MAKALAH
Disusun oleh
Dea Ayu Andini 2105030015
Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberi kesehatan dan kemudahan sehingga penulis dapat menyelesaikan Makalah
yang berjudul “Bahasa dalam Konteks Kehidupan Sehari hari”.
Adapun maksud dan tujuan penulis untuk menyusun makalah ini, yaitu dalam
rangka memenuhi tugas Ulangan Tengah Semester mata kuliah Bahasa Indonesia.
Harapan penulis semoga makalah ini dapat bermanfaat sebagai salah satu rujukan
maupun pedoman bagi para pembacanya.
Ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada Ibu Tutus Rani Arifa, M.Pd
selaku dosen mata kuliah Pendidikan dan Kewarganegaraan dan semua pihak yang telah
membantu penulis dalam pembuatan makalah ini yang namanya tidak dapat penulis
sebutkan satu per satu.
Sebagai manusia yang mempunyai keterbatasan, penulis menyadari makalah ini
jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan saran dan kritik
yang dapat dijadikan masukan dalam menyempurnakan makalah ini agar menjadi lebih
baik dan berguna di masa yang akan datang.
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR......................................................................................................i
DAFTAR ISI....................................................................................................................ii
DAFTAR TABEL...........................................................................................................iii
DAFTAR LAMPIRAN..................................................................................................iv
BAB I PENDAHULUAN................................................................................................5
A. Latar Belakang.........................................................................................................5
B. Rumusan Masalah....................................................................................................6
C. Tujuan.......................................................................................................................6
BAB II PEMBAHASAN.................................................................................................7
A. Pengertian Bahasa....................................................................................................7
B. Pentingnya Bahasa dalam Berkomunikasi............................................................9
C. Penggunaan kosa kata dalam berkomunikasi.....................................................12
D. Tata Bahasa saat Berkomunikasi.........................................................................14
E. Bahasa Membangun Karakter Seseorang............................................................16
BAB III PENUTUP.......................................................................................................19
A. Kesimpulan.............................................................................................................19
B. Saran........................................................................................................................19
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................20
LAMPIRAN...................................................................................................................21
ii
DAFTAR TABEL
iii
DAFTAR LAMPIRA
Lampiran 1: Contoh Gambar Kegiatan Pembelajaran Bahasa di Dunia Pendidikan......20
iv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pada prinsipnya, tujuan pengajaran bahasa adalah agar para siswa terampil
dalam berbahasa dalam konteks kehidupan sehari – hari seperti terampil berbicara,
menyimak, membaca, dan menulis. Sebenarnya setiap guru yang terlibat dalam
proses belajar mengajar dalam setiap bidang studi pun secara implisit adalah guru
bahasa juga. Salah satu tujuannya, disadari atau tidak adalah agar para siswa terampil
dalam berbicara, menyimak, membaca, dan menulis dalam bidang studi tersebut.
Apabila hal ini disadari, maka dapatlah dimengerti bahwa betapa pentingnya fungsi
bahasa sebagai alat komunikasi.
Kualitas keterampilan berbahasa pada seseorang itu bergantung pada kuantitas
dan kualitas kosakata yang dimiliknya. Semakin kaya kosakata yang kita miliki,
semakin besar pula kemungkinan kita terampil dalam berbahasa. Sebagai contoh,
perlu kita sadari dan pahami bahwa kenaikan kelas para siswa di sekolah ditentukan
oleh kualitas keterampilan berbahasa mereka. Dengan kata lain kenaikan kelas itu
suatu jaminan akan peningkatan kualitas dan kuantitas kosakata mereka dalam segala
bidang studi yang mereka peroleh. Banyak orang yang tidak atau kurang menyadari
bahwa nilai yang tertera pada rapor siswa merupakan cermin kualitas dan kuantitas
kosakata sang siswa. Baik atau tidaknya nilai rapor itu mencerminkan baik atau
tidaknya keterampilan berbahasa mereka. Apabila masalah ini dipahami benar-benar
maka dapatlah dimengerti betapa pentingnya pengajaran kosakata yang bersistem di
sekolah sekolah sedini mungkin. Kuantitas dan kualitas kosakata seorang siswa turut
menentukan keberhasilannya dalam kehidupan.
Dalam berbahasa hendaknya kita juga mempelajari akan petingnya pemahaman
tentang tata bahasa untuk memperlancar kemampuan berkomunikasi pada kehidupan
sehari-hari. Dimensi tata bahasa dihubungkan dengan fungsi sebagai sarana
pemakaian bahasa yang baik. Aturan atau kaidah yang terdapat dalam bahasa akan
menuntung seseorang menghasilkan pemakaian bahasa yang tidak saja baik tetapi
juga benar.
Untuk membangun karakter sedini mungkin, haruslah diawali dari ruang lingkup
yang terkecil. Pembinaan dan pendidikan sejak dini dalam keluarga merupakan suatu
5
momentum yang sangat mendasar. Pendidikan agama, budi pekerti, tatakrama yang
diberikan secara dini di rumah serta teladan dari kedua orang tuanya akan
membentuk kepribadian dasar dan kepercayaan diri pada seseorang.
Untuk menyampaikan pesan-pesan moril sebagai cikal bakal terbentuknya
karakter seseorang pada usia dini, dibutuhkan suatu media atau alat yang disebut
bahasa. Bahasa sebagai sistem lambang bunyi yang digunakan untuk berkomunikasi
serta menyampaikan pesan sosial yang memiliki peran penting terhadap karakter
pembangunan karakter setiap orang. Berdasarkan uraian tersebut penulis
memutuskan untuk membahas dalam makalah penulis yang berjudul “Bahasa dalam
Konteks Kehidupan Sehari hari”.
B. Rumusan Masalah
1. Apa itu bahasa?
2. Bagaimana pentingnya bahasa dalam berkomunikasi?
3. Bagaimana penggunaan kosa kata dalam berkomunikasi?
4. Bagaimana tata bahasa saat berkomunikasi?
5. Bagaimana bahasa dapat membangun karakter seseorang?
C. Tujuan
1. Memahami apa itu bahasa.
2. Mengetahui pentingnya bahasa dalam berkomunikasi.
3. Mengetahui penggunaan kosa kata yang tepat dalam berkomunikasi.
4. Mengetahui tata bahasa yang tepat saat berkomunikasi.
5. Mengetahui bahasa dapat membangun karakter seseorang.
6
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Bahasa
1. Definisi Bahasa secara umum
Secara umum bahasa adalah kemampuan manusia untuk berkomunikasi
dengan tanda, kata, atau gerakan. Bahasa adalah sistem pertukaran makna yang
hidup, dan terikat oleh konteks.1 Sebagaimana kita ketahui, bahasa terdiri atas
kata atau kumpulan kata. Masing-masing kata tersebut memiliki makna yaitu
hubungan abstrak antara kata sebagai lambang dengan objek atau konsep yang
diwakili kumpulan kata atau kosakata itu oleh ahli bahasa disusun secara
alfabetis atau menurut abjad, disertai penjelasan artinya dan kemudian
dibukukan menjadi sebuah kamus atau leksikon.
Untuk mengungkapkan gagasan, pikiran, atau perasaan, kita harus memilih
kata-kata yang tepat dan menyusun itu sesuai dengan aturan bahasa. Seperangkat
aturan yang mendasari pemakaian bahasa, atau yang kita jadikan sebagai
pedoman berbahasa inilah yang disebut dengan tata bahasa.
2.3 Sudaryono
1
Anugerah Ayu Sendari, Arti Bahasa Secara Umum, Fungsi, Ciri, dan Kedudukannya,
https://m.liputan6.com/hot/read/4549226/arti-bahasa-secara-umum-fungsi-ciri-dan-
kedudukannya, 02-11-2021, 22.55.
2
Parta Setiawan, Pengertian Bahasa Menurut Para Ahli,
https://www.gurupendidikan.co.id/pengertian-bahasa-menurut-para-ahli/, 02-11-2021,
23.30.
7
bahasa adalah sarana berkomunikasi secara efektif meskipun masih tidak
sempurna sehingga ketidaksempurnaan bahasa tersebut dapat menjadi suatu
sarana komunikasi yang menjadi sumber dari kesalahpahaman.
2.4 Bloch dan Trager
Bahasa mempunyai struktur yang tersusun secara teratur tentang bunyi
serta urutan bunyi bahasa yang mempunyai sifat manasuka serta dengan
sistem tersebut sebuah kelompok sosial untuk bekerja sama.3
3. Fungsi Bahasa
Fungsi utama Bahasa adalah sebagai alat komunikasi atau sarana untuk
menyampaikan informasi. Tetapi bahasa pada dasarnya lebih dari sekedar alat
untuk menyampaikan informasi atau mengutarakan pikiran, perasaan, atau
gagasan, karena bahasa juga berfungsi di antaranya sebagai berikut.
3.1 Bahasa resmi suatu negara
Beberapa negara memiliki banyak bahasa daerah salah satunya Indonesia.
Hal ini karena suku di Indonesia beragam. 4 Sehingga bahasa resmi sangat
dibutuhkan untuk mempersatukan masyarakat dari berbagai daerah dengan
menggunakan Bahasa Indonesia sebagai bahasa resmi
5
Versatile Holiday Lado, Pengertian Bahasa, Peran & Fungsi Bahasa secara Umum di
Masyarakat, https://tirto.id/pengertian-bahasa-peran-fungsi-bahasa-secara-umum-di-
masyarakat-gdhW, 02-11-2021, 14.00.
6
Ponco Dewi Karyaningsih, Ilmu Komunikasi(Yogyakarta; Penerbit Samudra Biru
(Anggota IKAPI), 2018), hlm. 2.
9
mengandungarti/makna“ (Morrisan, 2013.4). Setiap orang tentunya memiliki
pendapat yang berbeda tentang definisi dari komunikasi itu sendiri.
7
Ibid.,hlm. 3.
10
hal di atas, di sini pemakalah akan membahas tentang fungsi dan tujuan
komunikasi. Beberapa fungsi komunikasi menurut para ahli di antaranya :
3.1 Menurut Thomas M. ScheidelKita
berkomunikasi terutama untuk menyatakan dan mendukung identitas
diri, untuk membangun kontak sosial dengan orang di sekitar kita, dan
untuk mempengaruhi orang lain untuk merasa, berpikir, atau berperilaku
seperti yang kita inginkan
3.2 Menurut Gordon I. Zimmerman et a
komunikasi dibagi menjadi dua kategori. Pertama, kita berkomunikasi
untuk menyelesaikan tugas-tugas yang penting bagi kebutuhan kita – untuk
memberi makan dan pakaian kepada diri-sendiri, memuaskan kepenasaran
kita akan lingkungan, dan menikmati hidup. Kedua, kita berkomunikasi
untuk menciptakan dan memupuk hubungan dengan orang lain
3.3 Menurut Rudolf F. Verderber
Komunikasi mempunyai dua fungsi. Pertama, fungsi sosial, yakni untuk
tujuan kesenangan, untuk menunjukkan ikatan dengan orang lain,
membangun dan memelihara hubungan. Kedua, fungsi pengambilan
keputusan, yakni memutuskan untuk melakukan atau tidak melakukan
sesuatu pada saat tertentu, seperti: apa yang akan kita makan pagi hari,
apakah kita akan kuliah atau tidak, bagaimana belajar menghadapi tes.8
Pergaulan zaman sekarang pada umumnya, seseorang tidak dapat lepas dari
orang lain. Agar pergaulan kita lancar, bahasa adalah alat yang paling penting
dalam bergaul dengan orang lain. Maka dari itu bahasa merupakan alat
komunikasi, komunikasi merupakan pertukaran pesan. Dengan berkomunikasi
kita dapat menjalin hubungan dan bekerja sama dengan orang lain yang ada di
sekitar kita. Proses komunikasi ditujukan untuk menciptakan penyampaian suatu
pesan kepada orang lain, yaitu dengan komunikasi yang efektif.
8
Ibid., hlm. 5-6.
11
Menurut Nurgiyantoro (2010: 338), kosakata adalah kekayaan kata yang
dimiliki oleh (terdapat dalam) suatu bahasa. Dalam hal ini kelancaran aktivitas
kebahasaan didukung dengan dua aspek, yaitu kekayaan kosakata yang dimiliki
suatu bahasa dan tingkat penguasaan kosakata pemakainya. Nurgiyantoro (2010:
338) juga menyebutkan bahwa penguasaan kosakata dapat dibedakan ke dalam
penguasaan reseptif dan produktif, yaitu kemampuan untuk memahami dan
mempergunakan kosakata. Kemampuan memahami kosakata (juga: struktur)
terlihat dalam kegiatan membaca dan menyimak, sedangkan kemampuan
mempergunakan kosakata tampak dalam kegiatan menulis dan berbicara.9
Berikut merupakan beberapa contoh kosakata bahasa Indonesia berdasarkan
pemakaiannya.
Kosakata aktif Kosakata Aktif
Angin Bayu, bawana
Barangkali, agaknya Gerangan
Benar/sekali Nian
Berkata Bertitah
Bunga, kembang Puspa, kesuma
Cerita Alkisah
Dahulu Bahari
Duduk Bersemayam
Hati Kalbu
Jiwa Sukma
Kabarnya, katanya Konon
Ketika itu, lalu Kelakian
Makan Santap
Mandi bersiram
Tabel 2. 1 Kosakata Aktif dan Tidak Aktif
Berdasarkan uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa kosakata adalah
keseluruhan kata yang berada dalam ingatan seseorang, yang akan segera
menimbulkan reaksi bila didengar atau dibaca. Bentuk kosakata meliputi kata-
9
Arief Setyawan, Andayani, Nugraheni Eko W, Hubungan Antara Penguasaan
Kosakata dan Motivasi Belajar dengan Keterampilan Menulis Teks Narasi pada Siswa
Kelas Xi Smk Negeri 1 Sawit Boyolali Tahun Ajaran 2014/2015, BASASTRA Jurnal
Penelitian Bahasa, Sastra Indonesia dan Pengajarannya Volume 3 Nomor 2, April 2015,
1.
12
kata lepas dengan atau tanpa imbuhan dan kata-kata yang merupakan gabungan
dari kata-kata yang sama atau berbeda, masing-masing dengan artinya sendiri.
Semakin kaya kosakata yang kita miliki, semakin besar pula kemungkinan kita
terampil berbahasa.
Wati Kurniawati dan Deni Karsana, Aspek Penguasaan Kosakata Bahasa Indonesia
10
Oleh Siswa Sekolah Dasar Di Kota Medan, Ranah: Jurnal Kajian Bahasa volume 9
Nomor 2, 2020, 388.
13
Progres in International Reading Literacy Study (PIRLS) menyatakan bahwa
Indonesia berada pada peringkat 41 dari 45 negara dengan skor prestasi literasi
membaca siswa kelas IV Indonesia adalah 405 di bawah rata-rata internasional
(500). Data tersebut menunjukkan bahwa minat baca dan tingkat kemampuan
membaca siswa di Indonesia tergolong rendah.
Rahmawati et al. (2011) menjelaskan hasil temuannya, yaitu kuantitas
ragam kosakata bahasa Indonesia pada anak usia prasekolah berbeda antara satu
dengan yang lain. Hal ini dipengaruhi oleh beberapa faktor, yakni usia, jenis
kelamin, dan kondisi lingkungan keluarga. Di samping itu, perbedaan masukan
(input) yang diterima masing-masing anak juga turut berpengaruh dalam
kuantitas ragam kosakata yang dikuasai anak. Sementara itu, dari segi
penguasaan terhadap kelas kata bahasa Indonesia, kosakata anak sudah
mencakup hampir seluruh kelas kata yang ada, yakni nomina, verba, adjektiva,
adverbia, pronomina, numeralia, preposisi, konjungsi, dan interjeksi. Dari hasil
penelitian ini, kelas kata nomina menempati posisi terbanyak yang dikuasai
anak. Hal itu berbanding terbalik dengan kelas kata artikula yang tidak
ditemukan sama sekali dalam tuturan anak-anak yang diteliti.11
Sintowati Rini Utami, Pembelajaran Aspek Tata Bahasa dalam Buku Pelajaran
12
Bahasa Indonesia, AKSIS: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Volume 1
Nomor 2, Desember 2017, 193-194.
15
Prancis “caractere” pada abad ke 14, kemudian masuk ke dalam bahasa Inggris
menjadi “character yang selanjutnya masuk ke dalam bahasa Indonesia menjadi
“Karakter”.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (1991) dijelaskan bahwa karakter
adalah sifat atau ciri kejiwaan, akhlak, atau budi pekerti yang membedakan
seseorang dari yang lain; tabiat; watak.
Karakter merupakan nilai perilaku manusia yang berhubungan dengan
Tuhan yang Maha Esa, diri sendiri, sesama manusia, lingkungan, dan
kebangsaan yang terwujud dalam pikiran, sikap, perasaan, perkataan, dan
perbuatan berdasarkan norma agama, hukum, tata krama, budaya, dan adat
istiadat. Karakter juga merupakan cara berpikir dan berperilaku yang menjadi
ciri khas setiap individu untuk hidup dan bekerja sama, baik dalam lingkup
keluarga, masyarakat, bangsa, maupun negara.
Individu yang berkarakter baik adalah individu yang mampu membuat suatu
keputusan dan siap mempertanggungjawabkan setiap akibat dari keputusan yang
dibuatnya. Karakter sebagai sifat pembawaan yang mempengaruhi tingkah laku,
budi pekerti, tabiat, perangai dan secara terminologi karakter adalah sifat
kejiwaan, akhlak atau budi pekerti yang menjadi ciri khas seseorang, sehingga
harus dipupuk dan dikembangkan sedini mungkin. Oleh karena itu, orang tua
dan pendidik harus benar-benar memahami apa saja hal-hal yang menghambat
pengembangan karakter anak dan apa saja yang dapat membantu meningkatkan
sikap dan perilaku anak sehingga akhirnya akan membentuk karakter yang baik
bagi anak. Selain itu hal yang tak kalah pentingnya adalah modeling (teladan)
dalam perkataan dan perbuatan orang tua yang dapat ditiru oleh anak. Orang tua
juga harus berusaha menghindari berbagai kesalahan yang dapat mempengaruhi
pembentukan karakter anak, sehingga tujuan membentuk anak usia dini
berkualitas untuk masa depan yang lebih baik dapat menjadi kenyataan.
16
waktu yang sangat penting dan kritis dalam hal tumbuh kembang fisik, mental,
dan psikososial, yang berjalan sedemikian cepatnya sehingga keberhasilan
tahun-tahun pertama sangat menentukan hari depan anak, termasuk upaya
mewujudkan karakter anak yang baik. Oleh karena itu, di samping peran orang
tua dalam hal penentuan pembelajaran anak dan pengasuhan yang tepat, hal
yang tak kalah pentingnya adalah peran bahasa yang sangat penting dan berarti.
Setiap orang tua selalu berharap agar kelak anaknya menjadi orang yang
sukses dan terhormat baik dalam arti sosial ekonomi maupun kehidupan
intelektualnya. Bahkan setiap orang tua selalu berharap agar kelak anaknya
dapat menjadi orang yang berguna bagi sesamanya yang tentu saja semuanya itu
harus ditunjang oleh karakter yang mulia. Akan tetapi apa yang kita lihat akhir-
akhir ini berbanding terbalik dengan harapan orang tua kita di mana bangsa kita
dewasa ini dihadapkan pada masalah moral, krisis moral, dan krisis karakter.
Oleh karena itu para orang tua, pendidik bahkan budayawan dituntut untuk
segera mencari jalan keluarnya.
Taqyudin (2010) menjelaskan bahwa “Watak dan karakter seseorang
memang tidak selalu berbanding lurus dengan bahasa yang digunakannya,
namun ada beberapa kasus di mana bahasa dapat memacu temperamen dan
emosi seseorang, khususnya bagi anak-anak yang pada dasarnya ingin meniru
apa yang dilakukan dan diucapkan oleh orang dewasa yang menjadi idola atau
panutannya. Bahasa yang digunakan dalam keseharian anak banyak meniru dari
lingkungan keluarga dan masyarakat. Jika seorang dewasa atau idola berbicara
dengan menggunakan bahasa yang kasar atau kotor, maka tidak menutup
kemungkinan seorang anak akan mengikutinya meskipun hal itu adalah sesuatu
yang tabu. Di sinilah peran orang tua, pendidik maupun masyarakat dituntut
untuk selalu memberikan contoh dan teladan berbahasa yang santun dalam
setiap interaksi/komunikasi. Orang tua harus mampu berkomunikasi dengan
bahasa yang proporsional di depan anak-anak mereka. Mereka harus menyadari
apapun perkataan yang dilontarkan dari mulut mereka akan direkam oleh anak
dan suatu saat akan dipergunakannya.
Dalam menjalin komunikasi antar anggota keluarga terutama antara ibu dan
ayah maka kata-kata atau kalimat yang akan dilontarkan harus ditata dengan
baik. Mulai dari pemakaian bahasa yang baik dan benar, tepat, dan cenderung
lembut, jaga intonasi suara, sedapat mungkin hindari pemakaian intonasi yang
17
tinggi, serta tetap menjaga kesopanan dan kesantunan dalam pengucapan.
Demikian juga jika sedang terjadi konflik antar ibu dan ayah, hendaknya tidak
dilakukan di depan anak karena secara tidak sengaja orang tua akan
menggunakan bahasa yang cenderung keras dan meledak-ledak. Dengan
mengimplementasikan tata cara berkomunikasi dan berbahasa seperti yang telah
dijelaskan Taqyudin di atas, akan menimbulkan efek yang positif bagi anak-
anak. Anak tertua akan mengajarkan kepada adik-adiknya tata cara berbahasa
yang baik dan santun, karena mereka belajar dari kedua orang tuanya hingga
seterusnya pada anak terkecil akan terbiasa berkomunikasi dengan santun dan
sopan.13
Press,2011),hlm. 181.
18
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Bahasa adalah alat komunikasi bagi manusia, baik secara lisan maupun
tulisan, bahasa berperan penting dalam memajukan pembangunan masyarakat
dalam berbagai aspek kehidupan yang akhirnya mendorong kemajuan dalam
pembangunan bangsa, sebab bahasa memiliki kedudukan dan fungsi sebagai alat
pemersatu yang belum pernah dijadikan sumber permasalahan oleh masyarakat
pemakainya yang berasal dari berbagai ragam suku daerah.
Bahasa sangat berperan penting dalam kehidupan sehari-hari, bahasa bisa
menjadi salah satu alat untuk kita berkomunikasi dan berhubungan dengan yang
lainnya. Bahasa juga dapat mencerminkan kepribadian atau karakter seseorang
yang dilihat dari cara seseorang berbicara. Dengan bahasa kita juga akan lebih
mudah untuk menyampaikan sesuatu yang ingin kita sampaikan kepada orang lain.
B. Saran
Semoga dengan membaca isi makalah ini, pembaca diharapkan dapat lebih
memahami apa itu bahasa, bagaimana peran bahasa dalam berkomunikasi,
mengetahui kosakata yang tepat saat berkomunikasi, mengetahui tata bahasa yang
tepat saat berkomunikasi sekaligus mengetahui peran penting dari bahasa yang baik
untuk membangun karakter seseorang.
19
DAFTAR PUSTAKA
Dosenpendidkan. (2021, Oktober 10). Pengertian Bahasa Menurut Para Ahli. Dipetik
November 02, 2021, dari dosenpendidikan.co.id:
https://www.dosenpendidikan.co.id/pengertian-bahasa-menurut-para-ahli/
Gischa, S. (2020, Januari 29). Bahasa: Pengertian, Fungsi, dan Manfaatnya. Dipetik
November 02, 2021, dari kompas.com:
https://www.kompas.com/skola/read/2020/01/29/060000069/bahasa-pengertian-
fungsi-dan-manfaatnya
Karyaningsih, P. D. (2018). Ilmu Komunikasi. Yogyakarta: Penerbit Samudra Biru
(Anggota IKAPI).
Kurniawati, W., & Karsana, D. (2020). Aspek Penguasaan Kosakata Bahasa Indonesia
Oleh Siswa Sekolah Dasar di Kota Medan. Ranah: Jurnal Kajian Bahasa, 9(2),
386-399.
Lado, V. H. (2021, April 21). Pengertian Bahasa, Peran & Fungsi Bahasa secara
Umum di Masyarakat. Dipetik November 02, 2021, dari tirto.id:
https://tirto.id/pengertian-bahasa-peran-fungsi-bahasa-secara-umum-di-
masyarakat-gdhW
Nugroho, F. T. (2020, Desember 01). Pengertian Pancasila, Ketahui Tujuan dan
Makna Masing-Masing Lambangnya. Dipetik Oktober 05, 2021, dari bola.com:
https://www.bola.com/ragam/read/4422173/pengertian-pancasila-ketahui-
tujuan-dan-makna-masing-masing-lambangnya
R, M. (2011). Bahasa dan Pembangunan Karakter Bangsa. Bandung: Upi Press.
Sendari, A. A. (2021, Mei 04). Arti Bahasa Secara Umum, Fungsi, Ciri, dan
Kedudukannya. Dipetik November 02, 2021, dari m.liputan6.com:
https://m.liputan6.com/hot/read/4549226/arti-bahasa-secara-umum-fungsi-ciri-
dan-kedudukannya
Setiawan, P. (2021, September 18). Pengertian Bahasa Menurut Para Ahli. Dipetik
November 02, 2021, dari gurupendidikan.co.id:
https://www.gurupendidikan.co.id/pengertian-bahasa-menurut-para-ahli/
Utami, S. R. (2017). Pembelajaran Aspek Tata Bahasa dalam Buku Pelajaran Bahasa
Indonesia. AKSIS: Jurnal Pendidikan BAhasa dan Sastra Indonesia, 189-203.
20
LAMPIRAN
Presentasi Berpidato
Berdiskusi Berdialog
21