“Celakalah bagi tumit-tumit (yang tidak terbasuh air wudhu) dengan api neraka.” [HR. Al Bukhari
dan Muslim, kecuali hadits ‘Aisyah, hanya diriwayatkan oleh Muslim]
“Bahwa seorang laki-laki berwudhu lalu meninggalkan (kering) selebar kuku di atas kakinya,
saat Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam melihatnya, maka beliau pun bersabda: “Kembali dan
perbaguslah wudhumu.” Maka dia kembali (berwudhu) kemudian melakukan shalat.”
4. Jika kita lihat kebanyakan kaum muslimin tergesa-gesa ketika berwudhu, sehingga sering kita
dapati tumit-tumit mereka tidak terbasahi oleh air, ini adalah kesalahan yang besar yang wajib
untuk diingatkan. Karena mereka menunaikan shalat dalam keadaan tidak sah wudhunya.
Telah diriwayatkan oleh Al Bukhary dan Muslim dari shahabat Abdullah bin ‘Amru,
beliauberkata:
“Suatu hari, kami pulang bersama Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam dari Makkah
menuju Madinah. Di pertengahan jalan, ketika kami tiba di suatu tempat yang
mempunyai air, maka kami dapati sekelompok manusia dalam keadaan tergesa-gesa
mengambil wudhu karena waktu Ashar hampir habis. Ketika kami menghampiri
mereka, kami dapati tumit-tumit mereka kering tidak dibasahi air. Maka Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wasallam pun bersabda: “Celakalah bagi tumit-tumit (yang tidak
terbasuh dengan air wudhu) dengan api Neraka. Sempurnakanlahwudhu kalian dengan
baik.”
5. Hadits ini dan juga dua hadits yang telah kita sebutkan diatas, merupakan bantahan atas
kelompok syi’ah, yang mana mereka berpendapat bahwa kaki cukup diusap saja. Ini
adalah pendapat yang bathil, menyelisihi Al Qur’an dan sunnah Rasulullah shallallahu
‘alaihi wasallamserta ijma’ umat islam.
Alloh berfirman:
“Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu hendak mengerjakan shalat, maka
basuhlah mukamu dan tanganmu sampai dengan siku, dan sapulah kepalamu dan
(basuhlah) kakimu sampai dengan kedua mata kaki.” [QS. Al Maidah: 6]