2, (2017) 55-64 55
Bagaimana menciptakan nuansa baru pada Kaza bowling B. Tahap Pengumpulan Data
center sehingga dapat menjadi suatu wadah / sarana hiburan ( 1. Data Lapangan
game center ) dengan fasilitas yang lengkap, serta dikemas Data lapangan berisi data fisik maupun data non-fisik. Data
dengan suasana dan gaya desain yang atraktif dan unik? fisik meliputi denah bangunan, tapak lokasi bangunan, arah
hadap, tapak dan potongan bangunan. Data fisik dapat
B. Tujuan dan Manfaat Perancangan diperoleh melalui survey lapangan maupun data blueprint.
2. Data Literatur
Tujuan dari perancangan ini adalah untuk memberikan Data literatur yang diperlukan terkait dengan objek
sarana baru bagi masyarakat khususnya dalam bidang hiburan perancangan.
yang dirasa masih kurang cukup dan bervariasi di Surabaya. 3. Data Tipologi
Dengan re-design yang akan dilakukan diharapkan kaza Data tipologi merupakan data perbandingan dengan objek
bowling center dapat memiliki fasilitas yang lengkap dan perancangan sejenis
memiliki gaya desain yang unik dan menonjol dibandingkan
tempat game center yang telah ada sehingga dapat menarik C. Tahap Analisis Data
banyak peminat / masyarakat dan menjawab rumusan masalah Tahap analisa memiliki fungsi untuk memfokuskan ide
yang telah ada yaitu desain game center yang menarik dan konsep,desain dan pemecahan masalah baik untuk
lengkap. memperbaiki data eksisting maupun mengalihfungsikan objek
perancangan dari analisa data dapat kita susun strategi desain
Adapun manfaat dari perancangan ini adalah sebagai berikut : berupa :
Bagi Masyarakat Surabaya : - Programing
- Adanya sarana baru untuk tempat hiburan rekreasi Pengumpulan data untuk mendapatkan ide konsep
yang bersifat family entertainment di Surabaya desain sebagai acuan awal berupa data eksisting dan
- Sebagai daya tarik tersendiri bagi kota Surabaya secara analisa lokasi.
umum. - Konsep Desain
- Dapat menggali kreativitas masyarakat akan olahraga Sebagai titik awal permulaan desain atau landasan
bowling, billiard, dan dart. desain.
- Skematik
Bagi Pengunjung / konsumen : Sketsa awal desain sebelum menuju gambar kerja
- Adanya sarana dalam menyalurkan hobby pada komputerisasi
olahraga bowling dan billiard. - Gambar Kerja
- Adanya tempat rekreasi baru yang nyaman dan Proses penyusunan gambar asli dari hasil desain untuk
memiliki fasilitas yang lengkap bagi masyarakat. direalisasikan baik pada perbandingan 1:1 maupun
untuk maket.
- Maket
II. METODE PERANCANGAN
Maket memiliki fungsi untuk menampilkan sirkulasi
ruang secara miniature sehingga pengunjung dapat
A. Metode Perancangan membayangkan objek perancangan aslinya saat sudah
Design Thinking terealisasi.
Design thinking merupakan sebuah proses berpikir yang
menentukan prosedur dan berorientasi pada kesuksesan kreatif
melalui solusi desain yang inovatif dan unik untuk sebuah III. KAJIAN PUSTAKA
proyek dan dilakukan atas dasar rasional serta melalui proses
yang telah disepakati. Metode perancangan yang digunakan Definisi Bowling
merupakan adopsi dari skema design thinking menurut Shula
Bowling adalah jenis olahraga atau permainan yang
Ponet :
dimainkan dengan menggelindingkan bola khusus
menggunakan satu tangan. Jika semua pin dijatuhkan dalam
sekali gelinding (lemparan) maka itu disebut strike. Jika pin
tidak dijatuhkan sekaligus maka diberikan satu kesempatan
lagi untuk menjatuhkan pin yang tersisa. Bilamana
pada lemparan kedua tidak ada lagi pin tersisa disebut spare.
Jika setelah dua kali masih ada pin yang tersisa maka
disebut open frame (missed) yang kesemuanya itu akan
menentukan perhitungan angka yang didapat dalam setiap
game.
Lapangan dan peralatan olahraga bowling
Olahraga Bowling dimainkan dalam ruangan khusus yang
Gambar 1. Metode Design Thinking dibuat untuk olahraga ini. Tersedia beberapa jalur lemparan
JURNAL INTRA Vol. 5, No. 2, (2017) 55-64 57
dengan panjang lintasan sebesar 18,75 m dan lebar sebesar Teori Tentang Retail
100 cm. Untuk bidang lintasan bowling sebaiknya dari lantai Ada 5 elemen di dalam desain ruangan retail yang penting
kayu yang licin dan halus. Finishing yang digunakan untuk dikelola agar lingkungan belanja dapat berkesan, antara
cenderung pernis. Bowling dilengkapi dengan pin botol yang lain : display, signage, graphic, merchandising, dan point of
beratnya masing – masing 1,14kg dengan tinggi 37 cm disusun sale.
sedemikia rupa sebanyak 10 buah dengan jarak masing – Elemen dalam retail
masing 30cm. [3] Berikut ke 5 element retail menurut ( Kubba, 167 ) [7]
a. Display
Display sebaiknya menghindari tampilan yang berlebihan,
melainkan focus pada barang – barang produk seperti barang
best seller
b. Signage
Elemen ini terkait dengan tampilan gambar / logo,
warna , tulisan, dan pencahayaan. Kita bisa melihat sebagai
media di bagian luar took yang menampilkan nama perusahaan
atau brand produk yang dijual di dalam toko.
c. Graphics
Menyangkut desain grafis dari keseluruhan toko
(Gambar 2..) Contoh gambar Dimensi Lapangan Bowling dan Standart dalam
perencanaan lapangan [3] d. Merchandising
Objek perancangan re-desain kaza bowling center ini Gaya Desain Pengolahan Desain
memiliki lokasi di Lantai 3, Kaza City Mall, No.45, Jl. Kapas
Krampung, Tambakrejo, Simokerto, Kota Surabaya, Jawa Gaya desain yang diangkat mengambil komposisi dari
Timur 60142. Penulis mengambil lokasi ini karena ingin kedua gaya desain yang ada yaitu Art Deco dan Modern. Art
mengangkat problem yang telah ada pada game center tersebut Deco yang difokuskan dominan pada permainan elemen
sehingga dapat menunjang proses membuat solusi dan desain interior seperti material, bentukan, dan pemilihan warna agar
dengan baik. Adapun fasilitas – fasilitas yang ingin diberikan mendapatkan suasana mewah yang klasik. Sedangkan
pada area perancangan ini antara lain : modern cenderung diterapkan pada bentukan mebel dan
bentukan layout.
a. Bowling alley ( Area bermain bowling )
b. Billiard Area ( Area bermain Billiard )
c. Café Area ( Area untuk tempat tunggu dan makan)
JURNAL INTRA Vol. 5, No. 2, (2017) 55-64 59
Café
Café ini didesain sebagai fasilitas pendukung game center yang
ada. Terletak di antara ruang game dan penghubung ruang vip.
Café ini terdiri dari area lounge, mini bar, dan open kitchen.
Retail Area
Powder Room
Pada layout ini diterapkan konsep dan gaya desain Art Deco Pada pola plafon konsep dan gaya desain diterapkan
yang dominan pada pemilihan material, dan bentukan elemen pada bentukan plafon yang memakai ciri khas Art Deco
pendukung seperti partisi dan bentukan pattern Art Deco. seperti plafon pada ruang vip yang memakai marmer
Warna yang digunakan juga cenderung warna hangat seperti sintetis dengan lampu hidden light membuat kesan
coklat, kuningan, emas, dan besi sesuai dengan ciri khas gaya mewah. Pada keseluruhan layout cenderung memakai
Art Deco. Dengan gaya desain Art Deco dan modern mirror dan bronze mirror yang digabungkan dengan
diharapkan dapat menimbulkan suasana ekslusif, mewah, rangka kayu agar memiliki kesan mewah yang merata.
vintage namun tetap dengan sentuhan modern.
Rencana Lantai
Detail Perabot
Potongan
Detail Perabot
Detail Elemen Interior
Detail Elemen Interior ekslusif dan mewah sehingga sesuai dengan keseluruhan gaya
desain dan konsep yang diangkat. Dengan solusi yang telah
diberikan dari problem – problem tersebut, maka diharapkan
dapat menjawab segala permasalahan yang ada. Oleh karena
itu, diharapkan dengan adanya re-desain ini Kaza Bowling
Center dapat kembali menjadi pusat hiburan yang memiliki
fasilitas yang lengkap dan menarik serta menjadi pilihan utama
masyarakat Surabaya dalam mencari hiburan.
DAFTAR PUSTAKA
[1] Julius Panero, Martin Zelnik, Joseph De Chiara, Time Saver Standards,
McGraw-Hill Companies.inc
[2] Ernst Neufert, Peter Neufert , Architects' Data, 2th Edition , Wiley-
Blackwell
[3] Husni, Agusta. Buku Pintar Olahraga, Jakarta : Mawar Gempira, 1994.
[4] John, Geraith and Helen Heard. Handbook of sport & Recreational
Building Design : Volume 2 Indoor Sport, London : The Architectural
Press, 1981.
[5] Katsigris, Costas and Chirs Thomas. Design and Equipments for
Restaurants and Foodservice : 3 rd ed. New Jersey : John Wiley & Sons
(Gambar 28.) Detail Elemen Interior 5 Inc 2009.
[6] Kotschevar, Lendal H and Margaret E. Terrel. Foodservice Layout
and Equipment Planning : 4 th ed. Prentie Hall PTR, 2000.
[7] Kubba, Sam. Space Planning for Commercial and Residential
V. KESIMPULAN Interiors. United States of America, 2003