Anda di halaman 1dari 191

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Mencerdaskan kehidupan bangsa merupakan sebuah tujuan suatu

sistem Pemerintahan Nasional Negara Indonesia yang tercantum dalam

pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945

yang terdapat pada alenia ke-4. Salah satu proses untuk mewujudkan

tujuan nasional tersebut dengan menyelenggarakan pendidikan.

Pendidikan sudah menjadi suatu hak dan sekaligus kewajiban setiap warga

negara, hal ini terdapat dalam pasal 31 UUD 1945 yang menjelaskan

bahwa;

(1) setiap warga negara berhak mendapatkan pendidikan, dan (2)

setiap warga negara wajib mengikuti pendidikan dasar dan pemerintah

wajib membiayainya, (3) pemerintah mengusahakan dan

menyelenggarakan satu sistem pendidikan nasional, yang meningkatkan

keimanan dan ketakwaan serta ahlak mulia dalam rangka mencerdaskan

kehidupan bangsa, yang diatur dengan undang-undang, (4) negara

memprioritaskan anggaran pendidikan sekurang-kurangnya dua puluh

persen dari anggaran pendapatan dan belanja negara serta dari anggaran

pendapatan dan belanja daerah untuk memenuhi kebutuhan

penyelenggaraan pendidikan nasional, (5) pemerintah memajukan ilmu

pengetahuan dan teknologi dengan menunjang tinggi nilai-nilai agama dan

1
2

persatuan bangsa untuk kemajuan peradaban serta kesejahteraan

umat manusia.1

Dalam mewujudkan tujian pemerintah sesuai dengan Pembukaan

Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia maka diperlukan suatu

proses pendidikan yang baik. Melalui pendidikan yang baik pula maka

akan meningkatkan dan menghasilkan sumber daya manusia yang

berkualitas. Dengan pendidikan manusia akan lebih mudah dalam

berinteraksi, berkomunikasi, dan juga bersosialisasi dengan manusia

lainnya.

Sebaliknya apabila manusia tidak menjalani sebuah proses

pendidikan maka akan terlihat dalam kehidupan sehari-hari, baik dalam

sisi keilmuannya, etika, pemahaman, dan penghargaan sikap baik terhadap

diri sendiri maupun terhadap orang lain. Proses pendidikan yang baik

dilahirkan dari para pendidik yang profesional dan berkualitas. Dalam UU

No. 20 tahun 2003: tentang Sisdiknas Bab I pasal 1 ayat 6, pendidikan

adalah tenaga kependidikan yang berkualifikasi sebagai guru, dosen,

konselor, pamong belajar, widyaiswara, tutor, instruktur, fasilitator, dan

sebutan lain yang sesuai dengan kekhususannya, serta berpartisipasi dalam

menyelenggarakan pendidikan.2

Salah satu faktor yang dapat menentukan keberhasilan suatu proses

pembelajaran ialah pendidik. Pendidik erat kaitannya dengan kegiatan

mengajar. Mengajar merupakan suatu proses yang mengandung

1
Undang-undang RI Pasal 31 Tahun 1945 tentang Pendidikan dan Kebudayaan.
2
Undang-undang RI Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
3

serangkaian tindakan guru dan peserta didik atas dasar hubungan timbal

balik yang berlangsung dalam situasi eduktif untuk mencapai tujuan

tertentu. Interaksi inilah yang menjadi syarat utama berlangsungnya suatu

proses belajar-mengajar. Tercapai atau tidaknya suatu proses pembelajaran

ini dapat dilihat dari prestasi yang dicapai oleh peserta didik. Sedangkan

prestasi yang didapat oleh peserta didik berhubungan dengan hasil belajar.

Salah satu usaha untuk meningkatkan hasil belajar adalah melalui peran

seorang guru.

Guru harus bisa memahami prinsip-prinsip teknik mengajar serta

harus mampu menggunakannya dengan baik dan benar. Mengajar yang

baik adalah mengajar yang dengan sepenuh hati, ikhlas, inovatif,

memunculkan motivasi belajar dan minat belajar serta meningkatkan

prestasi belajar. Mengajar akan berhasil apabila menggunakan metode atau

gaya yang jelas, terarah, serta memiliki tujuan dan sistematis. 3

Keberhasilan dalam proses pembelajaran di sekolah tak lepas pentingnya

dari peran gaya mengajar yang diterapkan di kelas. Gaya mengajar yang

dimiliki seorang guru akan sangat berpengaruh terhadap keberhasilan

peserta didik, gaya mengajar yang membuat peserta didik senang maka

dapat meningkatkan hasil belajar yang baik.

Gaya mengajar seorang guru berbeda antara guru yang satu dengan

guru yang lain pada saat proses belajar mengajar walaupun mempunyai

tujuan yang sama yaitu menyampaikan ilmu pengetahuan, membentuk

3
Suparman, Gaya Mengajar Yang Menyenangkan Siswa, (Yogyakarta: Pinus Book Publisher.
2010). h, 60.
4

sikap etika peserta didik, dan menjadikan peserta didik lebih terampil

untuk berkarya. Gaya mengajar guru juga dapat mencerminkan kepribadia

seorang guru itu sendiri dan sulit untuk diubah karena sudah menjadi

bawaan sejak awal mengajar hingga seterusnya menjadi sebuah kebiasaan

yang selalu diterapkan pada peroses pembelajaran.

Keberagaman sikap, tingkah laku, dan karakteristik peserta didik di

dalam kelas akan menjadi lebih terlihat ketika hadirnya seorang guru yang

menjadi pengajar di kelas. Keberadaan guru dengan gaya mengajar yang

dibawakannya akan mempengaruhi perbedaan tanggapan dari peserta

didik, sebagian peserta didik pastinya akan menunjukkan perilaku

kooperatif mereka kepada guru dan sebagian lagi tidak terlalu

memperdulikan keberadaan guru bahkan menunjukkan perilaku

nonkooperatif. Keberagaman tanggapan dalam perilaku peserta didik di

dalam kelas bisa terjadi karena keberagamannya persepsi peserta didik

mengenai gaya mengajar seorang guru.

Persepsi adalah peroses internal yang mana telah diakui oleh

individu ketika menyeleksi dan mengatur stimulus yang berasal dari luar.

Stimulus ini ditangkap oleh indera yang dimiliki seseorang yang kemudian

secara sepontan perasaan dan pikiran individu akan memberikan makna

dari stimulus yang ada tersebut. Secara sederhana, dapat dikatakan jika

persepsi adalah proses individu dalam memahami hubungan atau kontak

dengan duniai yang ada di sekelilingnya melalui indera nya.


5

Persepsi peserta didik tentang gaya mengajar guru diartikan sebagai

respon langsung dari peserta didik mengenai gaya yang digunakan guru

dalam menyampaikan materi pembelajaran. peserta didik mempunyai

persepsi yang berbeda-beda mengenai gaya mengajar yang digunakan oleh

guru, persepsi ini dapat berupa persepsi yang bersifat positif dan yang

negatif. Hal ini tentunya akan berpengaruh terhadap persepsi peserta didik

pada mata pelajaran PPKn.

Pembelajaran PPKn di Sekolah Menengah Atas (SMA) memuat

materi pembelajaran tentang sejarah kemerdekaan negara, demokrasi,

integrasi nasional, dan wawasan nusantara serta masih banyak lagi. Materi

tersebut memuat banyak bacaan, hafalan mengenai tokoh, waktu dan

tempat terjadinya sebuah peristiwa. Alasan itulah yang menjadikan peserta

didik lebih mudah mengalami kejenuhan dalam mengikuti pembelajaran

PPKn, sehingga ini dapat dilihat dari tingkat kesenangan peserta didik

dalam mengikuti pembelajaran.

Guru yang disenangi oleh muridnya yaitu guru yang menjelaskan

materi dengan jelas dan mendalam, memiliki rasa humor, bersikap akrab,

menunjukkan rasa simpati dan empati kepada murid, memahami

kebutuhan dan keinginan murid-muridnya yang akhirnya bisa

membangkitkan semangat belajar peserta didik di kelas, guru yang bisa

menguasai ruangan kelas dalam proses belajar mengajar, dan juga guru

yang memiliki kepribadian yang menyenangkan. Faktor yang

mempengaruhi peserta didik kurang menyukai pada waktu pembelajaran


6

PPKn disebabkan oleh banyak hal, misalnya berasal dari strategi dan

metode pembelajaran yang tidak tepat, fasilitas dan bahan ajar yang

kurang memadai, dan dari pribadi peserta didik sendiri dan dari luar

pribadi peserta didik yang kemudian dapat mempengaruhi keberhasilan

belajar peserta didik ketika proses kegiatan belajar mengajar sedang

berlangsung.

Kemampuan guru dalam menguasai materi pembelajaran sangat

berpengaruh terhadap kemampuannya dalam menyampaikan pelajaran

kepada peserta didik. Adapun kemampuan dan pengetahuan guru tidak

akan bisa di transfer secara maksimal jika metode pembelajaran yang

digunakanpun kurang tepat. Sehingga hal ini membuat peserta didik

kurang memperhatikan materi yang disampaikan oleh guru. Peserta didik

lebih cenderung terlihat tidak semangat, ada yang mengantuk, dan asik

mengobrol dengan teman sebangku, sehingga materi pembelajaran pun

tidak dapat diterima dengan baik. Hal ini dapat disebabkan oleh banyak

hal seperti guru yang kurang memperhatikan peserta didiknya seakan-akan

membiarkan peserta didik asik dengan kesibukan sendiri, cara mengajar

guru yang monoton dimana guru yang menyampaikan materi pelajaran

terus-menerus tanpa adanya variasi dapat menyebabkan peserta didik

jenuh sehingga peserta didik merasa malas berada di dalam kelas, dan

alhasil peserta didik tidak mampu memahami pelajaran dengan baik.

Selain faktor guru dan mata pelajaran, persepsi siswa terhadap guru

saat mengajar juga mempengaruhi proses dan hasil pembelajaran.


7

Hubungan pribadi antara peserta didik dengan guru memberikan kesan

yang tidak akan terlupakan bagi peserta didik. Guru membangun standar

dalam pikiran peserta didik secara sadar atau tidak sadar dijadikan sebagai

contoh bagi peserta didik tersebut dalam sikap dan tindakan. Peserta didik

akan mempersepsikan seorang guru berdasarkan bagaimana yang

diperoleh dari alat indranya tersebut.

Peneliti memilih lokasi ini karena berdasarkan dari titik

permasalahannya yang dimiliki SMA Triguna Utama Ciputat adalah gaya

mengajar guru yang belum menguasai keterampilan dalam proses

pembelajaran. Sehingga dalam proses pembelajaran gaya mengajar yang

digunakan guru hanya berfokus pada bahan ajar saja tanpa menggunakan

metode dan alat media pembelajaran yang jelas. Sehingga peserta didik

hanya terfokus pada bahan ajar yang dijelaskan oleh guru saja, hal ini

dapat menimbulkan sara jenuh pada saat kegiatan pembelajaran

berlangsung. Pada akhirnya membuat peserta didik berpersepsi bahwa

pembelajaran PPKn adalah pembelajaran yang terkesan monoton dan

menjenuhkan. Sedangkan dalam pembelajaran PPKn siswa perlu adanya

gambaran mengenai materi pembelajaran yang diberikan.

Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan oleh peneliti.

Peserta didik yang kurang menyukai guru akan menunjukkan sikap yang

kurang kooperatif dalam pembelajaran dikarenakan mengalami kejenuhan

pada saat pembelajaran PPKn. Akibatnya peserta didik sering mengalami

kesulitan ketika ada tugas atau evaluasi, hal ini memberikan gambaran
8

bahwa anggapan peserta didik terhadap guru juga berimbas kepada hasil

belajar peserta didik yang bersangkutan. Hal ini memberikan pengertian

bahwa untuk meningkatkan hasil belajar guru dapat memperbaiki gaya

mengajar agar menghilangkan kebosanan dan kejenuhan peserta didik

dalam menerima pelajaran yang diberikan oleh guru.

Berdasarkan permasalahan di atas maka peneliti ingin mengetahui

bagaimana “Persepsi peserta didik mengenai gaya mengajar guru dalam

pembelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan di sekolah SMA

Triguna Utama Ciputat”.

B. Fokus Penelitian

Peneliti menetapkan fokus penelitian pada masalah gaya mengajar

guru dalam pembelajaran PPKn. Sehubungan dengan penelitian ini maka

peneliti membatasi pada persepsi peserta didik mengenai gaya mengajar

guru di sekolah SMA Triguna Utama Ciputat.

C. Rumusan Masalah

Berdasarkan masalah yang dirumuskan diatas, maka permasalahan

yang akan diteliti dalam penelitian ini yaitu:

1. Bagaimana persepsi peserta didik mengenai gaya mengajar guru dalam

pembelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan di SMA

Triguna Utama Ciputat?

2. Bagaimana persepsi peserta didik mengenai gaya mengajar guru dalam

penggunaan metode dan media pembelajaran bervariasi di SMA

Triguna Utama Ciputat?


9

3. Bagaimana persepsi peserta didik mengenai gaya mengajar guru dalam

mrngelola kelas di SMA Triguna Utama Ciputat?

D. Tujuan Penelitian

Secara umum tujuan penelitian ini adalah untuk menjawab rumusan

masalah apa yang ingin dicapai dari penelitian tersebut. Tujuan dari

penelitian ini yaitu :

1. Untuk mengetahui persepsi peserta didik mengenai gaya mengajar

guru dalam pembelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

di SMA Triguna Utama Ciputat.

2. Untuk mengetahui gaya mengajar guru dalam penggunaan metode dan

media pembelajaran yang bervariasi di SMA Triguna Utama Ciputat.

3. Untuk mengetahui gaya mengajar guru dalam mengelola kelas di

SMA Triguna Utama Ciputat.

E. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan memberikan sumbangsih pada

peningkatan kualitas pendidikan, terutama sekali:

1) Bagi guru

Hasil penelitian ini diharapkan agar bisa menjadi masukan bagi

pendidik dalam meningkatkan kualitas dan kreatifitas mengajar pada

mata pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan. Dan juga

sebagai acuan yang bisa digunakan sebagai bahan pembelajaran bagi

guru dan calon guru agar nantinya dapat menerapkan gaya mengajar

yang tepat di dalam kelas.


10

2) Bagi peserta didik

Diharap dapat menumbuhkan minat siswa dalam belajar di sekolah

hususnya pada mata pelajaran Pendidikan Pancasila dan

Kewarganegaraan yang ditunjukkan melalui gaya mengajar guru yang

dapat mengurangi kejenuhan saat pembelajaran.

3) Bagi sekolah

Diharapkan dapat menjadi masukan agar setiap lembaga sekolah

memiliki guru yang berkopenteni , yakni guru yang mampu dalam

menggunakan keterampilan mengajar dengan baik sehingga akan

meningkatkan persepsi positif dalam diri peserta didik.

4) Bagi penulis

a. Dapat digunakan sebagai bekal wawasan dan pengetahuan sebagai

calon guru supaya nantinya dapat menggunakan metode

pembelajaran dengan tepat.

Dapat mengembangkan kemampuan dalam mengajar peserta didik agar

lebih kreatif.
BAB II

LANDASAN TEORI

A. Landasan Teoritis

1. Persepsi Peserta Didik

a. Hakikat Persepsi

Persepsi adalah cara pandang seseorang mengenai suatu

objek atau peristiwa tertentu yang mana dapat mengubah sudut

pandang seseorang terhadap dunia sekitarnya sehingga dapat

mempengaruhi seseorang dalam merasakan dan menerimanya.

Persepsi dapat diawali dengan sebuah rangsangan seperti

fenomena-fenomena yang terjadi pada lingkungan sekitar, lalu

timbul perhatian sehingga dapat membentuk persepsi yang

berbeda-beda pada setiap individu.

Persepsi (perception) mengandung pengertian dalam arti

sempit dan luas, beberapa ahli telah memberikan definisi yang

beragam mengenai persepsi, walaupun pada prinsipnya

mengandung makna yang sama. Salah satunya menurut Leavit

dalam Sobur, Persepsi dalam arti sempit adalah penglihatan, yaitu

bagaimana cara seseorang melihat sesuatu, sedangkan dalam arti

luas ialah pandangan atau pengertian yaitu bagaimana seseorang

memandang atau mengartikan sesuatu mengemukakan secara lebih

11
12

luas.4 Persepsi adalah proses menerima, menyeleksi,

mengartikan, menguji, mengorganisasi, dan memberikan reaksi

kepada rangsangan panca indra atau data. Dalam Kamus Besar

Bahasa Indonesia (KBBI), persepsi merupakan tanggapan

(penerimaan) langsung dari sesuatu atau merupakan proses

seseorang mengetahui beberapa hal melalui panca inderanya.5

Menurut Slamento dalam Handayani, persepsi adalah proses

yang menyangkut masuknya pesan atau informasi dalam otak

manusia secara terus menerus mengadakan hubungan dengan

lingkungannya melalui indranya, yaitu indra penglihatan,

pendengaran, peraba, perasa dan penciuman.6

Menurut Abdul Rahman Shaleh persepsi adalah proses yang

menggabungkan dan mengorganisir data-data indera kita

(pengindraan) untuk dikembangkan sedemikian rupa sehingga kita

dapat menyadari disekeliling kita, termasuk sadar akan diri kita.7

Sarlito Wirawan, mengemukakan bahwa persepsi merupakan

kemampuan untuk membeda-bedakan, mengelompokkan,

memfokuskan semua obyek yang kemudian di interprestasikan.8

Persepsi berlanggsung saat seseorang menerima stimulus dari

dunia luar yang ditangkap oleh organ-organ bantuannya yang


4
Triyono. dan Rahmi, D Febriani. “Persepsi Peserta Didik Sekolah Menengah Atas Terhadap
Pendidikan Lanjutan”. Vol.3 No.1, 2018, h. 72.
5
Kamus Online KBBI, “Perspsi”. https://kbbi.web.id/persepsi (Diakses pada Selasa 14 Oktober
2019).
6
Slameto, Belajar dan Faktor-faktor Yang Mempengaruhi, (Jakarta : Rineka Cipta, 2015), h. 102.
7
Abdul Rahman Shaleh, Psikologi Suatu Pengantar dalam Persefektif Islam, (Jakarta: Kencana,
2008), h. 110.
8
Sarlito Wirawan Sarwono, Pengantar Umum Psikologi, (Jakarta: Rajawali Pers, 2012), h. 86.
13

kemudian masuk kedalam otak. Di dalamnya terjadi proses

berpikir yang pada akhirnya terwujuddalam sebuah pemahaman.

Pemahaman inilah yang kurang lebih disebut dengan persepsi.

Menurut M. Alisuf Sabri, persepsi atau pengamatan adalah

aktivitas jiwa yang memungkin manusia mengenali rangsangan-

rangsangan yang sampai kepadanya melalui alat inderanya dengan

kemampuan inilah kemungkinan manusia mengenali lingkungan

hidupnya.9

Menurut Jalaludin Rakhmat, persepsi adalah pengalaman

tentang objek, peristiwa atau hubungan-hubungan yang diperoleh

dengan menyimpulkan informasi dan menafsirkan pesan.10

Sedangkan menurut Bimo Walgito “persepsi” adalah suatu

proses yang didahului oleh penginderaan yaitu merupakan proses

diterimanya stimulus oleh individu melalui alat reseptornya dan

stimulus itu diteruskan ke syaraf dan terjadilah proses psikologi

sehingga individu menyadari adanya apa yang ia lihat, apa yang ia

dengar.11

Dari beberapa penjelasan tentang pengertian persepsi yang

telah disapaikan diatas, maka dapat diambil kesimpulan bahwa

persepsi adalah proses seseorang dalam menerima, menyeleksi, dan

mengartikan terhadap suatu objek atau stimulus yang diterima


9
M.Alisuf Sabri, Pengantar Psikologi Umum dan Perkembangan, (Jakarta: CV Pedoman Ilmu
Jaya, 2010), h. 45.
10
Jalaluddin Rakhmat, Psikologi Komunikasi, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2018), h. 63.
11
Bimo Walgito, Pengantar Psikologi Umum, Edisi Revisi, (Yogyakarta: Andi Offset, 1989), h.
99.
14

secara berbeda-beda melalui panca inderanya masing-masing

berdasarkan dari pengalaman dan pengetahuan yang telah

diperoleh sebelumnya, lalu secara sadar timbul lah perhatian yang

dapat membentuk persepsi berbeda-beda pada setiap individu.

b. Proses Pembentukan Persepsi

Proses pembentukan persepsi dapat digambarkan dalam

skema berikut ini:

Objek dan peristiwa di Berupa energi


Alat indera (1)
dunia nyata informasi

Diolah dengan
Sinyal ke (2) Otak (3) peristiwa di
otak yang
relevan

Pengalaman
perseptual (4)

(Gambar 2.1: Peroses Pembentukan Persepsi)12

1) Proses penerimaan rangsangan

Proses pertama dalam membentuk persepsi adalah

penerimaan rangsangan data dari berbagai sumber. Sumber-

sumber ini didapat oleh individu melalui panca indera yang

Zikri Neni Iska, Psikologi Pengantar Pemahaman Diri dan Lingkungan, (Jakarta: Kiki
12

Brother’s, 2006), cet. I, h. 70.


15

dimiliki dan akan diberikan respon sesuai dengan penilaian dan

pendirian arti terhadap rangsangan ini.

2) Proses menyeleksi rangsangan

Dengan banyaknya rangsangan dapat beragam yang

masuk dan diterima, maka proses kedua adalah proses

penyeleksian terhadap rangsangan-rangsangan yang diterima.

Hal ini terjadi karena tidak memungkinkan untuk

memperhatikan keseluruhan rangsangan yang datang dan

diterima.

3) Proses pengorganisasian

Setelah menyeleksi maka dilanjutkan dengan proses

penyusunan data atau rangsangan yang telah diterima ke dalam

suatu bentuk.

4) Proses interpretasi

Setelah data atau rangsangan diterima dan disusun, proses

selanjutnya adalah individu menafsirkan data yang diterima

dengan berbagai cara. Dikatakan bahwa telah terjadi persepsi

setelah rangsangan atau data tadi ditafsirkan. Persepsi pada

prinsipnya adalah memberikan arti kepada berbagai data, dan

ada beberapa persepsi yang dapat mempengaruhi penafsiran.

c. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Persepsi

Menurut Bimo Walgito, faktor-faktor yang berperan dalam

persepsi dapat dikemukakan beberapa faktor, yaitu:


16

a. Objek yang dipersepsi Objek

Menimbulkan stimulus yang mengenai alat indera atau

reseptor. Stimulus dapat datang dari luar individu yang

mempersepsi, tetapi juga dapat datang dari dalam diri individu

yang bersangkutan yang langsung mengenai syaraf penerima

yang bekerja sebagai reseptor.

b. Alat indera, syaraf dan susunan syaraf

Alat indera atau reseptor merupakan alat untuk menerima

stimulus, di samping itu juga harus ada syaraf sensoris sebagai

alat untuk meneruskan stimulus yang diterima reseptor ke

pusat susunan syaraf, yaitu otak sebagai pusat kesadaran.

Sebagai alat untuk mengadakan respon diperlukan motoris

yang dapat membentuk persepsi seseorang.

c. Perhatian

Untuk menyadari atau dalam mengadakan persepsi

diperlukan adanya perhatian, yaitu merupakan langkah utama

sebagai suatu persiapan dalam rangka mengadakan persepsi.

Perhatian merupakan pemusatan atau konsentrasi dari seluruh

aktivitas individu yang ditujukan kepada sesuatu sekumpulan

objek.13

13
Opcit, h. 101.
17

Menurut Jalaluddin Rakhmat, faktor-faktor yang menentukan

persepsi dibagi menjadi dua yaitu : faktor fungsional dan faktor

struktural.

a. Faktor Fungsional

Faktor fungsional adalah faktor yang berasal dari

kebutuhan, pengalaman masa lalu dan hal-hal lain yang

termasuk apa yang kita sebut sebagai faktor-faktor personal.

Faktor fungsional yang menentukan persepsi adalah obyek-

obyek yang memenuhi tujuan individu yang melakukan

persepsi. Yang menentukan persepsi bukan bentuk atau jenis

stimuli tetapi karakteristik orang yang memberikan respon

pada stimuli tersebut.

b. Faktor Struktural

Faktor struktural adalah faktor-faktor yang berasal semata-

mata dari sifat stimulus fisik terhadap efek-efek saraf yang

ditimbulkan pada sistem saraf individu. Faktor-faktor

struktural yang menentukan persepsi menurut teori Gestalt bila

kita ingin memahami suatu peristiwa kita tidak dapat meneliti

faktor-faktor yang terpisah tetapi memandangnya dalam

hubungan keseluruhan.14

Faktor-faktor tersebut menjadikan persepsi pada setiap

individu berbeda antara satu sama lain dan dapat berpengaruh pada

14
Loc cit, h. 69.
18

individu dalam mempersepsi suatu objek, atau stimulus meskipun

objek tersebut sama. Penulis menyimpulkan bahwa persepsi

seseorang atau kelompok dapat jauh berbeda dengan persepsi orang

atau kelompok lain sekalipun situasinya sama. Perbedaan persepsi

dapat ditelusuri dengan adanya perbedaan-perbedaan individu,

perbedaan-perbedaan dalam karakteristik, perbedaan dalam

motivasi atau perbedaan dalam sikap. Pada dasarnya proses

terbentuknya persepsi ini terjadi dalam diri seseorang, namun

persepsi juga dipengaruhi oleh pengalaman, proses belajar, dan

pengetahuannya.

d. Prinsip-Prinsip dalam Persepsi

Prinsip-prinsip dasar persepsi seperti dikemukakan oleh

Slameto adalah sebagai berikut:

1) Persepsi itu relatif bukannnya absolut Individu bukanlah

instrument ilmiah yang mampu menyerap segala sesuatu persis

seperti keadaan sebenarnya. Dalam hubungannnya dengan

kerelatifan persepsi ini, dampak pertama dari suatu perubahan

rangsangan dirasakan lebih besar daripada rangsangan yang

datang kemudian.

2) Persepsi itu selektif Individu hanya memperhatikan beberapa

rangsangan yang ada disekitarnya pada saat-saat tertentu. Ini

berarti bahwa rangsangan yang diterima akan tergantung pada

apa yang pernah ia pelajari, apa yang pada suatu saat menarik
19

perhatiaanya, dan kearah mana persepsi itu mempunyai

kecenderungan. Ini berarti juga bahwa ada keterbatasan dalam

kemampuan seseorang untuk menerima rangsangan.

3) Persepsi itu mempunyai tatanan Individu menerima rangsangan

tidak dengan cara sembarangan, ia akan menerimanya dalam

bentuk hubungan-hubungan atau kelompok-kelompok. Jika

rangsangan yang datang tidak lengkap, ia akan melengkapinya

sendiri sehingga hubungan itu menjadi jelas.

4) Persepsi dipengaruhi oleh harapan dan kesiapan Harapan dan

kesiapan penerima rangsangan akan menentukan rangsangan

mana yang akan dipilih untuk diterima, selanjutnya bagaimana

rangsangan yang dipilih itu akan ditata dan demikian pula

bagaimana rangsangan tersebut akan di interpretasi.15

Persepsi seseorang atau kelompok dapat jauh berbeda dengan

persepsi orang atau kelompok lain sekalipun situasinya sama.

Persepsi antar seseorang dengan orang lain bisa tidak sama

meskipun situasi yang dihadapi sama. Perbedaan persepsi dari

masing-masing orang merupakan hal yang wajar, karena manusia

adalah makhluk yang unik, yang memiliki sifat, kepribadian,

pengalaman, serta kemampuan berfikir yang berbedabeda.

15
Loc cit, h. 103.
20

e. Sifat Persepsi

Persepsi terjadi dalam bentuk individu yang mempersepsi,

bukan di dalam objek, dan selalu merupakan pengetahuan tentang

penampakan. Maka apa yang mudah bagi seseorang boleh jadi

tidak mudah bagi orang lain, atau apa yang jelas bagi orang lain

mungkin terasa membingungkan bagi seseorang. Dalam konteks

inilah seseorang perlu memahami tataran intra pribadi dari

komunikasi antarpribadi dengan melihat lebih jauh sifat-sifat

persepsi.

1) persepsi adalah pengalaman. Untuk mengartikan makna dari

seseorang, objek, atau peristiwa, seseorang harus memiliki

dasar/basis untuk melakukan interpretasi.

2) persepsi adalah selektif. Ketika mempresepsikan sesuatu,

seseorang cenderung memperhatikan hanya bagian-bagian

tertentu dari suatu objek atau orang.

3) persepsi adalah penyimpulan. Sifat ini saling mengisi dengan

sifat kedua. Pada sifat kedua persepsi adalah selektif, karena

keterbatasan kapasitas otak, maka seseorang hanya dapat

mempersepsi sebagai karakteristik dari objek.

4) persepsi tidak akurat. Setiap persepsi yang seseorang lakukan

akan mengandung kesalahan dalam kadar tertentu.

5) persepsi adalah evaluative. Persepsi tidak akan pernah objektif,

karena seseorang melakukan interpretasi berdasarkan


21

pengalaman dan merefleksi sikap, nilai, dan keyakinan pribadi

yang digunakan untuk memberi makna pada objek persepsi.16

Hal ini dapat seseorang telusui dari pengalaman seseorang itu

sendiri. Seseorang lebih cenderung untuk mengingat hal-hal yang

memiliki nilai tertentu bagi dirinya, dan hal-hal yang sangat (baik

maupun buruk) yang dapat diingat dengan baik. Selebihnya hal-hal

yang netral dan “biasa saja” cenderung sering dilupakan atau tidak

bisa diingat dengan baik (kabur). Jadi, ketika pengalaman mendasari

persepsi yang dilakukan, maka tidak dapat dihindari terjadinya proses

evaluasi.

2. Hakikat Peserta Didik

Peserta didik merupakan bagian dalam sistem pendidikan,

peserta didik adalah objek atau bahan mentah dalam proses

transformasi pendidikan. Tanpa adanya peserta didik keberadaan

sistem pendidikan tidak akan berjalan, karena kedua faktor antara

pendidik dan peserta didik merupakan komponen paling utama dalam

suatu sistem pendidikan.

Dalam Pasal 1 ayat 4 UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem

Pendidikan Nasional, menyebutkan peserta didik adalah anggota

masyarakat yang berusaha mengembangkan potensi diri melalui proses

pembelajaran yang tersedia pada jalur, jenjang, dan jenis pendidikan

16
Elis Listiana, 5 Sifat Persepsi,
https://www.kompasiana.com/elistian/54f7650ca33311a8368b471c/5-sifat-persepsi, (Diakses Pada
Rabu 23 Oktober 2019).
22

tertentu.17 Secara bahasa peserta didik adalah orang yang sedang

berada pada fase pertumbuhan dan perkembangan baik secara fisik

maupun psikis. Pertumbuhan dan perkembangan merupakan suatu ciri

dari seorang peserta didik yang perlu bimbingan dari seorang pendidik.

Pertumbuhan yang menyangkut fisik, dan perkembangan menyangkut

psikis.

Menurut Oemar Hamalik, peserta didik sebagai suatu komponen

masukan dalam sistem pendidikan, yang selanjutnya diproses dalam

proses pendidikan, sehingga menjadi manusia yang berkualitas sesuai

dengan tujuan pendidikan Nasional.18

Menurut Abu Ahmadi peserta didik adalah sosok manusia

sebagai individu/pribadi (manusia seutuhnya). Individu di artikan

"orang seorang tidak tergantung dari orang lain, dalam arti benar-benar

seorang pribadi yang menentukan diri sendiri dan tidak dipaksa dari

luar, mempunyai sifat-sifat dan keinginan sendiri".19

Menurut Hasbullah, berpendapat bahwa siswa sebagai peserta

didik merupakan salah satu input yang ikut menentukan keberhasilan

proses pendidikan.20 Tanpa adanya peserta didik, sesungguhnya tidak

akan terjadi proses pengajaran. Sebabnya ialah karena peserta didiklah

yang membutuhkan pengajaran dan bukan guru, guru hanya berusaha

memenuhi kebutuhan yang ada pada peserta didik.

17
Undang-Undang RI Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional.
18
Oemar Hamalik, Kurikulum dan Pembelajaran, (Jakarta: Bumi Aksara, 2017), h. 7.
19
Tim Dosen Administrasi Pendidikan UPI, Manajemen Pendidikan, (Bandung: Alfabeta, 2009),
h. 205.
20
Hasbullah, Otonomi Pendidikan, (Jakarta: PT Rajawali Pers, 2010), h. 121.
23

Abdul Mujib mengatakan berpijak pada paradigma “belajar

sepanjang masa”. Maka istilah yang lebih tepat untuk menyebut

individu yang menuntut ilmu adalah peserta didik”. Lebih lanjut Abdul

Mujib mengatakan peserta didik cakupannya sangat luas, tidak hanya

melibatkan anak-anak tetapi mencakup orang dewasa. Sementara

istilah anak didik hanya mengkhususkan bagi individu yang berusia

kanak-kanak. Penyebutakn peserta didik mengisyaratkan tidak hanya

dalam pendidikan formal seperti sekolah, madrasah dan sebagainya

tetapi penyebutan peserta didik dapat mencakup pendidikan non

formal seperti pendidikan di masyarakat, majlis taklim atau lembaga-

lembaga kemasyarakattan lainnya.21

Sedangkan menurut Toto Suharto, peserta didik adalah makhluk

Allah yang terdiri dari aspek jasmani dan rohani yang belum tercapai

taraf kematangan, baik fisik, mental, intelektual, maupun psikologi.

Oleh karena itu ia senantiasa memerlukan bantuan, bimbingan dan

arahan pendidik agar dapat mengembangkan potensinya secara optimal

dan membimbingnya menuju kedewasaan.22

Berdasarkan pengertian menurut beberapa para ahli diatas maka

dapat disimpulkan bahwa peserta didik adalah manusia berjenis

kelamin laki-laki dan perempuan baik anak-anak maupun orang

dewasa yang sedang mengalami fase perkembangan baik secara fisik

atau psikis. Yang mendapatkan pelayanan pendidikan sesuai dengan

21
Abdul Mujib, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta : Kencana, 2008), cet 2, h. 103.
22
Toto Suharto, Filsafat Pendidikan Islam, (Yogyakarta : Ar Ruzz, 2006), h. 123.
24

bakat, minat, dan kemampuannya masing-masing agar tumbuh dan

berkembang dengan baik serta mampu mempunyai kepuasan dalam

menerima pelajaran yang diberikan. Proses ini dilakukan dengan cara

dididik, dibina dan dilatih untuk menjadi manusia yang berkualitas

sesuai dengan tujuan Pendidikan Nasional.

3. Hakikat Gaya Mengajar Guru

Gaya mengajar adalah suatu cara guru untuk mempermudah

bagi siswa dalam rangka menerima materi pelajaran yang

disamapaikan, sekaligus sebagai alat untuk mengatasi kebosanan siswa

dan meningkatkan minat belajar siswa dalam menerima pelajaran.

Mengajar pada hakikatnya bermaksud mengantarkan siswa

mencapai tujuan yang telah direncanakan sebelumnya. Dalam praktek,

perilaku mengajar yang dipertunjukkan guru sangat beraneka ragam,

meskipun maksudnya sama. Aneka ragam perilaku guru mengajar ini

bila ditelusuri akan diperoleh gambaran tentang pola umum interaksi

antara guru, bahan pelajaran dan siswa.

Gaya mengajar adalah ciri-ciri kebiasaan, kesukaan yang

penting hubungannya dengan murid, bahkan gaya mengajar lebih dari

suatu kebiasaan dan cara istimewa dari tingkah laku atau pembicaraan

guru atau dosen. Gaya mengajar guru mencerminkan bagaimana

pelaksanaan pengajaran guru.

Menurut Thoifuri, gaya mengajar adalah bentuk penampilan

guru saat mengajar, baik yang bersifat kurikuler maupun psikologis.


25

Gaya mengajar yang bersifat kurikuler adalah guru mengajar yang

disesuaikan dengan tujuan dan sifat mata pelajaran tertentu. Sedangkan

gaya mengajar yang bersifat psikologis adalah guru mengajar yang

disesuaikan dengan motivasi siswa, pengelolaan kelas dan evaluasi

hasil belajar.23

Menurut Uzer Usman, gaya mengajar adalah suatu kegiatan

guru dalam konteks proses interaksi belajar mengajar yang ditunjukkan

untuk mengatasi kebosanan murid sehingga dalam situasi belajar

mengajar murid senantiasa menunjukkan ketekuna, antusianisme serta

penuh partisipasi.24 Menurut Suparman, mengemukakan bahwa gaya

mengajar merupakan cara atau metode yang dipakai oleh guru ketika

sedang melakukan pengajaran.25

Menurut Grasha, gaya mengajar adalah model konseptual

tentang pengajaran dan pembelajaran dari guru untuk mengarahkan

pikiran dan tindakan siswa. Pengajaran yang baik merupakan kegiatan

mengembangkan, menyampaikan, membantu dalam pembentukan

makna belajar sehingga konsep pengajaran baik atau buruk dapat

membentuk persepsi siswa terhadap gaya mengajar guru. Gaya

mengajar berhubungan erat dengan suatu tingkah laku yang khas,

sehingga gaya mengajar guru dapat dipersepsikan oleh para siswa.26

23
Thoifuri, Menjadi Guru Inisiator, (Semarang: Rasial Media Group,2007), h. 81.
24
Moh. Uzer Usman, Menjadi Guru Profesional, (Bandung: PT.Remaja Rosdakarya, 2013), h. 84.
25
Ihjon, Jafar Ahiri, dan La O Muharram, “Pengaruh Gaya Mengajar Terhadap Motivasi dan
Partisipasi belajar Ekonomi”. Vol.1 No.1. Februari 2017. H, 57.
26
Ibid, h.57.
26

Menurut Muhammad Ali, gaya mengajar adalah gaya mengajar

yang dimiliki oleh seorang guru mencerminkan pada cara melaksakan

pengajaran, sesuai dengan pandanganya sendiri. Disamping itu,

landasan psikologis, terutama teori belajar yang dipegang serta

kurikulum yang dilaksanakan juga turut mewarnai gaya mengajar guru

yang bersangkutan.27

Dari beberapa pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa

gaya mengajar guru yaitu gaya mengajar yang dilakukan sebagai

bentuk penilaian baik itu melalui tingkah laku, sikap dan perbuatan

dalam menyampaikan bahan pelajaran kepada peserta didik. Gaya

mengajar ini ada dan dilakukan ketika sudah menjadi seorang guru.

Karena setiap gaya mengajar guru dibutuhkan dan sangat penting

untuk peserta didik, dan melalui gaya membuat para guru muncul

dihadapan peserta didik sebagai manusia yang terlihat unik.

a. Tujuan gaya mengajar

Gaya mengajar mempersentasikan bagaimana pelaksanaan

pengajaran guru untuk menunjukkan ketercapaian tujuan

pembelajaran yang dipengaruhi oleh pandangannya sendiri tentang

mengajar, pendekatan-pendekatan psikologi yang digunakan, serta

kurikulum yang diimplementasikan.

Guru yang mencoba untuk menemukan gaya mengajar yang

cocok untuk dapat membantu siswa belajar maka ditentukan tujuan

27
Muhammad Ali, Guru Dalam Proses Belajar Mengajar, (Bandung: Sinar Baru Algensindo,
2014), h. 57.
27

dari pembelajaran yang ingin dicapai tersebut. Bila telah

ditentukan tujuan yang hendak akan dicapai selanjutnya penerapan

kurikulum dan psikologis dalam pengajaran yang dilaksanakan.

Penerapan kurikulum berkaitan dengan bahan yang akan

diajaarkan, peran guru, peranan siswa, sumber-sumber belajar dan

proses dalam pengajaran. Sedangkan psikologis berkenaan dengan

teori belajar yang dipegang, motivasi, pengelolaan kelas dan

evaluasi hasil belajar.

Adapun tujuan macam-macam gaya mengajar yaitu:

1) Meningkatkan dan memelihara perhatian siswa terhadap

kesesuaian proses belajar mengajar.

2) Memberikan kesempatan kemungkinan berfungsinya motivasi.

3) Membentuk sikap positif terhadap guru dan sekolah.

4) Memberikan pilihan dan fasilitas belajar individual.

5) Mendorong anak didik untuk belajar.28

b. Macam-macam gaya mengajar

Dalam buku guru dalam proses belajar mengajar karangan

Muhammad Ali bahwa gaya mengajar guru itu dibedakan menjadi

empat macam yaitu gaya mengajar kelasik, gaya mengajar

teknologis, gaya mengajar personalisasi, dan gaya mengajar

interaksional.

1) Gaya Mengajar Klasik

28
Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta: PT. Rineka Cipta,
2006), h. 161-165.
28

Proses pengajaran dengan gaya klasik berupaya untuk

memelihara dan menyampaikan nilai-nilai lama dari generasi

terdahulu ke generasi berikutnya. Isi pelajaran berupa sejumlah

informasi dan ide yang paling populer dan dipilih dari dunia

yang diketahui siswa. Oleh karenanya isi pelajaran bersifat

objektif, jelas, dan diorganisasikan secara sistematis logis.

Proses penyampaian bahan tidak didasarkan atas minat siswa,

melainkan pada ututan tertentu. Peran guru di sini sangat

dominan karena guru harus menyampaikan bahan. Oleh

karenanya guru harus ahli tentang pelajaran yang bersitar pasif

yakni siswa diberi pelajaran.

Menurut Thoifuri, ciri-ciri gaya mengajar klasik yaitu:

a) Bahan belajar, berupa: sejumlah informasi dan ide

yang sudah populer dan diketahui siswa, bersifat

obyektif, jelas, sistematis, dan logis.

b) Proses penyampaian materi: menyampaikan nila-nilai

lama dari generasi terdahulu ke generasi berikutna

yang bersifat memelihara, tidak didasarkan pada

minat siswa hanya didasarkan urutan tertentu.

c) Peran siswa: pasif, hanya diberi pelajaran untuk

didengarkan.
29

d) Peran guru: dominan, hanya menyampaikan bahan

ajar, otoriter, namun ia benar-benar ahli.29

2) Gaya mengajar teknologis

Fokus gaya mengajar ini pada kompetensi siswa secara

individual. Bahan pelajaran disesuaikan dengan tingkat

kesiapan anak. Peranan isi pelajaran adalah dominan. Oleh

karena itu bahan disusun oleh ahlinya masing-masing. Bahan

itu bertalian dengan data objektif dan keterampilan yang dapat

menuntut kompetensi vokasional siswa. Peranan siswa disini

adalah belajar dengan mengunakan perangkat atau media.

Dengan hanya merespons apa yang diajukan kepadanya

melalui perangkat itu, siswa dapat mempelajari apa yang dapat

bermanfaat bagi dirinya dalam kehidupan. Peranan guru hanya

sebagai pemandu (guide), pengarah (director), atau pemberi

kemudahan (facilitator) dalam belajar; karena pelajaran sudah

diprogram sedemikian rupa dalam perangkat, baik lunak

(software) maupun keras (hardware).

Menurut Thoifuri, gaya mengajar teknologis

mensyaratkan guru untuk berpegang pada media yang tersedia.

Guru mengajar dengan memperhatikan kesiapan siswa dan

selalu memberikan rangsangan pada anak didiknya untuk

mempu menjawab persoalan.

Gaya Mengajar Guru, http://etzawijayanti.blogspot.com/2014/07/gaya-mengajar-guru_25.html?


29

m=1, (Diakses pada Kamis 24 Oktober 2019).


30

Kebebasan siswa untuk memilih mata pelajaran dan

diperkenankan menggunakan seperangkat media yang ada

maka bukan akan mengurangi peran guru, melainkan guru

hendaknya terus memantau perkembangan anak belajar

sehingga hasil belajar secara maksimal.

Berikut ciri-ciri gaya mengajar teknologis menurut

Thoifuri:

a) Bahan pelajaran, terprogram sedemikian rupa dalam

perangkat lunak (software) dan keras (hardware)

yang ditekankan pada kompetensi siswa secara

individual, disusun oleh ahlinya masing-masing,

materi ajar terkait dengan data obyektif dan

keterampilan siswa untuk menunjang kompetensinya.

b) Peran siswa: mempelajari apa yang dapat

memberikan manfaat pada dirinya, dan belajar

dengan menggunakanmedia secukupnya, merespon

apa yang diajukan kepadanya dengan bantuan media.

c) Peran guru: pemandu (membimbing siswa belajar),

pangarah (memberikan petunjuk pada siswa dalam

belajar), fasilitator (memberi kemudahan pada siswa

dalam belajar).
31

3) Gaya mengajar personalisasi

Pengajaran personalisasi dilakukan berdasarkan atas

minat, pengalaman dan pola perkembangan mental siswa.

Dominasi pengajaran ada di tangan siswa. Dalam hal ini, siswa

dipandang sebagai suatu pribadi. Perkembangan emosional dan

penyesuaian diri dalam lingkungan sosial merupakan sesuatu

yang vital, sebagaiman aperkembangan kecerdasannya. Peran

guru adalah menentukan dan membentuk perkembangan itu

melalui pengalaman belajar. Oleh karena itu guru harus

mempunyai kemampuan dalam mengasuh, ahli dalam psikologi

dan metodologi, serta bertindak sebagai nara sumber. Adapun

bahan pelajaran disusun dan munul berdasarkan atas minat dan

kebutuhan siswa secara individual.

Menurut Thoifuri, ciri-ciri gaya mengajar personalisasi

yaitu:

a) Bahan pelajaran: disusun secara situasional sesuai

dengan minat dan kebutuhan siswa secara individual

b) Proses penyampaian materi: menyampaikan sesuai

dengan perkembangan mental, emosional, dan

kecerdasan siswa.

c) Peran siswa: dominan dan dipandang sebagai pribadi.

d) Peran guru: membantu menuntut perkembangan

siswa melalui pengalaman belajar, menjadi psikolog,


32

menguasai metode pembelajaran dan sebagai

narasumber.

4) Gaya mengajar interaksional

Peranan guru dan siswa disini sama-sama dominan. Guru

dan siswa berupaya untuk memodifikasi berbagai ide atau ilmu

pengetahuan yang dipelajari untuk mencari bentuk baru

berdasarkan kajian yang bersifat radikal. Guru dalam hal ini

meniptakan iklim saling ketergantungan dan timbulnya dialog

antara siswa. Siswa belajar melalui hubungan dialogis. Dia

mengemukakan pandangannnya tentang realita, juga

mendengarkan pandangan siswa lain. Dengan demikian dapat

ditemukan pandangan baru hasil pertukaran pikiran tentang apa

yang dipelajari. Adapun isi pelajaran difokuskan kepad

masalah-masalah yang berkenaan dengan sosio-kultural

terutama yang bersifat kontemporer.30

Berdasarkan macam-macam gaya mengajar yang

disampaikan diatas dapat dijelaskan bahwa gaya mengajar yang

dilakukan oleh setiap guru pasti berbeda-beda sesuai dengan

kebiasaan dan cara mereka dalam mengajar. Namun setiap guru

pada prakteknya tidak hanya menunjukan satu macam gaya dalam

proses pembelajaran. Menurut Ali dan Thoifuri gaya mengajar guru

dapat dibedakan menjadi 4 macam, yaitu gaya mengajar klasik,

teknologis, personalisasi, dan interaksonal. Jika guru yang


30
Opcit, h. 60.
33

memahami kemampuannya dalam mengajar serta memahami

kebutuhan peserta diidiknya maka guru akan dengan mudah

melakukan variasi-variasi dalam mengajar.

c. Karakteristik Gaya Mengajar

Dalam mengajar seorang guru mempunyai penampilan yang

berbedabeda, berikut ini adalah karakteristik guru dalam mengajar

yaitu dibagi menjadi dua:

1) Karakteristik gaya mengajar guru yang positif, adapun

karektristik gaya mengajar guru yang positif terdiri dari 10

karakter, yaitu :

a) Menguasai materi pelajaran secara mendalam,

b) Mempunyai wawasan luas,

c) Komunikatif,

d) Dialogis,

e) Menggabungkan teori dan praktik,

f) Bertahap,

g) Mempunyai variasi pendekatan,

h) Tidak memalingkan materi pelajaran,

i) Tidak terlalau menekan dan memaksa,

j) Humoris, tapi serius.

2) Karakteristik gaya mengajar guru yang negatife, adapun

karektristik gaya mengajar guru yang negatife terdiri dari 11

karakter, yaitu:
34

a) Duduk diatas meja ketika mengajar,

b) Mengajar sambil merokok,

c) Mengajar sambil main HP,

d) Tidur sewaktu mengajar,

e) Menganggap diri paling pandai,

f) Mengajar secara monoton,

g) Sering bolos mengajar,

h) Tidak disiplin,

i) Berpakaian tidak rapi,

j) Membiarkan murid saling menyontek,

k) Suka memberi PR tanpa mengoreksi.31

Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa guru ialah sosok

manusia yang menjadi orang kedua bagi siswa. Guru merupakan

tempat mencari ilmu, tempat mencurahkan semua masalah untuk

dipecahkan sehingga gaya mengajar guru sangat menentukan

keberhasilan siswa. Jadi guru hendaknya tidak mendominasikan

gaya mengajar yang berupa klasik, melainkan teknologis,

personalisasi dan interaksional.

4. Hakikat Pembelajaran PPKn

a. Pengertian Pembelajaran

31
Macam-macam Gaya Mengajar.
http://sc.syekhnurjati.ac.id/esscamp/risetmhs/BAB21413113167.pdf, (Diakses pada Kamis 24
Oktober 2019).
35

Pembelajaran adalah proses pemerolehan maklumat dan

pengetahuan, penguasaan kemahiran dan tabiat serta pembentukan

sikap dan kepercayaan. Pembelajaran merupakan proses

komunikasi dua arah, mengajar dilakukan oleh pihak guru sebagai

pendidik, sedangkan belajar dilakukan oleh peserta didik atau

murid. Pembelajaran atau mengajar upaya guru untuk mengubah

tingkah laku siswa. Hal ini disebabkan karena pembelajaran adalah

upaya guru untuk siswa supaya ingin belajar. Sedangkan belajar

adalah perubahan tingkah laku siswa. Pengertian tersebut

menunjukkan bahwa mengajar bukan upaya guru untuk

menyampaikan bahan, tetapi bagaimana siswa dapat mempelajari

bahan tersebut sesuai dengan tujuan.

Dalam UU No. 2 Tahun 2003 tentang Sisdiknas Pasal 1 ayat

20, pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dan sumber

belajar pada suatu lingkungan belajar. 32 Pembelajaran adalah suatu

proses dimana lingkungan seseorang secara disengaja dikelola

untuk memungkinkan ia turut serta dalam langkah tertentu dalam

kondisi-kondisi khusus untuk menghasilkan respon terhadap situasi

tertentu.

Menurut Lefrancios, pembelajaran (instruction) merupakan

persiapan kejadian-kejadian eksternal dalam suatu situasi belajar

dalam rangka memudahkan pebelajar belajar, menyimpan

32
Undang-Undang RI Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional.
36

(kekuatan mengingat informasi), atau mentransfer pengetahuan dan

keterampilan.33

Menurut Yusufhadi Miarso, pembelajaran adalah suatu usaha

yang disengaja, bertujuan, dan terkendali agar orang lain belajar

atau terjadi perubahan yang relatif menetap pada diri orang lain.

Usaha tersebut dapat dilakukan oleh seorang atau sekelompok

orang yang memiliki kemampuan atau kompetensi dalam

merancang dan atau mengembangkan sumber belajar yang

diperlukan. Dapat pula dikatakan bahwa pembelajaran adalah

usaha yang dilakukan oleh pendidik atau orang dewasa lainnya

untuk membuat pembelajaran dapat belajar dan mencapai hasil

belajar yang maksimal.34

Menurut Smith dan Ragan, menyatakan bahwa pembelajaran

adalah desain dan pengembangan penyajian informasi dan

aktivitas-aktivitas yang diarahkan pada hasil belajar tertentu.35

Menurut Oemar Hamalik, pembelajaran adalah suatu

kombinasi yang tersusun meliputi unsur-unsur manusiawi,

material, fasilitas, pelengkapan, dan prosedur yang saling

mempengaruhi untuk mencapai tujuan pembelajaran. Manusia

terlibat dalam sistem pengajaran terdiri dari siswa, guru, dan

tenaga lainnya, misalnya tenaga laboraturium. Material, meliputi

33
Martinis, Strategi dan Metode dalam Model Pembelajaran, (Jakarta: Referensi GP Press Group,
2013), h.15.
34
Ibid, h. 15.
35
Ibid, h. 16.
37

buku-buku, papan tulis, dan kapur, fotografi, slide dan film, audio

dan video tape. Fasilitas dan perlengkapan, terdiri dari ruang kelas,

perlengkapan audio visual, juga komputer. Prosedur, meliputi

jadwal dan metode penyampaian informasi, praktik, belajar, ujian

dan sebagainya.36

Seterusnya menurut Trianto, pembelajaran merupakan aspek

kegiatan manusia yang kompleks yang tidak sepenuhnya dapat

dijelaskan. Pembelajaran secara simpel dapat diartikan sebagai

produk interaksi berkelanjutan antara pengembangan dan

pengalaman hidup. Pembelajaran dalam makna kompleks adalah

usaha sadar diri seorang guru untuk membelajarkan siswanya

“mengarahkan interaksi siswa dengan sumber lainnya” dalam

rangka mencapai tujuan yang diharapkan.37

Uraian diatas tampaklah bahwa pembelajaran bukan menitik

beratkan pada “apa yang dipelajari”, melainkan “bagaimana

membuat pelajar mengalami proses belajar”, yaitu cara-cara yang

dilakukan untuk mencapai tujuan yang berkaitan dengan cara

pengorganisasian materi, cara penyampaian pelajaran, dan cara

mengelola pembelajaran.

Dalam penggunaan sehari-hari, istilah pembelajaran sering

kali disamakan dengan istilah pengajaran, padahal keduanya

memiliki asal kata yang berbeda. Pembelajaran yang berasal dari

36
Oemar Hamalik, Kurikulum dan Pembelajaran, (Jakarta: Bumi Aksara, 2017), h. 57.
37
Muhammad, D Dasopang. “Belajar Dan Pembelajaran”. Vol.03 No.2. Desember 2017. H. 338.
38

kata dasar “belajar” sedangkan pengajaran berasal dari kata dasar

“mengajar”. Dengan demikian istilah pembelajaran lebih berfokus

pada proses belajar yang terjadi pada diri pelajar, sedangkan istilah

pengajar lebih berorientasi pada proses mengajar yang dilakukan

oleh pembelajar.

Dengan demikian penulis menyimpulkan bahwa

pembelajaran merupakan proses interaksi antara guru dengan

peserta didik yang dilakukan secara sengaja, bertujuan, dan

terkendali dengan memberikan arahan atau bimbingan untuk

mencapai tujuan penting dalam pendidikan.

b. Ciri-ciri pembelajaran

Sugandi, dkk, mengatakan bahwa ciri-ciri pembelajaran

dibagi menjadi beberapa diantaranya:

1) Pembelajaran dilakukan secara sadar dan direncanakan secara

sistematis.

2) Pembelajaran dapat menumbuhkan perhatian dan motivasi

siswa dalam belajar.

3) Pembelajaran dapat menyediakan bahan belajar yang menarik

dan menantang bagi siswa.

4) Pembelajaran dapat menggunakan alat bantu belajar yang tepat

dan menarik.

5) Pembelajaran dapat menciptakan suasana belajar yang aman

dan menyenangkan bagi siswa.


39

6) Pembelajaran dapat membuat siswa siap menerima

pembelajaran baik secara fisik maupun psikologis.38

c. Prinsip-prinsip pembelajaran

Dalam bukunya Sugandi, dkk prinsip-prinsip pembelajaran

dibagi menjadi beberapa diantaranya sebagai berikut:

1. Kesiapan Belajar

Faktor kesiapan baik fisik maupun psikologis merupakan

kondisi awal suatu kegiatan belajar. Kondisi fisik dan

psikologis ini biasanya sudah terjadi pada diri siswa sebelum ia

masuk kelas. Oleh karena itu, guru tidak dapat terlalu banyak

berbuat. Namun, guru diharapkan dapat mengurangi akibat

dari kondisi tersebut dengan berbagai upaya pada saat

membelajarkan siswa.

2. Perhatian

Perhatian adalah pemusatan tenaga psikis tertuju pada

suatu obyek. Belajar sebagai suatu aktifitas yang kompleks

membutuhkan perhatian dari siswa yang belajar. Oleh karena

itu, guru perlu mengetahui barbagai kiat untuk menarik

perhatian siswa pada saat proses pembelajaran sedang

berlangsung.

3. Motivasi

Motif adalah kekuatan yang terdapat dalam diri seseorang

yang mendorong orang tersebut melakukan kegiatan tertentu


38
Achmad Sugandi, Teori Pembelajaran, (Bandung : PT. Remaja Rosdakarya, 2000), h. 25.
40

untuk mencapai tujuan. Motivasi adalah motif yang sudah

menjadi aktif, saat orang melakukan aktifitas. Motivasi dapat

menjadi aktif dan tidak aktif. Jika tidak aktif, maka siswa tidak

bersemangat belajar. Dalam hal seperti ini, guru harus dapat

memotivasi siswa agar siswa dapat mencapai tujuan belajar

dengan baik.

4. Keaktifan Siswa

Kegiatan belajar dilakukan oleh siswa sehingga siswa

harus aktif. Dengan bantuan guru, siswa harus mampu

mencari, menemukan dan menggunakan pengetahuan yang

dimilikinya.

5. Mengalami Sendiri

Prinsip pengalaman ini sangat penting dalam belajar dan

erat kaitannya dengan prinsip keaktifan. Siswa yang belajar

dengan melakukan sendiri, akan memberikan hasil belajar

yang lebih cepat dan pemahaman yang lebih mendalam.

6. Pengulangan

Untuk mempelajari materi sampai pada taraf insight, siswa

perlu membaca, berfikir, mengingat, dan latihan. Dengan

latihan berarti siswa mengulang-ulang materi yang dipelajari

sehingga materi tersebut mudah diingat. Guru dapat

mendorong siswa melakukan pengulangan, misalnya dengan


41

memberikan pekerjaan rumah, membuat laporan dan

mengadakan ulangan harian.

7. Materi Pelajaran Yang Menantang

Keberhasilan belajar sangat dipengaruhi oleh rasa ingin

tahu. Dengan sikap seperti ini motivasi anak akan meningkat.

Rasa ingin tahu timbul saat guru memberikan pelajaran yang

bersifat menantang atau problematis. Dengan pemberian

materi yang problematis, akan membuat anak aktif belajar.

8. Balikan Dan Penguatan

Balikan atau feedback adalah masukan penting bagi siswa

maupun bagi guru. Dengan balikan, siswa dapat mengetahui

sejauh mana kemmpuannya dalam suatu hal, dimana letak

kekuatan dan kelemahannya. Balikan juga berharga bagi guru

untuk menentukan perlakuan selanjutnya dalam pembelajaran.

Penguatan atau reinforcement adalah suatu tindakan yang

menyenangkan dari guru kepada siswa yang telah berhasil

melakukan suatu perbuatan belajar. Dengan penguatan

diharapkan siswa mengulangi perbuatan baiknya tersebut.

9. Perbedaan Individual

Masing-masing siswa mempunyai karakteristik baik dari

segi fisik maupun psikis. Dengan adanya perbedaan ini, tentu

minat serta kemampuan belajar mereka tidak sama. Guru harus

memperhatikan siswa-siswa tertentu secara individual dan


42

memikirkan model pengajaran yang berbeda bagi anak didik

yang berbakat dengan yang kurang berbakat.39

Hal ini dapat disimpulkan bahwa proses pembelajaran

merupakan merupakan suatu proses yang melibatkan guru dengan

semua komponen pembelajaran mulai dari tujuan, bahan, metode

dan alat serta penilaian. Jadi proses pembelajaran merupakan suatu

sistem yang saling terkait antar komponennya di dalam mencapai

suatu tujuan yang telah ditetapkan.

d. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn)

Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan adalah

pendidikan yang mengingatkan akan pentingnya nilai-nilai hak dan

kewajiban suatu warga negara agar setiap hal yang dikerjakan

sesuai dengan tujuan dan cita-cita bangsa dan sesuai dengan apa

yang diharapkan. Pendidikan Pancasila termasuk Pendidikan Moral

Pancasila, dimasukkan dalam kurikulum sekolah, mulai dari

sekolah dasar sampai perguruan tinggi.

Dalam bahasa indonesia istilah “ Civic Education ” Menjadi

Pendidikan Kewarganegaraan dan menjadi pendidikan

kewarganegaraan, Menurut Mansoer pada hakikatnya pendidikan

kewarganegaraan itu merupakan hasil dan sistesis antara civic

education, democracy serta citizenship yang berdasarkan pada

39
Ibid, h. 27.
43

filsafat pancasila serta mengandung identitas Nasional Indonesia

serta materi muatan tentang bela Negara.40

PPKn adalah nama dari suatu nama pelajaran yang terdekat

dalam kurikulum pada sekolah. PPKn berusaha membina

perkembangan moral anak didik sesuai dengan nilai-nilai dalam

Pancasila, agar dapat mencapai perkembangan secara optimal dan

dapat mewujudkan dalam kehidupannya sehari-hari.

Secara yuridis istilah Pendidikan Pancasila dan

kewarganegaraan di Indonesia termuat di dalam Undang-undang

No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Pasal 37

ayat 2, undang-undang tersebut menyatakan bahwa di setiap jenis,

jalur, dan jenjang pendidikan wajib memuat Pendidikan Agama,

Pendidikan Kewarganegaraan, dan Bahasa. Dalam undang-undang

tersebut dijelaskan bahwa Pendidikan Kewarganegaraan adalah

upaya untuk membekali peserta didik dengan pengetahuan dan

kemampuan dasar berkenaan dengan hubungan antara warga

negara dengan negara serta Pendidikan Pendahuluan Bela Negara

(PPBN) agar menjadi warga negara yang dapat diandalkan oleh

Bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia.41

Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan pada hakikatnya

merupakan pendidikan yang mengarah pada terbentuknya warga

negara yang baik dan bertanggung jawab berdasarkan nilai-nilai


40
Erwin Muhammad, Pendidikan Kewarganegaraan Republik Indonesia, (Jakarta: PT. Refika
Aditama, 2010), h. 3.
41
Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
44

dan dasar negara pancasila atau dengan perkataan lain merupakan

pendidikan Pancasila dalam praktik.

Menurut Winataputra dan Budimansyah, Pendidikan

Kewarganegaraan (Civic Education) merupakan subjek

pembelajaran yang mengembangkan misi untuk membentuk

kepribadian bangsa, yakni sebagai upaya sadar dalam “nation and

character building”. Dalam konteks ini peran PKn bagi

keberlangsungan hidup bangsa dan bernegara sangat strategis.

Suatu negara demokratis pada akhirnya harus bersandar pada

pengetahuan, keterampilan, dan kebijakan dari warga negaranya

dan orang-orang yang mereka pilih untuk menduduki jabatan

publik.42 PKn bertujuan untuk mempersiapkan peserta didik untuk

menjadi warga negara yang baik (to be good and smart citizens)

yang memiliki komitmen yang kuat dalam mempertahankan

kebhinekaan di Indonesia dan mempertahankan Integrasi Nasional.

Menurut Somantri, Pendidikan Kewarganegaraan (PKn)

merupakan sebuah usaha yang dilakukan guna memberikan siswa

sebuah pengetahuan serta kemampuan dasar mengenai hubungan

mendasar antara warga negara dengan negara dan juga pendidikan

pendahuluan bela negara sebagai bentuk-bentuk usaha pembelaan

Winataputra & Budimansyah, PKn dalam Perspektif Internasional (Konteks, Teori, dan Profil
42

Pembelajaran), (Bandung : Widya Aksara Pers, 2012), h. 1.


45

negara sebagaimana diamanatkan di dalam UUD 1945 dan juga

Pancasila.43

Menurut Cholisin, Pendidikan Kewarganegaraan (PKn)

adalah aspek pendidikan politik yang fokus materinya adalah

peranan warga negara dalam kehidupan bernegara yang

kesemuanya itu diproses dalam rangka untuk membina peranan

tersebut sesuai dengan ketentuan Pancasila dan UUD 1945 agar

menjadi warga negara yang dapat diandalkan oleh bangsan dan

negara.44

Menurut Samsuri, pendidikan kewarganegaraan diartikan

sebagai penyiapan generasi muda (siswa) untuk menjadi warga

negara yang memiliki pengetahuan, kecakapan, dan nilai-nilai yang

diperlukan untuk berpartisipasi aktif dalam masyarakat.45

Menurut Zamroni, pengertian Pendidikan Kewarganegaraan

adalah “Pendidikan demokrasi yang bertujuan untuk

mempersiapkan warga masyarakat berpikir kritis dan bertindak

demokratis melalui aktivitas menanamkan kesadaran kepada

generasi baru, bahwa demokrasi adalah bentuk kehidupan

masyarakat yang paling menjamin hak-hak warga masyarakat”.46

43
Somantri, N, Menggagas Pembaharuan Pendidikan IPS, (Bandung : PT Remaja Rosdakarya,
2001), h. 154.
44
Cholisin, Materi Pokok Ilmu Kewarganegaraan- Pendidikan Kewarganegaraan, (Yogyakarta:
UNY Press, 2007), h. 7.
45
Samsuri, Pendidikan Karakter Warga Negara, (Yogyakarta: Diandra Pustaka Indonesia, 2011),
h. 28.
46
Zamroni, Pendidikan Demokrasi pada Masyarakat Multikultural, (Yogyakarta : Ombak, 2013),
h. 2.
46

Berdasarkan beberapa pendapat tersebut maka dapat

disimpulkan pengertian pendidikan kewarganegaraan adalah suatu

mata pelajaran yang merupakan suatu rangkaian proses untuk

mengarahkan peserta didik menjadi warga negara yang berkarakter

bangsa Indonesia, yang cerdas, terampil, dan bertanggung jawab

sehingga dapat berperan aktif dalam masyarakat sesuai ketentuan

Pancasila dan UUD 1945.

e. Fungsi PPKn adalah:

1) Melestarikan dan mengembangkan nilai moral pancasila secara

dinamis dan terbuka, yaitu nilai moral Pancasila yang

dikembangkan itu mampu menjawab tantangan perkembangan

yang terjadi dalam masyarakat tanpa kehilangan jati diri

sebagai bangsa Indonesia yang merdeka, bersatu dan berdaulat.

2) Mengembangkan dan membina siswa menuju manusai

Indonesia seutuhnya, yang sadar akan politik, hukum dan

konstitusi Negara Kesatuan Republik Indonesia.

3) Membina pemahaman kesadaran terhadap hubungan antara

warga negara dengan negara, antar warga negara dengan

sesama warga negara.

4) Membekali siswa dengan sikap dan perilaku yang berdasarkan

nilai-nilai moral Pancasila dan UUD 1945 dalam kehidupan

sehari-hari.
47

5) Mendorong generasi penerus untuk mengenal dan memahami

tentang cita-cita nasional serta tujuan negara.

6) Membuat generasi penerus cepat tanggap dalam membuat dan

mengambil keputusan-keputusan penting yang bertanggung

jawab baik untuk dalam penyelesaian masalah individu dan

masyarakat serta negara.

7) Mendorong agar generasi penerus dapat memberikan apresiasi

cita-cita nasional serta mengambil keputusan-keputusan yang

cerdas.

8) Sarana untuk menciptakan warga negara yang cerdas, terampil,

dan memiliki karakteristik setia terhadap bangsa dan negara

yang sesuai amanah Pancasila dan UUD 1945.47

Dengan demikian penulis menyimpulkan bahwa fungsi

pendidikan pancasila dan kewarganegaraan (PPKn) ialah program

pendidikan yang dapat membentuk karakter warga negara

Indonesia menjadi warga yang memiliki nilai dan moral yang

luhur, cerdas, terampil, dan setia kepada bangsa seperti yang

diamanatkan dalam Pancasila.

f. Tujuan PPKn adalah:

Tujuan pembelajaran PKn menurut Depdiknas ialah

bertujuan guna membentuk kompetensi sebagaimana berikut ini:


PPKn. https://ppkn.co.id/pendidikan-kewarganegaraan/#:~:text=juga%20%3A%20Fungsi
47

%20MPR-,Fungsi%20Pendidikan%20Kewarganegaraan,bermasyarakat%20berbangsa%20dan
%20juga%20bernegara.&text=Sarana%20untuk%20menciptakan%20warga%20negara,amanah
%20Pancasila%20dan%20UUD%201945. (Diakses 15 Oktober 2019)
48

1) Memiliki kemampuan berpikir secara kritis dan rasional serta

kreatif berkenaan mengenai isu tentang Kewarganegaraan

2) Berperanserta secara cerdas serta memiliki tanggung jawab

maupun berprilaku secara sadar dalam kegiatan bermasyarakat,

berbangsa dan bernegara

3) Agar dapat berkembang secara positif juga demokratis demi

membentuk individu yang berkarakter Pancasila dalam

kehidupan sehari-hari masyarakat Indonesia supaya tercapai

kehidupan berbangsa dan bernegara yang baik bersama-sama

dengan bangsa-bangsa lainnya

4) Berinteraksi dengan bangsa-bangsa lain dalam peraturan dunia

secara langsung dengan memanfaatkan teknologi informasi dan

komunikasi.48

Tujuan dalam Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

(PPKn) ialah untuk bisa menumbuhkan pengetahuan atau wawasan

serta juga kesadaran dalam bernegara, sikap dan juga perilaku yang

cinta tanah air dan bersendikan kebudayaan bangsa, wawasan

nusantara, serta juga ketahana nasional di dalam diri para tiap-tiap

calon penerus bangsa.

Berdasarkan penjelasan diatas maka dapat disimpulkan

bahwa tujuan pembelajaran PPKn untuk memberikan kemudahan

belajar bagi para peserta didik dalam menerapkan moral Pancasila

48
Henny, “Tujuan Pendidikan Kewarganegaraan menurut Para Ahli”.
https://guruppkn.com/tujuan-pendidikan-kewarganegaraan. (Diakses pada 15 Oktober 2020)
49

dan pengetahuan kewarganegaraan untuk melandasi tujuan

pendidikan nasional yang kemudian diwujudkan dalam sebuah

integritas pribadi dan prilaku sehari-hari.

B. Penelitian Terdahulu

Penelitian ini didasarkan oleh penelitian sabelumnya tentang gaya

mengajar guru diantaranya:

No Nama Penulis Judul Persamaan Perbedaan Hasil

1 Akhsanu Variasi Gaya Gaya Mingkatkan Berdasarkan hasil

Alfiannur Mengajar Guru IPS Mengajar Motivasi Belajar penelitian bahwa

Firdaus dalam Meningkatkan Guru Siswa Variasi gaya

Motivasi Belajar mengajar guru

Siswa Kelas X pada yang dilakukan

Mata Pelajaran guru IPS mata

Sejarah di SMA pelajaran Sejarah

Muhammadiyah 5 dapat

Karanggeneng meningkatkan

Lamongan. motivasi belajar

siswa. Dalam hal

ini motivasi yang

timbul dari siswa

adalah motivasi

intrinstik artinya

motivasi yang
50

timbul dari dalam

diri sendiri tanpa

adanya paksaan

dari faktor lain.

2 Mutmainah Pengaruh Persepsi Persepsi Kemampuan Adanya pengaruh

Siswa Tentang Guru Mengajar yang positif dan

Kemampuan Guru dan Motivasi signifikan antara

Mengajar dan Belajar Terhadap persepsi siswa

Motivasi Belajar Hasil Belajar IPS tentang

Terhadap Hasil Terpadu kemampuan guru

Belajar IPS Terpadu. dalam mengajar

dan motivasi

belajar terhadap

hasil belajar IPS

Terpadu pada

siswa kelas VIII

Mts Nurul Imam

Sekincau.

3 Riska Rahmalia Persepsi Peserta Persepsi Pelaksanaan Hasil penelitian

Didik Tentang Peserta Didik Pendidikan ini menunjukkan

Pelaksanaan Karakter (1) persepsi

Pendidikan Karakter peserta didik


51

(Studi kualitatif di tentang

SMAN 11 Kota pelaksanaan

Tangerang Selatan) pendidikan

karakter pada

komponen

budaya sekolah

berjalan lancar

(2) persepsi

peserta didik

tentang

pelaksanaan

pendidikan

karakter pada

komponenn

budaya kelas juga

berhasil

diterapkan

dengan baik.

4 Sri Sulastri Persepsi Peserta Persepsi Mengenai Berdasarkan hasil

Didik Mengenai Peserta Didik Kopetensi penelitian dapat

Kopetensi Kepsibadian ditarik

Kepribadian Guru Guru Terhadap kesimpulan

Terhadap Prestasi Prestasi Belajar bahwa ada


52

Belajar Pendidikan Pendidikan pengaruh yang

Kewarganegaraan. Kewarganegaraan signifikan antara

(Studi Korelasi di persepsi peserta

SMP Negeri 9 Kota didik mengenai

Tangerang Selatan kompetensi

Tahun Pelajaran kepribadian guru

2012/2013). terhadap prestasi

belajar

pendidikan

kewarganegaraan

pada kelas VII

SMP Negeri 9

Kota Tangerang

Selatan

(Tabel 2.1: Penelitian Terdahulu)

C. Kerangka Berpikir

Pembelajaran Pancasila dan Kewarganegaraan adalah pendidikan

yang meningkatkan akan pentingnya nilai-nilai dan kewajiban suatu warga

negara agar setiap hal yang dikerjakan sesuai dengan tujuan dan cita-cita

bangsa dan sesuai dengan apa yang diharapkan. Tujuan yang ingin dicapai

dari pembelajaran PPKn adalah bukan hanya sebatas pengetahuan tetapi

bagaimana cara impelementasi dari materi yang sudah diajarkan untuk

dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. PPKn ini identik dengan isi
53

materinya yang banyak sehingga disini dibutuhkan peran guru PPKn untuk

dapat menyelesaikan semua materi kepada peserta didik dengan semenarik

mungkin agar pembelajaran bisa berlangsung secara efektif dan tujuan

yang telah diterapkan dalam pembelajaran tercapai dengan baik.

Tujuan pembelajaran akan dapat tercapai jika guru yang mengajar di

sekolah bersikap profesional dalam menjalankan tugasnya dan menjunjung

tinggi kode etik dalam menjalankan profesinya sebagai guru. Maka ada

beberapa kompetensi yang harus dimiliki seorang guru agar dapat

dikatakan sebagai tenaga pendidik profesional yaitu, kompetensi

pedagogik, kompetensi sosial, kompetensi personal, dan kompetensi

profesional.

Gaya mengajar guru didalam kelas merupakan gambaran dari

kemampuan peserta didik dalam mengikuti proses belajar mengajar. Gaya

mengajar guru yang terkesan monoton maka akan membuat suasana kelas

yang membosankan, sehingga hal ini dapat menghambat dalam

mencapainya sebuah tujuan yang ingin dicapai dalam pembelajaran.

Dalam proses pembelajaran, peserta didik akan memperhatikan gaya

mengajar guru didepan kelas. Peserta didik akan mempersepsikan apa

yang dilihatnya sesuai dengan pengetahuan yang dimilikinya. Persepsi

peserta didik yang baik terhadap gurunya akan berdampak positif terhadap

peserta didik tersebut dalam mengikuti proses pembelajaran, begitu pun

sebaliknya, pesepsi peserta didik yang kurang balik terhadap gurunya


54

dapat berdampak negatif terhadap peserta didik sehingga tujuan

pembelajaran yang telah diterapkan akan sulit dicapai oleh peserta didik.

Berasarkan uraian diatas, maka dapat diduga terdapat hal positif

antara persepsi peserta didik tentang gaya mengajar guru dalam

pembelajaran PPKn. Dengan kata lain bahwa semakin baik persepsi

peserta didik mengenai gaya mengajar guru maka akan semakin baik pula

peningkatan peserta didik dalam mengikuti kegiatan belajar. Sebaliknya,

semakin tidak baik persepsi peserta didik mengenai gaya mengajar guru

maka akan semakin rendah nya pula peningkatan peserta didik dalam

mengikuti kegiatan belajar khususnya dalam pembelajaran PPKn. Hal ini

dapat menjadi gambaran bagi guru dalam gaya mengajar agar lebih bisa

kereatif dan inovasi lagi dalam menjalankan profesional kerja pada proses

kegiatan belajar.

Alur kerangka berfikir dalam penelitian ini dapat digambarkan

sebagai berikut:

Gaya Mengajar Guru Persepsi Peserta


dalam Pembelajaran Didik dalam
Pendidikan Pancasila Pembelajaran
dan Kewarganegaraan Pendidikan Pancasila
dan Kewarganegaraan

(Gambar 2.2: Kerangka Berfikir)


BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Pendekatan dan Metodologi Penelitian

Penelitian yang dilakukan oleh peneliti merupakan penelitian

kualitatif, yaitu suatu prosedur penelitian yang menghasilkan data

deskriptif berupa ucapan, tulisan dan perilaku yang dapat diamati dari

subjek itu sendiri.49

Dalam pelaksanaan penelitian kualitatif, peneliti merupakan

instrumen utama yang terjun ke lapangan langsung dalam mengumpulkan

data di lapangan. Peneliti dituntut untuk mengamati secara mendalam dan

berinteraksi dengan subjek penelitian, serta selalu menjalin hubungan yang

ditandai oleh kesesuaian, kesepakatan, persetujuan yang membuuat

peneliti dengan yang diteliti.

. Berdasarkan tujuan yang ingin dicapai serta pendekatan yang

digunakan dalam penelitian. Metode yang digunakan dalam penelitian ini

adalah metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif, di mana proses

pengumpulan data, analisis data, dan penyajian data/perumusan hasil

penelitian, sesuai dengan perumusan dan tujuan penelitian, tahapan ini,

merupakan tahapan yang harus dilalui dalam melakukan penelitian.

49
Arif Furhan, Pengantar Metode Penelitian Kualitatif, (Surabaya : Usaha Nasional, 1992), h.21.

55
56

Alasan peneliti menggunakan penelitian kualitatif karena masalah

yang diteliti berkaitan dengan menguraikan data yang sedang terjadi serta

memberikan gambaran sikap dan pandangannya terhadap hal tersebut.

Penelitian kualitatif merupakan sebuah metode yang digunakan

untuk menganalisis realitas sosial secara mendalam.

B. Latar Penelitian

1. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Sekolah SMA Triguna Utama Ciputat

yang beralamat di Jl. Ir. H. Juanda Km 2, Cempaka Putih, Kec. Ciputat

Timur, Kota Tangerang Selatan Prov. Banten.

Waktu penelitian dilakukan pada tanggal 18 Agustus 2020 sampai

pada tanggal 20 Agustus 2020. Penelitian ini dilakukan pada Semester

Ganjil pada tahun ajaran baru 2020/2021. Penelitian dilakukan dengan

menyesuaikan kondisi saat ini dimana sedang terjadi sebuah pandemi

Covid-19 yang tidak memungkinkan peneliti untuk melakukan sebuah

penelitian dengan datang langsung ke lokasi penelitian. Maka penelitan

ini dilakukan dengan virtual melalui sebuah aplikasi Google Meet.

Waktu penelitian dijelaskan dalam tabel di bawah ini:


57

BULAN
Mei Juni Juli Agustus September
N0 Tahapan Penelitian
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1 Bimbingan Skripsi.
2 Mengajukan Kisi-
kisi Instrumen
Wawancara.
3 Meminta Surat Izin
Penelitian.
4 Menyerahkan Surat
Izin Penelitian pada
Pihak Sekolah.
5 Melakukan
Penelitian dan
Pengumpulan Data.
6 Pengolahan Data.
7 Menyusun Hasil
Penelitian.
(Tabel 3.1: Kegiatan Penelitian)

2. Subjek dan Sasaran Penelitian

Subjek penelitian merupakan sumber data yang dimintai

informasinya sesuai dengan masalah penelitian. Adapun yang

dimaksud dengan sumber data penelitian adalah subjek dari mana data

diperoleh. Untuk mendapatkan data yang tepat maka perlu ditentukan

informasi yang memiliki kompetensi dan sesuai dengan kebutuhan

data (purposive), maka peneliti memfokuskan sumber data yang akan

diperoleh yaitu pada peserta didik.


58

Penelitian ini diakukan untuk mengetahui persepsi peserta didik

mengenai gaya mengajar guru dalam pembelajaran PPKn di sekolah

SMA Trigunan Utama ciputat. Oleh karena itu diperlukan subjek yang

memenuhi parameter yang dapat mengungkapkan hal di atas sehingga

memungkinkan data dapat diperoleh.

3. Informasi Penelitian

Informasi dalam penelitian kualitatif sering disebut dengan

responden yaitu orang yang memberikan informasi dalam penelitian

yang digunakan sebagai sumber data. Dengan sumber data ini maka

akan diperoleh informasi, pernyataan maupun kata-kata yang

diperoleh dari informasi yang disebut sebagai data primer yaitu orang-

orang yang tahu dan dapat dipercaya serta mengetahui secara

mendalam data-data yang diperlukan, atau sering disebut informan

kunci. Informan yang diwawancara sebagai sumber data adalah

peserta didik di SMA Triguna Utama Ciputat. Sedangkan dalam

penelitian ini narasumber yang diharapkan dapat membantu peneliti

mandapatkan informasi yang lebih mendalam.

C. Data dan Sunber Data

Pengumpulan data merupakan langkah yang paling strategis dalam

penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data.

Tanpa mengetahui metode pemngumpulan data maka peneliti tidak dapat

mendapatkan data informasi yang memenuhi standar data yang ditetapkan.


59

Pengumpulan datat dapat dilakukan dalam beberapa setting,

beberapa sumber, dan beberapa cara. Bila dilihat dari sumber datanya,

maka pengumpulan data dapat menggunakan sumber primer, dan sumber

sekunder.

1. Sumber Primer adalah sumber data yang langsung memberikan data

kepada pengumpul data, sumber data disini berasal dari seseorang

untuk mendapatkan informasi yang berkaitan dengan judul peneliti.

Adapun sumber-sumber tersebut peneliti dapatkan dari observasi,

dan wawancara yang telah dilakukan oleh 10 peserta didik SMA

Triguna Utama Ciputat. Di samping itu peneliti juga menelaah

dokumen yang relevan dengan masalah penelitian yang akan

digunakan sebagai acuan dalam penelitian, antara lain: Buku karya

Bimo Walgito “Pengantar Psikologi Umum”, buku karya

Muhammad Ali “Guru dalam Proses Belajar Mengajar”, dan buku

karya Martinis Yamin “Strategi dan Metode dalam Model

Pembelajaran”.

2. Sumber Sekunder adalah merupakan sumber yang tidak langsung

memberikan data kepada pengumpul data. Peneliti melakukan

pengumpulan data tidak hanya tergantung kepada sumber primer

saja, tetapi juga menggunakan sumber sekunder. Sumber sekunder

disini berasal dari dokumen, rekaman, dan gambaran, catatan, foto-

foto dan dokumen pendukung penelitian terkait persepsi peserta


60

didik mengenai gaya mengajar guru PPKn di SMA Triguna Utama

Ciputat.

D. Teknik dan Instrumen Penggunaan Data

Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling strategis

digunakan dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian ini

adalam mengumpulkan data. Tanpa mengetahui teknik pengumpulan data

maka peneliti tidak akan mendapat data yang memenuhi standar yang

ditetapkan. Dalam penelitian ini digunakan metode pengumpulan data

sebagai berikut:

1. Metode Wawancara

Wawancara yang dilakukan dengan dua bentuk yaitu wawancara

terstruktur (dilakukan melalui pertanyaan-pertanyaan yang telah

disiapkan sesuai dengan permasalahannya yang akan diteliti).

Sedangkan wawancara tak terstruktur (wawancara yang dilakukan

apabila adanya jawaban berkembang dari permasalahan penelitian).

Dalam penelitian ini wawancara dipergunakan untuk mengadakan

komunikasi dengan subjek penelitian yaitu peserta didik di SMA

Triguna Utama Ciputat. Wawancara dilakukan kepada 10 peserta didik

kelas XII IPA2 terkait gaya mengajar guru dalam pembelajaran PPKn.

dalam rangka memperoleh penjelasan atau informasi tentang hal-hal

yang belum dalam kuesioner dan dokumenter.

2. Metode Dokumentasi
61

Dokumentasi adalah metode pengumpulan data dengan mencari

data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, buku,

dokumen, peraturan-peraturan, notulen rapat, agenda dan sebagainya.

Dokumentasi atau pengumpulan dokumen digunakan sebagai

penambah informasi. Hal ini dijadikan landasan untuk memperkuat

sebuah pendapat atau yang diberikan informan. Bentuk dokumen yang

diperlukan untuk mengumpulkan data-data dalam penelitian ini adalah

catatan catatan, gambar-gambar atau foto-foto yang berhubungan

dengan tujuan penelitian. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan

alat pengumpulan data berupa buku-buku, dokumen, serta sumber lain

yang relevan guna untuk memperoleh informasi tentang kualitas

pendidikan.

E. Keabsahan Data

Dalam penelitian kualitatif temuan atau data dapat dinyatakan valid

apabila tidak ada perbedaan antara apa yang dilaporkan dengan apa yang

sebenarnya terjadi pada objek yang diteliti. Untuk mengetahui apakah data

yang sudah dikumpulkan telah valid atau belum maka dibutuhkan teknik

penjamin keabsahan data yaitu meliputi kredibilitas, transferabilitas dan

konfirmabilitas.

1. Kredibilitas

Apakah proses dan hasil penelitian dapat diterima artau dipercaya.

Beberapa kriteria menilai adalah lama penelitian, observasi yang

detail, triangulasi, perdebriefing, analisis kasus negatif,


62

membandingkan dengan hasil penelitian lain, dan member check. Cara

memperoleh tingkat kepercayaan hasil penelitian yaitu:

a. Memperpanjang masa pengamatan memungkinkan peningkatan

derajat kepercayaan data yang dikumpulkan, dan untuk

membangun kepercayaan pera responden terhadap penelitian

dan juga kepercayaan diri peneliti sendiri.

b. Pengamatan yang terus menerus, untuk menemukan ciri-ciri

unsue-unsur dalam situasi yang sangat relevan dengan persoalan

atau isu yang sedang diteliti, serta memusatkan diri pada hal-hal

tersebut secara rinci.

c. Triangulasi, pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan

sesuatu yang lain diluar data untuk keperluan pengecekan atau

sebagai pembandingan terhadap data tersebut.

d. Preedebriefing (membicarakannya dengan orang lain) yaitu

mengekspos hasil sementara atau hasil akhir yang diperoleh

dalam bentuk diskusi analistik dengan rekan-rekan sejawat.

e. Mengadakan member check, yaitu dengan menguji

kemungkinan dugaan-dugaan yang bebeda dan mengembangkan

pengujian-pengujian untuk mengecek analisis, dengan

mengaplikasikannya dapa data, serta dengan mengajukan

pertanyaan-pertanyaan tentang data.

2. Transferabilitas
63

Yaitu apakah hasil penelitian ini dapat diterima pada situasi

yang lain. Dependability adalah apakah hasil penelitian mengacu pada

tingkat konsistensi penelitian dalam mengumpulkan data, membentuk,

dan menggunakan konsep-konsep ketika membuat interpretasi untuk

menarik kesimpulan.

3. Konfirmabillitas

Yaitu apakah dapat dibuktikan kebenarannya dalam hasil

penelitian sesuai dengan data yang dikumpulkan dan dicantumkan

dalam laporan lampiran. Hal ini dilakukan dengan membicarakan hal

penelitian dengan orang lain yang tidak ikut dan tidak berkepentingan

dalam penelitian dengan tujuan agar hasil dapat objektif.

Berdasarkan teori maka teknik analisis data yang peneliti lakukan

adalah menganalisis jawaban informasi yang kurang lebih untuk

memperkuat penelitian, maka penelitian mencari jawaban yang benar-

benar dapat dipercaya untuk menyusun laporan penelitian.

F. Teknik Analisis Data

Analisis data adalah proses mengorganisasikan dan mengurutkan

data ke dalam pola, kategori, dan satuan uraian dasar sehingga dapat

ditemukan tema dan dapat dirumuskan hipotesis kerja seperti yang

disarankan oleh data. Teknik analisis data yang digunakan dalam

penelitian ini adalah analisis Miles dan Huberman. Model penelitian

menurut Miles dan Huberman dalam penelitian kualitatif memungkinkan


64

dilakukan analisis data ketika peneliti berada di lapangan ataupun sesudah

kembali dari lapangan baru di adakan analisis. Dalam penelitian ini

analisis data telah dilakukan bersamaan dengan proses pengumpulan data.

Dalam penelitian proses analisis ini dilakukan memalui tahapan sebagai

berikut:

a. Pengumpulan data

Pengumpulan data dari lapangan dilakukan melalui kuesioner,

wawancara dan dokumentasi.

b. Reduksi data

Redukasi data adalah kegiatan yang tidak terpisah dari analisis

data merupakan proses memilih, memusatkan perhatian, dan

menyederhanakan melalui seleksi dari data mentah yang muncul dari

catatan-catatan tertulis di lapangan sehingga menjadi informasi yang

bermakna.

c. Penyajian data (Display Data)

Display dalam konteks ini adalah kumpulan informasi yang telah

tersusun yang membolehkan penarikan kesimpulan dan pengambilan

tindakan. Penyusunan informasi tersebut dilakukan secara sistematis

dalam bentuk tema-tema pembahasan sehingga mudah dipahami

makna yang terkandung didalamnya.

d. Pengambilan Kesimpulan (Verifikasi)


65

Penarikan kesimpulan merupakan kegiatan penggambaran yang utuh

dari objek penelitian atau proses penarikan kesimpulan yang

didasarkan pada penggabungan informasi yang tersusun dalam bentuk

yang sesuai pada penyajian data. Melalui informasi tersebut, peneliti

dapat melihat apa yang ditelitinya dan menemukan kesimpulan yang

benar mengenai objek penelitian. Kesimpulan-kesimpulan juga

diverifikasi selama penelitian berlangsung.

Data dalam penelitian ini yaitu data tentang “persepsi peserta didik

mengenai gaya mengajar guru dalam pembelajaran PPKn” yang diperoleh

dari hasil wawancara dan dokumentasi data. Setelah data terkumpul

kemudian dianalisis berdasarkan sumber aslinya sesuai dengan penyajian

data. Tehap berikutnya adalah reduksi data, dan kemudian penarikan

kesimpulan yang disertai dengan verifikasi. Dengan demikian pada

kesimpulan yang dibuat benar-benar menunjukkan adanya keabsahan,

yaitu apakah penelitian dapat dibuktikan kebenarannya dalam hasil

penelitian sesuai dengan data yang dikumpulkan dan dicantumkan dalam

laporan lapangan. Hal ini dilakukan dengan membicarakan hasil penelitian

dengan orang lain yang tidak ikut dan tidak berkepentingan dalam

penelitian dengan tujuan agar hasil dapat lebih objektif.


BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

1. Tahapan-Tahapan Penelitian

Pada bagian tahapan penelitian ada beberapa tahapan yang harus

dilakukan untuk melakukan pendekatan kualitatif diantaranya sebagai

berikut:

a. Menetapkan Fokus Penelitian

Dalam penelitian kualitatif untuk menetapkan fokus penelitian

yaitu dengan menitik beratkan pada logika berfikir induktif,

sehingga perencanaan penelitian sangat fleksibel. Penelitian

kualitatif harus melalui tahapan penelitian seperti halnya dengan

penelitian kuantitatif. Adapun hal pertama yang dilakukan sebelum

memulai semua tahapan-tahapan penelitian kualitatif adalah

menetapkan research question. Research question dalam penelitian

kualitatif bisa disebut juga “focus penelitian”, yaitu sebuah

pertanyaan yang ingin dicari jawabannya melalui penelitian

sebelumnya.

b. Menentukan Setting dan Subyek Penelitian

Sebuah metode penelitian yang bersifat holistik sangat penting

menetapkan setting dan subyek penelitian dari awal karena antara

66
67

keduanya akan saling berinteraksi secara bersinergi. Penelitian ini

dilaksanakan di SMA Triguna Utama Ciputat dengan subyek

penelitian yang dijadikan responden dalam penelitian ini adalah

peserta didik yang berjumlah 10 orang.

c. Pengumpulan Data, Pengolahan Data, dan Analisis Data

Penelitian kualitatif merupakan penelitian yang

berkesinambungan. Sehingga tahap pengumpulan data, pengolahan

data, dan analisis data dapat dilakukan secara bersamaan selama

proses penelitian. Dalam penelitian kualitatif pengolahan data tidak

harus dilakukan setelah data terkumpul, atau analisis data tidak

mutlak dilakukan setelah pengolahan data selesai.

d. Panyajian Data

Perinsip dasar penyajian data adalah membagi pemahaman kita

mengenai suatu hal kepada orang lain. Oleh karean itu dalam

penelitian kualitatif penyajian data bisa dilakukan dalam bentuk

uraian singkat, bagan, flowchart, hubungan antar katagori, dan

sejenisnya. Dengan mendisplaykan data maka akan memudahkan

untuk memahami apa yang terjadi, merencanakan kerja selanjutnya

berdasarkan apa yang telah dipahami tersebut. Yang paling sering

digunakan untuk penyajian data dalam penelitian kualitatif adalah

dengan teks yang berupa naratif.


68

2. Jadwal Pelaksanaan Penelitian

Penelitian ini diawali dengan perkenalan kepada kepala

sekolah dan wakil kepala sekolah bidang kurikulum dengan datang

langsung kesekolah untuk meminta izin melakukan penelitian di

sekolah tersebut. Setelah perkenalan peneliti mengajukan surat izin

penelitian yang dikeluarkan oleh pihak Kepala Program Studi

Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Fakultas Keguruan dan

Ilmu Pendidikan Universitas Pamulang. Kemudian peneliti

menyerahkan surat yang dibawa kepada pihak sekolah SMA Triguna

Utama Ciputat yaitu Ibu Sumiati, S.Pd kemudian diarahkan ke bagian

adminitrasi untuk mendapatkan surat balasan penelitian. Adapun

tahapan-tahapan secara runtut dari penelitian ini adalah sebagai

berikut:

No Tangal Kegiatan Penelitian


1. Selasa, 04 Agustus 2020 Menyerahkan surat permohonan penelitian

pada pihak sekolah dan lansung diberikan

surat balasan atas surat permohonan

penelitian tersebut oleh kepala sekolah SMA

Triguna Utama Ciputat. Sekaligus meminta

arahan untuk pelaksanaan penelitian

kemudian diarahkan untuk bertemu dengan

walikelas langsung.
2. Rabu, 10 Agustus 2020 Bertemu dengan dosen pembimbing untuk
69

meminta pendapat mengenai bagaimana

peroses pengumpulan data dengan wawancara

yang dikarenakan masih dalam kondisi

pandemi sehingga tidak memungkinkan untuk

melakukan wawancara secara langsung.


3. Senin, 18 Agustus 2020 a. Memulai pengambilan data secara

wawancara oleh peserta didik dengan

memperkenalkan diri terlebih dahulu

supaya peserta didik mengetahui maksud

dan tujuan peneliti mengadakan

wawancara kepada mereka.

b. Mulai melakukan wawancara secara

virtual melalui aplikasi google meet

dengan Nisrina Aisya, Putri Liana,

Nadilla Hikmatul Hasanah, Tarisa Nur

Aini, Bintang Purna, dan Fahrizal

Afandi.
4. Selasa, 19 Agustus 2020 Wawancara secara virtual melalui aplikasi

google meet dengan Jamilah, Talitha Rifdah,

Khoirun Nisa, dan Ajeng Dyah Febriyanti.


(Tabel 4.1 Jadwal Pelaksanaan Kegiatan Penelitian)

3. Temuan Umum

a. Sejarah Singkat SMA Triguna Utama Ciputat


70

SMA Triguna Utama Ciputat adalah salah satu lembaga

pendidikan yang berada di bawah naungan Yayasan Triguna

Utama. Yayasan ini didirikan oleh Departemen Agama tahun 1957.

Dulu yayasan ini bernama Yayasan Pembangunan Madrasah Islam

dan Ihsan YPMII. Yayasan ini mempunyai misi untuk

mengembangkan pusat studi islam. Setelah membeli tanah,

yayasan ini mulai membangun gedung gedung kuliah, rumah

dosen, dan asrama putra. Setelah ini yayasan ini mendirikan SMP,

SMA dan SMK yang sebagian besar ada di Pademangan Timur dan

sebagaian lagi ada di Ciputat. Pada tahun 1988 dan tahun 1994

sekolah-sekolah ini mulai dikelola oleh Yayasan Triguna jaya.

Pada tahun 1988 yayasan Triguna jaya berubah nama menjadi

Yayasan Triguna Utama dan menaungi sekolah-sekolah di

bawahnya, yaitu SMA dan SMK, sedangkan untuk SMP

dihilangkan. Dikarenakan beberapa pertimbangan antara visi, misi

dan tujuan ke depannya tidak efektif dan efisien, adanya peraturan

pemerintah tentang wajib belajar 9 tahun, dan siswa peminat SMP

tersebut tidak terlalu banyak. Dalam masih banyak pertimbangan.

SMA Triguna Utama terletak di jalan Ir. H. Juanda Km 2 Ciputat.

Berlokasi strategis, berstatus swasta dan memiliki gedung yang

permanen sebanyak 3 unit.

b. Profil SMA Triguna Utama Ciputat

Nama Sekolah : SMA TRIGUNA UTAMA


71

Alamat : Jl. Ir H. Juanda No.147,RT.2/RW.4,

Cemp. Putih, Kec. Ciputat Tim.,

Kota Tangerang Selatan, Banten

15412.

NPSN : 20603380

Status : Swasta

Bentuk Pendidikan : SMA

Status Kepemilikan : Yayasan Perguruan Triguna Utama

Syarif Hidayatuallah JKT

SK Pendirian Sekolah : 030/K/SK/YPMII/VII/1982

Tanggal SK Pendirian : 1982-07-01

SK Izin Operasional : 421.1/420.4/1127/DISDIK

Tanggal SK Izin Operasional : 2002-07-30

Status Akreditasi/Tahun :A

Bidang/Program Keahlian : IPA dan IPS

Status BOS : Bersedia Menerima

Waku Penyelenggaraan : Pagi

Sertifikasi ISO : Belum Bersertifikat

Sumber Listrik : PLN

Daya Listrik :-

No.Telepon : (021) 7401100

Website : www.triguna-utama.sch.id

Jumlah Siswa : 277


72

Kepala Sekolah : Drs. Sudarmanta

Wakil Kepala Sekolah

B.Kurikulum : Sumiati, S.Pd

Wakil Kepala Sekolah

B. Kesiswaan : Rahmat, S.Pd

Logo dan peta lokasi SMA Triguna Utama Ciputat

(Gambar 4.1 Logo SMA Triguna

(Gambar 4.2 Peta Lokasi SMA Triguna Utama Ciputat)

c. Visi, Misi, dan Tujuan Berdirinya SMA Triguna Utama Ciputat


73

Setiap lembaga pendidikan baik formal atau nonformal pasti

mempunyai Visi, Misi, dan Tujuan pendidikan dalam mencapai

tujuan yang akan dicapai agar sekolah tersebut memiliki identitas

kepribadian atau karakter tersendiri. Begitu pula dengan sekolah

SMA Triguna Utama Ciputat yang mempunyai Visi, Misi, dan

tujuan sebagai berikut:

1) Visi SMA Triguna Utama Ciputat

“Menghasilkan lulusan yang bermutu dalam penguasaan

IPTEK dan integritas moral yang tinggi”.

2) Misi SMA Triguna Utama Ciputat

a) Menghasilkan lulusan yang mampu bersaing untuk

memasuki PTN yang berkualitas.

b) Mewujudkan lingkungan belajar yang bernuansa Akademik.

c) Memiliki kemampuan dalam penguasaan IPTEK yang

berwawasan lingkungan.

d) Memiliki budi pekerti luhur sebagai bekal kehidupan di

masyarakat.

3) Tujuan SMA Triguna Utama Ciputat

a) Meningkatkan kualitas lulusan

b) Meningkatkan kualitas proses pembelajaran

c) Meningkatkan kualitas tenaga pendidik dan kependidikan

d) Meningkatkan kegiatan ke agamaan di sekolah

d. Keadaan Guru dan Karyawan SMA Trigunan Utama Ciputat


74

Guru adalah sentral dalam pendidikan, seorang yang

bertanggung jawab memberikan pertolongan pada peserta didik

dalam perkembangan jasmani dan rohaninya agar mencapai tingkat

kedewasaan serta mampu berdiri sendiri dalam memenuhi

tugasnya sebagai hamba Allah. Dalam proses belajar-mengajar

guru mempunyai tugas yaitu mengajar, mendidik, membimbing

siswa merupakan bagian dari upaya dalam mencerdaskan manusia

sebagai bekal pengetahuan dan penanaman nilai-nilai, seperti nilai

agama, sosial, budaya, sampai kepribadian.

Berikut adalah daftar keadaan guru di SMA Triguna Utama

Ciputa pada tahun 2019/2020 secara keseluruhan yang terdapat

pada tabel berikut:

No Nama L/P Pendidikan Terakhir Bidang Studi

1 Drs. Sudarmanta L S1 Sarwi Yogyakarta Kepsek / Guru


Th. 1992 Sosiologi
2 Sumiati, S.Pd P S1 UHAMKA Th. 2013 Wakepsek Bid.
Kurikulum / Guru
PPKn
3 Sajiko, M.Pd L S1 IKIP Yogyakarta Guru Penjasorkes/
Th. 2003 Sejarah Indonesia
4 Ase Saipul Karim, L S1 UIN Jakarta Th. Guru PAI / Bhs.Inggris
M.Pd 2000
5 Syamsu Rijal, S.Pd, L S1 IKIP Padang Guru TIK
MM Th.1990
6 Burdah Darlina, M.Pd P S1 UIN Jakarta Guru Bhs.Inggris/
Th.2004 Conversation
7 Gunadi, S.Pd L S1 UN Malang Th.2000 Guru Geografi
75

8 Sumaji Harianto, BA L Sarmud IAIN Jatim Guru Bhs.Arab/BTQ


Th.1986
9 Dwi Rini Listiowati, P S1 Bimbingan Guru BK
S.Pd Konseling IKIP
10 Hadi Kisyanto, S.Pd L S1 Universitas PGRI Guru Matematika
11 Nita Karmilasari, S.Pd P S1 UIN Jakarta Guru Kimia
Th.2011
12 Fitriyati, S.Pd P S1 UIN Syarif Guru Biologi
Hidayatullah
13 Ethika Lestari, S.Pd P S1 Unindra PGRI Jkt Guru Pend.Seni &
Th.2012 Budaya
14 Rahmat, S.Pd L S1 Univ.Kuningan Guru Bhs.Indonesia
Th.2011
15 Rully Setiawan, L S1 UNPAM Guru TIK
S.Kom
16 Naaron Jamil, S.Hi L S1 UIN Jakarta Guru Bahasa Arab
Th.2004
17 Yolis Matliani, S.Pd L S1 UNJ Jakarta Guru Keterampilan
Th.2017
18 Fitri Cahya Ningrum, P S1 UIN Jakarta Guru Fisika
S.Pd
19 Sarah Sita Qomariah, P S1 UNPAM Guru Ekonomi
SE
20 Munadih L SMA Staff TU Bid.Umum
21 Ria Dias Fitri, A.md P DIII UPN Th.2003 Kepala TU
22 Evi Damayanti, SE P S1 UIC Jakarta Th.2011 Staff TU
23 Yusup L SMA Ofice Boy
(Tabel 4.2 Daftar Guru dan Karyawan SMA Triguna Utama Ciputat)

e. Keadaan Peserta Didik SMA Triguna Utama Ciputat


76

Peserta didik adalah suatu komponen terpenting dalam sistem

pendidikan. Tanpa adanya peserta didik maka tidak akan terjadi

sebuah proses kegiatan belajar mengajar. Yang dimaksud peserta

didik disini adalah seluruh peserta didik yang aktif mengikuti

proses belajar mengajar di SMA Triguna Utama Ciputat.

Sesuai dengan data yang diperoleh oleh peneliti, keadaan

peserta didik SMA Trigunan Utama Ciputat tahun ajaran

2019/2020 keseluruhan berjumlah 277 peserta didik.

Jumlah
No Kelas Rombel Peserta Didik Jumlah
Total
L P
1 Kelas X 3 54 54 108
2 Kelas XI 3 34 54 88
3 Kelas XII 2 31 50 81
Jumlah 8 119 158 277
(Tabel 4.3: Keadaan Peserta Didik Berdasarkan Jenjang Kelas)

f. Keadaan Sarana dan Prasarana SMA Triguna Utama Ciputat

Sarana dan prasarana adalah peralatan dan perlengkapan yang

secara langsung dipergunakan guna membentuk pendidik pada saat

proses belajar mengajar, seperti gedung, ruang kelas, meja, kursi,

dan alat-aat media pembelajaran. SMA Triguna Utama Ciputat

mempunyai sarana dan prasarana yang permanen yang terdiri dari

beberapa ruang untuk mendukung proses belajar mengajar, yang

terdiri dari:
77

Ruang Jumlah
Kelas 9
Laboratorium IPA 1
Laboratorium Bahasa 1
Laboratorium Komputer 1
Perpustakaan 1
Ruang OSIS 1
Ruang BK 1
(Tabel 4.4 Keadaan Sarana Prasarana SMA Triguna Utama Ciputat)

Ruang Jumlah
Ruang Kepala Sekolah 1
Ruang Guru 1
Ruang Tata Usaha 1
Ruang Koperasi 1
Ruang Seni 1
Mushola 1
Kantin 1
Lapangan Olahraga 1
Kamar Kecil (WC) 4
(Tabel 4.4: Keadaan Prasarana SMA Triguna Utama Ciputat)

4. Temuan Khusus

a. Gaya Mengajar Guru


78

Setelah melakukan wawancara dengan peserta didik,

berdasarkan pengetahuan dan pengalaman yang mereka alami gaya

mengajar guru adalah salah satu ciri khas yang dimiliki seorang

guru ketika berada didalam kelas. Gaya mengajar guru merupakan

suatu cara yang dilakukan guru untuk mempermudah siswa dalam

menerima materi pelajaran yang guru sampaikan, sekaligus sebagai

alat untuk mengatasi kebosanan siswa, dan meningkatkan minat

belajar peserta didik dalam menerima pelajaran.

Disisi lain gaya mengajar yang dimiliki guru menjadikan guru

sangat efektif, maksudnya individu unik yang tidak hanya

membawa kepribadian dan gaya kedalam kelas melainkan

menciptakan suatu lingkungan yang dikelola dengan baik dan

peserta didik terlibat, dan belajar.

b. Hasil Wawancara

Penelitian melakukan wawancara dengan beberapa narasumber

yang menjadi sumber data pada penelitian ini sebagai informan.

Adapun informan peneliti di SMA Triguna Utama Ciputat.

No Nama Responden Keterangan Status


1. Nisrina Aisya Peserta didik Pelajar
kelas XII IPA 1
2. Putri Liana Peserta didik Pelajar
kelas XII IPA 1
3. Nadilla Hikmatul Peserta didik Pelajar
Hasanah kelas XII IPA 1
4. Tarisa Nur Aini Peserta didik Pelajar
79

kelas XII IPA 1


5. Bintang Purna Peserta didik Pelajar
kelas XII IPA 1
6. Fahrizal Afandi Peserta didik Pelajar
kelas XII IPA 1
7. Jamilah Peserta didik Pelajar
kelas XII IPA 1
8. Talitha Rifdah Peserta didik Pelajar
kelas XII IPA 1
9. Khoirun Nisa Peserta didik Pelajar
kelas XII IPA 1
10. Ajeng Dyah Febriyanti Peserta didik Pelajar
kelas XII IPA 1
(Tabel 4.6 Daftar Nama Informan)

Pelaku PERSEPSI
Wawancara Hasil Wawancara Analisis Penelitian
Nina Ladita Apa saja sumber-sumber belajar yang Berdasarkan jawaban
Hariyana digunakan guru dalam proses belajar yang telah diberikan 10
mengajar PPKn? peserta didik mengenai
sumber-sumber belajar
Nisrina Aisya Guru selalu memakai sumber belajar dari apa saja yang digunakan
internet ataupun dari power point yang oleh guru dalam proses
guru siapkan. belajar mengajar. Maka
Putri Liana Guru biasanya lebih sering pakai internet, dapat disimpulkan bahwa
kita disuruh untuk mencari kemudian di guru dalam proses belajar
buat rangkuman karna biasanya mengajar selalu
rangkuman nya itu sebagian ada dari menggunakan sumber-
buku, dan sebagian ada dari internet, atau sumber belajar yaitu
dari ppt. dengan : Internet, Buku
LKS, Buku Paket yang
Nadilla Buku, power point, dan beberapa blok ada di perpustakaan, dan
Hikmatul tertentu di internet. Power Point yang telah
Hasanah dipersiapkan oleh guru
untuk materi yang akan
Tarisa Nur Buku mungkin buku nya lebih yang
80

Aini merujuk ke kewarganegaraan, dan dipelajari.


internet.
Bintang Purna Buku Lks, dan buku paket dari
perpustakaan, dan internet.
Fahrizal Biasnya hanya buku LKS nya, dan buku-
Afandi buku paket yang ada di perpustakaan,
kadang kalau ada materi yang tidak
lengkap di buku kita dibolehkan mencari
sumber belajar lewat internet.
Jamillah Buku, internet juga. Kalau pakai internet
biasanya ketika disuruh mencarin tugas
yang tidak ada di buku.
Talitha Rifdah Biasanya dari buku paket perpustakaan
sekolah, internet, dan power point,
biasanya juga dibagi kelompok kita yang
mempersentasikan materi didepan itu jika
materinya terlalu banyak biasanya guru
membagi kelompok.
Khoirun Nisa Buku Lks, buku Paket, dan Internet.
Ajeng Dyah Sumber-sumber belajar biasanya buku
Febriyanti paket, dan LKS. Kadang pakai internet
juga.
Nina Ladita Apakah dalam penyampaian materi Berdasarkan jawaban 10
Hariyana pembelajaran guru PPKn selalu peserta didik mengenai
memberikan contoh nyata dalam guru dalam
kehidupan sehari-hari berkaitan dengan menyampaikan materi
materi yang disampaikan? pembelajaran selalu
memberikan contoh
Nisrina Aisya Iya biasanya memberikan contoh, nyata sesuai dengan
misalnya kaya kalo kita lagi belajar materi yang disampaikan.
tentang norma. Di materi norma ini nanti Maka dapat disimpulkan
guru itu memberikan contoh untuk saling bahwa guru selama
menghormati pada yang lebih tua proses belajar mengajar,
maupun ke sesama. guru selalu memberikan
Putri Liana Iya selalu memberikan contoh, misalnya contoh nyata sesuai
dalam materi integrasi bangsa guru selalu dengan materi yang
memberikan contoh kasus yang terjadi di sedang dipelajari.
dalam negri atau luar negri. Biasanya guru selalu
memberikan contoh yang
Nadilla Iya kadang dikasih contoh seperti berkaitan dengan
Hikmatul perilaku yang mencerminkan di lingkungan sekitar, atau
Hasanah lingkungan masyarakat.
81

Tarisa Nur Iya, misalnya bercerita tentang masalah contoh-contoh kasus


Aini dari dalam negri atau dari luar negri. yang terjadi di dalam
negri ataupun di luar
Bintang Purna Sering memberikan contoh, misalnya negri.
seperti di lingkungan sekolah atau tempat
tinggal.
Fahrizal Memberikan contoh, kadang bertanya
Afandi apakah di kehidupan masyarakat hal ini
diterapkan atau tidak.
Jamillah Iya memberikan contoh, biasanya
memberikan contoh yang baru-baru
terjadi kalau sesuai dengan materi yang
sedang dibahas.
Talitha Rifdah Selalu memberi contoh
Khoirun Nisa Iya selalu memberikan contoh, contohnya
seperti waktu membahas materi pancasila
si guru memberikan contoh mengenai
bagaimana cara penerapan dari tiap-tiap
sila dalam kehidupan sehari-hari.
Ajeng Dyah Iya kadang menerangkan dengan
Febriyanti memberikan contoh nyata kadang juga
jarang, biasanya kalau membrikan contoh
nyata guru selalu memberikan contoh
yang ada di dalam negri dan luar negri
seperti perbandingan.
Nina Ladita Menurut anda, apakah guru PPKn ketika Berdasarkan jawaban
Hariyana menyampaikan materi dengan jelas dan yang telah diberikan 10
lancar? peserta didik, maka dapat
disimpulkan bahwa guru
Nisrina Aisya Untuk guru PPkn dalam memberikan dalam menyampaikan
materi sudah lancar dan intonasinya juga materi pelajaran dengan
dapat dipahami karna suaranya yang jelas dan lancar.
kencang jadi kita bisa lebih paham. Dikarenakan penguasaan
Putri Liana Iya jelas dan lancar, karna guru PPKn materi yang guru kuasai
dari dulu tidak suka kalau suasana kelas dan didukung dengan
berisik jadi ketika guru menyampaikan situasi kelas yang hening
materi pembelajaran jadi lebih jelas karna dan tenang serta intonasi
suasana kelas yang hening dan itu malah suara yang baik sehingga
membuat kita jadi ngantuk. membuat guru ketika
menyampaikan materi
Nadilla Iya lancar dan jelas, tapi kadang ada yang pelajaran pada peserta
Hikmatul keliru misal dalam menyebutkan bunyi didik menjadi sangat
Hasanah dari pasal.
82

Tarisa Nur Jelas dan lancar karna menurut saya jelas serta lancar.
Aini bahasa yang disampaikan itu bisa
dimengerti oleh siswa siswi nya.
Bintang Purna Jelas banget
Fahrizal Sangat jelas dan sangat paham kalau
Afandi PPKn, karna gurunya mantap bagus
dalam mengajar.
Jamillah Jelas dan lancar karna penguasaan materi
yang guru miliki.
Talitha Rifdah Jelas dan lancar, karna guru PPKn nya
tegas dalam menyampaikan materi jadi
kitanya juga paham.
Khoirun Nisa Iya dalam menyampaikan materi selalu
jelas.
Ajeng Dyah Jelas, tapi kadang tidak jelas karna
Febriyanti kadang masih ada hal-hal yang
disampaikan tidak tuntas sehingga
membuat kita jadi bertanya-tanya.
Nina Ladita Bagaimana guru PPKn dalam menjawab Dari jawaban yang telah
Hariyana sebuah pertanyaan yang diberikan oleh diberikan peserta didik
siswa, apakah pada saat menjawab mengenai guru dalam
pertanyaan guru selalu membaca buru menjawab sebuah
referensi? pertanyaan. Maka dapat
disimpulkan bahwa guru
Nisrina Aisya Tidak, mungkin lebih mengaitkan pada ketika menjawab sebuah
materi yang sudah guru pahami terlebih pertanyaan selalu dengan
dahulu cara sepontan atau
Putri Liana Biasanya jika ada yang bertanya guru dengan langsung
selalu memberikan jawaban tanpa menjawab tanpa melihat
melihat buku referensi. buku referensi. Tapi
kadang guru juga
Nadilla Kadang baca, dan kadang tidak. Tapi membaca buku referensi
Hikmatul banyakan tidak nya karna lebih sepontan jika ada sebuah
Hasanah jawab nya tapi kadang kalau ada sanggahan atau materi
sanggahan dari siswa guru pasti membaca yang ada pada buku yang
lagi apa yang ada di buku. kurang jelas maka guru
akan membaca dan
Tarisa Nur Baca tapi jarang karna lebih sering
kemudian memastikan
Aini menjawab pertanyaan secara sepontan,
betulnya seperti apa.
kalaupun melihat buku itu tidak terlalu
membaca banget.
Bintang Purna Kadang menjawab liat buku referensi
83

kadang menjawab secara sepontan, tapi


lebih sering menjawab dengan sepontan
dari apa yang guru ketahui.
Fahrizal Langsung sepontan kalau menjawab
Afandi pertanyaan sesuai sama apa yang guru
ketahui.
Jamillah Lebih ke sepontan, kalau lihat buku
referensi jarang.
Talitha Rifdah Selalu langsung jawab dengan sepontan,
mungkin karna guru PPKn sudah
menguasai materi banget jadi setiap siswa
ngasih pertanyaan pasti langsung dijawab
tanpa lihat buku lagi.
Khoirun Nisa Jarang, misalkan kalau siswa bertanya
mengenai materi yang ada di buku yang
kurang jelas pasti guru selalu membaca
nya lagi untuk memastikan betul nya
seperti apa.
Ajeng Dyah Tidak, karna guru pasti sebelum
Febriyanti memberikan materi di sekolah pasti
malem guru sudah mempelajari materi itu
terlebih dahulu sehingga pada saat
memberikan materi di sekolah guru sudah
menguasai materi dengan baik jadi kalau
siswa ada yang bertanya guru lebih ke
menjawab sepontan tanpa melihat buku
Nina Ladita Apakah bahasa lisan dan tulisan yang Dapat disimpulkan dari
Hariyana dipergunakan saat mengajar dari guru jawaban yang diberikan
bisa dipahami dengan mudah dan jelas? 10 peserta didik bahwa
bahasa lisan dan tulisan
Nisrina Aisya Bisa, karna dari cara menyampaikan yang diberikan oleh guru
materi guru selalu lantang dalam selama proses belajar
berbicara, dan juga selalu menulis di mengajar bisa sangat
papan tulis untuk point inti dari materi mudah dipahami dengan
pembelajaran yang sedang dipelajari jadi mudah dan jelas. Karena
membuat kita lebih paham. guru ketika
Putri Liana Bahasa lisannya baik dan selama menyampaikan materi
pembelajaran guru selalu menulis pelajaran bukan hanya
dipapan tulis untuk memcatat inti dari menggunakan bahasa
materi yang akan dibahas. lisan saja tapi juga
menggunakan tulisan.
Nadilla Bisa dipahami dengan mudah, kadang Biasanya guru pada saat
Hikmatul dijelasin secara lisan juga langsung
84

Hasanah paham. Kalau nulis biasanya lebih ke proses belajar mengajar


point inti dari materi pembelajaran jika penyampaian materi
kemudisn dijelaskan secara lisan. yang terdapat bahasa
asing yang membuat
Tarisa Nur Iya, bahasanya jelas karna suara guru siswa sulit untuk
Aini yang lantang. Dan selalu menulis di memahami guru selalu
papan tulis untuk menulis point inti dari menggunakan papan tulis
pembelajaran. untuk menulis bahasa
Bintang Purna Bisa dipahami, karna kalau asing yang sedang guru
menyampaikan bukan hanya sekedar beritahu, dan juga
menyampaikan lewat lisan saja tapi juga digunakan untuk menulis
lewat tulisan. inti-inti dari materi yang
sedang dipelajari.
Fahrizal Biasanya antara isan dan tulisan itu jelas,
Afandi tapi kalau dalam lisan ada bahasa yang
susah disebutkan biasanya guru
menjabarkan apa yang di maksud itu di
papan tulis supaya kita jadi tahu apa yang
guru sampaikan.
Jamillah Dipahami karna intonasi guru dalam
menyampaikan materi itu dengan tegas.
Kalau menulis lebih ke inti dari materi
pembelajaran itu saja.
Talitha Rifdah Bisa dipahami karna suara guru yang
lantang jadi kita bisa mendengar dengan
jelas apa yang disampaikan oleh guru,
dan biasanya kalau ada yang kurang
dipahami guru selalu nulis di papan tulis
mengenai inti materi yang kurang jelas
sewaktu disampaikan tadi.
Khoirun Nisa Jelas tapi kadang ada yang masih
membuat bingung, biasanya kalau
bingung gitu guru selalu nulis di papan
tulis supaya kita tahu apa yang di bilang
si guru tadi.
Ajeng Dyah Bahasa lisan dan tulisan bisa dipahami
Febriyanti dengan jelas, karna kalau ada materi yang
disampaikan membuat kita tidak paham
guru selalu menulis di papan tulis yang
akhirnya membuat kita jadi paham.
Nina Ladita Hal apa yang biasanya membuat anda Dari jawaban yang telah
Hariyana kesulitan dalam memahami materi yang diberikan peserta didik
disampaikan oleh guru? mengenai hal apa saja
85

Nisrina Aisya Biasanya kalau ada materi yang harus yang bisa membuat
dihafal untuk saya sendiri karna saya mereka kesulitan dalam
menghafalnya sulit jadi itu untuk saya memahami materi yang
sulit. diberikan. Yaitu pada
saat banyak nya
Putri Liana Pada saat guru menjelaskan materi, kalau penjelasan yang
saya sudah ketinggalan materi yang diberikan oleh guru
disampaikan membuat saya kesulitan membuat para siswa
dalam mengikuti materi yang sedang menjadi kesulitan untuk
dipelajari. mengingat atau
Nadilla Kadang ketika suasana kelas sedang menghafal materi yang
Hikmatul berisik, dan suara guru kecil itu jadi bikin disampaikan. Ada juga
Hasanah ngantuk. peserta didik yang
menjawab kesulitan pada
Tarisa Nur Terlalu banyak penjelasan yang membuat saat guru dalam
Aini kita tidak mengerti jadinya bikin kita menyampaikan materi
entah jadi ngantuk atau apa. pelajaran yang terlalu
cepat dan biasanya pada
Bintang Purna Biasanya pada saat guru menerangkan
saat kondisi kelas sedang
terlalu cepat tanpa menanyakan siswa
tidak kondusif dan
yang belum paham.
kebetulan suara guru
Fahrizal Biasanya pada saat materi yang banyak yang kecil menjadikan
Afandi harus dipahami itu menjadi kesulitan peserta didik menjadi
tersendiri untuk mengingat untuk kesulitan dalam
menghafal. memahami materi
pelajaran.
Jamillah Biasanya kalau guru dalam
menyampaikan materi pembelajaran itu
terlalu cepat dan pada saat banyak materi
yang harus dipahami untuk dihafal itu
juga lumayan sulit untuk saya pribadi.
Talitha Rifdah Kadang guru dalam menyampaikan
materi yang terlalu cepat dan jelas itu tadi
yang mengharuskan kita harus lebih cepat
dalam memahami dan menghafal dan
dihari itu kita langsung ulangan tulis itu
yang biasa menjadi kendala.
Khoirun Nisa Itu tadi kalau menyampaikan materi yang
kurang jelas biasanya dan kalau pada saat
banyak materi yang disampaikan
membuat kita kesulitan untuk mengingat.
Ajeng Dyah Dari saya pribadi sejauh ini tidak ada
Febriyanti kesulitan selama pembelajaran karna dari
saya nya kalau guru menerangkan saya
selalu mendengarkan jadi tidak ada
86

kendala atau kesulitan.


Nina Ladita Dalam proses pembelajaran PPKn apakah Terlihat dari jawaban
Hariyana terjadi proses interaksi yang baik antara yang diberikan peserta
guru dengan peserta didik? didik bahwasanya
terdapat interaksi yang
Nisrina Aisya iya, biasanya dikelas guru selalu ada baik antara guru dan
interaksi sama kita seperti guru peserta didik, biasanya
memberikan kesempatan kita untuk terjadi pada saat tanya
bertanya. jawab. Guru yang
Putri Liana Iya ada pada saat guru memberikan memberikan kesempatan
kesempatan kita untuk bertanya, disitu peserta didik untuk
mulailah terjadi interaksi. bertanya ataupun pada
saat peserta didik yang
Nadilla Iya, biasanya waktu tanya jawab bertanya ke guru
Hikmatul mengenai materi yang
Hasanah kurang dipahami
sehingga menciptakan
Tarisa Nur Iya ada interaksi yang baik misalkan
sebuah interaksi yang
Aini dalam bertanya, dan kalau gurunya waktu
santai antara guru dan
menyampaikan materi dan kita ada yang
peserta didik.
nanya lalu guru menjawab jadi kaya
saling shareing.
Bintang Purna Ada, interaksinya waktu proses tanya
jawab.
Fahrizal Iya ada interaksi, biasanya pada saat
Afandi proses tanya jawab.
Jamillah Iya terdapat interaksi yang baik, biasanya
pada saat tanya jawab atau pada saat
absen guru selalu menanyakan kabar kita.
Talitha Rifdah Ada interaksi nya. Dalam tanya jawab
biasanya.
Khoirun Nisa Iya ada, dalam proses tanya jawab.
Ajeng Dyah Iya pasti itu, biasanya pada saat tanya
Febriyanti jawab dan si guru langsung menjawab
pertanyaan dari siswa jadi terkesan
santai.
Nina Ladita Apakah guru PPKn dalam Dari jawaban yang
Hariyana menyampaikan materi pembelajaran diberikan peserta didik
sering menggunakan bahasa yang mengenai penggunaan
menyinggung perasaan? bahasa yang digunakan
guru dalam
Nisrina Aisya Tidak, sejauh ini bahasa yang digunakan
87

guru baik. menyampaikan materi


pelajaran apakah sering
Putri Liana Tidak pernah, menurut saya peribadi menggunakan bahasa
tidak pernah. yang menyinggung
Nadilla Tidak, bahasa biasa saja tidak perasaan, maka jawaban
Hikmatul menyinggung. peserta didik adalah tidak
Hasanah pernah dikarenakan
bahasa yang digunakan
Tarisa Nur Tidak pernah karna bahasa yang guru adalah bahasa yang
Aini digunakan bahasa yang baku. baik dengan
menggunakan bahasa
Bintang Purna Tidak pernah sejauh ini
yang baku.
Fahrizal Tidak pernah, karna bahasa yang
Afandi digunakan bahasa baku.
Jamillah Sejauh ini tidak pernah.
Talitha Rifdah Tidak pernah
Khoirun Nisa Tidak pernah mungkin karna bahasa yang
digunakan guru adalah bahasa yang baku.
Ajeng Dyah Tidak pernah
Febriyanti
Nina Ladita Dalam setiap topik atau materi Berdasarkan 5 dari 10
Hariyana pembelajaran apakah guru PPKn peserta didik mengatakan
menggunakan metode pembelajaran yang bahwa metode yang
bervarian? metode apa saja yang sering digunakan guru adalah
digunakan? bervarian, kadang guru
menggunakan metode
Nisrina Aisya Bervariasi, tapi biasanya guru lebih suka diskusi kelompok,
memakai metode diskusi jadi membuat kadang juga
siswa aktif dalam mencari informasi. menggunakan metode
Putri Liana Menurut saya tidak bervarian, karena yang menayangkan
guru lebih sering menggunakan metode sebuah video atau power
ceramah plus tanya jawab. Untuk diskusi point yang kemudian
pun jarang dilakukan. nanti guru menjelaskan
materi yang terdapat
Nadilla Lebih ke ceramah, tanya jawab, dan dalam video atau power
Hikmatul diskusi. dan kadang menayangkan power point. Dan ada juga
Hasanah point peserta didik yang
mengatakan bahwa
Tarisa Nur Iya, biasanya berdiskusi dan tanya jawab
metode pembelajaran
Aini atau menayangkan video.
yang digunakan oleh
Bintang Purna Lebih sering menggunakan metode guru tidak bervarian,
ceramah dan tanya jawab. guru selalu menggunakan
88

Fahrizal Guru lebih sering ceramah dan tanya metode ceramah dan
Afandi jawab, untuk diskusi jarang. tanya jawab saja.
Jamillah Lebih sering ke ceramah menerangkan
dan tanya jawab, untuk diskusi jarang.
Talitha Rifdah Biasanya guru suka memakai metode
yang menayangkan power point, dan
video yang berkaitan dengan materi nanti
disitu guru ceramah menceritakan
mengenai materi itu. Terus juga
berdiskusi.
Khoirun Nisa Yang biasa digunakan hanya metode
ceramah, tanya jawab, dan diskusi.
Ajeng Dyah Biasanya guru PPKn lebih menggunakan
Febriyanti metode ceramah dan diskusi supaya
sosialisasi antar teman itu lancar.
Nina Ladita Selain menggunakan metode Dari jawaban yang
Hariyana pembelajaran, biasanya media atau alat diberikan peserta didik
bantu pembelajaran apa saja yang mengenai media atau alat
digunakan oleh guru PPKn pada saat bantu pembelajaran apa
pembelajaran? saja yang digunakan oleh
guru dalam proses belajar
Nisrina Aisya Biasanya guru lebih memakai papan tulis mengajar adalah, Laptop,
untuk menulis, dan infocus untuk Speaker, dan Infocus
memberikan materi kalo pakai power digunakan jika
point atau menayangkan video. menayangkan sebuah
Putri Liana Infocus kalau guru ngasih materi power point, gambar dan
menggunakan power point atau video, video. Papan tulis dan
dan papan tulis untuk menulis. sepidol digunakan untuk
menulis inti-inti dari
Nadilla Infocus, papan tulis, dan sepidol. materi pelajaran yang
Hikmatul disampaikan. Dan
Hasanah Handphone untuk
mencari informasi
Tarisa Nur Infocus untuk menayangkan video atau
sumber-sumber belajar
Aini materi jika menggunakan power point.
yang ada di Internet.
Bintang Purna Laptop, infocus, dan papan tulis itu saja
yang selama belajar di SMA ini.
Fahrizal lebih ke infocus, papan tulis, dan sepidol.
Afandi
Jamillah Infocus, laptop, dan power point.
Talitha Rifdah Laptop, Speaker untuk video, Infocus,
89

dan Handphone.
Khoirun Nisa Infocus, papan tulis, dan laptop.
Ajeng Dyah Infocus, laptop, dan papan tulis.
Febriyanti
Nina Ladita Menurut anda, apakah dengan Dapat disimpulkan
Hariyana menggunakan metode dan media bahwa jawaban yang
pembelajaran yang bervariasi oleh guru diberikan peserta didik
PPKn materi yang disampaikan dapat dalam penggunaan
dengan mudah dipahami dan menarik metode dan media
perhatian anda dalam pembelajaran? pembelajaran yang
bervarian dapat membuat
Nisrina Aisya Iya, karena kita belajar jadi lebih tidak peserta didik menjadi
mudah bosan kalo bervariasi kan menarik lebih mudah memahami
jadi lebih ingin tahu terus. dan tertarik untuk
Putri Liana Iya menarik, misalnya kalo kita tidak tau mengikuti pembelajaran,
tentang letak wilayah kepulauan yang dikarenakan suasana nya
dimiliki Indonesia dengan menggunakan yang membuat peserta
peta atau menayangkan video atau didik menjadi tidak
gambar tadi kita jadi bisa tau seperti apa bosan selama mengikuti
itu jadi lebih membuat kita ingin lebih pembelajaran dan juga
tahu selama pembelajaran. menjadikan peserta didik
menjadi lebih ingin tahu
Nadilla Iya kalau menggunakan metode yang dan penasaran untuk
Hikmatul bervariai jadi tidak bosan, trus juga jadi mengikuti pembelajaran
Hasanah lebih menarik perhatian murid fokus hingga sampai selesai.
memperhatikan guru.
Tarisa Nur Iya karna jadi lebih menarik perhatian
Aini karna tidak bosan.
Bintang Purna Iya pasti dapat mudah dipahami, dan
menarik perhatian kita waktu
pembelajaran karna membuat kita tidak
merasa bosan.
Fahrizal Bisa, kalau metode nya bervarian jadi
Afandi lebih ada semangat mengikuti
pembelajaran supaya ketika tiba-tiba
ditanya jadi tidak kaget.
Jamillah Iya jadi lebih mudah dan tertarik
mengikuti pembelajaran jadi tidak bosan.
Talitha Rifdah Iya bisa lebih cepat paham dan jadi tidak
bosan juga. Jadi membuat kita penasaran
mengikuti materi pembelajaran.
90

Khoirun Nisa Bisa banget, karna kalau bervariasi gitu


bisa lebih menarik jadi tidak bosan dalam
memperhatikan materi.
Ajeng Dyah Pastinya jadi lebih menarik perhatian kita
Febriyanti jika guru dalam mengajar menggunakan
metode yang bervariasi itu tadi, jadi kita
senang melihatnya.
Nina Ladita Apakah guru PPKn selalu memberikan Berdasarkan jawaban 3
Hariyana pertanyaan pada setiap akhir dari 10 peserta didik
pembelajaran (Post Tes) untuk mengukur menjawab bahwa guru
pemahaman anda setelah menerima jarang untuk memberikan
materi yang disampaikan? pertanyaan di akhir
pembelajaran (Post tes)
Nisrina Aisya Iya, guru selalu memberikan pertanyaan dikarenakan waktu yang
dan itu selalu di acak jadi ketahuan siapa tidak terasa hingga
yang paham dan tidak paham dari materi akhirnya jam pelajaran
yang disampaikan hari itu. sudah habis. Dan peserta
Putri Liana Selalu didik yang lain
mengatakan guru selalu
Nadilla Sering dan selalu tiba-tiba nanya nya. dan sering memberikan
Hikmatul sebuah pertanyaan untuk
Hasanah mereka di akhir
pembelajaran mengenai
Tarisa Nur Iya selalu memberikan pertanyaan
materi yang sudah
Aini
disampaikan.
Bintang Purna Sering
Fahrizal Iya biasanya, tapi kadang kalau
Afandi pertanyaan di akhir pembelajaran gitu
jarang karna saking panjang nya bercerita
jadinya gak kerasa jam pelajaran sudah
habis.
Jamillah Iya selalu, pasti guru nanya “ada yang
ingin ditanyakan lagi tidak” kalau tidak
ada guru memberikan kesimpulan dari
materi yang sudah dibahas dan pamit
mengakhiri pembelajaran.
Talitha Rifdah Kadang, tapi tidak setiap pertemuan
selalu memberikan pertanyaan di akhir
jam pelajara.
Khoirun Nisa Pernah, kadang-kadang ngasih kalau
masih ada waktu di jam pelajarannya.
Ajeng Dyah Tidak terlalu sering tapi suka dilakukan
91

Febriyanti oleh guru PPKn, biasanya kalau tidak di


akhir pembelajaran itu pasti di tengah-
tengah pembelajaran, atau di pertemuan
berikutnya pasti suka bertanya mengenai
materi yang sudah dipelajari sebelumnya
jadi seperti kuis.
Nina Ladita Apakah guru PPKn selalu Dari jawaban yang
Hariyana mengkondisikan situasi kelas sebelum diberikan peserta didik
proses belajar mengajar di kelas dimulai? mengenai guru dalam
mengkondisikan situasi
Nisrina Aisya Iya, biasanya guru menanyakan mengenai kelas sebelum proses
materi minggu lalu itu membuat siswa belajar mengajar. Dapat
seketika langsung diam karena kita lupa disimpulkan bahwa guru
dan hanya bisa diam. telah berupaya mengelola
Putri Liana Iya selalu, harus hening dulu baru bisa kelas dengan baik, hal ini
mulai pembelajaran. kalau selama proses terbukti dengan jawaban
pembelajaran berlangsung suasana kelas yang diberikan peserta
mulai berisik lagi itu juga harus kondusif didik bahwa situasi kelas
dulu baru dimulai lagi. selalu diam, aman tidak
berisik. Dan ada juga
Nadilla Iya pasti. Gak boleh berisik, gak boleh peserta didik yang
Hikmatul tidur, trus tangan nya gak boleh ada di mengatakan jika sebelum
Hasanah bawah meja harus diatas meja. Harus guru masuk peserta didik
benar-benar diem dulu baru dimulai harus sudah ada di dalam
pembelajaran. kelas terlebih dahulu dan
jika terjadi keributan
Tarisa Nur Iya
guru akan
Aini
mengkondisikan kelas
Bintang Purna Iya selalu kalau itu, siswa harus diam menjadi tenang baru akan
dulu baru bisa mulai pembelajaran. mulai melanjutkan
pelajaran.
Fahrizal Untuk guru PPKn tanpa disuruh pasti kita
Afandi langsung kondusif karna itu sudah wajib.
Jamillah Iyah ketat banget kalau ada pelajaran
PPKn, sebelum guru masuk muridnya
harus sudah ada dikelas duluan. Kalau
murid nya telat masuk nanti keburu di
Alfain biarpun si murid ini hadir dari
awal masuk jam sekolah.
Talitha Rifdah Iya, karna jam pelajaran PPKn di kelas
kita adanya sehabis jam istirahat siang
sehabis sholat zuhur jadi biasanya guru
PPKn selalu memerintahkan kita buat
melengkapi muridnya dulu karna kadang
suka masih ada yang istirahat diluar kalau
92

sudah lengkap baru memulai


pembelajaran.
Khoirun Nisa Iya, menyuruh siswa untuk diam.
Ajeng Dyah Iya biasanya ruangan kelas yang pertama
Febriyanti di perhatikan seperti kebersihan kelas
yang ada sampah atau tidak.
Nina Ladita Adakah langkah pertama yang dilakukan Berdasarkan dari
Hariyana guru PPKn ketika membuka jawaban peserta didik
pembelajaran? sebelum membuka
pembelajaran ada
Nisrina Aisya Yang pertama pasti berdoa, terus absen, langkah-langkah yang
habis itu biasanya mengulang materi dilakukan guru. Dapat
sebelumnya supaya tidak lupa lalu disimpulkan yang
melanjutkan ke materi yang akan dibahas pertama guru selalu
di hari itu. memperhatikan
Putri Liana Berdoa, absen, kadang disuruh kebersihan kelas jika
merapihkan barisan tempat duduk, dan kotor terdapat sebuah
membersihkan sampah yang berserakan sampah peserta didik
didalam kelas. diminta untuk
membersihkan terlebih
Nadilla Absen, berdoa biasanya kalo belum dahulu, merapihkan
Hikmatul berdoa ya berdoa dulu sama mengulang barisan tempat duduk
Hasanah materi sebelumnya kadang. agar enak dilihat, berdoa,
absen, dan mengulang
Tarisa Nur Biasanya rapih-rapih meja, berdoa, absen,
sedikit materi yang sudah
Aini dan membahas materi sebelumnya.
dipelajari sebelumnya,
Bintang Purna Yang pertama biasanya berdoa kalau kemudiam memulai
belum berdoa, terus absen, sehabis itu pelajaran. hal ini
baru memulai pembelajaran. membuktikan
bahwasanya
Fahrizal Paling berdoa, absen, lalu menyiapkan keterampilan guru dalam
Afandi kelas agar tempat duduk nya rapih enak membuka pembelajaran
dilihat. sudah dilakukan dengan
Jamillah Biasanya Berdoa, absen, dan kadang ada baik.
yal yel sebelum memulai pembelajaran
supaya lebih semangat.
Talitha Rifdah Yang pertama harus lengkap dulu murid-
murid nya, terus biasanya melihat kondisi
kelas kalau ada sampah dibawah disuruh
disapu dulu supaya bersih. Baru berdoa ,
absen dan muai pembelajaran.
Khoirun Nisa Menyuruh siswa untuk tertip, berdoa,
absen, kadang menyuruh siswa untuk
93

merapihkan ruangan supaya rapih dan


bersih.
Ajeng Dyah Yang guru lakukan biasanya menanyakan
Febriyanti kabar kita adakah hari ini yang tidak
masuk, kemudian berdoa, dan absen.
Setelah itu kadang mengulang materi
sebelumnya.
Nina Ladita Apakah guru PPKn dalam menjelaskan Dari jawaban yang telah
Hariyana materi pembelajaran selalu diselingi diberikan peserta didik
dengan humor atau permainan (eci dapat disimpulkan bahwa
breaking) sehingga peserta didik antusias guru selama proses
dalam mengikuti pembelajaran? belajar mengajar tidak
pernah mengadakan
Nisrina Aisya Tidak pernah kalau eci breaking, cuma sebuah Ice Breaking
lebih sering humor kaya ada hal yang (kegiatan hiburan) di
dijadiin bercandaan yang nantinya dalam kegiatan
membuat kita jadi tidak bosan karna pembelajaran. Hanya saja
tertawa. guru selalu menggunakan
Putri Liana Kalau eci breaking itu tidak pernah, lebih sebuah candaan (Humor)
sering ke humor seperti misal sedang yang sepontan untuk
membahas materi tiba-tiba ada hal yang peralihan situasi dari
dijadikan bercandaan. kondisi yang
menjenuhkan,
Nadilla Kalau humor kadang iya sepontan aja membosankan,
Hikmatul gitu lucu tapi kalo eci breaking gitu gak menegangkan, dan
Hasanah pernah lainnya. Menjadi ke
kondisi yang santai,
Tarisa Nur Permainan tidak pernah hanya lebih
nyaman, dan seru tidak
Aini sering humor
membuat peserta dididk
Bintang Purna Paling lebih ke humor kalau eci breaking menjadi bosan. Hal ini
itu tidak pernah dilakukan karena dengan
tujuan agar perhatian
Fahrizal Kadang-kadang humor, cuman kalau eci kembali tertuju pada
Afandi breaking itu tidak pernah. Lebih ke materi yang sedang
humor agar tidak terlalu serius. diajarkan.
Jamillah Untuk eci breaking tidak pernah, lebih ke
humor.
Talitha Rifdah Sering hehe setiap pembelajaran guru
pasti ngasih bercandaan lucu yang bikin
kita ketawa gitu jadi seru belajarnya.
Khoirun Nisa Humor biasanya, kalau eci breaking tidak
pernah. Di waktu menerangkan
pembelajaran guru selalu menyelingkan
94

bercandaan biar tidak bosan.


Ajeng Dyah Lebih pada humor supaya pembelajaran
Febriyanti tidak tegang atau serius.
Nina Ladita Bagaimana cara guru PPKn dalam Dari hasil jawaban yang
Hariyana memimpin diskusi kelompok? Dan diberikan peserta didik
bagaimana sikap guru pada saat terjadi mengenai bagaimana
sebuah perdebatan? cara guru dalam
memimpin sebuah
Nisrina Aisya Dalam memimpin diskusi guru selalu diskusi kelompok dan
ngasih tahu ke kita apa yang harus dicari bagaimana jika terjadi
dan di diskusikan dengan teman sebuah perdebatan.
kelompok. Kalau terjadi perdebatan guru
selalu menjadi penengan dan Maka dapat disimpulkan
memberikan pemahaman ke kita mana bahwa ada beberapa
yang lebih benar. peserta didik yang
menjawab guru jarang
Putri Liana Biasanya guru menjadi penengah kalau melakukan diskusi
ada perdebatan dan menyampaikan benar kelompok, dan ada juga
nya seperti apa bukan membela yang yang menjawab
mana yang benar atau salah. Untuk melakukan diskusi
memimpin diskusi sama seperti guru- kelompok. Jika
guru lain menyampaikan apa yang harus melakukan sebuah
di cari dan bagaimana cara berdiskusi diskusi hal pertama yang
nya. pasti dilakukan guru
Nadilla Diskusi jarang. Kalau ada perdebatan adalah menentukan
Hikmatul lebih menjadi penengah memberikan kelompok diskusi,
Hasanah jawaban yang benar nya seperti apa. membagi materi yang
akan di diskusikan, dan
Tarisa Nur Jarang melakukan diskusi kelompok kemudian menjelaskan
Aini cuman kalau ada perdebatan gitu guru bagaimana langkah-
selalu jadi penengah untuk memberikan langkah yang harus
jawaban yang benar nya seperti apa. dilakukan selama
berdiskusi. Jika terjadi
Bintang Purna Biasanya guru selalu memberikan arahan
sebuah perdebatan guru
sebelum melakukan diskusi, dan kalau
akan mencoba untuk
terjadi perdebatan guru yang menjadi
melerai dan memberi
penengah untuk mengarahkan mana yang
sebuah arahan, dan juga
benar.
penjelasan agar dapat
Fahrizal Jarang berdiskusi karna guru lebih sering dipahami oleh peserta
Afandi menjelaskan, tapi jika ada sebuah didik.
sanggahan dari jawaban teman gitu pasti
guru sealu menjadi penengah untuk
memberitahu jawaban ang benar seperti
apa.
Jamillah Biasanya jika ada perdebatan guru selalu
95

memberikan pengertian mana yang benar.


Talitha Rifdah Guru awalnya membagi kelompok dan
materi, lalu memberikan arahan untuk
setiap kelompok mengenai materi yang
akan di diskusikan. Biasanya di acak
maju untuk mempersentasikan kalau
tidak di hari itu berarti di minggu depan.
Kalau terjadi perdebatan guru yang suka
menjadi penengah dan biasanya guru
selalu jadi pengamat untuk menilai
jawaban-jawaban dari tiap kelompok
diskusi.
Khoirun Nisa Langkah awal pasti membagi kelompok
diskusi terus memberikanmateri dan
arahan. Kalau terjadi perdebatan guru
hanya menjadi penengah supaya tidak
semakin berdebat dan kemudian memberi
tahu jawaban yang sebetulnya.
Ajeng Dyah Hal yang pertama dilakukan pasti
Febriyanti membagi secara rata jumlah orang
perkelompok, jika ada suatu perdebatan
guru mengambil alih untuk
menyelesaikan perdebatan dari masalah
pertama dan kedua itu apa.
Nina Ladita Hal apa yang membuat anda tertarik pada Dilihat dari jawaban
Hariyana saat mengikuti proses belajar mengajar peserta didik mengenai
PPKn? hal apa yang membuat
mereka tertarik
Nisrina Aisya Karena dari bagaimana cara guru mengikuti pembelajaran
menyampaikan materi pembelajaran yang PPKn.
dengan tegas dan lantang jadi membuat
kita berpikir oh iya seru tidak seperti Maka dapat disimpulkan
kebanyakan guru PPKn yang lebih bahwa alasan peserta
identik jika memberikan materi selalu didik tertarik mengikuti
membuat ngantuk atau bosan pembelajaran PPKn
dikarenakan pelajaran
Putri Liana Saya tertarik mengikuti pembelajaran PPKn termasuk ke dalam
PPKn ini pada saat membahas materi pelajaran yang mereka
mengenai kasus-kasus umum yang terjadi senangi karena di materi
tapi kalau sudah mulai dalam membahas pelajaran PPKn terdapat
nya saya tidak tertarik karna nantinya pembahasan yang
membuat susah untuk di ingat. membahas mengenai
Nadilla Jujur aku takut gurunya galak jadi aku kemasyarakatan dan
Hikmatul kalo ngantuk berusaha buat gak ngantuk membahas sejarah
96

Hasanah nanti lama-lama juga gak ngantuk karna sehingga hal ini
ngikutin pembelajaran yang lama-lama menjadikan peserta didik
jadi menarik karna ada humor nya itu tertarik untuk
tadi. mengetahui dan
mengikuti pembelajaran
Tarisa Nur Kita jadi lebih tau hal yang baru yang hingga selesai. Dan juga
Aini sebelumnya kita tidak tau karna PPKn itu dikarenakan cara guru
kan luas banget belajarnya tidak itu-itu dalam menyampaikan
saja. materi pembelajaran
Bintang Purna Saya tertarik mengikuti pembelajaran dengan jelas, lancar, dan
PPKn karna di pelajaran ini terdapat seru karna disertai
materi tentang sejarah dan politik itu dengan candaan humor.
yang membuat saya tertarik, dan guru nya
juga yang menyampaikan nya dengan
jelas.
Fahrizal Karna guru pada saat menerangkan
Afandi materi itu serius, materi nya mateng
menguasai bagus banget jadi gampang
untuk di cerna dipahamin.
Jamillah Karna gurunya yang kadang bikin lucu,
dan materi pelajaran PPKn yang banyak
membahas tentang sejarah, dan tentang
kemasyarakatan itu sih yang lebih bikin
menarik.
Talitha Rifdah Karna guru nya yang santai, asik jadi
seru-seru saja jadi kita tidak bosen juga,
terus dalam menyampaikan materi
langsung ngerti kita nya, itu yang
membuat menarik.
Khoirun Nisa Karna cara mengajar guru nya nyantai
tidak terlalu tegang.
Ajeng Dyah Kesan pertama yang membuat saya
Febriyanti tertarik dalam pembelajaran PPKn itu
karena PPKn masuk dalam pembelajaran
sejarah mengulang kejadian yang lampau,
dan di PPKn itu juga terdapat materi
pelajaran yang saya sukai mengenai hak
asasi manusia. Dan juga karna guru nya
yang selalu humor jadi tidak tegang
seperti guru lainnya.
Nina Ladita Bagaimana situasi kelas selama proses Berdasarkan persepsi
Hariyana belajar mengajar? Biasanya apa yang peserta didik guru telah
97

dilakukan oleh guru PPKn ketika suasana berupaya mengelola


kelas menjadi tidak kondusif? kelas dengan baik. Hal
ini terbukti dari jawaban
Nisrina Aisya Situasi kelas selalu tenang cuma kalau 10 peserta didik yang
habis dibuat ketawa pasti sutuasi kelas mengatakan bahwa
jadi tidak kondusif lagi dan biasanya cara situasi kelas selalu dalam
guru mengembalikan situasi kelas cuma keadaan kondusif, tenang
dengan mengingatkan mau lanjut belajar tidak berisik. Dan jika
atau pilih keluar dari kelas. suasana kelas menjadi
Putri Liana Hening. Kalau tida kondusif lagi tidak kondusif guru akan
biasanya guru hanya diam yang nantinya melakukan usaha
membuat kita sadar ko gurunya diam menenangkan peserta
nanti kita sadar sendiri dan kembali diam. didik dengan cara
Kadang juga memberikan peringatan memperingatkan siswa
untuk diam dan jika kelewat batas tidak agar tenang kembali.
ada yang bisa diam guru mulai
menegaskan untuk segera diam atau
memberikan pilihan ingin tetap belajar
atau keluar dari kelas.
Nadilla Biasanya di tegur gitu nanti tiba-tiba
Hikmatul kelas menjadi hening lagi karna takut
Hasanah semua sama guru PPKn.
Tarisa Nur Suasana kelas tenang, kalau terjadi
Aini keributan biasanya guru hanya
menegaskan saja untuk diam kalau tidak
diam pasrti selalu dikasih pertanyaan dari
apa yang guru sampaikan barusan.
Bintang Purna Selalu kondusif, tapi kalau mulai tidak
kondusif biasanya menyuruh siswa untuk
diam kadang seperti sedikit marah.
Fahrizal Biasanya kalau terjadi kegaaduhan di
Afandi dalam kelas guru hanya memberitahu
untuk diam tapi jika sudah kelewatan
guru bisa menggertak kita. Kalau sudah
di gertak gitu kita sadar diri untuk
memilih diam sendiri.
Jamillah Lebih ke memberikan peringatan untuk
siswa yang mau belajar diminta untuk
diam dan kalau tidak mau belajar
diharapkan lebih baik keluar.
Talitha Rifdah Langsung marah gitu menyuruh kita
untuk pada diam, tapi jarang terjadi karna
98

kita yang pada nurut jadi guru nya tidak


macem macem karna pelajaran nya seru
jadi jarang untuk berisik.
Khoirun Nisa Kadang berisik, kadang tertib. Kalau
mulai tidak kondusif guru biasanya
nyuruh kita untuk diam dengan mengetuk
meja pakai penghapus papan tulis.
Ajeng Dyah Biasanya guru PPKn memantau siapa-
Febriyanti siapa saja yang membuat gaduh kalau
semakin lama semakin membuat gaduh
maka guru itu langsung turun tangan
untuk mempringatkan mereka, bukan
untuk memarahi tapi lebih untuk
mendisiplinkan mereka supaya tidak
mengulanginya lagi.
Nina Ladita Bagaimana sikap guru PPKn ketika tidak Berdasarkan dari persepsi
Hariyana ada yang bertanya? Dan bagaimana cara peserta didik mengatakan
guru PPKn mengajukan pertanyaan pada bahwa jika tidak ada
anda? yang bertanya maka guru
yang akan mengajukan
Nisrina Aisya Reaksinya kalau kita tidak ada yang sebuah pertanyaan ada
bertanya ya guru yang bertanya, dan cara peserta didik. Cara guru
guru bertanya itu dengan melihat nama dalam mengajukan
kita di absen atau mendatangi kedepan sebuah pertanyaan
meja kita. dengan cara memanggil
Putri Liana Kalau tidak ada yang bertanya guru nama peserta didik atau
pastinya yang bertanya kek kita. Terus dengan menghampiri
caranya guru bertanya ke kita biasanya langsung kedepan meja
dengan cara melihat nama kita di absen peserta didik untuk
atau nyamperin kedepan meja kita. Kalau memberikan pertanyaan
kita tidak ada yang bisa jawab guru akan terkait dengan materi
melempar pertanyaan itu ke teman yang yang disampaikan. Hal
lain jadi hampir setiap siswa pasti dapat ini dilakukan guru untuk
pertanyaan. dapat melatih mental
peserta didik agar
Nadilla Kalau tidak ada yang bertanya gurunya terbiasa berani berbicara
Hikmatul pasti bilang “Ibu yang nanya ya”, dan didepan teman-teman
Hasanah biasanya cara dia bertanya itu tiba-tiba kelasnya.
dia nyamperin ke depan kita terus nanya
ke kita.
Tarisa Nur Kalau tidak ada yang bertanya pasti dia
Aini yang bertanya, dan bagaiman acara dia
bertanya ya itu tadi menunjuk siswa yang
99

tidak fokus.
Bintang Purna Biasanya guru selalu bertanya “apakah
ada yang mau ditanyakan?” nanti kalau
murid jawab “tidak ada” baru disitu guru
yang bertanya dan cara guru bertanya
guru selalu nyamperin kedepan meja kita
secara acak dan tiba-tiba.
Fahrizal Biasanya dia bilang “ada yang ingin
Afandi bertanaya atau tidak?” kala tidak ada
yang bertanya guru yang akan bertanya.
kalau memberikan pertanyaan ke kita
biasanya guru menunjuk ke siswa-siswa
yang tidak beruntung yang tidak
menyimak.
Jamillah Biasanya kalau tidak ada yang bertanya
guru melanjutkan lagi untuk membahas
materi. Dan kalau mengajukan
pertanyaan biasanya guru lebih memilih
menunjuk siswa dengan memberikan
pertanyaan dari pengertian-pengertian
yang sudah dibahas.
Talitha Rifdah Kalau diberikan kesempatan untuk
bertanya kita selalu nanya karna guru dari
awal sudah bilang kalau tidak ada yang di
mengerti tanya saja ke ibu daripada
nanya ke temen belum tentu benar
jawabannya. Dan bagaimana cara guru
bertanya biasanya guru itu manggil nama
kita dan langsung dikasih pertanyaan.
Khoirun Nisa Kalau tidak ada yang bertanya guru pasti
yang nanya, dan cara guru nanya pasti
dengan menunjuk siswa nya langsung.
Ajeng Dyah Kalau tidak ada yang bertanya pasti guru
Febriyanti PPKn itu sendiri yang bertanya ke kita.
Dan cara guru bertanya dengan menunjuk
salah satu siswa dengan memberikan
pertanyaan dari materi yang disampaikan.
Nina Ladita Bagaimana menurut kamu mengenai Dari jawaban yang
Hariyana gaya mengajar guru dalam pembelajaran diberikan peserta didik
PPKn? dapat disimpulkan bahwa
gaya mengajar guru
Nisrina Aisya Guru PPKn seru, guru suka keliling tiap termasuk kedalam gaya
100

meja siswa. mengajar yang


interaksional dan juga
Putri Liana Guru PPKn itu seru, tapi jaranga ada teknologis karna itu tadi
permainan dalam mengajar. guru dalam melakukan
Nadilla Menurut saya gurunya seru suka cerita, pembelajaran selalu
Hikmatul dan disiplin. memperhatikan keadaan
Hasanah siswanya dalam serius
mengikuti pembelajaran,
Tarisa Nur Menurut saya guru nya bagus karna dan selalu melibatkan
Aini memiliki daya tarik tersendiri. teknologi dalam
pembelajaran sehingga
Bintang Purna Gaya mengajar guru nya tidak
membuat pelajaran
membosankan dalam mengasih ilmu,
menjadi seru dan
sangat menarik.
menyenangkan.
Fahrizal Gurunya itu enak serius gitu, tapi agak
Afandi tegang saat belajar karena terlalu serius.
Jamillah Menurut aku guru nya enak, seru dalam
menerangkan materi, dan juga gurunya
aktif gak diem aja didepan tapi keliling
gitu.
Talitha Rifdah Gaya mengajar guru memang asik, tetapi
harus disiplin, dan kalo menerangkan
materi cepet bikin paham karna gak
terpaku pada buku saja jadi gak
ngebosenin.
Khoirun Nisa Menurut aku guru PPKn itu guru yang
gak bisa diem selalu aja keliling, kalo
memberikan materi selalu ada
pertanyaan.
Ajeng Dyah Menurut saya gaya mengajar guru PPKn
Febriyanti saya lebih cenderung ke dalam gaya
mengajar yang interaksional dan
teknologis.
Nina Ladita Hal apa yang dilakukan oleh guru Dapat disimpulkan
Hariyana sebelum menutup pembelajaran? bahwa hal yang
dilakukan guru sebelum
Nisrina Aisya Biasanya guru itu memberikan sedikit menutup pembelajaran,
pembahasan mengenai materi apa yang maka jawaban yang
akan dibahas minggu depan, atau diberikan peserta yaitu:
biasanya memberitahu apakah besok Guru selalu memberikan
melanjutkan materi atau ulangan harian. kesempatan kepada
Putri Liana Biasanya kalau di hari itu ada tugas di peserta didik untuk
hari itu juga harus dikumpulkan, kalau bertanya mengenai
101

tidak ya hanya sekedar memberikan materi yang kurang


beberapa kesimpulan mengenai materi dipahami, selanjutnya
yang sudah dibahas dan kemudian pamit guru akan memberikan
mengakhiri pembelajaran. kesimpulan mengenai
materi yang telah
Nadilla Biasanya dia bilang “Ada yang ingin dipelajari hari itu, dan
Hikmatul ditanyakan atau kurang paham” kalau gak kemudian mengakhiri
Hasanah ada yang bertanya guru langsung pembelajaran dengan
menutup pembelajaran. pamit mengucapkan
Tarisa Nur Memberi pertanyaan, dan memberitahu salam. Jika kondisi kelas
Aini untuk besok sebelum memulai sedang kotor tidak lupa
pembelajaran di buka lagi materinya guru selalu
nanti ibu tanya lagi. mengingatkan untuk
segera merapihkan
Bintang Purna Biasanya memberikan kesimpulan dari kembali kelasnya.
materi yang sudah dibahas, dan Dengan hal ini maka
memberikan tugas untuk dikerjakan guru telah melakukan
dirumah. usaha yang maksimal
dengan baik berdasarkan
Fahrizal Biasanya hanya mengucap salam dan
dari jawaban yang
Afandi berpamitan karna jam pelajarannya yang
diberikan peserta didik.
sudah selesai.
Jamillah Biasanya memberikan kesimpulan dari
apa yang sudah dibahas dan membahas
sedikit untuk materi minggu depan,
kadang juga memberikan tugas untuk
dirumah.
Talitha Rifdah Kalau kondisi kelas sedang kotor
biasanya guru selalu mengingatkan untuk
segera disapu, terus berdoa lagi, terus
kadang memberitahu sedikit materi
minggu depan.
Khoirun Nisa Biasanya menutup dengan salam, kalau
masih ada sedikit waktu biasanya guru
selalu membahas inti dari materi yang
akan dipelajari pertemuan berikutnya.
Ajeng Dyah Biasanya pasti sebelum pamit selalu ada
Febriyanti cakap-cakap sebentar mengenai
pembelajaran atau apapun itu, dan
biasanya memberi tahu juga kalau
minggu depan ada kuis atau tidak.
Nina Ladita Apakah guru PPKn selalu memberikan Dapat dilihat dari
Hariyana penguatan (pujian) pada saat proses jawaban yang telah
belajar mengajar? Dan bagaimana respon diberikan peserta didik
102

anda ketika mendapatkan pujian? mengenai guru dalam


pemberian penguatan
Nisrina Aisya Pernah, apalagi kalau kita mengerjakan (pujian). Maka dapat
tugas dan hasilnya menurut dia sempurna disimpulkan bahwa guru
pasti kita selalu diberikan pujian dan itu selalu memberikan pujian
membuat kita jadi lebih semangat lagi kepada mereka seperti
dalam belajar nya. hal kecil jika
Putri Liana Pernah memberikan pujian dan motivasi. mendapatkan nilai bagus
Biasanya kalau kita ingin jadi apa setelah pasti guru memberikan
lulus nanti disitu guru selalu memberikan pujian, dan juga jika
motivasi ke kita supaya lebih giat lagi kondisi kelas yang selalu
dalam belajar. Dan rasanya senang dan rapih dan nurut anak-
terharu waktu dapat pujian dan motivasi anak nya itu juga akan
itu. diberikan pujian dari
guru. Peserta didik juga
Nadilla Kurang, lebih ke pujian dan motivasi itu mengungkapkan bahwa
Hikmatul kadang. Kita menerimanya kadang mereka senang, terharu
Hasanah kagum kadang biasa saja. ketika mereka
mendapatkan sebuah
Tarisa Nur Pernah memberikan motivasi dan pujian.
pujian dari guru hal itu
Aini
malah membuat peserta
Bintang Purna Pernah memberikan pujian, sebagai didik menjadi lebih
murid kalau diberikan pujian oleh guru semangat lagi dalam
biasa aja paling cuman senyum-senyum belajar.
aja.
Fahrizal Pujian saja yang lebih sering kalau
Afandi motivasi gitu jarang. Kalau dapat pujian
gitu sangat senang dan terharu.
Jamillah Biasanya membrikan pujian dan lebih
untuk sekelas bukan individu.
Talitha Rifdah Iya, guru sering memuji kelas kita seperti
“kelas ini bagus ya banyak yang nanya
kalau gitu gak malu", terus kalau dikasih
pujian gitu kitanya jadi malah semakin
semangat lagi belajar nya.
Khoirun Nisa Iya ngasih, tapi jarang-jarang kalau
memberikan pujian.
Ajeng Dyah kalau saya pribadi saya belum pernah
Febriyanti mendapatkan pujian. Kalau semisal
mendapatkan pujian pastinya ada suatu
kebanggaan tersendiri yang membuat
saya jadi lebih giat lagi dalam belajar.
103

Nina Ladita Apakah guru dalam menyampaikan Berdasarkan jawaban


Hariyana materi pembelajaran hanya terfokus pada yang diberikan oleh
buku PPKn saja? dan bagaimana menurut peserta didik, dapat
anda? disimpulkan bahwa guru
selama menyampaikan
Nisrina Aisya Tidak pernah sih mungkin hanya melihat materi pelajaran guru
inti dari materi nya saja kemudian guru tidak pernah
menjelaskan nya secara sepontan dari apa memfokuskanpan dangan
yang dia kuasai dari materi itu. Kalaupun nya pada buku saja dalam
guru selalu terfokus melihat buku tanpa memberikan materi, guru
memperhatikan siswa menurut saya itu lebih cenderung untuk
wajar saja tapi jangan salahkan siswa berbicara memberikan
kalau nantinya siswa tidak paham dan materi sesuai dengan apa
mendapatkan nilai yang jelek karna itu yang guru pahami dan
menjadi peran aktifnya untuk guru. mengerti. Jika melihat
Putri Liana Tidak terfokus pada buku. Guru bisa buku guru hanya
memberikan materi pelajaran dari membaca sekilas
pemahaman dia sendiri dari ilmu yang mengenai materi yang
dia punya tanpa harus terfokus pada akan disampaikan dan
buku. jika ada materi yang
kurang tepat maka guru
Nadilla Tidak fokus ke buku saja, kadang emang akan membenarkan. Hal
Hikmatul lewat power point dan lewat tulisan juga. ini sangat dimaklumkan
Hasanah oleh peserta didik.
Tarisa Nur Tidak
Aini
Bintang Purna Kalau guru PPkn tidak pernah terfokus
pada buku. Kalaupun ada yang terfokus
pada buku kalau bisa jangan terfokus
pada buku saja kalau bisa lebih luas lagi
dalam mempelajari materi supaya pada
saat memberikan materi sudah tidak
terfokus lagi pada buku.
Fahrizal Selama ini tidak pernah, kalau membaca
Afandi buku jika ada sumber yang salah nanti
guru membenarkan dari sumber-sumber
lain.
Jamillah Untuk terfokus sih tidak, karna menurut
saya guru dalam menyampaikan materi
pembelajaran itu sesuai dengan
pemahaman yang dia miiki dan
menceritakan lebih jelas.
Talitha Rifdah Tidak terlalu fokus dengan buku karna
104

guru nya yang sudah memahami materi.


Khoirun Nisa Tidak pernah, guru lebih sering langsung
memberikan materi tanpa fokus ke buku,
langsung bercerita dari apa yang dia tau
dan pahami.
Ajeng Dyah Iya hanya ke PPKn saja, kalau hal itu bisa
Febriyanti saja saya terima karena hanya guru itu
yang bisa menguasai suatu materi itu ya
gitu saja tidak papa.
Nina Ladita Menurut anda, apakah guru PPKn dalam Dari jawaban 10 peserta
Hariyana mengajar sudah berperan aktif dan sudah didik mengenai keaktifan
mampu menciptakan suasana kelas yang guru dalam mengajar dan
menyenangkan? kemampuan guru dalam
menciptakan suasana
Nisrina Aisya Sudah berperan aktif banget menurut kelas yang
saya, dan juga sudah cukup menyenangkan. Dapat
menyenangkan karna itu tadi dengan disimpulkan bahwa
metode yang bervariasi, dan candaan tanggapan peserta didik
dikelas juga, dan guru yang berperan guru sudah berperan aktif
aktif itu membantu banget buat siswanya dalam pembelajaran dan
menyukai pelajaran. juga guru sudah mampu
Putri Liana Untuk mengajar sudah berperan aktif, dalam menciptakan
tapi untuk menciptakan suanasa kelas suasana kelas yang
yang menyennagkan menurut saya menyenangkan dengan
kurang, karna saya lebih sering adanya sebuah humor
mengantuk waktu pembelajaran PPKn. didalam kelas
menjadikan speserta
Nadilla Sejauh ini sudah berperan aktif dan didik merasa senan pada
Hikmatul menyenangkan, bisa mencairkan suasana saat mengikuti
Hasanah yang tegang menjadi tidak tegang dengan pembelajaran.
kehumoran nya.
Tarisa Nur Sudah mampu menciptakan suasana yang
Aini menyenangkan dan berperan aktif, karna
humor membuat kelas tidak menjadi
menegangkan.
Bintang Purna Sudah ada berperan aktif dan cukup
menyenangkan
Fahrizal Sudah aktif sekali, aktif mengawasi
Afandi siswa-siswa yang bengong, dan sudah
sangat mampu menciptakan suasana
kelas yang menyenangkan, sangat
menarik, sangat menegangkan, lengkap
105

pokoknya.
Jamillah Menurut aku sudah berperan aktif dan
sudah mampu menciptakan kelas yang
menyenangkan. Karna gurunya yang
humor, dan jekas tadi dalam
menyampaikan materi.
Talitha Rifdah Iya sudah aktif, dan sudah sudah mampu
menciptakan suasana kelas yang
menyenangkan
Khoirun Nisa Iya aktif, sudah menyenangkan dan tidak
membosankan juga.
Ajeng Dyah Iya sudah lumayan aktif, dan mampu
Febriyanti membuat kelas jadi menyenangkan.
(Tabel 4.7 Analisis Hasil Wawancara)

5. Proses Coding Data

1) Open Coding

Pengodean terbuka adalah bagian analisis yang berhubungan

khususnya dengan penamaan dan pengategorian fenomena melalui

pengujian data secara teliti. Selama pengodean secara terbuka, data

dipecah kedalam bagian-bagian yang terpisah, di uji secara cermat,

di bandingkan untuk persamaan dan perbedaannya, dan

pertanyaan-pertanyaan di ajukan tentang fenomena sebagaimana

tercermin dalam data.

Dilihat dari indikator pertanyaan penelitian yang sudah

ditampilkan pada pembahasan sebelumnya. Peneliti membagi open

coding dalam dua bagian yaitu terkait dengan persepsi peserta

didik mengenai gaya mengajar guru, dan guru dalam penggunaan

metode dan media pembelajaran. Berikut hasil open coding yang


106

didapatkan dari hasil wawancara dengan peserta didik di SMA

Triguna Utama Ciputat.

Pelaku Hasil
Wawancara Wawancara Coding Tema
Nina Ladita Bagaimana gaya mengajar guru
Hariyana dalam pembelajaran PPKN?
Nisrina Aisya Guru pada saat mengajar selalu Na1/NA Persepsi peserta
memperhatikan peserta didik, didik mengenai
mengubah posisi dengan cara gaya mengajar
mengelilingi meja tiap peserta guru.
didik, dan cara mengajar guru
terbilang seru dan menyenangkan.
Putri Liana Yang saya alami selama pelajaran Na2/PL Persepsi peserta
ppkn guru terlalu banyak didik mengenai
menggunakan metode ceramah, gaya mengajar
namun menyenangkan dalam guru.
menyampaikan materi dan pada
saat memberikan contoh suatu
kasus bisa dapat dimengerti dengan
baik.
Nadilla Guru di sekolah tempat saya belajar Na3/NHH Persepsi peserta
Hikmatul gaya mengajar guru tergantung didik mengenai
Hasanah pada kondisi, kalau muridnya gaya mengajar
kondusif kemungkinan akan seru guru.
saja dan serring kali diselingi
candaan atau cerita dari guru
tersebut. Dan gurunya agak disiplin
kita harus fokus tidak boleh
mengantuk.
Tarisa Nur Aini Menurut saya gaya mengajar guru Na4/TNA Persepsi peserta
nya santai juga tapi selalu fokus didik mengenai
dalam topik pembelajaran, jadi gaya mengajar
membuat peserta didik tidak bosan guru.
pada saat pembelajaran
berlangsung.
Bintang Purna Gaya mengajar guru tidak Na5/BP Persepsi peserta
membosankan dalam memberikan didik mengenai
materi, hal ini membuat saya jadi gaya mengajar
menyukai pelajaran PPKn karena guru.
pembelajarannya mengenai sejarah,
107

dan cara guru dalam


menjelaskannya lebih mudah
dimengerti.
Fahrizal Afandi Guru dalam menyampaikan materi Na6/FA Persepsi peserta
pembelajaran terbilang serius didik mengenai
karena jarang mengadakan sebuah gaya mengajar
hiburan dalam pembelajaran, ini guru.
membuat suasana kelas pada saat
belajar menjadi serius dan
menegangkan.
Jamilah Gaya mengajar guru PPKn itu aktif Na7/J Persepsi peserta
dalam berinteraksi dengan peserta didik mengenai
didik karena guru selalu berputar gaya mengajar
pada setiap meja peserta didik guru.
untuk memperhatikan peserta didik
supaya tetap fokus selama
mengikuti pempelajaran, supaya
peserta didik tidak sibuk sendiri
bercanda dengan teman sebangkku
atau bermain handphone di
belakang.
Talitha Rifdah Guru selama mengajar selalu Na8/TR Persepsi peserta
menerapkan kita untuk disiplin. didik mengenai
Gaya mengajar guru dalam gaya mengajar
menyampaikan materi terkesan guru.
asik karna pada saat menyampaikan
materi tidak hanya terfokus dengan
buku pembelajaran saja.
Khoirun Nisa Menurut saya guru PPKn itu guru Na9/KN Persepsi peserta
yang aktif selalu memperhatikan didik mengenai
peserta didik ke meja masing- gaya mengajar
masing, pada saat menyampaikan guru.
materi sewaktu-waktu guru selalu
memberikan pertanyaan-pertanyaan
pada peserta didik untuk mengukur
konsentrasi kita selama mengikuti
pembelajaran.
Ajeng Dyah Gaya mengajar guru PPKn Na10/AD Persepsi peserta
Febriyanti merupakan gaya mengajar F didik mengenai
interaksional dan teknologis. guru gaya mengajar
PPKn terkadang mengajar dengan guru.
gaya mereka yang dilakukan
dengan cara berinteraksi ke salah
108

satu peserta didik tersebut dalam


menerapkan materi, sedangkan
teknologis nya mereka lebih
menggunakan teknologi-teknologi
canggih lainnya.
Nina Ladita Apakah penggunaan metode dan
Hariyana media pembelajaran yang
bervariasi dapat mempengaruhi
gaya mengajar guru? Sehingga
materi yang disampaikan dapat
dengan mudah dipahami dan
menarik perhatian dalam
pembelajaran?
Nisrina Aisya Berpengaruh, karna dengan Na1/NA Gaya mengajar
menggunakan metode dan media guru dalam
pembelajaran yang bervariaisi menggunakan
pastinya membuat guru jadi lebih metode dan media
banyak beraktifitas didalam kelas pembelajaran yang
misalnya seperti mempraktikkan bervariasi.
bagaimana cara dalam penggunaan
metode belajar ini. Dan kalo pake
metode yang bervariasi kita belajar
jadi lebih tidak mudah bosan kalo
bervariasi kan menarik jadi lebih
selalu ingin tahu.
Putri Liana Metode dan media pembelajaran Na2/PL Gaya mengajar
sangat dapat mempengaruhi gaya guru dalam
mengajar guru, karna biasanya menggunakan
penggunaan metode dan media metode dan media
pembelajaran tidak berubah atau pembelajaran yang
tidak ada sesuatu yang baru jadi bervariasi.
membuat peserta didik bosan. Tapi
semua itu juga tergantung dengan
sifat guru yang mengajar, karena
ada yang gurunya enak ngajarnya
namun metode belajarnya kurang.
Nadilla Dapat mempengaruhi kalo menurut Na3/NHH Gaya mengajar
Hikmatul saya, karena kalau menggunakan guru dalam
Hasanah metode yang bervariasi jadi tidak menggunakan
bosan, terus juga jadi lebih menarik metode dan media
perhatian peserta didik fokus pembelajaran yang
memperhatikan guru. bervariasi.
109

Tarisa Nur Aini Tidak mempengaruhi, tapi kalo Na4/TNA Gaya mengajar
menggunakan metode yang guru dalam
bervariasi jadi lebih menarik menggunakan
perhatian karena tidak bosan karena metode dan media
adanya hal baru. pembelajaran yang
bervariasi.
Bintang Purna Iya berpengaruh ke gaya mengajar Na5/BP Gaya mengajar
guru pastinya karena pasti dapat guru dalam
mudah dipahami, dan menarik menggunakan
perhatian kita waktu pembelajaran metode dan media
karena membuat kita tidak merasa pembelajaran yang
bosan. bervariasi.
Fahrizal Afandi Metode mengajar nya tidak terlalu Na6/FA Gaya mengajar
mempengaruhi gaya mengajar nya. guru dalam
Tapi kalo metode nya bervarian menggunakan
jadi lebih ada semangat mengikuti metode dan media
pembelajaran supaya ketika tiba- pembelajaran yang
tiba ditanya jadi tidak terkejut. bervariasi.
Jamilah Bisa iya mempengaruhi gaya guru Na7/J Gaya mengajar
kalo bervariasi jadi lebih mudah guru dalam
dan tertarik megikuti pembelajaran menggunakan
jadi tidak bosan. metode dan media
pembelajaran yang
bervariasi.
Talitha Rifdah Mempengaruhi soalnya kalau Na8/TR Gaya mengajar
terpaku dengan buku saja peserta guru dalam
didik juga lama-lama akan bosen menggunakan
dan mengantuk, tapi kalau metode dan media
bervariasi bisa lebih cepat paham pembelajaran yang
dan tidak membuat bosan juga, jadi bervariasi.
membuat kita penasaran mengikuti
materi pembelajaran.
Khoirun Nisa Bisa berpengaruh. Karena dengan Na9/KN Gaya mengajar
penggunaan metode dan media guru dalam
yang bervariasi bisa lebih menarik, menggunakan
peserta didik jadi tidak bosan metode dan media
dalam memperhatikan materi. pembelajaran yang
bervariasi.
Ajeng Dyah Saya rasa cukup mempengaruhi Na10/AD Gaya mengajar
Febriyanti karena penggunaan media juga F guru dalam
cukup dibutuhkan agar menggunakan
mempermudah dalam pengajaran metode dan media
110

dan peserta didik juga bisa melihat pembelajaran yang


secara langsung hal-hal yang telah bervariasi.
diterangkan oleh guru PPKn
tersebut, pastinya jadi lebih
menarik perhatian kita jika guru
dalam mengajar menggunakan
metode yang bervariasi itu tadi.
(Tabel 4.8 Open Coding)

2) Axial Coding

Langkah selanjutnya axial coding, agar peneliti dapat menemukan

hasil wawancara dari berbagai responden maka peneliti melakukan

proses axial coding sebagai berikut.

Kategori Kode Transkip


Persepsi peserta didik Na1/NA Gaya mengajar guru ini termasuk gaya mengajar
mengenai gaya yang peserta didik sukai, karena guru pada saat
mengajar guru. menyampaikan materi pembelajaran dengan cara
yang menyenangkan sehingga tidak mudah
membuat peserta didik tegang selama mengikuti
proses belajar mengajar.
Na2/PL Gaya mengajar guru didalam kelas selalu dengan
cara menyampaikan materi dengan metode
ceramah. Namun guru selalu mendominasi dalam
menyampaikan materi dengan memberikan
contoh-contoh yang sesuai dengan materi maka
hal ini membuat suasana kelas menjadi
menyenangkan.
Na3/NHH Saya suka dengan gaya mengajar guru didalam
kelas. Guru selalu menerapkan peserta didik untuk
selalu disiplin dalam mengikuti pembelajaran
sehingga guru pada saat menyampaikan materi
pembelajaran memberikan kesan yang
menyenangkan karna diselingi dengan candaan.
Na4/TNA Guru didalam kelas mempunyai daya tarik
tersendiri mengenai gaya mengajar, guru selalu
punya topik materi yang akan disampaikan yang
membuat siswa menjadi fokus namun
menyenagkan hal ini membuat siswa menjadi
111

tidak mudah bosan.


Na5/BP Saya menyukai pelajaran PPKn karena gaya
mengajar guru yang menyenangkan pada saat
menyampaikan materi salah satunya mengenai
sejarah, karena guru selalu memberikan materi
yang membuat siswa lebih mudah untuk mengerti.
Na6/FA Gaya mengajar guru didalam kelas terkesan
serius , guru selama proses belajar mengajar tidak
pernah menyelingkan sebuah eci breaking, ini
menjadikan peserta didik merasa pada saat
pembelajaran berlangsung gaya mengajar guru
selalu membuat peserta didik merasa tegang.
Na7/J Gaya mengajar guru aktif dalam melakukan
interaksi dengan peserta didik, guru akan
memperhatikan peserta didik untuk tetap fokus
dalam menerima materi yang disampaikan dengan
cara berkeliling mengitari tiap-tiap meja siswa .
Yang nantinya akan membuat peserta didik
menjadi tidak bercanda dengan teman sebangku,
atau tidak asik bermain handphone selama proses
pembelajaran.
Na8/TR Dalam mengajar guru selalu menerapkan kita
untuk disiplin. Gaya mengajar guru dalam
menyampaikan materi terkesan asik sehingga
materi yang didapat lebih mudah dipahami dan
tidak membuat bosan karena tidak terpaku pada
buku saja dalam mengajar. Dengan penggunaan
media yang mendukung menjadikan pembelajaran
menjadi tidak membosankan.
Na9/KN Guru dalam mengajar menggunakan gaya
mengajar yang aktif berinteraksi dengan peserta
didik dengan cara memberikan pertanyaan-
pertanyaan mengenai materi yang sedang
disampaikan untuk mengukur konsentrasi peserta
didik selama mengikuti pembelajaran.
Na10/ADF Gaya mengajar yang dilakukan guru PPKn
merupakan gaya mengajar interaksional yang
dominan menciptakan suasana kelas yang
menyenangkan dengan cara berinteraksi dengan
peserta didik salah satunya pada saat melakukan
sebuah tanya jawab pada saat materi
pembelajaran. Sedangkan guru dengan gaya
112

mengajar teknologis guru selalu menyiapkan alat-


alat pembelajaran yang akan digunakan selama
proses pembelajaran dengan menggunakan
infocus, laptop, dan handphone dan lain-lainnya
untuk menjadi media dalam pembelajaran.
Gaya mengajar guru Na1/NA Dalam penggunaan metode dan media
dalam penggunaan pembelajaran yang dilakukan mempengaruhi gaya
metode dan media mengajar guru. Guru jika menerangkan materi
pembelajaran dengan menggunakan metode dan media
bervariasi. pembelajaran yang bervarian akan membuat gaya
mengajar guru semakin banyak didalam kelas.
Dengan ini dalam menyampaikan pelajaran siswa
tidak akan merasa bosan atau kesulitan dalam
memahami materi pelajaran.
Na2/PL Pada pembelajaran PPKn guru saat menerangkan
materi dengan menggunakan metode dan media
pembelajaran yang tidak berubah atau tidak ada
sesuatu yang baru. Jika menggunakan metode dan
media pembelajaran yang bervarian akan
mempengaruhi gaya mengajar guru dan membuat
peserta didik menjadi lebih tertarik pada saat
mengikuti pembelajaran karena membuat peserta
didik menjadi lebih ingin tahu dalam belajar.
Na3/NHH Gaya mengajar guru akan berubah pada saat guru
dalam penggunaan metode dan media
pembelajaran yang bervariasi. Dengan
penggunaan metode dan media pembelajaran yang
bervariasi akan lebih menarik perhatian peserta
didik mengikuti pembelajaran.
Na4/TNA Penggunaan metode dan media pembelajaran yang
bervariasi yang digunakan oleh guru membuat
suasana belajar menjadi tidak monoton karena
adanya hal baru yang menarik perhatian peserta
didik.
Na5/BP Penggunaan metode dan media pembelajaran yang
bervariasi membuat peserta didik senang dalam
belajar, hal ini akan berpengaruh pada gaya
mengajar guru saat mengajar.
Na6/FA Gaya mengajar guru tidak begitu berpengaruh
dalam penggunaan metode dan media
pembelajaran. penggunaan metode dan media
pebelajaran akan lebih membuat peserta didik
113

tertarik untuk mengikuti pembelajaran.


Na7/J Gaya mengajar guru dengan menggunakan metode
dan media pembelajaran yang bervariasi dapat
mempengaruhi gaya mengajar guru dan membuat
peserta didik tertarik dan tidak membuat peserta
didik merasa bosan pada saat proses belajar
mengajar berlangsung.
Na8/TR Metode dan media yang digunakan oleh guru
membuat peserta didik akan lebih tertarik dalam
mengikuti pembelajaran, ini karena guru dalam
penggunaan metode pembelajaran tidak hanya
terfokus pada buku mata pelajaran sehingga
membuat peserta didik tidak merasa bosan, dan
akan mempengaruhi pada gaya mengajar guru jika
guru menggunakan metode dan media
pembelajaran yang bervariasi.
Na9/KN Penggunaan metode dan media pembelajaran akan
berpengaruh pada gaya mengajar guru,
menjadikan suasana kelas pada saat belajar
menjadi tidak bosan karena adanya hal baru dalam
penggunaan metode dan media dalam belajar.
Na10/ADF Guru dalam penggunaan metode dan media
pembelajaran cukup mempengaruhi dalam gaya
mengajar guru. Karena penggunaan metode dan
media pembelajaran yang cukup dibutuhkan oleh
peserta didik menjadikan guru harus lebih aktif
untuk memberikan materi pembelajaran dengan
memperlihatkan secara langsung dengan
menggunakan media pembelajaran yang sudah
guru persiapkan. Hal ini akan membuat peserta
didik menjadi lebih tertarik dan mudah memahami
dalam belajar.
Guru dalam Na1/NA Guru dalam mengelola kelas agar peserta didik
Mengelola kelas menjadi kondusif dalam mengikuti pembelajaran,
biasanya guru selalu menanyakan materi yang
sebelum nya telah dibahas, kemudian untuk
membuat suasana kelas menjadi kondusif kembali
yang dikarenakan terjadi sebuah candaan dari
peserta didik yaitu dengan cara memberikan
peerta didik pilihan untuk melanjutkan materi atau
mengakhiri pembelajaran.
Na2/PL Suasana kelas pada saat pembelajaran PPKn selalu
114

dalam keadaan hening. Guru selalu


mengkondisikan peserta didik terlebih dahulu
sebelum memulai pembelajaran. jika peserta didik
membuat keributan pada saat pembelajaran guru
selalu memberikan peringatan pada peserta didik
yang nantinya membuat peserta didik menjadi
sadar akan ulahnya yang telah membuat keributan
hingga akhirnya menjadi kondusif kembali.
Na3/NHH Guru pada pembelajaran PPKn sudah membuat
peraturan pada peserta didik di jam pelajarannya
yaitu peserta didik tidak boleh tidur, dan posisi
tangan harus diatas meja supaya terlihat
kesiapannya dalam mengikuti pembelajaran, jika
suasana kelas mulai tidak kondusif kembali guru
PPKn selalu menegur peserta didik hingga
suasana kembali seperti sedia kala.
Na4/TNA Pada pembelajaran PPKn suasana kelas selalu
tenang karna guru selalu mengkondisikan peserta
didik terlebih dahulu sebelum memulai
pembelajaran agar tidak terjadi keributan, jika
terjadi keributan guru selalu mengajukan
pertanyaan-pertanyaan mengenai materi yang
sedang dibahas sembari menegaskan kembali agar
tetap kondusif.
Na5/BP Guru pembelajaran PPKn selalu mengharuskan
peerta didik agar kondusif terlebih dahulu sebelum
memulai pembelajaran, jika tidak kondusif maka
guru akan memberikan sebuah teguran.
Na6/FA Untuk guru PPKn biasanya suasana kelas selalu
kondusif dan tenang karena itu sudah wajib, jika
terjadi sebuah keributan maka guru akan
memberitahu untuk diam tapi jika peserta didik
sudah kelewatan tidak bisa diatur guru bisa
menggertak hingga akhirnya peserta didik sadar
dan tenang kembali.
Na7/J Pada pembelajaran PPKn guru sudah memberikan
arahan untuk peserta didik sudah hadir terlebih
dahulu sebelum kemudian guru masuk kedalam
kelas karna jika peserta didik telat masuk maka
akan ditulis alfa dalam absen pembelajaran. dan
guru selalu memberikan peringatan untuk tetap
tenang kepada peserta didik jika kondisi kelas
115

mulai tidak kondusif.


Na8/TR Karena pembelajaran PPKn terletak pada jam
sehabis jam istirahar siang guru selalu
memerintahkan peserta didik untuk melengkapi
teman-teman yang belum masuk ke dalam kelas
terlebih dahulu jika sudah lengkap baru
pembelajaran akan dimulai. Peserta didik jarang
membuat keributan selalu nurut pada guru.
Na9/KN Guru selalu mengkondisikan kelas dengan cara
memerintahkan peserta didik untuk diam sebelum
memulai embelajaran jika terjadi kegaduhan yang
dilakukan guru hanya memberikan peringatan
dengan cara mengetuk meja pakai penghapusu
papan tulis.
Na10/ADF Guru PPKn selalu mengkondisikan keadaan
peserta didik dan keadaan kelas dengan cara
memperhatikan kebersihan kelas sebelum
memulai pembelajaran agar menjadi nyaman.
Pada saat pembelajaran jika peserta didik
membuat keributan yang dilakukan guru yaitu
dengan cara menghampiri peserta didik dan
memberikan sebuah peringatan yang lebih
mengarahkanpeserta didik agar lebih disiplin
didalam kelas dan tidak mengulanginya kembali.
(Tabel 4.9 Axial Coding)

3) Selective Coding

Setelah data dibuat dalam bentuk tema dan dikategorikan,

maka langkah selanjutnya adalah selective coding yaitu menyeleksi

kategori-kategori guna menemukan kategori inti atau sentral.

Dari kategori yang telah dipaparkan dalam axial coding

peneliti mengaitkan satu kategori tentang persepsi peserta didik

yang didapatkan dalam transkip wawancara dengan teori yang

dijelaskan pada bab sebelumnya bahwa persepsi sebagai cara

pandang seseorang mengenai suatu objek atau peristiwa tertentu


116

yang mana dapat mengubah sudut pandang seseorang terhadap

dunia sekitarnya sehingga dapat mempengaruhi seseorang dalam

merasakan dan menerimanya, persepsi ini dijelaskan oleh peserta

didik mengenai gaya mengajar guru. Teori yang diambil adalah

Menurut Uzer Usman gaya mengajar adalah suatu kegiatan guru

dalam konteks proses interaksi belajar mengajar yang ditunjukkan

untuk mengatasi kebosanan murid sehingga dalam situasi belajar

murid senantiasa menunjukkan ketekunan, antusianisme serta

penuh partisipasi.

Namun ada perbedaan yang peneliti dapatkan dari persepsi

yang dipaparkan oleh kesepuluh peserta didik tersebut. Menurut

Nisrina Aisya, guru pada saat mengajar selalu memperhatikan

siswa dengan cara mengelilingi meja tiap siswa, dan cara mengajar

guru terbilang seru dan menyenangkan. Menurut Putri Liana, yang

saya alami selama pelajaran ppkn guru terlalu banyak

menggunakan metode ceramah, namun menyenangkan dalam

menyampaikan materi dan pada saat memberikan contoh suatu

kasus bisa dapat dimengerti dengan baik. Menurut Nadilla

Hikmatul Hasanah, guru di sekolah tempat saya belajar gaya

mengajar guru tergantung pada kondisi, kalau muridnya kondusif

kemungkinan akan resu aja dan kadang diselingi candaan atau

cerita dari guru tersebut. Dan gurunya agak disiplin kita harus

fokus gak boleh ngantuk.


117

Menurut Tarisa Nur Aini, gaya mengajar guru nya santai juga

tapi selalu fokus dalam topik pembelajaran, jadi membuat siswa

tidak bosan pada saat pembelajaran berlangsung. Menurut Bintang

Purna, gaya mengajar guru tidak membosankan dalam memberikan

materi, hal ini membuat saya jadi menyukai pelajaran PPKn karena

pembelajarannya mengenai sejarah, dan cara guru dalam

menjelaskannya lebih mudah dimengerti. Menurut Fahrizal Afandi,

guru dalam menyampaikan materi pembelajaran terbilang serius

karena jarang mengadakan sebuah hiburan dalam pembelajaran, ini

membuat suasana kelas pada saat belajar menjadi serius dan

menegangkan. Menurut Jamilah, gaya mengajar guru PPKn itu

aktif dalam berinteraksi dengan siswa karna guru selalu keliling

pada setiap meja siswa untuk memperhatikan siswa supaya tetap

fokus selama mengikuti pempelajaran, supaya siswa tidak sibuk

sendiri bercanda dengan teman sebangkku atau bermain handphone

di belakang.

Menurut Talitha Rifdah, guru selama mengajar selalu

menerapkan kita untuk disiplin. Gaya mengajar guru dalam

menyampaikan materi terkesan asik karna pada saat

menyampaikan materi tidak hanya terfokus dengan buku

pembelajaran saja. Menurut Khoirun Nisa, guru PPKn itu guru

yang aktif selalu memperhatikan siswa ke meja masing-masing,

pada saat menyampaikan materi sewaktu-waktu guru selalu


118

memberikan pertanyaan-pertanyaan pada siswa untuk mengukur

konsentrasi kita selama mengikuti pembelajaran. Menurut Ajeng

Dyah Febriyanti, gaya mengajar guru PPKn merupakan gaya

mengajar interaksional dan teknologis. guru PPKn terkadang

mengajar dengan gaya mereka yang dilakukan dengan cara

berinteraksi ke salah satu siswa tersebut dalam menerapkan materi,

sedangkan teknologis nya mereka lebih menggunakan teknologi-

teknologi canggih lainnya.

Penerapan gaya mengajar tersebut sudah dilakukan oleh guru

PPKn pada saat pembelajaran di SMA Triguna Utama Ciputat.

Gaya mengajar yang dilakukan oleh guru yaitu gaya mengajar

klasik, gaya mengajar teknologis, dan gaya mengajar interaksional

yang membuat peserta didik senantiasa menunjukkan

antusianisme, serta penuh partisipasi untuk merealisasikan tujuan

dari mata pelajaran PPKn tentang KI-1 yaitu Spiritual, KI-2 yaitu

Sikap Sosial, KI-3 yaitu Pengetahuan, dan KI-4 yaitu

Keterampilan.

Untuk kategori yang kedua yaitu tentang gaya mengajar guru

dalam pembelajaran menggunakan metode dan media

pembelajaran yang bervariasi, dalam hal ini peneliti mengaitkan

dengan teori Menurut Thoifuri mengenai gaya mengajar guru

teknologis, yaitu mensyaratkan guru untuk berpegang pada media

yang tersediai, guru mengajar dengan memperhatikan kesiapan


119

siswa dan selalu memberikan rangsangan pada anak didiknya

untuk mampu menjawab persoalan. Hal ini juga dijelaskan dalam

ciri-ciri gaya mengajar guru teknologis Menurut Thoifuri, dalam

proses penyampaian materi guru berperan sebagai pembimbing,

pengarah, dan fasilitator. Guru dalam menyampaikan materi sesuai

dengan tingkat kemampuan siswa, siswa akan mempelajari apa

yang dapat memberikan manfaat pada dirinya dan belajar dengan

menggunakan media secukupnya, merepon apa yang diajukan

kepadanya dengan bantuan media yang telah terprogram

sedemikian rupa dalam perangkat lunak (software) dan keras

(hardware) yang telah disusun oleh ahlinya masing-masing.

Kaitannya dengan hasil wawancara peserta didik mengatakan

bahwa guru dalam mengajar masih kurang dalam penggunaan

metode dan media pembelajaran yang digunakan pada saat proses

belajar mengaja. Gata mengajar guru yang dalam mengajar selalu

menggunakan metode dan media pembelajaran yang tidak

berubah-ubah membuat peserta didik menjadi lebih tegang dalam

mengikuti pembelajaran dan membosankan. Agar pelaksanaan

pembelajaran dapat berjalan dengan baik guru seharusnya lebih

banyak lagi dalam menguasai serta menerapkan metode dan media

dalam belajar pada saat menerangkan materi pembelajaran.

Sehingga gaya mengajar guru dalam penggunaan metode dan


120

media pembelajaran di SMA Triguna Utama Ciputat dapat lebih

baik lagi dalam memahami kebutuhan yang peserta didik inginkan.

B. Pembahasan

1. Perepsi Peserta Didik Mengenai Gaya Mengajar Guru di SMA

Triguna Utama Ciputat.

Persepsi merupakan suatu proses dalam mengelompokkan,

membeda-bedakan, dan memfokuskan perhatiannya terhadap suatu

objek dengan menggunakan alat inderanya yang dilakukan oleh

seorang peserta didik atau seseorang yang menjadi sasaran pengaruh

kegiatan pendidikan. Gaya mengajar adalah cara yang digunakan guru

pada saat melakukan pembelajaran, yang mencerminkan dirinya

sendiri sehingga menjadi penentu bagi gaya mengajar yang dimilikinya

dan membedakan dirinya dengan guru yang lain. Sehingga seorang

peserta didik akan mempersepsikan hal-hal apa saja yang dilakukan

oleh guru mereka dari bagaimana sikap guru, cara guru menjelaskan

materi pelajaran, dan lain sebagainya.

Dengan demikian sebagai seorang guru hendaknya mempunyai

bekal yang cukup dalam membina anak didiknya. Salah satu bekal

yang harus dimiliki oleh pendidik adalah keterampilan dalam

mengajar, penguasaan materi pembelajaran, dan mengelola kelas yang

baik untuk mengetahui kemampuan keterampilan yang telah dimiliki

oleh guru ketika mengajar dalam kelas. Karena hanya peserta didik

yang lebih mengetahui dari siapapun, dan juga merekalah yang


121

mengalami secara langsung bagaimana gaya mengajar guru pada saat

mengajar seperti yang dikatakan oleh Na1/NA selaku peserta didik

kelas (XII IPA2).

“Gaya mengajar guru ini termasuk gaya mengajar yang peserta


didik sukai, karena guru pada saat menyampaikan materi
pembelajaran dengan cara yang menyenangkan, guru juga selalu
mendominasi dalam menyampaikan materi pembelajaran
dengan memberikan contoh-contoh yang sesuai dengan materi
sehingga tidak mudah membuat peserta didik tegang selama
mengikuti proses belajar mengajar.”

Kedua hasil wawancara kepada Na4/TNA selaku peserta didik

kelas (XII IPA2) hal yang serupa juga disampaikan oleh narasumber

mengenai gaya mengajar guru.

“Menurut saya guru mempunyai daya tarik tersendiri mengenai


gaya mengajarnya, cara mengajar guru pun santai tapi selalu
fokus. Guru juga selalu punya topik materi yang akan
disampaikan yang membuat peserta didik menjadi fokus dalam
belajar namun tetap menyenangkan, hal ini membuat peserta
didik menjadi tidak mudah bosan.”

Ketiga hasil wawancara dengan Na7/J selaku peserta didik kelas

(XII IPA2), menyampaikan persepsinya mengenai gaya mengajar guru

didalam kelas.

“Gaya mengajar guru aktif didalam kelas dengan melakukan


interaksi dengan peserta didik, guru akan memperhatikan
peserta didik untuk tetap fokus dalam menerima materi yang
disampaikan dengan cara berkeliling memutari tiap-tiap meja
yang nantinya akan membuat peserta didik menjadi tidak
bercanda dengan teman sebangku, atau tidak asik bermain
handphone selama proses pembelajaran karna selalu diawasi
oleh guru.”

Dan hasil wawancara berikutnya dengan Na10/ADF selaku

peserta didik kelas (XII IPA2) yaitu:


122

“Gaya mengajar yang dilakukan guru PPKn merupakan gaya


mengajar interaksional dan teknologis. Gaya mengajar
intraksional disini yang guru lakukan dominan menciptakan
suasana kelas yang menyenangkan dengan cara berinteraksi
dengan siswa salah satunya pada saat melakukan sebuah tanya
jawab pada saat materi pembelajaran. Sedangkan guru dengan
gaya mengajar teknologis guru selalu menyiapkan alat-alat
pembelajaran yang akan digunakan selama proses pembelajaran
dengan menggunakan infocus, laptop, dan handphone dan lain-
lainnya untuk menjadi media dalam pembelajaran.”

Dari hasil wawancara dengan beberapa peserta didik diatas

maka dapat ditarik kesimpulan bahwa persepsi peserta didik mengenai

gaya mengajar guru di SMA Triguna Utama Ciputat, peserta didik

menganggap gaya mengajar yang dignakan guru mampu membuat

mereka senang dalam mengikuti pembelajaran, hal ini dikarenakan

gaya mengajar guru pada saat pembelajaran selalu dilengkapi dengan

penggunaan media pembelajaran, dan berinteraksi dengan peserta

didik sehingga bukan hanya terfokus memberikan materi saja

melainkan juga memperhatikan kesiapan peserta didik dalam

mengikuti pembelajaran.

Persepsi peserta didik terhadap guru dapat diartikan sebagai

tanggapan langsung peserta didik dengan guru dalam menafsirkan

gaya mengajar guru. Setiap peserta didik memiliki kaca mata masing-

masing mengenai apa yang mereka lihat dan nilai dari apa yang

disampaikan oleh guru ketika menyampaikan suatu materi

pembelajaran.
123

Persepsi yang ada dalam diri peserta didik dapat dipengaruhi

oleh beberapa faktor, yaitu:

1. Persepsi itu relatif bukan absolut. Dengan ini persepsi yang

dilakukan oleh peserta didik bukan sesuatu yang absolut atau sudah

pasti benar. Namun relatif, hanya perkiraan-perkiraan yang

disesuaikan dengan kenyataan. Misalnya ada peserta didik yang

berpersepsi guru menjelaskan dengan baik namun ada yang

berpersepsi sebaliknya. Hal ini menunjukkan bahwa persepsi itu

bersifat relatif bukan absolut.

2. Persepsi itu selektif, dalam melakukan persepsi peserta didik

cenderung mempersepsikan apa yang terlihat lebih menarik dari

perhatiannya. Misalnya, peserta didik lebih senang

mempersepsikan bagaimana sikap guru daripada mendengarkan

guru menjelaskan materi pelajaran. Hal ini menunjukkan bahwa

persepsi itu selektif.

3. Persepsi itu memiliki tatanan, ketika melakukan sebuah persepsi

peserta didik akan mempersepsikan apa yang dilakukan guru

mereka dengan satu per satu. Yang pertama peserta didik akan

melihat bagaimana penampilan guru, sikap guru, dan cara guru

menyampaikan materi, dan lain sebagainya. Ketika semua urutan

itu telah tertata baru kemudian peserta didik mampu menceritakan

bagaimana persepsi yang dimilikinya.


124

4. Persepsi dipengaruhi oleh harapan dan kesiapan (penerimaan

rangsangan). Harapan dan kesiapan peserta didik akan menentukan

pesan mana yang akan dipilih untuk diterima oleh siswa.

Kemudian bagaimana pesan yang dipilih akan ditata dan demikian

pula bagaimana pesan tersebut akan di interprestasikan oleh peserta

didik tersebut. Dengan kata lain hasil persepsi peserta didik itu

ditentukan oleh harapan dan kesiapan dari peserta didik itu sendiri.

5. Persepsi seseorang atau kelompok dapat jauh berbeda dengan

persepsi seseorang atau kelompok lainnya meskipun situasinya

sama. Perbedaan persepsi ini dapat ditelusuri pada setiap

perbedaan-pebedaan individu, perbedaan dalam sikap, perbedaan

dalam kepribadian, atau perbedaan dalam motivasi. Artinya

meskipun peserta didik menghadapi situasi yang sama akan tetapi

setiap peserta didik memiliki pendapat atau sudut pandang yang

berbeda dalam menilai sesuatu. Misalnya, ketika peserta didik

ditanya apakah mereka menyukai pembelajaran Pendidikan

Pancasila dan Kewarganegaraan maka jawabannya belum tentu

akan serupa meskipun mereka berada dalam kelas yang sama dan

di ajar dengan guru yang sama.

2. Persepsi Peserta Didik Mengenai Gaya Mengajar Guru Dalam

Penggunaan Metode dan Media Pembelajaran Bervariasi.

Metode dan media pembelajaran dalam suatu proses belajar

mengajar merupakan hal yang sangat menentukan kesuksesan peserta


125

didik didalam kelas. Kesuksesan yang dimaksud yaitu pada saat guru

mengajar dengan menggunakan metode dan media pembelajaran yang

digunakan. Guru dalam mengajar selama ini diharapkan dapat

menimbulkan minat dan semangat belajar bagi peserta didik itu sendiri

dan juga untuk tercapainya suatu tujuan pada pembelajaran.

Seperti halnya yang dikatakan oleh Na1/NA selaku peserta didik

kelas XII IPA2 mengenai gaya mengajar guru dalam penggunaan

metode dan media pembelajaran bervariasi dalam kelas.

“Berpengaruh ke gaya mengajar, karna dengan menggunakan


metode dan media pembelajaran yang bervariaisi pastinya
membuat guru jadi lebih banyak beraktifitas didalam kelas
misalnya seperti mempraktikkan bagaimana cara dalam
penggunaan metode dan media belajar ini. Dan kalo pake
metode yang bervariasi kita belajar jadi lebih tidak mudah bosan
kalo bervariasi kan menarik jadi lebih selalu ingin tahu”.

Bekaitan juga dengan yang diungkapkan oleh Na10/ADF selaku

peserta didik kelas XII IPA2 yang mengemukakan pendapatnya

tentang gaya mengajar guru dalam penggunaan metode dan media

pembelajaran bervariasi yaitu:

“Saya rasa cukup mempengaruhi karena penggunaan media juga


cukup dibutuhkan agar mempermudah dalam pengajaran dan
murid juga bisa melihat secara langsung hal-hal yang telah
diterangkan oleh guru PPKn tersebut, pastinya jadi lebih
menarik perhatian kita jika guru dalam mengajar menggunakan
metode yang bervariasi itu tadi”.

Dapat ditarik kesimpulan bahwa menurut peserta didik guru

dalam melakukan proses pembelajaran di dalam kelas jika dalam

mengajar guru menggunakan metode dan media pembelajaran yang

bervariasi maka akan membuat peserta didik menjadi lebih


126

bersemangat dalam mengikuti pembelajaran. Dikarenakan selama

proses pembelajaran jika guru menggunakan metode dan media

pembelajaran peserta didik akan merasa ada hal baru yang menarik

perhatian minat mereka untuk mengikuti pembelajaran hingga selesai.

Penggunaan metode dan media pembelajaran merupakan salah

satu penunjang dalam proses pembelajaran yang digunakan guru

didalam kelas. Terkadang adanya metode dan media pembelajaran

akan membuat peserta didik menjadi bersemangat dalam mengikuti

pembelajaran. Bukan hanya itu metode dan medai pembelajaran juga

dapat mempermudah para pendidik untuk mengungkapkan atau

menjelaskan materi yang akan diajarkan. Dengan ini peneliti

menanyakan kembali pada peserta didik mengenai metode dan media

pembelajaran apa saja yang digunakan guru selama melakukan

pembelajaran didalam kelas. Seperti yang diungkapkan menurut

Na1/NA selaku peserta didik kelas XII IPA2 yaitu:

“Penggunaan metode pembelajaran guru lebih suka memakai


metode diskusi jadi membuat siswa aktif dalam mencari
informasi. Untuk media biasanya guru lebih memakai media
Infocus untuk memberikan materi kalo pakai Powerpoint atau
pada saat menayangkan video. “

Kemudian menurut Na2/PL selaku peserta didik kelas XII IPA2

mengatakan mengenai penggunaan metod dan media pembelajaran

yang digunakan guru yaitu:

“Menurut saya guru lebih sering menggunakan metode ceramah


plus tanya jawab, untuk berdiskusi itu jarang. Dan penggunaan
media yang dipakai itu Infocus kalau guru ngasih materi
127

menggunakan Powerpoint atau video, dan papan tulis untuk


menulis”.

Menurut Na8/TR selaku peserta didik kelas XII IPA2

mengatakan mengenai penggunaan metode dan media pembelajaran

yang digunakan guru yaitu:

“Biasanya guru suka memakai media yang menayangkan


Powerpoint, dan video yang berkaitan dengan materi nanti disitu
guru ceramah menceritakan mengenai materi itu terus pakai
handphone untuk membuka internet. Untuk metode guru
memakai metode pembelajarannya diskusi, dan tanya jawab.”

Dan menurut Na10/ADF selaku peserta didik kelas XII IPA2

mengatakan mengenai penggunaan metode dan media pembelajaran

yang digunakan guru didalam kelas yaitu:

“Biasanya guru PPKn lebih menggunakan metode ceramah, dan


diskusi supaya sosialisasi antar teman itu lancar, kalau media
pembelajaran guru sering menggunakan Infocus dan laptop
untuk menayangkan video dan Powerpoint, dan papan tulis sih
itu aja”.

Dari hasil wawancara dengan beberapa peserta didik diatas

dapat disimpulkan bahwa hal penting dalam mensukseskan proses

pembelajaran adalah dengan penggunaan metode dan media

pembelajaran bervariasi yang digunakan oleh guru pada saat

pembelajaran. Ada banyak macam-macam metode dan media

pembelajaran yang bisa digunakan oleh guru, tetapi tidak semua guru

mampu dalam mengaplikasikan metode dan media pembelajran

tersebut. Dari hasil wawancara yang didapat peserta didik mengatakan

bahwa guru pada saat mengajar dengan menggunakan metode

ceramah, metode tanya jawab, dan metode diskusi. Sedangkan dalam


128

penggunaan media pembelajaran guru selalu menyiapkan media yang

sesuai dengan materi yang akan dijelaskan, media yang digunakan

antara lain dengan menggunakan Powerpoint untuk memberikan

sebuah materi pembelajaran, dan video atau gambar untuk

menayangkan sebuah contoh-contoh yang barkaitan dengan materi

pembelajaran. Serta dengan penggunaan alat bantu yang tersedia

didalam kelas seperti Infocus, papan tulis, dan laptop. Meskipun masih

banyaknya metode dan media pembelajaran yang bisa digunakan oleh

guru dalam pembelajaran namun peserta didik tetap mengikuti

pembelajaran hingga sampai selesai, hal ini menunjukkan bahwa

peserta didik memiliki antusias dalam mengikuti pembelajaran yang

diajarkan oleh guru PPKn.

3. Persepsi Peserta Didik Mengenai Guru Dalam Mengelola Kelas.

Pengelolaan kelas merupakan keterampilan guru didalam kelas

dalam menciptakan dan memelihara kondisi kelas yang optimal dan

mengembalikannya apabila terjadi gangguan dalam proses

pembelajaran. Kemampuan ini erat kaitannya dengan kemampuan guru

untuk menciptakan kondisi belajar yang menguntungkan,

menyenangkan, dan penciptaan disiplin belajar yang sehat bagi peserta

didik. Mengelola kelas meliputi mengatur tata ruang kelas dan

menciptakan iklim pembelajaran yang kondusif. Suatu kondisi yang

optimal dapat tercapai jika guru mampu mengatur peserta didik dan

sarana pengajaran, serta mengendalikannya dalam hubungan


129

interpersonal yang baik antara guru dan peserta didik, serta peserta

didik dengan peserta didik ini merupakan syarat utama keberhasilan

pengelolaan kelas. Seperti yang peneliti tanyakan kepada peserta didik

bagaimana guru dalam mengelola kelas, menurut Na1/NA selaku

peserta didik kelas XII IPA2 yaitu:

“Guru selalu mempersiapkan peserta didik terlebih dulu supaya


tenang, kalau temen-temen gak ada yang bisa diam pasti guru
selalu nunggu kita untuk diam atau memberikan pilihan untuk
guru yang keluar dari kelas atau kita yang keluar. Terus kalo
sudah tenang guru kemudian menyuruh kita untuk berdoa
terlebih dahulu sebelum memulai pembelajaran, habis itu absen
dan biasanya mengulang materi sebelumnya supaya tidak lupa
baru melanjutkan materi yang akan dibahas di hari itu.”

Kemudian menurut Na2/PL selaku peserta didik kelas XII IPA2

mengatakan mengenai bagaimana guru dalam mengelola kelas yaitu:

“Guru selalu mengkondisikan peserta didik terlebih dahulu


sebelum memulai pembelajaran. kemudian berdoa, kadang
disuruh merapihkan barisan tempat duduk dan membersihkan
sampah yang berserakan di bawah meja kelas. Baru setelah itu
memulai pembelajaran, kalau peserta didik membuat keributan
pada saat pembelajaran guru selalu memberikan peringatan pada
peserta didik yang nantinya membuat peserta didik menjadi
sadar akan ulahnya yang telah membuat keributan hingga
akhirnya menjadi kondusif kembali”.

Menurut Na3/ NHH selaku peserta didik kelas XII IPA2 mengatakan

mengenai bagaimana guru dalam mengelola kelas yaitu:

“Guru pada pembelajaran PPKn sudah membuat peraturan pada


peserta didik di jam pelajaran nya yaitu siswa tidak boleh tidur,
dan posisi tangan harus diatas meja supaya terlihat kesiapannya
dalam mengikuti pembelajaran. Guru pasti selalu menyuruh kita
untuk berdoa terlebih dahulu kalau belum berdoa, setelah itu
mengulang materi sebelumnya dan mulai pembelajaran. Kalo
suasana kelas mulai tidak kondusif kembali guru PPKn selalu
menegur peserta didik hingga suasana kembali seperti sedia
kala”.
130

Menurut Na4/ TNA selaku peserta didik kelas XII IPA2 mengatakan

mengenai bagaimana guru dalam mengelola kelas yaitu:

“Pada pembelajaran PPKn guru selalu mengkondisikan peserta


didik terlebih dahulu sebelum memulai pembelajaran agar tidak
terjadi keributan biasanya rapih-rapih meja, berdoa dulu sama
mengulang materi sebelumnya. Kalo terjadi keributan guru
selalu mengajukan pertanyaan-pertanyaan mengenai materi yang
sedang dibahas sembari menegaskan kembali agar tetap
kondusif”.

Kemudia menurut Na8/TR selaku peserta didik kelas XII IPA2

mengatakan mengenai bagaimana guru dalam mengelola kelas yaitu:

“Biasanya yang dilakukan guru yang pertama harus lengkap


dulu murid-muridnya, terus biasanya melihat kondisi kelas kalau
ada sampah di bawah disuruh disapu dulu supaya bersih, setelah
itu baru berdoa, absen dan mulai pembelajaran. Kalau murid nya
berisik pasti guru langsung marah gitu nyuruh kita untuk diam,
tapi itu jarang terjadi karna kita yang pada nurut.”

Kemudian menurut Na10/ADF selaku peserta didik kelas XII IPA2

mengatakan mengenai bagaimana guru dalam mengelola kelas yaitu:

“Yang guru lakukan biasanya menanyakan kabar kita adakah


hari ini yang tidak masuk, kemudian berdoa dan absen, setelah
itu kadang mengulang materi sebelumnya. Pada saat
pembelajaran kalo peserta didik membuat keributan yang
dilakukan guru yaitu dengan cara memantau siapa-siapa saja
yang membuat gaduh kalo semakin lama semakin membuat
gaduh maka guru langsung turun tangan untuk memperingatkan
ke mereka, bukan untuk memarahi tapi lebih untuk
mendisiplinkan mereka supaya tidak mengulangi lagi.”

Dari hasil wawancara dengan peserta didik dapat ditarik

kesimpulan bahwa persepsi peserta didik mengenai guru dalam

mengelola kelas seperti yang dibuktikan dengan beberapa hasil

wawancara peserta didik yang mengatakan bahwa didalam kelas

selama peroses pembelajaran guru selalu memperhatikan kesiapan


131

peserta didik terlebih dahulu, kemudian menciptakan suasana kelas

yang nyaman untuk melakukan proses belajar mengajar dengan cara

memelihara kebersihan dan kerapihan kelas. Setelah itu berdoa, absen,

dan mengulang materi minggu lalu yang dilanjutkan dengan memulai

materi pembelajaran yang akan dibahas. Diperkuat dengan jawaban

peserta didik bahwa jika terjadi sebuah keributan guru selalu

memberikan teguran kepada peserta didik yang bertujuan untuk

membuat peserta didik menjadi disiplin dalam kelas, dan juga seperti

mengajukan pertanyaan-pertanyaan mengenai materi pembelajaran

yang sedang diajarkan.

Pengelolaan kelas yang efektif merupakan prasyarat mutlak bagi

terjadinya proses pembelajaran yang efektif. Keterampilan ini

bertujuan untuk mendorong peserta didik mengembangkan tingkah

lakunya sesuai dengan tujuan pembelajaran, membantu peserta didik

menghentikan segala tingkah laku yang menyimpang dari tujuan

pembelajaran, dan juga mengendalikan peserta didik dan sarana

pembelajaran dalam suasana pembelajaran yang menyenangkan untuk

mencapai suatu tujuan pembelajaran.


BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan penelitian yang telah dilaksanakan peneliti dengan

judul “Persepsi Peserta Didik Mengenai Gaya Mengajar Guru dalam

Pembelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan” di SMA

Trigunan Utama Ciputat. Dari hasil penelitian dan pembahasan yang telah

didapatkan maka dapat disimpulkan bahwa:

1. Persepsi peserta didik mengenai gaya mengajar guru dalam

pembelajaran PPKn di SMA Triguna Utama Ciputat.

Dari yang telah dipersepsikan oleh peserta didik bahwa gaya mengajar

yang digunakan guru dapat membuat peserta didik senang dalam

mengikuti pembelajaran. Hal ini dikarenakan gaya mengajar guru pada

saat menyampaikan materi pembelajaran selalu dilengkapi dengan

penggunaan media pembelajaran dan berinteraksi dengan peserta didik

sehingga bukan hanya terfokus memberikan materi saja melainkan

juga memperhatikan kesiapan peserta didik dalam mengikuti

pembelajaran.

2. Persepsi peserta didik mengenai gaya mengajar guru dalam

penggunaan metode dan media pembelajaran yang bervariasi.

Peserta didik mempersepsikan bahwa guru pada saat mengajar

menggunakan metode ceramah, metode tanya jawab, dan metode

132
133

diskusi. Sedangkan dalam penggunaan media pembelajaran guru selalu

menggunakan media pembelajaran seperti menayangkan sebuah video

dan gambar yang terkait dengan materi pembelajaran, dan

menggunakan buku LKS atau Powerpoint dalam menyampaikan

materi pembelajaran. Meskipun masih banyak metode dan media

pembelajaran yang bisa digunakan oleh guru dalam pembelajaran

namun peserta didik tetap mengikuti pembelajaran sampai selesai, hal

ini menunjukkan bahwa peserta didik memiliki antusias dalam

mengikuti pembelajaran yang diajarkan oleh guru PPKn.

3. Persepsi peserta didik mengenai guru dalam mengelola kelas.

Peserta didik mempersepsikan bahwa didalam kelas selama proses

pembelajaran guru dalam mengelola kelas dengan cara memperhatikan

kesiapan peserta didik terlebih dahulu, kemudian menciptakan suasana

kelas yang nyaman untuk melakukan proses belajar mengajar dengan

cara memelihara kebersihan dan kerapihan kelas. Setelah itu berdoa,

kemudian melakukan absensi, dan mengulang materi minggu lalu yang

dilanjutkan dengan memulai materi pembelajaran yang akan dibahas,

diperkuat dengan persepsi peserta didik bahwa guru akan melalukan

usaha untuk menenangkan peserta didik ketika kelas menjadi tidak

kondusif dengan memberikan sebuah teguran dan mengajukan

pertanyaan-pertanyaan seputar materi pelajaran.


134

B. Saran

Dari kesimpulan hasil penelitian mengenai “Persepsi Peserta Didik

Mengenai Gaya Mengajar Guru Dalam Pembelajaran PPKn”, maka

peneliti dapat memberikan beberapa saran sebagai berikut:

1. Bagi Guru Studi

Alangkah baiknya pada saat peroses belajar mengajar guru bisa

menciptakan suasana belajar yang lebih menyenangkan bagi peserta didik

dengan memperbanyak penggunaan metode dan media pembelajaran yang

bervariasi, dan ditambah memberikan sebuah hiburan dengan melakukan

ice breaking atau yel-yel disela-sela jam kegiatan pembelajaran untuk

mengatasi tingkat kejenuhan pada peserta didik di dalam kelas. Dengan

penggunaan metode dan media pembelajaran, ice breaking, dan yel-yel di

dalam kelas peserta didik yang memiliki tingkat kejenuhan yang tinggi

akan dapat lebih mudah teratasi, karena mereka akan selalu merasa ada hal

baru yang menarik perhatian dan minat peserta didik dalam mengikuti

proses belajar mengajar. Sehingga nantinya pun akan lebih mudah untuk

membantu guru dalam mencapai tujuan pembelajaran secara maksimal.

2. Bagi Peserta Didik

Peserta didik diharapkan dapat menumbuhkan dan meningkatkan

minat belajar dalam diri peserta didik selama mengikuti proses

pembelajaran PPKn yang dilaksanakan oleh guru di dalam kelas. Dengan

memperhatikana metode dan media pembelajaran yang diterapkan oleh

guru ini akan membantu peserta didik menjadi lebih mudah dalam
135

memahami materi apa yang sedang dipelajari dan juga dapat membuat

peserta didik terhindar dari rasa jenuh di dalam kelas. Sehingga nantinya

apa yang telah dipelajari dapat bermanfaat bagi diri sendiri dan orang lain

di kehidupan yang akan datang.

3. Bagi Peneliti Selanjutnya

Fokus penelitian yang peneliti lakukan berfokus pada gaya mengajar

guru yang diantaranya mengenai bagaimana gaya mengajar guru dialam

kelas, bagaimana gaya mengajar guru dalam penggunaan metode dan

media pembelajaran, dan bagaimana guru dalam mengelola kelas. Untuk

peneliti selanjutnya diharapkan mampu mengembangkan penelitian ini

secara lebih spesifik lagi, terlebih gaya mengajar guru sangat variatif

sehingga perlu kiranya diseimbangkan dengan laju perkembangan zaman.


136

DAFTAR PUSTAKA

A. Buku Referensi

Ali Muhammad. 2014. Guru Dalam Proses Belajar Mengajar. Bandung:


Sinar Baru Algensindo.
Budimansyah, dan Winataputra. 2012. PKn dalam Perspektif
Internasional (Konteks, Teori, dan Profil Pembelajaran).
Bandung: Widya Aksara Pers.
Cholisin. 2007. Materi Pokok Ilmu Kewarganegaraan- Pendidikan
Kewarganegaraan. Yogyakarta: UNY Press.
Djamarah, S Bahri dan Aswan, Z. 2006. Strategi Belajar Mengajar.
Jakarta: PT. Rineka Cipta.
Furhan Arif. 1992. Pengantar Metode Penelitian Kualitatif. Surabaya:
Usaha Nasional.
Hamalik Oemar. 2017. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Bumi
Aksara.
Hasbullah. 2010. Otonomi Pendidikan. Jakarta: PT Rajawali Pers.
Iska, Z Neni. 2006. Psikologi Pengantar Pemahaman Diri dan
Lingkungan. Jakarta: Kiki Brother’s.
Martinis. 2013. Strategi dan Metode dalam Model Pembelajaran. Jakarta:
Referensi GP Press Group.
Mujib Abdul. 2008. Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta : Kencana.
Muhammad Erwin. 2010. Pendidikan Kewarganegaraan Republik
Indonesia. Jakarta: PT. Refika Aditama.
Rakhmat Jalaluddin. 2018. Psikologi Komunikasi. Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya.
Sabri, M Alisuf. 2010. Pengantar Psikologi Umum dan Perkembangan,
Jakarta: CV Pedoman Ilmu Jaya.
Sarwono, S Wirawan. 2012. Pengantar Umum Psikologi. Jakarta:
Rajawali Pers.
Samsuri. 2011. Pendidikan Karakter Warga Negara. Yogyakarta: Diandra
Pustaka Indonesia.
Shaleh, A Rahman. 2008. Psikologi Suatu Pengantar dalam Persefektif
Islam. Jakarta: Kencana.
Slameto. 2015. Belajar dan Faktor-faktor Yang Mempengaruhi. Jakarta:
Rineka Cipta.
Sugandi Achmad. 2000. Teori Pembelajaran. Bandung : PT. Remaja
Rosdakarya.
Suharto Toto. 2006. Filsafat Pendidikan Islam.Yogyakarta: Ar Ruzz.
Suparman. 2010. Gaya Mengajar Yang Menyenangkan Siswa.
Yogyakarta: Pinus Book Publisher.
137

Somantri, N. 2001. Menggagas Pembaharuan Pendidikan IPS. Bandung:


PT Remaja Rosdakarya.
Tim Dosen Administrasi Pendidikan UPI. 2009. Manajemen Pendidikan.
Bandung: Alfabeta.
Thoifuri. 2007. Menjadi Guru Inisiator. Semarang: Rasial Media Group.
Usman, M Uzer. 2013. Menjadi Guru Profesional. Bandung: PT.Remaja
Rosdakarya.
Walgito Bimo. 1989. Pengantar Psikologi Umum, Edisi Revisi.
Yogyakarta: Andi Offset.
Zamroni. 2013. Pendidikan Demokrasi pada Masyarakat Multikultural.
Yogyakarta : Ombak.

B. Jurnal Ilmiah
Ihjon, Jafar Ahiri, dan La O Muharram. 2017. “Pengaruh Gaya Mengajar
Terhadap Motivasi dan Partisipasi belajar Ekonomi”. Jurnal
Wahana Kajian Pendidikan IPS (Jurnal Online). Vol.1 No.1. h
57. (Diunduh 17 Oktober 2019)
Dasopang, M Darwis. 2017. “Belajar Dan Pembelajaran”. Jurnal Kajian
Ilmu-ilmu Keislaman (Jurnal Online). Vol.03 No.2. h 338.
(Diunduh 18 Oktober 2019)
Triyono. dan Febriani, R Dwi. 2018. “Persepsi Peserta Didik Sekolah
Menengah Atas Terhadap Pendidikan Lanjutan”. Jurnal
Pendidikan dan Pembelajaran (Jurnal Online). Vol.3 No.1. h
72. (Diunduh 18 Oktober 2019)

C. Perundang-undangan
Undang-undang Republik Indonesia Pasal 31 Tahun 1945 tentang
Pendidikan dan Kebudayaan.
Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional.

D. Situs Website – Internet


Elis Listiana, 5 Sifat Persepsi,
https://www.kompasiana.com/elistian/54f7650ca33311a8368b4
71c/5-sifat-persepsi, (Diakses Pada Rabu 23 Oktober 2019).
Henny, “Tujuan Pendidikan Kewarganegaraan menurut Para Ahli”.
https://guruppkn.com/tujuan-pendidikan-kewarganegaraan.
(Diakses pada 15 Oktober 2020).
Kamus Online KBBI, “Perspsi”. https://kbbi.web.id/persepsi (Diakses
pada Selasa 14 Oktober 2019).
Macam-macam Gaya Mengajar.
http://sc.syekhnurjati.ac.id/esscamp/risetmhs/BAB21413113167
.pdf, (Diakses pada Kamis 24 Oktober 2019).
138

Gaya Mengajar Guru, http://etzawijayanti.blogspot.com/2014/07/gaya-


mengajar-guru_25.html?m=1, (Diakses pada Kamis 24 Oktober
2019).
PPKn. https://ppkn.co.id/pendidikan-kewarganegaraan/#:~:text=juga
%20%3A%20Fungsi%20MPR-,Fungsi%20Pendidikan
%20Kewarganegaraan,bermasyarakat%20berbangsa%20dan
%20juga%20bernegara.&text=Sarana%20untuk
%20menciptakan%20warga%20negara,amanah%20Pancasila
%20dan%20UUD%201945, (Diakses 15 Oktober 2019).
139

LAMPIRAN

LAMPIRAN I
KISI-KISI WAWANCARA

LEMBAR KERJA INSTRUMEN PENELITIAN PERSEPSI, GAYA


MENGAJAR GURU
1. KISI-KISI INSTRUMEN :

a. Indikator Gaya Mengajar Guru: (a) penguasaan materi secara

mendalam, (b) komunikasi dalam mengajar, (c) variasi dalam

pendekatan, (d) menggabungkan teori dengan praktif.

Tabel Kisi-Kisi Instrumen Penelitian Gaya Mengajar Guru

No Indikator Butir Soal Jumlah Butir Soal


Positif Negatif
1. Penguasaan materi 1,2,3 4 4
secara mendalam
2. Komunikasi dalam 5,6,7 8
4
mengajar
3. Variasi dalam 9,10,11 12 4
pendekatan
4. Menggabungkan teori 13,14,15 16 4
dengan praktik

b. Indikator Persepsi: (a) Pengamatan, dan (b) Tanggapan.


Tabel Kisi-kisi Instrumen Penelitian Persepsi

No Indikator Butir Soal Jumlah Butir Soal

Positif Negatif

1. Pengamatan 17,18,19 20 4

2. Tanggapan 21,22,23 24 4
140

2. RESPONDEN adalah Peserta Didik SMA Triguna Utama Ciputat


3. STRUKTUR KALIMAT (SPO) pada tiap butir soal : Subyek adalah Peserta
Didik : Predikat adalah perilaku, perbuatan, mengerjakan, dll yang bisa dilihat /
diamati langsung oleh Responden : O adalah Kata keterangan.
JUMLAH BUTIR SOAL : 20 butir soal (5 butir soal tiap indikator); Pada

tiap indicator diberikan 1 Butir soal Negatif (-).

Indikator – indikatornya adalah :

1. Penguasaan materi secara mendalam yaitu Kemampuan dalam

penguasaan materi pelajaran sesuai dengan bidang studi yang diajar.

2. Komunikasi dalam mengajar yaitu Mampu berbahasa sedemikian rupa

sehingga pesan yang disampaikan dapat diterima dengan baik.

3. Variasi dalam pendekatan yaitu Perubahan dalam proses kegiatan yang

bertujuan untuk meningkatkan motivasi siswa, serta mengurangi

kejenuhan dan kebosanan.

4. Menggabungkan teori dengan praktik yaitu Dalam proses pembelajaran

guru menerapkan proses pembelajaran sesuai dengan teori gaya mengajar.

5. Pengamatan yaitu aktivitas terhadap suatu proses atau objek dengan

maksud merasakan dan kemudian memahami pengetahuan dari sebuah

fenomena berdasarkan pengetahuan yang sudah diketahui sebelumnya.

6. Tanggapan yaitu komentar atau umpan balik terhadap ucapan yang

terlontar dari pernyataan seseorang.


141

LAMPIRAN II

PEDOMAN WAWANCARA

PERTANYAAN UNTUK PESERTA DIDIK


Indikator Penguasaan Materi Secara Mendalam
1. Apa saja sumber-sumber belajar yang digunakan guru dalam proses

belajar mengajar PPKn?

2. Apakah dalam penyampaian materi pembelajaran guru PPKn selalu

memberikan contoh nyata dalam kehidupan sehari-hari berkaitan dengan

materi yang disampaikan?

3. Menurut anda, apakah guru PPKn ketika menyampaikan materi dengan

jelas dan lancar ?

4. Bagaimana guru PPKn dalam menjawab sebuah pertanyaan yang

diberikan oleh siswa, apakah pada saat menjawab pertanyaan guru selalu

membaca buru referensi?

Indikator Komunikasi Dalam Mengajar

5. Apakah bahasa lisan dan tulisan yang dipergunakan saat mengajar dari

guru bisa dipahami dengan mudah dan jelas?

6. Hal apa yang biasanya membuat anda kesulitan dalam memahami materi

yang disampaikan oleh guru?

7. Dalam proses pembelajaran PPKn apakah terjadi proses interaksi yang

baik antara guru dengan peserta didik?


142

8. Apakah guru PPKn dalam menyampaikan materi pembelajaran sering

menggunakan bahasa yang menyinggung perasaan?

Indikator Variasi Dalam Pendekatan

9. Dalam setiap topik atau materi pembelajaran apakah guru PPKn

menggunakan metode pembelajaran yang bervarian? metode apa saja yang

sering digunakan?

10. Selain menggunakan metode pembelajaran, biasanya media atau alat bantu

pembelajaran apa saja yang digunakan oleh guru PPKn pada saat

pembelajaran?

11. Menurut anda, apakah dengan menggunakan metode dan media

pembelajaran yang bervariasi oleh guru PPKn materi yang disampaikan

dapat dengan mudah dipahami dan menarik perhatian anda dalam

pembelajaran?

12. Apakah guru PPKn selalu memberikan pertanyaan pada setiap akhir

pembelajaran (Post Tes) untuk mengukur pemahaman anda setelah

menerima materi yang disampaikan?

Indikator Menggabungkan Teori Dengan Praktik

13. Apakah guru PPKn selalu mengkondisikan situasi kelas sebelum proses

belajar mengajar di kelas dimulai?

14. Adakah langkah pertama yang dilakukan guru PPKn ketika membuka

pembelajaran?
143

15. Apakah guru PPKn dalam menjelaskan materi pembelajaran selalu

diselingi dengan humor atau permainan (eci breaking) sehingga peserta

didik antusias dalam mengikuti pembelajaran ?

16. Bagaimana cara guru PPKn dalam memimpin diskusi kelompok? Dan

bagaimana sikap guru pada saat terjadi sebuah perdebatan?

Indikator Pengamatan

17. Hal apa yang membuat anda tertarik pada saat mengikuti proses belajar

mengajar PPKn?

18. Bagaimana situasi kelas selama proses belajar mengajar? Biasanya apa

yang dilakukan oleh guru PPKn ketika suasana kelas menjadi tidak

kondusif ?

19. Bagaimana sikap guru PPKn ketika tidak ada yang bertanya? Dan

bagaimana cara guru PPKn mengajukan pertanyaan pada anda?

20. Bagaimana menurut kamu mengenai gaya mengajar guru dalam

pembelajaran PPKn?

Indikator Tanggapan

21. Hal apa yang dilakukan oleh guru sebelum menutup pembelajaran?

22. Apakah guru PPKn selalu memberikan penguatan (pujian) pada saat

proses belajar mengajar? Dan bagaimana respon anda ketika mendapatkan

pujian?

23. Apakah guru dalam menyampaikan materi pembelajaran hanya terfokus

pada buku PPKn saja? dan bagaimana menurut anda?


144

24. Menurut anda, apakah guru PPKn dalam mengajar sudah berperan aktif

dan sudah mampu menciptakan suasana kelas yang menyenangkan?

LAMPIRAN III

TRANSKIP HASIL WAWANCARA


Pelaku PERSEPSI
Wawancara Hasil Wawancara Analisis Penelitian
Nina Ladita Apa saja sumber-sumber belajar yang Berdasarkan jawaban
Hariyana digunakan guru dalam proses belajar yang telah diberikan 10
mengajar PPKn? peserta didik mengenai
sumber-sumber belajar
Nisrina Aisya Guru selalu memakai sumber belajar dari apa saja yang digunakan
internet ataupun dari power point yang oleh guru dalam proses
guru siapkan. belajar mengajar. Maka
Putri Liana Guru biasanya lebih sering pakai internet, dapat disimpulkan bahwa
kita disuruh untuk mencari kemudian di guru dalam proses belajar
buat rangkuman karna biasanya mengajar selalu
rangkuman nya itu sebagian ada dari menggunakan sumber-
buku, dan sebagian ada dari internet, atau sumber belajar yaitu
dari ppt. dengan : Internet, Buku
LKS, Buku Paket yang
Nadilla Buku, power point, dan beberapa blok ada di perpustakaan, dan
Hikmatul tertentu di internet. Power Point yang telah
Hasanah dipersiapkan oleh guru
untuk materi yang akan
Tarisa Nur Buku mungkin buku nya lebih yang
dipelajari.
Aini merujuk ke kewarganegaraan, dan
internet.
Bintang Purna Buku Lks, dan buku paket dari
perpustakaan, dan internet.
Fahrizal Biasnya hanya buku LKS nya, dan buku-
Afandi buku paket yang ada di perpustakaan,
kadang kalau ada materi yang tidak
lengkap di buku kita dibolehkan mencari
sumber belajar lewat internet.
Jamillah Buku, internet juga. Kalau pakai internet
biasanya ketika disuruh mencarin tugas
145

yang tidak ada di buku.


Talitha Rifdah Biasanya dari buku paket perpustakaan
sekolah, internet, dan power point,
biasanya juga dibagi kelompok kita yang
mempersentasikan materi didepan itu jika
materinya terlalu banyak biasanya guru
membagi kelompok.
Khoirun Nisa Buku Lks, buku Paket, dan Internet.
Ajeng Dyah Sumber-sumber belajar biasanya buku
Febriyanti paket, dan LKS. Kadang pakai internet
juga.
Nina Ladita Apakah dalam penyampaian materi Berdasarkan jawaban 10
Hariyana pembelajaran guru PPKn selalu peserta didik mengenai
memberikan contoh nyata dalam guru dalam
kehidupan sehari-hari berkaitan dengan menyampaikan materi
materi yang disampaikan? pembelajaran selalu
memberikan contoh
Nisrina Aisya Iya biasanya memberikan contoh, nyata sesuai dengan
misalnya kaya kalo kita lagi belajar materi yang disampaikan.
tentang norma. Di materi norma ini nanti Maka dapat disimpulkan
guru itu memberikan contoh untuk saling bahwa guru selama
menghormati pada yang lebih tua proses belajar mengajar,
maupun ke sesama. guru selalu memberikan
Putri Liana Iya selalu memberikan contoh, misalnya contoh nyata sesuai
dalam materi integrasi bangsa guru selalu dengan materi yang
memberikan contoh kasus yang terjadi di sedang dipelajari.
dalam negri atau luar negri. Biasanya guru selalu
memberikan contoh yang
Nadilla Iya kadang dikasih contoh seperti berkaitan dengan
Hikmatul perilaku yang mencerminkan di lingkungan sekitar, atau
Hasanah lingkungan masyarakat. contoh-contoh kasus
yang terjadi di dalam
Tarisa Nur Iya, misalnya bercerita tentang masalah
negri ataupun di luar
Aini dari dalam negri atau dari luar negri.
negri.
Bintang Purna Sering memberikan contoh, misalnya
seperti di lingkungan sekolah atau tempat
tinggal.
Fahrizal Memberikan contoh, kadang bertanya
Afandi apakah di kehidupan masyarakat hal ini
diterapkan atau tidak.
Jamillah Iya memberikan contoh, biasanya
memberikan contoh yang baru-baru
146

terjadi kalau sesuai dengan materi yang


sedang dibahas.
Talitha Rifdah Selalu memberi contoh
Khoirun Nisa Iya selalu memberikan contoh, contohnya
seperti waktu membahas materi pancasila
si guru memberikan contoh mengenai
bagaimana cara penerapan dari tiap-tiap
sila dalam kehidupan sehari-hari.
Ajeng Dyah Iya kadang menerangkan dengan
Febriyanti memberikan contoh nyata kadang juga
jarang, biasanya kalau membrikan contoh
nyata guru selalu memberikan contoh
yang ada di dalam negri dan luar negri
seperti perbandingan.
Nina Ladita Menurut anda, apakah guru PPKn ketika Berdasarkan jawaban
Hariyana menyampaikan materi dengan jelas dan yang telah diberikan 10
lancar? peserta didik, maka dapat
disimpulkan bahwa guru
Nisrina Aisya Untuk guru PPkn dalam memberikan dalam menyampaikan
materi sudah lancar dan intonasinya juga materi pelajaran dengan
dapat dipahami karna suaranya yang jelas dan lancar.
kencang jadi kita bisa lebih paham. Dikarenakan penguasaan
Putri Liana Iya jelas dan lancar, karna guru PPKn materi yang guru kuasai
dari dulu tidak suka kalau suasana kelas dan didukung dengan
berisik jadi ketika guru menyampaikan situasi kelas yang hening
materi pembelajaran jadi lebih jelas karna dan tenang serta intonasi
suasana kelas yang hening dan itu malah suara yang baik sehingga
membuat kita jadi ngantuk. membuat guru ketika
menyampaikan materi
Nadilla Iya lancar dan jelas, tapi kadang ada yang pelajaran pada peserta
Hikmatul keliru misal dalam menyebutkan bunyi didik menjadi sangat
Hasanah dari pasal. jelas serta lancar.
Tarisa Nur Jelas dan lancar karna menurut saya
Aini bahasa yang disampaikan itu bisa
dimengerti oleh siswa siswi nya.
Bintang Purna Jelas banget
Fahrizal Sangat jelas dan sangat paham kalau
Afandi PPKn, karna gurunya mantap bagus
dalam mengajar.
Jamillah Jelas dan lancar karna penguasaan materi
yang guru miliki.
147

Talitha Rifdah Jelas dan lancar, karna guru PPKn nya


tegas dalam menyampaikan materi jadi
kitanya juga paham.
Khoirun Nisa Iya dalam menyampaikan materi selalu
jelas.
Ajeng Dyah Jelas, tapi kadang tidak jelas karna
Febriyanti kadang masih ada hal-hal yang
disampaikan tidak tuntas sehingga
membuat kita jadi bertanya-tanya.
Nina Ladita Bagaimana guru PPKn dalam menjawab Dari jawaban yang telah
Hariyana sebuah pertanyaan yang diberikan oleh diberikan peserta didik
siswa, apakah pada saat menjawab mengenai guru dalam
pertanyaan guru selalu membaca buru menjawab sebuah
referensi? pertanyaan. Maka dapat
disimpulkan bahwa guru
Nisrina Aisya Tidak, mungkin lebih mengaitkan pada ketika menjawab sebuah
materi yang sudah guru pahami terlebih pertanyaan selalu dengan
dahulu cara sepontan atau
Putri Liana Biasanya jika ada yang bertanya guru dengan langsung
selalu memberikan jawaban tanpa menjawab tanpa melihat
melihat buku referensi. buku referensi. Tapi
kadang guru juga
Nadilla Kadang baca, dan kadang tidak. Tapi membaca buku referensi
Hikmatul banyakan tidak nya karna lebih sepontan jika ada sebuah
Hasanah jawab nya tapi kadang kalau ada sanggahan atau materi
sanggahan dari siswa guru pasti membaca yang ada pada buku yang
lagi apa yang ada di buku. kurang jelas maka guru
akan membaca dan
Tarisa Nur Baca tapi jarang karna lebih sering
kemudian memastikan
Aini menjawab pertanyaan secara sepontan,
betulnya seperti apa.
kalaupun melihat buku itu tidak terlalu
membaca banget.
Bintang Purna Kadang menjawab liat buku referensi
kadang menjawab secara sepontan, tapi
lebih sering menjawab dengan sepontan
dari apa yang guru ketahui.
Fahrizal Langsung sepontan kalau menjawab
Afandi pertanyaan sesuai sama apa yang guru
ketahui.
Jamillah Lebih ke sepontan, kalau lihat buku
referensi jarang.
Talitha Rifdah Selalu langsung jawab dengan sepontan,
148

mungkin karna guru PPKn sudah


menguasai materi banget jadi setiap siswa
ngasih pertanyaan pasti langsung dijawab
tanpa lihat buku lagi.
Khoirun Nisa Jarang, misalkan kalau siswa bertanya
mengenai materi yang ada di buku yang
kurang jelas pasti guru selalu membaca
nya lagi untuk memastikan betul nya
seperti apa.
Ajeng Dyah Tidak, karna guru pasti sebelum
Febriyanti memberikan materi di sekolah pasti
malem guru sudah mempelajari materi itu
terlebih dahulu sehingga pada saat
memberikan materi di sekolah guru sudah
menguasai materi dengan baik jadi kalau
siswa ada yang bertanya guru lebih ke
menjawab sepontan tanpa melihat buku
Nina Ladita Apakah bahasa lisan dan tulisan yang Dapat disimpulkan dari
Hariyana dipergunakan saat mengajar dari guru jawaban yang diberikan
bisa dipahami dengan mudah dan jelas? 10 peserta didik bahwa
bahasa lisan dan tulisan
Nisrina Aisya Bisa, karna dari cara menyampaikan yang diberikan oleh guru
materi guru selalu lantang dalam selama proses belajar
berbicara, dan juga selalu menulis di mengajar bisa sangat
papan tulis untuk point inti dari materi mudah dipahami dengan
pembelajaran yang sedang dipelajari jadi mudah dan jelas. Karena
membuat kita lebih paham. guru ketika
Putri Liana Bahasa lisannya baik dan selama menyampaikan materi
pembelajaran guru selalu menulis pelajaran bukan hanya
dipapan tulis untuk memcatat inti dari menggunakan bahasa
materi yang akan dibahas. lisan saja tapi juga
menggunakan tulisan.
Nadilla Bisa dipahami dengan mudah, kadang Biasanya guru pada saat
Hikmatul dijelasin secara lisan juga langsung proses belajar mengajar
Hasanah paham. Kalau nulis biasanya lebih ke jika penyampaian materi
point inti dari materi pembelajaran yang terdapat bahasa
kemudisn dijelaskan secara lisan. asing yang membuat
siswa sulit untuk
Tarisa Nur Iya, bahasanya jelas karna suara guru
memahami guru selalu
Aini yang lantang. Dan selalu menulis di
menggunakan papan tulis
papan tulis untuk menulis point inti dari
untuk menulis bahasa
pembelajaran.
asing yang sedang guru
Bintang Purna Bisa dipahami, karna kalau beritahu, dan juga
menyampaikan bukan hanya sekedar digunakan untuk menulis
149

menyampaikan lewat lisan saja tapi juga inti-inti dari materi yang
lewat tulisan. sedang dipelajari.
Fahrizal Biasanya antara isan dan tulisan itu jelas,
Afandi tapi kalau dalam lisan ada bahasa yang
susah disebutkan biasanya guru
menjabarkan apa yang di maksud itu di
papan tulis supaya kita jadi tahu apa yang
guru sampaikan.
Jamillah Dipahami karna intonasi guru dalam
menyampaikan materi itu dengan tegas.
Kalau menulis lebih ke inti dari materi
pembelajaran itu saja.
Talitha Rifdah Bisa dipahami karna suara guru yang
lantang jadi kita bisa mendengar dengan
jelas apa yang disampaikan oleh guru,
dan biasanya kalau ada yang kurang
dipahami guru selalu nulis di papan tulis
mengenai inti materi yang kurang jelas
sewaktu disampaikan tadi.
Khoirun Nisa Jelas tapi kadang ada yang masih
membuat bingung, biasanya kalau
bingung gitu guru selalu nulis di papan
tulis supaya kita tahu apa yang di bilang
si guru tadi.
Ajeng Dyah Bahasa lisan dan tulisan bisa dipahami
Febriyanti dengan jelas, karna kalau ada materi yang
disampaikan membuat kita tidak paham
guru selalu menulis di papan tulis yang
akhirnya membuat kita jadi paham.
Nina Ladita Hal apa yang biasanya membuat anda Dari jawaban yang telah
Hariyana kesulitan dalam memahami materi yang diberikan peserta didik
disampaikan oleh guru? mengenai hal apa saja
yang bisa membuat
Nisrina Aisya Biasanya kalau ada materi yang harus mereka kesulitan dalam
dihafal untuk saya sendiri karna saya memahami materi yang
menghafalnya sulit jadi itu untuk saya diberikan. Yaitu pada
sulit. saat banyak nya
Putri Liana Pada saat guru menjelaskan materi, kalau penjelasan yang
saya sudah ketinggalan materi yang diberikan oleh guru
disampaikan membuat saya kesulitan membuat para siswa
dalam mengikuti materi yang sedang menjadi kesulitan untuk
dipelajari. mengingat atau
150

Nadilla Kadang ketika suasana kelas sedang menghafal materi yang


Hikmatul berisik, dan suara guru kecil itu jadi bikin disampaikan. Ada juga
Hasanah ngantuk. peserta didik yang
menjawab kesulitan pada
Tarisa Nur Terlalu banyak penjelasan yang membuat saat guru dalam
Aini kita tidak mengerti jadinya bikin kita menyampaikan materi
entah jadi ngantuk atau apa. pelajaran yang terlalu
Bintang Purna Biasanya pada saat guru menerangkan cepat dan biasanya pada
terlalu cepat tanpa menanyakan siswa saat kondisi kelas sedang
yang belum paham. tidak kondusif dan
kebetulan suara guru
Fahrizal Biasanya pada saat materi yang banyak yang kecil menjadikan
Afandi harus dipahami itu menjadi kesulitan peserta didik menjadi
tersendiri untuk mengingat untuk kesulitan dalam
menghafal. memahami materi
pelajaran.
Jamillah Biasanya kalau guru dalam
menyampaikan materi pembelajaran itu
terlalu cepat dan pada saat banyak materi
yang harus dipahami untuk dihafal itu
juga lumayan sulit untuk saya pribadi.
Talitha Rifdah Kadang guru dalam menyampaikan
materi yang terlalu cepat dan jelas itu tadi
yang mengharuskan kita harus lebih cepat
dalam memahami dan menghafal dan
dihari itu kita langsung ulangan tulis itu
yang biasa menjadi kendala.
Khoirun Nisa Itu tadi kalau menyampaikan materi yang
kurang jelas biasanya dan kalau pada saat
banyak materi yang disampaikan
membuat kita kesulitan untuk mengingat.
Ajeng Dyah Dari saya pribadi sejauh ini tidak ada
Febriyanti kesulitan selama pembelajaran karna dari
saya nya kalau guru menerangkan saya
selalu mendengarkan jadi tidak ada
kendala atau kesulitan.
Nina Ladita Dalam proses pembelajaran PPKn apakah Terlihat dari jawaban
Hariyana terjadi proses interaksi yang baik antara yang diberikan peserta
guru dengan peserta didik? didik bahwasanya
terdapat interaksi yang
Nisrina Aisya iya, biasanya dikelas guru selalu ada baik antara guru dan
interaksi sama kita seperti guru peserta didik, biasanya
memberikan kesempatan kita untuk terjadi pada saat tanya
bertanya. jawab. Guru yang
151

Putri Liana Iya ada pada saat guru memberikan memberikan kesempatan
kesempatan kita untuk bertanya, disitu peserta didik untuk
mulailah terjadi interaksi. bertanya ataupun pada
saat peserta didik yang
Nadilla Iya, biasanya waktu tanya jawab bertanya ke guru
Hikmatul mengenai materi yang
Hasanah kurang dipahami
Tarisa Nur Iya ada interaksi yang baik misalkan sehingga menciptakan
Aini dalam bertanya, dan kalau gurunya waktu sebuah interaksi yang
menyampaikan materi dan kita ada yang santai antara guru dan
nanya lalu guru menjawab jadi kaya peserta didik.
saling shareing.
Bintang Purna Ada, interaksinya waktu proses tanya
jawab.
Fahrizal Iya ada interaksi, biasanya pada saat
Afandi proses tanya jawab.
Jamillah Iya terdapat interaksi yang baik, biasanya
pada saat tanya jawab atau pada saat
absen guru selalu menanyakan kabar kita.
Talitha Rifdah Ada interaksi nya. Dalam tanya jawab
biasanya.
Khoirun Nisa Iya ada, dalam proses tanya jawab.
Ajeng Dyah Iya pasti itu, biasanya pada saat tanya
Febriyanti jawab dan si guru langsung menjawab
pertanyaan dari siswa jadi terkesan
santai.
Nina Ladita Apakah guru PPKn dalam Dari jawaban yang
Hariyana menyampaikan materi pembelajaran diberikan peserta didik
sering menggunakan bahasa yang mengenai penggunaan
menyinggung perasaan? bahasa yang digunakan
guru dalam
Nisrina Aisya Tidak, sejauh ini bahasa yang digunakan menyampaikan materi
guru baik. pelajaran apakah sering
Putri Liana Tidak pernah, menurut saya peribadi menggunakan bahasa
tidak pernah. yang menyinggung
perasaan, maka jawaban
Nadilla Tidak, bahasa biasa saja tidak peserta didik adalah tidak
Hikmatul menyinggung. pernah dikarenakan
Hasanah bahasa yang digunakan
guru adalah bahasa yang
Tarisa Nur Tidak pernah karna bahasa yang
baik dengan
Aini digunakan bahasa yang baku.
152

Bintang Purna Tidak pernah sejauh ini menggunakan bahasa


yang baku.
Fahrizal Tidak pernah, karna bahasa yang
Afandi digunakan bahasa baku.
Jamillah Sejauh ini tidak pernah.
Talitha Rifdah Tidak pernah
Khoirun Nisa Tidak pernah mungkin karna bahasa yang
digunakan guru adalah bahasa yang baku.
Ajeng Dyah Tidak pernah
Febriyanti
Nina Ladita Dalam setiap topik atau materi Berdasarkan 5 dari 10
Hariyana pembelajaran apakah guru PPKn peserta didik mengatakan
menggunakan metode pembelajaran yang bahwa metode yang
bervarian? metode apa saja yang sering digunakan guru adalah
digunakan? bervarian, kadang guru
menggunakan metode
Nisrina Aisya Bervariasi, tapi biasanya guru lebih suka diskusi kelompok,
memakai metode diskusi jadi membuat kadang juga
siswa aktif dalam mencari informasi. menggunakan metode
Putri Liana Menurut saya tidak bervarian, karena yang menayangkan
guru lebih sering menggunakan metode sebuah video atau power
ceramah plus tanya jawab. Untuk diskusi point yang kemudian
pun jarang dilakukan. nanti guru menjelaskan
materi yang terdapat
Nadilla Lebih ke ceramah, tanya jawab, dan dalam video atau power
Hikmatul diskusi. dan kadang menayangkan power point. Dan ada juga
Hasanah point peserta didik yang
mengatakan bahwa
Tarisa Nur Iya, biasanya berdiskusi dan tanya jawab
metode pembelajaran
Aini atau menayangkan video.
yang digunakan oleh
Bintang Purna Lebih sering menggunakan metode guru tidak bervarian,
ceramah dan tanya jawab. guru selalu menggunakan
metode ceramah dan
Fahrizal Guru lebih sering ceramah dan tanya tanya jawab saja.
Afandi jawab, untuk diskusi jarang.
Jamillah Lebih sering ke ceramah menerangkan
dan tanya jawab, untuk diskusi jarang.
Talitha Rifdah Biasanya guru suka memakai metode
yang menayangkan power point, dan
video yang berkaitan dengan materi nanti
disitu guru ceramah menceritakan
mengenai materi itu. Terus juga
153

berdiskusi.
Khoirun Nisa Yang biasa digunakan hanya metode
ceramah, tanya jawab, dan diskusi.
Ajeng Dyah Biasanya guru PPKn lebih menggunakan
Febriyanti metode ceramah dan diskusi supaya
sosialisasi antar teman itu lancar.
Nina Ladita Selain menggunakan metode Dari jawaban yang
Hariyana pembelajaran, biasanya media atau alat diberikan peserta didik
bantu pembelajaran apa saja yang mengenai media atau alat
digunakan oleh guru PPKn pada saat bantu pembelajaran apa
pembelajaran? saja yang digunakan oleh
guru dalam proses belajar
Nisrina Aisya Biasanya guru lebih memakai papan tulis mengajar adalah, Laptop,
untuk menulis, dan infocus untuk Speaker, dan Infocus
memberikan materi kalo pakai power digunakan jika
point atau menayangkan video. menayangkan sebuah
Putri Liana Infocus kalau guru ngasih materi power point, gambar dan
menggunakan power point atau video, video. Papan tulis dan
dan papan tulis untuk menulis. sepidol digunakan untuk
menulis inti-inti dari
Nadilla Infocus, papan tulis, dan sepidol. materi pelajaran yang
Hikmatul disampaikan. Dan
Hasanah Handphone untuk
mencari informasi
Tarisa Nur Infocus untuk menayangkan video atau
sumber-sumber belajar
Aini materi jika menggunakan power point.
yang ada di Internet.
Bintang Purna Laptop, infocus, dan papan tulis itu saja
yang selama belajar di SMA ini.
Fahrizal lebih ke infocus, papan tulis, dan sepidol.
Afandi
Jamillah Infocus, laptop, dan power point.
Talitha Rifdah Laptop, Speaker untuk video, Infocus,
dan Handphone.
Khoirun Nisa Infocus, papan tulis, dan laptop.
Ajeng Dyah Infocus, laptop, dan papan tulis.
Febriyanti
Nina Ladita Menurut anda, apakah dengan Dapat disimpulkan
Hariyana menggunakan metode dan media bahwa jawaban yang
pembelajaran yang bervariasi oleh guru diberikan peserta didik
PPKn materi yang disampaikan dapat dalam penggunaan
154

dengan mudah dipahami dan menarik metode dan media


perhatian anda dalam pembelajaran? pembelajaran yang
bervarian dapat membuat
Nisrina Aisya Iya, karena kita belajar jadi lebih tidak peserta didik menjadi
mudah bosan kalo bervariasi kan menarik lebih mudah memahami
jadi lebih ingin tahu terus. dan tertarik untuk
Putri Liana Iya menarik, misalnya kalo kita tidak tau mengikuti pembelajaran,
tentang letak wilayah kepulauan yang dikarenakan suasana nya
dimiliki Indonesia dengan menggunakan yang membuat peserta
peta atau menayangkan video atau didik menjadi tidak
gambar tadi kita jadi bisa tau seperti apa bosan selama mengikuti
itu jadi lebih membuat kita ingin lebih pembelajaran dan juga
tahu selama pembelajaran. menjadikan peserta didik
menjadi lebih ingin tahu
Nadilla Iya kalau menggunakan metode yang dan penasaran untuk
Hikmatul bervariai jadi tidak bosan, trus juga jadi mengikuti pembelajaran
Hasanah lebih menarik perhatian murid fokus hingga sampai selesai.
memperhatikan guru.
Tarisa Nur Iya karna jadi lebih menarik perhatian
Aini karna tidak bosan.
Bintang Purna Iya pasti dapat mudah dipahami, dan
menarik perhatian kita waktu
pembelajaran karna membuat kita tidak
merasa bosan.
Fahrizal Bisa, kalau metode nya bervarian jadi
Afandi lebih ada semangat mengikuti
pembelajaran supaya ketika tiba-tiba
ditanya jadi tidak kaget.
Jamillah Iya jadi lebih mudah dan tertarik
mengikuti pembelajaran jadi tidak bosan.
Talitha Rifdah Iya bisa lebih cepat paham dan jadi tidak
bosan juga. Jadi membuat kita penasaran
mengikuti materi pembelajaran.
Khoirun Nisa Bisa banget, karna kalau bervariasi gitu
bisa lebih menarik jadi tidak bosan dalam
memperhatikan materi.
Ajeng Dyah Pastinya jadi lebih menarik perhatian kita
Febriyanti jika guru dalam mengajar menggunakan
metode yang bervariasi itu tadi, jadi kita
senang melihatnya.
Nina Ladita Apakah guru PPKn selalu memberikan Berdasarkan jawaban 3
155

Hariyana pertanyaan pada setiap akhir dari 10 peserta didik


pembelajaran (Post Tes) untuk mengukur menjawab bahwa guru
pemahaman anda setelah menerima jarang untuk memberikan
materi yang disampaikan? pertanyaan di akhir
pembelajaran (Post tes)
Nisrina Aisya Iya, guru selalu memberikan pertanyaan dikarenakan waktu yang
dan itu selalu di acak jadi ketahuan siapa tidak terasa hingga
yang paham dan tidak paham dari materi akhirnya jam pelajaran
yang disampaikan hari itu. sudah habis. Dan peserta
Putri Liana Selalu didik yang lain
mengatakan guru selalu
Nadilla Sering dan selalu tiba-tiba nanya nya. dan sering memberikan
Hikmatul sebuah pertanyaan untuk
Hasanah mereka di akhir
pembelajaran mengenai
Tarisa Nur Iya selalu memberikan pertanyaan
materi yang sudah
Aini
disampaikan.
Bintang Purna Sering
Fahrizal Iya biasanya, tapi kadang kalau
Afandi pertanyaan di akhir pembelajaran gitu
jarang karna saking panjang nya bercerita
jadinya gak kerasa jam pelajaran sudah
habis.
Jamillah Iya selalu, pasti guru nanya “ada yang
ingin ditanyakan lagi tidak” kalau tidak
ada guru memberikan kesimpulan dari
materi yang sudah dibahas dan pamit
mengakhiri pembelajaran.
Talitha Rifdah Kadang, tapi tidak setiap pertemuan
selalu memberikan pertanyaan di akhir
jam pelajara.
Khoirun Nisa Pernah, kadang-kadang ngasih kalau
masih ada waktu di jam pelajarannya.
Ajeng Dyah Tidak terlalu sering tapi suka dilakukan
Febriyanti oleh guru PPKn, biasanya kalau tidak di
akhir pembelajaran itu pasti di tengah-
tengah pembelajaran, atau di pertemuan
berikutnya pasti suka bertanya mengenai
materi yang sudah dipelajari sebelumnya
jadi seperti kuis.
Nina Ladita Apakah guru PPKn selalu Dari jawaban yang
Hariyana mengkondisikan situasi kelas sebelum diberikan peserta didik
156

proses belajar mengajar di kelas dimulai? mengenai guru dalam


mengkondisikan situasi
Nisrina Aisya Iya, biasanya guru menanyakan mengenai kelas sebelum proses
materi minggu lalu itu membuat siswa belajar mengajar. Dapat
seketika langsung diam karena kita lupa disimpulkan bahwa guru
dan hanya bisa diam. telah berupaya mengelola
Putri Liana Iya selalu, harus hening dulu baru bisa kelas dengan baik, hal ini
mulai pembelajaran. kalau selama proses terbukti dengan jawaban
pembelajaran berlangsung suasana kelas yang diberikan peserta
mulai berisik lagi itu juga harus kondusif didik bahwa situasi kelas
dulu baru dimulai lagi. selalu diam, aman tidak
berisik. Dan ada juga
Nadilla Iya pasti. Gak boleh berisik, gak boleh peserta didik yang
Hikmatul tidur, trus tangan nya gak boleh ada di mengatakan jika sebelum
Hasanah bawah meja harus diatas meja. Harus guru masuk peserta didik
benar-benar diem dulu baru dimulai harus sudah ada di dalam
pembelajaran. kelas terlebih dahulu dan
jika terjadi keributan
Tarisa Nur Iya
guru akan
Aini
mengkondisikan kelas
Bintang Purna Iya selalu kalau itu, siswa harus diam menjadi tenang baru akan
dulu baru bisa mulai pembelajaran. mulai melanjutkan
pelajaran.
Fahrizal Untuk guru PPKn tanpa disuruh pasti kita
Afandi langsung kondusif karna itu sudah wajib.
Jamillah Iyah ketat banget kalau ada pelajaran
PPKn, sebelum guru masuk muridnya
harus sudah ada dikelas duluan. Kalau
murid nya telat masuk nanti keburu di
Alfain biarpun si murid ini hadir dari
awal masuk jam sekolah.
Talitha Rifdah Iya, karna jam pelajaran PPKn di kelas
kita adanya sehabis jam istirahat siang
sehabis sholat zuhur jadi biasanya guru
PPKn selalu memerintahkan kita buat
melengkapi muridnya dulu karna kadang
suka masih ada yang istirahat diluar kalau
sudah lengkap baru memulai
pembelajaran.
Khoirun Nisa Iya, menyuruh siswa untuk diam.
Ajeng Dyah Iya biasanya ruangan kelas yang pertama
Febriyanti di perhatikan seperti kebersihan kelas
yang ada sampah atau tidak.
157

Nina Ladita Adakah langkah pertama yang dilakukan Berdasarkan dari


Hariyana guru PPKn ketika membuka jawaban peserta didik
pembelajaran? sebelum membuka
pembelajaran ada
Nisrina Aisya Yang pertama pasti berdoa, terus absen, langkah-langkah yang
habis itu biasanya mengulang materi dilakukan guru. Dapat
sebelumnya supaya tidak lupa lalu disimpulkan yang
melanjutkan ke materi yang akan dibahas pertama guru selalu
di hari itu. memperhatikan
Putri Liana Berdoa, absen, kadang disuruh kebersihan kelas jika
merapihkan barisan tempat duduk, dan kotor terdapat sebuah
membersihkan sampah yang berserakan sampah peserta didik
didalam kelas. diminta untuk
membersihkan terlebih
Nadilla Absen, berdoa biasanya kalo belum dahulu, merapihkan
Hikmatul berdoa ya berdoa dulu sama mengulang barisan tempat duduk
Hasanah materi sebelumnya kadang. agar enak dilihat, berdoa,
absen, dan mengulang
Tarisa Nur Biasanya rapih-rapih meja, berdoa, absen,
sedikit materi yang sudah
Aini dan membahas materi sebelumnya.
dipelajari sebelumnya,
Bintang Purna Yang pertama biasanya berdoa kalau kemudiam memulai
belum berdoa, terus absen, sehabis itu pelajaran. hal ini
baru memulai pembelajaran. membuktikan
bahwasanya
Fahrizal Paling berdoa, absen, lalu menyiapkan keterampilan guru dalam
Afandi kelas agar tempat duduk nya rapih enak membuka pembelajaran
dilihat. sudah dilakukan dengan
Jamillah Biasanya Berdoa, absen, dan kadang ada baik.
yal yel sebelum memulai pembelajaran
supaya lebih semangat.
Talitha Rifdah Yang pertama harus lengkap dulu murid-
murid nya, terus biasanya melihat kondisi
kelas kalau ada sampah dibawah disuruh
disapu dulu supaya bersih. Baru berdoa ,
absen dan muai pembelajaran.
Khoirun Nisa Menyuruh siswa untuk tertip, berdoa,
absen, kadang menyuruh siswa untuk
merapihkan ruangan supaya rapih dan
bersih.
Ajeng Dyah Yang guru lakukan biasanya menanyakan
Febriyanti kabar kita adakah hari ini yang tidak
masuk, kemudian berdoa, dan absen.
Setelah itu kadang mengulang materi
158

sebelumnya.
Nina Ladita Apakah guru PPKn dalam menjelaskan Dari jawaban yang telah
Hariyana materi pembelajaran selalu diselingi diberikan peserta didik
dengan humor atau permainan (eci dapat disimpulkan bahwa
breaking) sehingga peserta didik antusias guru selama proses
dalam mengikuti pembelajaran? belajar mengajar tidak
pernah mengadakan
Nisrina Aisya Tidak pernah kalau eci breaking, cuma sebuah Ice Breaking
lebih sering humor kaya ada hal yang (kegiatan hiburan) di
dijadiin bercandaan yang nantinya dalam kegiatan
membuat kita jadi tidak bosan karna pembelajaran. Hanya saja
tertawa. guru selalu menggunakan
Putri Liana Kalau eci breaking itu tidak pernah, lebih sebuah candaan (Humor)
sering ke humor seperti misal sedang yang sepontan untuk
membahas materi tiba-tiba ada hal yang peralihan situasi dari
dijadikan bercandaan. kondisi yang
menjenuhkan,
Nadilla Kalau humor kadang iya sepontan aja membosankan,
Hikmatul gitu lucu tapi kalo eci breaking gitu gak menegangkan, dan
Hasanah pernah lainnya. Menjadi ke
kondisi yang santai,
Tarisa Nur Permainan tidak pernah hanya lebih
nyaman, dan seru tidak
Aini sering humor
membuat peserta dididk
Bintang Purna Paling lebih ke humor kalau eci breaking menjadi bosan. Hal ini
itu tidak pernah dilakukan karena dengan
tujuan agar perhatian
Fahrizal Kadang-kadang humor, cuman kalau eci kembali tertuju pada
Afandi breaking itu tidak pernah. Lebih ke materi yang sedang
humor agar tidak terlalu serius. diajarkan.
Jamillah Untuk eci breaking tidak pernah, lebih ke
humor.
Talitha Rifdah Sering hehe setiap pembelajaran guru
pasti ngasih bercandaan lucu yang bikin
kita ketawa gitu jadi seru belajarnya.
Khoirun Nisa Humor biasanya, kalau eci breaking tidak
pernah. Di waktu menerangkan
pembelajaran guru selalu menyelingkan
bercandaan biar tidak bosan.
Ajeng Dyah Lebih pada humor supaya pembelajaran
Febriyanti tidak tegang atau serius.
Nina Ladita Bagaimana cara guru PPKn dalam Dari hasil jawaban yang
Hariyana memimpin diskusi kelompok? Dan diberikan peserta didik
bagaimana sikap guru pada saat terjadi mengenai bagaimana
159

sebuah perdebatan? cara guru dalam


memimpin sebuah
Nisrina Aisya Dalam memimpin diskusi guru selalu diskusi kelompok dan
ngasih tahu ke kita apa yang harus dicari bagaimana jika terjadi
dan di diskusikan dengan teman sebuah perdebatan.
kelompok. Kalau terjadi perdebatan guru
selalu menjadi penengan dan Maka dapat disimpulkan
memberikan pemahaman ke kita mana bahwa ada beberapa
yang lebih benar. peserta didik yang
menjawab guru jarang
Putri Liana Biasanya guru menjadi penengah kalau melakukan diskusi
ada perdebatan dan menyampaikan benar kelompok, dan ada juga
nya seperti apa bukan membela yang yang menjawab
mana yang benar atau salah. Untuk melakukan diskusi
memimpin diskusi sama seperti guru- kelompok. Jika
guru lain menyampaikan apa yang harus melakukan sebuah
di cari dan bagaimana cara berdiskusi diskusi hal pertama yang
nya. pasti dilakukan guru
Nadilla Diskusi jarang. Kalau ada perdebatan adalah menentukan
Hikmatul lebih menjadi penengah memberikan kelompok diskusi,
Hasanah jawaban yang benar nya seperti apa. membagi materi yang
akan di diskusikan, dan
Tarisa Nur Jarang melakukan diskusi kelompok kemudian menjelaskan
Aini cuman kalau ada perdebatan gitu guru bagaimana langkah-
selalu jadi penengah untuk memberikan langkah yang harus
jawaban yang benar nya seperti apa. dilakukan selama
berdiskusi. Jika terjadi
Bintang Purna Biasanya guru selalu memberikan arahan
sebuah perdebatan guru
sebelum melakukan diskusi, dan kalau
akan mencoba untuk
terjadi perdebatan guru yang menjadi
melerai dan memberi
penengah untuk mengarahkan mana yang
sebuah arahan, dan juga
benar.
penjelasan agar dapat
Fahrizal Jarang berdiskusi karna guru lebih sering dipahami oleh peserta
Afandi menjelaskan, tapi jika ada sebuah didik.
sanggahan dari jawaban teman gitu pasti
guru sealu menjadi penengah untuk
memberitahu jawaban ang benar seperti
apa.
Jamillah Biasanya jika ada perdebatan guru selalu
memberikan pengertian mana yang benar.
Talitha Rifdah Guru awalnya membagi kelompok dan
materi, lalu memberikan arahan untuk
setiap kelompok mengenai materi yang
akan di diskusikan. Biasanya di acak
maju untuk mempersentasikan kalau
160

tidak di hari itu berarti di minggu depan.


Kalau terjadi perdebatan guru yang suka
menjadi penengah dan biasanya guru
selalu jadi pengamat untuk menilai
jawaban-jawaban dari tiap kelompok
diskusi.
Khoirun Nisa Langkah awal pasti membagi kelompok
diskusi terus memberikanmateri dan
arahan. Kalau terjadi perdebatan guru
hanya menjadi penengah supaya tidak
semakin berdebat dan kemudian memberi
tahu jawaban yang sebetulnya.
Ajeng Dyah Hal yang pertama dilakukan pasti
Febriyanti membagi secara rata jumlah orang
perkelompok, jika ada suatu perdebatan
guru mengambil alih untuk
menyelesaikan perdebatan dari masalah
pertama dan kedua itu apa.
Nina Ladita Hal apa yang membuat anda tertarik pada Dilihat dari jawaban
Hariyana saat mengikuti proses belajar mengajar peserta didik mengenai
PPKn? hal apa yang membuat
mereka tertarik
Nisrina Aisya Karena dari bagaimana cara guru mengikuti pembelajaran
menyampaikan materi pembelajaran yang PPKn.
dengan tegas dan lantang jadi membuat
kita berpikir oh iya seru tidak seperti Maka dapat disimpulkan
kebanyakan guru PPKn yang lebih bahwa alasan peserta
identik jika memberikan materi selalu didik tertarik mengikuti
membuat ngantuk atau bosan pembelajaran PPKn
dikarenakan pelajaran
Putri Liana Saya tertarik mengikuti pembelajaran PPKn termasuk ke dalam
PPKn ini pada saat membahas materi pelajaran yang mereka
mengenai kasus-kasus umum yang terjadi senangi karena di materi
tapi kalau sudah mulai dalam membahas pelajaran PPKn terdapat
nya saya tidak tertarik karna nantinya pembahasan yang
membuat susah untuk di ingat. membahas mengenai
Nadilla Jujur aku takut gurunya galak jadi aku kemasyarakatan dan
Hikmatul kalo ngantuk berusaha buat gak ngantuk membahas sejarah
Hasanah nanti lama-lama juga gak ngantuk karna sehingga hal ini
ngikutin pembelajaran yang lama-lama menjadikan peserta didik
jadi menarik karna ada humor nya itu tertarik untuk
tadi. mengetahui dan
mengikuti pembelajaran
Tarisa Nur Kita jadi lebih tau hal yang baru yang hingga selesai. Dan juga
Aini sebelumnya kita tidak tau karna PPKn itu
161

kan luas banget belajarnya tidak itu-itu dikarenakan cara guru


saja. dalam menyampaikan
materi pembelajaran
Bintang Purna Saya tertarik mengikuti pembelajaran dengan jelas, lancar, dan
PPKn karna di pelajaran ini terdapat seru karna disertai
materi tentang sejarah dan politik itu dengan candaan humor.
yang membuat saya tertarik, dan guru nya
juga yang menyampaikan nya dengan
jelas.
Fahrizal Karna guru pada saat menerangkan
Afandi materi itu serius, materi nya mateng
menguasai bagus banget jadi gampang
untuk di cerna dipahamin.
Jamillah Karna gurunya yang kadang bikin lucu,
dan materi pelajaran PPKn yang banyak
membahas tentang sejarah, dan tentang
kemasyarakatan itu sih yang lebih bikin
menarik.
Talitha Rifdah Karna guru nya yang santai, asik jadi
seru-seru saja jadi kita tidak bosen juga,
terus dalam menyampaikan materi
langsung ngerti kita nya, itu yang
membuat menarik.
Khoirun Nisa Karna cara mengajar guru nya nyantai
tidak terlalu tegang.
Ajeng Dyah Kesan pertama yang membuat saya
Febriyanti tertarik dalam pembelajaran PPKn itu
karena PPKn masuk dalam pembelajaran
sejarah mengulang kejadian yang lampau,
dan di PPKn itu juga terdapat materi
pelajaran yang saya sukai mengenai hak
asasi manusia. Dan juga karna guru nya
yang selalu humor jadi tidak tegang
seperti guru lainnya.
Nina Ladita Bagaimana situasi kelas selama proses Berdasarkan persepsi
Hariyana belajar mengajar? Biasanya apa yang peserta didik guru telah
dilakukan oleh guru PPKn ketika suasana berupaya mengelola
kelas menjadi tidak kondusif? kelas dengan baik. Hal
ini terbukti dari jawaban
Nisrina Aisya Situasi kelas selalu tenang cuma kalau 10 peserta didik yang
habis dibuat ketawa pasti sutuasi kelas mengatakan bahwa
jadi tidak kondusif lagi dan biasanya cara situasi kelas selalu dalam
guru mengembalikan situasi kelas cuma
162

dengan mengingatkan mau lanjut belajar keadaan kondusif, tenang


atau pilih keluar dari kelas. tidak berisik. Dan jika
suasana kelas menjadi
Putri Liana Hening. Kalau tida kondusif lagi tidak kondusif guru akan
biasanya guru hanya diam yang nantinya melakukan usaha
membuat kita sadar ko gurunya diam menenangkan peserta
nanti kita sadar sendiri dan kembali diam. didik dengan cara
Kadang juga memberikan peringatan memperingatkan siswa
untuk diam dan jika kelewat batas tidak agar tenang kembali.
ada yang bisa diam guru mulai
menegaskan untuk segera diam atau
memberikan pilihan ingin tetap belajar
atau keluar dari kelas.
Nadilla Biasanya di tegur gitu nanti tiba-tiba
Hikmatul kelas menjadi hening lagi karna takut
Hasanah semua sama guru PPKn.
Tarisa Nur Suasana kelas tenang, kalau terjadi
Aini keributan biasanya guru hanya
menegaskan saja untuk diam kalau tidak
diam pasrti selalu dikasih pertanyaan dari
apa yang guru sampaikan barusan.
Bintang Purna Selalu kondusif, tapi kalau mulai tidak
kondusif biasanya menyuruh siswa untuk
diam kadang seperti sedikit marah.
Fahrizal Biasanya kalau terjadi kegaaduhan di
Afandi dalam kelas guru hanya memberitahu
untuk diam tapi jika sudah kelewatan
guru bisa menggertak kita. Kalau sudah
di gertak gitu kita sadar diri untuk
memilih diam sendiri.
Jamillah Lebih ke memberikan peringatan untuk
siswa yang mau belajar diminta untuk
diam dan kalau tidak mau belajar
diharapkan lebih baik keluar.
Talitha Rifdah Langsung marah gitu menyuruh kita
untuk pada diam, tapi jarang terjadi karna
kita yang pada nurut jadi guru nya tidak
macem macem karna pelajaran nya seru
jadi jarang untuk berisik.
Khoirun Nisa Kadang berisik, kadang tertib. Kalau
mulai tidak kondusif guru biasanya
nyuruh kita untuk diam dengan mengetuk
163

meja pakai penghapus papan tulis.


Ajeng Dyah Biasanya guru PPKn memantau siapa-
Febriyanti siapa saja yang membuat gaduh kalau
semakin lama semakin membuat gaduh
maka guru itu langsung turun tangan
untuk mempringatkan mereka, bukan
untuk memarahi tapi lebih untuk
mendisiplinkan mereka supaya tidak
mengulanginya lagi.
Nina Ladita Bagaimana sikap guru PPKn ketika tidak Berdasarkan dari persepsi
Hariyana ada yang bertanya? Dan bagaimana cara peserta didik mengatakan
guru PPKn mengajukan pertanyaan pada bahwa jika tidak ada
anda? yang bertanya maka guru
yang akan mengajukan
Nisrina Aisya Reaksinya kalau kita tidak ada yang sebuah pertanyaan ada
bertanya ya guru yang bertanya, dan cara peserta didik. Cara guru
guru bertanya itu dengan melihat nama dalam mengajukan
kita di absen atau mendatangi kedepan sebuah pertanyaan
meja kita. dengan cara memanggil
Putri Liana Kalau tidak ada yang bertanya guru nama peserta didik atau
pastinya yang bertanya kek kita. Terus dengan menghampiri
caranya guru bertanya ke kita biasanya langsung kedepan meja
dengan cara melihat nama kita di absen peserta didik untuk
atau nyamperin kedepan meja kita. Kalau memberikan pertanyaan
kita tidak ada yang bisa jawab guru akan terkait dengan materi
melempar pertanyaan itu ke teman yang yang disampaikan. Hal
lain jadi hampir setiap siswa pasti dapat ini dilakukan guru untuk
pertanyaan. dapat melatih mental
peserta didik agar
Nadilla Kalau tidak ada yang bertanya gurunya terbiasa berani berbicara
Hikmatul pasti bilang “Ibu yang nanya ya”, dan didepan teman-teman
Hasanah biasanya cara dia bertanya itu tiba-tiba kelasnya.
dia nyamperin ke depan kita terus nanya
ke kita.
Tarisa Nur Kalau tidak ada yang bertanya pasti dia
Aini yang bertanya, dan bagaiman acara dia
bertanya ya itu tadi menunjuk siswa yang
tidak fokus.
Bintang Purna Biasanya guru selalu bertanya “apakah
ada yang mau ditanyakan?” nanti kalau
murid jawab “tidak ada” baru disitu guru
yang bertanya dan cara guru bertanya
guru selalu nyamperin kedepan meja kita
164

secara acak dan tiba-tiba.


Fahrizal Biasanya dia bilang “ada yang ingin
Afandi bertanaya atau tidak?” kala tidak ada
yang bertanya guru yang akan bertanya.
kalau memberikan pertanyaan ke kita
biasanya guru menunjuk ke siswa-siswa
yang tidak beruntung yang tidak
menyimak.
Jamillah Biasanya kalau tidak ada yang bertanya
guru melanjutkan lagi untuk membahas
materi. Dan kalau mengajukan
pertanyaan biasanya guru lebih memilih
menunjuk siswa dengan memberikan
pertanyaan dari pengertian-pengertian
yang sudah dibahas.
Talitha Rifdah Kalau diberikan kesempatan untuk
bertanya kita selalu nanya karna guru dari
awal sudah bilang kalau tidak ada yang di
mengerti tanya saja ke ibu daripada
nanya ke temen belum tentu benar
jawabannya. Dan bagaimana cara guru
bertanya biasanya guru itu manggil nama
kita dan langsung dikasih pertanyaan.
Khoirun Nisa Kalau tidak ada yang bertanya guru pasti
yang nanya, dan cara guru nanya pasti
dengan menunjuk siswa nya langsung.
Ajeng Dyah Kalau tidak ada yang bertanya pasti guru
Febriyanti PPKn itu sendiri yang bertanya ke kita.
Dan cara guru bertanya dengan menunjuk
salah satu siswa dengan memberikan
pertanyaan dari materi yang disampaikan.
Nina Ladita Bagaimana menurut kamu mengenai Dari jawaban yang
Hariyana gaya mengajar guru dalam pembelajaran diberikan peserta didik
PPKn? dapat disimpulkan bahwa
gaya mengajar guru
Nisrina Aisya Guru PPKn seru, guru suka keliling tiap termasuk kedalam gaya
meja siswa. mengajar yang
Putri Liana Guru PPKn itu seru, tapi jaranga ada interaksional dan juga
permainan dalam mengajar. teknologis karna itu tadi
guru dalam melakukan
Nadilla Menurut saya gurunya seru suka cerita, pembelajaran selalu
Hikmatul dan disiplin. memperhatikan keadaan
Hasanah
165

Tarisa Nur Menurut saya guru nya bagus karna siswanya dalam serius
Aini memiliki daya tarik tersendiri. mengikuti pembelajaran,
dan selalu melibatkan
Bintang Purna Gaya mengajar guru nya tidak teknologi dalam
membosankan dalam mengasih ilmu, pembelajaran sehingga
sangat menarik. membuat pelajaran
Fahrizal Gurunya itu enak serius gitu, tapi agak menjadi seru dan
Afandi tegang saat belajar karena terlalu serius. menyenangkan.

Jamillah Menurut aku guru nya enak, seru dalam


menerangkan materi, dan juga gurunya
aktif gak diem aja didepan tapi keliling
gitu.
Talitha Rifdah Gaya mengajar guru memang asik, tetapi
harus disiplin, dan kalo menerangkan
materi cepet bikin paham karna gak
terpaku pada buku saja jadi gak
ngebosenin.
Khoirun Nisa Menurut aku guru PPKn itu guru yang
gak bisa diem selalu aja keliling, kalo
memberikan materi selalu ada
pertanyaan.
Ajeng Dyah Menurut saya gaya mengajar guru PPKn
Febriyanti saya lebih cenderung ke dalam gaya
mengajar yang interaksional dan
teknologis.
Nina Ladita Hal apa yang dilakukan oleh guru Dapat disimpulkan
Hariyana sebelum menutup pembelajaran? bahwa hal yang
dilakukan guru sebelum
Nisrina Aisya Biasanya guru itu memberikan sedikit menutup pembelajaran,
pembahasan mengenai materi apa yang maka jawaban yang
akan dibahas minggu depan, atau diberikan peserta yaitu:
biasanya memberitahu apakah besok Guru selalu memberikan
melanjutkan materi atau ulangan harian. kesempatan kepada
Putri Liana Biasanya kalau di hari itu ada tugas di peserta didik untuk
hari itu juga harus dikumpulkan, kalau bertanya mengenai
tidak ya hanya sekedar memberikan materi yang kurang
beberapa kesimpulan mengenai materi dipahami, selanjutnya
yang sudah dibahas dan kemudian pamit guru akan memberikan
mengakhiri pembelajaran. kesimpulan mengenai
materi yang telah
Nadilla Biasanya dia bilang “Ada yang ingin dipelajari hari itu, dan
Hikmatul ditanyakan atau kurang paham” kalau gak kemudian mengakhiri
Hasanah ada yang bertanya guru langsung
166

menutup pembelajaran. pembelajaran dengan


pamit mengucapkan
Tarisa Nur Memberi pertanyaan, dan memberitahu salam. Jika kondisi kelas
Aini untuk besok sebelum memulai sedang kotor tidak lupa
pembelajaran di buka lagi materinya guru selalu
nanti ibu tanya lagi. mengingatkan untuk
Bintang Purna Biasanya memberikan kesimpulan dari segera merapihkan
materi yang sudah dibahas, dan kembali kelasnya.
memberikan tugas untuk dikerjakan Dengan hal ini maka
dirumah. guru telah melakukan
usaha yang maksimal
Fahrizal Biasanya hanya mengucap salam dan dengan baik berdasarkan
Afandi berpamitan karna jam pelajarannya yang dari jawaban yang
sudah selesai. diberikan peserta didik.
Jamillah Biasanya memberikan kesimpulan dari
apa yang sudah dibahas dan membahas
sedikit untuk materi minggu depan,
kadang juga memberikan tugas untuk
dirumah.
Talitha Rifdah Kalau kondisi kelas sedang kotor
biasanya guru selalu mengingatkan untuk
segera disapu, terus berdoa lagi, terus
kadang memberitahu sedikit materi
minggu depan.
Khoirun Nisa Biasanya menutup dengan salam, kalau
masih ada sedikit waktu biasanya guru
selalu membahas inti dari materi yang
akan dipelajari pertemuan berikutnya.
Ajeng Dyah Biasanya pasti sebelum pamit selalu ada
Febriyanti cakap-cakap sebentar mengenai
pembelajaran atau apapun itu, dan
biasanya memberi tahu juga kalau
minggu depan ada kuis atau tidak.
Nina Ladita Apakah guru PPKn selalu memberikan Dapat dilihat dari
Hariyana penguatan (pujian) pada saat proses jawaban yang telah
belajar mengajar? Dan bagaimana respon diberikan peserta didik
anda ketika mendapatkan pujian? mengenai guru dalam
pemberian penguatan
Nisrina Aisya Pernah, apalagi kalau kita mengerjakan (pujian). Maka dapat
tugas dan hasilnya menurut dia sempurna disimpulkan bahwa guru
pasti kita selalu diberikan pujian dan itu selalu memberikan pujian
membuat kita jadi lebih semangat lagi kepada mereka seperti
dalam belajar nya. hal kecil jika
167

Putri Liana Pernah memberikan pujian dan motivasi. mendapatkan nilai bagus
Biasanya kalau kita ingin jadi apa setelah pasti guru memberikan
lulus nanti disitu guru selalu memberikan pujian, dan juga jika
motivasi ke kita supaya lebih giat lagi kondisi kelas yang selalu
dalam belajar. Dan rasanya senang dan rapih dan nurut anak-
terharu waktu dapat pujian dan motivasi anak nya itu juga akan
itu. diberikan pujian dari
guru. Peserta didik juga
Nadilla Kurang, lebih ke pujian dan motivasi itu mengungkapkan bahwa
Hikmatul kadang. Kita menerimanya kadang mereka senang, terharu
Hasanah kagum kadang biasa saja. ketika mereka
Tarisa Nur Pernah memberikan motivasi dan pujian. mendapatkan sebuah
Aini pujian dari guru hal itu
malah membuat peserta
Bintang Purna Pernah memberikan pujian, sebagai didik menjadi lebih
murid kalau diberikan pujian oleh guru semangat lagi dalam
biasa aja paling cuman senyum-senyum belajar.
aja.
Fahrizal Pujian saja yang lebih sering kalau
Afandi motivasi gitu jarang. Kalau dapat pujian
gitu sangat senang dan terharu.
Jamillah Biasanya membrikan pujian dan lebih
untuk sekelas bukan individu.
Talitha Rifdah Iya, guru sering memuji kelas kita seperti
“kelas ini bagus ya banyak yang nanya
kalau gitu gak malu", terus kalau dikasih
pujian gitu kitanya jadi malah semakin
semangat lagi belajar nya.
Khoirun Nisa Iya ngasih, tapi jarang-jarang kalau
memberikan pujian.
Ajeng Dyah kalau saya pribadi saya belum pernah
Febriyanti mendapatkan pujian. Kalau semisal
mendapatkan pujian pastinya ada suatu
kebanggaan tersendiri yang membuat
saya jadi lebih giat lagi dalam belajar.
Nina Ladita Apakah guru dalam menyampaikan Berdasarkan jawaban
Hariyana materi pembelajaran hanya terfokus pada yang diberikan oleh
buku PPKn saja? dan bagaimana menurut peserta didik, dapat
anda? disimpulkan bahwa guru
selama menyampaikan
Nisrina Aisya Tidak pernah sih mungkin hanya melihat materi pelajaran guru
inti dari materi nya saja kemudian guru tidak pernah
menjelaskan nya secara sepontan dari apa
168

yang dia kuasai dari materi itu. Kalaupun memfokuskanpan dangan


guru selalu terfokus melihat buku tanpa nya pada buku saja dalam
memperhatikan siswa menurut saya itu memberikan materi, guru
wajar saja tapi jangan salahkan siswa lebih cenderung untuk
kalau nantinya siswa tidak paham dan berbicara memberikan
mendapatkan nilai yang jelek karna itu materi sesuai dengan apa
menjadi peran aktifnya untuk guru. yang guru pahami dan
mengerti. Jika melihat
Putri Liana Tidak terfokus pada buku. Guru bisa buku guru hanya
memberikan materi pelajaran dari membaca sekilas
pemahaman dia sendiri dari ilmu yang mengenai materi yang
dia punya tanpa harus terfokus pada akan disampaikan dan
buku. jika ada materi yang
Nadilla Tidak fokus ke buku saja, kadang emang kurang tepat maka guru
Hikmatul lewat power point dan lewat tulisan juga. akan membenarkan. Hal
Hasanah ini sangat dimaklumkan
oleh peserta didik.
Tarisa Nur Tidak
Aini
Bintang Purna Kalau guru PPkn tidak pernah terfokus
pada buku. Kalaupun ada yang terfokus
pada buku kalau bisa jangan terfokus
pada buku saja kalau bisa lebih luas lagi
dalam mempelajari materi supaya pada
saat memberikan materi sudah tidak
terfokus lagi pada buku.
Fahrizal Selama ini tidak pernah, kalau membaca
Afandi buku jika ada sumber yang salah nanti
guru membenarkan dari sumber-sumber
lain.
Jamillah Untuk terfokus sih tidak, karna menurut
saya guru dalam menyampaikan materi
pembelajaran itu sesuai dengan
pemahaman yang dia miiki dan
menceritakan lebih jelas.
Talitha Rifdah Tidak terlalu fokus dengan buku karna
guru nya yang sudah memahami materi.
Khoirun Nisa Tidak pernah, guru lebih sering langsung
memberikan materi tanpa fokus ke buku,
langsung bercerita dari apa yang dia tau
dan pahami.
Ajeng Dyah Iya hanya ke PPKn saja, kalau hal itu bisa
Febriyanti saja saya terima karena hanya guru itu
169

yang bisa menguasai suatu materi itu ya


gitu saja tidak papa.
Nina Ladita Menurut anda, apakah guru PPKn dalam Dari jawaban 10 peserta
Hariyana mengajar sudah berperan aktif dan sudah didik mengenai keaktifan
mampu menciptakan suasana kelas yang guru dalam mengajar dan
menyenangkan? kemampuan guru dalam
menciptakan suasana
Nisrina Aisya Sudah berperan aktif banget menurut kelas yang
saya, dan juga sudah cukup menyenangkan. Dapat
menyenangkan karna itu tadi dengan disimpulkan bahwa
metode yang bervariasi, dan candaan tanggapan peserta didik
dikelas juga, dan guru yang berperan guru sudah berperan aktif
aktif itu membantu banget buat siswanya dalam pembelajaran dan
menyukai pelajaran. juga guru sudah mampu
Putri Liana Untuk mengajar sudah berperan aktif, dalam menciptakan
tapi untuk menciptakan suanasa kelas suasana kelas yang
yang menyennagkan menurut saya menyenangkan dengan
kurang, karna saya lebih sering adanya sebuah humor
mengantuk waktu pembelajaran PPKn. didalam kelas
menjadikan speserta
Nadilla Sejauh ini sudah berperan aktif dan didik merasa senan pada
Hikmatul menyenangkan, bisa mencairkan suasana saat mengikuti
Hasanah yang tegang menjadi tidak tegang dengan pembelajaran.
kehumoran nya.
Tarisa Nur Sudah mampu menciptakan suasana yang
Aini menyenangkan dan berperan aktif, karna
humor membuat kelas tidak menjadi
menegangkan.
Bintang Purna Sudah ada berperan aktif dan cukup
menyenangkan
Fahrizal Sudah aktif sekali, aktif mengawasi
Afandi siswa-siswa yang bengong, dan sudah
sangat mampu menciptakan suasana
kelas yang menyenangkan, sangat
menarik, sangat menegangkan, lengkap
pokoknya.
Jamillah Menurut aku sudah berperan aktif dan
sudah mampu menciptakan kelas yang
menyenangkan. Karna gurunya yang
humor, dan jekas tadi dalam
menyampaikan materi.
Talitha Rifdah Iya sudah aktif, dan sudah sudah mampu
menciptakan suasana kelas yang
170

menyenangkan
Khoirun Nisa Iya aktif, sudah menyenangkan dan tidak
membosankan juga.
Ajeng Dyah Iya sudah lumayan aktif, dan mampu
Febriyanti membuat kelas jadi menyenangkan.
Sumber : Wawancara dengan Peserta Didik SMA Triguna Utama Ciputat.

LAMPIRAN IV

DOKUMENTASI WAWANCARA DENGAN PESERTA DIDIK SMA


TRIGUNA UTAMA CIPUTAT.
171

Gambar Wawancara secara virtual dengan Peserta Didik SMA Triguna Utama
Ciputat melalui aplikasi Google Meet.

Gambar Wawancara secara virtual dengan Nisrina Aisya, Peserta Didik Kelas XII
IPA2 melalui aplikasi Google Meet.
172

Gambar Wawancara secara virtual dengan Putri Liana, Peserta Didik Kelas XII
IPA2 melalui aplikasi Google Meet.

Gambar Wawancara secara virtual dengan Nadilla Hikmatul Hasanah, Peserta


Didik Kelas XII IPA2 melalui aplikasi Google Meet.
173

Gambar Wawancara secara virtual dengan Tarisa Nur Aini, Peserta Didik Kelas
XII IPA2 melalui aplikasi Google Meet.

Gambar Wawancara secara virtual dengan Bintang Purna, Peserta Didik Kelas XII
IPA2 melalui aplikasi Google Meet.
174

Gambar Wawancara secara virtual dengan Fahrizal Afandi, Peserta Didik Kelas
XII IPA2 melalui aplikasi Google Meet.

Gambar Wawancara secara virtual dengan Jamilah, Peserta Didik Kelas XII IPA2
melalui aplikasi Google Meet.
175

Gambar Wawancara secara virtual dengan Talita Rifdah, Peserta Didik Kelas XII
IPA2 melalui aplikasi Google Meet.

Gambar Wawancara secara virtual dengan Khoirun Nisa, Peserta Didik Kelas XII
IPA2 melalui aplikasi Google Meet.
176

Gambar Wawancara secara virtual dengan Ajeng Dyah Febriyanti, Peserta Didik
Kelas XII IPA2 melalui aplikasi Google Meet.

LAMPIRAN V
SERTIFIKAT
177
178
179
180
181
182
183
184
185
186

LAMPIRAN VI
SURAT IZIN PENELITIAN
187

LAMPIRAN VII
SURAT BALASAN IZIN PENELITIAN

LAMPIRAN VIII
SURAT TELAH MELAKUKAN
PENELITIAN

LAMPIRAN IX
SURAT BIMBINGAN
188
189
190
191

Anda mungkin juga menyukai