Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
A. Laporan Pendahuluan
1. Definisi
Ruptur tendon adalah robek, pecah atau terputusnya tendon yang diakibatkan
karena tarikan yang melebihi kekuatan tendon (muttaqin, 2009). Ruptur tendon
merupakan jejas akut terhadap tendon akibat faktor dominan eksternal
meskipun ada juga kontribusi faktor internal meski lebih kecil (Griffin et al,
2012).
2. Etiologi
a. Penyakit tertentu, seperti arthritis dan diabetes.
b. Obat-obatan, seperti kortikosteroid dan beberapa antibiotik yang dapat
meningkatkan resiko pecah.
c. Cedera dalam olah raga, seperti badminton, tenis, basket, sepak bola, angkat
beban.
d. Trauma benda tajam atau tumpul.
3. Fatofisiologi
Kerusakan pada jaringan otot karena traumalangsung atau tidak langsung.
Cedera ini terjadi akibat otot tertarik pada arah yang salah, kontraksi otot yang
berlebihan atau ketika terjadi kontraksi, itot belum siap, sehingga terjadi pada
bagian otot bisep dan trisep robek atau pecah. Fleksibilitas otot yang baik dapat
menghindarkan daerah sekitar cedera memar dan bengkak.
4. Manisfetasi Klinis
a. Rasa sakit mendadak dan berat dapat dirasakan pada bagian yang ruptur.
b. Terluhat bengkak dan kaku serta tampak memar, bengkak, dan kelemahan.
c. Sebuah kesenjangan atau depresi dapat dilihat di sekitar tendon yang cedera.
d. Lengan tidak dapat digerakan fleksi dan ekstensi.
B. Asuhan Keperawatan
1. RIWAYAT KESEHATAN
a) Keluhan utama
Pada saat dikaji klien mengatakan luka post op di tangan sebelah kiri, klien
mengeluh nyeri di tangan sebelah kiri, nyeri serasa ditusuk-tusuk, dengan
skala nyeri 5 dari 10, nyeri dirasakan pada saat terkena benturan dan
digerakan
A. Pemeriksaan Fisik
c) Tanda-tanda Vital :
TD (120/80)
Nadi (80x/mnt)
Respirasi (20X/mnt)
d) Sistem Muskuloskeletal
B. Pemeriksaan Penunjang
3. Diagnosa Keperawatan
nyeri akut
DS :
DO:
Diagnosa
Tujuan dan kriteria
No keperawatan dan data Tindakan Rasional
hasil
penunjang
1 Nyeri akut Setelah dilakukan Manajemen nyeri. 1. Sebagai indikator
berhubungan dengan tindakan awal dalam
agen injury (biologis) keperawatan Observasi : menentukan
diharapkan tingkat 1. Kaji Tanda-tanda intervensi
nyeri menurun, Vital berikutnya
dengan kriteria 2. Identifikasi lokasi, 2. Untuk
hasil : karakteristik, mengetahui
1. Ttv dalam durasi, frekuensi, lokasi,
rentang normal kualitas nyeri, karakteristik,
TD 120/80 skala nyeri. durasi, frekuensi,
Nadi 80x/menit 3. Identifikasi kualitas nyeri,
RR 20x/menit respon nyeri non- skala nyeri
Suhu 36°C verbal.
2. Keluhan skala 4. Identifikasi factor 3. Agar dapat
nyeri menurun mengetahui nyeri
yang korban
3. Meringis memperberat dan 4. Agar dapat
memperingan mengetahui factor
nyeri. yang
Terapeutik : memperberat dan
5. Berikan Teknik memperingan
non-farmakologis 5. Membantu pasien
untuk mengurangi mengurangi nyeri
rasa nyeri. 6. Agar pasien dapat
6. Jelaskan mengetahui
penyebab, penyebab,
periode, dan periode, dan
pemicu nyeri. pemicu nyeri
7. Jelaskan strategi 7. Agar pasien dapat
meredakan nyeri. mengerti cara
8. Ajarkan teknik mengurangi nyeri
non- 8. Agar pasien dapat
farmakologis mengurangi nyeri
untuk tanpa bantuan
mengurangi rasa 9. Apabila teknik
nyeri non-farmakologis
kurang efektif
9. Kolaborasi maka dapat
pemberian diberikan obat
analgetik bila analgetic untuk
perlu membantu
mengurangi nyeri.
DAFTAR ISI