2. seluruh modalnya dimiliki oleh negara 3. modal tersebut tidak terbagi dalam bentuk saham 4. tujuannya untuk kemanfaatan umum sekaligus untuk mengejar keuntungan sesuai dengan prinsip pengelolaan perusahaan. Dari definisi dan unsur-unsur di atas, dapat ditarik simpulan ada dua hal yang membedakan Perum dengan Persero. Perbedaan tersebut terletak pada aspek permodalan dan tujuannya. Seluruh modal Perum dimiliki oleh negara, sedangkan modal Persero dapat seluruhnya dimiliki oleh negara atau sebagian besar dimiliki oleh negara. Selanjutnya modal Perum tidak terbagi dalam saham. Kemudian berkaitan dengan tujuan Perum tidak semata-mata mengejar keuntungan, tetapi untuk kemanfaatan umum, sedangkan Persero, tujuannya murni untuk mengejar keuntungan, Sehubungan dengan hak di atas, Pasal 36 ayat (1) UUBUMN menyatakan bahwa maksud tujuan Perum adalah untuk menyelenggarakan usaha yang bertujuan untuk kemanfaatan umum berupa penyediaan barang dan/atau jasa yang berkualitas dengan harga yang terjangkau oleh masyarakat berdasarkan prinsip pengelolaan perusahaan yang sehat. Menurut penjelasan pasal tersebut, Perum dibedakan dengan Persero karena sifat usahanya tersebut. Perum dalam usahanya lebih berat pada pelayanan maupun penyediaan barang dan jasa. Namun demikian, sebagai badan usaha diupayakan untuk tetap mandiri dan untuk itu Perum perlu mendapat laba agar hidup berkelanjutan. Untuk mendukung kegiatan tersebut, dengan persetujuan Menteri, Perum dapat melakukan penyertaan modal ke dalam badan usaha lain. Penyertaan modal di sini adalah penyertaan langsung Perum dalam kepemilikan saham pada badan usaha yang berbentuk perseroan terbatas, baik sudah berdiri maupun yang akan didirikan. b. Pendirian Perusahaan Umum Pendirian Perum menurut Pasal 35 ayat (1) UUBUMN diusulkan oleh Menteri kepada Presiden disertai dengan dasar pertimbangan setelah dikaji bersama dengan Menteri Teknis dan Menteri Keuangan. Penjelasan