Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN PRA STUDI KELAYAKAN BAB 6

PLTM BANTAENG II, SULAWESI SELATAN ANALISA EKONOMI

BAB 6

ANALISA EKONOMI

6.1 Pendahuluan

Biaya untuk menghasilkan tenaga listrik per kWh terdiri dari beberapa komponen,
yaitu biaya proyek dan biaya operasi.

Biaya Proyek

Biaya proyek diperlukan untuk mewujudkan proyek, terdiri dari biaya langsung dan
biaya tidak langsung, sebagai biaya modal yang harus dikeluarkan oleh sponsor
proyek.

1. Biaya Langsung meliputi:

a. Total biaya untuk Enjiniiring, Pengadaan dan Konstruksi (EPC) peralatan


utama, peralatan kelistrikan dan pekerjaan sipil.

b. Pajak-pajak (seperti PPN, impor dan pajak lain)

c. Kontingensi

2. Biaya Tak Langsung meliputi :

a. Biaya Pembangunan (Development Cost)

b. Biaya Non EPC

Biaya Operasi

Biaya operasi diperlukan untuk kegiatan operasi pembangkit, yang terdiri dari biaya
tetap dan biaya variabel.

6.2 Biaya Proyek

Biaya konstruksi proyek dapat diasumsikan sebagai modal proyek. Perkiraan biaya
dibuat sampai pada tingkatan tahap pembangunan dan jadwal pengiriman pada
studi kelayakan. Tanggal mulai tahap konstruksi (dalam hitungan bulan) juga

6-1
LAPORAN PRA STUDI KELAYAKAN BAB 6
PLTM BANTAENG II, SULAWESI SELATAN ANALISA EKONOMI

diasumsikan secara jelas.

Walaupun demikian, beberapa perubahan mungkin perlu dilakukan, tapi tidak


terbatas pada hal-hal sebagai berikut :

1 Komitmen yang dibutuhkan untuk mencapai harga akhir kontrak dari


peralatan dan sub-kontraktor di mana harga kontrak untuk peralatan
tertentu dalam batas validitas waktu yang tertentu pula. Proses
pemeriksaan penawaran (proposal) mungkin berlangsung di luar batas
waktu dimana proses EPC dilakukan.

2 Perubahan-perubahan di dalam ruang lingkup pekerjaan.

3 Dampak dari biaya-biaya tidak langsung sebagai akibat hal-hal di atas.

6.2.1 Biaya Langsung

Biaya langsung adalah estimasi semua biaya untuk EPC dan kontingensi pembangkit
yang diasumsikan dalam program analisa finansial.

6.2.2 Biaya tidak langsung

Biaya tidak langsung yang terkait dengan proyek ini meliputi tetapi tidak terbatas
pada hal-hal berikut:

1. Biaya Non EPC, antara lain;

Biaya Internal dan pengembangan dari Sponsor Proyek seperti biaya


perijinan, biaya administrasi, biaya pegawai dan lainnya.

2. Biaya Pra pembangunan untuk biaya konsultan pembangunan, antara lain:


a. Konsultan Teknis untuk FSA, PPA, AMDAL, rekayasa, laporan studi
kelayakan dan lain-lain

b. Pelayanan Aspek Hukum, Lokal dan Internasional, untuk Sponsor


proyek dan Lembaga Keuangan

c. Penasehat Keuangan

d. Konsultan Pajak dan Akuntan

3. Biaya Asuransi sebesar EPC

4. Biaya Akuisisi lahan

6-2
LAPORAN PRA STUDI KELAYAKAN BAB 6
PLTM BANTAENG II, SULAWESI SELATAN ANALISA EKONOMI

6.3 Biaya Operasi

Untuk membedakan biaya operasi, beberapa asumsi dibutuhkan. Biaya operasi


terbagi menjadi kategori tetap dan variabel. Asumsi tersebut adalah:

1. Biaya Tetap (Tahunan)

Komponen-komponen yang membentuk biaya tetap yaitu biaya overhead,


kontrak servis, konsultan, persediaan rutin, tambahan pemeliharaan, biaya
manajemen, pendukung teknis, pendukung pemeliharaan:
a. G & A (Administrasi dan Umum)
b. O & M (Operasi dan Perawatan suku cadang)
c. Biaya pegawai
d. Pajak bangunan
e. Asuransi (untuk operasi pembangkit)
f. Siklus perawatan mesin
g. Kontingensi

2. Biaya Variabel
a. Penyediaan (seperti bahan kimia dan minyak pelumas)
b. Biaya-biaya variabel meliputi komponen-komponen biaya yang
bervariasi seperti servis atas dasar jam operasi mesin, suku cadang,
minyak pelumas, dan seterusnya.

6.4 Estimasi Biaya Proyek

Estimasi biaya proyek terdiri dari biaya langsung dan biaya tidak langsung seperti
dapat dilihat pada Tabel - 6.1.

Tabel - 6.1 Estimasi Biaya Proyek

6-3
LAPORAN PRA STUDI KELAYAKAN BAB 6
PLTM BANTAENG II, SULAWESI SELATAN ANALISA EKONOMI

Keterangan Biaya (Rp) Biaya (Rp)

(assumsi USD (assumsi USD


2000/kW) 2500/kW)

1. Biaya Langsung (Direct Costs)

- EPC 81.000.000.000 101.250.000.000

- PPN (10%) 8.100.000.000 10.125.000.000

2. Biaya Tidak Langsung

- Biaya Pra Pengembangan 8.100.000.000 10.125.000.000


(10%)
Total biaya proyek 97.200.000.000 121.500.000.000

6.5 Struktur Biaya Listrik

PT. BPE menyiapkan perhitungan biaya energi listrik, termasuk harga dan syarat-
syaratnya dari penjualan energi yang dihasilkan. Harga yang dinyatakan merupakan
hasil kajian biaya rekayasa yang merupakan refleksi nominal dari pembangkit..
Dengan begitu, studi kelayakan harus merefleksikan pertimbangan biaya saat ini
dan penawarannya.

Capacity Charge – dimaksudkan untuk pengembalian biaya pembangunan yang


dikapitalisasikan yaitu biaya kapital dan biaya-biaya lain selama masa konstruksi.

Fixed O&M Charge - dimaksudkan untuk memenuhi biaya tetap operasi dan
pemeliharaan. Yang termasuk dalam komponen biaya ini adalah biaya untuk
pegawai, pendukung teknis dan pemeliharaan, suku cadang pemeliharaan ‘non-
running hour’ (semuanya disatukan dalam kontrak O&M). Pajak pertambahan Nilai
(PPN) pada kontrak O&M, biaya umum dan administrasi, serta asuransi.

6.6 Kontrak Proyek

6.6.1 Pendahuluan

PT. BPE akan menyiapkan suatu rencana finansial yang fleksibel, yang benar-benar
bisa dilaksanakan dengan lancar. Saat ini, kondisi pasar uang untuk mendanai
proyek di Indonesia kurang menggembirakan. Walau begitu, diyakini bahwa kondisi
ekonomi di Indonesia tidak sampai menghambat pelaksanaan proyek dalam
mencapai termin-termin pendanaannya.

6-4
LAPORAN PRA STUDI KELAYAKAN BAB 6
PLTM BANTAENG II, SULAWESI SELATAN ANALISA EKONOMI

Rencana finansial akan mengakomodasi biaya-biaya paling sedikit memungkinkan


dalam menghasilkan tarif yang kompetitif bagi PT. BPE.

Dua kontrak utama yaitu kontrak EPC dan O&M akan diperlakukan oleh PT. BPE
mencakup hal-hal yang rinci, dalam kerjasama dengan pihak ketiga seperti
kontraktor O&M. Dengan demikian, waktu pelaksanaan juga disusun sesuai dengan
jadwal pelaksanaan rencana finansial.

6.6.2 Kontrak Enjiniring, Pengadaan dan Konstruksi (EPC)

Pelaksanaan EPC akan menggunakan kontrak tetap, lumpsum dan ’turnkey’ yang
diharapkan bisa dilaksanakan oleh suatu Kontraktor yang terpilih atas dasar lelang
terbatas atau penunjukkan langsung.

Kontraktor merupakan subyek evaluasi atas kinerja yang rendah atas peralatan
PLTMH yang ditawarkan dan penalti terhadap tanggal-tanggal utama jadwal
pekerjaan.

6.6.3 Kontrak Operasi & Pemeliharaan (O & M)

Kontrak O&M akan dilakukan oleh Sponsor Proyek sendiri. Sementara itu, kontrak
O&M ini akan berupa kontrak jenis ‘costs plus’ dengan biaya tetap dalam
melaksanakan pelayanan servis O & M yang dibutuhkan. Lebih lanjut, bonus atau
penalti akan diterapkan untuk menantang kontraktor O&M agar tercapai kinerja
pembangkit yang optimal.

6.7 Strategi Pendanaan

Bagian ini menjelaskan tentang strategi PT. BPE dalam pendanaan proyek, sumber-
sumber finansial yang dibutuhkan untuk membiayai pengembangan, desain dan
kontruksi proyek. Dalam hal ini, pendanaan diasumsikan berasal dari ekuiti dan
pinjaman guna mendukung strategi yang paling realistik untuk:

1 Menjamin kapital yang dibutuhkan dalam waktu tertentu atas dasar kebutuhan.

2 Identifikasi kebutuhan sumber-sumber finansial yang mungkin tersedia baik


dipasar uang lokal maupun internasional.

3 Mengenal kendala-kendala yang ada baik dipasar uang lokal maupun


Internasional.

6-5
LAPORAN PRA STUDI KELAYAKAN BAB 6
PLTM BANTAENG II, SULAWESI SELATAN ANALISA EKONOMI

Rencana pendanaan proyek ini dipakai sebagai dasar dalam perhitungan komponen
A tarif listrik.

PT. BPE akan membentuk tim yang berpengalaman untuk membentuk dan
mengelola pendanaan proyek dan juga rencana finansial guna mengakomodasi
kendala-kendala yang dihadapi.

Tujuan utama pendanaan dari proyek ini meliputi:

1) Biaya finansial yang minimal

2) Waktu minimal untuk menghasilkan perjanjian finansial

3) Pinjaman lokal yang maksimal

4) Waktu pinjaman yang maksimal

5) Peluang maksimal untuk mencapai ‘financial closing’

Rencana finansial harus bisa menunjukkan manfaat bagi Sponsor Proyek, seperti di
bawah ini :

1) Jaminan finansial untuk PLTMH

2) Realisasi pendanaan yang cepat untuk memulai kontruksi

3) Mengurangi porsi pendanaan asing yang dibutuhkan seperti yang dinyatakan


dalam LPA (Loan Purchase Agreement) dan merupakan kehendak pemerintah.

6.7.1 Kesimpulan

Secara umum, untuk menilai kelayakan dari suatu proyek, lembaga pembiayaan
proyek biasa mempertimbangkan dua hal yaitu NPV (Net Present Value) dan IRR
(Internal Rate of Return). Dalam hal ini, perhitungan dan analisis keuangan yang
dilakukan berdasarkan tariff yang ditetapkan pemerintah adalah Rp 787.2 per kWh.
Dengan demikian IRR berada pada nilai 18,40% (asumsi USD 2000/kW) atau
15,30% (asumsi USD 2500/kW) dimana angka ini berada di atas tingkat suku bunga
yang pada perhitungan ini diasumsikan sebesar 13%. Payback period adalah 5 – 6
tahun. Rencana financial dibuat atas dasar prinsip pendanaan ‘non-recourse’ yang
secara penuh menanggung seluruh biaya proyek pada saat ‘financial closing’.

Perhitungan NPV proyek pada tingkat discount rate 10% menghasilkan


nilai positif. Hal ini menunjukkan bahwa proyek ini layak secara ekonomi untuk

6-6
LAPORAN PRA STUDI KELAYAKAN BAB 6
PLTM BANTAENG II, SULAWESI SELATAN ANALISA EKONOMI

dibangun. NPV minimal yang dapat diterima untuk mengembangkan proyek adalah
lebih besar dari 0 atau positif.

Tabel - 6.2 Rangkuman Finansial


Nilai (Rp) Nilai (Rp)
No. Keterangan Unit (assumsi USD (assumsi USD 2500/kW)
2000/kW)

1. Biaya Konstruksi Rp 81.000.000.000 101.250.000.000

2. Energi yang dijual kWh 27.559.008 27.559.008

3. Biaya Konstruksi per kW USD/kW 2000 2500

4. IRR Proyek % 18,40 15,30

5. NPV pada: (10%) Rp 71.969.490.002 55.401.690.557

6. Payback Period Tahun 5 6

Rencana financial awal dilakukan untuk memberi jaminan terhadap resiko politik
dari lembaga penjamin investasi atau lembaga-lembaga lain terhadap komponen
pinjaman ‘non-recourse’ tersebut.

Hal ini merupakan praktek pendekatan yang terbaik guna menjamin pendanaan
pinjaman. Contoh beberapa proyek menunjukkan bahwa pencarian awal pendanaan
dari pasar uang internasional biasanya dikombinasi dengan kenyataan bahwa
kebanyakan proyek juga memasukkan jaminan terhadap resiko politik (dari
lembaga kredit ekspor atau lembaga-lembaga lain dari banyak negara) untuk
menggalang pendanaan investasi.

Jaminan pelaksanaan atau pinjaman langsung dari lembaga-lembaga kredit ekspor


dapat menambah waktu dari pengembalian pinjaman dan juga untuk menambah
kepercayaan para investor.

Adanya biaya tinggi yang biasa menyertai pinjaman lokal dan dikombinasi tingkat
bunga tinggi yang diminta oleh bank-bank lokal bisa mempengaruhi total biaya
proyek dan persyaratan pinjaman.

6.7.2 Pendanaan Ekuitas

Pada saat ini, investasi ekuiti yang dibutuhkan untuk proyek akan disiapkan oleh

6-7
LAPORAN PRA STUDI KELAYAKAN BAB 6
PLTM BANTAENG II, SULAWESI SELATAN ANALISA EKONOMI

PT. BPE sebesar 30% dari keseluruhan nilai proyek.

6.7.3 Pendanaan Pinjaman

Tujuan utamanya adalah untuk mendapatkan sumber pinjaman stategis guna


mencapai tarif listrik yang paling kompetitif bagi PT. BPE. Dalam hal ini,
diasumsikan bahwa seluruh biaya proyek bisa dicapai 100% pada saat ‘financial
closing’.
Juga diasumsikan bahwa struktur pembiayaan proyek bisa menggunakan pinjaman
‘non-recourse’ dengan waktu pengembalian maksimum karena variable biaya
mempunyai dampak yang signifikan terhadap komponen tarif.

Proyek juga memerlukan fasilitas pinjaman dan waktu selama konstruksi. Lebih
lanjut, PT. BPE akan menyiapkan ‘letter of credit’ dan fasilitas modal kerja.
Fasilitas pinjaman dibayarkan dalam mata uang rupiah dan dollar Amerika.
Guna meminimalkan resiko fluktuasi nilai tukar mata uang, PT. BPE akan
mengupayakan tingkat suku bunga tambahan untuk fasilitas ‘hedging’ dengan
lembaga keuangan sebagai bagian dari pendanaan. Jumlah pasti dari pinjaman yang
diberi fasilitas ‘hedging’ sangat tergantung pada struktur biaya dan tinggi suku
bunga pada saat ‘financial closing’ terjadi.
Umumnya lembaga keuangan Internasional sudah biasa dengan fasilitas pinjaman
‘non-recourse’ untuk proyek Indonesia dan hal ini dilakukan melalui seleksi tender
yang kompetitif terhadap penawaran pendanaan pinjaman.
Kompetisi di antara bank-bank komersial untuk jenis pembiayan semacam ini bisa
mendapatkan syarat-syarat pinjaman dan harga yang paling menarik.

6-8
LAPORAN PRA STUDI KELAYAKAN BAB 6
PLTM BANTAENG II, SULAWESI SELATAN ANALISA EKONOMI

Tabel - 6.3a Analisa Ekonomi (asumsi USD 2000/kW)


BENEFIT, NPV AND IRR CALCULATION OF MOKOE HPP

PROJECT COST = Rp. 97,200,000,000 TARIFF 787.2

Disbursement, 1st Year = ( 50% ) = Rp. 48,600,000,000

Disbursement, 2nd Year = ( 50% ) = Rp. 48,600,000,000

COST REV ENUE


ANNUAL
YEAR INVEST. O&M COST ENERGY BENEFIT TAX BENEFIT - COST
SALE
(Rp.) (Rp.) (Rp.) (kWh) (Rp.) (Rp.)

48,600,000,000 48,600,000,000 -48,600,000,000


48,600,000,000 48,600,000,000 -48,600,000,000
1 243,000,000 243,000,000 27,559,008 21,694,451,098 679,558,756 20,771,892,342
2 243,000,000 243,000,000 27,559,008 21,694,451,098 960,511,571 20,490,939,527
3 243,000,000 243,000,000 27,559,008 21,694,451,098 1,241,464,386 20,209,986,712
4 243,000,000 243,000,000 27,559,008 21,694,451,098 1,522,417,200 19,929,033,897
5 243,000,000 243,000,000 27,559,008 21,694,451,098 1,803,370,015 19,648,081,082
6 249,075,000 249,075,000 27,559,008 21,694,451,098 2,082,972,095 19,362,404,002
7 249,075,000 249,075,000 27,559,008 21,694,451,098 2,363,924,910 19,081,451,188
8 249,075,000 249,075,000 27,559,008 21,694,451,098 2,644,877,725 18,800,498,373
9 249,075,000 249,075,000 27,559,008 21,694,451,098 2,925,830,540 18,519,545,558
10 249,075,000 249,075,000 27,559,008 21,694,451,098 3,206,783,355 18,238,592,743
11 255,301,875 255,301,875 27,559,008 21,694,451,098 3,416,113,463 18,023,035,760
12 255,301,875 255,301,875 27,559,008 21,694,451,098 3,416,113,463 18,023,035,760
13 255,301,875 255,301,875 27,559,008 21,694,451,098 3,416,113,463 18,023,035,760
14 255,301,875 255,301,875 27,559,008 21,694,451,098 3,416,113,463 18,023,035,760
15 255,301,875 255,301,875 27,559,008 21,694,451,098 3,416,113,463 18,023,035,760
16 255,301,875 255,301,875 27,559,008 21,694,451,098 3,416,113,463 18,023,035,760
17 255,301,875 255,301,875 27,559,008 21,694,451,098 3,416,113,463 18,023,035,760
18 255,301,875 255,301,875 27,559,008 21,694,451,098 3,416,113,463 18,023,035,760
19 255,301,875 255,301,875 27,559,008 21,694,451,098 3,416,113,463 18,023,035,760
20 255,301,875 255,301,875 27,559,008 21,694,451,098 3,416,113,463 18,023,035,760
21 255,301,875 255,301,875 27,559,008 21,694,451,098 3,416,113,463 18,023,035,760
22 255,301,875 255,301,875 27,559,008 21,694,451,098 3,416,113,463 18,023,035,760
23 255,301,875 255,301,875 27,559,008 21,694,451,098 3,416,113,463 18,023,035,760
24 255,301,875 255,301,875 27,559,008 21,694,451,098 3,416,113,463 18,023,035,760
25 255,301,875 255,301,875 27,559,008 21,694,451,098 3,416,113,463 18,023,035,760
26 255,301,875 255,301,875 27,559,008 21,694,451,098 3,416,113,463 18,023,035,760
27 255,301,875 255,301,875 27,559,008 21,694,451,098 3,416,113,463 18,023,035,760
28 255,301,875 255,301,875 27,559,008 21,694,451,098 3,416,113,463 18,023,035,760
29 255,301,875 255,301,875 27,559,008 21,694,451,098 3,416,113,463 18,023,035,760
30 255,301,875 255,301,875 27,559,008 21,694,451,098 3,416,113,463 18,023,035,760
31 255,301,875 255,301,875 27,559,008 21,694,451,098 3,416,113,463 18,023,035,760
32 255,301,875 255,301,875 27,559,008 21,694,451,098 3,416,113,463 18,023,035,760
33 255,301,875 255,301,875 27,559,008 21,694,451,098 3,416,113,463 18,023,035,760
34 255,301,875 255,301,875 27,559,008 21,694,451,098 3,416,113,463 18,023,035,760
35 255,301,875 255,301,875 27,559,008 21,694,451,098 3,416,113,463 18,023,035,760
36 255,301,875 255,301,875 27,559,008 21,694,451,098 3,416,113,463 18,023,035,760
37 255,301,875 255,301,875 27,559,008 21,694,451,098 3,416,113,463 18,023,035,760
38 255,301,875 255,301,875 27,559,008 21,694,451,098 3,416,113,463 18,023,035,760
39 255,301,875 255,301,875 27,559,008 21,694,451,098 3,416,113,463 18,023,035,760
40 255,301,875 255,301,875 27,559,008 21,694,451,098 3,416,113,463 18,023,035,760
41 255,301,875 255,301,875 27,559,008 21,694,451,098 3,416,113,463 18,023,035,760
42 255,301,875 255,301,875 27,559,008 21,694,451,098 3,416,113,463 18,023,035,760
43 255,301,875 255,301,875 27,559,008 21,694,451,098 3,416,113,463 18,023,035,760
44 255,301,875 255,301,875 27,559,008 21,694,451,098 3,416,113,463 18,023,035,760
45 255,301,875 255,301,875 27,559,008 21,694,451,098 3,416,113,463 18,023,035,760
46 255,301,875 255,301,875 27,559,008 21,694,451,098 3,416,113,463 18,023,035,760
47 255,301,875 255,301,875 27,559,008 21,694,451,098 3,416,113,463 18,023,035,760
48 255,301,875 255,301,875 27,559,008 21,694,451,098 3,416,113,463 18,023,035,760
49 255,301,875 255,301,875 27,559,008 21,694,451,098 3,416,113,463 18,023,035,760
50 255,301,875 255,301,875 27,559,008 21,694,451,098 3,416,113,463 18,023,035,760

84,337,866,341 NPV = 71,969,490,001.98

Payback Period: 5 years


IRR 18.40%

Benefit are calcuted based on electricity tariff regulated by the government


which for Sumatra and Sulawesi is formulated as base price x 1.2.
According to regulation the base tariff is 656, so the tariff for this hydro power plant
is IDR 656 x 1.2 = 787.2

6-9
LAPORAN PRA STUDI KELAYAKAN BAB 6
PLTM BANTAENG II, SULAWESI SELATAN ANALISA EKONOMI

Tabel - 6.3b Analisa Ekonomi (asumsi USD 2500/kW)


BENEFIT, NPV AND IRR CALCULATION OF MOKOE HPP

PROJECT COST = Rp. 121,500,000,000 TARIFF 787.2

Disbursement, 1st Year = ( 50% ) = Rp. 60,750,000,000

Disbursement, 2nd Year = ( 50% ) = Rp. 60,750,000,000

COST REV ENUE


ANNUAL
YEAR INVEST. O&M COST ENERGY BENEFIT TAX BENEFIT - COST
SALE
(Rp.) (Rp.) (Rp.) (kWh) (Rp.) (Rp.)

60,750,000,000 60,750,000,000 -60,750,000,000


60,750,000,000 60,750,000,000 -60,750,000,000
1 303,750,000 303,750,000 27,559,008 21,694,451,098 -356,454,749 21,747,155,846
2 303,750,000 303,750,000 27,559,008 21,694,451,098 -5,263,730 21,395,964,828
3 303,750,000 303,750,000 27,559,008 21,694,451,098 345,927,288 21,044,773,809
4 303,750,000 303,750,000 27,559,008 21,694,451,098 697,118,307 20,693,582,791
5 303,750,000 303,750,000 27,559,008 21,694,451,098 1,048,309,325 20,342,391,772
6 311,343,750 311,343,750 27,559,008 21,694,451,098 1,397,811,925 19,985,295,422
7 311,343,750 311,343,750 27,559,008 21,694,451,098 1,749,002,944 19,634,104,404
8 311,343,750 311,343,750 27,559,008 21,694,451,098 2,100,193,963 19,282,913,385
9 311,343,750 311,343,750 27,559,008 21,694,451,098 2,451,384,981 18,931,722,367
10 311,343,750 311,343,750 27,559,008 21,694,451,098 2,802,576,000 18,580,531,348
11 319,127,344 319,127,344 27,559,008 21,694,451,098 3,064,238,635 18,311,085,119
12 319,127,344 319,127,344 27,559,008 21,694,451,098 3,064,238,635 18,311,085,119
13 319,127,344 319,127,344 27,559,008 21,694,451,098 3,064,238,635 18,311,085,119
14 319,127,344 319,127,344 27,559,008 21,694,451,098 3,064,238,635 18,311,085,119
15 319,127,344 319,127,344 27,559,008 21,694,451,098 3,064,238,635 18,311,085,119
16 319,127,344 319,127,344 27,559,008 21,694,451,098 3,064,238,635 18,311,085,119
17 319,127,344 319,127,344 27,559,008 21,694,451,098 3,064,238,635 18,311,085,119
18 319,127,344 319,127,344 27,559,008 21,694,451,098 3,064,238,635 18,311,085,119
19 319,127,344 319,127,344 27,559,008 21,694,451,098 3,064,238,635 18,311,085,119
20 319,127,344 319,127,344 27,559,008 21,694,451,098 3,064,238,635 18,311,085,119
21 319,127,344 319,127,344 27,559,008 21,694,451,098 3,064,238,635 18,311,085,119
22 319,127,344 319,127,344 27,559,008 21,694,451,098 3,064,238,635 18,311,085,119
23 319,127,344 319,127,344 27,559,008 21,694,451,098 3,064,238,635 18,311,085,119
24 319,127,344 319,127,344 27,559,008 21,694,451,098 3,064,238,635 18,311,085,119
25 319,127,344 319,127,344 27,559,008 21,694,451,098 3,064,238,635 18,311,085,119
26 319,127,344 319,127,344 27,559,008 21,694,451,098 3,064,238,635 18,311,085,119
27 319,127,344 319,127,344 27,559,008 21,694,451,098 3,064,238,635 18,311,085,119
28 319,127,344 319,127,344 27,559,008 21,694,451,098 3,064,238,635 18,311,085,119
29 319,127,344 319,127,344 27,559,008 21,694,451,098 3,064,238,635 18,311,085,119
30 319,127,344 319,127,344 27,559,008 21,694,451,098 3,064,238,635 18,311,085,119
31 319,127,344 319,127,344 27,559,008 21,694,451,098 3,064,238,635 18,311,085,119
32 319,127,344 319,127,344 27,559,008 21,694,451,098 3,064,238,635 18,311,085,119
33 319,127,344 319,127,344 27,559,008 21,694,451,098 3,064,238,635 18,311,085,119
34 319,127,344 319,127,344 27,559,008 21,694,451,098 3,064,238,635 18,311,085,119
35 319,127,344 319,127,344 27,559,008 21,694,451,098 3,064,238,635 18,311,085,119
36 319,127,344 319,127,344 27,559,008 21,694,451,098 3,064,238,635 18,311,085,119
37 319,127,344 319,127,344 27,559,008 21,694,451,098 3,064,238,635 18,311,085,119
38 319,127,344 319,127,344 27,559,008 21,694,451,098 3,064,238,635 18,311,085,119
39 319,127,344 319,127,344 27,559,008 21,694,451,098 3,064,238,635 18,311,085,119
40 319,127,344 319,127,344 27,559,008 21,694,451,098 3,064,238,635 18,311,085,119
41 319,127,344 319,127,344 27,559,008 21,694,451,098 3,064,238,635 18,311,085,119
42 319,127,344 319,127,344 27,559,008 21,694,451,098 3,064,238,635 18,311,085,119
43 319,127,344 319,127,344 27,559,008 21,694,451,098 3,064,238,635 18,311,085,119
44 319,127,344 319,127,344 27,559,008 21,694,451,098 3,064,238,635 18,311,085,119
45 319,127,344 319,127,344 27,559,008 21,694,451,098 3,064,238,635 18,311,085,119
46 319,127,344 319,127,344 27,559,008 21,694,451,098 3,064,238,635 18,311,085,119
47 319,127,344 319,127,344 27,559,008 21,694,451,098 3,064,238,635 18,311,085,119
48 319,127,344 319,127,344 27,559,008 21,694,451,098 3,064,238,635 18,311,085,119
49 319,127,344 319,127,344 27,559,008 21,694,451,098 3,064,238,635 18,311,085,119
50 319,127,344 319,127,344 27,559,008 21,694,451,098 3,064,238,635 18,311,085,119

70,451,140,312 NPV = 55,401,690,556.58

Payback Period: 6 years


IRR 15.30%

Benefit are calcuted based on electricity tariff regulated by the government


which for Sumatra and Sulawesi is formulated as base price x 1.2.
According to regulation the base tariff is 656, so the tariff for this hydro power plant
is IDR 656 x 1.2 = 787.2

6 - 10

Anda mungkin juga menyukai