A. Latar Belakang
1. Dasar Hukum
a. Undang- undang No 20. Tahun 2003 tentang SistemPendidikan Nasional;
b. Peraturan Pemerintah No. 60 Tahun 1999 tentang Pendidikan Tinggi;
c. Peraturan Pemerintah Np. 66 tahun 2010 tentang perubahan Atas Peraturan Pemerintah
nomor 17 tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan;
d. Peraturan Mendiknas No.48 tahun 28 tentang Pendanaan Pendidikan;
e. Peraturan Mendiknas No. 20 tahun 2007 tentang Standar Penilaian Pendidikan;
f. Peraturan Mendiknas No. 6 Tahun 2008 Tentang Penerimaan Mahasiswa Baru;
g. Peraturan Mendiknas No. 34 tahun 2010 tentang Pola Penerimaan Mahasiswa Baru
Program Pasca Sarjana pada PT yang diselenggarakan Pemerintah
h. Surat keputusan Dirjen Dikti No 28/Dikti/Kep/2002 tentang Penyelenggaraan Program
reguler dan Non Reguler di PTN;
i. Surat Keputusan Dirjen Dikti No. 08/Dikti/Kep/2002 tentang Juknis Kepmendiknas
Nomor 184/U/2001 tentang Pedoman Pengawasan, Pengendalian dan Pembinaan
Program Diploma, Sarjana dan Pasca Sarjana pada PT;
2. Gambaran Umum
Kompetensi bidang otomasi industri berbasis PLC pada D4 PSTEI didukung oleh
tersedianya 1 laboratorium khusus otomasi industri yang digunakan dalam proses
pembelajaran. Akan tetapi, materi pembelajaran, modul pembelajaran, jobsheet praktikum,
dan peralatan praktikum pada laboratorium tersebut belum memadai dan belum relevan
dengan aktivitas produksi yang ada di industri. Selain itu, peralatan yang tersedia juga
belum menunjang tercapainya kompetensi mahasiswa D4 PSTEI di bidang Otomasi
Industri berbasis PLC di level yang lebih advanced yang mencakup materi mengenai HMI,
SCADA, IOT, dan sistem kompleks berbasis industri. Penguasaan mahasiswa terhadap
bidang otomasi di prodi TEI saat ini hanya sampai pada level basic (kontrol magnetik dan
aktuator elektrik) dan level intermediate (kontrol PLC-based dan aktuator elektro-
pneumatik). Hal ini belum selaras dengan tuntutan kompetensi bidang otomasi di industri
saat ini.
Salah satu cara untuk menyelaraskan proses pembelajaran yang sesuai dengan
kondisi di industri adalah dengan menerapkan model pembelajaran case-study (CSL) dan
Project Based Learning (PjBL) yang dapat menggambarkan project riil dari dunia kerja.
Penerapan model pembelajaran tersebut dapat mendukung pelaksanaan pembelajaran yang
berpusat kepada mahasiswa dan berorientasi kepada kompetensi keahlian dan itu sesuai
dengan tuntutan yang ada pada Indikator Kinerja Utama (IKU) 7 dan Indikator Kinerja
Tambahan (IKT) 2 Perguruan Tinggi. Berdasarkan kenyataan tersebut maka dibutuhkan
peralatan laboratorium yang dapat menggambarkan aktivitas - aktivitas yang terjadi di
dunia industri dan meningkatkan kompetensi mahasiswa di bidang otomasi berstandar
industri.
3. Tujuan
Meningkatkan kompetensi di bidang otomasi industri melalui pengadaan peralatan
Smart Manufacturing Industry 4.0 (SMI) - Distribution, Processing, Handling and Storage
untuk proses pembelajaran praktek di laboratorium.
4. Output
Keluaran dari aktivitas kegiatan ini berupa proses pembelajaran dengan
menggunakan peralatan terbaru yang dapat menciptakan nuansa pembelajaran yang
kondusif dan nyaman, sehingga menjadikan kemapanan mahasiswa dalam pembelajaran
dan lulusan yang memiliki pemahaman teknologi informasi sesuai kompetensinya.
5. Metode Pelaksanaan
Mekanisme dan rancangan pelaksanaan kegiatan pengadaan peralatan Smart
Manufacturing Industry 4.0 (SMI) - Distribution, Processing, Handling and Storage
adalah sebagai berikut:
a. Mencari informasi mengenai peralatan yang relevan dengan peningkatan aktivitas
praktikum di kompetensi bidang otomasi industri.
b. Menghubungi pihak mitra yang memiliki peralatan praktikum untuk layanan ini.
c. Mendapatkan peralatan yang dimaksud yaitu Smart Manufacturing Industry 4.0
(SMI) - Distribution, Processing, Handling and Storage.
d. Menyerahkan proses pengadaan peralatan tersebut ke pihak Pengadaan Barang UNP.
B. Penerimaan Manfaat
Adapun penerima manfaat dari penggadaan peralatan ini adalah Mahasiswa dan Dosen
Program Studi Pendidikan Biologi
C. Strategi Pencapaian Keluaran
1. Metode Pelaksanaan
Untuk merelealisasikan penggadaan peralatan laboratorium di Laboratorium Khusus
Automasi Fak. Teknik, diproses dengan metode yang sesuai dengan peraturan perundang-
ndangan yang berlaku.
2. Tahapan dan Waktu Pelaksanaan
Strategi untuk merealisasikan kegiatan ini dilaksanakan sesuai dengan Standar
Operational (SOP) yang telah diatur dan di tetapkan di dalam Perpres No. 12 Tahun 2021.
B. Processing Station
Station:
- Index Processing Unit
- Industrial Standard Aluminum Base
- Aluminum Profile
- Indexing Table Air Cylinder
- Standart Air Cylinder
- Rotary Cylinder
- 5/2 Single Solenoid Valve
- 5/2 Double Solenoid Valve
- Manifold for Solenoid Valve
- Standard MES mechanical and
cylinder setup
- Photoelectric Sensor
- Photoelectric Sensor
- Proximity/Cylinder Sensor
- MES Trolley/Table Station
- Terminal Block I/O Control 50 pin
- Terminal Block I/O Control 50 pin
- Accessories - I/O Cable, Fitting,
Polyurethane Tubing, Screw and etc
- Fabrication Part Part (Standard
pabrikan penyedia), 1 Lot
C. Sorting Station
Station :
- Sorting Unit Station
- Industrial Standard Aluminum Base
- Aluminum Profile
- Conveyor Belt
- Standart Air Cylinder
- Rotary Cylinder
- 5/2 Single Solenoid Valve
- Manifold for Solenoid Valve
- Standard MES mechanical and
cylinder setup
- Photoelectric Sensor
- Proximity Sensor
- Color Mark Sensor
- Proximity/Cylinder Sensor
- MES Trolley/Table Station
- Standard MES electrical wiring
setup
- Terminal Block I/O Control 50 pin
- Accessories - I/O Cable, Fitting,
Polyurethane Tubing, Screw and etc
- Fabrication Part Part (Standard
pabrikan penyedia), 1 Lot
Industry 4.0:
- PC with Processor Intel Core I5,
Memory 8GB and Drive SSD
128DB, 1 set
- Touch Screen Monitor 16 Inch
- Mobile Tab 5.6 Inch
- IIOT Monitoring CMT-SVR
Wireless and Ethernet
- MES programming and interface
communication
- TP Link Wireless Router
- Industrial Grade Lan Cable, 1 Lot
- Proses Fabrication Part Part
(Standard pabrikan penyedia), 1 Lot