Anda di halaman 1dari 12

I.

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sebelum memulai kegiatan praktikum di laboratorium, kita sebagai praktikan


harus mengenal alat – alat dan bahan laboratorium beserta dengan fungsinya masing
– masing.Pengenalan alat dan bahan sangat penting guna kelancaran kegiatan
praktikum dan untuk menghindari kecelakaan kerja, dan gagalnya percobaan. Alat –
alat laboratorium biasanya dapat rusak apabila tidak digunakan sesuai dengan
prosedur pemakaian, dan dapat juga membahayakan. Oleh karena itu, untuk
menghindari hal – hal yang tidak terduga, kita sebagai praktikan sangat mutlak untuk
memahami fungsi dan cara kerja peralatan sebelum memulai kegiatan praktikum.

1.2 Tujuan Praktikum

Adapun tujuan dilakukan nya praktikum, yaitu :


1. Untuk mengetahui alat dan bahan dalam laboratorium.
2. Untuk mengetahui fungsi dan cara pemakaian alat dan bahan dalam
laboratorium.

1.3 Manfaat Praktikum

Adapun manfaat dilakukan nya praktikum, yaitu :


1. Agar mahasiswa mengenal alat dan bahan dalam laboratorium.
2. Agar mahasiswa mengetahui fungsi dan cara penggunaan alat dan bahan dalam
laboratorium.
II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengenalan, Fungsi dan Peralatan Laboratorium


2.1.1 Pengenalan Alat dan Bahan Laboratorium

Pengenalan alat-alat ini meliputi macam-macam alat, mengetahui nama-


namanya, memahami bentuk, fungsi, serta cara kerja alat-alat tersebut. Setiap alat
dirancang atau dibuat dengan bahan-bahan yang berbeda satu sama lain dan
mempunyai fungsi yang sangat spesifik. Kebanyakan peralatan untuk percobaan–
percobaan di dalam laboraturium terbuat dari gelas. Meskipun peralatan-peralatan
tersebut telah siap dipakai, tetapi di dalam pemasangan alat untuk suatu percobaan
kadang kala diperlukan sambungan-sambungan dengan gelas atau membuat peralatan
khusus sesuai kebutuhan (Imamkhasani, 2000).

2.1.2 Fungsi Alat dan Bahan Laboratorium

Pada dasarnya setiap alat memiliki nama yang menunjukkan kegunaan alat
tersebut, prinsip kerja atau proses yang berlangsung ketika alat digunakan. Beberapa
kegunaan alat dapat dikenali berdasarkan namanya. Penamaan alat-alat yang
berfungsi mengukur biasanya diakhiri dengan kata meter seperti thermometer,
hygrometer, spektrofotometer dan lain lain. Alat-alat pengukur yang disertai dengan
informasi tertulis, biasanya diberi tambahan “graph” seperti thermograph, barograph
(Moningka, 2008).

Dari uraian tersebut, tersirat bahwa nama pada setiap alat menggambarkan
mengenai kegunaan alat dan atau menggambarkan prinsip kerja pada alat yang
bersangkutan. Dalam penggunaannya ada alat-alat yang bersifat umum dan ada pula
yang khusus. Peralatan umum biasanya digunakan untuk suatu kegiatan reparasi,
sedangkan peralatan khusus lebih banyak digunakan untuk suatu pengukuran atau
penentuan (Moningka, 2008).
Penggunaan beberapa alat gelas dengan tepat penting untuk diketahui agar
pekerjaan tersebut dapat berjalan dengan baik. Kesalahan dalam penggunaan alat-alat
ini dapat mempengaruhi hasil yang akan diperoleh. Oleh karena itu harus diberikan
pelatihan tentang penggunaan alat-alat tersebut. Penggunaan alat-alat gelas tersebut
haruslah sesuai dengan fungsinya agar pekerjaan tersebut dapat berjalan dengan baik
dan tepat. Apabila terjadi suatu kesalahan atau kekeliruan dalam penggunaannya akan
mempengaruhi hasil yang diperoleh. Ada beberapa macam alat gelas yang dipakai di
laboratorium, antara lain: gelas piala (beker gelas), erlenmeyer, gelas ukur, botol,
pipet, corong, tabung reaksi, gelas objek dan gelas penutup, cawan petri dan kamar
hitung.

2.1.3 Peralatan Alat dan Bahan Laboratorium

Terdapat dua kelompok alat-alat ukur yang digunakan pada analisa kuantitatif,
yaitu: Alat-alat yang teliti (kuantitatif) dan alat-alat yang tidak teliti (kualitatif).
Untuk alat-alat yang teliti (kuantitatif) terdiri dari : buret, labu ukur, pipet. Sedangkan
untuk alat-alat yang tidak teliti (kualitatif) terdiri dari gelas ukur, erlenmeyer, dan
lainnya. Dalam prakteknya baik analisa maupun sintesa, sesorang yang mempelajari
atau menekuni bidang kimia pasti akan selalu dihadapkan pada hal-hal yang
berhubungan dengan alat-alat dan bahan kimia. Selain untuk menghindari kecelakaan
dan bahaya, dengan memahami cara kerja dan fungsi dari masing-masing alat,
praktikan dapat melaksanakan praktikum dengan sempurna, kebersihan alat yang
digunakan dan ketelitian praktikan dalam perhitungan sangat mempengaruhi
keberhasilan dalam suatu praktikum, dengan ketelitian dan ketepatan penggunaan alat
maka kesalahan dalam praktikum dapat diminimalisir (Riadi, 1990).

Penggunaan alat-alat gelas tersebut haruslah sesuai dengan fungsinya agar


pekerjaan tersebut dapat berjalan dengan baik dan tepat. Apabila terjadi suatu
kesalahan atau kekeliruan dalam penggunaannya akan mempengaruhi hasil yang
diperoleh. Ada beberapa macam alat gelas yang dipakai di laboratorium, antara lain:
gelas piala (beker gelas), erlenmeyer, gelas ukur, botol, pipet, corong, tabung reaksi,
gelas objek dan gelas penutup, cawan petri dan kamar hitung.
III METODE PRAKTIKUM

3.1 Tempat dan Waktu


Praktikum pengenalan alat dan bahan dilaksanakan di Laboratorium Ilmu Dasar
Sekolah Tinggi Pertanian Kutai Timur Sangatta, pada hari Kamis, 04 November 2021
Pukul 13.30 WIB sampai selesai.

3.2 Alat dan bahan


Alat :

1. Labu Ukur
2. Botol Semprot
3. Gela Ukur
4. Gelas Beker
5. Tabung Reaksi
6. Pipet Tetes
7. Batang Pengaduk
8. Spatula
9. Pipet Ukur
10. Rak Tabung Reaksi
11. Timbangan Digital
12. Sikat Tabung Reaksi
13. pH Indikator
14. Kertas Lakmus
15. Corong
Bahan :
1. Aquades/ Aqua 1,5 Liter (2 Botol)
2. Garam Dapur (100 gram)
3. Cuka 150 Ml/Liter ( 3 Botol)
4. Air Sabun / Deterjen (500 Ml/Liter)
5. Tissue
6. Air Gula

3.3 Prosedur Percobaan


Adapun prosedur percobaan yang dilakukan pada saat melaksanakan
praktikum, yaitu :

1. Menyerahkan tugas pendahuluan sebelum melaksanakan praktikum.


2. Menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan pada saat praktikum
3. Mengisi kertas peminjaman alat-alat laboratorium dan mendengarkan arahan.
4. Menggambar seluruh alat-alat laboratorium yang dipinjam pada saat
praktikum.
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Praktikum


Adapun hasil yang diperoleh pada saat melaksanakan praktikum, dapat dilihat
pada tabel 1, dibawah ini :
Tabel 1. Hasil Praktikum
No Gambar Alat Kimia Nama Alat Kimia Fungsi
1 Labu Ukur Untuk membuat, menyimpan dan
mengencerkan larutan dengan
ketelitian yang tinggi.

2 Botol Semprot Untuk menyimpan aquades dan


mencuci ataupun membilas
bahan-bahan yang tidak larut
dalam air

3 Gelas Ukur Untuk mengambil larutan sesuai


dengan kebutuhan.

4 Beker Glass Sebagai wadah penampung yang


di gunakan untuk mengaduk,
mencampur, dan memanaskan
cairan yang biasanya digunakan
dalam laboratorium.

5 Tabung Reaksi Untuk menampung reaksi kimia


dalam skala medium dan untuk
melakukan percobaan reaksi
kimia dalam skala kecil.
6 Pipet Tetes Untuk meneteskan atau
mengambil larutan dengan jumlah
kecil dari suatu tempat ke tempat
lain
Batang Pengaduk Untuk mengocok atau mengaduk
7 suatu larutan.

8 Spatula Untuk mengambil bahan kimia


padat atau bubuk.

Pipet Ukur Untuk mengukur volume larutan


9 dan mengambil larutan.

10 Rak Tabung Reaksi Tempat meletakkan tabung


reaksi.

11 Sikat Tabung Reaksi Untuk membersikan tabung


reaksi, gelas ukur, labu ukur dan
lain – lain setelah digunakan

12 pH Indikator Untuk menentukan pH suatu


larutan atau tingkat derajat asam
dan basa larutan

13 Kertas Lakmus Untuk mengetahui asam dan basa


suatu larutan
14 Timbangan Digital Untuk mengukur suatu berat atau
beban maupun massa pada suatu
zat.

15 Corong Sebagai alat untuk memindahkan


atau memasukkan larutan ke
wadah / tempat yang mempunyai
dimensi pemasukan sampel bahan
kecil dan sebagai alat bantu
dalam melakukan penyaringan,
yaitu sebagai tempat meletakkan
kertas saring

4.2 Pembahasan
Berikut akan diuraikan pembahasan tentang hasil praktikum ini yang berjudul
pengenalan alat dan bahan laboratorium. Tujuan diadakannya pengenalan alat-alat
laboratorium ini adalah agar setiap praktikan mampu mengenal dan memahami
fungsi, cara penggunaan serta perbedaan berbagai alat yang ada dilaboratorium.
Dalam percobaan yang telah dilakukan, terdapat berbagai macam alat, berikut akan
diuraikan pengkategorian dan penanganan alat-alat yang ada di laboratorium
berdasarkan kemampuan yang dimiliki alat untuk mendukung berbagai proses yang
dilakukan dalam percobaan kimia ini. Alat-alat penimbangan terdiri atas labu ukur,
labu erlemeyer, pipet gondok, gelas beker. Alat titrasi terdiri atas statip, buret, labu
labu ukur dan corong.
Terdapat dua kelompok alat-alat ukur yang digunakan pada analisa kuantitatif,
yaitu: Alat-alat yang teliti (kuantitatif) dan alat-alat yang tidak teliti (kualitatif). Alat-
alat yang teliti (kuantitatif) terdiri dari : buret, labu ukur, pipet.
Sedangkan untuk alat-alat yang tidak teliti (kualitatif) terdiri dari gelas ukur,
erlenmeyer, dan lainnya.
4.2.1 Peralatan Gelas
Alat – alat gelas yang ada dilaboratorium adalah : Gelas piala atau yang
sering disebut gelas bekker. Gelas tersebut berfungsi sebagai tempat larutan dan
dipakai juga pada saat pemanasan larutan dan penguapan pelarut untuk memekatkan.
Selain gelas piala, ada suatu alat gelas yang bernama gelas ukur. Gelas ukur
digunakan untuk mengukur volume zat kimia dalam bentuk cair. Gelas ini berskala
dan bermacam ukuran. Setelah cairan diisi ke erlenmeyer, erlenmeyer digoyang –
goyangkan agar larutan tercampur sampai titik akhir tercapai. Pipet ukur sebagai alat
pengambil larutan terbuat dari gelas dan bagian tengahnya membesar serta ujungnya
meruncing. Pipet ukur dapat mengambil larutan tertentu dengan volume yang tepat.
Masih ada peralatan gelas lainnya seperti tabung reaksi. Sesuai dengan
namanya, tabung reaksi digunakan untuk mereaksikan suatu zat. Tak hanya itu, di
laboratorium juga terdapat botol semprot yang berfungsi untuk menyimpan aquadest.

4.2.2 Peralatan Non Gelas


Alat – alat non gelas yang ada dilaboratorium adalah : Rak tabung
reaksi terbuat dari kayu dengan lubang – lubang seukuran tabung reaksi berfungsi
sebagai tempat meletakkan tabung reaksi. Cara menggunakannya yaitu letakkan
tabung reaksi kedalam lubang – lubang yang ada dalam rak tabung reaksi. Spatula
berupa sendok panjang dengan ujung atasnya datar, terbuat dari stainless steel atau
alumunium berfungsi untuk mengambil bahan kimia yang berbentuk padatan dan
dipakai untuk mengaduk larutan. Timbangan analitis sebagai tempat untuk
menimbang zat-zat yang akan ditimbang dalam skala kecil.
V. KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Dari kegiatan praktikum ini, dapat disimpulkan beberapa poin penting yaitu
sebagai berikut :
1. Dalam menggunakan alat di laboratorium harus sesuai dengan petunjuk,
seperti cara penggunaan alat sesuai dengan fungsinya.
2. Jenis peralatan laboratorium dibagi menjadi dua yaitu peralatan gelas dan
peralatan non-gelas.
3. Jenis bahan kimia dikelompokkan menjadi enam yaitu asam, basa, bahan
kimia logam, bahan kimia reaksi panas, polimer dan bahan kimia berbahaya.

5.2 Saran

Adapun saran yang ingin saya sampaikan untuk praktikan lebih serius dalam
melaksanakan praktikum agar lebih memahami alat dan bahan laboratorium serta
fungsinya.
DAFTAR PUSTAKA

Imamkhasani. 2000. Biokimia. Nutrisi dan Metabolisme. UI Press. Jakarta.


Moningka.2008. Kimia Universitas Edisi Kelima. Erlangga, Jakarta.
Riadi.1990. Pemilihan Uji Laboratorium yang Efektif : Choosing Effective
Laboratory Tests. Buku Kedokteran EGC, Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai