Anda di halaman 1dari 6

KD 3.4 DAN 4.

4
Indikator 1 : Menganalisis Kehidupan Politik Masa Demokrasi Terpimpin di Indonesia

MASA DEMOKRASI TERPIMPIN DI INDONESIA


5 Juli 1959 – 11 Maret 1966

Setelah dikeluarkannya Dekrit Presiden MPRS menetapkan kedudukan Presiden yaitu :


● Presiden sebagai kepala Negara dan kepala Pemerintahan
● Presiden tidak bertanggung jawab kepada DPR
● Presiden tunduk dan bertanggung jawab kepada MPR

Alasan Indonesia menggunakan Demokrasi Terpimpin karena Demokrasi ala Barat (Demokrasi Liberal)
tidak sesuai dengan kepribadian Bangsa.

Ciri-ciri : - kekuasaan di dominasi Presiden


- Tidak berfungsinya lembaga Tinggi Negara
- Kehidupan politik di dominasi partai PKI
- Terciptanya dwifungsi ABRI

Pidato Presiden Soekarno 17 Agust 1959 berjudul “ PENEMUAN KEMBALI REVOLUSI KITA” yang berisi :
❖ UUD 1945
❖ Sosialisme
❖ Demokrasi Terpimpin Manifestasi Politik USDEK / Manipol USDEK
❖ Ekonomi Terpimpin Dasar pelaksanaan Demokrasi Terpimpin
❖ Kepribadian Bangsa

Penempatan sila ke 4 Pancasila ----- Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebjaksanaan dalam
permusyarawatan / Perwakilan ( di pimpin oleh dirinya sendiri )

Penyimpangan/penyelewengan terhadap Pancasila dan UUD 1945, antara lain :


● MPRS di bentuk dengan Penetapan No. 2 tahun 1959
● Pengangkatan Presiden Soekarno menjasi Presiden seumur hidup melalui penetapan
MPRS No. 14/MPRS/1963
● pembentukan DPAS berdasarkan Penetapan Presiden No. 3 tahun 1959
● pembubaran DPR hasil Pemilu 1955 dan membentuk DPR Gotong Royong ( DPGR ) dengan
penetapan Presiden No. 4 tahun 1960
● penetapan Pidato Presiden tentang Manifesto Politik (Manipol) USDEK sebagai GBHN
● pembentukan Front Nasional dengan penetapan Presiden No. 13 tahun 1959 dengan tujuan:
a) menjelaskan Revolusi nasional Indonesia
b) melaksanakan pembangunan semesta nasional
c) mengembalikan Irian Barat ke wilayah RI
● lembaga-lembaga Negara berisika paham NASAKOM (Nasionalis, Agama dan Komunis)
● Pembubaran Partai Masyumi dan Partai sosialis Indonesia (PSI) dengan Keppres No. 20 tahun
1960
● Penataan Organisasi Pertahanan dan Keamanan ( TNI dan Kepolisian dalam ABRI)

Penyelewengan terhadap Politk Luar negeri bebas aktif


❖ Konfrontasi dengan Malaysia sejak 17 September 1963 karena Malaysia dianggap sebagai
proyek neokolonialisme Inggris
❖ Keluar dari PBB tanggal 7 Januari 1965 karena Malaysia terpilih sebagai anggota tidak tetap
Dewan Keamanan PBB
❖ Membentuk Poros Jakarta – Peking – Pyongyang
❖ Politik Luar negri dibelokkan menjadi politik konfrontasi antara 2 yaitu :
NEFO ( New Emerging Forces ) yaitu kekuatan Baru yang terdiri atas Negara-negara berkembang
yang anti tehadap kolonialisme dan Imperialisme ---- BLOK TIMUR
OLDEFO ( Old Established Forces ) yaitu kelompok Negara-negara Kolonialis dan Imperialis (AS,
Inggris, Belanda ) ------- BLOK BARAT
❖ Menyelenggarakan persta olahraga GANEFO (Games of the New Emerging Forces) pesta
Olahraga Negara-negara berkembang yang anti terhadap Negara-negara colonial dan imperlialis

Tujuan Politik Luar Negeri Indonesia pada masa Demokrasi Terpimpin adalah melaksanakan
“POLITIK MERCUSUAR” dengan tujuan untuk menunjukkan kepada dunia Internasional bahwa
Indoensia adalah Negara yang besar atau mencari kemegahan ditengah-tengah pergaulan dunia.
Penerapan politik ini menyebabkan perekonomian Indonesia menjadi kacau akibat pengeluaran
yang besar untuk menandai proyek2 besar seperti pembangunan MONAS, Bundaran HI, gelora Bung
Karno dan Gedung MPR/DPR.

PERJUANGAN MENGEMBALIKAN IRIAN BARAT

Sesuai dengan hasil KMB, Masalah Irian Barat akan dibicarakan setahun setelah Pengakuan
kedaulatan oleh Belanda tanggal 27 Desember 1949. Tanggal 27 Desember 1950 seharusnya Irian barat
telah dikembalikan kepada Indonesia tetapi sampai tahun 1954 Belanda tidak menanggap keinginan
Indonesia tersebut, maka Pemerintah Indonesia mengambil langkah antara lain :

● Melalui jalur Diplomasi


Perjuangan di jalur ini dalam 2 tahap yaitu berupaya menyelesaikan masalah Irian Barat secara
Bilateral dan diplomasi dalam forum PBB namun ke 2 cara ini mengalami kegagalan

● Melalui jalur Konfontrasi yaitu konfrontasi Ekonomi dan Militer


❖ Konfrotansi Ekonomi diawali dengan pemogokkan dan pengambilalihan perusahaan-
perusahaan Belanda oleh Buruh tanggal 23 Desember 1957. Perusahaan tersebut antara lain
● Bank Escompto menjadi Bank Dagang Negara
● Percetakan de Unie
● Perusahaan listrik Phillips
● Nederlandsche Handel Maatschappij menjadi bank Umum Negara
Perusahaan penerbangan Komersial Belanda “ KLM” dilarang terbang dan mendarat di Indonesia
media massa dan film juga di blokir oleh pemerintah. 17 Agustus 1960 Presiden Soekarno
memutuskan hubungan diplomatik dengan Belanda.

❖ Konfrontasi Militer
Konfrontasi militer ini ditempuh oelh pemerintah RI setelah Belanda melakukan :
▪ Belanda mendirikan Negara “ Papua” di Irian Barat
▪ Belanda memperkuat pasukannya di Irian Barat
▪ Belanda mengirimkan kapal induk KAREL DOORMAN ke Irian Barat

Pemerintah RI segera menanggapi keinginan Belanda tersebut dengan membentuk provinsi


Irian Barat dengan ibu kota SOA SIU di Tidore tahun 1956
19 Desember 1961 Presiden Soekarno mengumumkan TRIKORA (Tri komando Rakyat) di
Yogyakarta dalam rangka mengembalikan Irian Barat ke Indonesia.

Isi Trikora : - Gagalkan pembentukan Negara boneka papua buatan Belanda


- Kibarkan Sang Merah Putih di Irian Barat
- Bersiaplah untuk mobilisasi Umum mempertahankan kemerdekaan dan
Kesatuan tanah air dan bangsa

2 Januari 1962 Presiden Soekarno membentuk Komando Mandala Pembebasan Irian Barat yang
bermarkas di Ujung Pandang. Tugas utama adalah merebut dan mengembalikan Irian Barat ke
wilayah NKRI.

Operasi Militer Komando Mandala di laksanakan melalui 3 tahap :


1. Tahap Infiltrasi ------ membentuk daerah de facto di Irian Barat
2. Tahap Eksploitasi ----- merebut dan menduduki pos-pos penting militer Belanda
3. Tahap Konsolidasi ---- menegakkan kekuasaan RI di Irian Barat
KONFRONTASI INDONESIA MALAYSIA

Konfrontasi Indonesia-Malaysia adalah sebuah perang mengenai masa depan Malaya, Brunei, Sabah dan
Sarawak yang terjadi antara Federasi Malaysia dan Indonesia pada tahun 1962 hingga 1966.

Perang ini berawal dari keinginan Federasi Malaya lebih dikenali sebagai Persekutuan Tanah Melayu
pada tahun 1961 untuk menggabungkan Brunei, Sabah dan Sarawak kedalam Federasi Malaysia yang
tidak sesuai dengan Persetujuan Manila oleh karena itu keinginan tersebut ditentang oleh Presiden
Soekarno yang menganggap pembentukan Federasi Malaysia sebagai "boneka Inggris" merupakan
kolonialisme dan imperialisme dalam bentuk baru, serta dukungan terhadap berbagai gangguan
keamanan dalam negeri dan pemberontakan di Indonesia.

Pelanggaran perjanjian internasional konsep THE MACAPAGAL PLAN antara lain melalui perjanjian


Persetujuan Manila mengenai dekolonialisasi yang harus mengikut sertakan rakyat Sarawak dan Sabah.
Pada 1961, Kalimantan dibagi menjadi empat administrasi:

1. Kalimantan : Sebuah provinsi di Indonesia


2. Brunei
3. Koloni Inggris : Sarawak & Borneo Utara (Sabah)

3 Mei 1964 Presiden Soekarno membentuk DWIKORA (Dwi Komando Rakyat), berisi :
1. Perkuat Pertahanan Revolusi Indonesia
2. Bantu perjuangan Revolusioner dari Rakyat Malaya, Singapura, Serawak, Brunei dan Sabah untuk
membubarkan Negara boneka Malaysia

Indikator 2 : Kehidupan Ekonomi Indonesia masa Demokrasi Terpimpin

Ekonomi Indonesia masa Demokrasi terpimpin

Semakin memburuk disebabkan :


● Inflasi yang cukup tinggi + 400%
● Konfrontasi dengan Malaysia
● Defisit Keuangan Negara

Kebijakan yang dilakukan pemerintah :


● Membentuk BAPPENAS ( Badan Perancang Pembangunan Nasional)
tugas Bappenas adalah sebagai berikut :

1. Menyusun rencana pembangunan jangka panjang dan jangka pendek.


2. Mengawasi pelaksanaan pembangunan.
3. Menilai kerja mandataris MPRS
● Penurunan Nilai Uang ( DEVALUASI )
Tujuan untuk membendung inflasi yang tetap tinggi, untuk mengurangi jumlah uang yang
beredar di masyarakat, dan meningkatkan nilai rupiah, sehingga rakyat kecil tidak dirugikan,
pada tanggal 25 Agustus 1950 pemerintah mengumumkan penurunan nilai uang (devaluasi)
sebagai berikut :

1. Uang kertas pecahan bernilai Rp 500,00 menjadi Rp 50,00.


2. Uang kertas pecahan bernilai Rp 1.000,00 menjadi Rp 100,00
3. Semua simpanan di bank yang melebihi Rp 25.000,00 dibekukan.

● Deklarasi Ekonomi ( DEKON )


28 Maret 1963 dikeluarkan Dekon (Deklarasi Ekonomi) untuk mencapai ekonomi yang bersifat
nasional, demokrasi dan bebas dari sisa imperialisme dengan cara Terpimpin

● KOTOE ( Komando Tertinggi Operasi Ekonomi ) dan KESOP ( Kesatuan Operasi )


17 April 1964 Tujuan meningkatkan sektor Perdagangan yang bergerak secara sentarlisitik untuk
mengatur perekonomian Negara

Langkah ini mengalami kegagalan karena :


❖ Penanganan ekonomi tidak rasional, lebih bersifat politis dan tidak ada control
❖ Tidak adanya ukuran yang objektif dalam menilai suatu usaha/kinerja orang lain
❖ Devisa yang semakin meningkat ditutup dengan pencetakan uang baru yang menyebabkan inflasi
semakin membumbung tinggi.
❖ Struktur ekonomi menjurus ke ekonomi etatisme (semuanya diatur dan dipegang oleh negara).

SUPERSEMAR

Akhir masa Demokrasi Terpimpin, kekuasaan Soekarno semakin lemah, sehingga tanggal 11 Maret
1966 di tanda tangani SUPERSEMAR yang berisi “ Pemberian Mandat kepada Letjen Soeharto
(Panglima Kostrad) untuk memulihkan keamanan Negara.

Tokoh-tokoh Supersemar :
▪ Mayjen Basuki Rahmat
▪ Brigjen M. Yusuf
▪ Brigjen Amir Mahmud

Latar belakang lahirnya SUPERSEMAR :


⮚ Situasi Negara dalam keadaan kacau dan genting
⮚ Untuk mengatasi situasi Negara akibat pemberontakan G 30 S PKI
⮚ Menyelamatkan NKRI
⮚ Memulihkan dan menyelamatkan keadaan dan wibawa pemerintah

Setelah menerima Supersemar Letjen Soeharto mengambil langkah :


1. Pembubaran PKI dan ormas-ormasnya berdasarkan keputusan Presiden No. 1/3/1966 tanggal 12
Maret 1966
Setelah PKI di bubarkan, Soekarno masih tetap sebagai Kepala Negara dan Kepala
Pemerintahan. Soekarno mengucapkan pidato pertanggung jawaban di depan sidang MPRS ( 15
Januari 1966) berjudul “NAWAKSARA” tetapi di tolak oleh anggota sidang karena tidak
menjelaskan terjadinya G 30 S PKI
2. Pembersihan kabinet Dwikora ( para Manteri yang terlibat G 30 S PKI )berdasarkan Keppres No.
5 /3/1966 tanggal 18 Maret 1966
3. Menciptakan stabilitas politik dan ekonomi
4. Memutuska hubungan diplomasi dengan RCC 1 oktober 1967

Berakhirnya kekuasaan Soekarno di tandai dengan di keluarkannya TAP MPRS No.


XXXIII/MPRS/1967 tanggal 16 Maret 1967 dan Soeharto di lantik sebagai Presiden RI ke 2.
Maka berakhirlah Masa Orde Lama dan memasuki masa Orde Baru.

Anda mungkin juga menyukai