ABSTRAK
Diabetes merupakan suatu penyakit yang kronis ditandai dengan kadar gula darah
yang tinggi. penyebabnya adalah terdapat glukosa yang menumpuk dalam darah karena tidak
terserap dengan baik oleh tubuh. Pada umumnya pengobatan untuk penyakit diabetes dengan
cara terapi insulin agar gula darah didalam tubuh dapat teratur dan terkontrol. Sedangkan cara
untuk melakukan pencegahan penyakit diabetes dengan cara mengkonsumsi sayur-sayuran,
berolahraga, menjaga berat badan agar tetap ideal dan rutin pengecekan kadar gula darah.
Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui adanya potensi senyawa
trifluoromethylpyrazolesulfonyl-urea dan turunan tioureatiourea sebagai anti diabetes melalui
proses molecular docking, dalam penelitian ini metode yang digunakan adalah secara in
silico. Reseptor yang digunakan adalah 1c8I yang kemudian dilakukan docking dengan
senyawa induk dan senyawa turunan dengan menggunakan PyRx didapat hasil yang paling
bagus adalah pada senyawa 2A dengan nillai binding tidak jauh berbeda dari senyawa induk
dan senyawa turunannya. Dengan hasil yang didapat maka kesimpulannya adalah senyawa
dengan turunan 2A memiliki nilai aktivitas yang baik dibandingkan dengan turunan senyawa
lainnya.
Kata Kunci : AntiDiabetik,Trifluoromethyl,Doking Molekular, 1c8I ,PyRx
ABSTRACT
Diabetes is a chronic disease characterized by high blood sugar levels. The cause is
that there is glucose that accumulates in the blood because it is not absorbed properly by the
body. In general, treatment for diabetes is insulin therapy so that blood sugar in the body can
be regular and controlled. While the way to prevent diabetes is by consuming vegetables,
exercising, maintaining an ideal body weight and regularly checking blood sugar levels. The
purpose of this study was to determine the potential of trifluoromethylpyrazolesulfonyl-urea
compounds and thioureatiourea derivatives as anti-diabetes through the molecular docking
process, in this study the method used was in silico. The receptor used was 1c8I which was
then docked with the parent compound and derived compounds using PyRx. The best results
were found in compound 2A with binding values not much different from the parent
compound and its derivatives. With the results obtained, the conclusion is that compounds
with 2A derivatives have good activity values compared to other compound derivatives.
Keywords : AntiDiabetik,Trifluoromethyl,Doking Molekular,1c8l,PyRx
LATAR BELAKANG dalam penelitian ini metode yang
digunakan adalah secara in silico.
Diabetes merupakan suatu
kelompok penyakit metabolik dengan PREVALENSI
karakteristik hiperglikemia yang terjadi
Penyakit diabetes secara global
karena kelainan sekresi insulin, gangguan
diderita oleh sekitar 9% orang dewasa
kerja insulin atau keduanya, yang
berusia 18 tahun ke atas pada tahun 2014.
menimbulkan komplikasi kronik pada
Diabetes menjadi penyebab besarnya
mata, ginjal, saraf, dan pembuluh darah
jumlah kematian pada tahun 2012
(American Diabetes Association
sebanyak 1,5 juta kematian. Sebanyak
“ADA”,2012).
90% penderita diabetes di seluruh dunia
Diabetes melitus adalah suatu merupakan penderita diabetes tipe II yang
penyakit kronis dimana organ pankreas sebagian besar dikarenakan kelebihan
tidak memproduksi cukup insulin atau berat badandan kurangnya aktivitas fisik.
Ketika tubuh tidak efektif dalam World Health Organization ( WHO )
menggunakannya. memproyeksikan diabetes akan menjadi
salah satu penyebab utama kematian,
PENYEBAB PENYAKIT
karena jumlahnya yang mengalami
Penyebab diabetes disebabkan peningkatan sebesar 171.230.000 orang
karena adanya gangguan dalam tubuh, pada tahun 2000 menjadi sebesar
sehingga tubuh tidak mampu 366.210.100 orang pada tahun 2030, atau
menggunakan glukosa darah kedalam sel, naik sebesar 114% dalam kurun waktu 30
dan berdampak pada penumpukan dalam tahun. Indonesia menduduki negara
darah. peringkat ke-4 terbesar dengan
pertumbuhan penderita diabetes sebesar
Pada diabetes tipe 1 penyebab 152% atau dari 8.426.000 orang pada
utamanya yaitu gangguan system tahun 2000 menjadi 21.257.000 orang
kekebalan tubuh yang biasanya menyerang pada tahun 2030 atau naik sebesar 114%
bakteri atau virus malah menyerang dan dalam kurun waktu 30 tahun. Indonesia
menghancurkan sel penghasil insulin.dan menduduki negara peringkat ke-4 terbesar
menyebabkan tubuh kekurangan atau dengan pertumbuhan penderita diabetes
bahkan tidak dapat memproduksi insulin sebesar 152% atau dari 8.426.000 orang
sehingga gula yang seharusnya diubah pada tahun 2000 menjadi 21.257.000
menjadi energi oleh insulin menyebabkan orang pada tahun 2030 (WHO, 2015).
penumpukan gula dalam darah.
GEJALA PENYAKIT
Sedangkan diabetes tipe 2 tubuh
dapat menghasilkan insulin secara normal Secara umum gejala penyakit
tetapi tidak digunakan secara normal. diabetes adalah sebagai berikut :
3-trifluoromethylpyrazolessulfonyl-urea pyrazol-1-
and thiourea derivatives as antidiabetic and yl)benzenesul
antimicrobial agents’. fonamide
H
4 1-(4-(5-
CF3
b methyl-3- N
(trifluorometh H3C N
yl)-1H-
pyrazol-1-
yl)phenylsulf SO2NHCONHPh
onyl)-3-
phenylurea
H
4 1-(4-(5-(5-
CF3
f formylfuran- O
O
N
N
2-yl)-3- H
(trifluorometh
Gambar 1. yl)-1H- SO2NHCONHPh
pyrazol-1-
Struktur senyawa 4-(4-bromo-5-methyl-3-
yl)phenylsulf
(tryfluoromethyl)-1H-pyrazol-1- onyl)-3-
y)benzenesufonamide phenylurea
Br
5 1-(4-(4-
CF3
a bromo-5- H3C N
N
pyrazol-1-
dihydronapht yl)phenylsulf
halen-2-ol onyl)-3-
H phenylurea
2 4-(5-(5-
CF3
Br
5 1-(4-(4-
CF3
b formylfuran- O
N
N
d bromo-5-(5-
2-yl)-3- O
formylfuran-
O
N
N
(trifluorometh
H O
2-yl)-3- H
yl)-1H- (trifluorometh
SO2NH2
pyrazol-1- yl)-1H-
yl)benzenesul pyrazol-1-
SO2NHCONHPh
fonamide yl)phenylsulf
Br
3 4-(4-bromo-5-
CF3
onyl)-3-
a methyl-3- H3 C N
N
phenylurea
(trifluorometh
yl)-1H-
pyrazol-1- SO2NH2
yl)benzenesul
Prediksi ADME dan Toksisitas
H
6 1-(4-(5- CF3
a methyl-3- N
(trifluorometh
H3C
N Pada penelitian ini dilakukan
yl)-1H- prediksi ADME pada senyawa antidabetik
pyrazol-1- turunan benzothiazole. Struktur senyawa
yl)phenylsulf SO2NHCSNHPh
ini dikonversi menjadi mol file (*.mol)
onyl)-3- lalu disubmit pada program Pre ADMET,
phenylthioure akan secara otomatis yang menghitung
a penyerapan prediksi untuk sel Caco-2,
H
6 1-(4-(5-(5- CF3
HIA (Human Intestinal Absorption), dan
c formylfuran- O N protein plasma yang terikat. Dan dilakukan
2-yl)-3- N
O
H uji toksisitas terhadap senyawa turunan β-
(trifluorometh Amino Ketone mengandung Nabumetone
yl)-1H-
(Arif, 2017).
pyrazol-1- SO2NHCSNHPh
O
N
Mean Square Deviation (RMSD). Metode
2-yl)-3- H docking dikatakan valid apabila nilai
(trifluorometh RMSD yang diperoleh adalah ≤ 2 (Trott,
yl)-1H- SO2NHCSNHPh 2009).
pyrazol-1-
yl)phenylsulf Docking Ligan Uji Terhadap Reseptor
onyl)-3- Untuk melakukan docking dari
phenylthioure
senyawa turunan Benzothiazole,
a
digunakan software Autodock. Reseptor
hasil validasi dimasukkan kedalam
software tersebut lalu digunakan ligan
alami yang digunakan untuk proses
PROSEDUR
validasi, selanjutnya diatur grid boxnya
Studi In Silico sesuai dengan yang telah dipakai untuk
proses validasi. Hasil yang diperoleh ini
Studi In Silico senyawa Turunan berupa binding affinity terendah dan
Benzothiazole dilakukan dengan beberapa konstanta inhibisi (Ruswanto, 2015).
tahap.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Tryfluoromethyl menunjunkan
aktivitas Anti diabetik yang kuat, dua belas
turunan tryfluoromethy dijuji sebagai nilai
aktivitas Anti Diabetik untuk mencari
kandidat obat baru, terhadap aktivitas obat
diidentifikasi sebagai agen antidiabetik
yang kuat, selektif dan aktif sebagai
antidiabetic.
Gambar 2. Hasil Preparasi Protein 1c8I
ANALISIS FARMAKOKINETIK
Screening Dengan PyRx
Pada penelitian ini dilakukan
Buka software PyRx, setting penyimpanan analisis Farmakokinetik pada senyawa
terlebih dahulu dengan cara klik autodock turunan Trifluoromethyl Strukur senyawa
wizard lalu setting pada menu edit lalu di copy as smiles kan pada program
pilih preferences. Set penyimpanan dengan ADMET lab dan pilih parameter yang
cara copy paste-kan folder penyimpanan akan dicari kemudian di submit. ADMET
pada succesfulll completed) berarti lab akan secara otomatis menghitung
running telah sukses. Selanjutnya atur penyerapan energy dari parameter yang
parameter docking dengan cara klik kita cari.
Lamarckian GA pada bagian docking
algorithm, ubah number of GA runs sesuai Farmakokinetika adalah cabang
kebutuhan kemudian set. Lakukan running ilmu dari farmakologi yang mempelajari
dengan cara klik run autodock dan sistem tentang perjalanan obat mulai sejak
akan otomatis melakukan running dengan diminum hingga keluar melalui organ
tanda hijau progress yang menandakan ekskresi di tubuh manusia. Umumnya
data sedang dalam proses running dan sejumlah fase yang dilalui ketika obat
selesainya prosses running ditandai dengan masuk ke dalam tubuh dan memulai
munculnya data lalu save file tersebut. kontak dengan organ tubuh terbagi
menjadi proses absorpsi, distribusi, dan
biotransformasi.
Protein-Protein Interaction ADME merupakan singkatan dari
Absorbsi, distribusi, metabolisme dan
Analisis dilakukan dengan cara
ekskresi,parameter adme,nilai yang dicari
mensubmit kode reseptor 1C8I diweb
meliputi Caco2 dengan ketentuan ; <4
rcsb.org. Kemudian nama protein yang
permeabilitas rendah ,4-70 = permeabilitas
muncul dikolom macromolekul yaitu
sedang,>70 =cukup terabsorpsi dengan
PROTEIN (PEROXIDASE) dicopy dan dipastekan
ke web string-db.org. Copy-kan nama protein
baik.hasil yang didapat pada percobaan
pada kolom protein name. lalu klik search Pilih yang telah dilakukan dapat dilihat pada
organisem yang palng atas, kemudian klik table 1,yang hasilnya rata-rata nilai 4.
Continue dan yang terakhir Akan muncul Prediksi farmakokinetik ini
diagram seperti disamping, beserta dilakukan dengan 14 senyawa yang
penjelasannya mengenai reseptor apa saja terdapat pada turunan senyawa
yang berinteraksi dengan reseptor 1C8I. trifluoromethylpyrazolesulfonyl-urea
adalah sebagai berikut ;
penyerapan
Nama Kelarutan Permeabilitas Penyerapan Permeabilitas Substrat Substrat Pengha
Senya air Caco2 usus Kulit P- P- mbat
wa (manusia) glikoprot glikoprote P-
ein in glikopr
otein II
Distribusi Metabolisme
0,716 Tidak
0,75 Tidak
-0,091 Tidak
-0,193 Tidak
0,186 Tidak
0,068 Tidak
-0,27 Tidak
-0,358 Tidak
-0,428 Tidak
-0,374 Tidak
-0,416 Tidak
-0,503 Tidak
toksisitas
Toksis Max. HER Pengha Toksis Toksis Hepatotok Sensiti Toksisitas T.P
itas dosis G I mbat itas itas sisitas sasi yriformis
AME yang inhib hERG Akut Kroni Kulit
S ditoler itor II Mulut s
ansi Tikus Tikus
(manu (LD50 Mulut
sia) ) (LOA
EL)
yl)-3-(trifluoromethyl)- O
N
N
1H-pyrazol-1- O
yl)benzenesulfonamide
H
SO2NH2
Br
(trifluoromethyl)-1H- H3 C N
N
pyrazol-1-
yl)benzenesulfonamide
SO2NH2
Br
3b 4-(4-bromo-5-(5- 21 -6.23 27.22
CF3
formylfuran-2-yl)-3- N
(trifluoromethyl)-1H-
O N
O
pyrazol-1- H
yl)benzenesulfonamide
SO2NH2
H
4b 1-(4-(5-methyl-3- 61 -6.46 18.8
CF3
(trifluoromethyl)-1H- N
pyrazol-1- H3C N
yl)phenylsulfonyl)-3-
phenylurea
SO2NHCONHPh
H
yl)-3-(trifluoromethyl)- O
O
N
N
1H-pyrazol-1- H
yl)phenylsulfonyl)-3-
phenylurea SO2NHCONHPh
Br
3-(trifluoromethyl)-1H- H3C N
N
pyrazol-1-
yl)phenylsulfonyl)-3-
phenylurea SO2NHCONHPh
Br
5d 1-(4-(4-bromo-5-(5- 81 -7.00 7.40
CF3
formylfuran-2-yl)-3- O N
(trifluoromethyl)-1H- O
N
pyrazol-1- H
yl)phenylsulfonyl)-3-
phenylurea SO2NHCONHPh
H
6a 1-(4-(5-methyl-3- CF3
22 -6.08 35.03
(trifluoromethyl)-1H- H3C
N
pyrazol-1- N
yl)phenylsulfonyl)-3-
phenylthiourea
SO2NHCSNHPh
H
6c 1-(4-(5-(5-formylfuran-2- CF3
4 -7.02 7.18
yl)-3-(trifluoromethyl)- O N
1H-pyrazol-1- N
O
H
yl)phenylsulfonyl)-3-
phenylthiourea
SO2NHCSNHPh
Br
7a 1-(4-(4-bromo-5-methyl- 62 -6.72 11.84
CF3
3-(trifluoromethyl)-1H- N
pyrazol-1- H3C N
yl)phenylsulfonyl)-3-
phenylthiourea
SO2NHCSNHPh
Br
6a 1-(4-(4-bromo-5-(5- 22 -6.08 35.03
CF3
formylfuran-2-yl)-3- N
O
(trifluoromethyl)-1H- O
N
pyrazol-1- H
yl)phenylsulfonyl)-3-
phenylthiourea SO2NHCSNHPh
no. Lipinski
Molecule Massa Hydrogen Hidrogen LOGP Molar Refracivity
Name bond donor bond
acceptors
1. senyawa 146 1 1 1.616800 45.186794
2a
2. senyawa 385 2 6 3.882399 83.235901
2b
3. senyawa 383 2 4 3.880819 72.583405
3a
4. senyawa 463 2 6 4.644899 90.935905
3b
5. senyawa 502 0 8 5.780901 115.204498
4b
6. senyawa 424 2 6 4.981319 99.292389
4f
7. senyawa 500 0 6 5.779322 104.551994
5a
8. senyawa 580 0 8 6.543401 122.904495
5d
9. senyawa 439 1 5 5.005020 105.350693
6a
10. senyawa 519 1 7 5.769101 123.703201
6c
11. senyawa 517 1 5 5.767521 113.050697
7a
12. senyawa 597 1 7 6.531601 131.403229
7d
PROTEIN-PROTEIN
INTTERACTION
Interaksi protein-protein (PPI) adalah
kontak fisik kekhususan tinggi yang
didirikan antara dua atau lebih molekul
protein sebagai akibat dari peristiwa
biokimia yang dikemudikan oleh interaksi
yang mencakup kekuatan elektrostatik,
ikatan hidrogen dan efek hidrofobik
(Fontanillo,2010).
Pada analisis ini digunakan protein
RNASE3 yang diperoleh dari data kode Interaksi protein-protein (PPI) memainkan
reseptor 1C8I dan hasilnya didapat suatu peran penting dalam fungsi seluler dan
Protein kationik Eosinofil (ECP) proses biologis di semua organisme.
merupakan mediator dalam respon imun Identifikasi interaksi protein dapat
pejamu terhadap parasit, bakteri, dan virus, menyebabkan pemahaman yang lebih baik
Eosinofil adalah sejenis sel darah putih tentang mekanisme infeksi dan
yang membantu melawan penyakit. pengembangan beberapa obat obat dan
Dari hasil string diperoleh interaksi dengan optimasi pengobatan.
beberapa protein dan memungkinkan Saat ini data interaksi-interaksi antar
untuk dapat berinteraksi secara optimal.hal protein yang diperlukan untuk membangun
ini menunjukan bahwa turunan PPI telah banyaktersimpan dalam basis
trifluoromethylpyrazolesulfonyl-urea dan data. Salah satu basis data yang
turunan tioureatiourea dapat berinteraksi menyimpan informasi interaksi protein
dengan protein RNASE3, RNASE2, PRG2, IL5, adalah STRING (string-db.org) yang
RNASE6, CCL11, APELA, GADD45GIP1, merupakan basis data dengan jumlah
FCER1A, CCR3.Maka dapat dinyatakan bahwa organisme (5.090) dan protein (24,6 juta)
interaksi-interaksi ini dapat mengobati terbesar (Szklarcyzk et al, 2019). Data
Diabetes yang disebabkan oleh interaksi protein pada STRING didapatkan
mycobacterium tuberculosa dari hasil eksperimen dan prediksi. Data
interaksi eksperimen diperoleh melalui
hasil uji lab sedangkan data interaksi 2. Ribonuklease (RNAse) merupakan
prediksi diperoleh melalui metode co- enzim yang dapat mendegradasi
expression analysis, text-mining, dan RNA (Holzmann et al., 2008).
lainnya (Szklarczyk et al, 2017). Purifikasi RNA diperlukan karena
struktur kimia RNA lebih rentan
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
terhadap kontaminasi RNAse dari
afinitas dan potensi dari senyawa
lingkungan, jika dibandingkan
trifluoromethylpyrazolesulfonyl-urea dan
dengan DNA.
turunan tioureatiourea, maka dilakukan
3. Proteoglikan, sering kali, bertindak
studi in silico dengan menggunakan
sebagai reseptor permukaan sel
metode komputasi kimia yang dilengkapi
untuk enzim yang berbeda atau
dengan berbagai aplikasi molecular
inhibitor mereka. Mereka bekerja
docking.
sama dengan protein seperti
integrin dan memfasilitasi migrasi
sel, interaksi sel-sel, dan lampiran
sel.
4. Interleukin 6 (IL-6) adalah sitokin
protein yang berfungsi sebagai
pembawa pesan yang mengaktifkan
sistem kekebalan terhadap invasi
asing dan dapat membantu
melawan penyebaran kanker
5. Eotaksin Menanggapi adanya
alergen, protein ini secara langsung
1. Eosinofil adalah sejenis sel darah
meningkatkan akumulasi eosinofil,
putih yang membantu melawan
fitur yang menonjol dari inflamasi
penyakit. alergi
Fungsi Eosinofil di dalam tubuh sangat 6. Ligan endogen awal reseptor apelin
bervariasi. Beberapa di antaranya sangat Hormon yang dibutuhkan untuk
diferensiasi endoderm dan
mirip dengan sel darah putih lainnya. Jenis
morfogenesis jantung selama
sel darah putih ini terlibat dalam berbagai
perkembangan awal dan untuk
proses inflamasi, terutama gangguan perkembangan sistem
alergi. Selain itu, mungkin memiliki peran kardiovaskular dewasa dengan
fisiologis dalam pembentukan organ. bertindak sebagai ligan untuk
Berikut adalah fungsi sfesifik Eosinofil : reseptor apelin (APLNR).
Mendorong internalisasi reseptor
a. Infeksi Parasit apelin.
Eosinofil sangat penting untuk 7. Penghentian pertumbuhan dan
memerangi infeksi parasit dan protein yang berinteraksi dengan
proses inflamasi, seperti reaksi kerusakan DNA yang dapat
aleri diinduksi kerusakan Bertindak
sebagai regulator negatif dari
b. Kelangsungan Hidup Sel Plasma
perkembangan fase siklus sel G1
c. Interaksi Eosinofil-Platelet
ke S dengan menghambat kinase
d. Menyediakan Antigen Patogen ke yang bergantung pada siklin.
Sel Lain 8. subunit alfa reseptor imunoglobulin
epsilon afinitas tinggi mengikat ke
wilayah Fc imunoglobulin epsilon. protein sebagai akibat dari peristiwa
Reseptor afinitas tinggi. biokimia yang dikemudikan oleh interaksi
Bertanggung jawab untuk memulai yang mencakup kekuatan elektrostatik,
respon alergi. ikatan hidrogen dan efek hidrofobik.
9. Mengikat eotaxin, eotaxin-3, MCP-
3, MCP-4, RANTES dan delta Interaksi protein-protein (PPIs)
MIP-1. Selanjutnya mentransduksi memainkan peran penting dalam fungsi
sinyal dengan meningkatkan seluler dan proses biologis di semua
tingkat ion kalsium intraseluler. organisme. Identifikasi interaksi protein
dapat menyebabkan pemahaman yang
lebih baik tentang mekanisme infeksi dan
pengembangan beberapa obat obat dan
optimasi pengobatan.
Berdasarkan hasil analisis yang
dilakukan dengan menggunakan website
KESIMPULAN
string terjadi interaksi antara protein glpG
Metode docking dikatakan valid dengan protein RNASE3, RNASE2,
apabila nilai RMSD yang diperoleh adalah PRG2, IL5, RNASE6, CCL11, APELA,
≤ 2, semakin mendekati nilai 0 maka nilai GADD45GIP1, FCER1A, CCR3.
kesejajaran semakin baik. Nilai binding
Maka dapat dinyatakan bahwa
affinity tak jauh berbeda dari senyawa inti
interaksi-interaksi ini diprediksi dapat
triluoromethyl dengan senyawa
mengatasi diabetes karena Eosinofil adalah
turunannya. Hal itu membuat senyawa
sejenis sel darah putih yang membantu
turunannya pun dapat digunakan untuk
melawan penyakit diabetes melitus.
obat antidiabetes.
Protein RNASE3 memiliki interaksi paling
Senyawa turunan yang paling tinggi dengan skor 0.906 dan protein
mendekati persyaratan nilai yang baik CCR3 memiliki interaksi paling rendah
adalah senyawa turunan 2a, karena nilai dengan skor 0.643.
resolutionnya kurang dari 2<1.80.
‘amtrong). dan dari hasil docking melalui
aplikasi Pyrx didapat hasil nilai binding DAFTAR PUSTAKA
affinity terbaik adalah 3a (-5.23).
Graves AP, Brenk Ruth, Shoichet BK.
Penelitian ini mengutamakan efek 2005. Decoys for Docking. J. Medicinal
terapi yang besar dengan meminimalisir Chemistry. 48(11): 3714-3728.
efek samping. Optimasi geometri pada
ligan, diprotonasi pada pH 7,4 dan Harijanto, PN., 2010 Malaria,
dikomformasi, dengan nilai gridbox yang Epidemiologi, Patogenesis, Manifestasi,
seragam, yaitu X=23.454, Y=7.993, dan klinis dan Pengobatan.EGC, Jakarta.
Z=14.475. Kastritis PL,Bonvin AMJJ.2012 On the
Interaksi protein-protein (PPI) binding affinity of macromolecular
adalah kontak fisik kekhususan tinggi yang interactions:daring
didirikan antara dua atau lebih molekul to ask why proteins interact.Journal
of the Royal Society.10(20120835):1-27 Luthfiyah Y.& Santoso B.
(2014).Pemodelan Tiga Dimensi
carrier protein reductase (inhA), vol13, no
1 (2015).
(3D) ikatan hasil Docking Molekular
Turunan Diketopiperazin (DKP) Dengan Suherman 2007, prediksi sifat
Bcl-2 Pada Sel MCF-7. farmakokinetik dan toksisitas dan aktivitas
sitotoksik, jurnal ilmu kefarmasian,
Morris GM, Lim-Wilby M. 2008.
Molecular docking. Methods MolBiol. Arif 2017, kimia medisinal jilid satu
443: 365-382. Surabaya : airlangga university press
Ruswanto, 2015, Molecular docking empat Lovel S.L 2002, robbin basic phatology
turunan isonicotino hydrazide pada Singapore : exivier inc
mycobacterium tubercolosis enoly-acyl
to ask why proteins interact.Journal of the
Royal Society.10(20120835):1-27
Luthfiyah Y.& Santoso B.
(2014).Pemodelan Tiga Dimensi