Anda di halaman 1dari 16

Lampiran : Keputusan Direktur RS PKU Muhammadiyah Sekapuk

Nomor : 331/KEP/IV.6.AU/A/2017
Tanggal : 04 Januari 2017
Tentang : Panduan Pengelolaan Bahan Serta Limbah Berbahaya dan Beracun (B3)
RS PKU Muhammadiyah Sekapuk

PANDUAN PENGELOLAAN
BAHAN SERTA LIMBAH BERBAHAYA DAN BERACUN (B3)
RUMAH SAKIT PKU MUHAMMADIYAH SEKAPAUK

I. DEFINISI
A. Bahan Berbahaya dan Beracun yang selanjutnya disingkat dengan B3 adalah
bahan yang karena sifat dan atau konsentrasinya dan atau jumlahnya, baik
secara langsung maupun tidak langsung, dapat mencemarkan dan atau merusak
lingkungan hidup, dan atau dapat membahayakan lingkungan hidup,
kesehatan, kelangsungan hidup manusia serta makhluk hidup lainnya.
B. Pengelolaan B3 adalah kegiatan yang menghasilkan, mengangkut,
mengedarkan, menyimpan, menggunakan dan atau membuang B3.
C. Penyimpanan B3 adalah teknik kegiatan penempatan B3 untuk menjaga
kualitas dan kuantitas B3 dan atau mencegah dampak negatif B3 terhadap
lingkungan hidup, kesehatan manusia, dan makhluk hidup lainnya.
D. Pengemasan B3 adalah kegiatan mengemas, mengisi atau memasukkan B3 ke
dalam suatu wadah dan atau kemasan, menutup dan atau menyegelnya.
E. Simbol B3 adalah gambar yang menunjukkan klasifikasi B3.
F. Pengangkutan B3 adalah kegiatan pemindahan B3 dari suatu tempat ke tempat
lain dengan menggunakan sarana angkutan.
G. Kimia toksik adalah bahan kimia beracun, yang bahayanya terhadap kesehatan
sangat bergantung pada jumlah zat tersebut yang masuk ke dalam tubuh.
H. Bahan kimia korosif/iritan adalah bahan kimia yang mampu merusak berbagai
peralatan dari logam dan apabila bahan kimia ini mengenai kulit akan
menimbulkan kerusakan berupa iritasi dan peradangan kulit.
I. Bahan kimia eksplosif adalah bahan kimia mudah meledak.
J. Bahan kimia oksidator adalah bahan kimia yang dapat menghasikan oksigen
dalam penguraian atau reaksinya dengan senyawa lain, bersifat reaktif dan
eksplosif serta sering menimbulkan kebakaran.
II. RUANG LINGKUP
A. Macam-macam Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) yang ada di Rumah Sakit
PKU Muhammadiyah Babat adalah sebagai berikut :
NO UNIT/RUANG NAMA B3 KATAGORI B3
1 Logistik farmasi 1. H2O2 3 % Oksidator, Korosif
    2. Natrium Hypoclorin Koorsif, Irritant, beracun
    3. Parafin Beracun,Iritant, karsinogenik
    4. Alkohol 70 % Cairan mudah terbakar
    5. Alkohol 96 % Cairan mudah terbakar
    6. Developer Cairan mudah terbakar
      berbahaya bagi lingkungan
      Beracun
    7. Fixer Cairan mudah terbakar
      berbahaya bagi lingkungan
      Beracun
    8. PZ 1 l Oksidator,
      berbahaya bagi lingkungan
    9. Cairan handrub Cairan mudah terbakar
    a. Milrub NR Cairan mudah terbakar
    b. Aseptan Cairan mudah terbakar
    c. Bratamed Cairan mudah terbakar
    10. Chlorethyl Cairan mudah terbakar
      Bahan bertekanan tinggi
    11. Poli aid Beracun,Iritant
    12. Sofnolym Beracun,Iritant
    13. Betadine Beracun
    14. Anyosime DD1 Iritant,merusak lingkungan
    15. Oksigen ( Gas O2 ) Gas mudah terbakar
      Bahan bertekanan tinggi
       
2 Logistik umum 1. Rinso Detergent Beracun
Bahaya bagi lingkungan
    2.Wipol 350 ml Beracun, iritan
      Bahaya bagi lingkungan
    3. Baygon spray Beracun, mudah menyala
      Bahaya bagi lingkungan
4. Stela Semprot dan Stela
Beracun
    gantung
      Bahaya bagi lingkungan
    5. Tinta computer botol Beracun
6. Tinta computer isi ulang
injek Beracun
7. Tinta computer catrid Beracun
    8. Baterai Beracun
    9. Cling Beracun
       
3 IGD 1. Alkohol 70 % Cairan mudah terbakar
    2. PZ 1 L Oksidator,
      Bahaya bagi lingkungan
    3. H2O2 3% Oksidator, Korosif
    4. Handrub Cairan mudah terbakar
    5. Ethylchloride Cairan mudah terbakar
      Bahan bertekanan tinggi
Beracun,Bahaya bagi
    6. Baygon spray lingkungan
    7. Betadine Beracun
    8. Cling Beracun
    9. Chloretyl Cairan mudah terbakar
    10. Gas O2 Gas mudah terbakar
      Gas bertekanan tinggi
11. Wipol Beracun, iritan
      Bahaya bagi lingkungan

4 Laboratorium 1. Isotanac Beracun


Bahaya bagi lingkungan
    2. Cleanac 3 Beracun
Bahaya bagi lingkungan
    3. Cleanac 5 Beracun
Bahaya bagi lingkungan
    4. Hemolinac 3 Beracun
Bahaya bagi lingkungan
    5. PZ 1 L Oksidator,
      Bahaya bagi lingkungan
    6. Giemsa / Cat Wright Beracun
    7. Xylol Beracun,irritant
      Cairan mudah terbakar
    8. Alkohol 70 % Cairan mudah terbakar
    9. Stela semprot Beracun
    10. Aseptan Cairan mudah terbakar
       
5 Radiologi 1. Developer Beracun
Cairan mudah terbakar
      Bahaya bagi lingkungan
Beracun,Cairan mudah
    2. Fixer terbakar
      Bahaya bagi lingkungan
    3. Handrub Cairan mudah terbakar
    4. Stela Beracun
6 Kamar Bedah 1. Alkohol 70 % Cairan mudah terbakar
    2. Chloretyl Cairan mudah terbakar
      Bahan bertekanan tinggi
    3. H2O2 3 % Oksidator,korosif
    4. PZ 1 L Oksidator
      Bahaya bagi lingkungan
    5. Handrub Cairan mudah terbakar
6. Baygon Spray Beracun, mudah menyala
      Bahaya bagi lingkungan
7. One Swab Cairan mudah terbakar
8. Betadin Beracun

9 Poli Gigi 1. Alkohol 70 % Cairan mudah terbakar


    2. Handrub Cairan mudah terbakar
    3.Klorin Beracun,irritant
      Bahaya bagi lingkungan
       
8 Farmasi 1. Alkohol 70 % Cairan mudah terbakar
    2. Handrub Cairan mudah terbakar
3. Cling Beracun
       
9 Kasir 1. Handrub Cairan mudah terbakar
       
10 Poli Anak 1. Alkohol 70 % Cairan mudah terbakar
    2. Handrub Cairan mudah terbakar
       
11 Poli Kandungan 1. Alkohol 70 % Cairan mudah terbakar
    2. Handrub Cairan mudah terbakar
       
Poli Penyakit
12 dalam 1. Alkohol 70 % Cairan mudah terbakar
    2. Handrub Cairan mudah terbakar

13 Poli Umum 1. Alkohol 70 % Cairan mudah terbakar


    2. Handrub Cairan mudah terbakar
       
14 Kantor 1. Handrub Cairan mudah terbakar
       
15 Poli Mata Alkohol 70% Cairan mudah terbakar
16 Rekam medis 1. Handrub Cairan mudah terbakar
    2. Tinta Computer Beracun
Beracun,bahaya bagi
    3. Stela gantung lingkungan

17 R. IPS 1. Handrub Cairan mudah terbakar


    2. Kaporit Oksidator aktif,korosif,reaktif
3. Baterai Beracun
       
18 Instalasi Gizi 1. Handrub Cairan mudah terbakar
    2. Alkohol 70 % Cairan mudah terbakar

19 Laundry 1. Detclean Beracun


    2. Allclean Korosif , Beracun
    3. Netzclean Beracun
    4. Oxyclean Korosif , Beracun
    5. Softener ( Softclean ) Beracun
6. Desiclean

20 Rawat Inap Alkohol 70% Cairan mudah terbakar


PZ 1L Korosif, Iritan
Bahaya bagi lingkungan
Handrub Cairan mudah terbakar
Oksigen ( O2 ) Gas mudah terbakar
Gas bertekanan tinggi

21 Ruang Bidan Alkohol 70% Cairan mudah terbakar


PZ 1L Oksidator
Bahaya bagi lingkungan
Handrub Cairan mudah terbakar
One Swab Cairan mudah terbakar

B. Ruang lingkup pengelolaan bahan berbahaya dan beracun mencakup panduan


tentang :
1. Identifikasi B3
2. Pengadaan B3
3. Penyimpanan B3
4. Penanganan tumpahan B3
5. Penanganan terpapar B3 pada kulit
6. Penanganan terpapar B3 pada mata
7. Pemasangan simbol dan label B3
8. Pembuangan limbah B3
III. TATA LAKSANA
A. Panduan identifikasi B3
Tata laksana megidentifikasi atau inventarisasi bahan berbahaya dan beracun
dengan melakukan telusur tiap bahan kimia, apakah termasuk dalam daftar atau
golongan B3 sebagai berikut :
1. mudah meledak (explosive);
2. pengoksidasi (oxidizing);
3. sangat mudah sekali menyala (extremely flammable);
4. sangat mudah menyala (highly flammable);
5. mudah menyala (flammable);
6. amat sangat beracun (extremely toxic);
7. sangat beracun (highly toxic);
8. beracun (moderately toxic);
9. berbahaya (harmful);
10. korosif (corrosive);
11. bersifat iritasi (irritant);
12. berbahaya bagi lingkungan (dangerous to the environment);
13. karsinogenik (carcinogenic);
14. teratogenik (teratogenic);
15. mutagenik (mutagenic).

B. Ketentuan pengadaan Bahan Berbahaya dan Beracun (B3)


1. Pengadaan barang atau baha berbahaya, beracun, dan beresiko adalah:
bahan kimia berbahaya, obat-obatan berbahaya, dan gas berbahaya, harus
melibatkan unit terkait (Logistik) sebagai penanggung jawab
2. Pengadaan barang atau bahan berbahaya harus menyerahkan Surat
Pesanan yang bertanggung jawab apoteker (kepala instalasi farmasi)
Rumah Sakit Muhammadiyah Babat kepada distributor/
pabrik/rekanan/supplier resmi yang ditunjuk perusahaan.
3. Pihak rekanan/pabrik/distributor/supplier yang menyediakan bahan
berbahaya, beracun, dan beresiko, harus memberikan informasi tertulis
(Lembar data pengaman/MSDS) yang berisi tentang spesifikasi bahan
(sifat fisika/kimia), cara penyimpanan, resiko paparan, serta prosedur
penanggulangan bila terjadi kontaminasi.
4. Apabila dalam pelaksanaan pekerjaan terjadi kecelakaan kerja, unit terkait
harus segera melaporkan kejadian kepada Direktur Rumah Sakit melalui
Tim K-3 Rumah Sakit Muhammadiyah Babat.
C. Ketentuan Penyimpanan Bahan Berbahaya dan Beracun (B3)
1. Penyimpanan B3 dilengkapi dengan Simbol dan/label B3 (Label isi,
safety, resiko bahaya) serta cara pencegahan dan pertolongan pertama.
2. Letak yang jauh dari sumber tenaga, jalan raya, maupun bangunan lain.
3. Dinding dan lantai terbuat dari bahan yang kuat, kedap air, dan tidak
mudah terbakar.
4. Isolasi dari material/bahan reaktif lain, bahan tetap kering, tidak terkena
sinar matahari langsung.
5. Ruang penyimpanan sejuk, berventilasi baik dan bebas dari kelembapan.
6. Tersedia alat pemadam api APAR maupun hydrant.
7. Tersedia label bahan berbahaya dan rambu-rambu peringatan bahaya.
8. Tersedia wastafel/ kran air yang selalu mengalir.
9. Tersedia alat-alat kebersihan dan spill kit B3.
10. Khusus bahan radioaktif, tempat kerja atau bangunan harus memenuhi
ketentuanketentuan kerja yang aman.

D. Tatalaksana penyimpanan Bahan Berbahaya dan Beracun (B3)


1. Isolasi dari material lain dan dijauhkan dari bahan obat -obatan, makanan
dan minuman.
2. Selalu dalam kemasan atau botol aslinya beserta label/etiketnya, jika
kemasan ulang juga harus disertai etiket pada wadah kemasan ulang.
3. Dijaga dari kerusakan dan kebocoran kemasan/wadah.
4. Bersihkan setiap tumpahan atau percikan pada wadah dan etiket.
5. Gudang dilengkapi Lembar Data Pengaman/MSDS bahan berbahaya.
6. Gudang selalu terkunci dan terbatas pada petugas yang selalu memakai
APD.

E. Tata cara penyimpanan B3 berdasarakan sifat dan karakteristik bahan


1. Bahan cair mudah terbakar
a. Simpan ditempat sejuk, jauh dari panas dan api, ditempatkan dalam
wadah tertutup rapat
b. Dilarang merokok atau membuat api terbuka dan bunga api di hazard
area
c. Beri tanda peringatan dilarang merokok dan cairan mudah terbakar
2. Bahan cair korosif dan pengoksidasi
a. Disimpan dalam lemari asam
b. Beri tanda korosif dan pengoksidasi
3. Bahan cair korosif
a. Simpan dalam wadah tertutup rapat dan terbuat dari plastic
b. Beri tanda korosif
4. Bahan gas mudah terbakar dan meledak
a. Disimpan terlindung dari panas
b. Jauhkan dari sumber api
5. Bahan gas pembius
Disimpan dalam wadah botol kaca warna gelap dan tertutup rapat pada
suhu tempat penyimpanan/ruangan 20 -30 oC.

F. Ketentuan penanggulangan supaya tidak terjadi kecelakaan


1. Bahan cair mudah terbakar
a. Bila terbakar segera matikan api dengan APAR
b. Bila terkena luka dan terasa panas segera cuci dengan air bersih
mengalir
2. Bahan cair korosif dan pengoksidasi (asam kuat)
a. Gunakan alat pelindung diri (masker, sarung tangan, kacamata
pelindung)
b. Bila terkena mata dan kulit segera cuci dengan air sampai pedih dan
gatal hilang
c. Bila terhirup dan terasa sesak, segera bawa ke daerah yang berhawa
segar, jika perlu beri pernafasan dengan oksigen
3. Bahan cair korosif
a. Gunakan alat pelindung diri (masker, sarung tangan karet)
b. Bila mengalami iritasi pada mata dan kulit segera cuci dengan air
bersih sampai iritasi hilang
c. Bila terkena pakaian, segera cuci pakaian tersebut samapi bersih
4. Bahan gas mudah terbakar dan meledak
a. Bila terbakar, segera matikan api dengan APK
b. Amankan tabung tabung lainnya agar tidak ikut terbakar
c. Jauhkan sumber api dari tabung oksigen
5. Bahan gas pembius
a. Gunakan alat pelindung diri (masker dan sarung tangan karet)
b. Segera bawa ke IGD untuk mendapatkan pertolongan
G. Penanganan tumpahan Bahan Berbahaya dan Beracun (B3)
1. Penanganan tumpahan B3 menggunakan spill kit adalah :
a. Identifikasi/Kenali lokasi terjadinya tumpah, jumlah bahan yang tumpah,
b. Pastikan penggunaan Alat pelindung diri (sarung tangan, masker, apron,
kaca mata)
c. Cegah tumpahan meluas dengan menggunakan penyerap pasir/serbuk
kayu untuk cairan B3, dan menggunakan spuit/pipet untuk air raksa
d. Buang tumpahan B3 ke tempat pembuangan sampah B3
e. Bersihkan bekas tumpahan bahan kimia di area kerja dengan air, sabun
detergen, atau pembersih lain yang sesuai dengan bahan pengotornya
f. Simpan alat bantu dan material kerja setelah semua proses selesai ke
dalam spillkit
2. Penanganan terpapar Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) pada kulit
a. Penanganan bila terjadi Kontaminasi Bahan-bahan Berbahaya pada
Kulit dan Rambut
1) Membawa segera pekerja yang terkontaminasi menuju sumber air
terdekat dan lepaskan seluruh pakaian yang menutup bagian yang
terkontaminasi.
2) Membasahi atau menyiram pekerja yang terkontaminasi dengan air
(bila mungkin air mengali ratau air pancuran atau shower), lihat
petunjuk gambar
3) Membersihkan kontaminasi dengan sabun jika ada
4) Mempergunakan sarung tangan/baju pelindung untuk melindungi diri
dari kontaminan bahan kimia yang dibersihkan
5) Membawa pekerja yang terkontaminasi ke poli rawat jalan atau
Instalasi Gawat Darurat bila memerlukan pertolongan medis
6) Melaporkan kejadian kecelakaan kerja ke Panitia K-3 RS
b. Petunjuk Gambar membersihkan B3 terpapar pada kulit atau kepala

3. Panduan penanganan terpapar B3 pada mata


a. Penanggulangan bila terjadi kontaminasi bahan-bahan berbahaya pada
pekerja, bila terkena mata :
1) Membaringkan dan memposisikan pekerja yang terkontaminasi
dengan posisi kepala menengadah dan miring ke arah mata yang
terkontaminasi
2) Membersihkan segera bahan kimia yang mengenai mata dengan
sejumlah air yang dingin dan bersih selama 15 – 20 menit
3) Memastikan air yang di siram menjauhi muka dan tidak mengenai
mata sebelahnya
4) Memastikan tidak ada bahan kimia yang tertinggal ketika menyiram di
sekitar kulit, alis dan kelopak mata
5) Memastikan pekerja yang terkontaminasi tidak menggosok matanya
6) Membawa pekerja yang terkontaminasi ke Poli rawat jalan dan
Instalasi Gawat Darurat bila memerlukan pertolongan medis
7) Melaporkan kejadian kecelakaan kerja ke Panitia K-3 RS

b. Petunjuk Gambar Membersihkan Mata dengan air Shower

H. Simbol Bahan Berbahaya dan Beracun ( B3)


Adapun tanda pengenal bahaya, tingkat bahaya yang dapat ditimbulkan akibat
paparan seketika dalam waktu yang singkat. Identitas bahaya ini berupa
gambar/simbol seperti dibawah ini :

Mudah meledak Pengoksidasi Mudah terbakar

Bahan beracun Bahan berbahaya Bahan iritan


Karsinogenik Bahaya bagi Bahaya korosif
lingkungan

Gas bertekanan tinggi

I. Ketentuan pemasangan simbol Bahan Berbahaya dan Beracun (B3)


1. Jenis simbol yang dipasang harus sesuai dengan karakteristik bahan yang
dikemasnya atau diwadahinya;
2. Simbol dipasang pada sisi-sisi kemasan yang tidak terhalang oleh kemasan
lain dan mudah dilihat;
3. Simbol tidak boleh terlepas atau dilepas dan diganti dengan simbol lain
sebelum kemasan dikosongkan dan dibersihkan dari sisa-sisa bahan
berbahaya dan beracun; dan
4. Kemasan yang telah dibersihkan dari B3 dan akan dipergunakan kembali
untuk mengemas B3 harus diberilabel “KOSONG”

J. Ketentuan Pengelolaan limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3)


1. Tiap limbah baik karena rusak, pecah,kadaluarsa maupun sisa hasil proses
yg tidak digunakan harus dibuang tempat sampah khusus B3.
2. Membuang limbah B3 secara manual harus menggunakan APD.
3. Penghasil limbah B3 dapat menyimpan limbah B3 yang dihasilkannya
paling lama 7 (tujuh) hari sebelum menyerahkannya kepada pihak ke tiga.
4. Limbah B3 yang terdapat didalam TPS B3 Rumah Sakit Muhammadiyah
Babat dikirim ke pihak ketiga (PT. PRIA Mojokerto) yang telah mendapat
ijin untuk melakukan pengolahan limbah B3 dari BLH.
5. Dalam pembuangan limbah bahan berbahaya dan beracun disertai dengan
bukti dokumen pembuangan limbah B3.

IV. DOKUMENTASI
Setiap petugas dalam melakukan pengelolaan bahan berbahaya dan beracun
wajib melakukan administrasi yang sudah disediakan mulai dari penerimaan B3,
penyimpanan, penggunaan ataupun jika terjadi tumpahan B3. Hal ini dilakukan
sebagai bukti bahwa Rumah Sakit Muhammadiyah Babat melakukan pengelolaan
Bahan Berbahaya dan Beracun dengan baik.
V. PENUTUP
Panduan ini disusun untuk menjadi acuan pengadaan dan pengelolaan
bahan berbahaya dan beracun (B3) di Rumah sakit Muhammadiyah Babat Bagi
unit-unit yang menggunakan bahan berbahaya dan beracun (B3) dalam kegiatannya
agar memahami klasifikasi, dampak, dan aturan-aturan yang harus dipatuhi ketika
menangani bahan berbahaya tersebut, untuk menghindari terjadinya bahaya atau
gangguan terhadap lingkungan, tenaga kerja dan peralatan yang dapat merugikan
rumah sakit.

Lampiran 1
RUMAH SAKIT PKU MUHAMMADIYAH SEKAPUK
FORM PELAPORAN KECELAKAAN KARENA B3

Hari/tanggal
Unit terjadinya kecelakaan
Yang terlibat dalam kecelakaan
B3 yang menyebabkan kecelakaan
Kecelakaan yang terjadi
Kronologi terjadi kecelakaan

Babat, ……………………….

Penanggung Jawab Ruangan

Anda mungkin juga menyukai