Anda di halaman 1dari 10

JURNAL INTRA Vol. 5, No.

2, (2017) 55-64 55

Perancangan Interior Re-Desain Kaza Bowling


Center di Surabaya
Steven Suprapto, Hedy C. Indrani, Lucky Basuki
Program Studi Desain Interior, Universitas Kristen Petra
Jl. Siwalankerto 121-131, Surabaya
E-mail: Steven-s7@hotmail.com; cornelli@petra.ac.id, dante_luq@yahoo.com

dikatakan masih sangat minim dalam variasi hiburan yang ada


Abstrak— Perancangan ini dilatar belakangi dengan salah satunya adalah permainan.
berkembangnya sport game center yang semakin banyak karena Banyak game yang memberikan efek positif dan dapat
demand masyarakat akan hiburan khususnya di kota besar dikategorikan sebagai olahraga antara lain : Billiard, Bowling,
seperti Surabaya semakin meningkat. Hal ini dapat dilihat dari E-sport,Dart, bahkan board game seperti catur juga telah
munculnya sport game center serupa yang telah ada di seluruh
masuk dalam klasifikasi olahraga dunia.
bagian Surabaya. Salah satu game center terbaik di Surabaya
adalah Kaza Bowling Center dan merupakan satu – satunya
Seperti yang diketahui game center yang ada di kota
bowling center di Surabaya. Namun seiring perkembangan, Kaza Surabaya cenderung masih kurang baik secara kuantitas
cenderung tergeser baik dari segi tempat, fasilitas, maupun maupun kualitas dibandingkan dengan kota lain seperti
kualitas yang ada. Hal ini disebabkan karena Kaza cenderung Jakarta, bahkan luar negeri sekalipun.. Antusiasme masyarakat
tidak memiliki konsep desain, gaya desain, dan fasilitas yang khususnya Surabaya terhadap game dengan jenis ini pun bisa
kurang dapat bersaing dibandingkan dengan game center yang tergolong cukup banyak, hal ini ditandakan dengan komunitas
pada umunya ada sekarang ini. Dengan penerapan konsep serta dan banyaknya tempat – tempat game center seperti billiard,
gaya desain Art Deco dan modern ini diharapkan dapat membuat bowling, dan boardgame yang makin marak ada di Surabaya
kesan yang menarik, ekslusif, fun dan suasana yang nyaman bagi
dan tersebar merata di Surabaya. Namun dalam kenyataanya
penngunjung. Oleh karena itu, dengan konsep dan problem
solution yang telah didapat, diharapkan Kaza Bowling Center
tempat – tempat game center yang ada di Surabaya kurang
dapat kembali menjadi game center pilihan utama bagi memiliki fasilitas yang lengkap, kurang menarik, dan tidak
masyarakat Surabaya dalam mencari hiburan. dapat mencakup banyak orang karena tempat – tempat yang
ada cenderung kecil dan terbatas.
Kata Kunci : Bowling, GameCenter, Billiard, Sport, Oleh karena itu muncul gagasan untuk menyediakan fasilitas
Entertainment. Game center yang lengkap dan bagus sebagai sarana rekreasi /
hiburan yang dilengkapi dengan fasilitas pelengkap seperti
Abstrac— Nowadays, sports game center becoming more and cafe dan dapat digunakan bagi seluruh kalangan masyarakat
more common in Surabaya because the demand for entertainment baik itu kalangan muda maupun sampai kalangan tua. Selain
has increased rapidly from years to years. This can be seen with a itu dapat juga dijadikan fasilitas bersantai, hiburan serta
lot of new game center that popping up across Surabaya recently.
olahraga dalam bidang game itu sendiri. Perancangan ini
Kaza Bowling Center is one of the best game centers in Surabaya
and the one and only bowling center in Surabaya. However, as the merupakan sebuah proses re – design dari game center yang
time pass by Kaza tend to lack facilities, and qualities compared to telah ada di Surabaya yaitu Kaza bowling center yang dipilih
other new game centers nowadays. This matter caused because of karena dirasa masih kurang dalam segi interior dan fasilitas
there still no concept, and design style that can increase overall yang ada..
game center facilities and qualities. With a new solution, concept, Pada perancangan re-design kaza bowling center ini game
and design style, Kaza might bring comfy yet fun environment, and center yang ada akan di desain dengan mengedepankan segi
become much more attractive for people to come. Therefore, with interior dan fasilitas yang disediakan. Fasilitas yang disediakan
the solution, design style, and concept that has been made, Kaza
cenderung beragam seperti : olahraga ketangkasan (dart,
might be the number one choice for people searching for
entertainment. bowling, dan billiard ) serta dilengkapi dengan fasilitas
pelengkap lainya seperti boardgame cafe, mini bar, locker
Key Words : Bowling, Game Center, Billiard, Sport, room, dan fasilitas pendukung lainya. Dengan adanya fasilitas
Entertainment yang lengkap dan gaya desain yang menarik diharapkan dapat
menjadi pilihan utama dalam masyarakat Surabaya dalam
mencari hiburan.
I. PENDAHULUAN
A. Rumusan Masalah :
Pada era sekarang ini khususnya di kota besar seperti
Surabaya tuntutan hidup menjadi semakin meningkat membuat
Rumusan masalah yang ingin menjadi dasar dari
manusia memerlukan hiburan untuk mengimbangi kegiatan /
proses perancangan ini adalah:
pekerjaan yang ada. Di Surabaya sendiri pada faktanya dapat
JURNAL INTRA Vol. 5, No. 2, (2017) 55-64 56

Bagaimana menciptakan nuansa baru pada Kaza bowling B. Tahap Pengumpulan Data
center sehingga dapat menjadi suatu wadah / sarana hiburan ( 1. Data Lapangan
game center ) dengan fasilitas yang lengkap, serta dikemas Data lapangan berisi data fisik maupun data non-fisik. Data
dengan suasana dan gaya desain yang atraktif dan unik? fisik meliputi denah bangunan, tapak lokasi bangunan, arah
hadap, tapak dan potongan bangunan. Data fisik dapat
B. Tujuan dan Manfaat Perancangan diperoleh melalui survey lapangan maupun data blueprint.
2. Data Literatur
Tujuan dari perancangan ini adalah untuk memberikan Data literatur yang diperlukan terkait dengan objek
sarana baru bagi masyarakat khususnya dalam bidang hiburan perancangan.
yang dirasa masih kurang cukup dan bervariasi di Surabaya. 3. Data Tipologi
Dengan re-design yang akan dilakukan diharapkan kaza Data tipologi merupakan data perbandingan dengan objek
bowling center dapat memiliki fasilitas yang lengkap dan perancangan sejenis
memiliki gaya desain yang unik dan menonjol dibandingkan
tempat game center yang telah ada sehingga dapat menarik C. Tahap Analisis Data
banyak peminat / masyarakat dan menjawab rumusan masalah Tahap analisa memiliki fungsi untuk memfokuskan ide
yang telah ada yaitu desain game center yang menarik dan konsep,desain dan pemecahan masalah baik untuk
lengkap. memperbaiki data eksisting maupun mengalihfungsikan objek
perancangan dari analisa data dapat kita susun strategi desain
Adapun manfaat dari perancangan ini adalah sebagai berikut : berupa :
Bagi Masyarakat Surabaya : - Programing
- Adanya sarana baru untuk tempat hiburan rekreasi Pengumpulan data untuk mendapatkan ide konsep
yang bersifat family entertainment di Surabaya desain sebagai acuan awal berupa data eksisting dan
- Sebagai daya tarik tersendiri bagi kota Surabaya secara analisa lokasi.
umum. - Konsep Desain
- Dapat menggali kreativitas masyarakat akan olahraga Sebagai titik awal permulaan desain atau landasan
bowling, billiard, dan dart. desain.
- Skematik
Bagi Pengunjung / konsumen : Sketsa awal desain sebelum menuju gambar kerja
- Adanya sarana dalam menyalurkan hobby pada komputerisasi
olahraga bowling dan billiard. - Gambar Kerja
- Adanya tempat rekreasi baru yang nyaman dan Proses penyusunan gambar asli dari hasil desain untuk
memiliki fasilitas yang lengkap bagi masyarakat. direalisasikan baik pada perbandingan 1:1 maupun
untuk maket.
- Maket
II. METODE PERANCANGAN
Maket memiliki fungsi untuk menampilkan sirkulasi
ruang secara miniature sehingga pengunjung dapat
A. Metode Perancangan membayangkan objek perancangan aslinya saat sudah
Design Thinking terealisasi.
Design thinking merupakan sebuah proses berpikir yang
menentukan prosedur dan berorientasi pada kesuksesan kreatif
melalui solusi desain yang inovatif dan unik untuk sebuah III. KAJIAN PUSTAKA
proyek dan dilakukan atas dasar rasional serta melalui proses
yang telah disepakati. Metode perancangan yang digunakan Definisi Bowling
merupakan adopsi dari skema design thinking menurut Shula
Bowling adalah jenis olahraga atau permainan yang
Ponet :
dimainkan dengan menggelindingkan bola khusus
menggunakan satu tangan. Jika semua pin dijatuhkan dalam
sekali gelinding (lemparan) maka itu disebut strike. Jika pin
tidak dijatuhkan sekaligus maka diberikan satu kesempatan
lagi untuk menjatuhkan pin yang tersisa. Bilamana
pada lemparan kedua tidak ada lagi pin tersisa disebut spare.
Jika setelah dua kali masih ada pin yang tersisa maka
disebut open frame (missed) yang kesemuanya itu akan
menentukan perhitungan angka yang didapat dalam setiap
game.
Lapangan dan peralatan olahraga bowling
Olahraga Bowling dimainkan dalam ruangan khusus yang
Gambar 1. Metode Design Thinking dibuat untuk olahraga ini. Tersedia beberapa jalur lemparan
JURNAL INTRA Vol. 5, No. 2, (2017) 55-64 57

dengan panjang lintasan sebesar 18,75 m dan lebar sebesar Teori Tentang Retail
100 cm. Untuk bidang lintasan bowling sebaiknya dari lantai Ada 5 elemen di dalam desain ruangan retail yang penting
kayu yang licin dan halus. Finishing yang digunakan untuk dikelola agar lingkungan belanja dapat berkesan, antara
cenderung pernis. Bowling dilengkapi dengan pin botol yang lain : display, signage, graphic, merchandising, dan point of
beratnya masing – masing 1,14kg dengan tinggi 37 cm disusun sale.
sedemikia rupa sebanyak 10 buah dengan jarak masing – Elemen dalam retail
masing 30cm. [3] Berikut ke 5 element retail menurut ( Kubba, 167 ) [7]
a. Display
Display sebaiknya menghindari tampilan yang berlebihan,
melainkan focus pada barang – barang produk seperti barang
best seller

b. Signage
Elemen ini terkait dengan tampilan gambar / logo,
warna , tulisan, dan pencahayaan. Kita bisa melihat sebagai
media di bagian luar took yang menampilkan nama perusahaan
atau brand produk yang dijual di dalam toko.

c. Graphics
Menyangkut desain grafis dari keseluruhan toko
(Gambar 2..) Contoh gambar Dimensi Lapangan Bowling dan Standart dalam
perencanaan lapangan [3] d. Merchandising

Kebutuhan Ruang Menyangkut pengolahan barang dagangan dengan


Beberapa syarat space planning yang didapat dari olahraga menjual barang tertentu, unik, khusus, atau barang umum yang
bowling pada umumnya menurut (john & Heard 88) [4] antara sangat berpengaruh terhadap konsep desain toko.
lain :
- Bowler sette area e. Point of Scale
- Spectator lounge area
Merupakan suatu system perangkat teknologi yang
- Control counter
merespon tuntutan praktis dari setiap transaksi.
- Toilet
- Locker area
Teori Tentang Café
- Bar
Kafe dari (bahasa Perancis: café)
Definisi Billiard secara harfiah adalah (minuman) kopi, tetapi kemudian
Biliar adalah sebuah cabang olahraga yang masuk dalam menjadi tempat untuk minum-minum yang bukan hanya kopi,
kategori cabang olahraga konsentrasi, sehingga sangat tetapi juga minuman lainnya termasuk minuman yang
dibutuhkan ketahanan dan pemahaman mental yang benar serta beralkhoholrendah.(https://en.wikipedia.org/wiki/Coffeehouse)
harus ditunjang oleh kemampuan fisik yang prima agar mampu
berprestasi lebih tinggi dan stabil. Cabang olahraga ini Pembagian Ruang dalam Cafe
dimainkan di atas meja dan dengan peralatan bantu khusus Berikut adalah standart pembagian ruang yang harus ada
serta peraturan tersendiri. Dapat dimainkan secara perorangan dalam sebuah perancangan café ( Katsigris & Thomas, design
maupun tim. and equipment for restaurant and foodsrevice; 104 ) [5]
Peralatan & Peralatan Olahraga Billiard (Kotschevar & Terrel, management by menu; 200) [6] :
- Dining area
Meja billiard merupakan bidang permainan yang berupa Luas yang dibuthkan biasanya dihitung dari space
meja yang memiliki 6 lubang terletak pada tepi meja. Meja orang duduk per ft dikalikan dengan jumlah orang yang duduk.
billiard memiliki ukuran 9ft ( 247,32 cm), lebar 147,32cm dan Anak – anak biasanya membutuhkan 8ft persegi, sedangkan
tinggi 80 cm. orang dewasa 12ft persegi.
Untuk persyaratan ruang pada permainan billiard yang - Production Area
paling penting adalah sirkulasi. Ukuran standart ruangan Area ini memerlukan 1/3 atau ½ dari area dining room.
adalah sebagai berikut : 1,5 m jarak antar meja billiard dan 1,2 Menurut para ahli menyarankan agar luas dari dapur 40 – 50%
sampai 1,7 jarak antara meja billiard dan dinding. Sedangkan dari luasan total.
kebutuhan gerak individual minimal 1,5 m persegi ( Neufert
1996. Architects' Data, 3th Edition hlmn, 527) [2]
JURNAL INTRA Vol. 5, No. 2, (2017) 55-64 58

- Serving Area d. Control Area ( Mengontrol jalan nya seluruh game )


Biasanya disesuaikan dengan kebutuhan dari fasilitas
e. Vip & Bar Area ( Bar & Smoking private area )
tertentu. Biasanya a disediakan 20 – 30 tempat duduk dengan
ukuran minimal 20 – 36 inci. f. Mini Shop (Menjual merchandise dan peralatan olahraga)
- Receiving and Storage Area
g. Dart Area ( Area bermain Dart )
Storage bergantung pada jumlah dan tipe barang yang ada.
Sistem yang digunakan juga dapat beragam, seperti : movable, h. Locker Area (Penitipan dan peminjaman peralatan)
rolling, shelving, dan lain-lain.
- Sanitation Area Ide Pemikiran Konsep:
Meliputi : dishwashing, pot and pan, dan area extended Konsep Oldschool Contentment ini diambil berdasarkan
lainya. Biasanya digunakan untuk menyuci dan mengeringkan inspirasi dari jenis permainan yang ada pada game center
peralatan. tersebut. Permainan seperti bowling, billiard, dan dart
- Employee Facilities memiliki rentan waktu puncak kepopuleran pada jaman 1950s
Fasilitas ini diperuntukan untuk karyawan, meliputi : locker pertengahan dimana pada jaman tersebut gaya desain yang
tempat duduk, kamar mandi, dan area karyawan. sangat popular adalah Art Deco. Seiring perkembangan jaman
- Guest Facilities permainan ini pun mengikuti perkembangan jaman hingga saat
Meliputi main enterence dan waiting area dan peletakanya ini. Oleh karena itu dengan campuran gaya desain Art Deco
disesuaikan dengan tipe dari café / restaurant yang ada. dan Modern timbulah konsep oldschool contentment ini.
Sebaiknya area ini memiliki porsi yang paling besar Konsep ini ingin menimbulkan kesan oldschool pada suasana
dikarenakan tempat diamana pengunjung order, antri, dan ruangan yang diimbangi dengan aspek modern sehingga
mengambil makanan mereka. pengunjung dapat menikmati nuansa desain yang atraktif /
menarik dan jalan nya permainan dengan maksimal.
Teori Tentang Bar Konsep Perancangan :
Bar memiliki fungsi yang berbeda dengan café, Pada perancangan ini terbuat berdasarkan referensi
karena area bar kebanyakan dipakai hanya untuk minum dan penggabungan antara gaya desain art deco dan modern.
makanan ringan saja. Meja bar pada umumnya memiliki Dengan memanfaatkan berbagai macam hal seperti peilihan
diameter 105-115cm, dengan lebar sekitar 40cm, selain itu material, bahan, bahkan bentukan sehingga secara tidak
kursi bar dibuat tinggi dan diberi pijakan agar memudahkan langsung memiliki pengaruh dari kedua gaya desain tersebut.
dalam sesorang duduk di kursi bar. Dimensi standart kursi bar (Gambar 3.) Konsep Perancangan
dari lantai ke pijakan cenderung 12 – 20 cm ( Panero & Zelnik
203) [1]
Kriteria persyaratan bar :
- Jumlah tempat duduk sebanding dengan luasan
- Dilengkapi dengan AC dan ventilasi dengan temperature
sekitar 24 derajat dan kelembapan 60 %
- Lebar ruang kerja bartender minimal harus 1 meter persegi
- Perlengkapan yang ada harus lengkap seperti : lemari
pendingin ( kulkas) 1 buah, rak penyimpanan makanan dan
peralatan yang dipisah, dan bar counter dan stool yang
memadai.

IV. DESAIN AKHIR

Objek perancangan re-desain kaza bowling center ini Gaya Desain Pengolahan Desain
memiliki lokasi di Lantai 3, Kaza City Mall, No.45, Jl. Kapas
Krampung, Tambakrejo, Simokerto, Kota Surabaya, Jawa Gaya desain yang diangkat mengambil komposisi dari
Timur 60142. Penulis mengambil lokasi ini karena ingin kedua gaya desain yang ada yaitu Art Deco dan Modern. Art
mengangkat problem yang telah ada pada game center tersebut Deco yang difokuskan dominan pada permainan elemen
sehingga dapat menunjang proses membuat solusi dan desain interior seperti material, bentukan, dan pemilihan warna agar
dengan baik. Adapun fasilitas – fasilitas yang ingin diberikan mendapatkan suasana mewah yang klasik. Sedangkan
pada area perancangan ini antara lain : modern cenderung diterapkan pada bentukan mebel dan
bentukan layout.
a. Bowling alley ( Area bermain bowling )
b. Billiard Area ( Area bermain Billiard )
c. Café Area ( Area untuk tempat tunggu dan makan)
JURNAL INTRA Vol. 5, No. 2, (2017) 55-64 59

Café
Café ini didesain sebagai fasilitas pendukung game center yang
ada. Terletak di antara ruang game dan penghubung ruang vip.
Café ini terdiri dari area lounge, mini bar, dan open kitchen.

(Gambar 5.) Perspektif Vip Room


Bowling Alley
Bowling alley didesain dengan konsep yang lebih modern.
Pemanfaatan modern dapat dilihat dari bentukan dan teknologi
lighting yang digunakan. Lighting mengunakan lampu led
lavender dan green neon sebagai aksen.

(Gambar 6.) Perspektif Bowling Alley


(Gambar 4.) Perspektif Cafe
Lobby & Control Area
Ruang Vip
Ruang lobby dan control area memiliki nuansa hangat
Ruang vip merupakan ruangan smoking area dan billiard
dengan pemanfaatan karpet untuk menunjang jalanya
yang bersifat privat. Cenderung memakai material dan
permainan. Adapun pattern laser cutting yang digunakan
bentukan yang membuat suasana terlihat lebih ekslusif dan
sebagai partisi antar ruang untuk menguatkan kesan art deco
mewah.
dan konsep yang diangkat
JURNAL INTRA Vol. 5, No. 2, (2017) 55-64 60

(Gambar 7.) Perspektif Lobby & Control Area

Retail Area

Ruang retail dominan memakai warna coklat dan


dikombinasikan dengan brass dan laser cutting besi.
Furniture cenderung memakai lemari built in yang
difinishing hpl. Warna yang digunakan cenderung warna
hangat dan lumayan gelap membuat kesan mewah dan
vintage lebih terasa.

(Gambar 9.) Perspektif Powder Room

Locker & Storage Area

Locker cenderung lebih simple jika dibandingkan dengan


area ruangan lainya dikarenakan space yang terbatas dan
merupakan area connecting antar area vip dan café. Pada
bagian kiri terdapat partisi dengan black glass untuk memantau
locker dari area bermain sedangkan locker dibuat built in
sehingga masuk pada dinding.

(Gambar 8.) Perspektif Retail Area

Powder Room

Powder room cenderung memakai material batuan


alam yang dikombinasikan dengan partisi berupa color
glass. Perbedaan antara kamar mandi pria dan wanita
terletak di perbedaan warna lantai. Warna gelap
cenderung untuk pria sedangkan warna terang untuk
wanita.
(Gambar 10.) Perspektif Locker Area
JURNAL INTRA Vol. 5, No. 2, (2017) 55-64 61

Layout Rencana Plafon

Pada layout ini diterapkan konsep dan gaya desain Art Deco Pada pola plafon konsep dan gaya desain diterapkan
yang dominan pada pemilihan material, dan bentukan elemen pada bentukan plafon yang memakai ciri khas Art Deco
pendukung seperti partisi dan bentukan pattern Art Deco. seperti plafon pada ruang vip yang memakai marmer
Warna yang digunakan juga cenderung warna hangat seperti sintetis dengan lampu hidden light membuat kesan
coklat, kuningan, emas, dan besi sesuai dengan ciri khas gaya mewah. Pada keseluruhan layout cenderung memakai
Art Deco. Dengan gaya desain Art Deco dan modern mirror dan bronze mirror yang digabungkan dengan
diharapkan dapat menimbulkan suasana ekslusif, mewah, rangka kayu agar memiliki kesan mewah yang merata.
vintage namun tetap dengan sentuhan modern.

(Gambar 13.) Rencana Plafon


(Gambar 11.) Layout
Rencana Mekanikal Elektrikal

Rencana Lantai

Pada pola lantai diterapkan konsep dan gaya desain


Art Deco pada pemilihan material yang menunjang konsep
seperti karpet dengan pattern Art Deco dan pemilihan material
marmer dan batuan alam agar menunjang kesan mewah yang
ingin ditonjolkan pada konsep ini. Sedangkan penggunaan
kayu sintetis digunakan untuk lantai bowling yang digunakan
agar dapat memiliki durability yang lebih kuat dalam proses
bermain serta maintenance yang lebih efisien.

(Gambar 12.) Rencana Lantai


(Gambar 14) Rencana Mekanikal Elektrikal
JURNAL INTRA Vol. 5, No. 2, (2017) 55-64 62

Main Entrance Potongan c-c, d-d, dan e-e

Main entrance terbagi menjadi 2 yaitu mainentrance


utama dari outdoor dan maintrance kedua yang
merupakan entrance dari dalam mall. Main entrance
cenderung memakai material gold dan adanya aksen
lampu untuk membuat lebih dramatis dan mewah.

(Gambar 17.) Potongan c-c,d-d, dan e-e

Potongan f-f, dan g-g

(Gambar 18.) Potongan f-f dan g-g

Detail Perabot

(Gambar 15.) Main Entrance

Potongan

Potongan ruangan dibagi menjadi 7 potongan, yaitu


(Gambar 19.) Detail Perabot 1
potongan ruangan menyeluruh 4 buah dan potongan per
ruang (spesifik) 3 buah. Detail Perabot

Potongan a-a dan b – b

(Gambar 16) Potongan a – a, b – b


(Gambar 20.) Detail Perabot 2
JURNAL INTRA Vol. 5, No. 2, (2017) 55-64 63

Detail Perabot
Detail Elemen Interior

(Gambar 21.) Detail Perabot 3 (Gambar 24.) Detail Elemen Interior 1

Detail Perabot Detail Elemen Interior

(Gambar 22.) Detail Perabot 4


(Gambar 25.) Detail Elemen Interior 2
Detail Perabot
Detail Elemen Interior

(Gambar 23.) Detail Perabot 5 (Gambar 26.) Detail Elemen Interior 3


JURNAL INTRA Vol. 5, No. 2, (2017) 55-64 64

Detail Elemen Interior ekslusif dan mewah sehingga sesuai dengan keseluruhan gaya
desain dan konsep yang diangkat. Dengan solusi yang telah
diberikan dari problem – problem tersebut, maka diharapkan
dapat menjawab segala permasalahan yang ada. Oleh karena
itu, diharapkan dengan adanya re-desain ini Kaza Bowling
Center dapat kembali menjadi pusat hiburan yang memiliki
fasilitas yang lengkap dan menarik serta menjadi pilihan utama
masyarakat Surabaya dalam mencari hiburan.

UCAPAN TERIMA KASIH

Penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada Program


Studi Desain Interior Universitas Kristen Petra, Ibu Ir. Hedy.
(Gambar 27.) Detail Elemen Interior 4 C Indrani,M.T, Selaku pembimbing pertama dan Bapak Lucky
Basuki, S.E,M.H. Selaku pembimbing kedua. Berkat
bimbingan dan dukungan serta panduan dari beliau sehingga
Detail Elemen Interior penulis dapat menyelesaikan tugas akhir Perancangan interior
Re-design Kaza Bowling Center ini dengan baik.

DAFTAR PUSTAKA
[1] Julius Panero, Martin Zelnik, Joseph De Chiara, Time Saver Standards,
McGraw-Hill Companies.inc
[2] Ernst Neufert, Peter Neufert , Architects' Data, 2th Edition , Wiley-
Blackwell
[3] Husni, Agusta. Buku Pintar Olahraga, Jakarta : Mawar Gempira, 1994.
[4] John, Geraith and Helen Heard. Handbook of sport & Recreational
Building Design : Volume 2 Indoor Sport, London : The Architectural
Press, 1981.
[5] Katsigris, Costas and Chirs Thomas. Design and Equipments for
Restaurants and Foodservice : 3 rd ed. New Jersey : John Wiley & Sons
(Gambar 28.) Detail Elemen Interior 5 Inc 2009.
[6] Kotschevar, Lendal H and Margaret E. Terrel. Foodservice Layout
and Equipment Planning : 4 th ed. Prentie Hall PTR, 2000.
[7] Kubba, Sam. Space Planning for Commercial and Residential
V. KESIMPULAN Interiors. United States of America, 2003

Perancangan interior re-desain Kaza bowling center ini


merupakan perancangan tempat komersial yang dilengkapi
dengan fasilitas hiburan. Beberapa hal yang perlu diperhatikan
dalam perancangan ini adalah perlunya konsep dan gaya
desain yang baru karena existing yang ada masih belum
memiliki gaya desain dan konsep yang jelas (cenderung polos
). Sirkulasi yang ada perlu diatur kembali agar maksimal agar
seluruh ruangan dapat terjangkau dengan mudah. Serta
pembagian zoning dan grouping yang jelas. Fasilitas yang ada
baik itu fasilitas utama dan pendukung perlu penambahan dan
pengurangan agar dapat berjalan lebih maksimal. Untuk
menyelesaikan rumusan masalah di atas, maka perancangan re
-design Kaza Bowling Center ini mengambil konsep
Oldschool Contenment yang memberikan konsep yang
berhubungan dengan permainan yang ada di game center ini
berupa bowling, dart, boardgame, dan billiard yang dimana
masing-masing merupakan permainan yang dapat dikatakan
klasik (oldschool) yang berkembang seiring perkembangan
jaman (modern). Konsep ini di dukung dengan gabungan gaya
desain Art Deco dan modern yang memberikan sentuhan klasik
dan modern seiring dengan permainan yang disajikan pada
game center ini. Suasana yang ingin ditimbulkan cenderung

Anda mungkin juga menyukai