Anda di halaman 1dari 7

Tugas Mata Kuliah Botani Farmasi

Pembuatan Herbarium

Disusun Oleh:

Nama : Aini Yesia Puspita


NIM : 168114057
Kelas : FSMC

FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2020
A. Latar Belakang
Tanaman di Indonesia beraneka ragam. Keaneka ragaman tanaman
ini perlu dilakukan dokumentasi. Salah satu dokumentasi yang dapat
dilakukan yaitu dengan membuat spesimen atau herbarium. Herbarium
dibagi menjadi dua jenis yaitu herbarium kering (daun, akar, bunga,
batang) dan herbarium basah (buah-buahan). Untuk memperoleh
herbarium yang bermutu maka perlu menggunakan teknik yang benar.

B. Tujuan
- Untuk memahami definisi herbarium
- Untuk mengetahui tahapan dalam pembuatan herbarium
- Untuk mengetahui bagian-bagian dari herbarium

C. Manfaat
- Dapat menjelaskan herbarium secara luas
- Dapat membuat herbarium sendiri
- Dapat menjelaskan bagian-bagian dari herbarium

D. Teori
Spesimen herbarium merupakan tumbuhan atau bagian tumbuhan
yang dikeringkan. Herbarium juga berarti lembaga atau laboratorium yang
merupakan tempat ahli-ahli taksonomi melakukan studi taksonomi
tumbuhan yang sekaligus juga merupakan tempat untuk menyimpan
koleksi bahan studi yang telah diawetkan. Koleksi harus mempunyai
kelengkapan organ vegetatif dan organ generatif serta karakter biologinya
(Syamwisma, 2011). Tujuan pembuatan herbarium di antaranya
mendokumentasikan kekayaan flora yang sangat tinggi, menggambarkan
karakteristik spesies tumbuhan yang diawetkan, dan mengetahui bentuk-
bentuk morfologi tumbuhan tingkat tinggi (daun, batang, bunga, buah, dan
biji) yang menjadi ciri khas suatu tumbuhan. Manfaat pembuatan
herbarium antara lain: sebagai spesimen yang akan menjadi acuan untuk
publikasi spesimen baru; sebagai bahan untuk melihat adanya variasi
morfologi; dapat digunakan untuk menyusun kunci determinasi tumbuhan;
untuk alat bantu dalam melakukan identifikasi tumbuhan; sebagai media
yang dapat digunakan untuk penelitian; dapat dijadikan sebagai pertukaran
spesimen antar negara; dapat digunakan sebagai alat peraga di sekolah
menengah maupun perguruan tinggi; dan untuk pemuliaan tanaman dapat
dijadikan acuan untuk pengembangan spesies baru (Rizki dan Des, 2019).
Semua bentuk koleksi herbarium harus dilengkapi dengan
keterangan yang ditulis pada label serta minimal memuat data tentang
nama ilmiah (jika ada), daerah (jika ada), pengumpul, nomor koleksi,
tanggal koleksi, lokasi, elevasi, habitat, dan keterangan lapangan lan.
Adapun material herbarium merupakan spesimen yang sudah dikeringkan
dan ditempel pada kertas. Koleksi basah merupakan bagian material
herbarium (umunya bunga dan buah lunak berdaging) yang disimpan
dalam botol-botol koleksi dengan menggunakan pengawet alkohol 70%.
Koleksi yang sudah selesai diproses kemudian disimpan dalam tempat
penyimpanan yang disesuaikan dengan macam koleksi serta diselaraskan
dengan ketersediaan dukungan sarana dan prasarana. Khusus untuk
material herbarium, penyimpanannya dapat dilakukan dalam wadah
penyimpanan yang tertutup rapat, sepertu kantong plastic, kotak karton,
kotak kaleng atau tromol, dan lemari besi (filling cabinet). Untuk
memudahkan penggunaan, penyimpanan material disusun secara alfabetis
berdasarkan nama suku, marga, jenis, atau lokasi (Girmansyah et al,
2018).

E. Alat dan Bahan


- Gunting tanaman
- Koran bekas yang sudah di potong dua
- Pisau cutter
- Tali raffia
- Label gantung (ukuran 3cmx3cm yang diikat dengan benang “jagung”
30 cm)
- Triplek ukuran maksimal 30x40 (jika diperlukan)
- Pensil, spidol permanent, buku dan alat tulis
- Alkohol 96% atau alkohol 70%, spritus (sebaiknya alkohol 96%)

F. Cara Kerja
- Amati tanaman yang ada di sekitar lingkungan tempat tinggal
- Ambil salah satu tanaman secara utuh. Ukuran tanaman tidak lebih
dari 30 cm. Jika tanaman terlalu besar, maka dapat dipotong pada
bagian yang diperlukan
- Tanaman dibersihkan dari kotoran yang melekat kemudian dilap
menggunakan kapas dan alkohol 70%
- Bahan herbarium diletakkan di kertas koran agar air di dalam tanaman
terserap dan tanaman cepat kering
- Kemudian timpa kertas koran dengan beban agar tekanan yang
dihasilkan lebih kuat
- Bahan herbarium dibiarkan minimal 2 minggu atau hingga benar-benar
kering
- Kertas koran dapat diganti apabila pembungkus tanaman basah
- Apabila tanaman sudah kering, tanaman dapat dipindahkan pada kertas
karton dan ditempel menggunakan selotip
- Beri label pada herbarium dan pasang etiketnya
G. Hasil dan Pembahasan

Family : Asteraceae
Species : Ageratum conyzoides L.
Det. : Aini Yesia Puspita
Date : 6 Desember 2020
Locality : Maguwoharjo, Depok,
Sleman
Coll. : Aini Yesia Puspita
Det. : 25 November 2020
Habitat : Higrofit

Deskripsi Tanaman
Herba semusim, tumbuhan tegak atau bagian bawahnya berbaring, tinggi
sekitar 30-90 cm, dan beracabang. Batang bulat dan berambut panjang,
jika menyentuh tanah akan mengeluarkan akar. Daun bertangkai, letaknya
saling berhadapan dan berseling (compositae), helaian daun bulat telur
dengan pangkal membulat dan ujung runcing, tepi bergerigi, panjang 1-10
cm, lebar 0,5-6 cm, kedua permukaan daun berambut panjang dengan
kelanjar yang terletak dibawah permukaan daun, warnanya hijau. Bunga
majemuk berkumpul 3 atau lebih, berbentuk malai rata yang keluar dari
ujung tangkai, warnanya putih. Panjang bonggol bunga 6-8 mm, dengan
tangkai yang berambut. Buahnya hitam dan bentuknya kecil (Kinho et al,
2011).

Deskripsi Herbarium
Daun dan batang berwarna hijau kecoklatan. Bunga berumpun menjadi
satu. Sedikit tumbuh jamur karena suhu pengeringan tidak optimal.

Bagian-Bagian Herbarium

Bunga

Daun

Batang

H. Daftar Pustaka
Girmansyah, D., Santika, Y., Rugayah, Rahajoe, J., S., 2018. Index
Herbariorum Indonesianum. Jakarta, LIPI Press.
Kinho, J., Arini, D., I., D., Tabba, S., Kama, H., Kafiar, Y., Shabr, S.,
Karundeng, M., C., 2011. Tumbuhan Obat Tradisional di
Sulawesi Utara Jilid I. Manado, Balai Pelenitian Kehutanan
Manado.
Rizki, Des M, 2019. Teknik Pengumpulan Data Sampel Tumbuhan Untuk
Pembuatan Spesimen Herbarium.
https://doi.org/10.17605/OSF.IO/UNW7D diakses pada tanggal 6
Desember 2020 pukul 20.00 WIB.
Syamwisma, 2011. Penggunaan Spesimen Herbarium Tumbuhan Tingkat
Tinggi (Spermatophyta) Sebagai Media Praktikum Morfologi
Tumbuhan. Guru Membangun. 26(2).

Anda mungkin juga menyukai