Anda di halaman 1dari 2

Nama : Ekky Prasetyo

Prodi : Manajemen

NIM :042020544

1. Ilmu ekonomi secara sederhana didasarkan pada 3 konsep penting yaitu

- Kelangkaan (scacity)

Konsep scarcity (kelangkaan) yaitu merupakan dasar yang sentral dari ilmu ekonomi. Masyarakat
dihadapkan pada kebutuhan yang tak terbatas sedangkan alat pemuas keadaannya terbatas. Masalah ini
dihadapi oleh masyarakat yang menganut sistem ekonomi manapun.

Menurut ilmu ekonomi, kelangkaan mempunyai dua makna, yaitu:

-Terbatas, dalam arti tidak cukup dibandingkan dengan banyaknya kebutuhan manusia.

-Terbatas, dalam arti manusia harus melakukan pengorbanan untuk memperolehnya.

Kelangkaan ini menggambarkan hubungan antara kebutuhan manusia dengan sumber daya yang
dimiliki.

- Pilihan (choice)

Timbulnya kelangkaan membuat individu, perusahaan, dan masyarakat secara keseluruhan tidak bisa
mendapat semua yang mereka butuhkan sehingga mereka harus membuat pilihan. Pada setiap
kegiatannya, mereka harus menentukan pilihan terbaik dari beberapa alternatif pilihan yang telah
dibuat.

Pilihan-pilihan tersebut meliputi pilihan dalam mengonsumsi dan pilihan dalam  memproduksi.
Tujuannya adalah agar sumber-sumber daya ekonomi yang tersedia digunakan secara efisien dan dapat
mewujudkan kepuasan yang paling maksimal pada individu dan masyarakat.

- Pengambilan Keputusan (decision making)Sumber daya yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan
jumlahnya terbatas, sehingga terkadang uang yang digunakan untuk memenuhi satu kebutuhan tidak
dapat sekaligus digunakan untuk memenuhi kebutuhan yang lain. 

Dalam menentukan pilihan, kebutuhan mana yang akan dipenuhi, kita harus membuat skala prioritas
untuk mengurutkan kebutuhan dari yang terpenting sampai kurang penting. Kebutuhan yang bagi kita
paling penting harus dipenuhi terlebih dahulu.

Dalam menentukan pilihan, sikap rasional perlu dilakukan. Artinya, kalian harus selalu menggunakan
akal sehat. Pertimbangkan sebaik-baiknya antara pengorbanan yang diberikan dengan manfaat yang
diperoleh. Kebalikan dari sikap rasional adalah irasional atau tidak rasional. Contoh sikap tidak rasional
dalam memilih adalah seorang konsumen yang berpenghasilan terbatas, namun selalu membeli barang-
barang bermerek hanya untuk mengikuti mode.

2. PDB adalah nilai pasar menunjukkan bahwa pengukuran PDB dilakukan dengan menggunakan nilai
uang dari suatu barang dan jasa akhir,bukan menggunakan jumlah barang. Dalam perekonomian
terdapat berbagai macam barang /jasa,dan untuk menjumlahkan seluruh barang dan jasa tidak dapat
dilakukan dengan menjumlahkan kualitas yang tersedia.

Alhasil, Pengukuran dalam bentuk nilai uang ini dilakukan untuk mencegah terjadinya pembandingan
antar barang yang tidak seimbang,bagaikan antara apel dan jeruk sehingga penyamaan satuan
merupakan hal yang dibutuhkan.

3. Marginal Prospensity to Consume(MPC) Marginal Prospensity to Consume (MPC) didefinisikan sebagai


besarnya tambahan konsumsi saat memperoleh tambahan pendapatan. Dalam istilah ekonomi marginal
diartikan sebagai tambahan atau ekstra.

Prospensity to Consume dalam ekonomi makro digambarkan sebagai tingkat yang di inginkan dari
konsumsi,Jadi MPC merupakan konsumsi ekstra atau tambahan yang dihasilkan dari tambahan
pendapatan

4.Sebagian besar negara berkembang memiliki nilai Marginal Propensity toConsump (MPC) diatas 0,6
(Lestari, 2011). MPC atau lebih dikenal dengan kecenderungan konsumsi adalah salah satu ukuran untuk
melihat kondisi masyarakat terhadap kecenderungan untuk mengonsumsi dalam hal ini baik makanan
maupun nonmakanan yang dihabiskan untuk keperluan sehari-hari. Semakin besar nilai MPC
menunjukkan bahwa sebagian besar pendapatan yang diperoleh masyarakat akan digunakan untuk
konsumsi, sementara yang dipakai untuk menabung hanya sebagian kecilnya saja (Moniruzzaman,
2019). Nilai MPC di negara berkembang dan di negara maju nilainya berbeda hal ini dikarenakan
masyarakat di negara maju akan lebih memilih menabung sehingga kemampuan investasi dalamrangka
pembangunan ekonomi dalam negeri terus meningkat untuk jangka panjang sehinggaMPC pada
kelompok masyarakat berpenghasilan tinggi atau negara maju lebih rendah daripadaMPC kelompok
masyarakat berpenghasilan rendah negara berkembang (Naqvi, 2017)

Sumber ESPA4110/Pengantar Ekonomi Makro

Anda mungkin juga menyukai