Anda di halaman 1dari 40

Minggu 1

Lembaga Keuangan
LEMBAGA KEUANGAN BANK DAN
NON BANK
Sub Pokok Bahasan :
1. Pengertian, Fungsi dan peranan Lembaga
Keuangan bank dan Non Bank
2. Jenis-jenis Lembaga Keuangan Bank dan Non
Bank
3. Sejarah dan Perkembangan Lembaga
Keuangan Bank dan Non Bank diIndonesia
4. Pengenalan Sistim Keuangan di Indonesia
Pengertian, Fungsi dan peranan
Lembaga keuangan Bank
• Menurut Dahlan Siamat, lembaga keuangan adalah
badan usaha yang kekayaannya terutama dalam bentuk
aset keuangan atau tagihan dibandingkan dengan aset
nonfinansial atau aset riil.
• Lembaga keuangan sebagai mediator antara kelompok
masyarakat yang berlebihan dana (rumah tangga) dan
kelompok masyarakat yang memerlukan dana
(pengusaha). (Peni Sawitri, Eko Hartanto,2007).
Fungsi Lembaga Keuangan Bank
• Lembaga keuangan berfungsi (Peni Sawitri, Eko
Hartanto,2007) :
1. Melancarkan pertukaran produk (barang dan jasa)
2. menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk
simpanan dan menyalurkan kemasyarakat dalam
bentuk pinjaman.
3. Memberikan pengetahuan dan informasi, yaitu :
• Lembaga keuangan melaksanakan tugas sebagai
pihak yang ahli dalam analisis ekonomi dan kredit.
• Lembaga keuangan berkewajiban menyebarkan
informasi dan kegiatan yang berguna dan
menguntungkan bagi nasabah.
Fungsi Lembaga Keuangan
Bank
4. Memberikan jaminan
Lembaga keuangan mampu memberikan jaminan dan
moral mengenai keamanan dana masyarakat yang
dipercayakan kepada lembaga keuangan tersebut.
5. Menciptakan dan memberikan likuiditas
lembaga keuangan mampu memberikan keyakinan
kepada nasabahnya bahwa dana yang disimpan akan
dikembalikan pada waktu dibutuhkan atau pada
waktu jatuh tempo.
Peranan Lembaga Keuangan Bank
(Peni Sawitri, Eko Hartanto,2007)
1. Berkaitan dengan peranan lembaga keuangan dalam mekanisme
pembayaran antara pelaku ekonomi sebagai akibat transaksi yang
mereka lakukan (transmission role) misalnya :
a) Mencetak uang rupiah
b) Menerbitkan cek
2. Berkaitan dengan pemberian fasilitas mengenai aliran dana dari
pihak yang berkelebihan dana ke pihak yang membutuhkan dana
(intermediation role), misalnya :
a) Berperan sebagai broker, pialang atau dealer dalam
berbagai aktiva.
b) Menyalurkan dana dari pemilik dana ke peminjam yang tak
terbatas dan tak dikenal oleh pemilik dana dengan biaya
transaksi yang relatif lebih rendah
3. Lembaga keuangan dapat mengurangi kemungkinan risiko yang
akan ditanggung pemilik dana atau penabung.
Pengertian, Fungsi dan peranan Lembaga
Keuangan Non Bank
• Lembaga keuangan bukan bank adalah lembaga
keuangan yang memberikan jasa-jasa keuangan
dan menarik dana dari masyarakat secara tidak
langsung (non depository)
Peranan Lembaga Keuangan Non Bank
• Bank dan lembaga keuangan bukan bank mempunyai peran penting
dalam sistem keuangan (Peni Sawitri, Eko Hartanto,2007) :
1. Pengalihan aset (asset transmutation)
memberikan pinjaman kepada pihak yang membutuhkan dana
dalam jangka waktu tertentu yang telah disepakati.
2. Transaksi (transaction)
memberikan berbagai kemudahan kepada pelaku ekonomi untuk
melakukan transaksi barang dan jasa.
3. Likuiditas (Liquidity)
lembaga keuangan memberikan fasilitas pengelolaan likuiditas
kepada pihak yang mengalami surplus likuiditas.
4. Efisensi (efficiency)
menurunkan biaya transaksi dengan jangkauan pelayanan dengan
mempertemukan pihak yang saling membutuhkan.
Peranan Lembaga Keuangan Non Bank
4. Intermediasi atau pengawasan
sebagai perantara keuangan yang menghubungkan unit surplus
(yang mengalami kelebihan likuiditas) dengan unit defisit (yang
mengalami kekurangan likuiditas) dari peminjam.
Pengertian, Fungsi dan peranan Lembaga
keuangan bank dan Non bank
• Kegiatan utama dari lembaga keuangan
adalah menghimpun dan menyalurkan
dana. Perbedaan antara bank dan
lembaga keuangan bukan bank dilihat
pada tabel 1.1 (Peni Sawitri, Eko
Hartanto,2007)
Perbedaan antara Bank dan Lembaga
Keuangan Bukan Bank
Kegiatan
Bank
Bukan Bank
Penghimpun • secara langsung berupa
•Hanya secara tidak langsung
dari masyarakat (terutama
melalui kertas berharga, dan
bisa juga dari penyertaan,
pinjaman dari lembaga lain)
dana
simpanan dana masyarakat
(tabungan, giro, deposito),
dan
• secara tidak langsung dari
masyrakat (kertas berharga,
dan bisa juga penyertaan,
pinjaman dari lembaga lain)
Penyaluran
dana
• untuk tujuan modal kerja,
investasi, konsumsi
•T erutama untuk tujuan
investasi
• Kepada badan usaha dan
individu
•Terutama untuk badan
usaha
• Untuk jangka pendek,
menengah dan panjang
• Terutama untuk jangka
panjang dan menengah
Jenis-jenis Lembaga Keuangan Bank dan Non
Bank
• Berdasarkan undang – undang No. 10 tahun 1998 (Peni Sawitri,
Eko Hartanto,2007)
Lembaga keuangan bank terdiri atas Bank umum dan perkreditan
rakyat .
Lembaga keuangan bukan bank dapat berupa :
1. lembaga pembiayaan (perusahaan sewa guna usaha,
perusahaan modal ventura, jasa anjak piutang, perusahaan
pembiayaan konsumen, perusahaan kartu kredit, perusahaan
perdagangan surat berharga)
2. Usaha perasuransian
3. Dana pensiun
4. Pegadaian
5. Pasar modal
Sejarah dan Perkembangan Lembaga
Keuangan Bank dan non bank di Indonesia
• Pada tanggal 10 Oktober 1827, Indonesia masih dijajah Belanda,
didirikan sebuah Bank di Batavia dengan nama De Javasche Bank.
Tujuan utama pendirian bank tersebut adalah untuk meningkatkan
perekonomian pemerintahan
• Pendrian Bank oleh orang pribumi pertama kali dirintis oleh R. Aria
Wiraatmadja, seorang patih dari Purwokerto, tahun 1896. R.
Wiraatmadja mendirikan Hulpen Spaar Bank (Bank penolong dan
tabungan). Tujuan pendirian bank ini adalah untuk membantu
peranggotaannya agar tidak jatuh ke tangan yang suka memeras
rakyat.
Pengenalan Sistem Keuangan di Indonesia
• Sistem keuangan pada dasarnya adalah tatanan dalam
perekonomian suatu Negara yang memiliki peran terutama dalam
menyediakan fasilitas jasa-jasa dibidang keuangan oleh lembaga-
lembaga keuangan penunjang lainnya misalnya pasar uang dan
pasar modal. Sistem keuangan Indonesia pada prinsipnya dapat
dibedakan dalam dua jenis yaitu sistem perbankan dan sistem
lembaga keuangan bukan bank.
• Lembaga keuangan ini dapat menerima simpanan dari masyarakat,
maka juga disebut depository financial institutions yang terdiri dari
bank umum dan bank perkreditan rakyat. Sedangkan lembaga
keuangan bukan bank adalah lembaga keuangan selain dari bank
yang dalam kegiatan usahanya tidak diperkenankan menghimpun
dana secara langsung dari masyarakat dalam bentuk simpanan.
Sistem Keuangan Indonesia
Fungsi Sistem Keuangan
• Fungsi tabungan
• Fungsi penyimpanan kekayaan
• Fungsi likuiditas
• Fungsi kredit
• Fungsi pembayaran
• Fungsi risiko
• Fungsi kebijakan
Proses Intermediasi Keuangan
Lembaga Intermediasi
Sekuritas
Primer
Sekuritas
Sekunder
Unit defisit
Lembaga Keuangan Bank :
-Bank Indonesia
-Bank-bank Umum
-Bank Perkreditan rakyat
-Bank Bagi Hasil
Unit surplus
(lender) :
-rumah tangga
-sektor bisnis
-pemerintah
(borrowers) :
-rumah tangga
-sektor bisnis
-pemerintah
Kredit
Arus
-Bank Swasta Nasional
-Bank Asing
Tabungan
Kebutuhan
Peminjam
-Jangka waktu
-Tingkat suku
bunga
Kebutuhan
Penabung
-Likuiditas
-Keamanan
-Convenience
-Aksesbilitas
-Tingkat Bunga
Lembaga Keuangan lainnya :
-Leasing
-Anjak piutang
-Modal Ventura
-Pembiayaan Konsumen
-Kartu Kredit
-Jumlah
-Pegadaian
-Dana Pensiun
-Asuransi
-Pasar Uang
-Pasar Modal
-Bursa berjangka
-dll
Pengenalan Sistem Keuangan di
Indonesia
• Dalam perjalanan sejarah perkembangan sistem keuangan
Indonesia, sistem lembaga keuangan mengalami perubahan yang
sangat fundamental terutama setelah memasuki era deregulasi,
paket kebijakan 27 Oktober 1988 yang kemudian berlanjut dengan
diundangkannya beberapa undang-undang dibidang keuangan dan
perbankan sejak tahun 1992 yaitu :
1. Undang-undang Nomor 7 Tahun 1992 tentang Perbankan;
2. Undang-undang Nomor 2 Tahun 1992 tentanga Asuransi;
3. Undang-undang Nomor 11 Tahun 1992 tentang Dana Pensiun;
4. Undang-undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal;
5. Undang-undang Nomor 10 Tahun 1998 tentang Perubahan
Undang-undang Nomor 7 Tahun 1992 tentang Perbankan;
6. Undang-undang Nomor 23 Tahun 1999 tentang Bank
Indonesia.
Pengenalan Sistem Keuangan di
Indonesia
• Konsekuensi dikeluarkannya undang-undang tersebut
diatas, adalah perubahan struktur sistem lembaga-
lembaga keuangan di Indonesia. Di samping itu, dari
aspek pengaturan dan pembinaan, lembaga-lembaga
keuangan menjadi semakin jelas dan kuat karena telah
memiliki kekuatan hukum terutama dibidang
perasuransian dan dana pensiun yang sebelumnya
undang-undang diatas dasar hukum pengaturannya
hanya dilakukan dengan keputusan-keputusan mentri
keuangan.
1. Open Market Policy (Kebijakan Pasar Terbuka)
2. Discoun Rate Policy (Kebijakan Suku Bunga)
3. Reserve Requirement Ratio (Rasio Cadangan
Minimum)
4. Refinancing (Fasilitas Kredit Likuidasi)
5. Discount Windows (Fasilitas Diskonto)
6. Credit Allocation atau Selective Credit Control
7. Foreign Exchange Rate (Tingkat Nilai Tukar
Devisa)
Discount Rate Policy
Bank Sentral menetapkan tingkat suku
bunga bank untuk dilaksanakan oleh semua bank
umum.
§ Bila BI ingin menambah jumlah uang beredar,
maka BI menurunkan tingkat suku bunga bank.
§ Bila BI ingin mengurangi jumlah uang beredar,
maka BI menaikkan tingkat suku bunga bank.
Open Market Policy
Bank Sentral memperdagangkan surat-surat
berharga di pasar uang.
§ Bila BI ingin menambah jumlah uang beredar,
maka BI membeli surat-surat berharga dari
masyarakat di pasar uang.
§ Bila BI ingin mengurangi jumlah uang beredar,
maka BI menjual surat-surat berharga kepada
masyarakat di pasar uang.
Sistem Perbankan Indonesia
Sistem Lembaga Keuangan Bukan Bank
DEPARTEMEN
KEUANGAN
Lembaga Pembiayaan
(Keppres 61/88)
Usaha
Perasuransian
(UU 2/92)
Dana Pensiun
(UU. 11/92)
Pasar modal
(UU. 15/52)
Perum Pegadaian
(PP.10/90)
Bursa
Berjangka
Sewa Guna
Usaha
As. Kerugian

As. Jiwa
DP Pemberi
Bursa Efek
Kerja
Anjak Piutang

Modal ventura
Perush. Efek

Reksa Dana
DP Lemb
Keruangan
As. Sosial
Pemb.
Konsumen
Reasuransi
KPP
BAE
Kartu Kredit
Broker as/
Reasuransi
Jenis Asset Finansial
• Uang
– Secara umum dapat diterima sebagai alat
pembayaran atas pembelian barang / jasa al.
uang kertas / logam, cek / bilyet giro
• Saham
– Menunjukkan bagian kepemilikan atas
perusahaan
• Instrumen Hutang
– Klaim finansial yang dapat dimiliki (mis:
obligasi)
• Klaim Kontijensi
– Mis: warrant, opsi, transaksi derivatif
PENGERTIAN UANG
• Uang merupakan alat yang dapat digunakan
dalam melakukan pertukaran baik barang maupun
jasa dalam suatu wilayah tertentu
KRITERIA UANG
• Ada jaminan
• Disukai umum
• Nilai yang stabil
• Mudah disimpan dan dibawa
• Tidak mudah rusak
• Suplai harus elastic
FUNGSI UANG
• Alat tukar menukar
• Satuan hitung
• Penimbun kekayaan
• Standart pencicilan hutang
PERMINTAAN UANG
Teori yang menjelaskan mengenai permintaan uang
dapat dibedakan menjadi Teori Klasik dan Teori Keyness.
Toeri permintaan klasik
Menurut pandangan ekonomi klasik, fungsi uang hanyalah
sebagai alat tukar. Karenanya jumlah uang yang diminta
berbanding proporsional dengan tingkat output atau
pendapatan. Bila tingkat output meningkat,maka
permintaan uang meningkat,begitu sebaliknya.
Teori permintaan keyness
Menurut teori keyness ada tiga motivasi orang memegang
uang yaitu :
Motivasi transaksi
Motivasi berjaga – jaga
SISTEM MONETER DAN PERBANKAN
• Yang termasuk dalam sistem moneter adalah
bank atau lembaga yang ikut menciptakan uang
giral. Otoritas moneter diindonesia adalah Bank
Indonesia dan bank - bank pencipta uang giral,
karenanya sistem perbankan merupakan bagian
integral dari suatu sistem moneter
FUNGSI OTORITAS MONETER
• FUNGSI OTORITAS MONETER
• Mengeluarkan uang kertas dan logam
• Menciptakan uang primer
• Memelihara cadangan devisa nasional
• Mengawasi sistem moneter
FUNGSI SISTEM MONETER
• Menyelenggarakan mekanisme lalu lintas
pembayaran yang efisisen sehingga
mekanisme tersebut dapat dilakukan secara
cepat, akurat dengan biaya yang relative
kecil.
• Melakukan fungsi intermediasi guna
mempercepat pertumbuhan ekonomi
• Menjaga kestabilan tingkat bunga melalui
pelaksanaan kebijakan moneter.
Bank
(menurut UU RI no.10/1998)
• Badan Usaha yang menghimpun dana dari
masyarakat dalam bentuk simpanan dan
menyalurkannya kembali kepada
masyarakat dalam bentuk kredit dan atau
bentuk bentuk lainnya dalam rangka
meningkatkan taraf hidup rakyat banyak
Uang yang beredar di masyarakat terdiri atas :
1. Uang kartal (kertas dan logam) digunakan
sebagai alat transaksi pembayaran sehari-hari,
dan
2. Uang giral (cek dan bilyet giro) digunakan
sebagai alat transaksi pembayaran melalui
media bank.
Bank umum dikenal sebagai money creator
(lembaga pencipta uang) giral bagi kebutuhan
nasabah. Penciptaan uang giral sebesar 60%
dari seluruh jumlah uang yang beredar di
1. Subtitusi, dalam hal ini bank umum
menciptakan uang giral sebagai pengganti
uang kartal. Hal ini dilakukan sebagai akibat
dari tabungan masyarakat yang tersimpan
dalam bentuk giro, dan sebagai penggantinya
pihak bank memberikan buku cek atau bilyet
giro kepada nasabah yang bersangkutan.
Misal nasabah menabung dengan giro sebesar
Rp 50.000.000,00, maka tercatat pada
pembukuan bank adalah sebagai berikut :
Kas
Rp 5.000.000.000
2. Exchange of Claim. Dalam hal ini pihak bank
umum memberikan kredit kepada nasabah
tidak dalam bentuk tunai, akan tetapi dengan
membukakan rekening khusus atau rekening
giro, dan untuk ini bank tersebut memberi buku
cek atau BG kepada nasabah tersebut.
3. Transformasi. Misalnya nasabah menjual
surat berharga kepada bank, tetapi
pembayarannya dilakukan tidak dengan uang
tunai, tetapi dengan cara menambahkan saldo
ke dalam rekening nasabah tersebut.

Anda mungkin juga menyukai