Anda di halaman 1dari 3

Nama:Sulyza Adiga Putri

NIM:06081382126059
RESUME 11 FILSAFAT PENDIDIKAN
Pendidikan dalam arti luas adalah seluruh proses hidup dan kehidupan manusia itu adalah
proses pendidikan. Segala pengalaman sepanjang hidupnya memberikan pengaruh
pendidikan baginya.
Pendidikan adalah sebagai proses rekayasa sosial (Social Reengenering Process) sejatinya
merupakan instrumentasi budaya dalam melanjut-kembangkan peradaban, artinya
pendidikan selain berperan besar dalam mendorong perkembangan kemajuan IPTEK, juga
tetap pada fungsi dasarnya sebagai penjaga dan pelestari nilai tujuan hidup manusia, yakni
sebagai insan yang bukan hanya harus cerdas mengatasi tuntutan dunia material bagi
kebutuhan jasmaniah-ragawi, tetapi juga cemerlang dalam memahami, mendalami keluruhan
makna hidup sebagai makna manusia sebagai spiritual dan sosialisasi.
Kehidupan manusia dalam memenuhi kehidupannya, semata-mata karena memenuhi
kebutuhan hajat dasar, yakni sekedar berupaya melepas diri dari ancaman bencana yang
menghantui keamanan dan kesejahteraan hidup oleh karena perubahan lingkungan. Oleh
karena itu, ditengah kemelut dunia dan krisis panjang kehidupan, sebagai anak bangsa yang
mempunyai nilai leluhur harus membaca catatan sejarahnya.
Pendidikan sebagai alat perjuangan peningkatan mutu, kesiapan dan kesanggupan bersaing
termasuk tantangan maju bersama dunia tanpa saling dikalahkan dan mengalahkan. Untuk
itu, pendidikan sebagai kata kuncinya harus dapat ditempatkan dan dimaknai sesuai dengan
cita-cita luhur kemanusiaan, yakni pendidikan yang berorientasi maju pada penguasaan ilmu
pengetahuan dan teknologi di satu sisi, dan tujuan hidup mulia sebagai umat manusia dalam
konteks bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Pendidikan dalam makna dasarnya sebagai
upaya memanusiakan manusia dalam konteks universal, dan secara nasional mesti berarti
juga sebagai upaya meng-Indonesiakan segenap anak bangsa Indonesia, selain tetap
melestarikan nilai-nilai etniknya sendiri.
Perubahan sosial adalah fenomena yang akan selalu terjadi di setiap kelompok masyarakat.
Proses ini bisa terjadi karena beragam faktor. Perubahan sosial adalah hal yang tidak bisa
dihindarkan dari kehidupan bermasyarakat. Karena manusia merupakan makhluk sosial,
berbudi, dan selalu merasa tidak puas, perubahan dalam bermasyarakat akan terus terjadi.
Meski demikian, kadang ditemukan pula masyarakat statis yang perubahan di lingkungannya
berjalan lebih lambat.
Dalam kajian sosiologi, perubahan sosial dipahami sebagai
perubahan kehidupan masyarakat yang berlangsung tanpa henti. Ini akan terjadi sepanjang
masa.
Faktor internal pemicu perubahan sosial :
1. Bertambah dan berkurangnya penduduk Contohnya, ketika penduduk Pulau Jawa
bertambah begitu cepat, maka terjadi perubahan dalam struktur masyarakat terutama lembaga
kemasyarakatan dalam wujud aturan atau norma. 
Sebaliknya, di wilayah yang kekurangan
penduduk juga terjadi kekosongan pembagian kerja dan stratifikasi sosial yang memengaruhi
lembaga-lembaga kemasyarakatan.
2. Adanya penemuan-penemuan baru yang memengaruhi perubahan di masyarakat. Misalnya
penemuan ponsel pintar, membuat masyarakat memiliki pola baru dalam berkomunikasi di
antara individu dan kelompok.
3. Konflik sosial Konflik di antara kelompok dalam suatu masyarakat juga bisa jadi penyebab
perubahan sosial.
4. Terjadi pemberontakan atau revolusi di suatu negara Adanya gerakan revolusi maupun
pemberontakan besar juga bisa memicu perubahan besar dalam kehidupan masyarakat di
suatu negara.
Perubahan Eksternal pemicu perubahan sosial :
1. Perubahan lingkungan alam fisik Perubahan lingkungan bisa terjadi akibat bencana banjir,
gempa bumi, tsunami, dan sebagainya.
2. Peperangan Peperangan yang dimenangkan oleh pihak lawan bisa menyebabkan
masyarakat di suatu kawasan harus menerima kebijakan-kebijakan baru dari pemerintahan
pemenang perang.
3. Pengaruh kebudayaan masyarakat lain Masuknya pengaruh asing lewat proses pertukaran
budaya atau media massa sering memengaruhi masyarakat lokal.

Hakikat dari tujuan pendidikan nasional adalah menumbuhkan budaya keilmuan, ekonomi,
sosial, serta politik yang baik terhadap perspektif tertentu harus sesuai dengan masa depan
yang jelas. Melalui adanya pendidikan, pandangan tentang masyarakat ideal itu diajarkan dan
dituangkan pada pemikiran peserta didik sehingga mereka akan memahami dan mengalami
proses pembentukan dan perpindahan budaya. Hal ini memberikan arti bahwa pendidikan
sebagai ajang pembelajaran memiki fungsi sosial yaitu sebagai agen perubahan masyarakat.
Seiring majunya IPTEK membawa masyarakat Indonesia ke masa yang sulit, Karena
beriringan dengan majunya kehidupan politik, ekonomi serta sosial. Perubahan ini harus
ditangani dengan cepat dan tepat sehingga masyarakat tidak menjadi sasaran negatif dari
kemajuan teknologi, tetapi masyarakat harus menjadi pemeran dalam mengelola dan
mengarahkan ilmu pengetahuan dan teknologi tersebut untuk dapat dimanfaatkan agar dapat
membawa masyarakat Indonesia ke dalam kehidupan yang lebih baik. Idealnya untuk
memberikan arahan yang jelas dalam menghadapi perubahan ini, pendidikan adalah solusi
terbaik. Pendidikan harus mampu memfilter antara kekuatan positif dan negatif yang
dihasilkan oleh perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.

Perubahan sosial yang dapat berdampak pada perilaku masyarakat sosial sehari-hari serta
adanya otonomi daerah perlu dihadapi dengan pendidikan. Dan pendidikan juga harus
mampu menjadi agent of change (agen perubahan) yang memberikan perubahan yang positif
terhadap masyarakat sosial. Pendidikan harus bisa mengarahkan dan mengembangkan
pemikiran masyarakat agar lebih kreatif guna menemukan inovasi untuk perbaikan sosial.
karena semakin banyak yang menampilkan kreativitasannya maka juga akan semakin banyak
yang kaya akan perubahan-perubahan. Introduktif hal-hal baru, produk perubahan
masyarakat, dalam lembaga pendidikan akan memperluas peluang berkembangnya pemikiran
dan tingkat kreativitas peserta didik. Pendidikan yang berkualitas idealnya akan menopang
nilai budaya yang ada kepada yang lebih baik sesuai dengan perkembangan zaman ditengah
masyarakat. Dengan penerapan pendidikan seperti ini akan lebih memudahkan untuk
mewujudkan harapan akan perbaikan karakter pribadi. Dengan demikian, perbaikan
pendidikan yang berlanjut harus terus dilakukan dengan memprioritaskan kemajuan dan
keutuhan bangsa.

Anda mungkin juga menyukai