ABSTRAK
Ratusan buku telah ditulis tentang kehidupan dan dakwah Nabi, tetapi tak satupun
dapat dikatakan sebagai tulisan yang lengkap tentang lingkup dan capaiannya, lebih-
lebih tulisan para orientalis yang diselingi prasangka dan kekeliruan, dan salah tafsir.
Begitu pula dengan jurnal yang saya buat ini, sangat jauh dari kata jelas dan lengkap
tetapi saya tetap berusaha semampu saya agar tugas ini terselesaikan dengan baik.
Sebenarnya sejarah Nabi Muhammad sangat Panjang dan hidupnya penuh dengan
lika-liku, penuh dengan ujian dan cobaan, sampai sampai beliau termasuk sebagai
salah satu dari kelima Rasul Allah yang mendapat gelar Ulul Azmi atau yang bisa
kita ketahui sebagai Nabi dan Rasul yang memiliki ketabahan dan kesabaran yang
lebih diantara para Nabi dan Rasul yang lainnya. Dari gelar tersebut dapat kita lirik
bahwa kisah Beliau sungguh sangat menarik dan menggugah hati untuk dipelajari
lebih dalam lagi.
Dunia ini telah Allah ciptakan dengan bentuk sebaik-baik nya, begitu pula
dengan segala isi dan penghuni di dalamnya, semua yang berada di dunia ini juga
tidak lepas dari pembahasan bagaimana hal tersebut ada dan diciptakan, darimana
asal mulanya dan siapa yang menciptakan. Pemahaman tersebut dapat kita temukan
pada sejarah dan ulasan-ulasan tentang hal tersebut.
Sejarah bercerita kepada kita tentang peradaban-peradaban besar yang
berkembang di masa laludan kemudian lenyap. Kepada kita hanya ditinggalkan bukit-
bukit bisu dan reruntuhan yang bertutur akan masa lalu manusia. Tentu saja ilmu
pengetahuan terus menemukan fakta-fakta melalui penggalian dan pengkajian
terhadap peninggalan dan fosil-fosil yang mengendap di bebatuan. Walaupun
demikian, taka da hasil nyata yang telah muncul sedemikian dengan aneka macam
masalah manusia.
Benar, sejarah memang telah mencatat segalanya, baik yang menyenangkan
maupun yang menjijikkan, namun yang menyesalkan adalah tak seorangpun pernah
peduli untuk menyelami akar-akar penyebabnya. Tentang penyelesaian yang
sesungguhnya pada suatu masalah baik besar maupun kecil, tak ada usaha manusia
yang dapat ditelusuri dalam sejarah. Hanya hal-hal tak penting yang diulang-ulang
dengan amat sangat mendetail.
Karena sejarah merupakan pernyataan tercatat yang mendetail tentang peristiwa-
peristiwa masa lalu, keberadaannya tergantung pada penyusunannya. Orang yang
menulis sejarah tidak pernah terlepas dari prasangka pribadi, rasial, atau kepercayaan,
sampai-sampai tujuannya senddiri terkalahkan.
Satu aspek cerah sejarah adalah yang membawa sketsa kehidupan manusia-
manusia besar di masa lalu. Manusia-manusia ini sebenarnya menciptakan sejarah
ketika mereka membuat revolusi dan perubahan pada pola kehidupan umat manusia.
PEMBAHASAN
IBRAHIM AS
Beliau adalah kakek nabi yang ketiga, usianya lebih muda dari
saudaranya ‘Abd ad-Dar tetapi ia sangat dihormati rakyat. Walaupun
sangat terhormat di masyarakat, ‘Abd Manaf tidak pernah menyaingi
saudaranya dalam urusan perolehan jabatan tinggi yang berhubungan
dengan Ka’bah.
HASYIM
‘ABD AL-MUTHTHALIB
Tak hanya itu, serangan itu gagal atas kehendak Allah SWT yang
mengirimkan pasukan burung ababil dari laut dengan membawa batu.
Batu-batu yang dilemparkan oleh burung-burung itu akan mematikan
setiap orang yang terkena, seluruh pasukan Abrahah keluar dari Makkah
untuk melarikan diri dan mereka semuanya binasa di tengah jalan,
sedangkan Abrahah sendiri juga keluar dari Makkah Bersama
passukannya dan anggota tubuhnya rontok terlepas dari tubuhnya sedikit
demi sedikit sampai dia mati di kota San’a dalam keadaan yang sangat
menyedihkan sekali.4
4
Bey Arifin, Yunus Ali Muhdhar, Riwayat hidup rasulullah, (Surabaya: PT. Bina Ilmu, 2008) 45
Abdul Muthallib kemudian menggendong cucu barunya itu,
membawanya ke dalam ka’bah yang gelap dan berterima kasih kepada
Allah Yang Maha Tinggi atas anugrah ini. Dia tidak akan kekurangan
sepupu, dia tidak akan sendiri dan kelaparan atau kekurangan
perlindungan karena dia dari Bani Hasyim dari Suku Quraisy. Lahir
sebagai orang Quraisy Makkah merupakan awal yang baik dalam
kehidupan di Arabia tengah.5
Wanita yang berasal dari dusun tesdebut bernama Siti Halimah, pada
suatu hari ketika Nabi masih diasuh di dusun Banu Saad didatangi oleh
dua orang malaikat yang ditugaskan oleh Allah untuk membelah dada
Nabi dan membersihkannya dari segala tabiaat yang buruk sebagai
persiapan untuk menerima tugas risalah di kemudian hari.
5
Ibid, 20.
kejiwaan beliau, beliau sangat rindu sekali kepada bundanya yang baru
saja mengasuhnya namun kejadian itu tak lain adalah sebuah cobaan yang
telah diderita oleh Nabi sejak hari kelahiran beliau.
dalam riwayat dikatakan bahwa pada suatu hari ketika Abu Thalib
berdagang ke Syam waktu itu Nabi berusia 9 tahun dan hati nabi sangat
iba sekali kepada Abu Tholib. Karena itulah Abu Tholib tidak dapat
meninggalkannya sendirian di Mekah.
Ketika Abu Thalib mendengar ucapan rahim yang ikhlas itu maka
beliau cepat-cepat pulang untuk menjauhkan keponakannya dari hal-hal
yang tak diinginkan.
ketika Nabi berusia 25 tahun beliau kawin dengan Siti Khadijah binti
khuwailid. Siti Khodijah di tengah kaumnya dikenal sebagai seorang
wanita mulia yang tinggi budinya dan luas pandangannya, beliau adalah
seorang janda bekas istri seorang pemuda Quraisy yang bernama Abu
Hala. Ketika Siti Khadijah menikah dengan Nabi Muhammad ia telah
berusia 40 tahun sedangkan Nabi Muhammad waktu itu hanya berusia 25
tahun6. Siti Khodijah adalah seorang janda kaya yang gemar berdagang,
beliau sering mengirim orang kepercayaannya untuk berdagang ke Syam,
ketika beliau mendengar kabar kejujuran nabi maka beliau mencoba
untuk mengamati nabi dengan membawa dagangannya ke Syam. dalam
perjalanan itu nabi ditemani Maisarah seorang kepercayaan Siti Khodijah.
6
Sirah Ibnu Hisyaam juz 1 hal 190, dan Sirah Ibnu Katsir juz 1 hal 262-265
kawin dengan nabi kepada paman nabi yaitu Abu Tholib padahal
sebelumnya Khodijah telah berkali-kali dipinang oleh beberapa orang
pemuka bangsa Quraisy yang kaya dan berkedudukan namun beliau tetap
menolaknya.
Di akhir bulan Safar, menurut hadis hadis yang lebih kuat, hari
Senin, Rasulullah SAW mulai merasa sakit. Permulaannya adalah pada
tengah malam beliau mendatangi kuburan Baqiul Gharqad, selalu
mendoakan semua sahabat beliau yang terkubur di situ kemudian pulang,
kerumah pagi harinya beliau mulai merasa tidak sehat.
Keluhan bangsa Quraisy tersebut sangat dalam sekali artinya bagi Abu
Tholib karena arti keluhan tersebut memberikan pilihan satu dari pada dua.
Pilih Muhammad atau pilih mereka. Jika beliau pilih Muhammad berarti kaum
Quraisy akan terlepas dari padanya dan jika memihak kaum Quraisy berarti
Muhammad yang dipeliharanya sejak kecil akan terlepas dari padanya. Abu
Tholib berhadapan dengan dua problema yang sukar dihadapinya. Namun
pada akhirnya Abu Thalib berkata pada Muhammad: "teruskan saja apa yang
telah kamu kerjakan sekehendak hati mu, demi Allah aku tidak akan
menyerahkan kamu kepada mereka sedikitpun".
Mengenai akhlak manusia yang waktu itu sudah tidak tratur dan tidak
terkendali, Nabi Muhammad SAW diberikan perintah untuk memperbaiki
akhlak manusia yang berada di lingkungan sekitsrnya mulai dari segi ibadah,
keyakinan, mu’amalah dan lain sebagainya. Dari kondisi masyarakat yang
bernuansa carut marut itulah nai ditugaskan untuk memperbaiki kondisi
tersebut dengan beberapa, yaitu:
Artinnya:
Diatas telah diterangkan dan dijabarkan tentang bagaimana sejarah hidup Nabi
Muhammad SAW dan bagaimana misi Nabi Muhammad untuk semua manusia dan
bangsa, ternyata perjalanan Nabi Muhammad sejak beliau dilahirkan sampai beliau
menghembuskan nafas terakhir sangat tidak mudah, maka dari itu, tugas kita sebgai
ummat Nabi Muhammad agar melanjutkan dan meneruskan dakwah dan tugas beliau
agar terciptanya kedamaian di seluruh dunia.
Daftar Pustaka
Arifin, Bey, Yunus Ali Muhdhar, 2008, Riwayat hidup rasulullah, Surabaya: PT.
Bina Ilmu.
Rogerson, Barbaby, 2007, Biografi Muhammad, Yogyakarta: Diglossia.
Subhani, Ja’far, 1996, Ar-Risalah sejarah kehidupan Rasulullah, Jakarta: PT. Lentera
Basritama
Sirah Ibnu Hisyaam juz 1 hal 190, dan Sirah Ibnu Katsir juz 1 hal 262-265
Tarikhath-Thabari, II