisa membuat para pembaca tertarik
dengan buku tersebut. Tampilan buku pembanding (metode pembelajaran) memiliki
warna lebih menarik dan terdapat ilustrasi gambar pada covernya, bisa membuat daya
tarik para pembaca untuk membaca buku tersebut.

b. Tata letak, Tata tulis, dan Penggunaan font


Tata letak pada kedua buku sudah tersusun secara sistmatis sesuai dengan daftar
isi yang ada, tata tulis pada buku utama lebih mudah karna fontnya tidak terlalu besar
dan tidak terlalu kecil dan penulisannya tidak terlalu rapat untuk dibaca tetapi didalam
bentuk table penulisannya sedikit kecil sehingga terjadi kesulitan ketika membaca
suatu table. Pada buku pembanding ukuran font nya sudah bagus dan rapi tetapi
penulisannya sedikit rapat sehingga bisa membuat bosan para pembaca.

c. Isi Buku
Buku utama menjelaskan tentang bagaimana strategi pembelajaran yang baik
untuk bekal para calon pendidik atau pendidik ketika melangsungkan proses
pembelajaran, sedangkan buku pembanding menjelaskan bagaimana dan apa metode
yang pantas dan cocok digunakan untuk proses pembelajaran. Jadi dibandingkan buku
pembanding, buku utama mencakup semua pembahasan didalam buku pembanding.
Buku pembanding menjelaskan lebih detail lagi tentang metode pembelajaran.

32
d. Tata Bahasa
Kedua buku tersebut menggunakan bahasa Indonesia yang mudah dipahami
oleh para pembaca.

33
BAB IV
PENUTUP

a. Kesimpulan
Strategi pembelajaran adalah suatu rencana tindakan (rangkaian tindakan) yang
termasuk penggunaan metode dan pemanfaatan berbagai sumber daya atau kekuatan
dalam pembelajaran. Strategi disusun untuk mencapai tujuan tertentu, artinya arah dari
semua keputusan penyusunan strategi adalah pencapaian tujuan.

Metode pembelajaran dapat diartikan benar-benar sebagai metode, tetapi dapat


pula diartikan sebagai model atau pendekatan pembelajaran, bergantung pada
karakteristik pendekatan dan strategi yang dipilih, misalnya metode Tanya jawab,
diskusi dan lainnya. Strategi adalah siasat melakukan kegiatan-kegiatan dalam
pembelajaran yang mencakup metode dan teknik mengajar.

b. Kelebihan Dan Kekurangan Buku


1. buku utama (1)
Kelebihan :
 Bahasanya mudah untuk dimengerti
 Pembahasan disusun secara rapi dan terperinci
 Terdapat biografi penulis
 Menggunakan contoh-contoh yang mudah dipahami
 Mempunyai kesimpulan di belakang cover
 Memiliki banyak sumber atau daftar pusaka
Kekurangan :
 Covernya kurang menarik
 Penulisan didalam table sedikit kecil
 Kurang berwarna

34
2. buku pembanding (2)
Kelebihan :
 Tersusun secara terperinci dan sistematis
 Cover nya lumayan menarik
 Bahasanya mudah dipahami
Kekurangan :
 Terdapat penulisan yang dilakukan secara berulang
 Jarak penulisan terlalu rapat
 Tidak ada kesimpulan tentang buku tersebut
 Penulisan kurang berwarna

35
DAFTAR PUSTAKA

Al-zarnuji, Syekh. 1985. Terjemah Ta’lim Al-Muta’allim. Surabaya: Mutiara ilmu


Wiryawan, Sri Anitah, dan Noorhadi. 1999. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: UT
Bigge, Morris L., (1982). Learning Teories for Teaching. New York: Happer dan
Row Publisher.
Wittich, Walter, dan Charles F Schuler, (1973). Instructional Technology its Nature
and Use, New York: Happer dan Row Publisher

36
LAMPIRAN

37

Anda mungkin juga menyukai