Anda di halaman 1dari 5

Akuntansi secara umum adalah pembukuan.

Pembukuan dalam akuntansi mengenai masalah


keuangan. Yang akan dicatat dalam pembukuan adalah saat terjadinya transaksi dalam berjalannya
perusahaan. Pembukuan ini dalam istilah akuntansi disebut dengan laporan keuangan.

Akuntansi dalam pelaksanaannya terdapat beberapa tahap. Tahap – tahap didalam akuntansi yaitu ;
pencatatan, pemilihan dan pengikhtisaran, serta penafsiran hasil. Tahap- tahap ini harus dilakukan
secara berurutan, agar hasil yang diperoleh maksimal.

Akuntansi merupakan pembelajaran matematika IPS. Dalam akuntansi menggunakan rumus


matematika yang sederhana seperti; penambahan dan pengurangan. Dalam menyusun Laporan
keuangan bukan hanya rumus matematika saja yang digunakan melainkan juga rumus penalaran.

Akuntansi berpengaruh penting bagi perusahaan. Akuntansi merupakan rangkuman dan analisis
kondisi keuangan untuk mengambil berbagai keputusan dalam perusahaan. Akuntansi juga mencari
salah satu kunci utama dalam membuat keputusan keuangan.

Akuntansi dalam perkuliahan. Dalam perkuliahan jurusan akuntansi akan diajarkan cara menusun
laporan keuangan yang baik dan benar, baik dalam perusahaan jasa dan perusahaan dagang.
Pembelajaran akuntansi lebih banyak prakteknya daripada membaca, seperti halnya matematika
belajar dalam bentuk praktek bukan dengan membaca.

Mode Baca

MENU

HomePeristiwaPolitikPemerintahanHukum & KriminalInvestigasiKesehatanEkonomi &


BisnisOlahragaSP FotoCatatan TatangPendidikan & TeknologiSurabaya Pagi
TVLifestyleInfotainmentInternasionalOpiniIndek
REDAKSI

RedaksiDisclaimerPedoman Media SIberPrivacy Policy

Copyright surabayapagi.com 2021. All rights reserved

Olahraga
SP Foto
Catatan Tatang
Pendidikan & Teknologi
Surabaya Pagi TV
Lifestyle
Infotainment
Internasional
Opini
Peristiwa
Politik
Iklan MIDI
Pemerintahan
Hukum & Kriminal
Investigasi
Kesehatan
Ekonomi & Bisnis
Olahraga
SP Foto
Catatan Tatang
Pendidikan & Teknologi
Surabaya Pagi TV
Lifestyle
Infotainment
Internasional
Opini
Peristiwa
Politik
Iklan MIDI
Pemerintahan
Hukum & Kriminal
Investigasi
Kesehatan
Ekonomi & Bisnis
Olahraga
Grafik Meningkat, PDAM Maja Tirta Akhirnya Pulih Dari Sakit
Kronis
24 Januari 2020 : 00:00:00

    

SURABAYAPAGI.COM, Mojokerto -Kondisi sakit kronis Perusahaan Daerah Air


Minum (PDAM) Maja Tirta Kota Mojokerto perlahan mulai membaik. Ini
terlihat dari grafik laporan keuangan PDAM yang berangsur pulih. Data
keuangan perusahan plat merah milik Pemkot Mojokerto ini di jlentrehkan
Dewan Pengawas (Dewas) PDAM Maja Tirta Periode 2016 - 2019 saat
acara pengangkatan Dewas PDAM yang baru, periode tahun 2020-2023 di
ruang Rapat Nusantara Pemkot Mojokerto, Jum’at, (24/1/ 2020). **foto**
Dra. Kasih, Ketua Dewas Periode 2016 - 2019 menjelaskan, dari laporan
keuangan yang telah disampaikan oleh Direktur PDAM Maja Tirta diketahui
bahwa kondisi keuangan PDAM telah mengalami peningkatan meskipun
perusahaan masih mengalami kerugian. "Ini dapat dilihat dari neraca
keuangan laba - rugi perusahaan dengan membandingkan laporan
keuangan antara tahun 2017 hibgga 2019, yang menunjukkan bahwa nilai
kerugian perusahaan yang kian menurun," terangnya. Mantan Sekretaris
DPRD Kota Mojokerto ini merinci, tahun 2017 lalu, PDAM mengalami laba
(rugi) bersih senilai Rp. 2.851.069.737.99. Angka kerugian tersebut
berangsur menurun di tahun selanjutnya. " Tahun 2018 laba (rugi) bersih
PDAM Maja Tirta sebesar 1.536.133.397.22 dan turun lagi di tahun 2019
kemarin di angka Rp. 1.204.187.219.51," urainya. Kasih menambahkan,
grafik menggairahkan juga terlihat dari pertumbuhan jumlah pelanggan dan
pendapatan air yang terus naik tiap tahunnya. "Tahun 2018, jumlah total
pelanggan sebanyak 5.183, setahun kemudian naik sedikit saja menjadi
5.329 pelanggan. Pun demikian dengan pendapatan air yang grafiknya
meningkat dari tahun 2018 ke tahun 2019, yakni dari Rp. 268.930.440
menjadi Rp. 289.170.804," paparnya. Dari laporan hubungan langganan
ini, lanjut Kasih, Dewas menyimpulkan pertumbuhan jumlah pelanggan
yang masih jauh dari cita-cita. "Sampai dengan laporan ini di buat, jumlah
pelanggan mengalami kenaikan. Hal tersebut dapat dibandingkan jumlah
pelanggannya pada tahun 2018 dan 2019. Tetapi masih belum bisa sesuai
dengan target yang telah ditetapkan pada RKAP PDAM tahun 2019,"
imbuhnya. Dewas PDAM, lanjut Kasih, juga merekomendasikan sejumlah
saran untuk meningkatkan kinerja dan pendapatan perusahaan.
Diantaranya, menyarankan agar Walikota segera melakukan penyesuaian
tarif dengan mengacu pada Kemendagri Nomor 71 tahun 2016 tentang
perhitungan tarif air minum. "Ini sebagai upaya peningkatan pendapatan
sehingga dapat menjadi perusahaan yang sehat sekaligus dapat
meningkatkan gaji pegawai sesuai PP Nomor 15 tahun 2019 guna
mensuport semangat kerja pegawai melalui penerbitan Perwali," sarannya.
Tak hanya itu, Dewas juga mengusulkan Walikota untuk menerbitkan
Perwali yang mewajibkan para ASN Pemkot Mojokerto, Instansi
Pemerintah dan pelaku usaha di Kota Mojokerto untuk menggunakan air
PDAM. "Kita juga usulkan untuk pembangunan gedung kantor PDAM, ini
mengingat kondisi gedungnya yang tidak representatif lagi," pungkasnya.
**foto** Sementara itu, Walikota Mojokerto, Ika Puspitasari menyambut
positif "kesembuhan" PDAM Maja Tirta ini. Ia menjelaskan, berbagai upaya
telah dilakukan Pemerintah Kota Mojokerto khususnya Bagian
Perekonomian, Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman serta PDAM
Maja Tirta, yang bersinergi Dirjen Cipta Karya dan Dirjen SDA agar
pelayanan air bersih di Kota Mojokerto dapat ditingkatkan, baik sarana
prasarana/infrastruktur, kualitas dan ketersediaan air. "Alhasil di tahun
2019 Pemkot Mojokerto juga telah mendapat bantuan 500 SR senilai total
Rp. 1 milyar berupa infrastruktur sehingga sambungan air bisa tersedia
secara bertahap, meningkat dan akan berlanjut di tahun mendatang. Dan
hebatnya lagi, tahun 2020 ini bantuannya naik menjadi 750 SR senilai total
Rp. 1,5 milyar," bangganya. Petinggi Pemkot ini sedikit bisa bernafas lega
mengamati tren positif dari PDAM ini. "Ibarat orang sakit koma, kondisi
PDAM milik kita sekarang sedang belajar duduk. Ini merupakan progres
yang membanggakan," tuturnya. Meski kondisinya masih merugi, Ning Ita
tetap mengaku bangga. Ini lantaran nilai kerugiannya terus menurun tiap
tahunnya. Kerugian ini lanjut Ning Ita akan ditekan terus dengan cara
peningkatan pelayanan serta melakukan terobosan inovatif untuk
menggaet pelanggan baru. "Penyebab kerugian sudah kita identifikasi,
diantaranya karena pemberlakuan tarif kita yang belum Full Cost Recovery
(FCR) sehingga pendapatannya belum bisa menutupi biaya. Pun demikian
dengan jumlah pelanggan yang potensial yang masih kurang serta masih
adanya aset tidak produktif yang menjadi beban penyusutan," tukasnya.
**foto** Menjawab fakta tersebut, tahun 2020 ini, Ning Ita menegaskan
sebagaimana Perwali, PDAM akan mewajibkan seluruh kantor pelayanan
publik milik Pemerintah agar menggunakan air PDAM dan tidak
menggunakan air tanah. Ini bertujuan agar PDAM Maja Tirta Kota
Mojokerto lebih sehat. "Kita juga sudah melakukan kerjasama. dengan
Kabupaten Mojokerto dalam pengembangan pelayanan di wilayah barat
Pulorejo yang merupakan bagian wilayah dari Kabupaten Mojokerto,"
pungkasnya.

Anda mungkin juga menyukai