Anda di halaman 1dari 43

Perencanaan Konstruksi Gedung I

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Perencanaan Bangunan Gedung I merupakan bagian dari kurikulum Fakultas Teknik
Jurusan Sipil Universitas Syiah Kuala, dimana dalam tugas perencanaan ini mencakup 2 sub
perencanaan, diantaranya : Struktur Baja, dan Struktur Beton. Pada perencanaan suatu konstruksi
bangunan harus dilakukan analisis struktur yang harus diperhatikan perilaku struktur dan
ketelitiannya. Hal ini dilakukan dengan tujuan untuk mendapatkan suatu konstruksi bangunan
yang aman dan ekonomis sesuai dengan yang diharapkan.
Pada bagian pertama Perencanaan Konstruksi Gedung I, berisikan perencanaan
konstruksi kuda-kuda baja, yang akan dihitung pembebanan pada konstruksi baja, perhitungan
panjang batang, perencanaan gording, pendimensian batang, perhitungan sambungan serta
perhitungan kubikasinya.
Untuk perhitungan kombinasi gaya-gaya batang akibat pembebanan pada masing-masing
titik buhul dan beban gabungan serta perhitungan sambungan dapat dilihat secara rinci pada
lampiran Perencanaan Konstruksi Kuda-Kuda Baja.

1.2 Tujuan
Tujuan perhitungan dari konstruksi gedung ini adalah untuk menerapkan ilmu-ilmu yang
telah dipelajari agar dapat dipergunakan di lapangan dan juga sebagai perbandingan antara teori
dengan penerapannya di lapangan, sehingga memberikan wawasan yang lebih luas bagi para
mahasiswa.

1.3 Peraturan yang Digunakan


Perhitungan muatan didasarkan pada SNI 1727-2018, SNI 1726 -2019. Untuk
perhitungan baja structural memakai SNI 1729 – 2015, untuk acuan perencanaan bangunan
memakai beton struktural akan memakai SNI 2847 – 2019.

Konstruksi Kuda-Kuda Baja DAIYAN ROSSA SOESELLA (1904101010024)


Perencanaan Konstruksi Gedung I

1.5 Penempatan Beban

1.5.1 Beban Mati


Beban mati dapat dibagi 2 bagian yaitu :
1. Muatan yang diakibatkan oleh berat sendiri, yaitu atap, gording
dan kuda-kuda, muatan ini dianggap bekerja pada titik buhul bagian atas.
2. Muatan yang diakibatkan oleh berat plafond, dianggap bekerja pada titik buhul
bagian bawah.

1.5.2 Beban Hidup


Beban hidup yang diakibatkan oleh pekerja dengan peralatannya atau berat air hujan yang
bekerja pada konstruksi kuda-kuda. Berat pekerja minimum sebesar 100 kg dan beserta air hujan
adalah (40 – 0,8 α) kg/m², dimana α adalah sudut kemiringan atap.

1.5.3 Beban Angin


Angin tekan dan angin hisap yang bekerja dianggap bekerja pada tiap titik buhul bagian
atas dan arahnya tegak lurus bidang atap.
Untuk konstruksi gedung tertutup dengan α < 65º maka :
 Koefisien angin tekan = (0,02 α – 0,4) dan
 Koefisien angin hisap = - 0,4

1.6 Ketentuan Mengenai Tegangan Baja


Jenis baja yang digunakan Bj 34 dengan tegangan leleh (σ1) adalah 2100 kg/cm 2 dan
tegangan dasar izin adalah 1400 kg/cm 2. Modulus Elastisitas baja (E) adalah 2,10 x 10 6 kg/cm2
(PPBBI 1983).

Konstruksi Kuda-Kuda Baja DAIYAN ROSSA SOESELLA (1904101010024)


Perencanaan Konstruksi Gedung I

BAB II
PEMBEBANAN

2.1 Pembebanan Pada Konstruksi Kuda-Kuda Baja

Direncanakan :
Panjang bentang kuda-kuda = 10 m
Sudut kemiringan atap = 27 o
Penutup atap = Beton (50 kg/m2 , SNI – 2013)
Jarak antar kuda-kuda =3m
Jarak antar gording =1m
Plafond + penggantung = 18 kg/m2 (SNI – 2002)
Mutu baja yang digunakan = Bj 34
Tegangan leleh (fy) = 2100 kg/cm2
Tegangan dasar izin (σ ) = 1400 kg/cm2
Modulus elastisitas baja = 2,1 x 106 kg/cm2

Konstruksi Kuda-Kuda Baja DAIYAN ROSSA SOESELLA (1904101010024)


Perencanaan Konstruksi Gedung I

2.2 Perhitungan Panjang Batang


 Batang A
1
A❑1= =1,1223 m
cos 27
0,4256
A❑2= A 11= =0,4776 m
cos 27
0,6418
A❑3= A 10=¿ =0,7203 m
cos 27
0,842
A❑4 =A 9= =0,9449 m
cos 27
1,2256
A❑5= A 8= =1,3755 m
cos 27
1,7302
A❑6= A 7= =1,9418m
cos 27
2
A❑12= =2,2447 m
cos 27

 Batang H
H1 = H 9= 0,4256 m
H ❑2=H 8=0,6418m
H ❑3=H 7=0,842m
H ❑4 =H 6=1,2256 m
H5 =1,7302 m

Konstruksi Kuda-Kuda Baja DAIYAN ROSSA SOESELLA (1904101010024)


Perencanaan Konstruksi Gedung I

 Batang Vertikal

V1=V8 = tan 27 x (H1+H2)


V1=V8 = 0,54386

V2=V7 = tan 27 x (H2 + H3)


V2=V7 = 0,756033 m

Konstruksi Kuda-Kuda Baja DAIYAN ROSSA SOESELLA (1904101010024)


Perencanaan Konstruksi Gedung I

V3=V6 = tan 27 x (H3 + H4)


V3=V6 = 1,053494 m

V4=V5 = tan 27 x (H4 + H5)


V4=V5 = 1,506055 m

Konstruksi Kuda-Kuda Baja DAIYAN ROSSA SOESELLA (1904101010024)


Perencanaan Konstruksi Gedung I

 Batang Diagonal

Nama Batang Panjang Batang (m)


A1 1,1223
A2 0,4776
A3 0,7203
A4 0,9449
A5 1,3755
D1 = D8 = A6 1,9418
2
√(V ¿ ¿ 1 + H 22
)¿ = A7 1,9418
A8 1,3755
√ 0,2957+0,4119= A9 0,9449
0,841189 A10 0,7203
D2 = D7 = A11 0,4776 √¿ ¿ ¿ =
A12 2,2447 =
√ 0,57158+0,708964
V1 0,54386
1,131611 V2 0,756033
D3 = D6 = V3 1,053494 √¿ ¿ ¿ =
V4 1,506055
√ 1,10985+1,50209= V5 1,506055 1,61615

D4 = D5= √ ¿ ¿ ¿ = V6 1,053494
V7 0,756033
√ 4,1538+2,99359 = V8 0,54386 2,67346
H1 0,4256
H2 0,6418
H3 0,842
Tabel 2.1 Panjang Batang H4 1,2256 Kuda-
kuda H5 1,7302
H6 1,2256
H7 0,842
H8 0,6418
H9 0,4256

D1 0,841189
D2 1,131611
D3 1,61615
Konstruksi Kuda-Kuda Baja D4 2,67346 (1904101010024)
DAIYAN ROSSA SOESELLA
D5 2,67346
D6 1,61615
D7 1,131611
D8 0,841189
Perencanaan Konstruksi Gedung I

2.3 Perencanaan Gording


Direncanakan :
Jarak ntar kuda-kuda =3m
Jarak gording =1m
Atap yang digunakan =Genteng Beton (50 kg/m2)

Konstruksi Kuda-Kuda Baja DAIYAN ROSSA SOESELLA (1904101010024)


Perencanaan Konstruksi Gedung I

Mutu baja = Bj 34
Tegangan leleh (fy) = 2100 kg/cm2 = 210 MPa
Tegangan dasar izin (σ ) = 1400 kg/cm2 = 140 MPa
Modulus elastisitas baja (E) = 2,1 x 106 kg/cm2

Profil baja rencana : LLC 125 x 50 x 20x 4


Dari tabel baja, diperoleh data profil :
Ix = 217 cm4 Iy = 33,1 cm4
Wx = 34,7 cm3 Wy = 9,38 cm3
F = 9,548 cm2 q = 7,5 kg/m

Rumus yang digunakan :


 Beban terpusat
Bidang momen :M = ¼ PL
Bidang geser :D =½P
P L3
Lendutan :f =
48 EI
 Beban terbagi rata
Bidang momen :M = 1/8 qL2
Bidang geser :D = ½ qL
5 q L4
Lendutan :f =
384 EI

2.4 Perhitungan Momen Akibat Beban


2.4. 1 Beban Mati
Berat sendiri gording = (profil LLC 125 x 50 x 20 x 4) = 7,5 kg/m
Berat atap = berat beton x jarak gording =50 x 1= 50 kg/m +
Q = 57,5 kg/m
Konstruksi Kuda-Kuda Baja DAIYAN ROSSA SOESELLA (1904101010024)
Perencanaan Konstruksi Gedung I

qx = q cos α = 57,5 cos 27 = 51,23 kg/m


qy = q sin α = 57,5 sin 27 = 26,10 kg/m
Mx = 1/8 qx L2 = 1/8 (51,23)(3)2 = 57,64 kg/m
My = 1/8 qy L2 = 1/8 (23,75)(3)2 = 29,37 kg/m
D x = ½ qx L = ½ (46,62)(3) = 76,85 kg
D y = ½ qy L = ½ (23,75)(3) = 39,16 kg
Lendutan yang timbul :
5(51,23 )(10−2 )(300) 4
5 q x L4 =0 ,119 cm
6
fx = 384 E I x = 384(2,1 .10 )(27 ,1 )

−2 4
4 5 (26,10)(10 )(300)
5qy L =0 , 396 cm
6
fy = 384 E I y = 384(2,1 .10 )(8 ,71 )

2.4.2 Beban Hidup


1. Beban Terpusat ( P = 100 kg)

Konstruksi Kuda-Kuda Baja DAIYAN ROSSA SOESELLA (1904101010024)


Perencanaan Konstruksi Gedung I

Px = P cos α = 100 cos 27 = 89,10 kg


Py = P sin α = 100 sin 27 = 45,40 kg
Mx = ¼ Px L = ¼ (89,10) (3) = 66,825 kg/m
My = ¼ Py L = ¼ (45,40) (3) = 34,05 kg/m
Dx = ½ Px = ½ (89,10) = 44,55 kg
Dy = ½ Py = ½ (45,40) = 22,70 kg

Lendutan yang timbul :


P x L3
fx = = 89,10 ¿ ¿
48 E I x

Py L3
fy = = 45,40 ¿¿
48 E I y

2. Beban terbagi rata


q = (40 – 0,8α) = (40 – 0,8 (27)) = 18,4 kg/m
Beban akibat air hujan yang diterima gording :
q = Beban air hujan x jarak gording
= 18,4 x 1 = 18,4 kg/m
qx = q cos α = 18,4 cos 27 = 16,4 kg/m
qy = q sin α = 18,4 sin 27 = 8,35 kg/m
Konstruksi Kuda-Kuda Baja DAIYAN ROSSA SOESELLA (1904101010024)
Perencanaan Konstruksi Gedung I

Mx =1/8 qx L = 1/8 (16,4) (3)2 = 18,45kgm


My = 1/8 qy L = 1/8 (8,35) (3)2 = 9,393kgm
Dx = ½ qx L = ½ (16,4) (3) = 24,6 kg
Dy = ½ qy L = ½ (8,35) (3) = 12,52 kg

Lendutan yang timbul :


5 (16,39 )(10−2 )(300) 4
5 q x L4 =0 , 038 cm
6
fx = 384 E I x = 384(2,1 .10 )(12, 7 )

−2 4
5 (8,35 )(10 )(300)
5 q y L4 =0 ,127 cm
6
fy = 384 E I y = 384(2,1 .10 )(8 ,71 )

Momen akibat beban terpusat > momen akibat beban terbagi rata, maka tegangan
yang timbul ditentukan oleh beban terpusat.

2.4.3 Beban angin


Tekanan angin rencana diambil 40 kg/m2
a. Angin tekan
α < 65o, maka koefisien angin tekan :
C = 0,02α – 0,4
= 0,02 (27) – 0,4
= 0,14
qx = koef angin x tekanan angin x jarak gording
= 0,14 x 40 x 1
= 5,6 kg/m
qy = 0
Mx = 1/8 qx L2 = 1/8 (5,6) (3)2 = 6,3 kgm
My = 0
Dx = ½ qx L = ½ (5,6) (3) = 8,4 kg
Dy = 0

Konstruksi Kuda-Kuda Baja DAIYAN ROSSA SOESELLA (1904101010024)


Perencanaan Konstruksi Gedung I

Lendutan yang timbul


5(5,6)(10−2 )(300 ) 4
5 q x L4 =0 , 013 cm
6
fx = 384 E I x = 384(2,1 .10 )(27 ,1 )

fy = 0

b. Angin hisap
Koef angin hisap = -0,4
qx = koef angin x tek. angin x jarak gording
= - 0,4 x 40 x 1
= - 16 kg/m
qy = 0
Mx = 1/8 qx L2 = 1/8 (16) (3)2 = 18 kgm
My = 0
Dx = ½ qx L = ½ (16) (3) = 24 kg
Dy = 0

Lendutan yang timbul


5(16)(10−2 )(300 ) 4
5 q x L4 =0 , 037 cm
6
fx = 384 E I x = 384(2,1 .10 )(27 ,1 )

fy = 0

Di dalam perhitungan, hanya angin tekan saja yang diperhitungkan sedangkan


angin hisap tidak. Ini dikarenakan angin hisap hanya akan memperkecil tegangan pada
batang.

Konstruksi Kuda-Kuda Baja DAIYAN ROSSA SOESELLA (1904101010024)


Perencanaan Konstruksi Gedung I

Tabel 2.2 Momen dan bidang geser akibat variasi dan kombinasi beban

Momen Beban Kombinasi Beban


Beban Beban
dan gaya Angin
Mati Hidup
geser tekan
Primer Sekunder

1 2 3 4 (2) + (3) (2)+(3)+(4)


Mx (kgm) 57,64 66,825 6,3 124,46 130,76
My (kgm) 29,37 34,05 0 63,42 63,42
Dx (kg) 76,85 44,55 8,4 121,40 129,80

Dy (kg) 39,16 22,7 0 61,86 61,86

2.5 Kontrol Kekuatan Gording


Direncanakan gording dari profil LLC 125 x 50 x 20 x 4
Ix = 217 cm4 Iy = 33,1 cm4
Wx = 34,7 cm3 Wy = 9,38 cm3
F = 9,548 cm2 q = 7,5 kg/m

2.5.1 Kontrol kekuatan gording terhadap tegangan


M tot
σlt ytb = ≤ σ = 1400 kg/cm2 (beban primer)
W
≥ 1,3σ = 1,3 x 1400 kg/cm2 = 1820 kg/cm2 (beban sekunder)

a. Pembebanan primer
M tot Mx My
σlt ytb = = +
W Wx Wy
12446 6342
= + =1034,793 kg/cm2 < σ =1400 kg/cm2 ... (aman)
34,7 9,38

b. Pembebanan sekunder
M tot Mx My
σlt ytb = = +
W Wx Wy
Konstruksi Kuda-Kuda Baja DAIYAN ROSSA SOESELLA (1904101010024)
Perencanaan Konstruksi Gedung I

13076 6342
= + = 1052,949 kg/cm2 < 1,3σ =1820 kg/cm2... (aman)
34,7 9,38

2.5.2 Kontrol kekuatan gording terhadap tegangan geser


Tegangan geser yang diizinkan untuk pembebanan tetap, besarnya sama dengan 0,58 kali
tegangan dasar (PPBBI 1983 hal 5)
τ = 0,58σ = 0,58 x 1400 = 812 kg/cm2
Persyaratan yang harus dipenuhi :
τytb ≤ τ = 812 kg/cm2 (beban primer)
≤ 1,3τ = 1,3 x 812 = 1055,6 kg/cm2 (beban sekunder)

Profil LLC 125 x 50 x 20 x 4


A =12,5 cm
B = 5 cm
C = 2 cm
t = 0,4cm
Cx = 6,25cm
Cy = 1,68cm

 Tegangan Geser Maksimum


a. Terhadap sumbu x – x
F1 = t Cx = 0,4 x 6,25 = 2,5 cm2
F2 = t(B-(2t)) = 0,4 x (5 – (2 x 0,4)) = 1,68 cm2
F3 = t C = 0,4 x 2 = 0,8 cm2
y1 = ½ Cx = ½ (6,25) = 3,13 cm2
y2 = Cx-(½ t) = 6,25 – ( ½ x 0,4) = 6,05 cm2
y3 = Cx-(½ C) = 6,25 – ( ½ x 2) = 5,25 cm2
Sx = (F1 . y1) + (F2 . y2) + (F3 . y3)
= (2,5 x 3,13) + (1,68 x 6,05) + (0,8 x 5,25)
Konstruksi Kuda-Kuda Baja DAIYAN ROSSA SOESELLA (1904101010024)
Perencanaan Konstruksi Gedung I

= 22,18 cm3
bx = t = 0,40 cm
b. Terhadap sumbu y – y
F1 = t A = 0,4 (12,5) = 5 cm2
F2 = F3 = t(Cy-t) = 0,4 (1,68 – 0,4) = 0,51 cm2
x1 = Cy-(t/2) = 1,68 – (0,4 / 2) = 1,48 cm
x2 = x3 = ½(Cy-t) = ½ (1,68 – 0,4) = 0,64 cm
Sy = (F1 . x1) + (F2 . x2) + (F3 . x3)
= (5 x 1,48) + (0,51 x 0,64) + (0,4 x 0,64)
= 8,06 cm3
by = t 2 = 0,4 x 2 = 0,8 cm

 Beban Primer
Dx . S x D y . S y
τytb = +
bx . I x by . I y
121,40 x 22,18 61,86 x 8,06
= + = 49,85 kg/cm2 < τ = 812 kg/cm2
0,4 x 217 0,8 x 33,1
 Beban Sekunder
Dx . S x D y . S y
τytb = +
bx . I x by . I y
129,8 x 22,18 61,86 x 8,06
= + = 51,99 kg/cm2 < 5/4τ = 1055,6 kg/cm2
0,4 x 217 0,8 x 33,1

2.5.3 Kontrol kekuatan gording terhadap lendutan


Batas lendutan maksimum arah vertikal untuk gording batang tunggal menerus adalah :
1 1
fmaks = . L= x 300 = 1,667 cm
180 180
 Lendutan yang timbul terhadap sb. x – x
fx = fx beban mati + fx beban hidup + fx beban angin
= 0,119 + 0,110 + 0,013
= 0,242 cm

Konstruksi Kuda-Kuda Baja DAIYAN ROSSA SOESELLA (1904101010024)


Perencanaan Konstruksi Gedung I

 Lendutan yang timbul terhadap sb. y – y


fy = fy beban mati + fy beban hidup + fy beban angin
= 0,396 + 0,367 + 0
= 0,763 cm

Total lendutan yang dialami gording :


fytb = √ ¿ ¿= √ ¿ ¿= 0,801 cm
fytb = 0,801 cm < fmaks = 1,667 cm .......................... (aman)
Dari perhitungan dapat disimpulkan bahwa gording yang direncanakan dengan
profil LLC 125 x 50 x 20 x 4 dapat digunakan karena memenuhi syarat kontrol tegangan
dan lendutan.

2.6 Beban Mati


2.6.1 Berat Rangka Kuda-kuda
 Beban rangka kuda-kuda dihitung didasarkan rumus Ir. Loa Wan Kiong
q = (L – 2) s/d (L + 5)
= (8 – 2) s/d ( 8+ 5)
= 6 kg/m2 s/d 14 kg/m2
Diambil yang maksimum yaitu 14 kg/m2

 Pelimpahan berat rangka kuda-kuda ke titik buhul


q max × Panjang bentang kuda−kuda × Jarak antar kuda−kuda
Pkuda−kuda=
Jumlah titik buhul
kg
14 × 8 m×3 m
= m2
11
¿ 30,54 kg
Jadi, beban rangka kuda-kuda yang diterima sama besar untuk semua titik buhul.

 Beban masing-masing rangka

Konstruksi Kuda-Kuda Baja DAIYAN ROSSA SOESELLA (1904101010024)


Perencanaan Konstruksi Gedung I

qmax × Panjang bentang kuda−kuda × Jarak antar kuda−kuda


P =
Panjang total rangka kuda−kuda
kg
14 × 8 m×3 m
= m2
32,4223
¿ 10,363 kg

o Berat Balok bint


H1 = H 9= 0,4256 m
P = 0,4256 x 10,363 = 4,4105 kg

H ❑2=H 8=0,6418m
P = 0,6418x 10,363 = 6,6509 kg

H ❑3=H 7=0,842m
P = 0,842x 10,363 = 8,7256 kg

H ❑4 =H 6=1,2256 m
P = 1,2256x 10,363 = 12,7009 kg

H5 =1,7302 m
P = 1,7302 x 10,363 = 17,9300 kg

o Berat Balok kaki kuda-kuda


A❑1=1,1223 m
P = 1,1223 x 10,363 = 11,630 kg

A❑2= A 11=0,4776 m
P = 0,4776x 10,363 = 4,94936 kg
Konstruksi Kuda-Kuda Baja DAIYAN ROSSA SOESELLA (1904101010024)
Perencanaan Konstruksi Gedung I

A❑3= A 10=¿ 0,7203 m


P = 0,7203x 10,363 = 7,464468 kg

A❑4 =A 9=0,9449 m
P = 0,9449x 10,363 = 9,79199 kg

A❑5= A 8=1,3755 m
P = 1,3755x 10,363 = 14,2543 kg

A❑6= A 7=1,9418 m
P = 1,9418x 10,363 = 20,1228 kg

A❑12=2,2447 m
P = 2,2447x 10,363 = 23,2618 kg

o Berat Balok Vertikal


V1=V8 = 0,54386
P = 0,54386 x 10,363 = 5,6360kg

V2=V7 = 0,756033 m
P = 0,756033 x 10,363 = 7,8347 kg

V3=V6 = 1,053494 m
P = 1,053494 x 10,363 = 10,91735 kg

V4=V5 = 1,506055 m
P = 1,506055 x 10,363 = 15,60724 kg

Konstruksi Kuda-Kuda Baja DAIYAN ROSSA SOESELLA (1904101010024)


Perencanaan Konstruksi Gedung I

o Berat Balok Diagonal


D1 = D8 = 0,841189
P = 0,841189 x 10,363 = 8,71724 kg

D2 = D7 = 1,131611
P = 1,131611x 10,363 = 11,7268 kg
D3 = D6 = 1,61615
P = 1,61615 x 10,363 = 16,7481 kg

D4 = D5 = 2,67346
P = 2,67346 x 10,363 = 27,7050 kg

 Pelimpahan Muatan
o Titik A = B = A1 + ½ (A2 + H1)
= 11,630 + ½ (4,94936 + 4,4105)
=16,309 kg

o Titik C = S = ½ (A2 + V1 + D1 + A3)


= ½ (4,94936 +5,6360+ 8,71724 + 7,464468)
= 13,3835 kg

o Titik E = Q = ½ (A3 + V2 + A4 + D2 )
= ½ (7,464468 + 7,8347 + 9,79199+11,7268)
= 18,4089 kg

o Titik G = O = ½ (A5 + V3 + A4 + D3 )
= ½ (14,2543 + 10,91735 +9,79199 + 16,7481)

Konstruksi Kuda-Kuda Baja DAIYAN ROSSA SOESELLA (1904101010024)


Perencanaan Konstruksi Gedung I

= 25,8558 kg

o Titik I = M = ½ (A6 + V4 + A5 )
= ½ (20,1228 + 15,60724 + 14,2543)
= 24,992 kg

o Titik K = ½ (A5 + D4 + A6 + D5 )
= ½ (14,2543 +27,7050+ 20,1228 + 27,7050)
= 44,8935 kg

o Titik D = R = ½ (H1 + V1 + H2 )
= ½ (4,4105 + 5,6360+ 6,6509)
= 8,3487 kg

o Titik F = P = ½ (H2 + D1 + V2 + H3)


= ½ (6,6509+ 8,71724 +7,8347 +8,7256)
= 15,96422 kg

o Titik H = N = ½ (H3 + V3 + D2 + H4)


= ½ (8,7256 + 10,91735 + 11,7268 + 12,7009)
= 22,0353 kg

o Titik J = L = ½ (H5 + V4 + D3 + H4 + D4)


= ½ (17,9300 + 15,60724 + 16,7481 +12,7009 + 27,7050)
= 45,3456 kg

Konstruksi Kuda-Kuda Baja DAIYAN ROSSA SOESELLA (1904101010024)


Perencanaan Konstruksi Gedung I

 Bracing / ikatan angin


Diambil 25% dari berat sendiri kuda-kuda

P = 25 % x 37,5 = 9,375 kg

2.6.2 Berat Penutup Atap + Berat Gording


Penutup atap = beton (50 kg/m2)
Gording = 7,5 kg/m

P1 = Berat penutup atap = Berat Beton x jarak kuda-kuda x jarak gording


= 50 x 3 x 1 = 150 kg
P2 = Berat gording = Berat gording x jarak kuda-kuda
= 7,5 x 3 = 22,5 kg
P3 = Berat talang air = 2 x panjang x lebar x tebal x jarak antar kuda- kuda x 7800
kg/m3
= 2 x 0,2 x 0,15 x 0,002 x 3 x 7800
= 2,808 kg
P4 = Berat penutup atap = berat beton x jarak kuda-kuda x jarak gording
= 50 x 3 x 0.9084 = 136,26 kg
P5 = Berat penutup atap = berat beton x jarak kuda kuda x jarak gording
= 50 x 3 x 0.0500 = 7,5 kg
P6 = Berat penutup atap = berat beton x jarak kuda-kuda x jarak gording
= 50 x 3 x 0.8063 = 120,945 kg
P7 = Berat penutup atap = berat beton x jarak kuda kuda x jarak gording
= 50 x 3 x 0.0500 = 7,5 kg

P = P1 + P2 = 150 + 22,5 = 172,5 kg

Konstruksi Kuda-Kuda Baja DAIYAN ROSSA SOESELLA (1904101010024)


Perencanaan Konstruksi Gedung I

P’ = ½ P1 + P2 + P3 = ½ (150) + 22,5 + 2,808 = 100,308 kg


P’’=½P1+P2+½P4+P5= ½ (150) + 22,5 + ½ (136,26) + 7,5 = 173,13 kg
P’’’=½P1+P2+½P6+P7= ½ (150) + 22,5 + ½ (120,945) + 7,5 = 165,4725 kg

 Batang I - K

∑MK = 0
(P ' ' )(0,05)+( P)(0 , 6116) (173,13)(0,05)+(172,5)(0 , 6116)
RIK = 0,9710
= 0,9710
= 117,566 kg

∑MI = 0
(P)(0,3594)+( P ' ')(0,9210) (172,5)(0,3594)+(173,13)(0,9210)
RKI = 0,9710
= 0,9710
= 221,449kg

∑V = 0
(RIK + RKI) – (P+P’’) =0

Konstruksi Kuda-Kuda Baja DAIYAN ROSSA SOESELLA (1904101010024)


Perencanaan Konstruksi Gedung I

(117,566+221,449) – (172,5 +173,13)= 0


-6,615 =0

 Batang C – E

∑ME = 0
(P)(0,4001)+(P)(0,3202) (172,5)(0,4001)+(172,5)(0,3202)
RCE = 0,7203
= 0,7203
= 172,5 kg

∑MC = 0
(P)(0,3202)+(P)(0,4001) (172,5)(0,3202)+(172,5)(0,4001)
REC == 0,7203
= 0,7203
= 172,5 kg

∑V = 0
(RCE + REC) – (P + P ) =0
(172,5+ 172,5) – (172,5+ 172,5) =0
Konstruksi Kuda-Kuda Baja DAIYAN ROSSA SOESELLA (1904101010024)
Perencanaan Konstruksi Gedung I

1 =0

 Batang A’ – A – C

∑MC = 0
(P)(0,6000)+(P ' )(1,6000)
RAC = 0,4777
(172,5)(0,6000)+(100,308)(1,6000)
= 0,4777
= 552,633 kg

∑MA = 0
( P )( 0,1223 ) +(P' )( 1,1223)
RCA = 0,4777

Konstruksi Kuda-Kuda Baja DAIYAN ROSSA SOESELLA (1904101010024)


Perencanaan Konstruksi Gedung I

= ¿¿
= 133,672 kg

∑V = 0
(RAC + RCA) – (P + P’) =0
(552,633+133,672) – (172,5+100,308) =0
413,527 =0

 Batang S – B – B’

∑MS = 0
(P)(0,7223)+( P)(1,7223)+( P ')(2,7223)
RBS = 2,2447
(172,5)(07223)+(172,5)(1,7223)+(100,308)(2,7223)
= 2,2447
= 694,761 kg

∑MB = 0
−(P)(0,2447)−( P)(1,2447)−(P ' )(2,2447)
RSB = 2,2447
−(172,5)(0,2447)−(172,5)(1,2447)−(100,308)(2,2447)
= 2,2447
= -95,547 kg
∑V = 0
Konstruksi Kuda-Kuda Baja DAIYAN ROSSA SOESELLA (1904101010024)
Perencanaan Konstruksi Gedung I

(RSB + RBS) – (P + P + P’) =0


(694,761 + (-95,547)) – (172,5 + 172,5+ 100,308) = 0
0 =0

 Batang K-M

∑MM = 0
(P)(0,2370)+(P ' ' ' )(0,9210) (172,5)(0,1078)+(165,472)(0,9210)
RKM = 0,9710
= 0,9710
= 190,102 kg

∑MK = 0
(P ' ' ' )(0,05)+(P)(0,7840) (165,472)(0,05)+(172,5)(0,7840)
RMK = 0,9710
= 0,9710
= 147,87 kg

∑V = 0
(RKM + RMK) – (P+P’’’) =0

Konstruksi Kuda-Kuda Baja DAIYAN ROSSA SOESELLA (1904101010024)


Perencanaan Konstruksi Gedung I

(190,102 +147,87) – (172,5+ 165,472)= 0


1 =0

 Batang M-O

∑MO = 0
(P)(0,7630)+( P)(0,6125) (172,5)(0,7630)+(172,5)(0,6125)
RMO = 1,3755
= 1,3755
= 172,5 kg

∑MM = 0
(P)(0,6125)+( P)(0,7630)
ROM = = (172,5)(0,6125)+(172,5)(0,7630) = 172,5 kg
1,3755 1,3755

∑V = 0
(RMO + ROM) – (P + P ) =0
(172,5+ 172,5)– (172,5+ 172,5) =0
1 =0

Konstruksi Kuda-Kuda Baja DAIYAN ROSSA SOESELLA (1904101010024)


Perencanaan Konstruksi Gedung I

 Batang O - Q

∑MQ = 0
(P)(0,3875)+(P)(0,5575) (172,5)(0,3875)+(172,5)(0,5575)
ROQ = 0,9450
= 0,9450
= 172,5 kg

∑MO = 0
(P)(0,5575)+(P)(0,3875)
RQO = = (172,5)(0,5575)+(172,5)(0,3875) = 172,5 kg
0,9450 0,9450

∑V = 0
(ROQ + RQO) – (P + P ) =0
(172,5+ 172,5)– (172,5+ 172,5) =0
2 =0
Konstruksi Kuda-Kuda Baja DAIYAN ROSSA SOESELLA (1904101010024)
Perencanaan Konstruksi Gedung I

 Batang Q-S

∑MS = 0
(P)(0,4450)+(P)(0,3027) (172,5)(0,4450)+(172,5)(0,3027)
RQS = 0,7477
= 0,7477
= 172,5 kg

∑MQ = 0
(P)(0,3027)+(P)(0,4450)
RSQ = = (172,5)(0,3027)+(172,5)(0,4450) = 172,5 kg
0,7477 0,7477

∑V = 0
(RQS + RSQ) – (P + P ) =0
(172,5+ 172,5)– (172,5+ 172,5) =0
3 =0

Konstruksi Kuda-Kuda Baja DAIYAN ROSSA SOESELLA (1904101010024)


Perencanaan Konstruksi Gedung I

 Batang E-G

∑MG = 0
(P)(0,6798)+(P)(0,2652) (172,5)(0,6798)+(172,5)(0,2652)
REG = 0,9450
= 0,9450
= 172,5 kg

∑ME = 0
(P)(0,2652)+(P)(0,6798)
RGE = = (172,5)(0,2652)+(172,5)(0,6798) = 172,5 kg
0,9450 0,9450

∑V = 0
(REG + RGE) – (P + P ) =0
(172,5+ 172,5)– (172,5+ 172,5) =0
4 =0

 Batang G-I

Konstruksi Kuda-Kuda Baja DAIYAN ROSSA SOESELLA (1904101010024)


Perencanaan Konstruksi Gedung I

∑MI = 0
(P)(0,7348)+(P)(0,6047) (172,5)(0,7348)+(172,5)(0,6047)
RGI = 1,3755
= 1,3755
= 172,5 kg

∑MG = 0
(P)(0,6047)+(P)(0,7348)
RIG = = (172,5)(0,6047)+(172,5)(0,7348) = 172,5 kg
1,3755 1,3755

∑V = 0
(RGI + RIG) – (P + P ) =0
(172,5+ 172,5)– (172,5+ 172,5) =0
5 =0

Jadi, Pelimpahan beban penutup atap + gording pada masing-masing titik buhul :
Konstruksi Kuda-Kuda Baja DAIYAN ROSSA SOESELLA (1904101010024)
Perencanaan Konstruksi Gedung I

 Titik A = RAC
= 552,633 kg

 Titik B = RBS
= 694,761 kg

 Titik C = RCE + RCA


= 172,5 +( -107,325) kg = 65,175 kg

 Titik K = RKM + RKI


= 190,102Kg +228,063kg = 418,165 kg

 Titik E = REC+ REG


= 172,5 kg + 172,5 kg = 345 kg

 Titik I = RIK+ RIG


= 108,684 kg +172,5 kg = 307,31 kg

 Titik G = RGE+ RGI


= 172,5 kg + 172,5 kg = 345 kg

 Titik M = RMO+ RMK


= 172,5 kg + 147,87 kg = 320,37 kg

 Titik O = ROM+ ROQ


= 172,5 kg + 172,5 kg = 345 kg

 Titik Q = RQO+ RQS


= 172,5 kg + 172,5 kg = 345 kg
 Titik S = RS+ RSQ

Konstruksi Kuda-Kuda Baja DAIYAN ROSSA SOESELLA (1904101010024)


Perencanaan Konstruksi Gedung I

= 172,5 kg +(-95,547) kg = 76,953 kg

2.6.3 Berat Plafond + Penggantung


Beban plafond dan penggantung = 18 kg/m2 (SNI – 2013). Jarak antar kuda-kuda = 3 m.
Pelimpahan beban plafond dan penggantung pada masing- masing titik buhul sebagai
berikut :

 Titik A = ((1/2 H1) + A1) x Jarak kuda-kuda x (Beban plafond dan penggantung)
= ((½ x 0,4256) + 1,1223) x 3 x 18
= 72,0954 kg

 Titik B = ((1/2 H9) + A12) x Jarak kuda-kuda x (Beban plafond dan penggantung)
 = ((½ x 0,4256) + 2,2447) x 3 x 18
= 132,705 kg

 Titik D = R = 1/2 (H1 + H2) x Jarak kuda-kuda x (Beban plafond dan penggantung)
= ½ (0,4256 + 0,6418) x 3 x 18
= 28,8198 kg

 Titik F = P = 1/2 (H2+H3) x Jarak kuda-kuda x (Beban plafond dan penggantung)


= ½ (0,6418+0,842) x 3 x 18
= 40,0626 kg

 Titik H = N = 1/2 (H3+H4) x Jarak kuda-kuda x (Beban plafond dan penggantung)


= ½ (0,842+ 1,2256) x 3x 18
= 55,8252 kg
 Titik J = L = 1/2 (H4+H5) x Jarak kuda-kuda x (Beban plafond dan penggantung)
= ½ (1,2256+ 1,7302) x 3x 18
= 79,8066 kg

2.7 Beban Hidup


2.7.1 Beban Orang / Pekerja
Beban terpusat berasal dari seorang pekerja dengan peralatannya adalah sebesar
minimum 100 kg ( SNI-2013 ).

2.7.2 Beban Air Hujan

Konstruksi Kuda-Kuda Baja DAIYAN ROSSA SOESELLA (1904101010024)


Perencanaan Konstruksi Gedung I

Beban terbagi rata per m2 bidang datar berasal dari beban air hujan adalah sebesar (40 –
0,8α) kg/m2.
q = 40 – 0,8 α = 40 – 0,8 (270) = 18,4 kg/m2

Pelimpahan beban air hujan pada titik buhul :


 Titik A = = q x ((½ A2) + A1) x Jarak antar kuda-kuda
= 18,4 x ((½ x 0,4776) + 1,1223) x 3
= 75,1327 kg

 Titik B = = q x ((½ A11) + A12) x Jarak antar kuda-kuda


= 18,4 x ((½ x 2,2446) + 2,2446) x 3
= 181,8126 kg
 Titik C = S = q x ½ (A2+ A3) x Jarak antar kuda-kuda
= 18,4 x ½ (0,4776 + 0,7203) x 3
= 33,062 kg

 Titik E = Q = q x ½ (A3+ A4) x Jarak antar kuda-kuda


= 18,4 x ½(0,7203+ 0,9449) x 3
= 45,959 kg

 Titik G = O = q x ½ (A4 + A5) x Jarak antar kuda-kuda


= 18,4 x ½ (0,9449 + 1,3755) x 3
= 64,043 kg
 Titik I = M = q x ½ (A5 + A6) x Jarak antar kuda-kuda
= 18,4 x ½ (1,3755+ 1,9418) x 3
= 91,557 kg
 Titik K = q x ½ (A6 + A7) x Jarak antar kuda-kuda
= 18,4 x ½ (1,9418+1,9418) x 3
= 107,187 kg

2.8 Beban Angin


Konstruksi Kuda-Kuda Baja DAIYAN ROSSA SOESELLA (1904101010024)
Perencanaan Konstruksi Gedung I

Tekanan angin : ω = 40 kg/m2 (SNI-2013)


Sudut kemiringan atap : α = 27o
2.8.1 Angin Tekan
Koefisien angin tekan dengan sudut kemiringan atap α < 65o :
c = 0,02 α – 0,4 (SNI-2013)
= 0,02 (270) – 0,4
= 0,14

Pelimpahan beban angin tekan pada titik buhul :


 Titik A = c x ω x ((½ A2) + A1) x Jarak antar kuda-kuda
= 0,14 x 40 x ((½ x 0,4776) + 1,1223) x 3
= 22,86648 kg

 Titik B = c x ω x ((½ A11) + A12) x Jarak antar kuda-kuda


= 0,14 x 40 x ((½ x 2,2446) + 2,2446) x 3
= 56,56392 kg

 Titik C = S = c x ω x ½ (A2 + A3) x Jarak antar kuda-kuda


= 0,14 x 40 x ½ (0,4776 + 0,7203) x 3
= 10,06236 kg

 Titik E = Q = c x ω x ½ (A3 + A4) x Jarak antar kuda-kuda


= 0,14 x 40 x ½ (0,7203+0,9449) x 3
= 13,98768 kg

 Titik G = O = c x ω x ½ (A4 + A5) x Jarak antar kuda-kuda


= 0,14 x 40 x ½ (0,9449+ 1,3755)x 3
= 19,49136 kg
 Titik I = M = c x ω x ½ (A5 + A6) x Jarak antar kuda-kuda
= 0,14 x 40 x ½ (1,3755+1,9418 ) x 3
= 27.86532 kg
 Titik K = c x ω x ½ (A6 + A7) x Jarak antar kuda-kuda
Konstruksi Kuda-Kuda Baja DAIYAN ROSSA SOESELLA (1904101010024)
Perencanaan Konstruksi Gedung I

= 0,14 x 40 x ½ (1,9418+1,9418) x 3
= 32,62224 kg

2.8.2 Angin Hisap


Koef. Angin hisap (c) = - 0,4 (SNI-2013)
Pelimpahan beban angin hisap pada titik buhul :
 Titik A = c x ω x ((½ A2) + A1) x Jarak antar kuda-kuda
= -0,4 x 40 x ((½ x 0,4776) + 1,1223) x 3
= -65,3328 kg
 Titik B = c x ω x ((½ A11) + A12) x Jarak antar kuda-kuda
= -0,4 x 40 x ((½ x 2,2446) + 2,2446) x 3
= -161,6112 kg

 Titik C = S = c x ω x ½ (A2 + A3) x Jarak antar kuda-kuda


= -0,4 x 40 x ½ (0,4776 + 0,7203) x 3
= - 28,7496 kg

 Titik E = Q = c x ω x ½ (A3 + A4) x Jarak antar kuda-kuda


= -0,4 x 40 x ½ (0,7203 + 0,9449) x 3
= -39,9648 kg

 Titik G = O = c x ω x ½ (A4 + A5) x Jarak antar kuda-kuda


= -0,4 x 40 x ½ (0,9449+1,3755 ) x 3
= -55,6896 kg

 Titik I = M = c x ω x ½ (A5 + A6 ) x Jarak antar kuda-kuda


= -0,4 x 40 x ½ (1,3755+ 1,9418) x 3
= -79,6152 kg

 Titik K = c x ω x ½ (A6 + A7) x Jarak antar kuda-kuda


Konstruksi Kuda-Kuda Baja DAIYAN ROSSA SOESELLA (1904101010024)
Perencanaan Konstruksi Gedung I

= -0,4 x 40 x ½ (1,9418+1,9418) x 3
= -93,206 kg

Tabel 2.2 Pembebanan pada masing – masing titik


Beban Mati Beban Hidup Jumlah Pembulatan
Berat
Beban Plafond
Titik Berat Pekerj
Atap + + Hujan
Buhul Sendiri a
gording penggantun
g
(kg) (kg) (kg) (kg) (kg) (kg) (kg)
A 16,309 552,633 72,0954 22,86648 100 763,903 764
1000,33
B 16,309 694,761 132,705 56,56392 100 1000
8
C 13,3835 65,175 - 10,06236 100 188,620 188
D 8,3487 - 28,8198 - 100 137,168 137
E 18,4089 345 - 13,98768 100 477,396 477
15,9642
F - 40,0626 - 100 156,026 156
2
G 25,8558 345 - 19,49136 100 490,347 490
H 22,0353 - 55,8252 - 100 177,860 177
I 24,992 307,31 - 27.86532 100 460,167 460
J 45,3456 - 79,8066 - 100 225,152 225
K 26,3205 116,045 - 32,62224 100 274,987 275
L 44,8935 - 79,8066 100 224,700 224
M 24,992 320,37 - 27.86532 100 337,227 337
N 22,0353 - 55,8252 100 177,860 177
O 25,8558 345 - 19,49136 100 490,347 490
15,9642
P - 40,0626 100 156,026 156
2
Q 18,4089 345 - 13,98768 100 477,396 477
R 8,3487 - 28,8198 100 137,168 137
S 13,3835 76,953 - 10,06236 100 214,141 214

Konstruksi Kuda-Kuda Baja DAIYAN ROSSA SOESELLA (1904101010024)


Perencanaan Konstruksi Gedung I

Tabel 2.3 Muatan Angin


Muatan Angin (kg) Muatan Angin (kg)
Titik Buhul Tekan
Tekan Kiri Hisap Kanan Hisap Kiri
Kanan
A 22,86648 - - -65,3328
B - -161,6112 56,56392 -
C 10,06236 - - - 28,7496
E 13,98768 - - -39,9648
G 19,49136 - - -55,6896
I 27.86532 - - -79,6152
K 32,62224 -93,206 32,62224 -93,206
M -79,6152 27.86532
O -55,6896 19,49136
Q -39,9648 13,98768
S - 28,7496 10,06236

Konstruksi Kuda-Kuda Baja DAIYAN ROSSA SOESELLA (1904101010024)


Perencanaan Konstruksi Gedung I

∑MB = 0
( P 10 ) ( 0,4256 ) + ( P 9 ) ( 1,0674 ) + ( P 8 ) ( 1,9094 ) + ( P 7 ) ( 3,135 )+ ( P 6 )( 4,000 )
RAV = + ( P 5 ) ( 4,8561 ) + P ( 4 )( 6,0817 )+ P 3 ( 6,9237 ) + P ( 2 ) (7,5655 )+ P 1(8) =
8

( 351,1 )( 0,4256 )+ ( 633 )( 1,0674 )+ ( 667 ) (1,9094 ) + ( 561 )( 3,135 ) + ( 275 )( 4,000 )
+ ( 685 ) ( 4,8561 ) + ( 667 ) ( 6,0817 ) +( 633) ( 6,9237 ) + ( 325 ) ( 7,5655 ) +(764 )( 8) =3165,3 kg
8

∑MA = 0
( P 2 ) ( 0,4256 ) + ( P 3 )( 1,0674 )+ ( P 4 ) ( 1,9094 ) + ( P 5 ) ( 3,135 )+ ( P 6 )( 4,000 )
RBV = + ( P 7 )( 4,8561 )+ P ( 8 ) ( 6,0817 ) + P(9) ( 6,9237 ) + P ( 10 ) (7,5655 )+ P (11)(8) =
8

( 325 ) ( 0,4256 ) + ( 633 ) ( 1,0674 ) + ( 667 ) ( 1,9094 ) + ( 685 )( 3,135 ) + ( 275 ) ( 4,000 )
+ ( 561 )( 4,8561 )+ ( 667 )( 6,0817 )+(633) ( 6,9237 ) + ( 351,1 )( 7,5655 ) +(1000)( 8) = 3235,3kg
8

Konstruksi Kuda-Kuda Baja DAIYAN ROSSA SOESELLA (1904101010024)


Perencanaan Konstruksi Gedung I

Konstruksi Kuda-Kuda Baja DAIYAN ROSSA SOESELLA (1904101010024)


Perencanaan Konstruksi Gedung I

ANGIN TEKAN KANAN HISAP KIRI

∑P . x
X1 =
∑P
( PA x 0 ) + ( PC x 0,4776 )+ ( PE x 1,1979 )+(PG x 2,1428)+ ( PI x 3,5183 )+( PK x 5,4601)
=
PA + PC + PE+ PG + PI + PK
( 764 x 0 )+ ( 188 x 0,4776 ) + ( 477 x 1,1979 )
= + ( 490 x 2,1428 ) + ( 460 x 3,5183 ) +(275 x 5,4601)
764+188+ 477+ 490+460+ 275
= 1,82 m

∑P . x
X2 =
∑P
( PB x 0 ) + ( PS x 0,4776 ) + ( PQ x 1,1979 )+ ( PO x 2,1428 ) + ( PMx 3,5183 )+( PK x 5,4601)
=
PB+ PS+ PQ + PO+ PM + PK
( 1000 x 0 ) + ( 214 x 0,4776 ) + ( 477 x 1,1979 )+ ( 490 x 2,1428 )
= + ( 337 x 3,5183 )+(275 x 5,4601)
1000+214+ 477+ 490+ 337+275
= 1,579 m

ANGIN TEKAN KIRI HISAP KANAN


Konstruksi Kuda-Kuda Baja DAIYAN ROSSA SOESELLA (1904101010024)
Perencanaan Konstruksi Gedung I

∑P . x
X1 =
∑P
( PA x 0 ) + ( PC x 0,4776 )+ ( PE x 1,1979 )+(PG x 2,1428)+ ( PI x 3,5183 )+( PK x 5,4601)
=
PA + PC + PE+ PG + PI + PK
( 764 x 0 )+ ( 188 x 0,4776 ) + ( 477 x 1,1979 )
= + ( 490 x 2,1428 ) + ( 460 x 3,5183 ) +(275 x 5,4601)
764+188+ 477+ 490+460+ 275
= 1,82 m

∑P . x
X2 =
∑P
( PB x 0 ) + ( PS x 0,4776 ) + ( PQ x 1,1979 )+ ( PO x 2,1428 ) + ( PMx 3,5183 )+( PK x 5,4601)
=
PB+ PS+ PQ + PO+ PM + PK
( 1000 x 0 ) + ( 214 x 0,4776 ) + ( 477 x 1,1979 )+ ( 490 x 2,1428 )
= + ( 337 x 3,5183 )+(275 x 5,4601)
1000+214+ 477+ 490+ 337+275
= 1,579 m

Konstruksi Kuda-Kuda Baja DAIYAN ROSSA SOESELLA (1904101010024)

Anda mungkin juga menyukai