Anda di halaman 1dari 22

BAHASA DALAM KONTEKS KEHIDUPAN SEHARI HARI

MAKALAH

Diajukan untuk memenuhi tugas Mata kuliah


yang diampu oleh Ibu Tutus Rani Arifa, M.Pd

Disusun oleh
Dea Ayu Andini 2105030015

PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH


FAKULTAS STUDI ISLAM
UNIVERSITAS ISLAM KALIMANTAN MAB
2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberi kesehatan dan kemudahan sehingga penulis dapat menyelesaikan Makalah
yang berjudul “Bahasa dalam Konteks Kehidupan Sehari hari”.
Adapun maksud dan tujuan penulis untuk menyusun makalah ini, yaitu dalam
rangka memenuhi tugas Ulangan Tengah Semester mata kuliah Bahasa Indonesia.
Harapan penulis semoga makalah ini dapat bermanfaat sebagai salah satu rujukan
maupun pedoman bagi para pembacanya.
Ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada Ibu Tutus Rani Arifa, M.Pd
selaku dosen mata kuliah Pendidikan dan Kewarganegaraan dan semua pihak yang telah
membantu penulis dalam pembuatan makalah ini yang namanya tidak dapat penulis
sebutkan satu per satu.
Sebagai manusia yang mempunyai keterbatasan, penulis menyadari makalah ini
jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan saran dan kritik
yang dapat dijadikan masukan dalam menyempurnakan makalah ini agar menjadi lebih
baik dan berguna di masa yang akan datang.

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR......................................................................................................i
DAFTAR ISI....................................................................................................................ii
DAFTAR TABEL...........................................................................................................iii
DAFTAR LAMPIRAN..................................................................................................iv
BAB I PENDAHULUAN................................................................................................5
A. Latar Belakang.........................................................................................................5
B. Rumusan Masalah....................................................................................................6
C. Tujuan.......................................................................................................................6
BAB II PEMBAHASAN.................................................................................................7
A. Pengertian Bahasa....................................................................................................7
B. Pentingnya Bahasa dalam Berkomunikasi............................................................9
C. Penggunaan kosa kata dalam berkomunikasi.....................................................12
D. Tata Bahasa saat Berkomunikasi.........................................................................14
E. Bahasa Membangun Karakter Seseorang............................................................16
BAB III PENUTUP.......................................................................................................19
A. Kesimpulan.............................................................................................................19
B. Saran........................................................................................................................19
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................20
LAMPIRAN...................................................................................................................21

ii
DAFTAR TABEL

Tabel 2. 1 Kosakata Aktif dan Tidak Aktif.....................................................................12

iii
DAFTAR LAMPIRA
Lampiran 1: Contoh Gambar Kegiatan Pembelajaran Bahasa di Dunia Pendidikan......20

iv
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pada prinsipnya, tujuan pengajaran bahasa adalah agar para siswa terampil
dalam berbahasa dalam konteks kehidupan sehari – hari seperti terampil berbicara,
menyimak, membaca, dan menulis. Sebenarnya setiap guru yang terlibat dalam
proses belajar mengajar dalam setiap bidang studi pun secara implisit adalah guru
bahasa juga. Salah satu tujuannya, disadari atau tidak adalah agar para siswa terampil
dalam berbicara, menyimak, membaca, dan menulis dalam bidang studi tersebut.
Apabila hal ini disadari, maka dapatlah dimengerti bahwa betapa pentingnya fungsi
bahasa sebagai alat komunikasi.
Kualitas keterampilan berbahasa pada seseorang itu bergantung pada kuantitas
dan kualitas kosakata yang dimiliknya. Semakin kaya kosakata yang kita miliki,
semakin besar pula kemungkinan kita terampil dalam berbahasa. Sebagai contoh,
perlu kita sadari dan pahami bahwa kenaikan kelas para siswa di sekolah ditentukan
oleh kualitas keterampilan berbahasa mereka. Dengan kata lain kenaikan kelas itu
suatu jaminan akan peningkatan kualitas dan kuantitas kosakata mereka dalam segala
bidang studi yang mereka peroleh. Banyak orang yang tidak atau kurang menyadari
bahwa nilai yang tertera pada rapor siswa merupakan cermin kualitas dan kuantitas
kosakata sang siswa. Baik atau tidaknya nilai rapor itu mencerminkan baik atau
tidaknya keterampilan berbahasa mereka. Apabila masalah ini dipahami benar-benar
maka dapatlah dimengerti betapa pentingnya pengajaran kosakata yang bersistem di
sekolah sekolah sedini mungkin. Kuantitas dan kualitas kosakata seorang siswa turut
menentukan keberhasilannya dalam kehidupan.
Dalam berbahasa hendaknya kita juga mempelajari akan petingnya pemahaman
tentang tata bahasa untuk memperlancar kemampuan berkomunikasi pada kehidupan
sehari-hari. Dimensi tata bahasa dihubungkan dengan fungsi sebagai sarana
pemakaian bahasa yang baik. Aturan atau kaidah yang terdapat dalam bahasa akan
menuntung seseorang menghasilkan pemakaian bahasa yang tidak saja baik tetapi
juga benar.
Untuk membangun karakter sedini mungkin, haruslah diawali dari ruang lingkup
yang terkecil. Pembinaan dan pendidikan sejak dini dalam keluarga merupakan suatu

5
momentum yang sangat mendasar. Pendidikan agama, budi pekerti, tatakrama yang
diberikan secara dini di rumah serta teladan dari kedua orang tuanya akan
membentuk kepribadian dasar dan kepercayaan diri pada seseorang.
Untuk menyampaikan pesan-pesan moril sebagai cikal bakal terbentuknya
karakter seseorang pada usia dini, dibutuhkan suatu media atau alat yang disebut
bahasa. Bahasa sebagai sistem lambang bunyi yang digunakan untuk berkomunikasi
serta menyampaikan pesan sosial yang memiliki peran penting terhadap karakter
pembangunan karakter setiap orang. Berdasarkan uraian tersebut penulis
memutuskan untuk membahas dalam makalah penulis yang berjudul “Bahasa dalam
Konteks Kehidupan Sehari hari”.

B. Rumusan Masalah
1. Apa itu bahasa?
2. Bagaimana pentingnya bahasa dalam berkomunikasi?
3. Bagaimana penggunaan kosa kata dalam berkomunikasi?
4. Bagaimana tata bahasa saat berkomunikasi?
5. Bagaimana bahasa dapat membangun karakter seseorang?

C. Tujuan
1. Memahami apa itu bahasa.
2. Mengetahui pentingnya bahasa dalam berkomunikasi.
3. Mengetahui penggunaan kosa kata yang tepat dalam berkomunikasi.
4. Mengetahui tata bahasa yang tepat saat berkomunikasi.
5. Mengetahui bahasa dapat membangun karakter seseorang.

6
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Bahasa
1. Definisi Bahasa secara umum
Secara umum bahasa adalah kemampuan manusia untuk berkomunikasi
dengan tanda, kata, atau gerakan. Bahasa adalah sistem pertukaran makna yang
hidup, dan terikat oleh konteks.1 Sebagaimana kita ketahui, bahasa terdiri atas
kata atau kumpulan kata. Masing-masing kata tersebut memiliki makna yaitu
hubungan abstrak antara kata sebagai lambang dengan objek atau konsep yang
diwakili kumpulan kata atau kosakata itu oleh ahli bahasa disusun secara
alfabetis atau menurut abjad, disertai penjelasan artinya dan kemudian
dibukukan menjadi sebuah kamus atau leksikon.
Untuk mengungkapkan gagasan, pikiran, atau perasaan, kita harus memilih
kata-kata yang tepat dan menyusun itu sesuai dengan aturan bahasa. Seperangkat
aturan yang mendasari pemakaian bahasa, atau yang kita jadikan sebagai
pedoman berbahasa inilah yang disebut dengan tata bahasa.

2. Definisi Bahasa menurut para ahli


2.1 Plato
Berasumsi bahwa definisi bahasa adalah pernyataan yang terdapat pada
benak seseorang dengan menggunakan perantaraan rhemata (ucapan) serta
onomata (nama benda atau sesuatu) yang merupakan gambaran ide
seseorang dalam arus udara dengan melewati media yakni mulut.2
2.2 Bill Adams
Bahasa adalah sistem pengembangan psikologi setiap pribadi dalam
konteks yang intersubjektif.

2.3 Sudaryono
1
Anugerah Ayu Sendari, Arti Bahasa Secara Umum, Fungsi, Ciri, dan Kedudukannya,
https://m.liputan6.com/hot/read/4549226/arti-bahasa-secara-umum-fungsi-ciri-dan-
kedudukannya, 02-11-2021, 22.55.
2
Parta Setiawan, Pengertian Bahasa Menurut Para Ahli,
https://www.gurupendidikan.co.id/pengertian-bahasa-menurut-para-ahli/, 02-11-2021,
23.30.

7
bahasa adalah sarana berkomunikasi secara efektif meskipun masih tidak
sempurna sehingga ketidaksempurnaan bahasa tersebut dapat menjadi suatu
sarana komunikasi yang menjadi sumber dari kesalahpahaman.
2.4 Bloch dan Trager
Bahasa mempunyai struktur yang tersusun secara teratur tentang bunyi
serta urutan bunyi bahasa yang mempunyai sifat manasuka serta dengan
sistem tersebut sebuah kelompok sosial untuk bekerja sama.3

Apabila dilihat dari beberapa definisi dan pengertian mengenai Bahasa


menurut beberapa ahli di atas, kita dapat melihat bahwa terdapat perbedaan
definisi tentang bahasa di mana definisi dari setiap ahli tergantung dengan apa
yang ingin ditekankan oleh setiap perkataan tersebut. Namun meskipun terdapat
perbedaan, nampaknya disepakati bersama bahwa bahasa adalah alat komunikasi
dan sebagai alat komunikasi bahasa mempunyai fungsi-fungsi dan ragam-ragam
tertentu.

3. Fungsi Bahasa
Fungsi utama Bahasa adalah sebagai alat komunikasi atau sarana untuk
menyampaikan informasi. Tetapi bahasa pada dasarnya lebih dari sekedar alat
untuk menyampaikan informasi atau mengutarakan pikiran, perasaan, atau
gagasan, karena bahasa juga berfungsi di antaranya sebagai berikut.
3.1 Bahasa resmi suatu negara
Beberapa negara memiliki banyak bahasa daerah salah satunya Indonesia.
Hal ini karena suku di Indonesia beragam. 4 Sehingga bahasa resmi sangat
dibutuhkan untuk mempersatukan masyarakat dari berbagai daerah dengan
menggunakan Bahasa Indonesia sebagai bahasa resmi

3.2 Bahasa alat ekspresi diri


Tidak bisa dipungkiri sejak kecil manusia sudah menggunakan bahasa untuk
mengekspresikan diri kepada lingkungan di sekitarnya.
3
Pengertian Bahasa Menurut Para Ahli,
https://www.dosenpendidikan.co.id/author/dosenpendidikan/, 02-11-2021, 12.00.
4
Serafica Gischa, Bahasa: Pengertian, Fungsi, dan Manfaatnya,
https://www.kompas.com/skola/read/2020/01/29/060000069/bahasa-pengertian-fungsi-
dan-manfaatnya, 02-11-2021, 13.00.
8
3.3 Bahasa sebagai alat kontrol sosial
Sebagai alat kontrol sosial, bahasa bisa sangat efektif. Kontrol sosial dengan
memakai bahasa bisa diterapkan pada individu ataupun masyarakat.5
3.4 Bahasa sebagai pembangun karakter seseorang
Dengan mempelajari bahasa yang baik dan benar, serta mengetahui
penggunaan kata yang tepat dalam berbahasa itu dapat membangun karakter
yang beretika ketika berbicara bagi seseorang.
B. Pentingnya Bahasa dalam Berkomunikasi
1. Pengertian komunikasi secara umum
Dalam pergaulan sehari – hari kita sering mendengar atau membaca
beberapa kalimat yang di dalamnya terdapat kata komunikasi dengan makna
yang berbeda satu dengan yang lain. Sebagai contoh: Saya belajar tentang
komunikasi. Tulisan anda kurang komunikatif. Antara dosen dengan mahasiswa
terdapat jurang komunikasi. Hal itu telah saya komunikasikan kepada anaknya.
Baru saja ia berkomunikasi dengan mahasiswanya. Ia mampu berkomunikasi,
karena itu banyak temannya. Dari keenam kalimat itu, dapat dilihat bahwa ada
berbagai makna komunikasi, kalimat pertama, komunikasi berarti disiplin ilmu
atau bidang kajian, dan pada kalimat kedua komunikasi (komunikatif bermakna
dimengerti atau dipahami. Pada kalimat ketiga, orang mengartikan komunikasi
sebagai hubungan, dan pada hakikat keempat komunikasi dimaksudkan sebagai
pesan atau penyampaian pada kalimat kelima komunikasi selain bermakna
hubungan juga menunjukkan komunikasi sebagai peristiwa. Akhirnya dalam
kalimat terakhir, komunikasi selain berarti keterampilan juga berarti proses.6
Definisi yang menekankan pada unsur penyampaian atau pegoperan telah
dikemukakan tahun 1939 oleh William Albig yang menulis bahwa komunikasi
adalah proses pengoperan lambang-lambang yang berarti antara individu-
individu. Kemudian Brelson dan Steiner juga merumuskan bahwa komunikasi
adalah penyampaian informasi, idea, emosi, keterampilan, dan seterusnya,
melalui penggunaan simbol, angka, grafik dan lain-lain. Demikian juga Astrid S.
Sutanto menulis. “Komunikasi adalah kegiatan pengoperan lambang yang

5
Versatile Holiday Lado, Pengertian Bahasa, Peran & Fungsi Bahasa secara Umum di
Masyarakat, https://tirto.id/pengertian-bahasa-peran-fungsi-bahasa-secara-umum-di-
masyarakat-gdhW, 02-11-2021, 14.00.
6
Ponco Dewi Karyaningsih, Ilmu Komunikasi(Yogyakarta; Penerbit Samudra Biru
(Anggota IKAPI), 2018), hlm. 2.
9
mengandungarti/makna“ (Morrisan, 2013.4). Setiap orang tentunya memiliki
pendapat yang berbeda tentang definisi dari komunikasi itu sendiri.

2. Definisi komunikasi menurut para ahli


2.1 Shanon dan Weaver
Komunikasi adalah bentuk interaksimanusia yang saling mempengaruhi
satu sama lain, sengaja atau tidak sengaja. Tidak terbatas bentuk komunikasi
menggunakan bahasa verbal tapi juga dalam bentuk ekspresi muka, lukisan
dan teknologi.
2.2 David K Berlo
Komunikasi sebagai instrumen interaksi sosial berguna untuk
mengetahui dan memprediksi setiap orang lain juga untuk mengetahui
keberadaan diri sendiri dalam menciptakan keseimbangan masyarakat.
2.3 Harorl D Lasswell
Komunikasi pada dasarnya merupakan suatu proses yang menjelaskan
siapa? Mengatakan apa? Dengan saluran apa? Kepada siapa? Dengan akibat
apa atau hasil apa?• Steven : Komunikasi dapat terjadi kapan saja suatu
organisme memberikan reaksi terhadap suatu objek atau stimuli baik itu dari
seseorang atau lingkungan sekitarnya.7

3. Pentingnya bahasa dalam berkomunikasi


Komunikasi yang efektif artinya, bila terjadi pengertian, menimbulkan
kesenangan, pengaruh pada sikap, hubungan yang semakin baik, dan perubahan
perilaku. Komunikasi yang efektif juga bisa diartikan terjadi apabila ada
kesamaan antara kerangka berpikir dalam bidang pengalaman antara
komunikator dengan komunikan. Untuk menciptakan komunikasi yang efektif
maka harus dilakukan persiapan-persiapan secara matang terhadap seluruh
komponen proses komunikasi, yaitu, komunikator, pesan, saluran komunikasi,
komunikan, efek dan umpan balik. Bahkan dengan kata lain, proses komunikasi
yang akan dilakukan harus didahului dengan upaya pemeriksaan terhadap
pertanyaan-pertanyaan, siapa komunikatornya? apa pesannya? melalui media
apa? sasarannya siapa? dan bagaimana efeknya pada sasaran. Dan berdasarkan

7
Ibid.,hlm. 3.
10
hal di atas, di sini pemakalah akan membahas tentang fungsi dan tujuan
komunikasi. Beberapa fungsi komunikasi menurut para ahli di antaranya :
3.1 Menurut Thomas M. ScheidelKita
berkomunikasi terutama untuk menyatakan dan mendukung identitas
diri, untuk membangun kontak sosial dengan orang di sekitar kita, dan
untuk mempengaruhi orang lain untuk merasa, berpikir, atau berperilaku
seperti yang kita inginkan
3.2 Menurut Gordon I. Zimmerman et a
komunikasi dibagi menjadi dua kategori. Pertama, kita berkomunikasi
untuk menyelesaikan tugas-tugas yang penting bagi kebutuhan kita – untuk
memberi makan dan pakaian kepada diri-sendiri, memuaskan kepenasaran
kita akan lingkungan, dan menikmati hidup. Kedua, kita berkomunikasi
untuk menciptakan dan memupuk hubungan dengan orang lain
3.3 Menurut Rudolf F. Verderber
Komunikasi mempunyai dua fungsi. Pertama, fungsi sosial, yakni untuk
tujuan kesenangan, untuk menunjukkan ikatan dengan orang lain,
membangun dan memelihara hubungan. Kedua, fungsi pengambilan
keputusan, yakni memutuskan untuk melakukan atau tidak melakukan
sesuatu pada saat tertentu, seperti: apa yang akan kita makan pagi hari,
apakah kita akan kuliah atau tidak, bagaimana belajar menghadapi tes.8

Pergaulan zaman sekarang pada umumnya, seseorang tidak dapat lepas dari
orang lain. Agar pergaulan kita lancar, bahasa adalah alat yang paling penting
dalam bergaul dengan orang lain. Maka dari itu bahasa merupakan alat
komunikasi, komunikasi merupakan pertukaran pesan. Dengan berkomunikasi
kita dapat menjalin hubungan dan bekerja sama dengan orang lain yang ada di
sekitar kita. Proses komunikasi ditujukan untuk menciptakan penyampaian suatu
pesan kepada orang lain, yaitu dengan komunikasi yang efektif.

C. Penggunaan kosa kata dalam berkomunikasi


1. Definisi kosa kata

8
Ibid., hlm. 5-6.
11
Menurut Nurgiyantoro (2010: 338), kosakata adalah kekayaan kata yang
dimiliki oleh (terdapat dalam) suatu bahasa. Dalam hal ini kelancaran aktivitas
kebahasaan didukung dengan dua aspek, yaitu kekayaan kosakata yang dimiliki
suatu bahasa dan tingkat penguasaan kosakata pemakainya. Nurgiyantoro (2010:
338) juga menyebutkan bahwa penguasaan kosakata dapat dibedakan ke dalam
penguasaan reseptif dan produktif, yaitu kemampuan untuk memahami dan
mempergunakan kosakata. Kemampuan memahami kosakata (juga: struktur)
terlihat dalam kegiatan membaca dan menyimak, sedangkan kemampuan
mempergunakan kosakata tampak dalam kegiatan menulis dan berbicara.9
Berikut merupakan beberapa contoh kosakata bahasa Indonesia berdasarkan
pemakaiannya.
Kosakata aktif Kosakata Aktif
Angin Bayu, bawana
Barangkali, agaknya Gerangan
Benar/sekali Nian
Berkata Bertitah
Bunga, kembang Puspa, kesuma
Cerita Alkisah
Dahulu Bahari
Duduk Bersemayam
Hati Kalbu
Jiwa Sukma
Kabarnya, katanya Konon
Ketika itu, lalu Kelakian
Makan Santap
Mandi bersiram
Tabel 2. 1 Kosakata Aktif dan Tidak Aktif
Berdasarkan uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa kosakata adalah
keseluruhan kata yang berada dalam ingatan seseorang, yang akan segera
menimbulkan reaksi bila didengar atau dibaca. Bentuk kosakata meliputi kata-

9
Arief Setyawan, Andayani, Nugraheni Eko W, Hubungan Antara Penguasaan
Kosakata dan Motivasi Belajar dengan Keterampilan Menulis Teks Narasi pada Siswa
Kelas Xi Smk Negeri 1 Sawit Boyolali Tahun Ajaran 2014/2015, BASASTRA Jurnal
Penelitian Bahasa, Sastra Indonesia dan Pengajarannya Volume 3 Nomor 2, April 2015,
1.
12
kata lepas dengan atau tanpa imbuhan dan kata-kata yang merupakan gabungan
dari kata-kata yang sama atau berbeda, masing-masing dengan artinya sendiri.
Semakin kaya kosakata yang kita miliki, semakin besar pula kemungkinan kita
terampil berbahasa.

2. Pentingnya penguasaan kosa kata saat berkomunikasi


Kosakata merupakan salah satu materi pembelajaran bahasa Indonesia di
sekolah yang menempati peran sangat penting sebagai dasar siswa untuk
menguasai materi mata pelajaran bahasa Indonesia dan penguasaan mata
pelajaran lainnya (Kasno, 2004 dalam Pramesti, 2015). Penguasaan kosakata
memengaruhi cara berpikir dan kreativitas siswa dalam proses pembelajaran
bahasa sehingga penguasaan kosakata dapat menentukan kualitas seorang siswa
dalam berbahasa (Kasno, 2004 dalam Pramesti, 2015). Kualitas dan kuantitas
kosakata yang dimiliki dapat membantu siswa dalam menyerap berbagai
informasi yang disampaikan para pengajar atau dari berbagai sumber belajar
lainnya. Penguasaan kosakata yang baik sangat memengaruhi kemampuan siswa
dalam berkomunikasi, baik lisan maupun tulisan. Perbendaharaan kata yang
cukup memudahkan siswa mengungkapkan segala pendapat, gagasan, pikiran,
dan perasaan kepada orang lain yang tampak dalam empat kompetensi
berbahasa, yakni membaca, menyimak, berbicara, dan menulis.
Tarigan (2015) menjelaskan bahwa kualitas keterampilan berkomunikasi
seseorang bergantung pada kuantitas dan kualitas kosakata yang dimilikinya.
Semakin kaya kosakata yang dimiliki, semakin besar pula kemungkinan kita
terampil berbahasa dan berkomunikasi. Hal ini berarti bahwa penguasaan
kosakata seseorang menentukan kualitas berbahasa orang tersebut. Tanpa
memiliki penguasaan kosakata yang memadai maka sangat sulit bagi orang
tersebut untuk mengadakan interaksi yang baik.10
Berdasarkan laporan studi Programme for International Student Assessment
(Litbang Kemdikbud, 2012) bahwa pada 2004 literasi membaca siswa Indonesia
berada di posisi ke-39 dari 40 negara dan pada 2006 prestasi literasi membaca
siswa berada pada peringkat ke-48 dari 56 negara. Selanjutnya hasil studi

Wati Kurniawati dan Deni Karsana, Aspek Penguasaan Kosakata Bahasa Indonesia
10

Oleh Siswa Sekolah Dasar Di Kota Medan, Ranah: Jurnal Kajian Bahasa volume 9
Nomor 2, 2020, 388.
13
Progres in International Reading Literacy Study (PIRLS) menyatakan bahwa
Indonesia berada pada peringkat 41 dari 45 negara dengan skor prestasi literasi
membaca siswa kelas IV Indonesia adalah 405 di bawah rata-rata internasional
(500). Data tersebut menunjukkan bahwa minat baca dan tingkat kemampuan
membaca siswa di Indonesia tergolong rendah.
Rahmawati et al. (2011) menjelaskan hasil temuannya, yaitu kuantitas
ragam kosakata bahasa Indonesia pada anak usia prasekolah berbeda antara satu
dengan yang lain. Hal ini dipengaruhi oleh beberapa faktor, yakni usia, jenis
kelamin, dan kondisi lingkungan keluarga. Di samping itu, perbedaan masukan
(input) yang diterima masing-masing anak juga turut berpengaruh dalam
kuantitas ragam kosakata yang dikuasai anak. Sementara itu, dari segi
penguasaan terhadap kelas kata bahasa Indonesia, kosakata anak sudah
mencakup hampir seluruh kelas kata yang ada, yakni nomina, verba, adjektiva,
adverbia, pronomina, numeralia, preposisi, konjungsi, dan interjeksi. Dari hasil
penelitian ini, kelas kata nomina menempati posisi terbanyak yang dikuasai
anak. Hal itu berbanding terbalik dengan kelas kata artikula yang tidak
ditemukan sama sekali dalam tuturan anak-anak yang diteliti.11

D. Tata Bahasa saat Berkomunikasi


1. Definisi tata bahasa
Tata bahasa merupakan suatu cabang ilmu pengetahuan yang mempelajari
tentang rumusan asas yang mengatur pemakaian bahasa. Tata bahasa merupakan
suatu ilmu linguistik yang mempelajari bahasa. Tata bahasa merupakan inti
kesimpulan tentang bagaimana perilaku manusia dalam pengungkapan
berbahasa. Kaidah-kaidah yang telah tersedia itu memberikan kemungkinan
kepada bahasawan untuk membentuk kata. Jadi, kaidah bahasa atau tata bahasa
merupakan fakta psikologis, ada pada setiap benak manusia dan ada penguasaan
atau kaidah tersebut, untuk digunakan secara fungsional.

2. Tata bahasa yang tepat saat berkomunikasi


Untuk merumuskan konsep tata bahasa kita harus memperhitungkan dan
menempatkan secara tepat baik dalam struktur bahasa maupun dalam
penggunaan komunikasi. Rumusan tata bahasa dalam bahasa yang digunakan
11
Ibid.,hlm. 388-389.
14
mencakup tiga tataran yaitu tataran morfologi (subsentential), tataran sintaksis
(sentential), dan tataran wacana (suprasentential) (Pike & Pike, 1977).
Subsentential adalah bagaimana sebuah kata dibentuk dan difungsikan dalam
kalimat. Sentential adalah bagaimana kedudukan kata kata dalam kalimat, dan
pola-pola penggunaannya dalam bentuk kalimat. Suprasentential adalah
bagaimana menampilkan bentuk kata dalam sebuah wacana yang sesuai.
Terminologi subsentential memilik tiga kriteria, yaitu: semantik, struktural,
fungsional. Tataran ini menempatkan kajian tentang jenis kata, yaitu: Nomina,
Verba, ajektiva, adverbia ( sebagai kelas kata terbuka atau kata struktur); dan
kata kerja bantu, preposisi, pronomina, konjungsi, partikel ( sebagai kelas kata
terbuka/kata tugas). Teminologi sentensial meliputi: (1) bentuk kalimat, (2)
macam kalimat ,dan (3) temarema. Bentuk kalimat meliputi kalimat sederhana,
kalimat tunggal, kalimat sederhana. Macam kalimat berdasarkan tanggapannya,
yaitu: deklaratif, introgatif, dan imperatif. Kajian tema-rema berkenaan dengan
fungsi Subjek-Predikat dalam kalimat. Dan, terminologi suprasentensial,
meliputi kohesi, register, genre, given/new.
Jadi, tata bahasa merupakan keterlibatan tiga dimensi yang diacu oleh
linguistik yaitu (morfo) sintaksis, semantik, dan pragmatik yang mewakili
dimensi bentuk, makna, dan dimensi penggunaan. Bentuk morfosintaksis
digunakan untuk mengungkapkan makna (semantik) di dalam konteks yang
sesuai (pragmatik). Namun, dimensi bentuk selain diwakili oleh (morfo)
sintaksis juga mencakup fonologi. Dengan demikian dimensi bentuk dalam tata
bahasa berkenaan dengan bentuk bahasa meliputi wujud bunyi, kata dan kalimat
untuk mendukung ketepatan. Dimensi makna berkenaan dengan makna bentuk
kata dan kalimatnya untuk mendukung kebermaknaan bahasa. Dan, dimensi
penggunaan berkenaan dengan kesesuaian penggunaan bentuk bahasanya dalam
mencapai tujuan berkomunikasi.12
E. Bahasa Membangun Karakter Seseorang
1. Definisi karakter
Kata karakter berasal dari kata Latin “khrakter”, “kharassein” yang
maknanya “tools for marking”. Kata ini mulai banyak digunakan dalam bahasa

Sintowati Rini Utami, Pembelajaran Aspek Tata Bahasa dalam Buku Pelajaran
12

Bahasa Indonesia, AKSIS: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Volume 1
Nomor 2, Desember 2017, 193-194.

15
Prancis “caractere” pada abad ke 14, kemudian masuk ke dalam bahasa Inggris
menjadi “character yang selanjutnya masuk ke dalam bahasa Indonesia menjadi
“Karakter”.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (1991) dijelaskan bahwa karakter
adalah sifat atau ciri kejiwaan, akhlak, atau budi pekerti yang membedakan
seseorang dari yang lain; tabiat; watak.
Karakter merupakan nilai perilaku manusia yang berhubungan dengan
Tuhan yang Maha Esa, diri sendiri, sesama manusia, lingkungan, dan
kebangsaan yang terwujud dalam pikiran, sikap, perasaan, perkataan, dan
perbuatan berdasarkan norma agama, hukum, tata krama, budaya, dan adat
istiadat. Karakter juga merupakan cara berpikir dan berperilaku yang menjadi
ciri khas setiap individu untuk hidup dan bekerja sama, baik dalam lingkup
keluarga, masyarakat, bangsa, maupun negara.
Individu yang berkarakter baik adalah individu yang mampu membuat suatu
keputusan dan siap mempertanggungjawabkan setiap akibat dari keputusan yang
dibuatnya. Karakter sebagai sifat pembawaan yang mempengaruhi tingkah laku,
budi pekerti, tabiat, perangai dan secara terminologi karakter adalah sifat
kejiwaan, akhlak atau budi pekerti yang menjadi ciri khas seseorang, sehingga
harus dipupuk dan dikembangkan sedini mungkin. Oleh karena itu, orang tua
dan pendidik harus benar-benar memahami apa saja hal-hal yang menghambat
pengembangan karakter anak dan apa saja yang dapat membantu meningkatkan
sikap dan perilaku anak sehingga akhirnya akan membentuk karakter yang baik
bagi anak. Selain itu hal yang tak kalah pentingnya adalah modeling (teladan)
dalam perkataan dan perbuatan orang tua yang dapat ditiru oleh anak. Orang tua
juga harus berusaha menghindari berbagai kesalahan yang dapat mempengaruhi
pembentukan karakter anak, sehingga tujuan membentuk anak usia dini
berkualitas untuk masa depan yang lebih baik dapat menjadi kenyataan.

2. Bahasa membangun karakter seseorang


Bahasa dapat digunakan untuk menyampaikan pesan sosial tertentu bagi
para pemakainya di samping menjelaskan akal budi penuturnya. Dengan
pemakaian bahasa yang santun dan didasari dengan etika yang luhur maka
bahasa diharapkan dapat mempengaruhi watak dan karakter seseorang. Para
pakar sepakat bahwa tahun-tahun pertama kehidupan anak merupakan kurun

16
waktu yang sangat penting dan kritis dalam hal tumbuh kembang fisik, mental,
dan psikososial, yang berjalan sedemikian cepatnya sehingga keberhasilan
tahun-tahun pertama sangat menentukan hari depan anak, termasuk upaya
mewujudkan karakter anak yang baik. Oleh karena itu, di samping peran orang
tua dalam hal penentuan pembelajaran anak dan pengasuhan yang tepat, hal
yang tak kalah pentingnya adalah peran bahasa yang sangat penting dan berarti.
Setiap orang tua selalu berharap agar kelak anaknya menjadi orang yang
sukses dan terhormat baik dalam arti sosial ekonomi maupun kehidupan
intelektualnya. Bahkan setiap orang tua selalu berharap agar kelak anaknya
dapat menjadi orang yang berguna bagi sesamanya yang tentu saja semuanya itu
harus ditunjang oleh karakter yang mulia. Akan tetapi apa yang kita lihat akhir-
akhir ini berbanding terbalik dengan harapan orang tua kita di mana bangsa kita
dewasa ini dihadapkan pada masalah moral, krisis moral, dan krisis karakter.
Oleh karena itu para orang tua, pendidik bahkan budayawan dituntut untuk
segera mencari jalan keluarnya.
Taqyudin (2010) menjelaskan bahwa “Watak dan karakter seseorang
memang tidak selalu berbanding lurus dengan bahasa yang digunakannya,
namun ada beberapa kasus di mana bahasa dapat memacu temperamen dan
emosi seseorang, khususnya bagi anak-anak yang pada dasarnya ingin meniru
apa yang dilakukan dan diucapkan oleh orang dewasa yang menjadi idola atau
panutannya. Bahasa yang digunakan dalam keseharian anak banyak meniru dari
lingkungan keluarga dan masyarakat. Jika seorang dewasa atau idola berbicara
dengan menggunakan bahasa yang kasar atau kotor, maka tidak menutup
kemungkinan seorang anak akan mengikutinya meskipun hal itu adalah sesuatu
yang tabu. Di sinilah peran orang tua, pendidik maupun masyarakat dituntut
untuk selalu memberikan contoh dan teladan berbahasa yang santun dalam
setiap interaksi/komunikasi. Orang tua harus mampu berkomunikasi dengan
bahasa yang proporsional di depan anak-anak mereka. Mereka harus menyadari
apapun perkataan yang dilontarkan dari mulut mereka akan direkam oleh anak
dan suatu saat akan dipergunakannya.
Dalam menjalin komunikasi antar anggota keluarga terutama antara ibu dan
ayah maka kata-kata atau kalimat yang akan dilontarkan harus ditata dengan
baik. Mulai dari pemakaian bahasa yang baik dan benar, tepat, dan cenderung
lembut, jaga intonasi suara, sedapat mungkin hindari pemakaian intonasi yang

17
tinggi, serta tetap menjaga kesopanan dan kesantunan dalam pengucapan.
Demikian juga jika sedang terjadi konflik antar ibu dan ayah, hendaknya tidak
dilakukan di depan anak karena secara tidak sengaja orang tua akan
menggunakan bahasa yang cenderung keras dan meledak-ledak. Dengan
mengimplementasikan tata cara berkomunikasi dan berbahasa seperti yang telah
dijelaskan Taqyudin di atas, akan menimbulkan efek yang positif bagi anak-
anak. Anak tertua akan mengajarkan kepada adik-adiknya tata cara berbahasa
yang baik dan santun, karena mereka belajar dari kedua orang tuanya hingga
seterusnya pada anak terkecil akan terbiasa berkomunikasi dengan santun dan
sopan.13

Mantasiah R, Bahasa dan Pembangunan Karakter Bangsa(Bandung;Upi


13

Press,2011),hlm. 181.
18
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Bahasa adalah alat komunikasi bagi manusia, baik secara lisan maupun
tulisan, bahasa berperan penting dalam memajukan pembangunan masyarakat
dalam berbagai aspek kehidupan yang akhirnya mendorong kemajuan dalam
pembangunan bangsa, sebab bahasa memiliki kedudukan dan fungsi sebagai alat
pemersatu yang belum pernah dijadikan sumber permasalahan oleh masyarakat
pemakainya yang berasal dari berbagai ragam suku daerah.
Bahasa sangat berperan penting dalam kehidupan sehari-hari, bahasa bisa
menjadi salah satu alat untuk kita berkomunikasi dan berhubungan dengan yang
lainnya. Bahasa juga dapat mencerminkan kepribadian atau karakter seseorang
yang dilihat dari cara seseorang berbicara. Dengan bahasa kita juga akan lebih
mudah untuk menyampaikan sesuatu yang ingin kita sampaikan kepada orang lain.

B. Saran
Semoga dengan membaca isi makalah ini, pembaca diharapkan dapat lebih
memahami apa itu bahasa, bagaimana peran bahasa dalam berkomunikasi,
mengetahui kosakata yang tepat saat berkomunikasi, mengetahui tata bahasa yang
tepat saat berkomunikasi sekaligus mengetahui peran penting dari bahasa yang baik
untuk membangun karakter seseorang.

19
DAFTAR PUSTAKA

Dosenpendidkan. (2021, Oktober 10). Pengertian Bahasa Menurut Para Ahli. Dipetik
November 02, 2021, dari dosenpendidikan.co.id:
https://www.dosenpendidikan.co.id/pengertian-bahasa-menurut-para-ahli/
Gischa, S. (2020, Januari 29). Bahasa: Pengertian, Fungsi, dan Manfaatnya. Dipetik
November 02, 2021, dari kompas.com:
https://www.kompas.com/skola/read/2020/01/29/060000069/bahasa-pengertian-
fungsi-dan-manfaatnya
Karyaningsih, P. D. (2018). Ilmu Komunikasi. Yogyakarta: Penerbit Samudra Biru
(Anggota IKAPI).
Kurniawati, W., & Karsana, D. (2020). Aspek Penguasaan Kosakata Bahasa Indonesia
Oleh Siswa Sekolah Dasar di Kota Medan. Ranah: Jurnal Kajian Bahasa, 9(2),
386-399.
Lado, V. H. (2021, April 21). Pengertian Bahasa, Peran & Fungsi Bahasa secara
Umum di Masyarakat. Dipetik November 02, 2021, dari tirto.id:
https://tirto.id/pengertian-bahasa-peran-fungsi-bahasa-secara-umum-di-
masyarakat-gdhW
Nugroho, F. T. (2020, Desember 01). Pengertian Pancasila, Ketahui Tujuan dan
Makna Masing-Masing Lambangnya. Dipetik Oktober 05, 2021, dari bola.com:
https://www.bola.com/ragam/read/4422173/pengertian-pancasila-ketahui-
tujuan-dan-makna-masing-masing-lambangnya
R, M. (2011). Bahasa dan Pembangunan Karakter Bangsa. Bandung: Upi Press.
Sendari, A. A. (2021, Mei 04). Arti Bahasa Secara Umum, Fungsi, Ciri, dan
Kedudukannya. Dipetik November 02, 2021, dari m.liputan6.com:
https://m.liputan6.com/hot/read/4549226/arti-bahasa-secara-umum-fungsi-ciri-
dan-kedudukannya
Setiawan, P. (2021, September 18). Pengertian Bahasa Menurut Para Ahli. Dipetik
November 02, 2021, dari gurupendidikan.co.id:
https://www.gurupendidikan.co.id/pengertian-bahasa-menurut-para-ahli/
Utami, S. R. (2017). Pembelajaran Aspek Tata Bahasa dalam Buku Pelajaran Bahasa
Indonesia. AKSIS: Jurnal Pendidikan BAhasa dan Sastra Indonesia, 189-203.

20
LAMPIRAN

Lampiran 1: Contoh Gambar Kegiatan Pembelajaran Bahasa di Dunia Pendidikan

Presentasi Berpidato

Berdiskusi Berdialog

21

Anda mungkin juga menyukai