Anda di halaman 1dari 26

LAPORAN RENCANA PENGEMBANGAN SEKOLAH

PENINGKATAN KEMAMPUAN GURU


TERHADAP PENERAPAN LEVEL KOGNITIF
DALAM PEMBELAJARAN

Oleh:
DIKO HERYANTO, S.PD
KEPALA SMK TEKNOLOGI NASIONAL AR-RASWAD

DIKLAT PENGUATAN KEPALA SEKOLAH


LURING GELOMBANG 2 TAHUN 2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan
hidayah-Nya, kami telah dapat menyusun Laporan Rencana Pengembangan
Sekolah (RPS). Penyusunan laporan ini merupakan salah satu upaya
mengoptimalkan kegiatan proses pendidikan yang dilaksanakan oleh Sekolah.
Laporan Rencana Pengembangan Sekolah (RPS) disusun dengan mengacu
pada pelaksanaan kegiatan program pengembangan yang dilakukan yaitu
Peningkatan Kemampuan Guru Terhadap Penerapan Level Kognitif Dalam
Pembelajaran . Namun demikian, kami menyadari bahwa laporan ini masih belum
sempurna. Penyempurnaan secara berkelanjutan akan terus dilakukan pada
pengembangan sekolah berikutnya.
Kami mengucapkan terimakasih dan penghargaan kepada seluruh warga
Sekolah dan Staf Sekolah yang telah meluangkan waktu dan tenaganya untuk
membantu baik waktu maupun tenaganya untuk menyusun laporan ini. Ucapan
terimakasih juga kami ucapkan kepada Bapak Dr. Agus Supriatna, M.Pd atas
bimbingan selama ini. Semoga Allah SWT senantiasa memberikan petunjuk
terhadap segala upaya yang kita lakukan demi peningkatan mutu pendidikan di
Indonesia.

Kuningan, 25 April 2021


Kepala Sekolah,

DIKO HERYANTO, S.Pd.


NIP. -

1
DAFTAR ISI

Kata Pengantar.........................................................................................................1

Daftar Isi..................................................................................................................2

Daftar Tabel.............................................................................................................3

Daftar Gambar..........................................................................................................4

Latar Belakang.........................................................................................................5

Tujuan dan Indikator Keberhasilan..........................................................................6

Program Pengembangan Sekolah.............................................................................8

Langkah-Langkah Kegiatan.....................................................................................9

Persiapan......................................................................................................9

Pelaksanaan................................................................................................10

Monitoring.................................................................................................13

Evaluasi......................................................................................................15

Hasil Kegiatan............................................................................................17

Refleksi......................................................................................................19

Tindak Lanjut.............................................................................................19

Sumber Daya..............................................................................................19

Simpulan................................................................................................................ 20

Lampiran................................................................................................................ 21

2
DAFTAR TABEL

Tabel 1 Instumen Monitoring Pelaksanaan Kegiatan............................................14

Tabel 2 Instrumen Evaluasi Hasil Kegiatan...........................................................16

3
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Kegiatan Sosialisasi dan Koordinasi.......................................................9

Gambar 2 Pembentukan Panitia.............................................................................10

Gambar 3 Kegiatan Pemaparan Materi Pelatihan...........................................12

Gambar 4 Praktik Terbimbing...............................................................................13

Gambar 5 Penyampaian Hasil Monitoring.............................................................17

4
PENINGKATAN KEMAMPUAN GURU TERHADAP PEMAHAMAN
LEVEL KOGNITIF

A. PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Sekolah menengah kejuruan (SMK) adalah pendidikan yang
berada pada tingkat menengah yang mempunyai tujuan yaitu penguat
dalam mengembangakan keterampilan yang dimiliki oleh siswa. Pada
dasarnya keterampilan yang didapat adalah hasil dari proses pembelajaran
yang dilangsungkan di sekolah ataupun terjun langsung pada industry.
Namun terlepas dari itu, sejatinya setiap Sekolah pasti memiliki
permasalahan, baik dalam proses pembelajaran, pembiayaan, kelengkapan
sarana prasarana, dan lain-lain. Permasalahan yang utama terkait
pembelajaran di Sekolah, khususnya sekolah SMK Teknologi Nasional
Ar-Raswad ialah pemilihan metode pembelajaran yang kurang tepat,
dimana hampir sebagian guru belum biasa menerapkan metode
pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik siswa. Dalam proses belajar
mengajar di sekolah yang dilakukan oleh guru mata pelajaran tertentu
mengalami berbagai macam kendala yang dihadapi. Masalah tersebut
melanda peserta didik maupun pendidik yang pada akhirnya menyebabkan
proses belajar mengajar tidak kondusif. Selain tidak kondusifnya suasana
saat proses pembelajaran berakibat pula pada kesulitan para peserta didik
menangkap/menerima materi yang di berikan oleh guru bidang studi.
Ketika peserta didik tidak mampu menerima materi yang di sampaikan
oleh pendidik, maka pada saat evaluasi peserta didik akan merasa kesulitan
mengerjakan soal. Oleh karena itu tujuan yang ingin di capai dari kegiatan
belajar mengajar mata kuliah yang terkait pun tidak dapat tercapai. Dan
semua usaha yang dilakukan oleh pendidik maupun peserta didik pun tidak
dapat maksimal hasilnya bahkan bisa saja gagal.

Masalah- masalah yang terjadi dalam kegiatan belajar mengajar beberapa


diantaranya adalah :

5
• Minimnya kompetensi guru di bidang studi tertentu

• Minimnya kemampuan guru bidang studi dalam memahami karakter


masing-masing peserta didik

• Ketidak mampuan guru bidang studi dalam mengimplementasikan level


kognitif terhadap soal.

• Minimnya kreatifitas guru dalam memaparkan materi pelajaran

Sebenarnya masih banyak masalah-masalah yang terjadi dalam


kegiatan belajar mengajar antara peserta didik dan pendidik. Inti dari
masalah-masalah tersebut adalah terjadinya missed understanding atau
missed communication antara kedua belah pihak, maka akhirnya berakibat
fatal. Saya ingin mencermati mengenai penerapan level kognitif yang tepat
bagi peserta didik. Sebenarnya kegagalan penerapan level kognitif
terhadap pembelajaran yang di pakai pendidik ini berkaitan dengan hampir
semua masalah yang ada dalam kegiatan belajar mengajar. Kita pasti
bingung dengan apa yang tertulis pada pernyataan di atas, untuk lebih
mudah memahami pernyataan di atas dan memahami masalah yang timbul
akibat salahnya penerapan level kognitif terhadap pembelajaran khususnya
pada soal.

2. Tujuan dan Indikator Keberhasilan


 Adapun Tujuan Rencana Pengembangan Sekolah antara lain sebagai
berikut:
1) Meningkatkan kompetensi guru dalam penguasaan Level Kognitif
terhadap pembelajaran.
 Adapun Indikator Keberhasilan pada Rencana Pengembangan Sekolah,
antara lain:
1. Guru mampu dan terampil dalam mengimplementasikan level kognitif
terhadap butir soal

6
2. Guru mampu dan terampil dalam memodifikasi penerapan level
kognitif terhadap soal

B. PROGRAM PENGEMBANGAN SEKOLAH


 Peningkatan Kemampuan Guru Terhadap Penguasaan Level Kognitif
Melalui Pelatihan In House Training (IHT)
Rencana Pengembangan Sekolah merupakan salah satu wujud dari salah satu
fungsi manajemen sekolah yang amat penting yang harus dimiliki sekolah.
Rencana Pengembangan Sekolah (RPS) berfungsi untuk memberi arah dan
bimbingan bagi para pelaku sekolah dalam rangka menuju tujuan sekolah yang
lebih baik (peningkatan, pengembangan). Rencana Pengembangan Sekolah juga
memiliki fungsi amat penting guna memberi arah dan bimbingan bagi para pelaku
sekolah dalam rangka pencapaian tujuan sekolah yang lebih baik (peningkatan,
pengembangan) dengan resiko yang kecil dan untuk mengurangi ketidakpastian
masa depan.

Standar Nasional Pendidikan ( standar kelulusan, kurikulum, proses, pendidikan


dan tenaga kependidikan, sarana dan prasarana, pembiayaan, pengelolaan, dan
penilaian pendidikan) merupakan substansi penting dalam sistem pengelolaan
sekolah yang harus direncanakan sebaik-baiknya dan diakomodir dalam
penyusunan Rencana Pengembangan Sekolah.

Dengan demikian kami membuat sebuah program pengembangan


sekolah yang bisa menjadi strategi dalam mengatasi permasalahan di sekolah
kami seperti lemahnya kemampuan guru dalam menerapkan level kognitif
yang baik terhadap soal. Program ini ditujukan dalam rangka meningkatkan
kemampuan sekolah dalam menghasilkan lulusan yang berkualitas dan
meningkatkan kompetensi guru dibidangnya. Program pengembangan sekolah
ini merupakan proses pengembangan sebuah rencana untuk meningkatkan
kinerja sebuah sekolah secara berkesinambungan khususnya terhadap capaian

7
lulusan siswa yang lebih baik. Tujuan yang akan dicapai dalam program
pengembangan merupakan hasil-hasil yang lebih baik dari apa yang selama ini
telah dilakukan oleh sekolah. Program pengembangan sekolah disusun agar
sekolah terus-menerus meningkatkan kinerjanya melalui media pembelajatran
yang interaktif dan meningkatkan keprofesionalan guru terhadap
pembelajaran di Sekolah
Level Kognitif atau Taxonomy Bloom merupakan saah satu elemen
penting dalam pembelajaran khususnya eksistennsinya terhadap soal.
Sehingga dengan pelatihan yang dikembangkan dan diterapkan ini diharapkan
akan memberikan wawasan baru bagi guru-guru yang ada di Sekolah kami,
mengingat masih banyak guru yang lemah terhadap pemahaman level
kognitif. Dengan menigkatnya pemahaman guru terhadap level kognitif
diharapkan akan pemicu minat siswa untuk lebih bersemangat dalam
mengikuti pelajaran, dan pada akhirnya akan meningkatkan kualitas
pembelajaran secara keseluruhan.

C. LANGKAH - LANGKAH KEGIATAN


1. Persiapan
Tahap Pertama yang dilakukan adalah pendekatan secara edukatif
tentang kebutuhan-kebutuhan peningkatan kualitas sekolah dengan Kepala
SMK Teknologi Nasional Ar-Raswad melalui sosialisasi dan koordinasi
Internal, dilakukan dengan seluruh guru untuk merencanakan kegiatan
Pelatihan In House Training (IHT) mandiri.

8
Gambar 1. Kegiatan Sosialisasi dan Koordinasi dengan
Seluruh Guru Sekaligus Pembentukan Panitia Kegiatan IHT
(Sumber: Dokumentasi Foto Kegiatan Sosialisasi, April 2021)

2. Pelaksanaan
Tahap Kedua yang dilakukan adalah mengadakan kegiatan IHT.
Kegiatan ini dilakukan pada seluruh dengan metode, pemaparan materi,
Tanya jawab, diskusi antar kelompok bidang studi, persentasi secara individu,
dan kesimpulan untuk meningkatkan peranan guru dalam pemahaman level
kognitif.
Metode Pemaparan diterapkan dalam penyampaian materi keseluruhan
terhadap guru, Metode Tanya jawab diperlukan ketika guru memiliki temuann
baru atau ketika kurang paham terhadap materi yang disajikan. Metode
Diskusi dilakukan guna menigkatkan pemahaman guru terhadap materi
dengan cara saling bertukar wawasan yang dimiliki oleh masing-masing guru,
sehingga diharapkan muncul gagasan baru yang bisa diterapkan dalam praktek
lapangan atau pembelajaran di kelas. Dan metode persentasi individu ini
dilakukan agar penyampaian materi sudah dilakukan oleh nara sumber, betul-
etul dipastikan sudah dipahami oleh seluruh peserta, karena pemahaman yang
sudah baik bisa ditinjau dari persetasi individu.

9
Materi yang disajikan terkait dengan pengenalan, peranan, dan
penerapan untuk di implementasikan dalam kegiatan pembelajaran. Materi
yang disampaikan memberikan penjelasan tentang identifikasi level
kognitif mulai dari level 1 sampai level 3, dimana di dalamnya terdapat
unsur C1 hingga C6, serta contoh-contoh soal yang lengkap dan
mengandung unsur level kognitif dari level 1 hingga level 3. Guru
diberikan pemahaman awal tentang bagaimana cara membuat soal dengan
menggunakan unsur level kognitif yang baik, dan tentu pada dasar
tujuannya ketika diterapkan dalam pembelajaran, pengetahuan dan
keterampilan siswa bisa semakin baik. Adapun indikator – indikator yang
harus dipenuhi untuk mencapai keberhasilan pelaksanaan pelatihan ini
antara lain:
1) Memahami prinsip dasar level kognitif
2) Mampu memodifikasi soal dengan menggunakan unsur level kognitif
yang baik.
3) Mampu membuat soal yang mengandung unsur C1 hingga C6
4) Mampu merangsang siswa untuk berfikir kritis melalui soal-soal yang
disajikan, baik soal Ulangan Harian sampai Ujian Sekolah.
Pelaksanaan program pelatihan ini melibatkan Narasumber dari guru
yang memiliki kompetensi dibidangnya yaitu Saudara Jaelani, S.Pd untuk
membantu proses pembimbingan dan praktik agar kegiatan dapat berjalan
lancar. Kegiatan tanya jawab dilakukan bersamaan dengan penyajian
materi. Para peserta dapat langsung berdiskusi dengan pemateri secara
langsung untuk memahamkan materi dan sharing pengalaman terkait
dengan masalah yang tengah dibahas dalam materi bersangkutan. Pemateri
melakukan pendampingan secara berkala sampai kepada peserta dapat
secara mandiri membuat soal-soal yang megandung unsur level kognitif,
dan mampu menguasai semua level dalam Taxonomy Bloom dan mampu
dierapkan dalam pembelajaran sehingga lebih interaktif.

10
Gambar 3. Kegiatan Pemaparan Materi Level Kognitif
(Sumber: Dokumentasi Foto Pelatihan hari ke-2 April 2021)

3. Monitoring
Monitoring merupakan kegiatan untuk mengetahui apakah program yang
telah dibuat berjalan dengan baik sesuai dengan yang direncanakan, adakah
hambatan yang terjadi dan bagaimana para pelaksana program itu mengatasi
hambatan tersebut. “Monitoring lebih menekankan pada pemantauan terhadap
proses pelaksanaan” (Departemen Pendidikan Nasional: 2001). Adapun
beberapa tujuan dari monitoring adalah untuk mendapatkan gambaran
ketercapaian tujuan setelah adanya kegiatan, mendapatkan informasi tentang
adanya kesulitan dan hambatan selama kegiatan, memberikan umpan balik
bagi sistem penilaian program, memberikan pernyataan yang bersifat
penandaan berupa fakta dan nilai. Berdasarkan uraian tersebut, kegiatan
monitoring pelaksanaan IHT disesuaikan dengan instumen monev yang sudah
direncanakan. Adapun hasil dari monitoring diperoleh gambaran
keterlaksanaan kegiatan IHT sebagaimana terlihat pada tabel instrument
berikut ini.

11
Tabel 1. Instrumen Monitoring Pelaksanaan Kegiatan
Keterlaksana
Keteranga
No Kegiatan Uraian an
n
Ya Tidak
a B C d e f
1 Persiapan 1. Sosialisasi kegiatan RPS
a. Sosialisasi dan 
koordinasi dengan
warga sekolah
b. Melakukan pertemuan 
dengan seluruh guru
2. Menyusun Tim Kerja
a. Membentuk panitia 
kegiatan
b. Menyusun panduan 
c. Koordinasi dengan 
narasumber
d. Menyiapkan sarana dan 
prasarana kegiatan
e. Menyusun anggaran 
kegiatan
2 Pelaksana Pelaksanaan Pelatihan
an
1. Peserta datang tepat waktu 
2. Peserta Mengisi daftar 
hadir
3. Peserta membawa 
perlengkapan peserta
4. Pembukaan oleh Kepala 
Sekolah
5. Pemaparan materi oleh 
narasumber
6. Kepala sekolah melakukan 
Pengambilan data monev
kegiatan pengembangan
sekolah
7. Praktik langsung oleh 
peserta

12
Keterlaksana
Keteranga
No Kegiatan Uraian an
n
Ya Tidak
a B C d e f
8. Tanya jawab peserta 
kepada narasumber
9. Kepala Sekolah 
menyampaikan hasil dari
monitoring
10. Kepala Sekolah 
menyampaikan tindak
lanjut
11. Penutup 
Jumlah 16 2
Skor Perolehan “Ya”
Total Perolehan (skor (16 : 18) x
perolehan “Ya” : skor 100
maksimal (sejumlah item = 88,8
uraian) x 100)

Keterangan:
Jawaban Ya =1
Jawaban Tidak = 0

Kriteria penskoran:
ANGKA HURUF
KETERANGAN
(Kuantitatif) (Kualitatif)
86 – 100 A sangat baik/sangat memadai
71 – 85,99 B baik/memadai
56 – 70,99 C cukup /cukup memadai
< 56 D kurang/ kurang memadai

Berdasarkan hasil monitoring pelaksanaan kegiatan IHT, ditemukan


kesulitan dan hambatan selama kegiatan, antara lain:
1. Sebagian peserta tidak mengikuti kegiatan IHT dikarenakan sakit dan izin

13
2. Masih ada peserta yang belum membawa laptop saat pelatihan
3. Peserta kurang dapat memahami cara-cara mengedit dan
4. Beberapa perserta kurang focus dalam meyimak pemaparan materi.

4. Evaluasi
Evaluasi merupakan tahapan yang berkaitan erat dengan kegiatan
monitoring, karena kegiatan evaluasi dapat menggunakan data yang
disediakan melalui kegiatan monitoring. Evaluasi diarahkan untuk
mengendalikan dan mengontrol ketercapaian tujuan. Evaluasi memiliki tujuan
yang berbeda dengan monitoring. Tujuan evaluasi salah satunya adalah
menilai keefektifan program. Melalui evaluasi akan diperoleh informasi
apakah tujuan program telah tercapai, dan sejauh mana pencapaiannya. Selain
itu juga untuk medapatkan masukan terhadap pengambilan keputusan apakah
pelaksanaan program sekolah yang telah dilaksanakan sudah cukup baik, atau
perlu adanya inovasi dan revisi dalam pelaksanaan program sekolah tahun
berikutnya.
Berdasarkan tujuan evaluasi yaitu untuk menilai keefektifan program
atau dengan kata lain apakah tujuan program telah tercapai, dan sejauh mana
pencapaiannya. Berikut disajikan gambaran ketercapaian peserta setelah
mengikuti kegiatan pelatihan IHT yang dapat dilihat pada Tabel 2 dibawah ini.
Tabel 2. Instrumen Evaluasi Hasil Kegiatan
Ketercapaian Keterangan
No Indikator Keberhasilan
4 3 2 1
Diisi uraian indikator keberhasilan
dari RPS pada tujuan yang pertama
1. Guru mampu membuat soal dengan 
unsur level kognitif yang baik
2. Guru mampu memodifikasi soal secara 
autodidak dengan menerapkan unsur
level kognitif.
3. Guru mampu memuat soal yang 
mengandung unsur level kognitif dari

14
C3 hingga C6.
4 Guru mampu menerapkan level kognitif 
terhadap soal PG ataupun Essay
5 Guru mampu mengimplementasikan 
soal yang mengandung unsur level
kognitif terhadap RPP
12 2 -
Jumlah Skor 17
Total Skor Diperoleh = (17 : 20) x
100
= 85
Hasil (Skor diperoleh : Skor maksimal)
x100)

Keterangan*) isi sesuai dengan indikator:


4 = sangat baik (Selalu muncul)
3 = baik (sering muncul)
2 = cukup (kadang-kadang muncul)
1 = kurang (tidak pernah muncul)
Kriteria penskoran:
ANGKA HURUF
KETERANGAN
(Kuantitatif) (Kualitatif)
86 - 100 A sangat baik/sangat memadai
71 – 85,99 B baik/memadai
56 – 70,99 C cukup /cukup memadai
< 56 D kurang/ kurang memadai

Berdasarkan tabel instrumen evaluasi hasil kegiatan maka diperoleh


hasil capaian peserta yaitu terdapat beberapa indikator yang belum tercapai
secara maksimal antara lain:
1. Guru belum mampu sepenuhnya membuat soal yang mengandung unsur
level kognitif dari C3 hingga C6.
2. Guru belum mampu sepenuhya menerapkan level kognitif terhadap soal
PG ataupun Essay
3. Guru belum mampu sepenuhnya mengimplementasikan soal yang

15
mengandung unsur level kognitif terhadap RPP

5. Hasil Kegiatan
Melalui program pengembangan yang dilakukan dengan cara
mengadakan pelatihan IHT, hasil yang diinginkan adalah agar guru dapat
beradaptasi dengan perkembangan keilmuan yang hari demi hari semakin
menekankan pada keterampilan siswa, tidak lagi berfokus pada mengingat dan
memahami, melainkan sudah dituntut pada kemampuan menciptakan. Selain
itu, guru yang profesional dan kompeten juga harus mampu menerapkan
model dan metode pembelajaran berdasarkan tuntutan waktu dan kebutuhan
peserta didik. Jika wawasan guru tidak dikembangkan dan di-up grade maka
guru akan makin ketinggalan di era sekarang. Apalagi kebutuhan siswa juga
makin berkembang seiring dengan lingkungan yang melingkupi siswa.
Pelatihan ini memberikan beberapa materi yang terkait dengan upaya
mengembangkan kemampuan guru terhadap proses pembelajaran, khususya
mampu menyajikan soal yang bermutu, agar pembelajaran menjadi lebih
atraktif dan kreatif sehingga meningkatkan minat dan kualitas belajar siswa.
Materi yang disajikan oleh pemateri dapat diterima, dicerna, dan dipahami
peserta dengan cukup baik. Namun kendala dalam pelaksanaan pelatihan ini
adalah jumlah peserta yang masih kurang sehigga masih ada beberapa guru
yang belum dibekali materi. Selain itu juga beberapa peserta terbilang masih
baru atau baru mengajar, sehingga dalam memahami materi yang disampaikan
menjadi agak lambat.
Berdasarkan kegiatan pelatihan yang dilaksanakan dapat dilihat bahwa
hampir seluruh guru yag hadir dapat memahami materi yang disajikan,
mampu membuat soal dengan unsur level kognitif dengan bidang/mata
pelajaran yang diampu oleh masing-masing guru.

6. Refleksi
Di akhir kegiatan Kepala Sekolah melakukan refleksi hasil pelatihan dan
para peserta juga memberikan testimoni (kesan dan pesan) akan pelatihan ini.

16
Peserta mendapatkan koreksi dan evaluasi secara langsung. Setelah semua
kegiatan yang telah direncanakan terlaksana, Kepala Sekolah menutup
program dan memberikan pesan kepada segenap peserta pelatihan untuk
menerapkan apa yang telah didapatkan untuk memperbaiki media
pembelajaran di sekolah.

Gambar 4. Kegiatan Wawancara dan Pemeriksaan berkas


(Sumber: Dokumentasi Foto Pelatihan April 2021)

7. Tindak Lanjut
Adapun Tindak lanjut pada Keterlaksanaan Kegiatan RPS antara lain:
1) Sebaiknya jadwal pelatihan dapat dipersiapkan 2 minggu sebelumnya
2) Sekolah harus memfasilitasi sarana pelatihan seperti laptop
3) Pada point-point yang belum dipahami peserta, harus lebih dapat diberikan
penjelasan secara mendetail
4) Bagi peserta yang terbilang baru sebaiknya materi itu dapat diulang secara
terus menerus/ jadwal latihannya harus diperbanyak
Sedangkan tindak lanjut mengenai evaluasi hasil kegiatan RPS adalah
membuat perencanaan pelatihan lanjutan pengembangan diluar diklat untuk
memperdalam materi yang belum tercapai. Diharapkan pada kegiatan
pengembangan sekolah yang akan akan datang program ini dapat dilanjutkan
lagi dan dapat lebih menjangkau jumlah sekolah lain tidak hanya di SMK
Teknologi Nasional Ar-Raswad saja sehingga kebermanfaatan program ini
dapat dirasakan oleh sekolah yang lebih banyak.

17
8. Sumber Daya
Sumber daya yang terlibat dalam kegiatan pengembangan sekolah antara
lain Sumber Daya Manusia seperti Narasumber, Guru, dan Komite. Sarana
prasarana kegiatan mulai dari persiapan sampai dengan akhir kegiatan, seluruh
pendanaan yang mendukung terlaksananya kegiatan dan juga dokumen –
dokumen dari hasil dokumentasi seperti foto, video dan lembar instrument
monitoring dan evaluasi.

SIMPULAN
Keberadaan guru yang kompeten dan profesional merupakan salah satu
persyaratan yang wajib dipenuhi guna meningkatkan kualitas pendidikan. Salah
satu indikator guru profesional dan kompeten adalah guru yang mampu
beradaptasi dengan perkembangan keilmuan yang hari demi hari semakin
ditekankankan pada keterampilan. Selain itu, guru yang profesional dan kompeten
juga harus mampu menerapkan model dan metode pembelajaran berdasarkan
tuntutan waktu dan kebutuhan peserta didik. Penerapan pola ini akan menciptakan
suasana menyenangkan dalam belajar yang pada akhirnya akan menghasilkan
proses KBM yang berkualitas termasuk peserta didik yang berprestasi.
Dengan demikian juga bisa ditarik kesimpulan bahwa, permasalahan yang
ada di setiap sekolah harus diberikan solusi yang tepat dan efisien, agar
permasalahan-permasalahan yang muncul tidak terulang kembali dalam proses
pembelajaran yang terus dituntun oleh inovasi dan kreativitas dari seluruh guru
SMK Teknologi Nasional Ar-Raswad.

18
Dokumen-Dokumen Pendukung
1). Undangan Rapat Persiapan IHT melalui Whatsapp Grup

19
1) Daftar Hadir Rapat Sosialisasi

20
2) Susunan Panitia Kegiatan Pelatihan IT

21
3). Surat Undangan Kegiatan IHT

22
4). Refleksi Kegiatan
(wawacara dan pemeriksaan berkas)

23
24
PESERTA PELATIHAN IN HOUSE TRAINING
SMK TEKNOLOGI NASIONAL AR-RASWAD

25

Anda mungkin juga menyukai