Anda di halaman 1dari 20

Disusun oleh : Brian Tri Hartanto

Npm : 1112110045

Jurusan Manajemen
Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Informatic & Bussinis Institute(IBI) Darmajaya
Bandar Lampung
Kata Pengantar

Puji syukur Kehadirat Allah SWT, berkat Rahmat dan nikmatNya penulis dapat
menyelasaikan makalah ini. Dunia bisnis seringkali disebut-sebut sebagai kegiatan bisnis
dalam hal ekonomi ataupun yang lainnya dan memerlukan intelektual yang tinggi. Tidak
sembarangan seseorang melakukan kegiatan bisnis, terutama didalam suatu organisasi
ataupun perusahaan besar. Perencanaan menjadi tolak ukur untuk langkah pertama dalam
memanage perusahaan tertentu, seperti PT, CV, Firma, Perseorangan dll. Akan tetapi kendala
ataupun permasalahan menjadi faktor utama didalam tidak tercapainya suatu target atau
tujuan perusahaan tersebut. Sehingga menuntut pihak management untuk berfikir lebih
optimal dalam hal perencanaan dan menutup kemungkinan terjadinya failed target.

Makalah ini bertemakan permasalahan yang dihadapi oleh CV Pandan Harum


Balikpapan sekaligus perencanaan kedepannya. Berdasarkan uraian masalah dan rencana
yang dijabarkan dalam makalah ini, semoga dapat memberikan informasi dan nilai tambah
kepada pembaca tentang perlunya kematangan dan optimalisasi perencanaan kemudian dapat
meminimalisasi kegagalan perencanaan.
1
Daftar isi

1. Kata Pengantar..........................................................................................................................................1
2. Daftar isi.....................................................................................................................................................2
3. Pendahuluan..............................................................................................................................................3
BAB l
4. Tujuan dan Masalah Perusahaan..............................................................................................................4
5. Masalah yang dihadapi Perusahaan..........................................................................................................5
6. Pembuktian masalah..................................................................................................................................5
7. Laporan rugi laba tahun 1999....................................................................................................................6
8. Laporan rugi laba tahun 2000....................................................................................................................7
9. Sebab-sebab masalah...............................................................................................................................8
9. Akibat masalah..........................................................................................................................................8
10. Pembatasan masalah..............................................................................................................................
11. Perumusan masalah...............................................................................................................................
BAB ll
12. Pemecahan masalah...............................................................................................................................
13. Alternatif pemecahan masalah...............................................................................................................
14..Evaluasi alterinatif pemecahan masalah................................................................................................
15. Hipotesa.................................................................................................................................................
16. Asumsi...................................................................................................................................................
17. Langkah –langkah pemecahan masalah..............................................................................................
18 Pembuktian Hipotesa............................................................................................................................
19. Analisis hipotesa...................................................................................................................................
20. Pembuktian Hipotesa..........................................................................................................................
21. Hasil analisis rentabilita setelah adanya perubahan............................................................................
22. hasil perubahan Ratio...........................................................................................................................
BAB lll
23. Kesimpulan dan saran perencanaan.....................................................................................................
2

BAB l

Pendahuluan

1. Latar Belakang
CV Pandan Harum adalah sebuah perusahaan yang berdomisili di Balikpapan bergerak
dalam bidang moulding decorative yang meliputi produksi kuzen, pintu, jendela, jalusi, rolling
parquet, dan sebagainya dengan pemasaran untuk memenuhi kebutuhan real estate,
proyek pemerintah maupun swasta, serta perorangan. Perusahaan ini bertujuan untuk
mendapatkan laba namun yang lebih penting lagi yaitu bagaimana perusahaa ini dapat
melakukan efisiensi penggunaan modal. Sebab laba yang maksimal belumlah menunjukkan
perusahaan tersebut telah bekerja dengan efisien, tetapi yang lebih penting adalah
bagaimana perusahaan dapat mempertinggi rentabilitasnya. Tingkat rentabilitas perusahaan
dapat dipertinggi dipengaruhi oleh dua faktor yaitu profit margin dan turnover of operating
asset. Jika perusahaan telah mencapai “turnover of operating asset” pada suatu periode
sesuai dengan target dan standar, tetapi ternyata “return on investmen”-nya masih di bawah
standar target, maka usaha peningkatan efisiensi di sektor produksi dan penjualan perlu
mendapat perhatian oleh pihak manajemen perusahaan. Jika profit margin telah mencapai
target dan standar, sedang turnover of operating asset masih di bawah target, maka
perbaikan kebijaksanaan baik berupa modal kerja maupun aktiva tetap perlu mendapat
perhatian dari pihak manajemen. Rendahnya turnover of operating asset disebabkan
mungkin banyaknya bahan mentah yang menumpuk akibat kebijaksanaan pembelian bahan
mentah atau bisa disebabkan banyaknya piutang yang belum dapat tertagih akibat
kesalahan dalam kebijaksanaan penjualan kredit.
3
BAB II
TUJUAN DAN MASALAH PERUSAHAAN

1. Tujuan Perencanaan Perusahaan


Adapun tujuan perusahaan moulding ini dibagi menjadi tujuan jangka pendek dan jangka
panjang.
1.1. Tujuan Dalam Perencaan Jangka Pendek
Adapun tujuan jangka pendek dari perusahaan CV Pandan Harum Balikpapan adalah
sebagai berikut:
a. Menjaga dan meningkatkan posisi keuangan perusahaan.
Dengan posisi keuangan yang baik serta perencanaan yang tepat diharapkan posisi
keuangan perusahaan dapat terjamin keakuratannya. Dengan demikian perusahaan harus
dapat mempersiapkan perencanaan keuangan yang dapat digunakan sebagai pedoman
kerja di dalam operasionalnya.
b. Menekan biaya operasional.
Yang dimaksud dengan menekan biaya operasional adalah bahwa perusahaan sesuai
dengan prinsip ekonomi, dimana dengan pengeluaran biaya yang tertentu berusaha untuk
mendapatkan hasil yang sebanyak-banyaknya. Tujuan ini dirancang untuk menuju
pencapaian sasaran jangka panjang khususnya untuk mendapatkan keuntungan yang
optimal.
c. Menjaga kontinuitas perusahaan.
Perusahaan moulding ini selalu berusaha agar kontinuitas perusahaannya terjaga, terus
menerus beroperasi untuk jangka panjang. Perusahaan akan selalu berusaha agar produk
yang dihasilkan selalu berorientasi pada keinginan pasar dan sesuai dengan standar industri
yang berlaku, sehingga produk yang dipasarkan selalu memuaskan setiap pemakainya.
d. Meningkatkan volume penjualan.
Meningkatkan volume penjualan terhadap produk barang bangunan merupakan keinginan
dari pimpinan perusahaan moulding ini. Dengan meningkatkan volume penjualan
diharapkan laba yang diperoleh meningkat pula. Dengan demikian dapat menjamin
kontinuitas perusahaan.
e. Meningkatkan rentabilitas perusahaan.
Meningkatkan rentabilitas perusahaan merupakan tujuan perusahaan, yaitu kemampuan
perusahaan untuk memperoleh laba yang maksimal. Hal ini harus didukung dengan
kerjasama antara pimpinan dan karyawan, karena tujuan perusahaan hanya bisa dicapai
apabila di dalamnya terdapat kerjasama yang baik oleh semua pihak.
4
f. Menjaga mutu produk yang dihasilkan.
Perusahaan akan selalu berusaha untuk menjaga mutu produk yang dihasilkan sesuai
dengan standar industri yang berlaku. Dengan demikian dari segi mutu, perusahaan mampu
bersaing dengan perusahaan lain dan menambah kepercayaan terhadap mutu produk yang
dihasilkan.
1.2. Tujuan Perencanaan dalam Jangka Panjang
Adapun tujuan jangka panjang dari perusahaan CV Pandan Harum Balikpapan adalah
sebagai berikut:
a. Memperluas jaringan pemasaran.
Memperluas daerah pemasaran produk, berarti penjualan produk moulding memasuki
daerah pemasaran baru, ini berarti volume penjualan akan meningkat yang diikuti pula
dengan meningkatnya volume produksi. Perusahaan menentukan akan memperluas daerah
pemasaran ke daerah tingkat II di Kalimantan Timur. Diharapkan dalam jangka panjang
posisi perusahaan semakin kuat di pasaran.
b. Menjaga reputasi perusahaan.
Nama baik (reputasi) perusahaan adalah merupakan keuntungan yang tidak kecil nilainya
bagi perusahaan itu sendiri. Karena nama dan merk hasil produksi perusahaan lebih dikenal
dan menjadi suatu kebanggaan oleh masyarakat. Dengan reputasi yang baik berarti
perusahaan telah mendapatkan kepercayaan dari masyarakat atau para konsumen. Nama
baik suatu perusahaan tidak muncul dengan sendirinya tetapi harus melalui perjuangan
dengan melalui sarana promosi yang dilakukan, perusahaan harus berusaha untuk
meyakinkan para konsumen terhadap merk barang dan kualitas atas produk yang dihasilkan
dan dipasarkannya.

2. Masalah yang Dihadapi Perusahaan


Berdasarkan analisis data laporan keuangan perusahaan dari tahun 1998 sampai tahun
2000 maka dapat dirumuskan permasalahan perusahaan yaitu:
“Kenaikan tingkat perputaran asset tidak diimbangi dengan kenaikan tingkat
profitability perusahaan.”

3. Pembuktian Masalah
Analisa untuk membuktikan permasalahan yang terjadi di dalam perusahaan tersebut di
atas dapat penulis uraikan sebagai berikut:
3.1. Berdasarkan laporan rugi laba dan neraca tahun 1998 diketahui harga-harga:
- Penjualan tahun 1998 Rp 732.594.750,-
- Harga pokok penjualan Rp 599.950.600,-
- Biaya operasional Rp 38.176.500,-
- Laba Rp 94.467.650,-
- Total akiva Rp 320.521.000,- 5
Tahun 1998

Profit margin = Net Operating Income × 100%

Net Sales

= 94.467.650 × 100% = 12,89%

Turnover of Operating Asset = Net Sales × 1 kali

Net Operating Asset

= 732.594.750 × 1 kali

320.521.000
= 2,29 kali

Rentabilitas Ekonomis = Profit Margin × Turnover of Operating Asset

= 12,89% × 2,29 kali

= 29,52%

Rentabilitas Modal Sendiri = Laba Bersih × 100%

Modal Sendiri

= 94.467.650 × 100%

201.750.000
= 46,82%

3.2. Berdasarkan laporan rugi laba dan neraca tahun 1999 adalah sebagai berikut:
- Penjualan tahun 1999 Rp 1.031.067.050,-
- Harga pokok penjualan Rp 849.550.200,-
- Biaya operasional Rp 83.250.250,-
- Laba Rp 98.266.600,-
- Modal sendiri Rp 287.081.550,-
- Total aktiva Rp 402.077.100,-
Tahun 1999

Profit margin = 98.266.600 × 100%

1.031.067.050
= 9,53%

Turnover of Operating Asset = 1.031.067.050 × 1 kali

402.077.100
= 2,56 kali

Rentabilitas Ekonomis = 9,53% × 2,56 kali = 24,40%

Rentabilitas Modal Sendiri = 98.266.600 × 100%

287.081.550
= 34,23%
3.3. Berdasarkan laporan rugi laba dan neraca tahun 2000 adalah sebagai berikut:
- Penjualan tahun 2000 Rp 1.130.000.000,-
- Harga pokok penjualan Rp 946.773.950,-
- Biaya operasional Rp 93.470.900,-
- Laba Rp 89.755.100,-
- Modal sendiri Rp 308.487.200,-
- Total aktiva Rp 408.777.300,-

Tahun 2000

Profit margin = 89.755.100 × 100%

1.130.000.000
= 7,94%

Turnover of Operating Asset = 1.130.000.000 × 1 kali

408.777.300
= 2,76 kali

Rentabilitas Ekonomis = 7,94% × 2,76 kali

= 21,9%

Rentabilitas Modal Sendiri = 89.755.100 × 100%

308.487.200
= 29,10%

7
Dengan menggunakan data dari hasil analisis pembahasan maka dapat diketahui
suatu perubahan-perubahan yang akan dialami oleh perusahaan tersebut dengan
membandingkan hasil analisis pembahasan tahun 1998, 1999, dan tahun 2000. Untuk
lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Table 1. Hasil Analisis Rentabilitas Ekonomis
Rentabilitas
Tahun Profit Turnover of
Margin Operating
Assets Ekonomis Modal
Sendiri
% (kali) (%) (%)

1998 12,89 2,29 29,52 46,82


1999 9,53 2,56 24,40 34,23
2000 7,94 2,76 21,90 29,10

4. Sebab-Sebab Masalah
4.1. Sebab Intern :
- Aktiva belum dioperasikan secara optimal.
- Besarnya biaya operasional.
- Kurangnya tenaga kerja yang profesional
4.2. Sebab Ekstern :
- Adanya persaingan dari perusahaan sejenis
- Kebijaksanaan pemerintah

5. Akibat Masalah
Dengan adanya masalah dan penyebab yang terjadi, maka akan timbul suatu
akibat sebagai konsekuensinya. Adapun akibat dari masalah “tingkat perputaran asset
tidak diimbangi dengan kenaikan tingkat profitabilitas perusahaan maka akibat yang
terjadi adalah:
- Rentabilitas perusahaan menurun.
- Tujuan jangka pendek tidak tercapai.
- Aktivitas perusahaan terganggu.
- Tujuan jangka panjang tidak terealisir.
8
5.1. Rentabilitas perusahaan menurun
Dengan adanya aktiva yang belum dioperasikan secara optimal dan tingginya
biaya operasi (operasional) perunit tinggi, sehingga hal ini mengakibatkan menurunnya
atau rendahnya tingkat rentabilitas perusahaan.
5.2. Tujuan jangka pendek tidak tercapai
Yang dimaksud dengan tujuan jangka pendek tidak tercapai, dalam hal ini dapat
dilihat dari:
- Biaya operasional yang terlalu tinggi.
- Rentabilitas perusahaan menurun.
5.3. Aktivitas perusahaan terganggu
Sebagai akibat tidak efisiennya biaya-biaya operasional yang cukup tinggi
mengakibatkan terganggunya aktivitas perusahaan dan turunnya rentabilitas, sehingga
usaha perusahaan tidak dapat berkembang dengan baik.
5.4. Tujuan jangka panjang tidak terealisir
Dengan tidak tercapainya tujuan jangka pendek perusahaan dan terganggunya
aktivitas perusahaan, sehingga tidak dapat mengembangkan usahanya dengan baik,
maka dengan sendirinya tujuan jangka pendek perusahaan tidak terealisir.

6. Pembatasan Masalah
Dalam hal ini penulis hanya membatasi pada pembahasan masalah analisis
rentabilitas ekonomis sehingga dapat diketahui adanya fluktuasi profit yang dihasilkan
perusahaan dari periode ke periode.

7. Perumusan Masalah
Dengan menganalisa atau mengidentifikasikan semua yang berkaitan dengan
masalah yang ada, maka dapat menggunakan perumusan masalah sebagai berikut:
“Bagaimana usaha untuk meningkatkan rentabilitas agar tercapai efisiensi kinerja
perusahaan pada CV Pandan Harum Balikpapan.”
9
BAB Ill
PEMECAHAN MASALAH

1. Alternatif Pemecahan Masalah


Sebagai langkah pertama dalam rangka masalah, penulis akan mencoba
mengemukakan alternative untuk dipakai dalam pemecahan masalah yang sedang
dihadapi oleh perusahaan CV Pandan Harum Balikpapan. Adapun alternatif yang dapat
dipakai untuk pemecahan masalah yaitu dengan merencanakan :
- Menekan kenaikan biaya operasional.
- Menaikkan tingkat rentabilitas.
- Mengatasi persaingan yang semakin tajam antar perusahaan sejenis.

2. Evaluasi Alternatif Pemecahan Masalah


Sebelum menentukan alternatif yang mana akan dipilih sebagai langkah pemecahan
masalah yang ada dalam perusahaan, terlebih dahulu harus dievaluasi dari setiap
alternatif tersebut. Untuk lebih jelasnya penulis akan menguraikan alternatif tersebut
adalah sebagai berikut:
2.1. Menekan kenaikan biaya operasional perusahaan
Setiap perusahaan yang akan melaksanakan kegiatan operasionalnya tentu
memerlukan adanya biaya, di mana biaya ini adalah merupakan salah satu faktor
penunjang dalam menentukan tercapai/tidaknya tujuan perusahaan. Seperti yang kita
ketahui biaya yang ada dalam perusahaan ini dibagi dalam dua bagian. Ada yang
disebut dengan fixed cost dan ada yang disebut dengan variabel cost. Fixed cost adalah
merupakan biaya tetap yang harus dikeluarkan oleh perusahaan pada suatu periode
tertentu, sedangkan biaya variabel adalah merupakan biaya yang sifatnya berubah-ubah
sesuai setiap periode yang ditentukan, atau dengan kata lain berubah-ubah sesuai
dengan produksi perusahaan/kebutuhan perusahaan.
Dalam mengatur pengeluaran biaya ini diharapkan seefisien mungkin dan
pengeluaran biaya harus dapat dikalkulasikan sebaik-baiknya. Hal ini dimaksudkan agar
biaya operasional yang dikeluarkan oleh perusahaan tidak terlalu besar, dengan tujuan
agar laba perusahaan dapat lebih ditingkatkan. Kadang-kadang beberapa perusahaan
mengurangi pengeluaran biaya tanpa memperdulikan akibat yang ditimbulkannya,
sebagai contoh perusahaan mengambil kebijaksanaan untuk menekan biaya
pemeliharaan karena dirasakan terlalu besar. Padahal dengan besarnya biaya
pemeliharaan tersebut diperoleh manfaat yang besar pula.

10
Manfaat ini adalah berupa terjaminnya kelancaran proses produksi. Dengan
adanya kebijaksanaan pimpinan perusahaan untuk menekan biaya pemeliharaan,
maka akan menyebabkan mesin-mesin cepat menjadi rusak.
Meskipun dengan demikian, pengeluaran biaya harus tetap diawasi.
Pengawasan biaya terutama harus diselaraskan dengan tujuan yang ingin dicapai oleh
perusahaan, dan disesuaikan dengan tanggung jawab yang harus dipikul oleh masing-
masing kepala bagian dalam perusahaan.
Kebaikannya:
-Memperkecil pengeluaran perusahaan, karena biaya yang dikeluarkan oleh
perusahaan telah dikalkulasikan dengan baik.
- Dapat meningkatkan laba perusahaan.
Keburukannya:
- Dengan adanya penekanan terhadap pengeluaran biaya, kesejahteraan karyawan
mungkin kurang terjamin.
- Dapat mempengaruhi kelangsungan hidup perusahaan
2.2. Menaikkan tingkat rentabilitas perusahaan
Pada umumnya rentabilitas merupakan pencerminan efisiensi suatu perusahaan
dalam menggunakan modal kerjanya, dengan kata lain rentabilitas adalah menunjukkan
kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba selama periode tertentu dengan
membandingkan antara laba dengan modal yang digunakan. Diharapkan dengan
adanya kenaikan tingkat rentabilitas maka kesejahteraan perusahaan lebih terjamin.
Kebaikannya:
- Kesejahteraan karyawan lebih terjamin.
- Perusahaan diharapkan dapat memperluas daerah kerjanya.
Keburukannya:
- Perlu tenaga kerja yang lebih banyak.
2.3. Mengatasi persaingan yang semakin tajam antar perusahaan sejenis
Dalam setiap perusahaan yang menghasilkan barang produksi selalu timbul
adanya persaingan dan ini merupakan suatu hal yang wajar. Dalam menghadapi
masalah seperti ini tentu perusahaan harus berusaha mengatasinya demi kelangsungan
hidup perusahaan.
Dalam menghadapi hal semacam ini perusahaan hendaknya mengusahakan agar
barang yang dijualnya lebih diminati oleh masyarakat. Untuk dapat mengusahakan agar
barang-barang tersebut laku dijual dengan cepat dan menguntungkan serta disukai oleh
konsumen, maka harus dibuat barang yang sesuai dengan selera konsumen serta
mengadakan promosi penjualan yang lebih intensif dan terarah.

11
Kebaikannya:
- Hasil produk akan lebih dikenal oleh masyarakat.
- Dapat meningkatkan volume penjualan.
- Dapat meningkatkan permintaan konsumen.
Keburukannya:
- Diperlukan adanya biaya yang besar untuk melaksanakan hal tersebut.

3. Hipotesa
Dalam menentukan jawaban atas permasalahan yang ada dalam penelitian ini,
selain hal-hal tersebut di atas, maka perlu adanya hipotesa terlebih dahulu yang
berkaitan dengan variabel yang ada.
Kebenaran hipotesa tersebut akan diketahui apabila telah diadakan uji hipotesa itu
sendiri berdasarkan analisa data yang ada.
Oleh karena itu berdasarkan latar belakang, seperti yang telah dikemukakan
terlebih dahulu, maka menurut penulis sebagai anggapan sementara yang merupakan
pemecahan masalah yang timbul dalam perusahaan CV Pandan Harum Balikpapan:
“Dengan menekan kenaikan biaya operasional dan perbaikan sistem manajemen
keuangan perusahaan, maka rentabilitas perusahaan dapat ditingkatkan.”

4. Asumsi
Dalam hal ini, hipotesa tersebut di atas dapat dilaksanakan sesuai dengan
perencanaan dengan asumsi bahwa volume penjualan tetap dan total aktiva tidak
mengalami perubahan, perubahan yang terjadi hanya pada penurunan biaya
produksi/operasional serta keadaan perekonomian dalam keadaan stabil.

5. Langkah-Langkah Pemecahan Masalah


Di dalam usaha meningkatkan rentabilitas perusahaan dapat juga dilakukan dengan
jalan:
5.1. Meningkatkan profit margin dengan cara:
- Menaikkan sales relatif lebih besar daripada kenaikan operating expenses.
- Menurunkan operating expenses relatif lebih besar daripada berkurangnya sales.
5.2. Mengatasi kenaikan biaya dalam perusahaan
Perusahaan harus dapat mengkalkulasikan pengeluaran dengan sebaik-baiknya,
sehingga tidak menimbulkan pengeluaran biaya yang terlalu besar jumlahnya. Seperti
yang telah dikemukakan sebelumnya dengan pengeluaran biaya yang terlalu besar
seperti laba perusahaan akan semakin kecil yang mengakibatkan rendahnya tingkat
entabilitas modal sendiri perusahaan.
12
Kadang-kadang perusahaan tidak dapat mengontrol pengeluaran biaya
perusahaan yang semakin besar. Akan tetapi bisa juga terjadi kenaikan biaya yang tidak
dikontrol oleh karena adanya faktor ekstern seperti yang telah diuraikan di atas.
5.3. Menaikkan sales relatif lebih besar daripada kenaikan operating expenses
Profit margin dimaksudkan untuk mengetahui tingkat efisiensi perusahaan
dengan melihat kepada besar kecilnya laba usaha dalam hubungannya dengan net
sales, sedangkan operating assets turnover adlah untuk mengetahui tingkat efisiensi
perusahaan dengan melihat kepada kecepatan perputaran operating assets pada suatu
periode tertentu.
Untuk memecahkan masalah ini yaitu dalam usaha meningkatkan laba perusahaan
dalam suatu periode tertentu maka dapat dilakukan dengan cara menaikkan volume
penjualan perusahaan dan menekan atau mengurangi kenaikan biaya, atau dengan
kata lain penambahan biaya relatif lebih kecil dibanding dengan penambahan penjualan.
Di samping itu perubahan besarnya penjualan dapat disebabkan karena perubahan
harga penjualan per unit, atau disebabkan karena bertambahnya jumlah penjualan per
unit sudah tertentu.
Berdasarkan langkah-langkah pemecahan masalah perusahaan, maka laba perusahaan
dapat lebih ditingkatkan dengan menaikkan penjualan yang relatif lebih besar daripada
biaya penjualan.
5.4. Meningkatkan investment turnover
Dapat dilakukan dengan jalan meningkatkan volume penjualan dan memperkecil
atau mempertahankan total aktiva.

6. Pembuktian Hipotesa
Mengingat hipotesa ini merupakan jawaban sementara yang masih perlu
dibuktikan kebenarannya sehingga hipotesa ini dapat dijadikan sebagai bahan
pemecahan masalah yang benar, maka hipotesa yang diajukan di atas perlu diadakan
pembuktian, sekaligus menguji tingkat kebenarannya. Untuk pembuktian hipotesa ini,
penulis akan melihat dari segi:
- Studi Kepustakaan (Library Research)
- Studi Lapangan (Field Research)
6.1. Pembuktian hipotesa dengan menggunakan library research
Dengan studi kepustakaan, penulis mencari kebenaran hipotesa dihubungkan
dengan teori-teori yang ada hubungannya dengan permasalahan perusahaan. Adapun
pembuktian hipotesa dengan studi kepustakaan ini dimana penulis mengambil data-data
dari literatur atau dari pendapat para ahli yang berkaitan dengan hipotesa yang
dimaksud.

13
Menurut pendapat S. Munawir, dalam bukunya Analisa Laporan Keuangan,
bahwa tinggi rendahnya rentabilitas perusahaan dipengaruhi oleh tinggi rendahnya
rentabilitas ekonomis atau return on investment (ROI). Adapun yang dimaksud dengan
return on investment adalah:
“ Return on investment adalah salah satu bentuk dari profitabilitas yang
dimaksudkan untuk mengukur kemampuan perusahaan dengan keseluruhandana
yang ditanamkan dalam aktiva yang digunakan untuk operasi perusahaan untuk
menghasilkan keuntungan.”
Untuk mengetahui posisi keuangan perusahaan sebagaimana yang dimaksud
definisi di atas dapat diketahui dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

ROI = Profit Margin × Net Operating Income, atau

ROI = Net Operating Income × Net Sales × 100%

Net Sales Total Asset

6.2. Pembuktian hipotesa dengan menggunakan pendekatan field research


Pembuktian hipotesa dengan menggunakan pendekatan field research
merupakan pembuktian hipotesa dengan jalan mengadakan perbandingan perhitungan
menurut perusahaan dengan penulis, sehingga dapat diketahui fluktuasi yang terjadi
sebagaimana tercantum dalam tabel 1.
Dengan melihat hasil perhitungan pada tabel 8 ini menunjukkan tingkat efisiensi
penggunaan modal atau rentabilitasnya tahun 1999 mengalami penurunan sebesar
5,12%. Hal ini disebabkan karena adanya penurunan profit margin sebesar 3,36%
sedangkan pada tahun 2000 tingkat efisiensi rentabilitasnya mengalami penurunan
sebesar 2,5% dengan penurunan profit margin sebesar 1,59% hal ini masih lebih kecil
dibandingkan dengan penurunan rentabilitas.
Sehubungan dengan pokok permasalahan dan hipotesa yang telah dikemukakan oleh
penulis, maka dalam usaha untuk meningkatkan rentabilitas dilakukan dengan cara
menaikkan “profit margin” dan “investment turnover” dengan asumsi bahwa biaya
operasional dan biaya pokok penjualan diturunkan 10%. Dengan adanya penekanan
biaya diharapkan tingkat rentabilitas perusahaan dapat tercapai. Dalam hal ini tidak ada
perubahan pada total aktiva.
14
Analisis hasil rentabilitas sebagai berikut:
Untuk laporan tahun 1999
Penjualan tahun 1999 Rp 1.031.067.050,-
Harga pokok penjualan tahun 1999 Rp 764.595.180,-
Laba kotor tahun 1999
Rp 266.471.870,-
Biaya operasional tahun 1999 Rp 74.925.225,-
Laba bersih tahun 1999
Rp 191.546.645,-
Jumlah aktiva tahun 1999 Rp 402.077.100,-

Profit Margin: 191.546.645 × 100% = 18,58%

1.031.067.050

Turnover of operating assets : 1.031.067.050 × 1 kali = 2,56 kali

402.077.100

Rentabilitas ekonomis :18,58% × 2,56 = 47,56%

Rentabilitas modal sendiri : 191.546.645 × 100% = 66,72%

287.081.550
Sedangkan laporan tahun 2000 adalah sebagai berikut:
Penjualan tahun 2000 Rp 1.130.000.000,-
Harga pokok penjualan tahun 2000 Rp 852.096.555,-
Laba kotor tahun 2000
Rp 277.903.445,-
Biaya operasional tahun 2000 Rp 84.123.810,-
Laba bersih tahun 2000
Rp 193.779.635,-
Jumlah aktiva Rp 408.777.300,-

Profit Margin : 193.779.635 × 100% = 17,15%

1.130.000.000

Turnover of operating assets: 1.130.000.000 × 1 kali = 2,76 kali

408.777.300

Rentabilitas ekonomis : 17,15% × 2,76 = 47,33%


Rentabilitas modal sendiri : 193.779.635 × 100% = 62,82%

308.487.200

15
Dari hasil perhitungan di atas dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
tabel 2. Hasil analisa rentabilitas ekonomis setelah adanya perubahan

Rentabilitas
Profit Turnover of
Tahun Margin Operating
Assets Ekonomis Modal
Sendiri

% (kali) (%) (%)


1998 12,89 2,29 29,52 46,82
1999 18,58 2,56 47,56 66,72
2000 17,15 2,76 47,33 62,82

Setelah diadakan penekanan/penurunan biaya operasional dan harga pokok


penjualan sebesar 10% maka tingkat rentabilitas ekonomis naik sebesar 18,04% dari
tahun 1998 dan profit margin naik sebesar 5,69%, sedangkan pada tahun 2000 tingkat
rentabilitas hanya sedikit mengalami penurunan sebesar 0,23% dari tahun 1999 dan
profit margin mengalami perubahan sebesar 1,43%. Demikian pokok permasalahan dan
hipotesis yang telah dikemukakan terdahulu dapat dibuktikan, yaitu dengan menekan
biaya operasional dan
produksi maka rentabilitas perusahaan dapat dicapai sebagaimana tercantum dalam
table berikut ini:
tabel 3. Perubahan ratio sebelum dan sesudah diadakan peningkatan tahun 1998
dan 1999 pada CV Pandan Harum
Setelah diadakan
peningkatan
No Keterangan Tahun
Persentase
1998 1999 kenaikan
1 Profit Margin 12,89 18,58 5,69

2 Turnover of 2,29 2,56 0,27


operating asset
3 Rehabilitas 29,52 47,56 18,04
ekonomi
4 Rehabilitas 46,82 66,72 19,90
modal sendiri

16
BAB lV
KESIMPULAN DAN SARAN PERENCANAAN

1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisa data yang telah diuraikan dapat disimpulkan bahwa :
1.1. CV Pandan Harum Balikpapan, mulai berdiri tahun 1989 sampai sekarang sudah
mengalami perkembangan yang cukup baik, baik dari segi manajemen maupun dari
produk yang dihasilkan.
1.2. Dalam perkembangan usahanya pada tahun 1998, 1999 sampai tahun 2000 telah
terjadi penurunan tingkat rentabilitas dikarenakan biaya operasional yang cukup tinggi
dibandingkan keuntungan yang dicapai.
1.3. Dari hasil analisis pembuktian hipotesis maka dapat diketahui bahwa setelah
diadakan perbaikan terhadap sistem manajemen keuangannya yakni melalui penekanan
biaya operasional diharapkan tingkat profitabilitas dapat tercapai.

2. Saran-Saran Perencanaan
Saran perencanaan yang dapt dipertimbangkan bagi manajemen CV Pandan Harum
untuk mencapai tujuan adalah sebagai berikut:
2.1. Di dalam usahanya untuk meningkatkan rentabilitas perlu adanya penekanan dan
pengendalian biaya operasi perusahaan secara seksama.
2.2. Perlunya kebijaksanaan dari pimpinan perusahaan untuk menetapkan suatu
standar profitabilitas yang harus dicapai pada periode yang akan datang.
17
DAFTAR PUSTAKA

1. Abbas Kartadinata, Pembelanjaan Pengantar Manajemen Keuangan, Edisi yang


diperbaharui, Cetakan kedua, PT Bina Aksara, Jakarta 1983.

2. Basu Swastha dan Ibnu Sukotjo, Pengantar Ekonomi Perusahaan, Edisi Revisi,
Penerbit Liberty, Yogyakarta, 1981.

3. Gunawan Adi Saputra dan Marwan Asri, Business Budgetting, Bagian Penerbit
Fakultas Ekonomi, Universitas Gajah Mada, Yogyakarta, 1981.

4. Haryono Yusuf, Dasar-Dasar Akuntansi, Bagian Penerbitan Akuntansi YKPN, Jalan


Sala (Balapan), Yogyakarta, 1981.

5. J. Supranto, Metode Riset dan Aplikasinya dalam Pemasaran, Lembaga Penerbit


Fakultas Ekonomi, Universitas Indonesia, Jakarta, 1978.

6. J.F. Weston dan E.F. Brigham, Managerial Finance, Seventh Edition, The Dryden
Press, Hindsdale, Ilinois, 1980.

7. Mulyadi, Akuntansi Biaya Penentuan Harga Pokok dan Pengendalian Biaya, Bagian
Penerbitan Fakultas Ekonomi, Universitas Gajah Mada, Yogyakarta, 1981, Edisi 3.

8. R.A. Supriyono, Teori Akuntansi, BPFE, Yogyakarta, 1985.

9. R. Soemita Adikoesoema, Teori Masalah Permodalan, Tarsito, Bandung, 1965.

10. S. Munawir, Analisa Laporan Keuangan, Penerbit Liberty, Yogyakarta, 1981.

11. Sofyan Assauri, Manajemen Produksi, Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi,


Universitas Indonesia, Jakarta, 1978.

12. Winardi, Manajemen Pemasaran, CV Sinar Baru, Bandung, 1981.


13. Z.A. Moechtar, Dasar-Dasar Akuntansi, Institut Dagang Muchtar, Surabaya, 1994.

14. Zaki Baridwan, Intermediate Accounting, Edisi ketiga, Bagian Penerbit Fakultas
Ekonomi Universitas Gajah Mada, Yogyakarta, 1988.
18

Anda mungkin juga menyukai