1. Sampel adalah sebagian dari objek yang diselidiki.
Dalam menyusun sampel
perlu disusun kerangka sampling yaitu daftar dari semua sampling dalam populasi sampling, dengan syarat harus meliputi seluruh unsur sampling, tidak ada unsur sampling yang dihitung dua kali, harus up to date, batas- batasnya harus jelas, dan harus dapat dilacak dilapangan. Alasan digunakannya sampel yaitu sebagai alat untuk menganalisis, baik pada penelitian dengan pendekatan kualitatif maupun kuantitatif. 2. Sensus adalah pengumpulan data yang dilakukan dengan meneliti semua anggota populasi. Sensus hanya dilakukan beberapa tahun sekali, sebab memerlukan biaya yang cukup besar. Tenaga yang terlibat juga banyak dan waktu yang diperlukan untuk mengadakan sensus mulai dari persiapan, pelaksanaan sampai pengolahan data cukup banyak. Sampling adalah pengumpulan data yang dilakukan dengan meneliti sebagian dari anggota populasi. Penelitian dengan cara mengambil sampel ini dapat juga menghasilkan data yang bagus, bila pengambilan sampelnya benar, sehingga sampel ini dapat mewakili populasi, dan karakteristik sampel dapat mencerminkan karakteristik populasi. 3. Nilai hasil tes Frekuensi Frekuensi relatif statistika 35 – 39,9 7 10% 40 -44,9 9 13% 45 – 49,9 6 9% 50 – 54,9 8 11% 55 – 59,9 7 10% 60 – 64,9 11 16% 65 – 69,9 9 13% 70 – 74.9 5 7% 75 – 79,9 8 11%
Tujuan dibuatnya frekuensi relatif yakni untuk memudahkan dalam
penyajian data, mudah dipahami, dan dibaca sebagai bahan informasi, menyederhanakan bentuk dan jumlah data sehingga ketika disajikan kepada para pembaca dapat dengan mudah dipahami atau dinilai, memudahkan dalam menganalisa/menghitung data, membuat tabel, grafik. Distribusi frekuensi relatif Distribusi frekuensi yang berisikan nilai-nilai hasil bagi antara frekuensi kelas dan jumlah pengamatan. Distribusi frekuensi relatif menyatakan proporsi data yang berada pada suatu kelas interval, distribusi frekuensi relatif pada suatu kelas didapatkan dengan cara membagi frekuensi dengan total data yang ada dari pengamatan atau observasi.